Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh
fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7
kali siklus semalam. Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:
1. Tidur stadium Satu. Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini
didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata
kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan.
2. Tidur stadium dua Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih
berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama.
3. Tidur stadium tiga Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya.
4. Tidur stadium empat Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Fase tidur
NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke
fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnya berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih
insten dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan
bola mata yang cepat, tonus otot yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ
akan dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi eraksi
penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam.
Sumber : Ambarwati Rini. 2017. SLEEP, THE CIRCADIAN RHYTHMS AND METABOLISM. JURNAL
KEPERAWATAN. Vol. X No 1 April 2017.
Total 4 hingga 5 siklus melalui perkembangan ini biasa terjadi dalam satu malam.
NREM tahap 1 adalah tahap tidur dangkal di mana seseorang masih mudah terbangun. Itu
berlangsung 1 hingga 7 menit. Gelombang alfa ritmis mencirikan electroencephalogram (EEG)
pada frekuensi 8 hingga 13 siklus per detik.
NREM tahap 2 berlangsung kira-kira 10 sampai 25 menit pada siklus awal tidur tetapi berlanjut
untuk mengonsumsi 50% dari total siklus tidur di kemudian hari malam. Tahap 2 adalah
keadaan tidur yang jauh lebih nyenyak daripada tahap 1, tetapi setiap individu begitu masih
terbangun dengan rangsangan berat. Aktivitas gelombang otak di EEG adalahrendah
"spindle tidur dan kompleks K" tegangan. Teori terkini menunjukkan bahwa konsolidasi memori
terjadi terutama selama tahap ini.
NREM tahap 3 berlangsung sekitar 20 sampai 40 menit, awalnya. EEG ditandai dengan tegangan
tinggi, frekuensi gelombang lambat.
REM adalah fase tidur yang bertanggung jawab untuk bermimpi. Ini ditandai dengan
kelumpuhan otot total tubuh sukarela (kecuali ekstraokuler otot). Kelumpuhan ini dianggap
sebagai mekanisme untuk mencegah saraf stimulus dari mimpi untuk terwujud dalam impuls
otot yang sebenarnya selama tidur. EEG dalam REM adalah "bentuk gelombang gigi gergaji",
gelombang theta, dan gelombang alfa lambat dalam pola yang tidak sinkron.
Sumber : Muhammad Aminuddin. 2018. HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN PEMPROV KALTIM SAMARINDA. Jurnal Kesehatan
Pasak Bumi Kalimantan