Pengobatan dengan menggunakan antibiotik: kotrimoksazol, amoksisilin selama 3
hari dan obat simptomatis yang diperlukan seperti parasetamol, salbutamol.
Obat • Tablet Kotrimoksazol 480 mg • Sirup Kotrimoksazol 240 mg/5 ml • Sirup kering Amoksisilin 125 mg/5 ml • Tablet Parasetamol 500 mg • Sirup Parasetamol 120 mg/5 ml
Beberapa contoh masalah terkait antibiotik yang memerlukan kewaspadaan dalam
penggunaannya: a. Kotrimoksazol dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti diskrasia darah dan reaksi kulit yang berat (Stevens Johnson Syndrome). Oleh karena itu sebaiknya Kotrimosazol hanya digunakan untuk Pneumonicystis Pneumonia. b. Aminoglikosida dan Vankomisin yang bersifat nefrotoksik harus dimonitor kadar dalam darah terutama pada pasien dengan gangguan ginjal, bila perlu dilakukan penyesuaian dosis rejimen. c. Vankomisin infus sebaiknya diinfuskan secara pelan lebih dari 100 menit (kecepatan maksimum 10mg/menit) untuk menghindari Red Man Syndrome. d. Antibiotik topikal sebaiknya dibatasi hanya untuk penggunaan pada mata dan telinga karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan hipersensitivitas. Jika penggunaan antibiotik topikal diperlukan maka pilih antibiotik yang tidak diabsorpsi melalui kulit (bukan antibiotik sistemik), contoh: Mupirocin. e. Antibiotik intravena hanya digunakan bila rute oral dan rektal tidak dapat dilakukan atau jika diinginkan kadar dalam serum yang tinggi dalam waktu cepat. Sebagai contoh kadar puncak metronidazol dalam darah dapat segera dicapai dengan pemberian intravena, oral setelah 1 jam dan 3 jam setelah diberikan rektal (Suppositoria). Semua sediaan Metronidazol intravena, oral maupun rektal mempunyai bioavailabilitas yang ekivalen. Infus intravena sebaiknya diberikan pelan (5 ml/menit). f. No Kategori Pilihan Obat Keterangan 6 Gastritis Antasida dan sukralfat (B) 1 Analgetik Parasetamol (B)(dapat Aspirin dapat digunakan, (dapat digunakan pada digunakan dengan dosis namun untuk trimester ketiga semua trimester) normal pada semua umur harus dihindari. Ranitidin (B)(diberikan Ranitidin lebih dipilih kehamilan, untuk indikasi ketika antasida atau daripada simetidin (B) analgetik antipiretik) sukralfat tidak menunjukkan sehubungan antiandrogenic Untuk antiinflamasi,NSAIDs perbaikan gejala) dari simetidin. seperti ibuprofen dan Omeprazol (C) Pilihan utama untuk reflux diklofenak dapat digunakan esophagitis pada 2 trimester awal. 7 Konstipasi Lactulose (B) Selektif COX-2 Inhibitor 8 Antidiare Loperamid (C) tidak direkomendasikan 9 Antikolesterol Cholestyramine (C) dan HMG CoA reduktase tidak karena data yang masih Colestipol (B)(hanya boleh diberikan (X) kurang. digunakan jika indikasi kuat 2 Gout Probenecid (B)(drug of untuk diberikan) choice) 10 Antibiotik Penisilin (B)(antibiotik Dapat diberikan pada dosis Ibuprofen (C)(antinyeri Menjadi golongan D ketika pilihan untuk wanita hamil) biasa untuk serangan gout, dengan usia kehamilan lebih dari 30 Cephalosporin (B)(dipilih beberapa batasan) minggu golongan yang lebih lam) 3 Antialergi Loratadine (B)(first choice) H1-blocker generasi pertama Beta lactam lain Hanya jika penisilin atau dilaporkan dapat cephalosproin tidak efektif menyebabkan neonatal Eritromisin (B)merupakan Spiramisin (C)(pilihan untuk respiratory depression pilihan utama untuk toksoplasma pada trimester Cetirizine (B)(second golongan macrolide pertama) choice) 11 Tuberkulosis Isoniazid (C) dan Pyridoxin Tes fungsi hati setiap bulan 4 Asma Salbutamol (C), Direkomendasikan dalam Rifampisin (C) Metaproterenol (C), dan sediaan inhalasi Ethambutol (C)(Kombinasi Pirazinamid (C) digunakan Terbutaline (B)kerja ethambutol dengan isoniazid jika first line tidak efektif pendek(Agonis B2- dan Rifampisin merupakan adrenergik kerja pendek) first line) Beclomethasone (B) atau Oral Beclomethasone atau Budesonid (B)(Inhalasi Budesonid masuk kategori C kortikosteroid) 5 Ekspektoran N-asetilsistein (B), Mukolitik yang mengandung dan Mukolitik Ambroksol (C), dan iodine dikontraindikasikan Bromheksin (A)(first terutama setelah trimester choice) pertama (dapat menekan fungsi tiroid ). Kondom dipesankan agar ia segera kembali ke klinik bila benang tdk teraba,terasa lebih Dipakai oleh suami pd saat bersenggama utk mencegah pertemuan sperma dgn panjang atau pendek ,atau teraba bagian plastik dari AKDR Ovum. Terbuat dari bahan karet yang sangat tipis. tiap bungkus hanya digunakan • kadang-kadang pasien mengeluh nyeri dan mengalami pendarahan.pemberian untuk sekali pakai. aspirin dan panadol dpt menghilangkan rasa nyeri tersebut Cara pemakaian : • Dipakai sendiri oleh suami pd saat alat kelaminnya sudah mengeras PIL KB • Bagian kondom yg berputing dibagian ujung Pil KB harus diminum setiap hari 1 tablet secara teratur supaya bisa mencegah • Setelah ejakulasi,sebelum ereksi hilang,kondom hrs dipegang pinggirnya pd kehamilan. waktu akan dikeluarkan sehingga kondom tdk terlepas dan sperma tdk tumpah Cara pemakaian : ke dlm liang vagina • Diminum secara teratur, setiap hari pada waktu yg sama • Pada saat pertama minum pil KB dimulai pada hari kelima haid utk Tisu KB memastikan bahwa ibu sedang tdk hamil, selanjutnya berturut-turut setiap hari Dipakai oleh isteri, berbentuk selaput (tisu) tipis yang dapat larut di vagina dan satu pil. utk kemasan berisi 28 tablet diminum terus menerus. utk kemasan dipakai utk mencegah terjadinya kehamilan. Selaput ini mengandung zat aktif berisi 21 tablet, setelah pil habis istirahat dulu selama 7 hari dan kemudian jenis surfaktan, yg membuat sperma menjadi tak aktif dan karenanya dpt dilanjutkan dengan kemasan baru mencegah sperma masuk ke dlm rahim • Jika lupa minum pil, segera setelah ingat ia harus minum pil tersebut, lalu ia Cara pemakaian: juga minum pil lagi sesuai kebiasaannya, tapi kalau ia lupa minum pil selama • Dipakai pada saat 2 sampai 5 menit sebelum melakukan senggama dua hari atau lebih, ia harus minum 2 tablet sehari sampai tercapai jumlah yg • Tangan harus dicuci sampai bersih,lalu dikeringkan: satu selaput diambil dari seharusnya. selain itu ia hrs menggunakan cara KB lain kalau ingin pembungkusnya,dibuka lebar lalu diremas menjadi gumpalan kecil lalu berhubungan seksual, atau ia tdk berhubungan seks dulu sampai kemasannya dimasukkan kedalam liang kemaluan dengan cara mendorong gumpalan habis selaput tersebut dengan jari,sampai menyentuh mulut rahim • Bagian dlm kemaluan tdk boleh dibersihkan sebelum 6 jam sesudah Suntikan KB bersenggama • Depo Provera dan Depo Geston disuntikan setiap 3 bulan sejak suntikan pertama IUD • Noristerat diberikan setiap 2 bulan utk suntikan pertama AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau IUD(Intra Uterine Devices) dan spiral. • Cyclofem diberikan setiap bulan sekali AKDR terbuat dari plastik atau plastik dan tembaga, diletakkan di dalam rahim. AKDR mencegah pertemuan sperma dengan ovum. Implant Jenis-jenisnya : MLCu, Copper-T dan Copper-7 dipakai selama 2 - 3 tahun. ada Alat kontrasepsi Implant terdiri dari 2 tabung silastik berisi hormon juga dipakai selama 8 -10 tahun levonorgestrel yg bisa mencegah kehamilan efektifitasnya sangat besar hampir Cara Pemakaian : sama dengan Vasektomi dan tubektomi. • AKDR dimasukkan ke dalam rongga rahim dgn menggunakan inserter atau alat Cara pemakaian: utk memasukkan • Ibu mendapat suntikan anastesi lokal • Pemakai AKDR sebaiknya diberi tahu macam AKDR yg dipasang utknya, • Kedua tabung silastik dimasukkan ke bawah kulit lengan bagian atas yg tidak kemudian beritahu wkt kontrol terlalu aktif digunakan • Pemakai AKDR bisa diajarkan utk meraba benang AKDR pd vagina setiap habis haid dgn cara memasukkan jari kedalam vagina.kepada klien, hrs