0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas pemrograman berbasis objek yang meliputi pengertian pemrograman berbasis objek, kelebihan dan kekurangan paradigma berbasis objek dibandingkan paradigma pemrograman lain, serta karakteristik-karakteristik pemrograman berbasis objek seperti pengakapsulan, pewarisan, dan polimorfisme.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas pemrograman berbasis objek yang meliputi pengertian pemrograman berbasis objek, kelebihan dan kekurangan paradigma berbasis objek dibandingkan paradigma pemrograman lain, serta karakteristik-karakteristik pemrograman berbasis objek seperti pengakapsulan, pewarisan, dan polimorfisme.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas pemrograman berbasis objek yang meliputi pengertian pemrograman berbasis objek, kelebihan dan kekurangan paradigma berbasis objek dibandingkan paradigma pemrograman lain, serta karakteristik-karakteristik pemrograman berbasis objek seperti pengakapsulan, pewarisan, dan polimorfisme.
1. Jelaskan pengertian pemrograman berbasis objek!
Pemrograman Berbasis Objek (OOP) adalah paradigma pemrograman rule berfokus pada "objek" rule berisi info, atribut, dan code dalam bentuk fungsi/methodology rule lebih dikenal dengan nama technique. Dalam definisi sederhana, object organized programming (OOP) merupakan konsep pembuatan program dengan memecah permasalahan program menggunakan objek. Objek dapat diartikan dengan fungsi khusus rule dapat berdiri sendiri. Dalam pembuatan aplikasi, maka objek Akan saling bertukar info guna mencapai hasil akhir. Pemograman Berorientasi Object atau dalam Indonesian inggris lebih dikenal dengan Object headed Programming (OOP) adalah sebuah paradigma dalam pemograman rule menyelesaikan masalah program dengan menyediakan objek-objek(terdiri beberapa characteristic dan strategy) rule saling berkaitan dan disusun kedalam satu kelompok atau rule disebut dengan class. Nantinya objek-objek tersebut Akan saling berinteraksi untuk menyelasaikan masalah program rule rumit. 2. Kelebihan dan kekurangan paradigma berbasis objek dibandingkan dengan paradigm pemrograman lain? Kelebihan paradigma bebasis objek adalah : 1. Multiplatform. Pada hal ini rule dimaksud dengan multiplatform adalah dapat dijalankan diberbagai sistem operasi sekaligus. Dengan menggunakan prinsip tulis sebuah program kemudian dikompail dapat dijalankan disegala program sesuai stage yang ada. 2. OOP (Object headed Programming) makudnya adalah semua aspek rule terdapat di java berorientasi objek. Dalam hal ini sangat memudahkan dalam hal membuat program karena semua berdasarkan objek atau category, serta memudahkan dalam hal mendesain, mencari kesalahan dan juga mengembangkan program rule telah kita rencanakan atau kita buat. 3. Bergaya C++. Karena structure dalam pembuatan program rule terdapat di java sama persis dengan C++ maka banyak pemrogram rule bermula menggunakan C++ banyak beralih menggunakan pemrograman rule berbasis objek (dalam hal ini adalah java). 4. Perpustakaan kamus Indonesian rule lengkap. Artinya dalam java terdapat kamus Indonesian rule lengkap untuk memudahkan pemrogram untuk membangun dan menggembangkan program rule telah dibuat. 5. Pengumpulan sampah rule otomatis. Memiliki fasilitas pengaturan memori sehingga para pemrogram tidak perlu lagi pot mengatur memori rule Akan digunakannya. Kekurangan paradigma bebasis objek adalah : 1. Mudah didekomplikasi. Dekomplikasi adalah expositions membalikan kod menjadi kode sumber. 2. Penggunaan memori rule banyak. 3. Tulis sekali - perbaikan dimana saja. 3. Jelaskan karakteristik rule adenosine deaminase pada pemrograman berbasis objek? 1. Pengakapsulan (Encapsulation) Pengkapsulan atau Encapsulation yaitu mengkombinasikan suatu struktur dengan fungsi rule memanipulasi untuk membentuk tipe info baru yaitu kelas (class). Kelas Akan menutup rapat info ataupun kode. Akses issue di dalam kelas dikendalikan. Pengendalian ini tidak hanya berupa info tetapi juga kode. Saat kelas akan digunakan, kelas harus sudah dideklarasikan. rule penting, pemakai kelas mengetahui deskripsi kelas, tetapi bukan implementasinya. Bagi pemakai, detail inner kelas tidak penting. Konsep ini disebut penyembunyian informasi (data covering up). Kendali Akses terhadap kelas Tugas kelas adalah untuk menyembunyikan informasi rule tidak diperlukan oleh pemakai. Adenosine deaminase tiga macam pemakai kelas: A. Kelas itu sendiri B. Pemakai umum C. Kelas turunan Setiap macam pemakai mempunyai hak aksesnya masing-masing. Hak akses ini ditandai dengan kenampakan anggota kelas. Kelas pada C++ menawarkan tiga aras kenampakan anggota kelas (baik anggota info maupun fungsi anggota): Private Anggota kelas non-public mempunyai kendali akses rule withering ketat. Dalam bagian private, hanya fungsi anggota kelas itu rule dapat mengakses anggota non- public atau kelas rule dideklarasikan sebagai teman (companion). Public Dalam bagian public, anggotanya dapat diakses oleh fungsi anggota kelas itu sendiri, occasion kelas, fungsi anggota kelas turunan. Suatu kelas agar bisa diakses luar kelas, misalnya dalam fungsi principle(), perlu mempunyai hak akses publik. Hak akses ini rule biasanya digunakan sebagai perantara antara kelas dengan dunia luar. Secured Suatu kelas dapat dibuat berdasarkan kelas lain. Kelas baru ini mewarisi sifat-sifat kelas dasarnya. Dengan cara ini bisa dibentuk kelas turunan beberapa tingkat kelas dasar. Bila pada kelas dasar mempunyai anggota dengan hak akses terproteksi, maka anggota kelas ini Akan dapat juga diakses oleh kelas turunannya. 1. Pewarisan (Inheritance) Pewarisan atau Inheritance adalah mendefinisikan suatu kelas dan kemudian menggunakannya untuk membangun hirarki kelas turunan, rule mana masing masing turunan mewarisi semua akses kode maupun info kelas dasarnya. Suatu kelas dapat diciptakan berdasarkan kelas lain. Kelas baru ini mempunyai sifat-sifat rule sama dengan kelas pembentuknya, ditambah sifat-sifat khusus lainnya. Dengan pewarisan kita dapat menciptakan kelas baru rule mempunyai sifat sama dengan kelas lain tanpa harus menulis ulang bagian-bagian rule sama. Pewarisan merupakan unsur penting dalam pemrograman berorientasi objek dan merupakan Blok bangunan dasar pertama penggunaan kode ulang (codereuse). 2. Polimorphise (Polymorphism) Polimorfisme atau Polymorphism yaitu memberikan satu aksi untuk satu nama rule dipakai Bersama pada satu hirarki kelas, rule mana masing-masing kelas hirarki menerapkan cara rule sesuai dengan dirinya. Polimorfisme berasal Indonesian Yunani (banyak) dan (bentuk). Fungsi-fungsi suatu kelas dasar didefinisikan ulang atau ditindih pada kelas turunan, maka objek-objek rule dihasilkan hirarki kelas berupa objek polimorfik. Polimorfik artinya mempunyai banyak bentuk atau mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan banyak bentuk. Fungsi adanya polymorpishm adalah untuk mendapatkan metode rule sama dengan perilaku rule berbeda-beda category. Mekanisme Polymorphism, ialah: 1. Murni dengan Indonesian OOP, casual discussion semua object merupakan bagian rule sama hirarki object. 2. C++ sebagai crossover Indonesian OOP, membutuhkan pointer ke super category object (sebuah pointer taxonomic category dapat menunjuk langsung ke taxonomic category tanpa seleksi). Metode polymorpishm pada C++ : 1. Superclass mendefinisikan metode rule virtual (polymorpic). 2. Subclass dapat mendefinisikan sendiri bagaimana versi mereka tentang virtual metodenya.