meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam CATATAN: di UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
bentuk promotif (peningkatan kesehatan), preventif pada Bagian Ke-15 membahas tentang Pengamanan dan
(pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan/ Penggunaan Sediaan Farmasi & Alkes. Pasal 108
penyembuhan penyakit), maupun rehabilitatif (pemulihan membahas tentang Praktik Kefarmasian.
kesehatan).
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin SANKSI
dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang Pasal 196 : setiap orang yang dengan sengaja
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, memproduksi/mengedarkan sediaan farmasi da/atau
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat alkes yang tidak memenuhi persyaratan keamananm
orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaiman
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayaht (3) dipidana
tubuh. penjara paling lama 10 tahun & denda paling banyak Rp.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang 1.000.000.000 (satu miliar)
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki Pasal 197: setiap orang yang dengan sengaja
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di memproduksi/mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan alkes yang tidak memiliki izin edar sebagaiman dimaksud
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. pasal 106 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat lama 15 tahun & denda paling banyak Rp. 1.500.000.000
dan/atau tempat yang digunakan untuk Pasal 198: setiap orang yang tidak memiliki keahlian &
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang sebagaimana dimaksud pasal 108 dipidana dengan
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000.
masyarakat.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 51 TAHUN 2009
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, KETENTUAN UMUM (PASAL 1)
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk
manusia. pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
Dari Internet pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau
- Obat adalah zat/bahan atau paduan bahan yang penyalurannya obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
menyembuhkan, mengurangi gejala penyakit, pengembangan obat, bahan obat dan OT.
memulihkan kesehtan dan untuk memperbaiki atau Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
memperelok tubuh. tradisional, dan kosmetik
- Obat adalah bahan kimia yang bermanfaat bila Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
dipergunakan dengan benar dan bila salah pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas apoteker &
menggunakan akan menjadi racun yang tenaga teknis kefarmasian.
membahayakan. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
- Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
telah ditetapkan untuk zat berkhasiat yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
dikandungnya (generik). Tidak ada hak paten untuk mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
obat generik. Tidak ada biaya untuk promosi obat kehidupan pasien
generik. Harga obat generik lebih murah daripada Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
obat paten. apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
- Obat paten adalah obat dengan nama dagang apoteker
tertentu. Hak paten obat dimiliki oleh produsennya. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
Dibutuhkan biaya besar untuk promosi tersebut. membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
Harga obat paten lebih mahal daripada obat generik. kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, farmasi/asisten apoteker.
sediaan sarian (galenika), atau campuran dari bahan Fasilitas kesehatan adalah sarana yang digunakan untuk
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan Fasilitas kefarmasian adalah sarana yang digunakan
norma yang berlaku di masyarakat. untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
Fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan
atau menyalurkan sediaan farmasi yaitu PBF dan Instalasi fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas palayanan
Sediaan Farmasi. sediaan farmasi oleh Tenaga kefarmasian
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan Farmasi (PASAL 7-13) :
kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi rumah sakit, - Dapat berupa industri farmasi obat, industri bahan
puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama. baku obat, industri obat tradisional, dan pabrik
PBF adalah perusahaan berbentuk badan yang hukum kosmetika
yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, - Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang
penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar Apoteker sebagai penanggung jawan masing2
sesuai ketentuan peraturan perUUan. bidang pemastian mutu (QA), produksi, dan
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat pengawasan mutu (QC) setiap produksi sediaan
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. farmasi.
Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk - Industri OT dan pabrik kosmetika harus memiliki
menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Apoteker sebagai
terbatas untuk dijual secara eceran. penanggung jawab.
Standar Profesi adalah pedoman untuk menjalankan - Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, apoteker
praktik profesi kefarmasian secara baik. harus menetapkan SOP, SOP harus dibuat secara
Standar Prosedur Operasional adalah prosedur tertulis tertulis dan diperbaharui secara terus menerus sesuai
berupa petunjuk operasional tentang pekerjaan dengan perkembangan IPTEK di bidang farmasi dan
kefarmasian. peraturan perUUan.
STRA adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri - Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan
kepada apoteker yang telah diregistrasi. proses produksi dan pengawasan mutu sediaan
STRA Khusus (Permenkes RI No. 889 Tahun 2011) farmasi wajib dicatat oleh Tenaga Kefarmasian
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Apoteker WNA lulusan luar negeri yang akan melakukan Pekerjaan Kefarmasian dalam distribusi sediaan
pekerjaan kefarmasian di Indonesia. farmasi (PASAL 14-18):
STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri - Setiap fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan
kepada tenaga teknis kefarmasian yang telah diregistrasi farmasi berupa obat harus memiliki Apoteker sebagai
penanggung jawab yang dapat dibantu oleh Apoteker
SIPA adalah surat izin yang dapat diberikan kepada
pendamping dan/atau TTK.
apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan
- Setiap pekerjaan kefarmasian yang berkaitan dengan
kefarmasian pada Apotek atau instansi Farmasi RS.
distribusi atau penyaluran sediaan farmasi WAJIB
SIK adalah surat izin yang diberikan kepada Apoteker dan
dicatat oleh tenaga kefarmasian sesuai tugas &
TTK untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian
fungsi.
pada fasilitas produksi dan distribusi atau penyaluran.
- Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
dan ALKES melalui PBF, PAK (penyalur alat
Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada
kesehatan),instansi sediaan farmasi & alkes milik
Nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan
Pemerintah, pemerintah daerah prov, & pemerintah
perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat
daerah kab/kota (pasal 34)
yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi
Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
(PASAL 19-29) :
(PASAL 3)
- Fasilitas pelayanan kefarmasian berupa Apotek,
IFRS, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktek
TUJUAN PENGATURAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
bersama
(PASAL 4)
- Apoteker dapat dibantu dengan Apoteker
Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat
pendamping/TTK
dalam memperoleh dan/atau menetapkan sediaan farmasi
- Harus sesuai standar pelayanan kefarmasian
dan jasa kefarmasian
- Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep
Mempertahankan dan meningkatkan mutu dokter, yang dilaksanakan oleh Apoteker
penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan - Di daerah terpencil, Menteri dapat menempatkan
perkembangan IPTEK serta peraturan perUUan. TTK yang telah memiliki STRTTK pada sarana
Memberikan kepastian hukum bagi pasien masyarakat pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang
dan tenaga kefarmasian meracik & menyerahkan obat kepada pasien
(Pasal 21).
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN - Di daerah terpencil yang tidak ada APOTEK,
Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan dokter/dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda
Farmasi (PASAL 6) : dilakukan pada fasilitas produksi, Registrasi mempunyai wewenang meracik &
menyerahkan obat kepada pasien yang - Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perUUan jangka waktu 5 tahun apabila memenuhi syarat
(Pasal 22). STRA ATAU STRA KHUSUS
- DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN - Untuk apoteker lulusan luar negeri yang akan
KEFARMASIAN DALAM FASILITAS PELAYANAN menjalankan Pekerjaan Kefarmasian di Indonesia
KEFARMASIAN, APOTEKER DAPAT: harus memiliki STRA setelah melakukan adaptasi
Mengangkat seorang Apoteker Pendamping pendidikan.
yang memiliki SIPA; - STRA dapat berupa STRA (pasal 40) atau STRA
Mengganti obat paten dengan obat generik yang Khusus
sama komponen aktifnya atau obat paten lainnya - Adaptasi dilakukan pada institusi pendidikan
atas persetujuan dokter dan/atau pasien. Apoteker di Indonesia yang terakreditasi
Menyerahkan obat keras, narkotika, & - STRA diberikan kepada
psikotropika kepada masyarakat atas resep dari Apoteker WNI lulusan luar negeri yang telah
dokter sesuai dengan ketentuan peraturan melakukan adaptasi pendidikan Apoteker di
perUUan. Indonesia & memiliki sertifikat kompetensi profesi
- TOKO OBAT: Apoteker WNA lulusan program pendidikan
Dilaksanakan oleh TTK yang memiliki STRTTK apoteker di Indonesia yang telah memiliki
sesuai tugas dan fungsinya. sertifikat kompetensi profesi dan memiliki izin
Harus menerapkan standar pelayanan tinggal tetap untuk bekerja sesuai ketentuan
kefarmasian di toko obat. peraturan perUUan dibidang ketenagakerjaan dan
keimigrasian
TENAGA KEFARMASIAN Apoteker WNA lulusan program pendidikan
Tenaga Kefarmasian terdiri atas Apoteker di luar negeri dengan ketentuan:
- Apoteker; o Telah melakukan adaptasi pendidikan
- TTK terdiri dai sarjana farmasi (S1), ahli madya Apoteker di Indonesia
farmasi (D3), analis farmasi, dan tenaga menengah o Telah memiliki sertifikat kompetensi profesi
farmasi/asisten apoteker. o Telah memenuhi persyaratan untuk bekerja
Standar pendidikan profesi Apoteker terdiri atas (Pasal sesuai dengan ketentuan perUUan di bidang
36): ketenagakerjaan dan keimigrasian
- Komponen kemampuan akademik - STRA Khusus diberikan kepada
- Kemampuan profesi dalam mengaplikasikan Apoteker WNA lulusan luar negeri dengan syarat
Pekerjaan Kefarmasian Atas permohonan dari instansi pemerintah atau
APOTEKER swasta
- Harus memiliki sertifikat kompetensi profesi Mendapatkan persetujuan Menteri
- Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 tahun dan Pekerjaan kefarmasian dilakukan kurang dari 1
dapat diperpanjang untuk setiap 5 tahun melalui uji (satu) tahun.
kompetensi profesi STRTTK (Tenaga Teknis Kefarmasian)
TTK - Persyaratan (Pasal 47)
- Harus memenuhi ketentuan peraturan perUUan yang Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya
berlaku di bidang pendidikan. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
- Memiliki ijazah dari institusi pendidikan sesuai dari dokter yang memiliki surat izin praktek
peraturan perUUan Memiliki rekomendasi tentang kemampuan dari
- Wajib memperoleh rekomendasi dari Apoteker yang Apoteker yang telah memiliki STRA di tempat TTK
memiliki STRA di tempat yang bersangkutan bekerja. bekerja
- Ijazah dan rekomendasi wajib diserahkan kepada Membuat pernyataan akan memenuhi dan
Dinkes Kab/Kota untuk memperoleh izin kerja. melaksanakan ketentuan etika kefarmasian
STRA (Apoteker) - STRTTK dikeluarkan oleh Menteri yang dapat
- Persyaratan (Pasal 40) didelegasikan kepada pejabat kesehatan yang
Memiliki ijazah Apoteker berwenang pada pemerintah daerah provinsi.
Memiliki sertifikat kompetensi profesi - Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk
Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan jangka waktu 5 tahun apabila memenuhi syarat
sumpah/janji apoteker MASA BERLAKU
Mempunyai surat keterangan sehat fisik dan - STRA, STRA Khusus, dan STRTTK tidak berlaku
mental dari dokter yang memiliki surat izin praktik karena:
Membuat pernyataan akan memenuhi dan Habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang
melaksanakan ketentuan etika profesi. oleh ybs atau tidak memenuhi persyaratan untuk
- STRA dikeluarka oleh Menteri diperpanjang
- Apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan - Ybs tidak pekerja pada tempat yang tercantum dalam
kefarmasian berupa puskesmas dapat menjadi surat izin
Apoteker pendamping di luar jam kerja. - Ybs tidak lagi memenuhi persyaratan fisik & mental
- SIPA bagi apoteker pendamping dapat diberikan - Melakukan pelanggaran disiplin berdasrkan
untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas rekomendasi KFN
pelayanan kefarmasian. - Melakukan pelanggaran hukum di bidang
- SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) kefarmasian
tempat fasilitas kefarmasian. Tembusan kepada Dirjen, Kepala Dinkes Prov, dan
SIPA, SIKA, atau SIKTTK dikeluarkan oleh Kepala organisasi profesi atau organisasi yang menghimpun
Dinkes Kab/Kota tempat pekerjaan kefarmasian Tenaga Teknis Kefarmasian
berlangsung.
PELAPORAN
TATA CARA MEMPEROLEH SIPA, SIKA, & SIKTTK Kepala Dinkes Kab/Kota wajib melaporkan pelaksanaan
SIPA atau SIKA pemberian SIPA,SIKA, & SIKTTK serta pencbutan setiap
- Apoteker mengajukan permohonan kepada Kepala 3 bulan sekali kepada Kepala Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota tempat pekerjaan kefarmasian Kepala Dinkes Prov wajib melaporkan rekapitulasinya
dilaksanakan. setiap 6 bulan sekali kepada Dirjen.
- Permohonan SIPA atau SIKA melampirkan:
Fotokopi STRA yang dilegalisir KFN KOMITE FARMASI NASIONAL (KFN)
Surat pernyataan mempunyai tempat praktek KFN mempunyai tugas:
profesi atau surat keterangan dari pimpinan - Sertifikasi & registrasi
fasilitas pelayanan kefarmasian atau surat dari - Pendidikan & pelatihan berkelanjutan
pimpinan fasilitas produksi atau distribusi - Pembinaan & pengawasan
Surat rekomendasi dari organisasi profesi Susunan organisasi KFN:
Pas foto berwarna 4x6 2 (dua) lembar dam 3x4 - Divisi sertifikasi & registrasi
2 lembar. Bertugas:
- Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai Menyiapkan rancangan cetak biru sertifikasi &
Apoteker pendamping harus dinyatakan secara registrasi
tegas permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan Menyusun pedoman tata laksans sertifikasi &
kefarmasian pertama, kedua, & ketiga. registrasi
- Kepala Dinkes Kab/Kota harus menerbitkan Melaksanakan registrasi
SIPA/SIKA paling lama 20 hari kerja sejak surat
permohonan diterima & dinyatakan lengkap. - Divisi pendidikan & pelatihan berkelanjutan
Menyusun cetak biru pengembangan pendidikan
SIKTTK berkelanjutan
- Permohonan kepada Kepala Dinkes Kab/Kota Menyusun pedoman tata laksana sertifikasi &
tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan registrasi
- Melampirkan: Menetapkan angka satuan kredit profesi (SKP)
Fotokopi STRTTK pada pelaksanaan pengembangan pendidikan
Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan berkelanjutan
tempat pemohon melaksanakan pekerjaan - Divisi Pembinaan & pengawasan
kefarmasian. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan
Surat rekomendasi dari organisasi yang terhadap tenaga kefarmasian dalam
menghimpun TTK melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Pas foto berwarna 4x6 2 lembar dan 3x4 2 Anggota KFN ditetapkan oleh Menteri berdasarkan
lembar usulan Dirjen berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri
- Harus dinyatakan secara tegas permintaan SIKTTK atas unsur-unsur yang berasal dari:
untuk tempat pekerjaan kefarmasia pertama, kedua, - Kementerian kesehatan 2 (dua) orang
dan ketiga. - BPOM 1 (satu) orang
- Kepala Dinkes Kab/Kota harus menerbitkan SIKTTK - Organisasi profesi 3 (tiga) orang
paling lama 20 hari kerja sejak surat permoohonan - Organisasi yang menhimpun TTK 1 (satu) orang
diterima dan dinyatakan lengkap. - Perhimpunan dari Perguruan Tinggi Farmasi di
Indonesia 1 (satu) orang
PENCABUTAN - Kementrian Pendidikan Nasional 1 (satu) orang
Pencabutan karena : Persyaratan anggota KFN meliputi:
- Atas permintaan ybs - WNI
- STRA/STRTTK tidak berlaku lagi - Latar belakang pendidikan bidang farmasi
- Sehat jasmani & rohani Tim Dinkes Kab/Kota atau kepala Balai POM selambat-
- Untuk anggota KFN yang berasal dari organisasi lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan bantuan teknis
atau perhimpunan harus diusulkan oleh organisasi dari Kepala Dinkes Kab/Kota melaporkan hasil
atau perhimpunan yang bersangkutan kepada Dirjen. pemeriksaan setempat dengan menggunaan contoh
Masa bakti keanggotaan KFN adalah 3 tahun & dapat formulir model APT-3
dipilih kembali maksimal 1 (satu) periode. Dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud tidak
Ketua KFN harus APOTEKER & ditet apkan oleh dilaksanakan maka Apoteker Pemohon dapat membuat
Menteri. surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala
Sekretariat KFN mempunyai tugas: Dinkes Kab/Kota setempat dengan tembusan kepada
- Memberikan pelayanan administrasi umum untuk Kepala Dinkes Prov dengan menggunakan contoh
mendukung pelaksanaan tugas KFN formulir model APT-4
- Memproses penerbitan, pengesahan, & Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan
mengirimakaan STRA pemeriksaan, Kepala Dinkes Kab/Kota setempat
- Mengelola keuangan, kearsipan, personalia, & mengeluarkan SIA dengan menggunakan contoh formulir
kerumahtanggaan KFN model APT-5
Dalam hal hasil pemeriksaan Tin Dinkes Kab/Kota atau
APOTEK Kepala Balai PIM masih belum memenuhi syarat, maka
Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dalam waktu 12 hari
kerja mengeluarkan surat penundaan dengan
Tugas dan fungsi Apotek menurut pasal 2 Peraturan
menggunaan contoh formulir model APT-6
Pemerintah No.25 Tahun 1980, yaitu:
Terhadap surat penundaan, apoteker diberi kesempatan
a. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang
untuk melengkapi persyaratan yang belum terpenuhi
telah mengucapkan sumpah jabatan.
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak
b. Sarana Farmasi yang telah melakukan peracikan,
tanggal surat penundaan.
perubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat
atau bahan baku obat. Terhadap permohonan izi apotek yang ternyata tidak
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus memenuhi persyaratan APA, persyaratan apotek atau
mendistribusikan obat secara luas dan merata. lokasi apotek tidak sesuai dengan permohonan maka
Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib mengeluarkan
KEPMENKES 1332 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN surat penolakan disertai alasannya dengan
DAN PEMBERIAN IZIN APOTEK mempergunakan contoh formulir model APT-7
Menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan sediaan UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG
farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya NARKOTIKA
terjamin. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
Sediaan farmasi yang karena sesuatu hal tidak dapat tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
digunakan lagi atau dilarang digunakan, harus semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
dengan cara lain yang ditetapkan oleh menteri. sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkanketergantungan.
PERSYARATAN APOTEK (Permenkes 922/1993) Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau
Untuk mendapatkan izin Apotek, Apoteker atau Apoteker bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
yang bekerja sama dengan PSA yang telah memenuhi Narkotika.
persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan,
termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang mengolah, membuat, dan menghasilkan Narkotika secara
merupakanakan milik sendiri atau milik pihak lain. langsung atau tidak langsung melalui ekstraksi atau non
Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama ekstraksi dari sumber alami atau sintetis kimia atau
dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar gabungannya, termasuk mengemas dan/atau mengubah
sediaan farmasi bentuk narkotika.
Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi UU Narkotika berasaskan keadilan, pengayoman,
lainnya diluar sediaan farmasi kemanusiaan, ketertiban, perlindungan, keamanan, nilai-
nilai ilmiah, & kepastian hukum
PENCABUTAN SURAT IZIN APOTEK UU tentang narkotika bertujuan:
Kepala Dinkes Kab/Kota mencabut surat izin apotek apabila: - Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan
Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan
persyaratan APA (pasal 5) IPTEK
Apoteker tidak memenuhi kewajiban dalam pengelolaan - Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa
apotek dan pelayanan (pasal 12 dan 15 ayat 2 yaitu Indonesia dari penyalahgunaan narkotika
apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik - Memberantas peredaran gelap
yang ditulis di dalam resep dengan onat paten) - Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis &
Apoteker pengelola apotek terkena ketentuan (pasal 19 sosial bagi penyalah guna & pencandu Narkotika
ayat 5) yaitu apabila APA berhalangan melakukan Penggolongan Narkotika
tugasnya lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus - Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
maka SIA atas nama Apoteker ybs dicabut. pelayanan kesehatan, dapat digunakan untuk
Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan pengembangan IP, berpotensi sangat tinggi
perUUan mengakibatkan ketergantungan.
SIA Apoteker Pengelola Apotek dicabut dan atau Contoh: opium, tanaman papaver somniferum, daun
Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran koka, kokain, tanaman ganja, heroin ------- (26)
peraturan perUUan di bidang obat PLUS golongan psikotropika I & II (pindah ke
Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan golongan I narkotika)yaitu:
I = MDMA (methylene dioxy
PELAKSANAAN PENCABUTAN IZIN APOTEK methampetamine/ekstasi), lisergid, psilosina,
Peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak 3 (tiga) tenamfetamin --- 26
kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing2 2 II = amfetamin, fensiklidina, metamfetamin,
(dua) bulan dengan menggunakan contoh formulir APT-12 metakualon
- Golongan II berkhasiat pengobatan (pilihan terakhir);
Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-
dapat digunakan untuk IP; potensi tinggi
lamanya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya penetapan
ketergantungan.
pembekuan kegiatan apotek dengan menggunakan
Contoh: alfentanil, fentanil, morfin, tilidina, metadon,
contoh formulir APT-13
petidin --- 86
Catatan: Pembekuan izin apotek dapat dicairkan kembali
- Golongan III banyak digunakan untuk pengobatan;
apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh
untuk pengembangan IP; potensi ringan
persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan ini
ketergantungan.
dengan menggunakan contoh formulir APT-14.
Contoh: etilmorfin, kodein, propiram, nikokodin ---- 14
Pembekuan dilakukan setelah menerima laporan
pemeriksaan dari Tim Pemeriksaan Dinkes kab/kota
PENGADAAN
setempat.
Untuk kep erluan ketersediaan narkotika untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan IPTEK maka disusun rencana kebutuhan Pemusnahan Narkotika yang telah rusak harus
tahunan (RKT) narkotika. disaksikan oleh:
RKT disusun berdasrkan data pencatatan & pelaporan o Petugas balai POM untuk importir, IndFar
rencana & realisasi produksi tahunan yang diaudit secara o Petugas Dinkes Prov untuk PBF &
komprehensif & menjadi pedoman pengadaan, Lembaga
pengendalian, & pengawasan Narkotika secara nasional. o Petugas Dinkes Kab/Kota untuk Apotek,
Narkotika untuk kebutuhan dalam negeri diperoleh dari RS, Puskesmas, & Dokter
impor, produksi dalam negeri, dan/atau sumber lain dengn
berpedoman pada RKT. IMPOR & EKSPOR
Menteri memberi izin kepada perusahaan PBF milik
PRODUKSI negara yang telah memiliki izin sebagai importir maupun
Menteri memberi izin khusus untuk memproduksi eksportir sesuai ketentuan perUUan.
Narkotika kepada Industri Farmasi tertentu yang telah Importir harus memiliki Surat Persetujuan Impor dari
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perUUan Menteri untuk setiap kali melakukan impor narkotika
setelah dilakukan audit oleh BPOM. Eksportir harus memiliki Surat Persetujuan Ekspor dari
Menteri melakukan pengendalian terhadap produksi menteri.
narkotika sesuai RKT Pelaksanaan ekspor Narkotika dilakukan atas dasar
BPOM melakukan pengawasan terhadap bahan baku, persetujuan pemerintah negara pengimpor & persetujuan
proses produksi, & hasil akhir dari produksi Narkotika yang dinyatakan dalam dokumen.
Narkotika golongan I dilarang diproduksi/digunakan
dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah yang PEREDARAN
sangat terbatas untuk kepentingan pengembangan Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau
IPTEK. setangkaian kegiatan penyaluran/penyerahan Narkotika,
baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan
PENYIMPANAN & PELAPORAN maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan
Pasal 14 ayat 1 : IndFar, PBF, Sarana penyimpanan SF pelayanan kesehatan & pengembangan IPTEK.
pemerintah, apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan, Narkotika dalam bentuk obat jadi hanya dapat diedarkan
dokter, lembaga IP --- Wajib disimpan secara khusus setelah mendapatkan izin edar dari Menteri.
Pasal 14 ayat 2 : Wajib membuat, menyampaikan, & PENYALURAN
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan &/ Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,
pengeluaran narkotika yang berada dalam PBF, & sarana penyimpanan sediaan farmasi
penguasaannya. pemerintah yang memiliki izin khusus penyaluran
Pelanggaran terhadap ketentuan Narkotika
penyimpanan&pelaporan dikenai sanksi administratif oleh Pasal 40
Menteri atas rekomendasi dari KaBPOM yaitu dapat - Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan
berupa: teguran, peringatan, penghentian sementara Narkotika kepada:
kegiatan, atau pencabutan izin PBF tertentu
PERMENKES NO. 28 TAHUN 1978 TENTANG Apotek
PENYIMPANAN NARKOTIKA Sarana penyimpanan sediaan farmasi
- IndFar, PBF, & Importir gudang khusus/tempat pemerintah tertentu
penyimpaan hanya untuk menyimpan narkotika, RS
dikunci dengan 2 kunci merk berlainan. Kunci - PBF tertentu hanya dapat menyalurkan kepada:
dikuasai penanggungjawab PBF tertentu lainnya
- Apotek & RS bahan yang kuat, mempunyai kunci Apotek
yang kuat, dibagi 2 dengan kunci yang berlainan, Sarana penyimpanan sediaan farmasi
bagian I untuk persediaan & bagian II untuk yang pemerintah tertentu
dipakai sehari-hari, apabila lemari berukuran kurang RS
dari 40x80x100 cm, maka lemari harus dibuat pada Lembaga IP
tembok atau lantai. - Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah
- Kunci dikuasai penanggungjawab & ditaruh ditempat tertentu hanya dapat menyalurkan:
yang aman & tidak terlihat oleh umum. RS Pemerintah
- NARKOTIKA YANG RUSAK: Puskesmas
Yang dapat memusnahkan narkotika rusak Balai pengobatan pemerintah tertentu
adalah:
o Pemegang izin khusus PENYERAHAN (Pasal 43-44)
o Apoteker penanggungjawab Penyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh :
o dokter apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan, dokter
Apotek hanya dapat menyerahkan kepada: RS, Penggolongan & Jenis Prekursor Narkotika:
Puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter, - Tabel I : acetic anhydariide, ephedariine,
pasien ergometrine, ergotamine, isosafirole,
RS, apotek, puskesmasm & balai pengobatan hanya pseudoephedariine, potassium permanganat,
dapat menyerahkan kepada pasien berdasarka resep norephedariine --- 14
dokter. - Tabel II : acetone, ethyl ether, piperidine, toluene,
Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat phenylacetic acid --- 9
dilaksanakan untuk:
- Menjalankan praktik dokter dengann memberikan
narkotika dalam bentuk suntikan
- Menolong orang sakit dalam keadaan darurat
dengan memberikan Narkotika melalui suntikan
- Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.
Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah tertentu
yang diserahkan oleh dokter hanya dapat diperoleh di
Apotek
PERMENKES NO. 949 TAHUN 2007 TENTANG KRITERIA mengidentifikasi & memecahkan masalah yang berkaitan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN TERPENCIL & dengan obat & pengobatan.
SANGAT TERPENCIL Pelayanan residensial (home care) adalah pelayanan
Kriteria Terpencil: apoteker sebagai care giver dalam pelayanan kefarmasia
- Letak geografis: berada di wilayah yang sulit di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia &
dijangkau,pegunungan, pedalaman & rawa-rawa, pasien dengan pengobatan terapi kronis lainnya.
rawan bencana alam baik gempa, longsoran, &
gunung api PENGELOLAAN SUMBER DAYA
- Akses transportasi: transportasi yang umum
digunakan (darat/laut/udara) rutin maksimal 2 kali Sumber daya manusia merupakanakan tenaga profesional
seminggu; waktu tempuh memerlukan waktu apoteker yang melakukan pelayanan kefarmasian di apotek
pulang-pergi lebih dari 6 jam perjalanan. dengan kompetensi (7 star plus research):
- Sosial ekonomi: kesulitan pemenuhan bahan pokok Mampu menyediakan & memberikan pelayanan yang baik
& kondisi keamanan (care giver)
Kriteria Sangat Terpencil: Mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan
- Letak geografis: berada diwilayah yang sulit profesional (decision maker)
dijangkau, pegunungan, padaalaman & rawa-rawa, Mampu berkomunikasi dengan baik (communiction)
pulau kecil/gugus pulau & daerah pesisir, berada di Menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi
wilayah perbatasan negara lain, baik darat/di pulau2 multidisipliner (leader)
kecil terluar Mempunyai kemampuan dalam mengelola sumber daya
- Akses transportasi: transportasi yang umum secara efektif dalam mengelola sumber daya (manusia,
digunakan rutin maksimal 1 kali seminggu; waktu fisik, anggaran) & informasi, juga harus dapat dipimpin &
tempuh memerlukan waktu pulang pergi lebih dari 8 memimpin orang lain dalam tim kesehatan (manager)
jam perjalanan; hanya tersedia transportasi dengan Selalu belajar sepanjang karier (life long learner)
pesawat udara untuk mencapai lokasi; trasnportasi Membantu memberi pendidikan & memberi peluang untuk
yang ada sewktu-waktu terhalang oleh kondisi meningkatkan pengetahuan (teacher)
iklim/cuaca Mampu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam
- Sosial ekonomi: kesulitan pemenuhan bahan pokok mengumpulkan infomasi SF & pelayanan kefarmasian &
& kondisi keamanan. memanfaatkannya dalam pengembangan & pelaksanaan
pelayanan kefarmasian (research).
UNDANG-UNDANG OBAT KERAS ST. NO. 419 TGL 22
DESEMBER 1949 SARANA & PRASARANA
Obat-obatan G = gevaarliijk daftar G : obat keras Sarana : suatu tempat tertentu dilakukannya pekerjaan
Obat-obatan W = warschuwing daftar W : obat bebas kefarmasian
terbatas (ada peringatan) Prasarana apotek meliputi perlengkapan, peralatan, &
- Peringatan 1 : Awas OK! Baca aturan memakainya fasilitas apotek yang memadai untuk mendukung
- Peringatan 2 : Awas OK! Hanya untuk kumur. pelayanan kefarmasian yang berkualitas
Jangan ditelan
Apotek berlokasi pada daerah yang mudah dikenali oleh
- Peringatan 3 : Awas OK! Hanya untuk bagian luar
masyarakat. Pada bagian depan terdapat petunjuk yang
badan
dengan jelas tertulus kata ―Apotek‖. Lingkungan apotek
- Peringatan 4 : Awas OK! Hanya untuk dibakar
harus dijaga kebenarannya. Apotek harus bebas dari
- Peringatan 5 : Awas OK! Tidak boleh ditelan
hewan pengerat & serangga.
- Peringatan 6 : Awas OK! Obat wasir, jangan ditelan
Apotek harus memiliki:
- Papan nama apotek (memuat nama apotek, nama
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
apoteker pengelola apotek, nomor izin praktek &
alamat apotek)
Tujuan: sebagai pedoman praktik apoteker dalam
- Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien yaitu bersih,
menjalankan profesi; untuk melindungi masyarakat dari
ventilasi memadai, pencahayaan yang cukup,
pelayanan yang tidak profesional; serta melindungi profesi
tersedia tempat dudu & tempat sampah
dalam menjalankan praktek kefarmasian.
- Tersedia tempat untuk mendisplay obat bebas & obat
Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien
bebas terbatas serta informasi untuk pasien seperti
akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga
brosur, leaflet, psoter atau majalah kesehatan yang
kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
berisi informasi terutama untuk meningkatkan
Medication record adalah catatan pengobatan setiap pengetahuan & perilaku pasien
pasien - Ruang untuk memberikan konseling bagi pasien
Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah - Ruang peracikan
yang sistematik antara apoteker & pasien untuk
- Ruang penyimpanan SF & perbekalan kesehatan Menyimpan SFPK pada tempat yang dapat
lainnya. menjamin mutu (bila ditaruh dilantai harus diatas
- Ruang penyerahan obat palet, ditata rapi diatas rak, lemari khusus untuk
- Tempat pencucian alat narkotika & psikotropika)
- Peralatan penunjang kebersihan apotek Penyerahan/Pendistribusian
- Kegiatan menyalurkan/menyerahkan SF & alkes dari
tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI & PERBEKALAN pasien.
KESEHATAN (SFPK) - Sistem distribusi yang baik harus:
Pengelolaan SFPK adalah suatu proses yang Menjamin kesinambungan
merupakanakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari penyaluran/penyerahan
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, Mempertahankan mutu
& penyerahan. Meminimalkan kehilangan, kerusakan, &
Tujuannya : tersedianya perbekalan farmasi yang bermutu kadaluarsa
serta jumlah, jenis, & waktu yang tepat Menjaga ketelitian pencatatan
Perencanaan/pemilihan Menggunakan metode distribusi yang efisien
- Adalah suatu proses kegiatan seleksi SFPK untuk dengan memperhatikan peraturan perUUan
menentukan SFPK yang sesuai dengan jumlah, yang berlaku
jenis, & waktu kebutuhan Menggunakan sistem informasi manajemen
- Tujuan: mendapatkan jenis & jumlah SFPK yang Administrasi
sesuai kebutuhan & menghindari terjadinya - Adalah rangkaian aktivitas pencatatan &
kekosongan obat/penumpukan obat pengarsipan, penyiapan laporan & penggunaan
- Hal2 yang perlu diperhatikan: laporan untuk mengelola SF.
Pola penyakit - Administrasi umum: penctatan, pengarsipan,
Kemampuan/daya beli masyarakat pelapran narkotika, psikotropika & dokumentasi
Budaya masyarakat (kebiasaan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
setempat) - Administrasi pelayanan : pengarsipan resep,
Pola penggunaan obat yang lalu pengarsipan catatan pengobatan pasien,
- Kegiatan pokok perencanaan: memilih & pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat
menentukan SFPK yang akan diadakan Penghapusan & pemusnahan
Pengadaan - Memusnahkan resep yang telah disimpan tiga tahun
- Adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan agar atau lebih
tersedianya SF dengan jumlah & jenis yang cukup - Tata cara pemusnahan:
- Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan: Resep narkotika dihitung lembarnya
Apotek hanya membeli sediaan farmasi & Resep lain ditimbang
perbekalan kesehatan yang telah memiliki izin Resep dihancurkan lalu dikubur atau dibakar
edar/nomor registrasi - Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan
Mutu, keamanan, & kemanfaatan SFPK dapat format terlampir
dipertanggungjawabkan Pengendalian Persediaan
Pengadaan SFPK dari jalur resmi yaitu PBF, Penarikan kembali SF (recall)
IndFar, & apotek lain Pencatatan & pelaporan
Dilengkapi dengan persyaratan administrasi Monitoring & Evaluasi
seperti faktur dll
Penerimaan PELAYANAN (APOTEK &/ RS)
- Adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi Farmasi Klinik adalah pelayanan farmasi yang tenaga
yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian berinteraksi langsung dengan pasien yang
kefarmasian melalui pembelian langsung, tender, menggunakan obat untuk tercapainya tujuan terapi &
konsinyasi atau sumbangan. terjaminnya keamanan penggunaan obat berdasarkan
Penyimpanan penerapan ilmu, teknologi, dan fungsi dalam penderita
- Adalah kegiatan menyimpan & memelihara dengan dengan memperhatikan preferensi pasien.
cara menempatkan SFPK yang diterima pada tempat Tujuannya: untuk mencapai penggunaan obat yang
yang aman & dapat menjamin mutunya. rasional
- Hal-hal yang harus dilakukan dalam penyimpanan: Pelayanan Farmasi Klinik dapat meliputi:
Pemeriksaan organileptik - Pelayanan Resep
Pemeriksaan kesesuaian antara SP & faktur Pengkajian & Pelayanan Resep (dispensing)
Kegiatan administrasi penyimpanan SFPK o Dimulai dari penerimaan, pemeriksaan
ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan
- PERMENKES 919 TAHUN 1993 TENTANG M : Medicines being taken for other
KRITERIA OBAT YANG DAPAT DIBERIKAN problems? Obat apa yang diminum untuk
TANPA RESEP DOKTER masalah lain
Tidak dikontraindikasikan pada wanita hamil, ENCORE
anak dibawah 2 tahun, orangtua > 65 tahun o Metode ini dikembangkan sebagai
Tidak memberikan resiko pada kelanjutan pendekatan terstruktur untuk menanggapi
penyakit suatu gejala, karena keberadaan Farmasis
Tidak memerlukan cara/alat khusus yang harus di apotek dianggap lemah.
dilakukan oleh tenaga kesehatan o Dasar dari metode ENCORE adalah
Diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya enam langkah utama dalam
tinggi KOMUNIKASI antara pasien dan
Rasio khasiat keamanannya dapat farmasis.
dipertanggungjawabkan. o Metode Encore ini dilaksanakan dengan
- 3 METODE SWAMEDIKASI cara:
AS METTHOD E > Explore : menggali
o AS Metthod membantu kita menanyakan Farmasis mencoba menggali sebanyak
pertanyaan-pertanyaan yang penting, ketika mungkin
pasien datang dan bertanya atas gejala- informasi tentang :
gejala yang dialaminya. Gejala umum
o Pertanyaan-pertanyaan yang penting Identitas pasien
kepada pasien, dengan menggunakan AS Pengobatan yang sedang dijalani
METTHOD Mencegah penyakit yang serius
A : Age of the patient? Umur pasien? Gejala lainnya
S : Self or for someone else? Untuk
siapa, dirinya atau orang lain? N > No Medication : tanpa
M : Medicines the patient is taking? Obat pengobatan
apa yang sudah digunakan? INGATlah bahwa pada banyak keadaan,
E : Exactly what does the patient mean suatu pengobatan tidak diperlukan dan
by the symptom? Gejala-gejala apa yang mungkin sangat dikontraindikasikan.
dirasakan? C > Care : perhatian
T : Time/duration of the symptom? Pasien-pasien yang memerlukan
Berapa lama gejala yang terjadi? perhatian khusus:
T : Taken anything for it or seen the Pasien orang tua (Geriatrik)
doctor? Tindakan apa yang sudah diambil Pasien sangat muda (Pediatrik)
selama ini? Wanita hamil
H : History of any disease or condition? Ibu menyusui
Sejarah dan kondisi penyakit? O > Observe : pengamatan
O : Other symptoms being experienced? Pengamatan seksama memberikan
Gejala lain yang sudah lama dirasakan? informasi diagnosa yang berguna.
D : Doing anything to aggravate or Amati tanda2 berikut:
alleviate the condition? Hal-hal apa yang Dilatasi pupil,
mungkin dapat memperburuk / Indera penciuman, indaria perasa,
mengurangi kondisi pasien Wajah,
WWHAM Sikap pasien, penjelasan pasien.
o Metode WWHAM R > Rever : menyerahkan
Metode WWHAM terutama digunakan Farmasis seharusnya MENYERAHKAN
ketika kepada ahli lain
menghadapi suatu gejala. (dokter) jika :
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sbb: semua kasus serius yang potensial,
W : Who is it for? Untuk siapa? gejala yang menetap,
W : What are the symptoms? Apa pasien dengan resiko tinggi.
gejalanya? E > Explain : menjelaskan
H : How long have the symptoms Farmasis harus selalu memberikan
persisted? Berapa lama gejala PENJELASAN tentang apa yang
berlangsung? direkomendasikannya, sehingga pasien
A : Action taken, what medicines have akan lebih memperhatikan konseling
been tried? Obat apa yang sudah Farmasis.
diminum?
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 17
Profesi Apoteker 2013
ke PBF, 2 salinannya ke apotek (untuk BM & arsip Bendel resep ditulis tanggal, bulan, dan tahun
apotek) yang mudah dibaca serta disimpan di tempat
- Data diinput ke komputer yang telah ditentukan Penyimpanan bendel resep
dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep
Resep yang diambil dari bendel pada saat
penelusuran harus dikembalikan pada bendel
semula tanpa merubah urutan
Resep yang telah disimpan selama tiga tahun
dapat dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan
- Pemusnahan obat
Untuk obat-obatan ED, rusak, berubah warna
Cara dihancurkan (obat sirup, injeksi, ampul)
Cara dilaruntukan (tablet, kapsul, pulvis)
Cara ditanam (salep, krim)
- Kegiatan administrasi
Administrasi umum & personalia
Administrasi keuangan
KLASIFIKASI ABC DALAM PERSEDIAAN Biaya pemesanan tidak tergantung dari jumlah yang dipesan,
KELAS A… tetapi tergantung pada beberapa kali pesanan dilakukan.
Persediaan yang memiliki nilai volume rupiah yang tinggi.
Kelompok tersebut mewakili 70-80 % dari total volume BIAYA PENYIMPANAN
rupiah. carrying cost.
Meskipun jumlahnya hanya sedikit, bisa hanya merupakan holding cost.
20 % dari seluruh jumlah (volume) persediaan. Biaya2 yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya
KELAS B… persediaan barang. Meliputi biaya :
Barang persediaan dengan nilai volume rupiah yang sewa gudang.
menengah. administrasi pergudangan.
Kelompok ini mewakili sekitar 15-20 % dari nilai persediaan gaji pelaksana pergudangan.
tahunan, & sekitar 30 % dari jumlah persediaan. biaya listrik.
KELAS C… biaya modal yang tertanam dalam persediaan.
Barang yang nilai volume rupiahnya rendah, yang hanya asuransi.
mewakili sekitar 5-15 % dari volume rupiah tahunan, tetapi kerusakan dalam penyimpanan.
terdiri dari sekitar 50 % dari jumlah persediaan. kehilangan/penyusutan barang slm dalam penyimpanan.
Barang yang dipesan diterima dalam 1 batch & pada EOQ terjadi bila :
su/ saat t’tentu. Biaya pemesanan = biaya penyimpanan, maka :
Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah DxS = QxH
yang dibeli (tidak ada potongan kuantitas). Q 2
Waktu tenggang (lead time) diketahui & konstan. 2DS = HQ²
Q² = 2DS Q’ = √2DS
Grafik Persedian dalam Model EOQ H H
PENJELASAN:
Grafik persediaan dalam model ini berbentuk gigi gergaji.
Permintaan dianggap konstan.
Persediaan berkurang dalam jumlah yang sama dari
waktu ke waktu (berkurang sec linier).
Pada waktu tingkat persediaan mencapai nol, pesanan
untuk batch yang baru tepat diterima, sehingga tingkat
persediaan naik kembali sampai Q.
Penghubung antara dokter & pasien dalam rangka DIPERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN RANCANGAN
penggunaan obat yang rasional & keamanannya. STANDARISASI DI BERBAGAI BIDANG KEGIATAN:
SEBAGAI PENASEHAT PASIEN Profesi.
Memberikan penjelasan kpada pasien sec adekuat Akreditasi.
mengenai obat. Sertifikasi.
Membantu memilihkan ob tanpa resep kpada client. Agar terpenuhinya criteria link and match dengan
Memberi nasehat kpada pasien mengenai kebutuhan masyarakat pengguna
penyimpanan & potensi obat.
SEBAGAI PENGAYOM KESEHATAN MASYARAKAT BADAN USAHA FARMASI
Apotek sebagai pusat informasi di bidang obat. Usaha perapotekan.
Bersosialisasi dengan masy dilingkungannya Rumah sakit
berdasarkan kekeluargaan. Pedagang besar farmasi
Selalu siap melayani pasien setiap saat diperlukan. Industri farmasi
Industri dan home industri obat asli Indonesia
Kecenderungan akan semakin meningkatnya Industri dan home industri kosmetika
kebutuhan & keinginan konsumen untuk “self
medication” TINDAKAN SELF MEDICATION INSTITUSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Meningkatkan kemampuan intelektualnya para BPPT
apoteker sebagaii tokoh KIE. LIPI
Membuat panduan informasi obat yang disusun sec BIOTEKNOLOGI
benar & baik untuk menghindarai bahaya penyalah LINGKUNGAN HIDUP
gunaan & penggunaan obat2an yang salah seperti:
Narkoba, Psikotropika, Zat addiktif lainnya. ORGANISASI PENUNJANG
Himpunan mahasiswa
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN BEM (Badan dan eksekutif mahasiswa)
W H O “HEALTH FOR ALL BY THE YEAR 2000” Organisasi kemahasiswaan ekstrakurikuler
Semakin meningkatnya keinginan manusia untuk ISFI (Ikatan sarjana farmasi Indonesia)
―Back To Nature‖. Asosiasi pengusaha famasi (gabungan pengusaha
Penggunaan produk2 sintetis sedapat mungkin farmasi Indonesia=GP farmasi)
dihindari & diganti oleh produk2 yang sifatnya GAKESLAB (Gabungan perusahaan alat2 kesehatan &
alamiah laboratorium Indonesia)
Spesialisasi pendidikan profesi apoteker di bidang Ikatan keluarga alumni (IKA) farmasi unpad
obat tradisional & fitomarmaka Dan lain-lain
Budidaya tanaman obat tradisional.
MOTIVASI DALAM MANAJEMEN
SEMAKIN MENINGKATNYA PENGGUNAAN Perilaku yang konstruktif terhadap fakt2 manusia dalam
KOSMETIKA kegiatan manajemen meningkatkan produktivitas &
Spesialisasi pendidikan profesi apoteker di bidang efisiensi.
kosmetika Motivasi, adalah tgs dari pimpinan untuk memberikan
inspirasi, semangat, & dorongan kpada org lain untuk
BAHAN BAKU OBAT MENGUASAI, mengambil tindakan.
MENGEMBANGKAN, DAN MEMANFAATKAN : DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI :
Informasi IPTEK manufacturing dalam upaya Kita harus mengerti mereka,mengerti terhadap perbedaan
meningkatkan nilai tambah & manfaat secara optimal dan persamaan.
sumber daya alam yang tersedia di dalam negeri. berbeda : secara fisik
persamaan : kebutuhan biologis.
DI LINGKUNGAN EKSEKUTIF,LEGISLATIF, DAN
KEPOLISIAN FAKTOR-FAKTOR POKOK YANG MEMPENGARUHI
Berkaitan dengan aspek perencanaan & pengendalian MOTIVASI.
pembanguna khususnya dalam bidang kesehatan, Kebutuhan dan keinginan manusia.
kefarmasian, perindustrian, perdagangan, hokum & Tujuan & persepsi seseorang atau sekelompok orang.
perundang2an. Sikap untuk merealisasikan kebutuhan & tujuan
seseorang/kelompok orang.
DILINGKUNGAN PERTAHANAN MATRA: DARAT,
LAUT, UDARA. KEBUTUHAN, KEINGINAN DAN ORIENTASI TUJUAN
Mengadakan penelitian, pengembangan btk & jenis obat Mengapa seseorang berkeinginan untuk MENCAPAI
yang sesuai dengan pola penyakit di darat, laut, & udara. SESUATU?
• Pada tingkatan t’tentu maka akan diperoleh Present • Pada tingkat bunga 25 % dan n = 3, diperoleh angka
Value (PV) proceeds DF 1,952.
Pada periode yang bersangkutan dengan dikurangkan • Sehingga PV proceeds = 1.952 x Rp 5.000.000,- =
jumlah dana yang dikeluarkan (outlays) / investasi yang Rp 9.760.000,-
dilakukan. • Jadi C1 = Rp 9.760.000 - Rp9.340.000,-
Contoh perhitungan = Rp 420.000,-
Jumlah investasi Rp 20.000,00
_________________________________ Langkah II
Tahun discount Proceeds PVproceeds Tentukan tingkat bunga ke 2, misalnya P2 = 10 %.
factor Pada tingkat bunga 10 % dan n = 3, diperoleh angka
_________________________________ DF = 2,487.
1. 0.909 10.000 9.090,00 Sehingga PV proceeds = 2,487 x Rp 5.000.000,- =
2. 0.826 10.000 8.260,00 Rp 12.435.000,-
3. 0.751 5.000 3.755,00 C2 = Rp 12,435.000 – Rp 9.340.000,-
21.105,00 = Rp 3.095.000,-
(20.000,00) Langkah III
NPV + 1.105,00 Masukkan rumus :
*Dengan rate of return (ROR) yang diinginkan sebesar IRR = P1-C1 P2-P1
10 % usulan investasi tersebut memberikan hasil C2-C1
PVproceeds yang lebih besar pada PV outlaysnya = 25 % - 420 x 10 – 25
sehingga NPV bertanda positif. 3.905 – 420
*Tanda positif memberikan implikasi bahwa usulan = 25 % - (-6.300)
investasi tersebut dapat diterima. 2.675
= 25 % + 2,36
3. Internal Rate of Return (IRR) = 27,36 %
• Disebut juga Yield Method Langkah ke IV
• Metode ini juga memperhatikan nilai uang. Dari perhitungan diperoleh bahwa IRR dari proyek ini
• Rumusnya : P1-C1 x P2-P1 adalah 27,36 %.
C2-C1 Jika dibandingkan dengan biaya modal maka:
P1 = tingkat bunga (ROR) ke 1 IRR= 27,36 % > biaya modal = 20 %.
P2 = tingkat bunga (ROR) ke 2 Investasi ini layak untuk dilanjuntukan.
C1 = NPV ke 1 Kelebihan /kekurangan pada metode IRR
C2 = NPV ke 2 Kelebihan :
Penjelasan : Tidak mengabaikan aliran kas slm periode investasi.
Besarnya tingkat bunga bisa diambil sec Memperhitungkan nilai waktu uang (time value of
sembarangan. money).
Hsl IRR memberikan implikasi layak tidaknya Hasilnya adalah % tase, sehingga pengelola
investasi yang dilakukan. investasi mampu memperkirakan proyek sewaktu
Mekanismenya yang dilakukan adalah melak tingkat bunga tidak diketahui sec pasti atau berubah-
perhitungan NPV terlebih dahulu. ubah.
Jk bsrnya IRR sudah ditemukan, kemudian tingkat Kekurangannya:
IRR diterapkan untuk mencari NPV. Memerlukan perhitungan biaya modal sebagai batas
Seandainya NPV bertanda positif, berarti investasi minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
layak dilakukan. Tidak membedakan besarnya proyek dan umurnya
IRR & NPV biasanya memberi hsl yang sama dalam proyek.
penafsiran suatu proyek. Metode ini berasumsi bahwa aliran kas msk dapat di
Jika IRR > tingkat bunga simpanan, usul investasi investasikan kmbli dengan tingkat bunga sama
adalah layak diteruskan. dengan IRR.
Contoh:
Suatu proyek memerlukan total investasi (outlays) sebesar 4. Accounting Rate of Return (ARR)
Rp 9.340.000,- Proyek tersebut diperkirakan berumur 3 tahun ARR pemahamannya hampir sama dengan IRR.
dengan net cash flownya sebesar Rp 5.000.000,- per tahun.
Seandainya biaya modal diketahui 20 %, apakah investasi ini
layak diteruskan?
Langkah I
• Dengan n = 3
• Tentukan tingkat bunga ke 1, misalnya P1 = 25 %.
PENGGUNAAN RATIO DALAM ANALISA LAP - Yaitu laba kotor setelah dikurangi dengan semua
KEUANGAN biaya2 & pajak.
Analisa ratio :
adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan2 ratio 2. Ratio Laba Atas Dana Operasi.
atas dasar data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca Rumus :
dan laporan RUGI-LABA perusahaan. Laba Bersih Operasi X 100 %
Mengadakan analisa terhadap lap keuangan Jumlah Dana Yang Ditanamakaan
perusahaan akan sgt membantu untuk mengetahui (jumlah aktiva)
keadaan & perkembangan finansiil dari perusahaan yang Penjelasan:
bersangkutan. - Ratio ini sangat penting.
Dengan mengadakan analisa data finansiil tahun2 yang - Melalui ratio ini dapat diukur kemampuan perusahaan
lalu & tahun sekarang akan dapat diketahui kelemahan2 & didalam menghasilkan laba yang sesungguhnya.
hasil2 yang telah dicapai. - Laba yang dicapai dihubungkan dengan jumlah dana
Dalam analisa ratio finansiil yang ditanam dalam perusahaan.
Dilakukan dengan melalui 2 cara pembanding, yaitu: - R O I ( Rate of Return on Invesment)
Membandingkan ratio sekarang (presen ratio) dengan
ratio2 dari waktu2 yang lalu (ratio historis) atau dengan 3. Ratio Laba Atas Dana Modal sendiri.
ratio2 yang diperkirakan untuk masa yang akan datang. Rumus :
Dengan cara ini: Akan dapat diketahui perubahan atau Laba Operasi X 100 %
perkembangan dari ratio tersebut dari tahun ke tahun. Jumlah Modal Sendiri
Membandingkan ratio2 suatu perusahaan dengan Penjelasan :
ratio2 semacam dari perusahaan yang sejenis atau ratio - Perlu dibedakan antara ratio laba atas dana operasi, &
industri. ratio laba atas dana/modal sendiri.
Dengan cara ini : Akan dapat diketahui apakah - Dana operasi adalah seluruh dana yang ditanamakaan
perusahaan yang bersangkutan dalam aspek baik yang berasal dari dalam, maupun yang berasal
keuangannya berada di atas rata2 industri, pada rata2 dari luar.
industri, atau dibawah rata2 industri.
- Sedangankan untuk ratio laba atas dana sendiri hanya
terbatas pada dana/modal yang berasal dari
Jenis Analisa Ratio Keuangan
perusahaan yang berupa:
Berbagai macam analisa ratio digunakan oleh perusahaan
o modal saham/pemilik.
untuk menilai berbagai aspek keuangan Seperti: o laba yang ditahan.
1. Kemampuan untuk memperoleh laba (profitability).
2. Kemampuan untuk mengukur likuiditas (liquidity).
RATIO LIQUIDITAS
3. Kemamp. untuk m’ukur efektifitas penggunaan dana.
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban2 yang
4. Kemamp. untuk m’ukur efisiensi & efektivitas biaya.
harus segera dipenuhinya.
* Bank.
Untuk melaksanakan analisa ratio keuangan bersumber
* Pemasok/supplier.
pada 3 golongan ratio, yaitu:
* Manajer Keuangan.
1. Ratio2 neraca, disusun dari data yang ada pada neraca.
Analisa terhadap neraca perusahaan meliputi:
2. Ratio2 laba-rugi, disusun dari data yang ada pada
1. Ratio Lancar (current ratio).
laporan laba-rugi.
Rumus :
3. Ratio2 antar laporan, disusun dari data yang ada pada
Aktiva Lancar X 100 %
neraca & laporan laba-rugi. Hutang Lancar
Penjelasan :
RATIO PROFITABILITAS
- Dapat diketahui brp bsr perbandingan antara aktiva
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat
lancar yang tersedia pada suatu periode.
diukur dengan menggunakan Ratio2 sebagai berikut:
- Dengan kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh
1. Ratio Laba Penjualan.
perusahaan pada periode tersebut.
Rumus:
Laba Bersih Operasi X 100 % - Semakin bsr ratio ini akan semakin baik tingkat
Hasil Penjualan Bersih likuiditas perusahaan.
Penjelasan : - Aktiva lancar terdiri dari : uang kas, piutang,
- Melalui ratio ini dapat diketahui bsr kclnya laba yang persediaan, uang muka
diperoleh dari hasil penjualan. 2. Ratio Cair (quick ratio).
Rumus :
- Dengan cara membandingkan laba operasi dengan
Aktiva Lancar – Persediaan X 100%
jumlah penjualan bersihnya.
Hutang Lancar
3. Ratio biaya penjualan. pengeluaran kas serta posisi kas untuk suatu periode
Rumus : tertentu dimasa yang akan datang.
Jumlah Biaya Penjualan X 100 % CASH FLOW
Penjualan bersih Terdiri dari
Penjelasan : Saldo awal kas / bank.
- Memberikan gambaran mengenai pengaruh dari Proyeksi aliran kas masuk.
Biaya penjualan/pemasaran yang telah dikeluarkan Proyeksi aliran kas keluar.
dari 1 periode terhadap bsrnya volume penjualan. Saldo akhir kas / bank dengan memperhatikan saldo akhir
Digunakan sebagai ukuran efisiensi pengeluaran biaya, kas / bank minimum.
terhadap usaha menaikkan penjualan.
PENYUSUNAN PROYEKSI
4. Ratio biaya administrasi. Aliran kas masuk mencakup antara lain
Rumus: • Proyeksi rencana penjualan tunai.
Biaya administrasi X 100 % • Proyeksi pencairan piutang dari penjualan kredit.
Penjualan bersih • Proyeksi penerimaan lainnya.
Penjelasan : Aliran kas keluar mencakup antara lain
- Digunakan sebagai ukuran efisiensi pelaksanaan • Proyeksi rencana pembelian tunai.
administrasi perusahaan. • Proyeksi pembayaran hutang dagang dari pembelian
- Semakin bsr perusahaan, akan semakin besar pula kredit.
biaya administrasi. • Proyeksi pembayaran pengambilan barang dari
- Bila biaya administrasi tidak proposional dengan depot sentral (Remisa Umum).
besarnya perkembangan perusahaan, berarti tjd • Proyeksi pembayaran remisa lain-lain ke kantor
pemborosan. pusat.
• Proyeksi pengeluaran biaya usaha.
5. Ratio biaya keuangan. • Proyeksi pengeluaran investasi / rehabilitasi.
Rumus : • Proyeksi pengeluaran lain-lain.
Biaya Keuangan X 100 %
Penjualan bersih KEGUNAAN
Penjelasan : Tujuan mendasar dari penyiapan Cash Flow adalah
- Pengeluaran biaya untuk keperluann pembayaran • Untuk merencanakan kas yang diperlukan
bunga kredit pinjaman baik jangka pendek maupun perusahaan baik untuk kebutuhan jangka pendek
jangka panjang. maupun kebutuhan jangka panjang.
- Dalam R/L, tidak t’masuk biaya operasi, tp B.non • Merupakanakan alat yang dapat mengantisipasi
operasi. kesempatan penggunaan kas secara efektif dalam
- Dapat menunjukkan brp % dari laba perusahaan hal adanya kelebihan kas.
yang diserahkan kpada para kreditur. Lebih spesifik tujuannya
Adalah
Kesimpulan • Dapat mengetahui fluktuasi keperluan dana yang
paling tinggi atau musiman yang digunakan untuk
Penggunaan analisa ratio hanya akan ada artinya bila: piutang dan persediaan dalam menunjang kegiatan
Standar telah ditentukan manajemen. unit kerja.
Bila belum, bias menggunakan naik turunnya • Dapat menunjukkan waktu dan jumlah dana yang
perkembangan ratio2 keuangan dari waktu ke waktu pada diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
perusahaan yang bersangkutan. Penilaian ratio keuangan tempo, antara lain pembayaran pajak, remisa umum /
dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan wajib, dan bunga.
perusahaan2 sejenis yang mempunyai skala perusahaan • Dapat membantu perencanaan pertumbuhan dari
yang hampir sama, pada industri yang sama. kelebihan kas termasuk dana yang diperlukan untuk
Ratio keuangan hanyalah merupakan alat untuk modal kerja dan atau pengembangan unit kerja
menganalisa perkembangan kondisi keuangan (investasi jangka panjang).
perusahaan, & bukan merupakan tujuan yang harus • Dapat memperkirakan kebutuhan dana jauh dimuka,
dicapai perusahaan. baik jumlah maupun lamanya dana yang diperlukan
dari sumber ekstern sehingga dapat diusahakan
CASH FLOW (ANGGARAN KAS) pinjaman yang paling menguntungkan.
Pengertian dan kegunaan cash flow (anggaran kas) • Sebgai salah satu syarat pengajuan kredit bank.
DEFINISI • Dapat menetapkan jumlah dan lamanya dana yang
Cash flow (anggaran kas) adalah mungkin tersedia untuk investasi.
Estimasi terhadap arus penerimaan kas masuk dan • Dapat merencanakan pengurangan pinjaman.
• Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari diterima oleh orang pribadi (pegawai) atau
divisi unit kerja dan total perusahaan. badan (laba usaha perusahaan) yang
• Memungkinkan unit kerja dapat mengambil berdomisili di dalam negeri.
keuntungan kontan (Cash Discount) serta pembelian Penghasilan sebagai objek pajak a.l:
secara progresif sehingga terdapat penghematan (1) Imbalan atas pekerjaan atau jasa
dana. (2) Hadiah dari undian/imbalan
Data yang digunakan pekerjaan/penghargaan
• Rencana anggaran biaya dan hasil perusahaan, (3) Laba usaha
RAB-HP. (4) Bunga bank/deposito/royalti
• Rencana anggaran investasi. (5) Divide, sisa hasil usaha koperasi
• Kebijakan-kebijakan pimpinan dalam (6) Keuntungan karena selisih kurs mata
Kas / bank. uang
Piutang. Penghasilan tidak masuk objek PPh
Hutang. Pasal 21 (PTKP):
Persediaan. (1) Bantuan atau sumbangan
• Rekening koran barang (Remisa Umum). (2) Warisan
• Kewajiban dalam remisa wajib dan remisa lain-lain. (3) Imbalan atas pekerjaan yang berupa
• Kebijaksanaan pimpinan dalam 5 tahun mendatang natura/kenikmatan
(Corporate plan). (4) Pembayaran dari perusahaan
• Program kerja direktorat dan unit kerja. asuransi
(5) Bunga obligasi
PAJAK Tarif pajak penghasilan Pasal 21
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang (dalam negeri)
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat Orang pribadi
memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan Lapisan PKP Tarif ber- Tidak ber-NPWP
NPWP
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Sampai dengan Rp. 25.000.000 5% 120%x5% = 6%
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. > Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000 10% 120% x 10% = 12%
Jenis-jenis pajak: > Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15% 120% x 15% = 18%
- Pajak Pusat (dikelola oleh Ditjen Pajak): > Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000 25% 120% x 25% = 30%
Pajak Tidak Langsung pajak yang pada > Rp. 200.000.000 35% 120% x 30% = 36%
akhirnya bisa dilimpahkan kepada pihak lain.
Bea Materai – untuk kultansi lebih dari Rp. Badan
250.000 dikenakan biaya materai Rp. 3000. No Lapisan PKP Tarif
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – pajak tak 1 Sampai dengan Rp. 50.000.000 10%
langsung yang dikenakan pada setiap 2 > Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15%
pembelian berapa pun jumlah rupiah yang 3 > Rp.100.000.000 30%
dibelanjakan. Besarnya pajak yang harus
dibayar sebesar 10% dari jumlah pembelian. Besarnya PTKP setiap pegawai untuk 1
Misalnya untuk setiap pembelian obat khusus tahun.
PBF yang PKP (pengusaha Kena Pajak) Status pegawai (SKL) Besarnya PTKP/tahun
maka dikenakan PPN sebesar 10%. TK (Tidak kawin) atau Rp. 2.880.000
Pajak Langsung pajak harus dipikul sendiri pegawai wanita yang
oleh wajib pajak yang bersangkutan. suaminya tidak bekerja
Pajak Penghasilan (PPh) pada perusahaan yang
Menurut UU perpajakan No. 17 tahun 2000 sama
ada bebrapa pajak yang dikenakan untuk K.0 (kawin, belum punya Rp. 4.320.000
usaha apotek: anak)
Catatan: K1 (kawin, anak 1) Rp. 5.760.000
Besarnya tarif yang diterapkan terhadap K2 (kawin, anak 2) Rp. 7.200.000
Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor K3 (kawin, anak 3) Rp. 8.640.000
Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 20% (dua PPh 23 – apabila apotek dimiliki suatu
puluh persen) daripada tarif yang diterapkan persero maka selain pajak PPh 21
terhadap Wajib Pajak yang dapat dikenakan pula ketentuan PPh pasal 23
menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang mengatur bahwa keuntungan bersih
yang dibagikan kepada persereo dikenal
PPh 21 – pasal 21 menyatakan 15% dari saham yang dibagikan tersebut.
pembayaran pajak atas penghasilan yang
PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan luar atau di dalam lingkungan apotek. Pajak
pada badan usaha yang dikenakan pada tergantung lokasi & besar papan nama apotek
badan usaha berdasarkanpembagian Surat Keterangan Ijin tempat Usaha
devide (sisa hasil usaha) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
PPh 25 – pembayaran pajak berupa Pajak hotel
cicilantiap bulan sebesar 1/12 dari Pajak retribusi
perhitungan pajak satu tahun NPWP adalah suatu sarana dalam administrasi
sebelumnya. Pembayaran dilakukan tiap perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
bulan sebelum tanggal 15 dan pada akhir diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
tahun diperhitungkan dengan besar pajak & kewajibannya.
yang sesungguhnya yang harus dibayar. - Fungsi utama NPWP
Orang pribadi Sarana dalam administrasi perpajakan
No Lapisan PKP (jika keuntungan) Tarif Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam
1 < Rp. 25.000.000 5% melaksanakan hak dan kewajiban
2 Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000 10% perpajakannya.
3 Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15% Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
4 Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000 25% dan pengawasan administrasi perpajakan.
5 > Rp. 200.000.000 35% - Dasar hukum memiliki NPWP: pasal 2 (1) KUHP UU
no. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum & tata
Badan cara perpajakan
No Lapisan PKP (jika keuntungan) Tarif ―Setiap WP yg telah memenuhi persyaratan subyektif
1 < Rp. 50.000.000 10% dan obyektif sesuai dengan ketentuan peraturan
2 Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15% perundang-undangan perpajakan wajib
3 > Rp.100.000.000 30% mendaftarkan diri pada kantor DJP yg wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
PPh 28 – apabila pajak terhutang untuk kedudukan WP dan kepadanya diberikan NPWP‖
satu tahun pajak ternyata lebih kecil dari PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
jumlah kredit pajak (PPh 25) maka - Batasan penghasilan dari orang pribadi dalam
setelah dilakukan perhitungan, kelebihan setahun yang tidak dikenakan pajak
pembayaran pajak dikembalikan setelah
dilakukan pemeriksaan dengan hutang
pajak berikut sanksi-sanksinya.
PPh 29 – apabila pajak yang terhutang
untuk satu tahun pajak ternyata lebih
besar dari jumlah kredit pajak yang
sudah dilakukan perhitungan maka
kekurangan pajak yang terhutang harus
dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25
bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir
bagi WP sebelum surat pemberitahuan Daftar Perhitungan PTKP
disampaikan.
Pajak Bumi & Bangunan
Dikenakan tiap tahun dan besarnya
tergantung dari luas tanahm luas bangunanm
serta lokasi apotek yang ditempati apotek
sebagai sarana usaha.
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pajak yang dikenakan kepada badan usaha
atau orang pribadi yang melakukan usaha.
Pengusaha kecil dengan kemampuan sendiri
dapat mengajukan permohonan untuk
menjadi PKP
- Pajak Daerah (dikelola oleh Pemda)
Pajak barang investasi seperti Pajak kendaraan
bermotor
Pajak reklame/iklan – pajak yang dikenakan
terhadapa pemasangan papan nama apotek di
Perlengkapan yang tersedia di apotek antara lain : 16) Wadah, pengemas dan pembungkus untuk
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan : penyerahan obat dengan jenis, ukuran dan
1) Gelas ukur 10 ml, 100 ml, dan 250 ml. jumlah yang sesuai kebutuhan.
2) Labu Erlenmeyer 100 ml, 250 ml dan 1 liter. 17) Etiket berwarna putih untuk obat dalam, etiket
3) Gelas ukur 100 ml, 500 ml, dan 1 liter. warna biru untuk obat luar, tanda kocok dahulu
4) Panci pengukur 1 liter. dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
5) Corong berbagai ukuran 3 buah. g. Setiap apotek harus memasang papan nama pada
6) Timbangan miligam dan gram dengan anak bagian muka apotek, dimana memuat :
timbangan yang sudah ditara minimal 1 set. Nama Apotek.
7) Termometer skala 100°C minimal 1 buah. Nama APA.
8) Mortir dengan garis tengah 5 – 10 cm dan 10 – Nomor Surat Izin Apotek.
15 cm beserta stamper. Alamat dan nomor Apotek.
9) Spatel logam, tanduk atau plastik dan porselen h. Perbekalan apotek
minimal masing-masing 1 buah. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
10) Cawan penguap porselen, garis tengah 5 244/MENKES/Per/V/1990, perbekalan apotek meliputi
sampai dengan 15 cm minimal 1 buah. obat, bahan obat, kosmetika dan alat kesehatan. Obat
11) Batang pengaduk minimal 1 buah. sekurang-kurangnya (75%) terdiri dari obat generik
12) Kompor dan alat pemanas yang sesuai minimal sesuai dengan Daftar Obat Essensial Nasional
1 buah. (DOEN).
13) Panci sesuai kebutuhan. i. Kelengkapan bangunan dan teknis apotek lainnya
14) Rak tempat pengeringan alat minimal 1 buah. Etalase untuk obat secukupnya.
b. Alat perlengkapan dan alat penyimpanan perbekalan Ruang tunggu dan perlengkapannya.
kesehatan : Ruang apoteker dan ruang konsultasi.
1) Botol dan pot dengan ukuran, jenis dan jumlah Ruang peracikan dan perlengkapannya.
yang sesuai dengan kebutuhan. Kelengkapan bangunan : sumber air,
2) Lemari dan rak penyimpanan obat. penerangan, alat pemadam kebakaran,
3) Lemari pendingin minimal 1 buah. ventilasi, sanitasi, WC.
c. Tempat penyimpanan khusus narkotika dan Buku-buku standar (DOI, ISO, IONI, MIMS, dll).
psikotropika. Daftar OGB (Obat Generik Berlogo).
d. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang Papan nama standar dan papan jadwal
bersangkutan pada apotek. konsultasi.
e. Buku-buku standar yang diwajibkan.
1) Farmakope Indonesia edisi terbaru 1 buah. Alur pemberian izin apotek
2) Extra Farmakope Indonesia 1 buah. 1. Permohonan Ijin Apotek diajukan Apoteker
3) Serta buku lain yang ditetapkan oleh Direktur kepada Kepala Dinas Kesehatan (DinKes)
Jenderal POM. Kabupaten/Kota setempat (Form Apt-1).
f. Perbekalan administrasi, yaitu : 2. Kepala Dinkes Kabupaten/Kota selambat-
1) Blanko pesanan obat. lambatnya 6 hari kerja setelah menerima
2) Blanko kartu stock obat. permohonan (Form Apt-1) dapat meminta
3) Blanko salinan resep. bantuan teknis dari Kepala Balai POM untuk
4) Blanko faktur, nota penjualan, dan kwitansi. melakukan pemeriksaan setempat terhadap
5) Buku pembelian. kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan
6) Buku penerimaan. (Form Apt-2).
7) Buku penjualan. 3. Tim Dinkes Kabupaten/Kota atau Kepala Balai
8) Buku pengiriman obat. POM selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah
9) Buku pembukuan keuangan. permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinkes
10) Buku pencatatan obat narkotika dan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan
psikotropika. kepada Dinkes Kabupaten/Kota (Form Apt-3).
11) Buku pesanan obat narkotika dan psikotropika. 4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud
12) Blanko pesanan obat narkotika dan psikotropika. dalam nomor 2 dan 3 tidak dilaksanakan,
13) Formulir laporan obat narkotika dan Apoteker pemohon dapat membuat surat
psikotropika. pernyataan siap melakukan kegiatan kepada
14) Alat tulis, klip dan kertas sesuai kebutuhan. Kepala Dinkes Kabupaten/Kota setempat
15) Buku pencatatan penyerahan racun tanpa dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi
resep. (Form Apt-4).
5. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah
diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana
dimaksud nomor 3, atau pernyataan yang
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 41
Profesi Apoteker 2013
dimaksud nomor 4, Kepala Dinkes 4. Cara menghitung harga jual apotek berdasarkan laba
Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan Surat yang diinginkan ?
Ijin Apotek (Form Apt-5). Struktur harga yg ditetapkan oleh GP Farmasi dan
6. Dalam hal hasil pemeriksaan tim Dinkes disetujui oleh pemerintah yaitu Harga Eceran Tertinggi
Kabuapaten/Kota atau Kepala Balai POM yang kepada konsumen tidak boleh dilampaui. Pada dasarnya:
dimaksud nomor 3 masih belum memenuhi HJA = B + P + BP
persyaratan, Kepala Dinkes Kabupaten/Kota HJA tidak boleh melebihi HJE jd Indeks yg dipakai max
setempat dalam waktu 12 hari kerja 1,3
mengeluarkan Surat Penundaan (Form Apt-6). HNA x indeks = HJA
7. Terhadap surat penundaan sebagaimana
dimaksud nomor 6, Apoteker diberi kesempatan 5. Data pengaturan staf karyawan di apotek ?
untuk melengkapi persyaratan yang belum Apotek dipimpin oleh seorang APOTEKER, kemudian
dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka memiliki AA dimana seorang AA harus punya SIK jika
waktu 1 bulan sejak tanggal penundaan. tidak maka dilarang untuk menerima barang. Kemudian
8. Terhadap permohonan izin apotek yang ternyata ada yg mengurus ADMINISTRASI yg dpt lulusan
tidak memenuhi persyaratan APA atau SMA/SMEA, KASIR yg lulusan SMA, RESEPTUR yg
persyaratan apotek atau lokasi apotek yang tidak lulusan SMA/SMP serta PEMBANTU UMUM yg lulusan
sesuai dengan permohonan, maka Kepala SMP.
Dinkes Kabupaten/Kota dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib 6. Dasar pemilihan lokasi di apotek dan dasar
mengeluarkan Surat Penolakan disertai alasan- pengaturan tata ruang apotek ?
alasannya (Form Apt-7). Dasar pemilihan lokasi: daerah yg ramai, daerah yg
aman, daerah yg dekat dgn RS/klinik, daerah yg
sekitarnya ada beberapa dokter yg praktek, daerah yg
mudah dijangkau, mudah dicapai oleh masyarakat banyak
dgn kendaraan, daerah yg cukup padat penduduknya dan
cukup mampu.
Menurut KepMenKes RI No 1027 tahun 2004, apotek
harus memiliki:
Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien,
termasuk penempatan brosur/ materi informasi
Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang
dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk
menyimpan catatan medikasi pasien
Ruang racikan
Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun
pasien.
18. Penggantian obat di apotek tanpa sepengetahuan rumus cowling : umur (th)+1 x DM dewasa = dosis anak
dokter, kapan, dan mengapa ? 24
o Disaat dokter memberikan obat-obat paten tapi pasien
rumus fried : umur (bulan) x DM dewasa = dosis anak
meminta diganti dengan obat generik. 150
o Disaat obat yang diresepkan oleh dokter tidak tersedia
di apotek, maka apoteker boleh mengganti dengan rumus dilling : umur (th) x DM dewasa = dosis anak
obat obat dengan indikasi yang sama dan atas 20
persetujuan pasien.
o Disaat dokter dihubungi untuk klarifikasi obat tapi rumus dastedo: umur (th)+3 x DM dewasa = dosis anak
dokter tidak bisa dihubungi dan dengan persetujuan 30
pasien.
* Berdasar berat badan
19. Fungsi label HTKP ? Alur pengerjaan R/ ?
Label HTKP (harga timbang kemas penyerahan) rumus clark : umur (lbs) x dosis dewasa = dosis anak
Untuk meningkatkan tanggung jawab pelaksana 150
pengerjaan resep; memudahkan meneliti siaapa yang
bertanggungjawab setiap tahapan penyiapan resep. 23. Arti RECIPE ?
Alur pengerjaan resep Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter
Resep datang periksa keabsahannya yang meliputi kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan
persyaratan administratif seperti dalam resep tertera obat kepada pasien.
nama, SIP dan alamat dokter; tanggal penulisan resep; Recipe berarti ambilah.
tanda tangan/paraf dokter penulis resep; nama,
alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien; 24. Jam buka apotek, kriteria, peraturan ?
nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta; Jam buka apotek : apotek wajib buka 08.00 – 22.00
cara pemakaian yang jelas periksa kesesuaian menurut Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993
farmasetik : bentuk sediaan, disis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian lihat 25. Hal-hal yang harus diinformasikan kepada pasien.
pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat) dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana
obat diberi harga obat disiapkan beri etiket dan dan terkini.
kemasan obat diserahkan (sebelumnya diperiksa Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi :
lagi) beri informasi yang benar, jelas dan mudah 1. Mengapa obat tersebut diresepkan
dimengerti, sekurang-kurangnya meliputi cara 2. Kapan obat tersebutdigunakan
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka 3. Bagaimana cara penggunaan obat
waktu penyimpanan obat, aktivitas serta makanan dan 4. Instruksi khusus selama penggunaan obat (apakah
minuman yang haris dihindari selama terapi. ada interaksi dengan obat lain yang digunakan atau
(UU No. 1027/MENKES/SK/IX2004) harus menghindari makanan tertentu)
5. Apa yang harus dilakukan jika lupa minum obat
20. Cara membedakan obat asli dengan obat palsu ? 6. Efek samping yang ditimbulkan
Obat palsu tidak ada dokumen yang menyertainya, 7. Cara penyimpanan
harganya murah, tanpa LOGO, no.REG tidak jelas, 8. Jangka waktu pengobatan
kemasan berbeda, tanpa ED, tidak ada alamat produsen,
warna obat berbeda, tablet mudah hancur. 26. Jenis-jenis label dan etiket diapotek ?
Jenis label :
21. Juru R/ ? peran ? Kriteria pendidikan ? Bedanya 1. harus habis
dengan AA ? 2. kocok dahulu
Juru resep mempunyai peran sebagai peracik obat, 3. tidak boleh diulang tanpa resep dokter
kriteria pendidikan tidak ada, bisa smp/smu.
AA berperan membantu APT dalam melayani resep dan Jenis etiket :
mempersiapkan obat di apotik, dan harus lulusan SMF. 1. obat luar (warna biru)
2. obat dalam (warna putih)
27. Fungsi kartu stok? Isi kartu stok ? 32. Jenis obat yang tidak dapat diulang tanpa R/ ?
Fungsi kartu stock : - obat golongan narkotika dan psikotropika
1. mengendalikan persediaan - obat keras yang tidak termasuk dalam OWA
2. mencegah terjadinya kehilangan barang - obat dengan resep yang diberi tanda NI(ne iteratur)
3. memantau tanggal kadaluarsa
4. memudahkan penelusuran barang jika terjadi 33. Sebutkan jenis-jenis laporan narkotika.
komplain (melalui data nama PBF, no faktur dan no
Laporan narkotika dibuat setiap bulan ( tanggal 15 bulan
batch)
berikutnya) lapor ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota
Isi kartu stock :
dengan tebusan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Propinsi DIY, BPPOM DIY (satu untuk arsip
apotek).