Anda di halaman 1dari 45

Profesi Apoteker 2013

PELAYANAN KEFARMASIAN TATA URUTAN (HIRARKI)


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
(UNDANG-UNDANG RI NO. 12 TAHUN 2011
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN
1. Mampu melakukan praktek kefarmasian secara PERUNDANG-UNDANGAN)
profesional dan etik
2. Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan UNDANG-UNDANG DASAR RI 1945
penggunaan sediaan farmasi
3. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alkes
4. Mampu memformulaskan dan memproduksi sediaan KETETAPAN MPR
farmasi dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku
5. Mempunyai keterampilan komunikasi dalam pemberian
informasi sediaan farmasi dan alkes UNDANG2 / PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI
6. Mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif UNDANG2
kesehatan masyarakat
7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alkes sesuai
standar yang berlaku PERATURAN PEMERINTAH
8. Mempunyai keterampilan organisasi dan mampu
membangun hubungan internasional. Dalam melakukan
praktik profesional kefarmasian PERATURAN PRESIDEN
9. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang
berhubungan dengan kefarmasian
PERATURAN DAERAH PROVINSI
TATA URUTAN (HIRARKI) PERATURAN
PERUNDANG2AN
1. UU dasar RI 1945
2. Ketetapan MPR PERATURAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA
3. Undang2/Peraturan Pemerintah pengganti UU
4. Peraturan Pemerintah Etika : mengatur tentang apa yang baik dan tidak baik, berisi
5. Peraturan Presiden kewajiban, ditaati krna datang dari dalam diri, sanksi dari
6. Peraturan Daerah Provinsi masyarakat, mengatur hal yang bersifat batiniah – lahiriah,
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota cakupan sempit
Tata urutan (HIRARKI) bersifat urut dan peraturan
dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan di Hukum : mengatur tentang apa yang boleh dan tidak boleh,
atasnya. berisi hak dan kewajiban timbal balik, ditaati krna sanksi,
sanksi dari penguasa, mengatur bersifat lahiriah, cakupan
HIRARKI PERPU PELAYANAN KEFARMASIAN (APOTIK) luas
1. Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 5 Ayat 1 Presiden
Menetapkan Peraturan Pemerintah Untuk Menjalankan UNDANG-UNDANG RI NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG
Undang-Undang KESEHATAN
2. Uu No. 23 Th. 92 (36 Th. 2009) Tentang Kesehatan KETENTUAN UMUM (PASAL 1)
Pasal 43 Ketentuan Tentang Pengamanan Sediaan  Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
Farmasi Dan Alat Kesehatan Ditentukan Oleh mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
Peraturan Pemerintah setiap orang untuk hidup produktif secara sosial &
3. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 Tentang ekonomi.
Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan  Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan
1332/Menkes/Sk/X/2002 Tentang Perubahan Atas farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
Peraturan Menteri Kesehatanno. kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan Dan Tata menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
Cara Pemberian Izin Apotik Pasal 4 Ayat 1 Menteri pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Melimpahkan Wewenang Pemberian Izin Apotik Kepada  Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
5. Peraturan Daerah Tentang Perizinan apotik upaya kesehatan.
 Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 1
Profesi Apoteker 2013

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam CATATAN: di UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
bentuk promotif (peningkatan kesehatan), preventif pada Bagian Ke-15 membahas tentang Pengamanan dan
(pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan/ Penggunaan Sediaan Farmasi & Alkes. Pasal 108
penyembuhan penyakit), maupun rehabilitatif (pemulihan membahas tentang Praktik Kefarmasian.
kesehatan).
 Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin SANKSI
dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang  Pasal 196 : setiap orang yang dengan sengaja
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, memproduksi/mengedarkan sediaan farmasi da/atau
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat alkes yang tidak memenuhi persyaratan keamananm
orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaiman
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayaht (3) dipidana
tubuh. penjara paling lama 10 tahun & denda paling banyak Rp.
 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang 1.000.000.000 (satu miliar)
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki  Pasal 197: setiap orang yang dengan sengaja
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di memproduksi/mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan alkes yang tidak memiliki izin edar sebagaiman dimaksud
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. pasal 106 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat lama 15 tahun & denda paling banyak Rp. 1.500.000.000
dan/atau tempat yang digunakan untuk  Pasal 198: setiap orang yang tidak memiliki keahlian &
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang sebagaimana dimaksud pasal 108 dipidana dengan
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000.
masyarakat.
 Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 51 TAHUN 2009
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, KETENTUAN UMUM (PASAL 1)
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk  Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk
manusia. pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
Dari Internet pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau
- Obat adalah zat/bahan atau paduan bahan yang penyalurannya obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
menyembuhkan, mengurangi gejala penyakit, pengembangan obat, bahan obat dan OT.
memulihkan kesehtan dan untuk memperbaiki atau  Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
memperelok tubuh. tradisional, dan kosmetik
- Obat adalah bahan kimia yang bermanfaat bila  Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
dipergunakan dengan benar dan bila salah pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas apoteker &
menggunakan akan menjadi racun yang tenaga teknis kefarmasian.
membahayakan.  Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
- Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
telah ditetapkan untuk zat berkhasiat yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
dikandungnya (generik). Tidak ada hak paten untuk mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
obat generik. Tidak ada biaya untuk promosi obat kehidupan pasien
generik. Harga obat generik lebih murah daripada  Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
obat paten. apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
- Obat paten adalah obat dengan nama dagang apoteker
tertentu. Hak paten obat dimiliki oleh produsennya.  Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
Dibutuhkan biaya besar untuk promosi tersebut. membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
Harga obat paten lebih mahal daripada obat generik. kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya
 Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, farmasi/asisten apoteker.
sediaan sarian (galenika), atau campuran dari bahan  Fasilitas kesehatan adalah sarana yang digunakan untuk
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan  Fasilitas kefarmasian adalah sarana yang digunakan
norma yang berlaku di masyarakat. untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
 Fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 2
Profesi Apoteker 2013

atau menyalurkan sediaan farmasi yaitu PBF dan Instalasi fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas palayanan
Sediaan Farmasi. sediaan farmasi oleh Tenaga kefarmasian
 Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang  Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan Farmasi (PASAL 7-13) :
kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi rumah sakit, - Dapat berupa industri farmasi obat, industri bahan
puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama. baku obat, industri obat tradisional, dan pabrik
 PBF adalah perusahaan berbentuk badan yang hukum kosmetika
yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, - Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang
penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar Apoteker sebagai penanggung jawan masing2
sesuai ketentuan peraturan perUUan. bidang pemastian mutu (QA), produksi, dan
 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat pengawasan mutu (QC) setiap produksi sediaan
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. farmasi.
 Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk - Industri OT dan pabrik kosmetika harus memiliki
menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Apoteker sebagai
terbatas untuk dijual secara eceran. penanggung jawab.
 Standar Profesi adalah pedoman untuk menjalankan - Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, apoteker
praktik profesi kefarmasian secara baik. harus menetapkan SOP, SOP harus dibuat secara
 Standar Prosedur Operasional adalah prosedur tertulis tertulis dan diperbaharui secara terus menerus sesuai
berupa petunjuk operasional tentang pekerjaan dengan perkembangan IPTEK di bidang farmasi dan
kefarmasian. peraturan perUUan.
 STRA adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri - Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan
kepada apoteker yang telah diregistrasi. proses produksi dan pengawasan mutu sediaan
 STRA Khusus (Permenkes RI No. 889 Tahun 2011) farmasi wajib dicatat oleh Tenaga Kefarmasian
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Apoteker WNA lulusan luar negeri yang akan melakukan  Pekerjaan Kefarmasian dalam distribusi sediaan
pekerjaan kefarmasian di Indonesia. farmasi (PASAL 14-18):
 STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri - Setiap fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan
kepada tenaga teknis kefarmasian yang telah diregistrasi farmasi berupa obat harus memiliki Apoteker sebagai
penanggung jawab yang dapat dibantu oleh Apoteker
 SIPA adalah surat izin yang dapat diberikan kepada
pendamping dan/atau TTK.
apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan
- Setiap pekerjaan kefarmasian yang berkaitan dengan
kefarmasian pada Apotek atau instansi Farmasi RS.
distribusi atau penyaluran sediaan farmasi WAJIB
 SIK adalah surat izin yang diberikan kepada Apoteker dan
dicatat oleh tenaga kefarmasian sesuai tugas &
TTK untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian
fungsi.
pada fasilitas produksi dan distribusi atau penyaluran.
- Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
dan ALKES melalui PBF, PAK (penyalur alat
Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada
kesehatan),instansi sediaan farmasi & alkes milik
Nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan
Pemerintah, pemerintah daerah prov, & pemerintah
perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat
daerah kab/kota (pasal 34)
yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi
 Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
(PASAL 19-29) :
(PASAL 3)
- Fasilitas pelayanan kefarmasian berupa Apotek,
IFRS, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktek
TUJUAN PENGATURAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
bersama
(PASAL 4)
- Apoteker dapat dibantu dengan Apoteker
 Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat
pendamping/TTK
dalam memperoleh dan/atau menetapkan sediaan farmasi
- Harus sesuai standar pelayanan kefarmasian
dan jasa kefarmasian
- Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu dokter, yang dilaksanakan oleh Apoteker
penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan - Di daerah terpencil, Menteri dapat menempatkan
perkembangan IPTEK serta peraturan perUUan. TTK yang telah memiliki STRTTK pada sarana
 Memberikan kepastian hukum bagi pasien masyarakat pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang
dan tenaga kefarmasian meracik & menyerahkan obat kepada pasien
(Pasal 21).
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN - Di daerah terpencil yang tidak ada APOTEK,
 Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan dokter/dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda
Farmasi (PASAL 6) : dilakukan pada fasilitas produksi, Registrasi mempunyai wewenang meracik &

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 3
Profesi Apoteker 2013

menyerahkan obat kepada pasien yang - Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perUUan jangka waktu 5 tahun apabila memenuhi syarat
(Pasal 22).  STRA ATAU STRA KHUSUS
- DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN - Untuk apoteker lulusan luar negeri yang akan
KEFARMASIAN DALAM FASILITAS PELAYANAN menjalankan Pekerjaan Kefarmasian di Indonesia
KEFARMASIAN, APOTEKER DAPAT: harus memiliki STRA setelah melakukan adaptasi
 Mengangkat seorang Apoteker Pendamping pendidikan.
yang memiliki SIPA; - STRA dapat berupa STRA (pasal 40) atau STRA
 Mengganti obat paten dengan obat generik yang Khusus
sama komponen aktifnya atau obat paten lainnya - Adaptasi dilakukan pada institusi pendidikan
atas persetujuan dokter dan/atau pasien. Apoteker di Indonesia yang terakreditasi
 Menyerahkan obat keras, narkotika, & - STRA diberikan kepada
psikotropika kepada masyarakat atas resep dari  Apoteker WNI lulusan luar negeri yang telah
dokter sesuai dengan ketentuan peraturan melakukan adaptasi pendidikan Apoteker di
perUUan. Indonesia & memiliki sertifikat kompetensi profesi
- TOKO OBAT:  Apoteker WNA lulusan program pendidikan
 Dilaksanakan oleh TTK yang memiliki STRTTK apoteker di Indonesia yang telah memiliki
sesuai tugas dan fungsinya. sertifikat kompetensi profesi dan memiliki izin
 Harus menerapkan standar pelayanan tinggal tetap untuk bekerja sesuai ketentuan
kefarmasian di toko obat. peraturan perUUan dibidang ketenagakerjaan dan
keimigrasian
TENAGA KEFARMASIAN  Apoteker WNA lulusan program pendidikan
 Tenaga Kefarmasian terdiri atas Apoteker di luar negeri dengan ketentuan:
- Apoteker; o Telah melakukan adaptasi pendidikan
- TTK terdiri dai sarjana farmasi (S1), ahli madya Apoteker di Indonesia
farmasi (D3), analis farmasi, dan tenaga menengah o Telah memiliki sertifikat kompetensi profesi
farmasi/asisten apoteker. o Telah memenuhi persyaratan untuk bekerja
 Standar pendidikan profesi Apoteker terdiri atas (Pasal sesuai dengan ketentuan perUUan di bidang
36): ketenagakerjaan dan keimigrasian
- Komponen kemampuan akademik - STRA Khusus diberikan kepada
- Kemampuan profesi dalam mengaplikasikan Apoteker WNA lulusan luar negeri dengan syarat
Pekerjaan Kefarmasian  Atas permohonan dari instansi pemerintah atau
 APOTEKER swasta
- Harus memiliki sertifikat kompetensi profesi  Mendapatkan persetujuan Menteri
- Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 tahun dan  Pekerjaan kefarmasian dilakukan kurang dari 1
dapat diperpanjang untuk setiap 5 tahun melalui uji (satu) tahun.
kompetensi profesi  STRTTK (Tenaga Teknis Kefarmasian)
 TTK - Persyaratan (Pasal 47)
- Harus memenuhi ketentuan peraturan perUUan yang  Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya
berlaku di bidang pendidikan.  Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
- Memiliki ijazah dari institusi pendidikan sesuai dari dokter yang memiliki surat izin praktek
peraturan perUUan  Memiliki rekomendasi tentang kemampuan dari
- Wajib memperoleh rekomendasi dari Apoteker yang Apoteker yang telah memiliki STRA di tempat TTK
memiliki STRA di tempat yang bersangkutan bekerja. bekerja
- Ijazah dan rekomendasi wajib diserahkan kepada  Membuat pernyataan akan memenuhi dan
Dinkes Kab/Kota untuk memperoleh izin kerja. melaksanakan ketentuan etika kefarmasian
 STRA (Apoteker) - STRTTK dikeluarkan oleh Menteri yang dapat
- Persyaratan (Pasal 40) didelegasikan kepada pejabat kesehatan yang
 Memiliki ijazah Apoteker berwenang pada pemerintah daerah provinsi.
 Memiliki sertifikat kompetensi profesi - Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk
 Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan jangka waktu 5 tahun apabila memenuhi syarat
sumpah/janji apoteker  MASA BERLAKU
 Mempunyai surat keterangan sehat fisik dan - STRA, STRA Khusus, dan STRTTK tidak berlaku
mental dari dokter yang memiliki surat izin praktik karena:
 Membuat pernyataan akan memenuhi dan  Habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang
melaksanakan ketentuan etika profesi. oleh ybs atau tidak memenuhi persyaratan untuk
- STRA dikeluarka oleh Menteri diperpanjang

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 4
Profesi Apoteker 2013

 Dicabut atas dasar ketentuan peraturan perUUan SERTIFIKAT KOMPETENSI PROFESI


 Permohonan ybs  Sertifikat Kompetensi Profesi dikeluarkan oleh Organisasi
 Ybs menunggal dunia Profesi (IAI)
 Dicabut oleh Menteri atau pejabat kesehatan yang  Berlaku selama 5 tahun dan dapat dilakukan uji
berwenang kompetensi kembali setelah habis masa berlakunya.
 SURAT IZIN (Pasal 52)  Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi
- Surat izin dapat berupa dianggap telah lulus uji kompetensi & dapat memperoleh
 SIPA bagi Apoteker yang melakukam pekerjaan sertifikat kompetensi profesi secara langsung.
kefarmasian di Apotek, Puskesmas, atau IFRS  Permohonan sertifikat kompetensi diajukan oleh
 SIPA bagi apoteker sebagai Apoteker Perguruan Tinggi secara kolektif 1 (satu) bulan sebelum
Pendamping pelantikan & pengucapan sumpah Apoteker baru.
 SIK bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian diluar  Organisasi profesi harus memberitahukan kepada KFN
Apotek dan IFRS mengenai sertifikat kompetensi yang dikeluarkan paling
 SIK bagi TTK pada fasilitas kefarmasian lama 2 (dua) minggu sebelum pelantikan & pengucapan
- Surat izin dikeluarkan oleh Pejabat Kesehatan yang sumpah Apoteker.
berwenang di Kab/Kota tempat pekerjaan  Uji komptensi dilakukan oleh organisasi profesi melalui
kefarmasian dilakukan. pembobotan SKP (Satuan Kredit Profesi).
- Untuk mendapatkan surat izin, tenaga kefarmasian
harus memiliki (Pasal 55): TATA CARA MEMPEROLEH SURAT TANDA REGISTRASI
 STRA, STRA Khusus, atau STRTTK yang masih  Mengajukan permohonan STRA kepada KFN & STRTTK
berlaku kepada Dinkes Prov
 Tempat atau ada tempat untuk melakukan
pekerjaankefarmasian atau fasilitas kesehatan  Melampirkan:
yang memiliki izin - Fotokopi PERSYARATAN STRA atau STRTTK
 Rekomendasi dari organisasi profesi setempat - Pas foto terbaru berwarna 4 x 6 cm 2 lembar & 2 x 3
cm 2 lembar
PERMENKES RI NO. 889 TAHUN 2011 TENTANG
 Permohonan STRA/STRTTK dapat diajukan secara online
REGISTRASI, IZIN PRAKTEK, & IZIN KERJA TENAGA
melalui website KFN. KFN/Kepala Dinkes Prov
KEFARMASIAN
menerbitkan STRA/STRTTK paling lama 10 hari kerja
setelah surat permohonan diterima & dinyatakan lengkap.
 Sertifikat kompetensi profesi adalah surat tanda
 Registrasi ulang harus dilakukan minimal 6 (enam) bulan
pengakuan terhadap kompetensi seorang Apoteker untuk
sebelum STRA/STRTTK habis masa berlakunya
dapat menjalankan pekerjaan profesinya di seluruh
(melampirkan surat tanda registrasi yang lama).
Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
 Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga PENCABUTAN STRA & STRTTK
kefarmasian yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
 Karena:
telah mempunyai kualifikasi tertentu serta diakui secara
- Permohonan yang bersangkutan
hukum untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian.
- Pemilik STRA/STRTTK tidak lagi memenuhi
 Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap persyaratan fisik dan mental untuk menjalankan
tenaga kefarmasian yang telah diregistrasi setelah pekerjaan kefarmasian berdasarjab surat keterangan
memenuhi persyaratan yang berlaku. dokter
 Komite Farmasi Nasional (KFN) adalah lembaga yang - Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian
dibentuk oeleh Menteri Kesehatan yang berfungsi untuk - Melakukan pelanggaran hukum di bidang
meningkatkan mutu Apoteker dan TTK dalam melakukan kefarmasian yang dibuktikan dengan putusan
pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian. pengadilan.
 Pencabutan STRA disampaikan dengan tembusan
REGISTRASI kepada Dirjen, Kepala Dinkes Prov, Kepala Dinkes
 STRA & STRTTK dikeluarkan oleh Menteri Kab/Kota, & organisasi profesi
 Menteri mendelegasikan pemberian STRA kepada KFN &  Pencabutan STRTTK disampaikan dengan tembusan
STRTTK kepada Dinkes Prov kepada Dirjen, Kepala Dinkes Kab/Kota, & organisasi
 STRA Khusus dikeluarkan oleh KFN untuk jangka waktu yang menghimpun TTK.
kurang dari 1 (satu) tahun.
Catatan: Apoteker yang telah memiliki STRA Khusus tidak IZIN PRAKTIK & IZIN KERJA
memerlukan SIPA atau SIKA, tetapi wajib melaporkan  Surat izin berupa
kepada Kepala Dinkes Kab/Kota. - SIPA bagi Apoteker penanggung jawab di fasilitas
pelayanan kefarmasian atau SIKA hanya diberikan
untuk 1 tempat fasilitas kefarmasian.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 5
Profesi Apoteker 2013

- Apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan - Ybs tidak pekerja pada tempat yang tercantum dalam
kefarmasian berupa puskesmas dapat menjadi surat izin
Apoteker pendamping di luar jam kerja. - Ybs tidak lagi memenuhi persyaratan fisik & mental
- SIPA bagi apoteker pendamping dapat diberikan - Melakukan pelanggaran disiplin berdasrkan
untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas rekomendasi KFN
pelayanan kefarmasian. - Melakukan pelanggaran hukum di bidang
- SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) kefarmasian
tempat fasilitas kefarmasian.  Tembusan kepada Dirjen, Kepala Dinkes Prov, dan
 SIPA, SIKA, atau SIKTTK dikeluarkan oleh Kepala organisasi profesi atau organisasi yang menghimpun
Dinkes Kab/Kota tempat pekerjaan kefarmasian Tenaga Teknis Kefarmasian
berlangsung.
PELAPORAN
TATA CARA MEMPEROLEH SIPA, SIKA, & SIKTTK  Kepala Dinkes Kab/Kota wajib melaporkan pelaksanaan
 SIPA atau SIKA pemberian SIPA,SIKA, & SIKTTK serta pencbutan setiap
- Apoteker mengajukan permohonan kepada Kepala 3 bulan sekali kepada Kepala Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota tempat pekerjaan kefarmasian  Kepala Dinkes Prov wajib melaporkan rekapitulasinya
dilaksanakan. setiap 6 bulan sekali kepada Dirjen.
- Permohonan SIPA atau SIKA melampirkan:
 Fotokopi STRA yang dilegalisir KFN KOMITE FARMASI NASIONAL (KFN)
 Surat pernyataan mempunyai tempat praktek  KFN mempunyai tugas:
profesi atau surat keterangan dari pimpinan - Sertifikasi & registrasi
fasilitas pelayanan kefarmasian atau surat dari - Pendidikan & pelatihan berkelanjutan
pimpinan fasilitas produksi atau distribusi - Pembinaan & pengawasan
 Surat rekomendasi dari organisasi profesi  Susunan organisasi KFN:
 Pas foto berwarna 4x6 2 (dua) lembar dam 3x4 - Divisi sertifikasi & registrasi
2 lembar. Bertugas:
- Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai  Menyiapkan rancangan cetak biru sertifikasi &
Apoteker pendamping harus dinyatakan secara registrasi
tegas permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan  Menyusun pedoman tata laksans sertifikasi &
kefarmasian pertama, kedua, & ketiga. registrasi
- Kepala Dinkes Kab/Kota harus menerbitkan  Melaksanakan registrasi
SIPA/SIKA paling lama 20 hari kerja sejak surat
permohonan diterima & dinyatakan lengkap. - Divisi pendidikan & pelatihan berkelanjutan
 Menyusun cetak biru pengembangan pendidikan
 SIKTTK berkelanjutan
- Permohonan kepada Kepala Dinkes Kab/Kota  Menyusun pedoman tata laksana sertifikasi &
tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan registrasi
- Melampirkan:  Menetapkan angka satuan kredit profesi (SKP)
 Fotokopi STRTTK pada pelaksanaan pengembangan pendidikan
 Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan berkelanjutan
tempat pemohon melaksanakan pekerjaan - Divisi Pembinaan & pengawasan
kefarmasian.  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan
 Surat rekomendasi dari organisasi yang terhadap tenaga kefarmasian dalam
menghimpun TTK melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
 Pas foto berwarna 4x6 2 lembar dan 3x4 2  Anggota KFN ditetapkan oleh Menteri berdasarkan
lembar usulan Dirjen berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri
- Harus dinyatakan secara tegas permintaan SIKTTK atas unsur-unsur yang berasal dari:
untuk tempat pekerjaan kefarmasia pertama, kedua, - Kementerian kesehatan 2 (dua) orang
dan ketiga. - BPOM 1 (satu) orang
- Kepala Dinkes Kab/Kota harus menerbitkan SIKTTK - Organisasi profesi 3 (tiga) orang
paling lama 20 hari kerja sejak surat permoohonan - Organisasi yang menhimpun TTK 1 (satu) orang
diterima dan dinyatakan lengkap. - Perhimpunan dari Perguruan Tinggi Farmasi di
Indonesia 1 (satu) orang
PENCABUTAN - Kementrian Pendidikan Nasional 1 (satu) orang
 Pencabutan karena :  Persyaratan anggota KFN meliputi:
- Atas permintaan ybs - WNI
- STRA/STRTTK tidak berlaku lagi - Latar belakang pendidikan bidang farmasi

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 6
Profesi Apoteker 2013

- Sehat jasmani & rohani  Tim Dinkes Kab/Kota atau kepala Balai POM selambat-
- Untuk anggota KFN yang berasal dari organisasi lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan bantuan teknis
atau perhimpunan harus diusulkan oleh organisasi dari Kepala Dinkes Kab/Kota melaporkan hasil
atau perhimpunan yang bersangkutan kepada Dirjen. pemeriksaan setempat dengan menggunaan contoh
 Masa bakti keanggotaan KFN adalah 3 tahun & dapat formulir model APT-3
dipilih kembali maksimal 1 (satu) periode.  Dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud tidak
 Ketua KFN harus APOTEKER & ditet apkan oleh dilaksanakan maka Apoteker Pemohon dapat membuat
Menteri. surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala
 Sekretariat KFN mempunyai tugas: Dinkes Kab/Kota setempat dengan tembusan kepada
- Memberikan pelayanan administrasi umum untuk Kepala Dinkes Prov dengan menggunakan contoh
mendukung pelaksanaan tugas KFN formulir model APT-4
- Memproses penerbitan, pengesahan, &  Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan
mengirimakaan STRA pemeriksaan, Kepala Dinkes Kab/Kota setempat
- Mengelola keuangan, kearsipan, personalia, & mengeluarkan SIA dengan menggunakan contoh formulir
kerumahtanggaan KFN model APT-5
 Dalam hal hasil pemeriksaan Tin Dinkes Kab/Kota atau
APOTEK Kepala Balai PIM masih belum memenuhi syarat, maka
Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dalam waktu 12 hari
kerja mengeluarkan surat penundaan dengan
Tugas dan fungsi Apotek menurut pasal 2 Peraturan
menggunaan contoh formulir model APT-6
Pemerintah No.25 Tahun 1980, yaitu:
 Terhadap surat penundaan, apoteker diberi kesempatan
a. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang
untuk melengkapi persyaratan yang belum terpenuhi
telah mengucapkan sumpah jabatan.
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak
b. Sarana Farmasi yang telah melakukan peracikan,
tanggal surat penundaan.
perubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat
atau bahan baku obat.  Terhadap permohonan izi apotek yang ternyata tidak
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus memenuhi persyaratan APA, persyaratan apotek atau
mendistribusikan obat secara luas dan merata. lokasi apotek tidak sesuai dengan permohonan maka
Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib mengeluarkan
KEPMENKES 1332 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN surat penolakan disertai alasannya dengan
DAN PEMBERIAN IZIN APOTEK mempergunakan contoh formulir model APT-7

PERIJINAN APOTEK Apabila apoteker menggunakan sarana milik pihak lain,


yaitu mengadakan kerjasama denga PSA maka harus
 Apoteker HARUS memiliki SIA (Surat Izin Apotek).
memenuhi ketentuan:
 Wewenang pendirian SIA dilimpahkan oleh Menteri ke
 Pengguna sarana yang dimaksud wajib berdasarkan atas
Kepala Dinkes Kab/Kota
perjanjuan kerja sama antara apoteker dengan PSA
 Kepala Dinkes Kab/Kota wajib melaporkan pelaksanaan
 Pemilik sarana harus memenuhi persyaratan tidak pernah
pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan
terlibat dalam pelanggaran peraturan perundang-
pencabutan izin apotek sekali setahun kepada Menteri
undangan di bidang obat sebagaimana dinyatakan dalam
Kesehatan dan tembusan ke Kepala Dinkes Prov.
surat pernyataan yang bersangkutan.
 Kepala Dinkes wajib melaporkan kepada Badan POM.
PERSYARATAN APOTEKER PENGELOLA APOTEK
KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN
 Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan
APOTEK:
(menurut KepMenKes RI No. 1332 tahun 2002 tentang  Telah mengucapkan Sumpah/janji sebagai Apoteker
perubahan atas PerMenKes RI No. 922 tahun 1993)  Memiliki Surat Izin Kerja dari Menteri
 Permohonan izin apotek diajukan kepada Kepala Dinas  Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk
Kesehatan Kab/Kota dengan menggunakan contoh melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker
formulir model APT-1  Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak
 Dengan menggunakan contoh formulir APT-2, Kepala menjadi Apoteker Pengelola Apotek di Apotek lain.
Dinkes Kab/ Kota selambat-lambatnya 6 hari kerja PENGELOLAAN APOTEK (Permenkes 922/1993)
setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan  Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk,
teknis kepada Kepala Balai POM untuk melakukan pencampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat dan
pemeriksaan terhadap kesiapan apotek untuk melakukan bahan obat.
kegiatan.  Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan
perbekalan farmasi lainnya.
 Pelayanan informasi mengenai obat dan sediaan farmasi.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 7
Profesi Apoteker 2013

 Menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan sediaan UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG
farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya NARKOTIKA
terjamin.  Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
 Sediaan farmasi yang karena sesuatu hal tidak dapat tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
digunakan lagi atau dilarang digunakan, harus semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
dengan cara lain yang ditetapkan oleh menteri. sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkanketergantungan.
PERSYARATAN APOTEK (Permenkes 922/1993)  Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau
 Untuk mendapatkan izin Apotek, Apoteker atau Apoteker bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
yang bekerja sama dengan PSA yang telah memenuhi Narkotika.
persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan  Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan,
termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang mengolah, membuat, dan menghasilkan Narkotika secara
merupakanakan milik sendiri atau milik pihak lain. langsung atau tidak langsung melalui ekstraksi atau non
 Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama ekstraksi dari sumber alami atau sintetis kimia atau
dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar gabungannya, termasuk mengemas dan/atau mengubah
sediaan farmasi bentuk narkotika.
 Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi  UU Narkotika berasaskan keadilan, pengayoman,
lainnya diluar sediaan farmasi kemanusiaan, ketertiban, perlindungan, keamanan, nilai-
nilai ilmiah, & kepastian hukum
PENCABUTAN SURAT IZIN APOTEK  UU tentang narkotika bertujuan:
Kepala Dinkes Kab/Kota mencabut surat izin apotek apabila: - Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan
 Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan
persyaratan APA (pasal 5) IPTEK
 Apoteker tidak memenuhi kewajiban dalam pengelolaan - Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa
apotek dan pelayanan (pasal 12 dan 15 ayat 2 yaitu Indonesia dari penyalahgunaan narkotika
apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik - Memberantas peredaran gelap
yang ditulis di dalam resep dengan onat paten) - Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis &
 Apoteker pengelola apotek terkena ketentuan (pasal 19 sosial bagi penyalah guna & pencandu Narkotika
ayat 5) yaitu apabila APA berhalangan melakukan  Penggolongan Narkotika
tugasnya lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus - Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
maka SIA atas nama Apoteker ybs dicabut. pelayanan kesehatan, dapat digunakan untuk
 Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan pengembangan IP, berpotensi sangat tinggi
perUUan mengakibatkan ketergantungan.
 SIA Apoteker Pengelola Apotek dicabut dan atau Contoh: opium, tanaman papaver somniferum, daun
 Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran koka, kokain, tanaman ganja, heroin ------- (26)
peraturan perUUan di bidang obat PLUS golongan psikotropika I & II (pindah ke
 Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan golongan I narkotika)yaitu:
I = MDMA (methylene dioxy
PELAKSANAAN PENCABUTAN IZIN APOTEK methampetamine/ekstasi), lisergid, psilosina,
 Peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak 3 (tiga) tenamfetamin --- 26
kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing2 2 II = amfetamin, fensiklidina, metamfetamin,
(dua) bulan dengan menggunakan contoh formulir APT-12 metakualon
- Golongan II berkhasiat pengobatan (pilihan terakhir);
 Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-
dapat digunakan untuk IP; potensi tinggi
lamanya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya penetapan
ketergantungan.
pembekuan kegiatan apotek dengan menggunakan
Contoh: alfentanil, fentanil, morfin, tilidina, metadon,
contoh formulir APT-13
petidin --- 86
Catatan: Pembekuan izin apotek dapat dicairkan kembali
- Golongan III banyak digunakan untuk pengobatan;
apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh
untuk pengembangan IP; potensi ringan
persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan ini
ketergantungan.
dengan menggunakan contoh formulir APT-14.
Contoh: etilmorfin, kodein, propiram, nikokodin ---- 14
Pembekuan dilakukan setelah menerima laporan
pemeriksaan dari Tim Pemeriksaan Dinkes kab/kota
PENGADAAN
setempat.
 Untuk kep erluan ketersediaan narkotika untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 8
Profesi Apoteker 2013

pengembangan IPTEK maka disusun rencana kebutuhan  Pemusnahan Narkotika yang telah rusak harus
tahunan (RKT) narkotika. disaksikan oleh:
 RKT disusun berdasrkan data pencatatan & pelaporan o Petugas balai POM untuk importir, IndFar
rencana & realisasi produksi tahunan yang diaudit secara o Petugas Dinkes Prov untuk PBF &
komprehensif & menjadi pedoman pengadaan, Lembaga
pengendalian, & pengawasan Narkotika secara nasional. o Petugas Dinkes Kab/Kota untuk Apotek,
 Narkotika untuk kebutuhan dalam negeri diperoleh dari RS, Puskesmas, & Dokter
impor, produksi dalam negeri, dan/atau sumber lain dengn
berpedoman pada RKT. IMPOR & EKSPOR
 Menteri memberi izin kepada perusahaan PBF milik
PRODUKSI negara yang telah memiliki izin sebagai importir maupun
 Menteri memberi izin khusus untuk memproduksi eksportir sesuai ketentuan perUUan.
Narkotika kepada Industri Farmasi tertentu yang telah  Importir harus memiliki Surat Persetujuan Impor dari
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perUUan Menteri untuk setiap kali melakukan impor narkotika
setelah dilakukan audit oleh BPOM.  Eksportir harus memiliki Surat Persetujuan Ekspor dari
 Menteri melakukan pengendalian terhadap produksi menteri.
narkotika sesuai RKT  Pelaksanaan ekspor Narkotika dilakukan atas dasar
 BPOM melakukan pengawasan terhadap bahan baku, persetujuan pemerintah negara pengimpor & persetujuan
proses produksi, & hasil akhir dari produksi Narkotika yang dinyatakan dalam dokumen.
 Narkotika golongan I dilarang diproduksi/digunakan
dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah yang PEREDARAN
sangat terbatas untuk kepentingan pengembangan  Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau
IPTEK. setangkaian kegiatan penyaluran/penyerahan Narkotika,
baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan
PENYIMPANAN & PELAPORAN maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan
 Pasal 14 ayat 1 : IndFar, PBF, Sarana penyimpanan SF pelayanan kesehatan & pengembangan IPTEK.
pemerintah, apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan,  Narkotika dalam bentuk obat jadi hanya dapat diedarkan
dokter, lembaga IP --- Wajib disimpan secara khusus setelah mendapatkan izin edar dari Menteri.
 Pasal 14 ayat 2 : Wajib membuat, menyampaikan, & PENYALURAN
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan &/  Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,
pengeluaran narkotika yang berada dalam PBF, & sarana penyimpanan sediaan farmasi
penguasaannya. pemerintah yang memiliki izin khusus penyaluran
 Pelanggaran terhadap ketentuan Narkotika
penyimpanan&pelaporan dikenai sanksi administratif oleh  Pasal 40
Menteri atas rekomendasi dari KaBPOM yaitu dapat - Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan
berupa: teguran, peringatan, penghentian sementara Narkotika kepada:
kegiatan, atau pencabutan izin  PBF tertentu
 PERMENKES NO. 28 TAHUN 1978 TENTANG  Apotek
PENYIMPANAN NARKOTIKA  Sarana penyimpanan sediaan farmasi
- IndFar, PBF, & Importir  gudang khusus/tempat pemerintah tertentu
penyimpaan hanya untuk menyimpan narkotika,  RS
dikunci dengan 2 kunci merk berlainan. Kunci - PBF tertentu hanya dapat menyalurkan kepada:
dikuasai penanggungjawab  PBF tertentu lainnya
- Apotek & RS  bahan yang kuat, mempunyai kunci  Apotek
yang kuat, dibagi 2 dengan kunci yang berlainan,  Sarana penyimpanan sediaan farmasi
bagian I untuk persediaan & bagian II untuk yang pemerintah tertentu
dipakai sehari-hari, apabila lemari berukuran kurang  RS
dari 40x80x100 cm, maka lemari harus dibuat pada  Lembaga IP
tembok atau lantai. - Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah
- Kunci dikuasai penanggungjawab & ditaruh ditempat tertentu hanya dapat menyalurkan:
yang aman & tidak terlihat oleh umum.  RS Pemerintah
- NARKOTIKA YANG RUSAK:  Puskesmas
 Yang dapat memusnahkan narkotika rusak  Balai pengobatan pemerintah tertentu
adalah:
o Pemegang izin khusus PENYERAHAN (Pasal 43-44)
o Apoteker penanggungjawab  Penyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh :
o dokter apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan, dokter

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 9
Profesi Apoteker 2013

 Apotek hanya dapat menyerahkan kepada: RS,  Penggolongan & Jenis Prekursor Narkotika:
Puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter, - Tabel I : acetic anhydariide, ephedariine,
pasien ergometrine, ergotamine, isosafirole,
 RS, apotek, puskesmasm & balai pengobatan hanya pseudoephedariine, potassium permanganat,
dapat menyerahkan kepada pasien berdasarka resep norephedariine --- 14
dokter. - Tabel II : acetone, ethyl ether, piperidine, toluene,
 Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat phenylacetic acid --- 9
dilaksanakan untuk:
- Menjalankan praktik dokter dengann memberikan
narkotika dalam bentuk suntikan
- Menolong orang sakit dalam keadaan darurat
dengan memberikan Narkotika melalui suntikan
- Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.
 Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah tertentu
yang diserahkan oleh dokter hanya dapat diperoleh di
Apotek

LABEL & PUBLIKASI


 Industri farmasi wajib mencantumakaan label pada
kemasan Narkotika.
 Narkotika hanya dapat dipublikasikan pada media cetak
ilmiah kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi.

SANKSI PIDANA GOLONGAN I


 Pasal 114 ayat 1: setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara jual beli, menukar,
atau menyerahkan narkotika golongan I dipidana paling
singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun & pidana
denda paling sedikit Rp. 10.000.000.000.
 Pasal 119 ayat 1 : setiap orang yang tanpa hak atau SANKSI PIDANA PREKURSOR
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun &
membeli, menerima, menjadi perantara jual beli, menukar, paling lama 20 tahun & denda paling banyak Rp.
atau menyerahkan narkotika golongan II (morfin, 5.000.000.000; untuk setiap orang yang tanpa hak atau
petidin), dipidana dengan pidana penjara seumur hidup melawan hukum:
atau pidana penjara seumur hidup atau pidana paling  Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
singkat 4 tahun & paling lama 12 tahun dan pidana prekursor narkotika untuk pembuatan narkotika
denda paling sedikit Rp.800.000.000 dan paling banyak  Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau
Rp. 8.000.000.000 menyalurkan prekursor untuk pembuatan narkotika
 Pasal 124 ayat 1 : setiap orang yang tanpa hak atau  Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau
membeli, menerima, menjadi perantara jual beli, menukar, menyerahkan prekursor narkotika untuk pembuatan
atau menyerahkan narkotika golongan III (codein, narkotika
etilmorfin, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup  Membawa, menirim, mengangkut, atau menstrasito
atau pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling prekurso narkotika untuk pembuatan narkotika.
lama 12 tahun & pidana denda paling sedikit
Rp.600.000.000 & paling banyak Rp. 5.000.000.000 UU RI NO. 22/1997 VS UU RI NO. 35/2009 (antara lain)
 Terjadi perluasan & golongan
PREKURSOR NARKOTIKA - Pada UU No 22/1997 dinyatakan bahwa Golongan I
 Pengaturan prekursor dalam Undang-undang bertujuan: terdiri dari 26 jenis; sedangkan pada UU No.
- Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan 35/2009 terdapat 65 jenis Narkotika golongan I
prekursor narkotika karena ada penggabungan dari jenis psikotropika
- Mencegah & memberantas peredaran gelap golongan I & II.
prekursor narkotika KARENA jenis psikotropika golongan I & II ini paling
- Mencegah terjadinya kebocoran & penyimpangan banyak diminati oleh para pecandu (jenis shabu &
Prekursor Narkotika ekstasi).

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 10
Profesi Apoteker 2013

 Pengobatan & Rehabilitasi Contoh : amfetamin, metamfetamin, metilfenidat,


- UU No. 35/2009 secara tegas menyatakan bahwa fensiklidin. -- 14
untuk kepentingan pengobatan & indikasi medis jenis - Psikotropika golongan III : psikotropika yang
narkotika yang dapat dimiliki, disimpan, atau dibawa berkhasiat pengobatan & banyak digunakan dalam
hanyalah jenis narkotika golongan II & III saja. Dan terapi &/ untuk tujuan IP serta mempunyai potensi
pihak yang menjalankan rehabilitasi medis & sosial sedang mengakibatkan ketergantungan.
bukan saja pecandu narkotika tetai juga korban Contoh: buprenorfin, nitrazepam, pentazosin,
penyalahgunaan. pentobarbital, siklobarbital -- 9
- UU No. 22/1997 – rehabilitasi medis & sosial hanya - Psikotropika golongan IV : psikotropika yang
untuk pecandu narkotika. berkhasiat pengobatan & sangat luas digunakan
 Penyidikan dalam terapi &/ tujuan IP serta mempunyai potensi
- UU No. 35/2009 diatur secara jelas peranan & ringan mengakibatkan ketergantungan.
wewenang BNN terutama kewenangan untuk Contoh: alprazolam, bromazepam, diazepam,
penyidikan. estazolam, mazindol, phenobarbital -- 60
POLRI & BNN berwenang melakukan penyidikan  Tujuan pengaturan Psikotropika
terhadap penyalahgunaan narkotika & prekursor - Menjamin ketersediaan psikotropika guna
narkotika ditambah dengan PPNS tertentu. kepentingan pelayanan kesehatan & IP
- UU No. 22/1997 penyidikan hanya dilakukan oleh - Mencegah terjadinya penyalahgunaan
POLRI & PPNS - Memberantas peredaran gelap
 Lama penangkapan
- UU No. 22/1997 1x24 jam & dapat diperpanjang PRODUKSI
2x24 jam  Psikotropika hanya dapat diproduksi oleh IndFar yang
- UU No. 35/2009 3x24 jam & dapat diperpanjang telah memiliki izin sesuai peraturan perUUan.
3x24 jam  Psikotropika golongan I dilarang diproduksi &/ digunakan
dalam proses porduksi.
SURAT EDARAN DIRJEN POM NO. 336 TAHUN 1977
TENTANG SALINAN RESEP NARKOTIKA PEREDARAN
Tujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkotika:  Terdiri dari penyaluran dan penyerahan
 Apotek dilarang melayani salinan resep yang  Penyaluran psikotropika dapat dilakukan oleh pabrik
mengandung narkotika, walaupun resep tersebut baru obat, PBF, & sarana penyimpanan sediaan farmasi
dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali. pemerintah
 Untuk resep narkotika yang baru dilayani - Pabrik obat  PBF, apotek, sarana penyimpanan SF
sebagian/belum sama sekali dilayani, apotek boleh pemerintah, RS, & lembaga penelitian &/ pendidikan
membuat salinan resep, tetapi salinan resep tersebut - PBF  PBF lainnya, apotek, sarana penyimpanan
hanya boleh dilayani di apotek yang menyimpan resep SF pemerintah, RS, & lembaga penelitian &/
aslinya pendidikan
 Salinan resep & resep narkotika dengan tulisan iter tidak - Lembaga SF pemerintahan  RS pemerintah,
boleh dilayani sama sekali. puskesmas, & balai pengobatan pemerintah.
 Psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh
UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1997 TENTANG pabrik obat & PBF kepada lembaga penelitian &/
PSIKOTROPIKA pendidikan guna kepentingan IP.
 Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau  Penyerahan psikotropika dalam rangka peredaran
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif dilakukan oleh apotek, RS, puskesmas, balai
melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan pengobatan, & dokter (Berdasarkan RESEP DOKTER)
perubahan khas pada aktivitas mental & perilaku. - Apotek  apotek lainnya, RS, puskesmas, balai
 Psikotropika mempunyai potensi mengakibatkan pengobatan, dokter & pengguna/pasien.
sindarioma ketergantungan, digolongkan menjadi: - RS, puskesmas, balai pengobatan 
- Psikotropika golongan I: psikotropika yang hanya pengguna/pasien
dapat digunakan untuk tujuan IP & tidak digunakan - Dokter  dilaksanakan dalam hal:
dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat  Menjalankan praktek terapi & memberikan
mengakibatkan sindarioma ketergantungan. melalui suntukan
Contoh: katinon, broloamfetamine, MDMA, lisergid,  Menolong orang sakit dalam keadaan darurat
tenamfetamin -- 26  Menjalankan tugas di daerah terpencil yang
- Psikotropika golongan II: psikotropika yang tidak ada apotek
berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam - Psikotropika yang diserahkan dokter hanya dapat
terapi &/ untuk tujuan IP serta mempunyai potensi diperoleh dari apotek.
kuat mengakibatkan sindarioma ketergantungan.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 11
Profesi Apoteker 2013

PELAPORAN - Dibagi menjadi 2 bagian, masing-masing bagian


 IndFar, PBF, Sarana penyimpanan SF pemerintah, dengan kunci yang berlainan. Bagian pertama
apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan, dokter, & digunakan untuk menyimpan morfin, petidin, &
lembaga IP  wajib membuat, menyampaikan, & garamnya serta persediaan narkotika; bagian kedua
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan &/ untuk menyimpan narkotika lainya yang dipakai
pengeluaran psikotropika yang berada dalam sehari-hari
penguasaannya. - Apabila tempat tersebut berukuran kurang dari
 Pelanggaran terhadap ketentuan ini dikenai sanksi 40x80x100 cm, maka lemari tersebut harus dibuat
administratif berupa: teguran, peringatam, denda menempel pada tembok dan lantai.
administratif, penghentian sementarakegiatan, - Psikotropika disimpan di tempat tersendiri & dalam
pencabutan izin praktek lemari yang juga terkunci
o Pelayanan Narkotika & Psikotropika
SANKSI PIDANA - Obat golongan narkotika & psikotropika hanya dapat
 Barang siapa memproduksi atau mengedarkan diberikan kepada pasien bila menggunakan resep
psikotropika yang berupa obat tidak terdaftar, dipidana dokter atau salinan resep dengan tanda nedet (dari
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana apotek yang menyimpan resep asli).
denda paling banyak Rp. 200.000.000. - Resep2 tersebuk kemudian disimpan terpisah,
 Menyalurkan psikotropika selain yang ditetapkan dalam setiap pengeluaran dicatat di kartu stok lengkap
pasal 12, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 dengan nomor resepnya, kemudian dicatat dibuku
tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000 narkotika. Pencatatan meliputi tanggal, nomor resep,
 Menyerahkan psikotropika selain yang ditetapkan pasal tangggal pengeluaran, jumlah obat, nama pasien,
14, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun alamat pasien, & nama dokter.
dan pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000 - Resep yang mengandung narkotika diberi tanda garis
merah,
NOTE: - Pengecekan resep narkotika dilakukan setiap bulan
Untuk mempermudah pengawasan maka Pemerintah untuk kemudian dibuat laporan bulanan.
menetapkan PT. KIMIA FARMA TRANDING & o Pelaporan Narkotika & Psikotropika
DISTRIBUTION sebagai salah satunya perusahaan yang - Laporan dibuat setiap bulan & selambat-lambatnya
diizinkan untuk memproduksi, mengimpor, & tanggal 10 setiap bulannya.
mendistribusikan narkotika di Indonesia. - Laporan narkotika berisi: nomor urut, nama sediaan,
satuan, sediaan awal bulan, pemasukan, persediaan
Pengelolaan Narkotika & Psikotropika akhir bulan, & keterangan.
o Pemesanan Narkotika - Laporan narkotika meliputi: laporan penggunaan
Format SP sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan bahan baku, laporan penggunaan sediaan jadi, &
untuk seluruh apotek dengan Model N-9. Pemesanan laporan morfin dan petidin.
dilakukan ke PBF Kimia Farma selaku distributor tunggal - Laporan diserahkan 5 rangkap (Form AP-8):
dengan membuat SP khusus narkotika yang dirangkap 4  Dinkes Kab/Kota setempat
(empat) yang masing-masing diserahkan kepada PBF  Dinkes Provinsi setempat
(PBF = SP asli (putih) & 2 lembar SP (hijau & kuning) ;  Kepala BBPOM Prov
Arsip apotek = 1 lembar (merah)) SP harus  PJ KF Pusat Jakarta
ditandatangani oleh APA dengan mencantumakaan nama  Arsip Apotek
jelas, nomor SIK & stempel apotek. o Pemusnahan Narkotika & Psikotropika
Satu lembar SP hanya berlaku untuk satu jenis narkotika. - Apotek mengumpulkam nukti fisik perbekalan
o Penerimaan Narkotika & Psikotropika Narkotika & psikotropika
Penerimaan narkotika dari PBF diterima oleh Manajen - APA membuat & menandatangani surat permohonan
Apotek Pelayanan. Harus sepengetahuan APA. pemusnahan yang berisi jenis & jumlah
Apoteker/AA akan menandatangani faktur tersebut - Surat permohonan dikirim ke Balai POM, balai POM
setelah melakukan pencocokan dengan SP. Pemeriksaan akan menetapkan waktu & tempat pemusnahan.
meliputi: jenis, jumlah narkotika yang dipesan, No.batch, - Dibentuk panitia pemusnahan (APA,AA, Petugas
ED Balai POM, Kepala Dinkes kab/kota)
o Penyimpanan Narkotika & Psikotropika - Dibuat berita acara pemusnahan meliputi: nama jenis
Narkotika disimpan secara khusus sesuai dengan jumlah, tempat jam hari tanggal bulan tahun, cara
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. pemusnahan, nama saksi, identitas lengkap &
Tempat khusus tersebut harus memenuhi persyaratan: Tandatangan APA.
- Harus seluruhnya terbuat dari kayu atau bahan lain
yang kuat
- Harus mempunyai kunci ganda yang kuat

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 12
Profesi Apoteker 2013

PERMENKES NO. 949 TAHUN 2007 TENTANG KRITERIA mengidentifikasi & memecahkan masalah yang berkaitan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN TERPENCIL & dengan obat & pengobatan.
SANGAT TERPENCIL  Pelayanan residensial (home care) adalah pelayanan
 Kriteria Terpencil: apoteker sebagai care giver dalam pelayanan kefarmasia
- Letak geografis: berada di wilayah yang sulit di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia &
dijangkau,pegunungan, pedalaman & rawa-rawa, pasien dengan pengobatan terapi kronis lainnya.
rawan bencana alam baik gempa, longsoran, &
gunung api PENGELOLAAN SUMBER DAYA
- Akses transportasi: transportasi yang umum
digunakan (darat/laut/udara) rutin maksimal 2 kali Sumber daya manusia merupakanakan tenaga profesional
seminggu; waktu tempuh memerlukan waktu apoteker yang melakukan pelayanan kefarmasian di apotek
pulang-pergi lebih dari 6 jam perjalanan. dengan kompetensi (7 star plus research):
- Sosial ekonomi: kesulitan pemenuhan bahan pokok  Mampu menyediakan & memberikan pelayanan yang baik
& kondisi keamanan (care giver)
 Kriteria Sangat Terpencil:  Mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan
- Letak geografis: berada diwilayah yang sulit profesional (decision maker)
dijangkau, pegunungan, padaalaman & rawa-rawa,  Mampu berkomunikasi dengan baik (communiction)
pulau kecil/gugus pulau & daerah pesisir, berada di  Menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi
wilayah perbatasan negara lain, baik darat/di pulau2 multidisipliner (leader)
kecil terluar  Mempunyai kemampuan dalam mengelola sumber daya
- Akses transportasi: transportasi yang umum secara efektif dalam mengelola sumber daya (manusia,
digunakan rutin maksimal 1 kali seminggu; waktu fisik, anggaran) & informasi, juga harus dapat dipimpin &
tempuh memerlukan waktu pulang pergi lebih dari 8 memimpin orang lain dalam tim kesehatan (manager)
jam perjalanan; hanya tersedia transportasi dengan  Selalu belajar sepanjang karier (life long learner)
pesawat udara untuk mencapai lokasi; trasnportasi  Membantu memberi pendidikan & memberi peluang untuk
yang ada sewktu-waktu terhalang oleh kondisi meningkatkan pengetahuan (teacher)
iklim/cuaca  Mampu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam
- Sosial ekonomi: kesulitan pemenuhan bahan pokok mengumpulkan infomasi SF & pelayanan kefarmasian &
& kondisi keamanan. memanfaatkannya dalam pengembangan & pelaksanaan
pelayanan kefarmasian (research).
UNDANG-UNDANG OBAT KERAS ST. NO. 419 TGL 22
DESEMBER 1949 SARANA & PRASARANA
 Obat-obatan G = gevaarliijk  daftar G : obat keras  Sarana : suatu tempat tertentu dilakukannya pekerjaan
 Obat-obatan W = warschuwing  daftar W : obat bebas kefarmasian
terbatas (ada peringatan)  Prasarana apotek meliputi perlengkapan, peralatan, &
- Peringatan 1 : Awas OK! Baca aturan memakainya fasilitas apotek yang memadai untuk mendukung
- Peringatan 2 : Awas OK! Hanya untuk kumur. pelayanan kefarmasian yang berkualitas
Jangan ditelan
 Apotek berlokasi pada daerah yang mudah dikenali oleh
- Peringatan 3 : Awas OK! Hanya untuk bagian luar
masyarakat. Pada bagian depan terdapat petunjuk yang
badan
dengan jelas tertulus kata ―Apotek‖. Lingkungan apotek
- Peringatan 4 : Awas OK! Hanya untuk dibakar
harus dijaga kebenarannya. Apotek harus bebas dari
- Peringatan 5 : Awas OK! Tidak boleh ditelan
hewan pengerat & serangga.
- Peringatan 6 : Awas OK! Obat wasir, jangan ditelan
 Apotek harus memiliki:
- Papan nama apotek (memuat nama apotek, nama
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
apoteker pengelola apotek, nomor izin praktek &
alamat apotek)
Tujuan: sebagai pedoman praktik apoteker dalam
- Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien yaitu bersih,
menjalankan profesi; untuk melindungi masyarakat dari
ventilasi memadai, pencahayaan yang cukup,
pelayanan yang tidak profesional; serta melindungi profesi
tersedia tempat dudu & tempat sampah
dalam menjalankan praktek kefarmasian.
- Tersedia tempat untuk mendisplay obat bebas & obat
 Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien
bebas terbatas serta informasi untuk pasien seperti
akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga
brosur, leaflet, psoter atau majalah kesehatan yang
kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
berisi informasi terutama untuk meningkatkan
 Medication record adalah catatan pengobatan setiap pengetahuan & perilaku pasien
pasien - Ruang untuk memberikan konseling bagi pasien
 Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah - Ruang peracikan
yang sistematik antara apoteker & pasien untuk

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 13
Profesi Apoteker 2013

- Ruang penyimpanan SF & perbekalan kesehatan  Menyimpan SFPK pada tempat yang dapat
lainnya. menjamin mutu (bila ditaruh dilantai harus diatas
- Ruang penyerahan obat palet, ditata rapi diatas rak, lemari khusus untuk
- Tempat pencucian alat narkotika & psikotropika)
- Peralatan penunjang kebersihan apotek  Penyerahan/Pendistribusian
- Kegiatan menyalurkan/menyerahkan SF & alkes dari
tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI & PERBEKALAN pasien.
KESEHATAN (SFPK) - Sistem distribusi yang baik harus:
 Pengelolaan SFPK adalah suatu proses yang  Menjamin kesinambungan
merupakanakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari penyaluran/penyerahan
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,  Mempertahankan mutu
& penyerahan.  Meminimalkan kehilangan, kerusakan, &
 Tujuannya : tersedianya perbekalan farmasi yang bermutu kadaluarsa
serta jumlah, jenis, & waktu yang tepat  Menjaga ketelitian pencatatan
 Perencanaan/pemilihan  Menggunakan metode distribusi yang efisien
- Adalah suatu proses kegiatan seleksi SFPK untuk dengan memperhatikan peraturan perUUan
menentukan SFPK yang sesuai dengan jumlah, yang berlaku
jenis, & waktu kebutuhan  Menggunakan sistem informasi manajemen
- Tujuan: mendapatkan jenis & jumlah SFPK yang  Administrasi
sesuai kebutuhan & menghindari terjadinya - Adalah rangkaian aktivitas pencatatan &
kekosongan obat/penumpukan obat pengarsipan, penyiapan laporan & penggunaan
- Hal2 yang perlu diperhatikan: laporan untuk mengelola SF.
 Pola penyakit - Administrasi umum: penctatan, pengarsipan,
 Kemampuan/daya beli masyarakat pelapran narkotika, psikotropika & dokumentasi
 Budaya masyarakat (kebiasaan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
setempat) - Administrasi pelayanan : pengarsipan resep,
 Pola penggunaan obat yang lalu pengarsipan catatan pengobatan pasien,
- Kegiatan pokok perencanaan: memilih & pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat
menentukan SFPK yang akan diadakan  Penghapusan & pemusnahan
 Pengadaan - Memusnahkan resep yang telah disimpan tiga tahun
- Adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan agar atau lebih
tersedianya SF dengan jumlah & jenis yang cukup - Tata cara pemusnahan:
- Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan:  Resep narkotika dihitung lembarnya
 Apotek hanya membeli sediaan farmasi &  Resep lain ditimbang
perbekalan kesehatan yang telah memiliki izin  Resep dihancurkan lalu dikubur atau dibakar
edar/nomor registrasi - Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan
 Mutu, keamanan, & kemanfaatan SFPK dapat format terlampir
dipertanggungjawabkan  Pengendalian Persediaan
 Pengadaan SFPK dari jalur resmi yaitu PBF,  Penarikan kembali SF (recall)
IndFar, & apotek lain  Pencatatan & pelaporan
 Dilengkapi dengan persyaratan administrasi  Monitoring & Evaluasi
seperti faktur dll
 Penerimaan PELAYANAN (APOTEK &/ RS)
- Adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi  Farmasi Klinik adalah pelayanan farmasi yang tenaga
yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian berinteraksi langsung dengan pasien yang
kefarmasian melalui pembelian langsung, tender, menggunakan obat untuk tercapainya tujuan terapi &
konsinyasi atau sumbangan. terjaminnya keamanan penggunaan obat berdasarkan
 Penyimpanan penerapan ilmu, teknologi, dan fungsi dalam penderita
- Adalah kegiatan menyimpan & memelihara dengan dengan memperhatikan preferensi pasien.
cara menempatkan SFPK yang diterima pada tempat  Tujuannya: untuk mencapai penggunaan obat yang
yang aman & dapat menjamin mutunya. rasional
- Hal-hal yang harus dilakukan dalam penyimpanan:  Pelayanan Farmasi Klinik dapat meliputi:
 Pemeriksaan organileptik - Pelayanan Resep
 Pemeriksaan kesesuaian antara SP & faktur  Pengkajian & Pelayanan Resep (dispensing)
 Kegiatan administrasi penyimpanan SFPK o Dimulai dari penerimaan, pemeriksaan
ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 14
Profesi Apoteker 2013

perbekalan farmasi termasuk peracikan - Komunikasi, Informasi, & Edukasi (KIE)


obat, pemeriksaan, penyerahan disertai  Adalah suatu proses diskusi antara apoteker
pemberian informasi. dengan pasien/keluarga pasien yang dilakukan
o Persyaratan Administrasi, meliputi: secara sistematis untuk meningkatkan
 Nama, umur, jenis kelamin, & BB serta pengetahuan, pemahaman, & kesadaran
tinggi badan pasien sehingga pasien/keluarga pasien memperoleh
 Nama, No. Izin praktek, alamat & paraf keyakinan akan kemampuannya dalam
dokter penggunaan obat yang benar termasuk
 Tanggal resep swamedikasi
 Ruangan/unit asal resep  Latar belakang perlunya KIE: ketidakpatuhan
o Persyaratan Farmasetik, meliputi pasien, penggunaan obat yang tidak rasional, &
 Nama obat, bentuk, & kekuatan sediaan penggunaan obat yang tidak benar
 Dosis & jumlah obat  Dalam melakukan Konseling terdapat beberapa
 Stabilitas tahapan yaitu sebagai berikut :
 Aturan & cara penggunaan o Pengenalan yaitu dengan cara
o Persyaratan Klinis, meliputi memperkenalkan diri dan menjelaskn tujuan
 Ketepatan indikasi, dosis, & waktu konseling
penggunaan obat o Penilaian yang bertujuan untuk menilai
 Tidak terdapat duplikasi pengobatan kepahaman pasien tentang obat yang
 Tidak munculnya alergi, ES, & ROTD diberikan
 Obat yang diberikan tidak kontraindikasi o Pelaksanaan yang bertujuan untuk
 Tidak dijumpau IO yang beresiko merangsang, mengubah sikap dari pasien
 Penyiapan Obat agar mengerti dan mengikuti regimen
o Peracikan : kegiatan menyiapkan terapeti.
menimbang, mencampurkan, mengemas, & o Pengujian yang bertujuan untuk memastikan
memberikan etiket pada wadah pasien memahami, mengerti apa yang sudah
o Etiket diterangkan
o Kemasan Obat yang diserahkan o Kesimpulan dan penutup dilakukan dengan
o Penyerahan obat menawarkan bantuan jika ada masalah.
o Informasi obat  Faktor yang harus diperhatikan
o Konseling o Kriteria Pasien
o Monitoring Penggunaan Obat  Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri,
 Dispensing Sediaan Khusus (steril)  dilakukan gangguan fx hati &/ ginjal, ibu hamil &
di IFRS dengan teknik aseptik untuk menjamin menyusui)
sterilitas & stabilitas, melindungi petugas dari  Pasien dengan terapi jangka
paparan zat berbahaya serta menghindari panjang/penyakit kronis (TB, DM,
terjadinya kesalahan pemberian obat. epilepsi, dll)
 Pencampuran Obat Suntik  Pasien yang menggunakan obat dengan
 Penyiapan Nutrisi Parenteral instruksi khusus (penggunaan
 Penanganan Sediaan Sitotoksik kortikosteroid dengann tappering
- Pelayanan Informasi Obat (PIO) down/of)
Informasi yang diberikan oleh apoteker meliputi:  Pasien yang menggunakan obat dengan
 Nama obat IT sempit (digoksin, phenytoin)
 Kegunaan atau khasiat obat  Pasien yang menggunakan banyak obat
 Cara pemakaian dan interval pemakaian obat (polifarmasi)
 Efek samping yang mungkin terjadi  Pasien yang mempunyai riwayat
 Makanan, minuman atau aktivitas yang harus kepatuhan rendah
dihindari o Sarana & Prasarana
 Cara penyimpanan obat  Ruangan /tempat konseling
 Interaksi obat (bila ada)  Alat bantu konseling (kartu
 Informasi mengenai obat dengan cara pasien/catatan konseling)
pemberian khusus. Misalnya penggunaan  Manfaat KIE bagi pasien, keluarga pasien,
inhaler/obat semprot untuk obat asma, tenaga kesehatan atau farmasis adalah sebagai
suppositoria dimasukkan melalui anus, tablet berikut :
salut enterik, dan sebagainya. o Bagi pasien, keluarga atau tenaga
kesehatan
 Menurunkan kesalahan dalam
menggunakan obat
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 15
Profesi Apoteker 2013

 Menurunkan ketidak patuhan


 Menurunkan efek samping obat - Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
 Menurunkan biaya pengobatan  Merupakanakan program evaluasi penggunaan
 Meningkatkan pemahaman tentang obat yang terstruktus & berkesinambungan
penyakit secara kualitatif & kuantitatif
 Meningkatkan penggunaan obat yang  Untuk mendapatkan gambaran keadaan saat ini
rasional atas pola penggunaan obat; membandingkan
o Bagi farmasis pola penggunaan obat pada periode waktu
 Meningkatkan citra profesi tertentu; memberikan masukan untuk perbaikan
 Meningkatkan kepuasan kerja penggunaan obat; & menilai pengaruh intervensi
 Menarik customer atas pola penggunaan obat.
 Meningkatkan pendapatan - Pelayanan farmasi rumah (home care)
- Pencatatan penggunaan obat  Pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada
- Identifikasi pasien yang dilakukan di rumah khususnya
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO) & untuk kelompok lansia & pasien dengan
pelaporan reaksi obat yang tidak dikehendaki penyakit kronik serta pasien dengan pengobatan
(ROTD) paliatif
 MESO adalah kegiatan pemantauan setiap - Pemantauan kadar obat dalam darah
respon tubuh yang tidak dikehendaki terhadap  Untuk mengetahui kadar obat dalam darah &
obat yang terjadi pada dosis lazim yang memberikan rekomendasi kepada dokter yang
digunakan pada manusia untuk tujuan merawat
profilaksis, diagnosis, & terapi  SWAMEDIKASI/UPAYA PENGOBATAN DIRI SENDIRI
 Beda ESO & ROTD (UPADAS)
o ESO diartikan sebagai reaksi yang dapat - Self care : tindakan individu untuk menjaga dirinya &
diperkirakan frekuensinya & efek yang keluarganya agar tetap sehat berdasarkan
terkait dengan besarnya dosis yang pengetahuan & informasi yang tersedia.
digunakan. Contoh: efek mengantuk/mulut - Self medication/UPADAS : penggunaan obat-obatan
kering. non resep (tanpa supervisi medis) termasuk herbal &
o ROTD diartikan sebagai respon yang tidak tradisional oleh masyarakat atas inisiatif mereka
dapat diperkirakan & tidak dikehendaki atau sendiri untuk mengatasi penyaki-penyakit ringan.
respon yang berlebihan akibat penggunaan - Alasan melakukan UPADAS:
obat. Contoh alergi atau reaksi  Tingkat pendidikan masyarakat & pengetahuan
idiosinkrasis. tentang obat meningkat (pergeseran paradigma
- Pemantauan Terapi Obat (PTO) kuratif-rehabilitatif ke preventif promotif)
 Adalah suatu proses yang mencakup kegiatan  Menghemat biaya kesehatan – harga obat &
untuk memastikan terapi obat yang aman, biaya konsul dokter semakin mahal
efektif, & rasional bagi pasien  Lebih mudah/praktis
 Tujuan PTO : meningkatkan efektivitas terapi &  Menghemat waktu & biaya
meminimalkan resiko ROTD  Merasa belum perlu berkonsultasi dengan
 Tahapan PTO: dokter
o Pengumpulan data pasien  Melihat iklan & promosi obat & suplemen
o Identifikasi masalah terkait obat - Hal-hal yang diinformasikankepada pasien: nama
o Rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya
o Pemantauan pengobatan, efek samping yang mungkin terjadi,
o Tindak lanjut cara penyimpanan obat, serta hal-hal yang harus
 Faktor yang harus diperhatikan dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien
o Kemampuan penelusuran informasi & dalam menunjang pengobatan. Bila 3 hari penyakit
penilaian kritis bukti terkini & terpercaya masih berkelanjutan maka pasien dianjurkan untuk
o Kerahasiaan informasi berkonsultasi kepada dokter.
o Kerjasama dengan tim kesehatan lain - Kategori kondisi untuk Swamedikasi
- Ronde visite Batuk, Demam, Dermatitis/ eksim, Diare
 Adalah kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap Flu, Infeksi bakteri topikal, Insomnia, Jerawat
yang dilakukan apoteker secara mandiri atau Konjungtivitis, Konstipasi, Nyeri-nyeri, Nyeri artritis,
bersama tim tenaga kesehatan untuk ―Panas dalam‖, Penanganan kegemukan, Penurun
mengamati kondisi klinis pasien secara kolesterol, Sakit kepala, Sariawan, Wasir
langsung - Produk Swamedikasi
Obat bebas & Obat Bebas terbatas, suplemen,
DOWA (I,II,III)
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 16
Profesi Apoteker 2013

- PERMENKES 919 TAHUN 1993 TENTANG  M : Medicines being taken for other
KRITERIA OBAT YANG DAPAT DIBERIKAN problems? Obat apa yang diminum untuk
TANPA RESEP DOKTER masalah lain
 Tidak dikontraindikasikan pada wanita hamil,  ENCORE
anak dibawah 2 tahun, orangtua > 65 tahun o Metode ini dikembangkan sebagai
 Tidak memberikan resiko pada kelanjutan pendekatan terstruktur untuk menanggapi
penyakit suatu gejala, karena keberadaan Farmasis
 Tidak memerlukan cara/alat khusus yang harus di apotek dianggap lemah.
dilakukan oleh tenaga kesehatan o Dasar dari metode ENCORE adalah
 Diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya enam langkah utama dalam
tinggi KOMUNIKASI antara pasien dan
 Rasio khasiat keamanannya dapat farmasis.
dipertanggungjawabkan. o Metode Encore ini dilaksanakan dengan
- 3 METODE SWAMEDIKASI cara:
 AS METTHOD  E > Explore : menggali
o AS Metthod membantu kita menanyakan Farmasis mencoba menggali sebanyak
pertanyaan-pertanyaan yang penting, ketika mungkin
pasien datang dan bertanya atas gejala-  informasi tentang :
gejala yang dialaminya.  Gejala umum
o Pertanyaan-pertanyaan yang penting  Identitas pasien
kepada pasien, dengan menggunakan AS  Pengobatan yang sedang dijalani
METTHOD  Mencegah penyakit yang serius
 A : Age of the patient? Umur pasien?  Gejala lainnya
 S : Self or for someone else? Untuk
siapa, dirinya atau orang lain?  N > No Medication : tanpa
 M : Medicines the patient is taking? Obat pengobatan
apa yang sudah digunakan? INGATlah bahwa pada banyak keadaan,
 E : Exactly what does the patient mean suatu pengobatan tidak diperlukan dan
by the symptom? Gejala-gejala apa yang mungkin sangat dikontraindikasikan.
dirasakan?  C > Care : perhatian
 T : Time/duration of the symptom? Pasien-pasien yang memerlukan
Berapa lama gejala yang terjadi? perhatian khusus:
 T : Taken anything for it or seen the  Pasien orang tua (Geriatrik)
doctor? Tindakan apa yang sudah diambil  Pasien sangat muda (Pediatrik)
selama ini?  Wanita hamil
 H : History of any disease or condition?  Ibu menyusui
Sejarah dan kondisi penyakit?  O > Observe : pengamatan
 O : Other symptoms being experienced? Pengamatan seksama memberikan
Gejala lain yang sudah lama dirasakan? informasi diagnosa yang berguna.
 D : Doing anything to aggravate or Amati tanda2 berikut:
alleviate the condition? Hal-hal apa yang  Dilatasi pupil,
mungkin dapat memperburuk /  Indera penciuman, indaria perasa,
mengurangi kondisi pasien  Wajah,
 WWHAM  Sikap pasien, penjelasan pasien.
o Metode WWHAM  R > Rever : menyerahkan
Metode WWHAM terutama digunakan Farmasis seharusnya MENYERAHKAN
ketika kepada ahli lain
menghadapi suatu gejala. (dokter) jika :
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sbb:  semua kasus serius yang potensial,
 W : Who is it for? Untuk siapa?  gejala yang menetap,
 W : What are the symptoms? Apa  pasien dengan resiko tinggi.
gejalanya?  E > Explain : menjelaskan
 H : How long have the symptoms Farmasis harus selalu memberikan
persisted? Berapa lama gejala PENJELASAN tentang apa yang
berlangsung? direkomendasikannya, sehingga pasien
 A : Action taken, what medicines have akan lebih memperhatikan konseling
been tried? Obat apa yang sudah Farmasis.
diminum?
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 17
Profesi Apoteker 2013

- Kelemahan Utama Farmasis di Apotek:


 Tidak cukupnya pengetahuan tentang terapi
spesifik dan produk spesifik.
 Penggalian tentang gejala pasien yang kurang
optimal.
 Kurangnya perhatian terhadap interaksi antar
obat.
 Kelalaian menyarankan ke dokter (bila
dibutuhkan).
- HAMBATAN
 Kekurangan waktu
 Hambatan secara fisik
 Pertimbangan ekonomi
 Rendahnya persepsi pasien terhadap farmasis
 Pemahaman yang kurang
 Rendahnya pengetahuan
 Rendahnya kepercayaan diri
 Rendahnya hubungan pasien dengann dokter
 Rendahnya keterampilan komunikasi

- KEPMENKES NO. 347 TAHUN 1990 TENTANG


OBAT WAJIB APOTIK

- PERMENKES NO. 924 TAHUN 1993 TENTANG


-
-
-

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 18
Profesi Apoteker 2013

- KEPMENKES RI NO. 1176 TAHUN 1999 TENTANG


DAFTAR OWA NO. 3

- PERMENKES NO. 924 TAHUN 1993 DAFTAR


OWA NO. 2

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 19
Profesi Apoteker 2013

PERUBAHAN GOLONGAN OBAT


A. Surat Keputusan MenKes RI No.:
925/Menkes/Per/X/1993 tanggal 23 Oktober 1993
tentang Daftar Perubahan Golongan Obat No. 1
Setiap perubahan golongan obat ditetapkan dengan
Keputusan Menteri. Daftar Perubahan Golonan Obat No.
1 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Semua Daftar Obat Keras dan Daftar Obat Bebas
Terbatas yang sudah ditetapkan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini.

Daftar Perubahan Golongan Obat No. 1:


NAMA
GOLONGAN GOLONGA
GENERIK PEMBATASAN
Daftar Perubahan Golongan Obat No. 1: OBAT
SEMULA N BARU
Obat Keras dalam
Obat Bebas
Aminophylline substansi / Obat Wajib
NAMA GENERIK GOLONGAN GOLONGAN Terbatas
PEMBATASAN Apotik(Suppositoria)
OBAT SEMULA BARU Sebagai obat luar untuk
Obat Bebas
Aminophylline Obat Keras Obat Bebas Benzoxonlum Obat Keras mulut dan tenggorokan
Terbatas
dalam substansi / Terbatas (kadar ≤ 0,05%)
Obat Wajib Obat Bebas Anestetik mulut dan
Benzocain Obat Keras
Apotik(Suppositori Terbatas tenggorokan
a) Bromhexin
Obat Keras/Obat Obat Bebas
Benzoxonlum Obat Keras Obat Bebas Sebagai obat luar untuk Wajib Apotik Terbatas
Terbatas mulut dan tenggorokan Cetrimide Obat Keras
Obat Bebas
(kadar ≤ 0,05%) Terbatas
Benzocain Obat Keras Obat Bebas Anestetik mulut dan Obat Bebas Sebagai obat luar antiseptik
Chlorhexidin Obat Keras
Terbatas tenggorokan Terbatas kulit (kadar ≤ 0,12%)
Choline Obat Bebas
Bromhexin Obat Keras/Obat Obat Bebas Obat Keras
Theophyllinate Terbatas
Wajib Apotik Terbatas
Dexbromphenira Obat Bebas
Cetrimide Obat Keras Obat Bebas mine Maleat
Obat Keras
Terbatas
Terbatas Diphenhydramin Obat Bebas Terbatas Obat Bebas
Chlorhexidin Obat Keras Obat Bebas Sebagai obat luar e dengan Batasan Terbatas
Terbatas antiseptik kulit (kadar ≤ Docusate
0,12%) Obat Keras Obat Bebas
Sodium
Choline Obat Keras Obat Bebas Sebagai obat luar untuk
Obat Keras/Obat Obat Bebas
Theophyllinate Terbatas Hexetidine mulut dan tenggorokan
Wajib Apotik Terbatas
Dexbrompheniramin Obat Keras Obat Bebas (kadar ≤ 0,1%)
e Maleat Terbatas Ibuprofen Obat Keras
Obat Bebas Tablet 200 mg, kemasan
Diphenhydramine Obat Bebas Obat Bebas Terbatas tidak lebih dari 10 tablet
Terbatas dengan Terbatas Lidocain Obat Keras
Obat Bebas Anestetik mulut dan
Batasan Terbatas tenggorokan
Docusate Sodium Obat Keras Obat Bebas Semua materi untuk
Obat Keras/Obat Obat Bebas promosi harus
Hexetidine Obat Keras/Obat Obat Bebas Sebagai obat luar untuk Mebendazol
Wajib Apotik Terbatas menggunakan resiko
Wajib Apotik Terbatas mulut dan tenggorokan
bahaya obat
(kadar ≤ 0,1%)
Obat Bebas Obat semprot hidung
Ibuprofen Obat Keras Obat Bebas Tablet 200 mg, kemasan Oxymetazoline Obat Keras
Terbatas (kadar ≤ 0,05%)
Terbatas tidak lebih dari 10 tablet Obat Keras dalam Obat Bebas
Lidocain Obat Keras Obat Bebas Anestetik mulut dan Theophylline
Substansi Terbatas
Terbatas tenggorokan Sebagai obat luar untuk
Obat Keras/Obat
Mebendazol Obat Keras/Obat Obat Bebas Semua materi untuk Tolnaltale Obat Bebas infeksi jamur lokal (kadar ≤
Wajib Apotik
Wajib Apotik Terbatas promosi harus 1%)
menggunakan resiko Obat Bebas
Triprolidine Obat Keras
bahaya obat Terbatas
Oxymetazoline Obat Keras Obat Bebas Obat semprot hidung
Terbatas (kadar ≤ 0,05%)
Theophylline Obat Keras Obat Bebas
dalam Substansi Terbatas
Tolnaltale Obat Keras/Obat Obat Bebas Sebagai obat luar untuk
B. Surat Keputusan MenKes RI No.:
Wajib Apotik infeksi jamur lokal (kadar 1527/Menkes/SK/XII/1997 tentang Daftar Perubahan
≤ 1%)
Triprolidine Obat Keras Obat Bebas
Golongan OBT No. 2
Terbatas
Daftar Perubahan Golongan Obat No. 2:
NAMA
GOLONGAN GOLONGAN
GENERIK PEMBATASAN
SEMULA BARU
OBAT
Sebagai obat luar untuk
Obat Bebas
Ketoconazole D2 infeksi jamur lokal
Terbatas
(kadar <2%)
Sebagai obat luar untuk
Obat Bebas
Tioconazole D2 infeksi jamur lokal
Terbatas
(kadar <2%)
Obat Bebas
Crotamitrone Obat Bebas
Terbatas

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 20
Profesi Apoteker 2013

C. Surat Keputusan MenKes RI No.:  Apoteker Pengganti


1175/Menkes/SK/X/1999 tanggal 7 Oktober 1999 Adalah apoteker yang menggantikan APA selama APA
tentang Daftar Perubahan Golongan OBT No. 3 tersebut tidak berada di tempat lebih dari 3 bulan secara
terus menerus, yang telah memiliki surat izin kerja dan
Daftar Perubahan Golongan Obat No. 3: tidak bertindak sebagai APA di apotek lain
NAMA
GENERIK
GOLONGAN
SEMULA
GOLONGAN
BARU
PEMBATASAN
 Asisten Apoteker
OBAT Tugas asisten apoteker adalah sebagai berikut:
Benzoil Obat Bebas Obat Bebas Sediaan topikal untuk - Melaksanakan pelayanan kefarmasian, meliputi
Peroksida Terbatas acne, kemasan tidak
lebih dari 1 tube 5 menerima resep, memberi harga, membuat etiket,
gram (kadar ≤10%). meracik, memeriksa dan melakukan validasi resep,
Semua materi untuk
promosi harus
serta menyerahkan obat kepada pasien.
mengemukakan - Menerima resep dan memeriksa keabsahan dan
resiko bahaya obat kelengkapan resep sesuai dengan peraturan
Dekspanten Obat Keras / Obat Bebas Sediaan topikal untuk
ol Obat Wajib Terbatas kulit (kadar ≤5%) kefarmasian. Memeriksa ketersediaan obat dan
Apotik No. 2 perbekalan farmasi lainnya berdasarkan resep yang
Klorheksidin Obat Bebas Obat Bebas Sediaan topikal untuk
Terbatas kulit
diterima.
Ranitidin Obat Keras Obat Bebas Sediaan oral ≤75 - Melakukan pencatatan data pembelian ke dalam
Terbatas mg/takaran, komputer.
kemasan tidak lebih
dari 10 tablet atau 60 - Melakukan penerimaan barang, mencatatnya ke
ml tiap botol dalam kartu stok masing-masing, dan menyimpannya
Vitamin E Obat Bebas Obat Bebas Sediaan oral ≤400
Terbatas Terbatas IU/takaran
dalam tempat yang sesuai.
(dengan - Melakukan pencatatan barang yang telah dikeluarkan
batasan kadar dalam kartu stok dan mencatat barang yang
120 mg)
persediaannya tinggal sedikit atau habis ke dalam
ORGANISASI & PERSONALIA buku defekta.
- Membuat stock opname.
 Apoteker Penanggung Jawab Apotek
Sedangkan tenaga lainnya yang diperlukan untuk
APA bertindak sebagai manajer apotek pelayanan yang
mendukung kegiatan apotek terdiri dari:
memiliki kemampuan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengawasi jalannya  Juru resep adalah petugas yang membantu pekerjaan
apotek. asisten apoteker
Tugas dan Fungsi Apoteker Pengelola Apotek:  Kasir adalah orang yang bertugas menerima uang,
- Melaksanakan visi, misi, dan tujuan mencatat, & pengeluaran uang
- Melaksanakan business plan dan strategic plan  Pegawai TU adalah petugas yang melaksanakan
- Melaksanakan sistem/peraturan pada setiap kegiatan administrasi apotek & membuat laporan pembelian,
- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penjualan, penyimpanan, & keuangan apotek.
program kerja pada setiap fungsi kegiatan yang ada
di apotek. APOTEK KIMIA FARMA 240 RANCABOLANG
Wewenang dan tanggung jawab Apoteker Pengelola
Apotek: Peranan Apoteker di Apotek
- Menentukan arah/kebijakan terhadap seluruh  Retailer
kegiatan yang ada di apotek - Retail adalah tahapan akhir dari kanal distribusi yaitu
- Menentukan sistem/aturan main terhadap seluruh usaha penjualan barang atau jasa kepada konsumen
kegiatan yang ada di apotek untuk keperluannya masing-masing.
- Mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan di apotek - Kunci sukses apoteker sebagai retailer adalah
 Apoteker Pendamping identifying, stimulating, & satisfying demands
Tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :  Identifying adalah menganalisis &
- Menyerahkan obat kepada pasien. mengumpulkan informasi2 mengenai
- Memberikan informasi obat kepada pasien mengenai konsumen. Mengidentifikasi kebutuhan
nama obat, aturan pakai, cara pakai, khasiat, cara pelanggan
penyimpanan dan interaksi obat.  Stimulating – satisfying demands adalah
- Melakukan pelayanan monitoring obat terutama memberikan isyarat atau dorongan sosial,
untuk pasien lansia dan kronis. komersial dll dengan diikuti pemberian
- Melakukan pencatatan PMR informasi2 yang dibutuhkan konsumen melalui
- Membantu APA dalam melaksanakan fungsi produk yang akan dibeli. Kemudian memenuhi
managemen. permintaan konsumen tersebut. Produk yang
dijual harus tepat kualitas, tepat jumlah, & tepat
waktu.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 21
Profesi Apoteker 2013

 Manager  UBM kemudian membuat SP sesuai dengan


- Kepemimpinan (leading) : mengarahkan/ daftar permintaan barang yang dikirim oleh
menggerakkan anggota/bawahan untuk bekerja Apotek.
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
- Perencanaan (planning) : menyusun perencanaan
dari suatu pekerjaan, cara & waktu pengerjaan
- Pengorganisasian (organizing) : mengatur &
menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan agar
efektif & efisien
- Pelaksanaan (actuating) : turun berperan aktif dalam
setiap kegiatan
- Pengawasan (controlling) : melakukan evaluasi
terhadap setiap kegiatan & mengambil tindakan demi
perbaikan & peningkatan mut.
 Profesional
- Harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan kefarmasian yang bermutu &
efisien yang berasaskan pada Pharmaceutical care di - Pengadaan mendesak
apotek.  Dilakukan bila pasien memerlukan obat yang
kurang atau tidak tersedia di apotek KF 240 atau
PENGELOLAAN SF&PK DI APOTEK KF240 KF lainnya.
 Perencanaan pengadaan  Dimulai dengan menghubungi pihak apotek lain
- Dimulai dari pencatatan jumlah item barang yang untuk mengkonfirmasi ketersediaan barang. Jika
habis atau memiliki jumlah minim di buku defekta. ada maka akan dilakukan pemesanan.
Buku defekta adalah buku yang berisi keperluan
barang yang habis atau hampir habis selama - Dariopping
pelayanan.  Pengadaan obat dan/atau perbekalan lainnya
- Perencanaan pembelian dilakukan seminggu sekali, dilakukan apabila barang yang diminta tidak ada
kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak dalam persediaan.
karena ada permintaan pasien.  Untuk menghindari penolakan resep obat
- Menggunakan analisis pareto  Memesan dari Apotek Kimia Farma lain yang
 Klasifikasi A : 15 % -20 % dari jumlah jenis terdekat
barang bernilai 80 % dari nilai omset.  Dipesan dengan menggunakan sistem BPBA
 Klasifikasi B : 20 %-25% dari jumlah jenis dariopping
barang bernilai 15 % dari nilai omset.  Dilakukan untuk permintaan barang dalam jumlah
 Klasifikasi C : 50 %-60 % dari jumlah jenis kecil
barang bernilai 5 % dari nilai omset.
- Keuntungan dengan menggunakan analisis pareto
adalah
 perputaran barang lebih cepat, - Konsinyasi
 mengurangi resiko penumpukan barang serta  Bentuk kerja sama antara Apotek Kimia Farma
obat kadaluarsa, dengan suatu perusahaan atau distributor yang
 mencegah terjadinya kekosongan barang yang menitipkan produknya dalam jangka waktu
bersifat fast moving dan tertentu untuk dijual di apotek.
 meminimalisir penolakan resep.  Pengadaan produk konsinyasi harus melalui
 Pengadaan Perbekalan Farmasi perijinan dan perjanjian dengan BM serta
Macam2 pengadaan: pembayarannya dilakukan setelah produk terjual
- Pengadaan rutin - Pembelian cito
 Dilakukan secara terpusat oleh bagian  Pemesanan mendesak ke unit BM agar tidak
pemesanan melalui Unit Manajer Bisnis terjadi penolakan resep.
 KF melakukan pesanan barang melalui Bon  Dilakukan jika dibutuhkan barang dalam jumlah
Permintaan Barang Apotek (BPBA) yang besar dan sifatnya mendesak.
dilakukan rutin 2 kali dalam seminggu.  Penerimaan Perbekalan Farmasi
 BPBA dikirim secara online melalui program - Barang diperiksa sesuai SP : periksa alamat yang
Kimia Farma Information System (KIS). dituju, nama obat, jumlah barang, no. Batch, ED
- Jika barang diterima, petugas memberikan no,or urut
pada faktur & cap apotek + ttd, faktur asli diserahkan

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 22
Profesi Apoteker 2013

ke PBF, 2 salinannya ke apotek (untuk BM & arsip  Bendel resep ditulis tanggal, bulan, dan tahun
apotek) yang mudah dibaca serta disimpan di tempat
- Data diinput ke komputer yang telah ditentukan Penyimpanan bendel resep
dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep
 Resep yang diambil dari bendel pada saat
penelusuran harus dikembalikan pada bendel
semula tanpa merubah urutan
 Resep yang telah disimpan selama tiga tahun
dapat dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan
- Pemusnahan obat
 Untuk obat-obatan ED, rusak, berubah warna
 Cara dihancurkan (obat sirup, injeksi, ampul)
 Cara dilaruntukan (tablet, kapsul, pulvis)
 Cara ditanam (salep, krim)
- Kegiatan administrasi
 Administrasi umum & personalia
 Administrasi keuangan

 Penyimpanan Perbekalan Farmasi PELAYANAN RESEP & NON RESEP


- Pelaksanaan penyimpanan berdasarkan jenis,  Meliputi: pelayanan resep tunai, kredit, penjualan bebas,
farmakoterapi, & bentuk sediaan secara alfabetis & penjualan enggros
 Penyaluran Obat & Perbekalan Kesehatan lainnya  Pelayanan resep tunai
- Dilakukan berdasarkan sistem FIFO yaitu barang - Penerimaan resep yang pembayarannya dilakukan
yang pertama kali masuk akan dikeluarkan terlebih secara tunai atau dengan kartu kredit
dahulu & FEFO yaitu barang yang sudah mendekati - Alur pelayanan resep tunai: penerimaan
masa ED maka akan terlebih dahulu dikeluarkan. resep/salinan resep; perjanjian & pembayaran;
 Pengelolaan Resep peracikan & penyiapan obat; pemeriksaan obat; &
- Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter penyerahan obat.
gigi, dan dokter hewan kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi penderita sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Pemusnahan Resep & obat
- Pemusnahan resep/obat disaksikan oleh Kepala
Dinkes Kab/Kota, petugas BBPOM, APA, &
petugas/karyawan apotek
- Dibuat berita acara (rangkap 3) meliputi: hari,
tanggal, bulan & tahun pemusnahan, jenis & jumlah
obat/resep yang dimusnahkan, serta cara
pemusnahannya.
- Berita acara di tandatangai oleh APA & karyawan
yang membantu.
- Dikirimakaan ke Kepala Dinkes Kab/Kota, Kepala
Dinkes Provinsi, arsip.
- Berdasarkan pasal 7 Kepmenkes No. 280 Tahun
1981 mengatur tentang tata cara penyimpanan dan
pemusnahan resep serta prosedur tetap pengelolaan
resep sebagai berikut:
 Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal
yang sama dan diuruntukan sesuai nomor resep
 Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau
digaris bawah dengan tinta merah
 Resep yang berisi psikotropika dipisahkan digaris
bawah dengan tinta biru
 Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 23
Profesi Apoteker 2013

 Pelayanan resep kredit Tahapan pembuatan studi kelayakan:


- Penyaluran obat kepada pasien atas permintaan 1. Penemuan gagasan
resep dokter yang pembayarannya dilakukan secara 2. Penelitian lapangan
kredit kolektif menurut kontrak kerjasama dengan 3. Evaluasi data
instansi tempat pasiem atau keluarga pasien bekerja. 4. Pembuatan rencana
Penagihan biaya resep kredit kepada instansi terkait 5. Pelaksanaan rencana kerja
dilakukan oleh BM. MANAJEMEN KEUANGAN APOTEK
- Alur pelayanan resep kredit:  Laporan Keuangan
 Petugas memasukkan data penjualan resep kredit 1. Laporan Laba-Rugi
ke dalam komputer, instansi terkait dapat - Adalah laporan akuntansi k
mengirimakaan resep lewat fax atau lewat telepon euangan yang menggambarkan tentang jumlah
 Resep diberi nomor urut resep dalam lembar penjualan (sales), biaya variabel, biaya tetap, &
pemeriksaan proses resep laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu.
 Obat disiapka seperti pada penjualan resep tunai, - Menghitung HPP
kemudian apotek akan meminta
( ) ( ( )
tandatangan/parah pasien terkait bila obat diambil
sendiri oleh pasien. Untuk obat yang diantar Atau
disertai dengan struk pembelian & surat jalan
yang didalamnya terdapat nomor resep, nama ( ) ( )
pasien, jumlah obat, & jumlah harga. Kemudian
diantarkan ke instansi terkait. - Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai HPP/COGS
 Dalam hal pembayaran, apotek akan membuat  Faktor harga jual = semakin besar faktor
data/laporan tiap bulannya dan diserahkan ke BM harga jual, maka semakin kecil nilai HPPnya,
disertai blangko resep, struk pembelian untuk dengan asumsi faktor harga belinya = netto.
dilakukan penagihan ke instansi oleh BM.  Faktor harga beli = semakin besar faktor
 Penjualan bebas (tanpa resep) -- swamedikasi harga beli (tidak ada diskon atau netto), maka
semakin besar milai HPPnya.
 Faktor barang rusak atau hilang = Semakin
besar jumlah barang yang rusak/hilang maka
semakin besar HPPnya & semakin kecil laba
kotornya.
2. Laporan Neraca (balance sheet)
- Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang
menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva),
hutang (pasiva), & modal sendiri (ekuity) yang
dimiliki apotek pada tanggal tertentu.
- Neraca disebut juga potret kekayaan suatu
perusahaan.
- Unsur-unsur pada neraca:
 Aktiva (harta/asset)
 Aktiva lancar seperti uang (kas), surat
berharga (cek, giro, saham), piutang &
persediaan
 Aktiva tetap seperti gedung, tanah
 Pasiva (hutang/liability)
 Pasiva lancar seperti hutang jangka pendek
 Penjualan enggros yang usianya kurang dari 1 tahun (hutang
- Penjualan barang dalam jumlah besar berdasarkan dagang ke supplier)
pemesanan dengan resep dokter RS/poliklinik, dokter  Pasiva jangka panjang seperti hutang yang
maupun balai pengobatan. usianya lebih dari 1 tahun (pinjaman ke
- Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau kredit Bank)
- Rumus neraca
STUDI KELAYAKAN Aktiva = hutang + modal sendiri
Studi kelayakan adalah suatu metode penjajagan gagasan Pasiva = hutang + modal sendiri
(ide) suatu proyek mengenai kemungkinan layak atau Aktiva = Pasiva
tidaknya proyek tersebut untuk dilaksanakan.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 24
Profesi Apoteker 2013

3. Laporan Aliran Kas (Cash Flow) MANAJEMEN FARMASI


- Dibuat untuk menjelaskan tentang kondisi jumlah  Tujuan :
penerimaan& pengeluaran uang kasnya. Memahami asas2 & fungsi manajemen terutama dalam
- Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran bidang farmasi
kas yaitu saldo awal, penerimaan kas dari hasil  Fungsi-fungsi manajemen meliputi :
operasi & investasi, saldo akhir - Internal functions.
4. Laporan Rasio Keuangan - External functions.
- Level of managers.
TAMBAHAN  Mengapa manajemen dibutuhkan?
Perhitungan BEP, ROI, & Margin Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi:
- Break Event Point (BEP) – titik impas  Untuk mencapai tujuan: Organisasi & Pribadi
Adalah suatu teknik analisa yang menunjukkan suatu  Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan2 yang
keadaan usaha tidak mengalami keuntungan ataupun saling bertentangan.
kerugian. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga
Fungsi analaisa BEP = untuk perencanaan laba, sebagai keseimbangan antara:
alat pengendalian, alat pertimbangan dalam menentukan  Tujuan-tujuan.
harga jual & alat pertu=imbangan dalam mengambil  Sasaran-sasaran : Kegiatan-kegiatan yang saling
keputusan bertentangan dari pihak2 yang berkepentingan
=0 dalam organisasi seperti pemilik, karyawan,
TR (total revenue) = total pendapatan yaitu jumlah kreditur,pelanggan,konsumen, supplier, serikat
penjualan yang diperoleh dari hasil kali harga (P) dengan kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan
jumlah unit barang (Q) pemerintah.
 Untuk mencapai efisiensi & efektifitas
Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi krj
TC ( total cost) = total biaya yang terdiri dari biaya (performance) manajemen adalah: efisiensi &
variabel & biaya tetap. efektivitas.
o Efisiensi:
# Biaya variabel (VC) adalah suatu jenis biaya yang  Kemampuan untuk menyelesaikan suatu
berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah Pekerjaan dengan benar.
penjualan atau produksi , contoh: biaya pembelian barang  Merupakanakan konsep matematika, atau
dagangan, bahan baku  Merupakanakan perhitungan ratio antara
# Biaya tetap (FC) adalah jenis biaya yang secara total keluaran (output) & masukan (input).
akan tetap walaupun terjadi perubahan pada volume Seorang manajer dikatakan efisien :
penjualan, contoh : biaya gaji pegawaim biaya tak Adalah seseorang yang mencapai Keluaran yang
langsung (listrik, telpon, air), biaya bunga pinjaman. lbh tinggi (hsl, produktivitas, performance)
dibanding masukan2 (tenaga kerja, bahan, uang,
Laba (Profit) = sisa pendapatan dari total penjualan bersih mesin & waktu) yang digunakan.
(TR) setelah dikurangi dengan total biaya (TC) o Efektivitas:
Merupakan kemamp untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian
- Return On Investmen (ROI) dan Pay Back Periode tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui apakah modal yang ditanam di apotek Manajer efektif :
lebih menguntungkan daripada investasi di bank maka Adalah manajer yang dapat memilih pekerjaan
dapat digunakan ROI (Return on Invesmtment) dan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang
Payback Period (PP) untuk mengetahui berapa lama tepat untuk mencapai tujuan.
modal akan kembali dari usaha apotek yang dilakukan.
 Menginterpretasikan, dalam mencapai tujuan2 organisasi
dengan pelaksanaan fungsi2:
- perencanaan (planning).
- pengorganisasian (organizing).
- penyusunan personalia (staffing).
- pengarahan dan kepemimpinan (leading).
- pengawasan (controlling).
- Margin
 Jika obat bebas (hv) index umumya dikalikan 1,1.
 Jika obat keras index umumnya dikalikan 1,3.
Maksimal index tidak boleh melebihi HET.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 25
Profesi Apoteker 2013

 Perencanaan  Bag. pembelian


Pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi. Cenderung untuk membeli barang dalam jumlah yang bsr
 Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, dengan tujuan untuk memperoleh diskon sehingga harga
prosedur, metode, sistem, anggaran & standar yang & biaya pengangkutan per unitnya menjadi lbh rendah.
dibutuhkan untuk mencapai tujuan  Bag. produksi
pengorganisasian Menghendaki tingkat persediaan yang besar untuk
 Penentuan sumber daya2 & kegiatan2 yang mencegah terhentinya produksi krn kekurangan bahan
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. baku.
 Perancangan & pengembangan suatu organisasi  Bag. keuangan
atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal2 Memilih untuk memiliki persediaan yang serendah
tersebutt kearah tujuan. mungkin agar dapat memperkecil investasi dalam
 Penugasan tanggung jawab tertentu. persediaan & biaya pergudangan.
 Pendelegasian wewenang yang diperlukan kpada Fungsi persediaan
individu2 untuk melaksanakan tugas2nya.  Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan
 Pekerjaan ditetapkan, dibagi, dikoordinasikan. baku/barang yang dibutuhkan perusahaan.
Penyusunan personalia dalam pelaksanaan fungsi  Menghilangkan risiko jk material yang dipesan tidak baik
ini, manajemen menentukan persyaratan sehingga harus dikembalikan.
 Penempatan karyawan  Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga
Berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu seperti : barang/inflasi.
Keahlian, Pendidikan, Umur, Latihan, Pengalaman.  Untuk menyimpan bahan baku yang dihslkan sec
Fungsi ini mencakup musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan bila
 Pembuatan sistem pengkajian. bahan tersebut tidak bersedia di pasaran.
 Penilaian karyawan untuk promosi, transfer, atau  Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan
demosi, latihan & pengembangan karyawan. potongan kuantitas (quantity discount)
 Pengarahan  Memberikan pelayanan kpada langganan dengan
Disebut juga, directing,motivating, actuating : tersedianya barang yang diperlukan.
Membuat/mendapatkan para karyawan melakukan apa
yang diinginkan & harus mereka lakukan. Persediaan dapat dikelompokkan
Fungsi ini melibatkan : Kualitas, Gaya, Kekuasaan  FLUCTUATION STOCK
pemimpin. Merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga
 Pengawasan tjdnya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan
Adalah Penemuan & penerapan cara & peralatan untuk sebelumnya, serta untuk mengatasi bila tjd
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan,
dengan yang telah ditetapkan. waktu produksi,atau pengiriman barang.
Fungsi pengawasan  ANTICIPATION STOCK
Mencakup 4 unsur, yaitu: Merupakan jenis persediaan untuk menghadapi
 Penetapan standar pelaksanaan. permintaan yang dapat diramalkan, misalkan pada
 Penentuan ukuran2 pelaksanaan. musim2 permintaan tinggi, dimana kapasitas produksi
 Pengukuran pelaksanaan nyata & pada saat tersebut tidak mampu untuk memenuhi
membandingkannya dengan standar yang telah permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk
ditetapkan. menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku
 Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
pelaksanaannya menyimpang dari standar  LOZ-SIZE INVENTORY
Persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lbh bsr dari
MANAJEMEN PERSEDIAAN pada kebutuhan pada saat itu. Cara ini dilakukan untuk
mendapat keuntungan dari harga barang (potongan
Persediaan kuantitas) krn pembelian dalam jumlah (lot-size) yang bsr,
Adalah bahan/ barang yang disimpan yang akan digunakan atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya
untuk memenuhi tujuan t’tentu pengangkutan per-unit yang lbh rendah.
Misal : untuk proses produksi, atau perakitan, untuk dijual  PIPELINE INVENTORY
kembali atau untuk suku cadang dari su/ peralatan / mesin. Persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari
Persediaan dapat berupa: bahan mentah, bahan pembantu, tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan
barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. dipergunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik
Setiap bagian dalam perusahaan dapat memandang menuju ketempat penjualan, yang dapat memakan waktu
persediaan dari b’bagai sisi yang berbeda: beberapa hari atau beberapa minggu.
 Bag. pemasaran
menghendaki tingkat persediaan yang tinggi agar dapat
melayani permintaan pelanggan sebaik mungkin.
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 26
Profesi Apoteker 2013

KLASIFIKASI ABC DALAM PERSEDIAAN Biaya pemesanan tidak tergantung dari jumlah yang dipesan,
 KELAS A… tetapi tergantung pada beberapa kali pesanan dilakukan.
Persediaan yang memiliki nilai volume rupiah yang tinggi.
Kelompok tersebut mewakili 70-80 % dari total volume BIAYA PENYIMPANAN
rupiah.  carrying cost.
Meskipun jumlahnya hanya sedikit, bisa hanya merupakan  holding cost.
20 % dari seluruh jumlah (volume) persediaan. Biaya2 yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya
 KELAS B… persediaan barang. Meliputi biaya :
Barang persediaan dengan nilai volume rupiah yang  sewa gudang.
menengah.  administrasi pergudangan.
Kelompok ini mewakili sekitar 15-20 % dari nilai persediaan  gaji pelaksana pergudangan.
tahunan, & sekitar 30 % dari jumlah persediaan.  biaya listrik.
 KELAS C…  biaya modal yang tertanam dalam persediaan.
Barang yang nilai volume rupiahnya rendah, yang hanya  asuransi.
mewakili sekitar 5-15 % dari volume rupiah tahunan, tetapi  kerusakan dalam penyimpanan.
terdiri dari sekitar 50 % dari jumlah persediaan.  kehilangan/penyusutan barang slm dalam penyimpanan.

Grafik Klasifikasi ABC dalam Persediaan BIAYA KEKURANGAN PERSEDIAAN


 shortage costs,
 stock-out costs,
Biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang
pada waktu diperlukan. Yang termasuk biaya ini:
 biaya yang timbul krn terhentinya proses produksi.
 kehilangan pelanggan.
 administrasi tambahan.
 tertundanya penerimaan keuntungan.

AKIBAT TERJADINYA KEKURANGAN PERSEDIAAN:


 Tertundanya penjualan.
Apabila pelanggan setia terhadap produk tersebut, maka
dia akan menolak untuk membeli produk lain & menunggu
sampai barang tersebut tersedia.
 Kehilangan Penjualan.
Apabila pelanggan membeli barang pengganti, tetapi
kembali menggunakan barang semula setelah barang
semula tersedia.
 Kehilangan Pelanggan
Apabila pelanggan mencari barang pengganti &
selanjutnya memutuskan untuk terus mngunakan barang
Biaya2 dalam persediaan: pengganti.
 Biaya Pemesanan.
 Biaya penyimpanan. DUA KEPUTUSAN PENTING YANG DILAKUKAN
 Biaya kekurangan persediaan. MANAJEMEN:
 Brp banyak jumlah bahan/barang yang harus dipesan
BIAYA PEMESANAN untuk setiap kali pengadaan persediaan.
 ORDERING COST,  Kpn pemesanan barang harus dilakukan.
 PROCUREMENT COST,
Biaya2 yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan BEBERAPA MODEL DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pemesanan bahan/barang,sejak dari penempatan  Model persediaan economic order quantity (EOQ) –
pemesanan sampai tersedianya barang di gudang. Meliputi jumlah pesanan ekonomis.
biaya : Dalam penerapannya mempergunakan asumsi2:
 administrasi.  Barang yang dipesan & disimpan hanya satu macam.
 penempatan order.  Kebutuhan/permintaan barang adalah konstan &
 pemilihan vendor/pemasok. diketahui.
 pengangkutan dan bongkar muat.  Biaya pemesanan & biaya penyimpanan adalah
 penerimaan. konstan & diketahui.
 pemerikasaan barang.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 27
Profesi Apoteker 2013

 Barang yang dipesan diterima dalam 1 batch & pada EOQ terjadi bila :
su/ saat t’tentu. Biaya pemesanan = biaya penyimpanan, maka :
 Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah DxS = QxH
yang dibeli (tidak ada potongan kuantitas). Q 2
 Waktu tenggang (lead time) diketahui & konstan. 2DS = HQ²
Q² = 2DS Q’ = √2DS
Grafik Persedian dalam Model EOQ H H

Q’ adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan


total biaya persediaan yang terendah.

 Model persediaan dengan pemesanan tertunda.


 Asumsi yang dipakai adalah tidak adanya permintaan
yang ditunda pemenuhannya (back order), yang
disebabkan krn tidak tersedianya persediaan (stock
out).
 Grafik Persediaan dalam Model Pemesanaan
Tertunda

PENJELASAN:
Grafik persediaan dalam model ini berbentuk gigi gergaji.
 Permintaan dianggap konstan.
 Persediaan berkurang dalam jumlah yang sama dari
waktu ke waktu (berkurang sec linier).
 Pada waktu tingkat persediaan mencapai nol, pesanan
untuk batch yang baru tepat diterima, sehingga tingkat
persediaan naik kembali sampai Q.

Cara lain untuk memperoleh EOQ Q = jumlah setiap pemesanan.


dengan pendekatan matematik. Digunakan beberapa notasi : b = on hand inventory, yang menunjukkan jumlahh
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun). persediaan pada setiap awal siklus persediaan yi
S = biaya pemesanan(rupiah/pesanan) jumlah persediaan yang tersisa setelah dikurangi
h = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang). back order.
C = harga barang (rupiah/unit).
H = h x C= biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun). (Q-b) = back order, jumlah barang yang dipesan oleh
Q = jumlah pemesanan(unit/pesanan). pembeli tetapi blm dapat dipenuhi.
F = frekuensi pemesanan (kali/thn).
T = jarak waktu antar tiap psnan (thn,hr). Rumus :
TC = total biaya persediaan (rupiah/thn). Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya
 Biaya pemesanan per tahun penyimpanan +biaya kekurangan persediaan.
= frekuensi pesanan x biaya pesanan
= D xS Biaya penyimpanan untuk setiap siklus Pesanan:
Q = b².H
 Biaya penyimpanan per tahun 2D
= persd. Rata2 x b.penyimp. frekuensi pesanan per tahun
= QxH = b².H
2 2Q
 Total biaya per tahun apabila B merupakan kerugian (dalam
= biaya pemesanan + b.penyimp. rupiah/unit/tahun) yang timbul akibat tidak
= DxS+QxH tersedianya persediaan, Maka:
Q 2
 Jangka waktu antar tiap pesanan Biaya kekurangan persediaan per tahun:
T’ = jumlah hari kerja per tahun = = 365 (Q-b)².B
Frekuensi pesanan F 2Q

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 28
Profesi Apoteker 2013

Total biaya per tahun :  Meningkatnya pengendalian mutu.


Mendorong pemasok untuk lbh memiliki kesadaran
TC = D S + b².H + (Q-b)².B terhadap mutu. serta pengiriman barang sec lbh disiplin.
Q 2Q 2Q
Dengan melak diferensiasi fungsi TC terhadap Q sama METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (nilai stok barang):
dengan nol (dTC/Dq = 0), Bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan yang
dipakai/dijual atau persediaan yang tersisa dalam suatu
Maka nilai Q’ menjadi : periode.
Q’ = 2DS . B+H Terdapat beberapa metode :
H B  First In First Out.
 Last In First Out.
 Model persediaan dengan potongan kuantitas.  Rata-rata tertimbang.
Model ini menambahkan komponen biaya pembelian
dalam biaya persediaan METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO)
Rumus: Cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan faktor
TC = D S + Q H + DC beli yang paling terakhir.
Q 2
METODE LAST IN FIRST OUT (LIFO)
WAKTU TENGGANG, PERSEDIAAN PENGAMAN, DAN Cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan faktor
TITIK PEMESANAN ULANG harga beli yang paling awal.
Waktu tenggang (lead time)
Perbedaan waktu antara saat memesan sampai saat barang METODE RATA-RATA TERTIMBANG (Weighted Average
datang. Method)
 Dipengaruhi ketersediaan barang. Nilai stok dihitung berdasarkan faktor harga beli yang
 Jarak pembeli dengan pemasok. paling awal..

PERSEDIAAN PENGAMAN (safety stock), persediaan KESIMPULAN:


penyangga (buffer stock), persediaan besi (iron stock)  Cara mana yang dipilih adalah tidak menjadi persoalan
Melindungi/menjaga kemungkinan tjdnya kekurangan asalkan digunakan sec konsisten sepanjang tahun.
bahan/barang, krn penggunaan bahan yang lbh bsr dari  Penggunaan metode yang b’ganti2 akan m’akibatkan data
perkiraan semula/ keterlambatan dalam penerimaan bahan persediaan menjadi tidak akurat.
yang dipesan.
PEKERJAAN PROFESI APOTEKER
TITIK PEMESANAN ULANG (reorder point),  APOTEK DAN RUMAH SAKIT PERANANNYA:
Saat dimana harus diadakan pemesanan kembali Mengembangkan & memanfaatkan ilmu pengetahuan
sedemikian rupa sehingga kedatangan/penerimaan barang tentang :
yang dipesan adalah tepat waktu.  Komunikasi.
ROP = d x L + SS  Edukasi
Dimana :  Informasi. OBAT ( K I E ) Merupakanakan
ROP = reorder point (titik pemesanan ulang). muatan standard operating procedures dan profesi
d = tingkat kebutuhan per unit waktu. apoteker.
SS = safety stock ( persediaan pengaman). SEBAGAI SPESIALIS DALAM MENGELOLA OBAT
L = lead time (waktu tenggang)  Menyediakan obat / perbekalan farmasi bagi
masyarakat.
JUST IN TIME (stockless production)  Meracik obat-obatan.
Metode ini menekankan bahwa semua material harus  Mengawasi & memeriksa persediaan obat yang
menjadi bagian aktif dalam sistem produksi & tidak boleh menjadi tanggung jawabnya.
menimbulkan masalah yang pada akhirnya dapat SEBAGAI NARA SUMBER INFORMASI OBAT
mengakibatkan timbulnya biaya persediaan.  Memiliki kepustakaan yang memadai.
 Memiliki catatan/buku pintar obat2 yang khas.
Manfaat just in time :  Membuat catatan status kesehatan dari client/
 Berkurangnya tingkat persediaan keluarga yang dilayani.
Dapat berarti berkurangnya modal yang tertanam dalam  Mengikuti kemajuan & perkembangan kefarmasian.
persediaan, kebutuhan tempat penyimpanan, & SEBAGAI MITRA DARI DOKTER
kemungkinan kerusakan dari barang yang disimpan  Mitra krj dokter untuk kepentingan pasien yang
sebagai persediaan. memerlukan pengobatan.
 Penasehat dalam pemilihan obat.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 29
Profesi Apoteker 2013

Penghubung antara dokter & pasien dalam rangka  DIPERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN RANCANGAN
penggunaan obat yang rasional & keamanannya. STANDARISASI DI BERBAGAI BIDANG KEGIATAN:
SEBAGAI PENASEHAT PASIEN  Profesi.
 Memberikan penjelasan kpada pasien sec adekuat  Akreditasi.
mengenai obat.  Sertifikasi.
 Membantu memilihkan ob tanpa resep kpada client. Agar terpenuhinya criteria link and match dengan
 Memberi nasehat kpada pasien mengenai kebutuhan masyarakat pengguna
penyimpanan & potensi obat.
SEBAGAI PENGAYOM KESEHATAN MASYARAKAT BADAN USAHA FARMASI
 Apotek sebagai pusat informasi di bidang obat.  Usaha perapotekan.
 Bersosialisasi dengan masy dilingkungannya  Rumah sakit
berdasarkan kekeluargaan.  Pedagang besar farmasi
 Selalu siap melayani pasien setiap saat diperlukan.  Industri farmasi
 Industri dan home industri obat asli Indonesia
 Kecenderungan akan semakin meningkatnya  Industri dan home industri kosmetika
kebutuhan & keinginan konsumen untuk “self
medication” TINDAKAN SELF MEDICATION INSTITUSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
 Meningkatkan kemampuan intelektualnya para  BPPT
apoteker sebagaii tokoh KIE.  LIPI
 Membuat panduan informasi obat yang disusun sec  BIOTEKNOLOGI
benar & baik untuk menghindarai bahaya penyalah  LINGKUNGAN HIDUP
gunaan & penggunaan obat2an yang salah seperti:
Narkoba, Psikotropika, Zat addiktif lainnya. ORGANISASI PENUNJANG
 Himpunan mahasiswa
 KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN  BEM (Badan dan eksekutif mahasiswa)
W H O “HEALTH FOR ALL BY THE YEAR 2000”  Organisasi kemahasiswaan ekstrakurikuler
 Semakin meningkatnya keinginan manusia untuk  ISFI (Ikatan sarjana farmasi Indonesia)
―Back To Nature‖.  Asosiasi pengusaha famasi (gabungan pengusaha
 Penggunaan produk2 sintetis sedapat mungkin farmasi Indonesia=GP farmasi)
dihindari & diganti oleh produk2 yang sifatnya  GAKESLAB (Gabungan perusahaan alat2 kesehatan &
alamiah laboratorium Indonesia)
 Spesialisasi pendidikan profesi apoteker di bidang  Ikatan keluarga alumni (IKA) farmasi unpad
obat tradisional & fitomarmaka  Dan lain-lain
 Budidaya tanaman obat tradisional.
MOTIVASI DALAM MANAJEMEN
 SEMAKIN MENINGKATNYA PENGGUNAAN  Perilaku yang konstruktif terhadap fakt2 manusia dalam
KOSMETIKA kegiatan manajemen meningkatkan produktivitas &
Spesialisasi pendidikan profesi apoteker di bidang efisiensi.
kosmetika  Motivasi, adalah tgs dari pimpinan untuk memberikan
inspirasi, semangat, & dorongan kpada org lain untuk
 BAHAN BAKU OBAT MENGUASAI, mengambil tindakan.
MENGEMBANGKAN, DAN MEMANFAATKAN : DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI :
Informasi IPTEK manufacturing dalam upaya Kita harus mengerti mereka,mengerti terhadap perbedaan
meningkatkan nilai tambah & manfaat secara optimal dan persamaan.
sumber daya alam yang tersedia di dalam negeri.  berbeda : secara fisik
 persamaan : kebutuhan biologis.
 DI LINGKUNGAN EKSEKUTIF,LEGISLATIF, DAN
KEPOLISIAN FAKTOR-FAKTOR POKOK YANG MEMPENGARUHI
Berkaitan dengan aspek perencanaan & pengendalian MOTIVASI.
pembanguna khususnya dalam bidang kesehatan,  Kebutuhan dan keinginan manusia.
kefarmasian, perindustrian, perdagangan, hokum &  Tujuan & persepsi seseorang atau sekelompok orang.
perundang2an.  Sikap untuk merealisasikan kebutuhan & tujuan
seseorang/kelompok orang.
 DILINGKUNGAN PERTAHANAN MATRA: DARAT,
LAUT, UDARA. KEBUTUHAN, KEINGINAN DAN ORIENTASI TUJUAN
Mengadakan penelitian, pengembangan btk & jenis obat Mengapa seseorang berkeinginan untuk MENCAPAI
yang sesuai dengan pola penyakit di darat, laut, & udara. SESUATU?

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 30
Profesi Apoteker 2013

DASARNYA ADALAH : Untuk memenuhi sesuatu yang MOTIVASI DALAM MANAJEME


DIBUTUHKAN • Andaikata proceeds setiap periode selalu berubah2
MANUSIA MEMILIKI BERBAGAI KEBUTUHAN SECARA: • PP suatu investasi dihitung dengan menambah
 Fisik. proceeds.
 Kejiwaan. Perhitungan sebagai berikut
 Ekonomi. Jumlah investasi Rp 10.000.000.000.-
 Politik. Jumlah proceeds nya Rp1.000.000.000.-
BERKENAAN DENGAN KEBUTUHAN MANUSIA, setiap tahunnya.
MASLOW, MEMBERIKAN TEORI MENGENAI HIERARKI PP = 10.000.000.000 X 1 tahun
KEBUTUHAN MANUSIA 1.000.000.000
 Kebutuhan fisiologis. = 10 tahun.
Mencakup kebutuhan badani manusia misalnya : pangan, Dari perhitungan diatas, ini berarti dana investasi Rp
sandang dsb. 10.000.000.000.-
 Kebutuhan terhadap keamanan. Diharapkan akan kembali seluruhnya dalam jangka waktu
Baik fisik maupun psikis sepuluh tahun.
 Kebutuhan social/afiliasi.(Saling mencintai & memiliki) Seandainya….
Manusia adalah mahluk sosial yang ingin diterima menjadi Ada usul investasi proyek suatu property Sebesar Rp
anggota kelompok masyarakat tertentu & ingin ikut aktif 45.000,00 dengan pola proceeds sebagai berikut :
dalam berbagai kegiatan Tahun Proceeds
 Kebutuhan harga diri. _________________________________
- Manusia ingin merasa dibutuhkan & dihargai. Harga 1 Rp 10.000,00
diri ini bermanifestasi dalam prestasi & kekuasaan. 2 Rp 15.000,00
- Prestasi misalnya besarnya penghasilan, luas & 3 Rp 15.000,00
bagusnya rumah. 4 Rp 10.000,00
- Kekuasaan ada dua yi kekuasaan perseorangan, 5 Rp 10.000,00
seperti kepribadian dalam btk tingkah laku seseorang Perhitungan PP adalah sebagai berikut
& kekuasaan jabatan. Jumlah investasi Rp 45.000,00
 Kebutuhan untuk berprestasi. (Aktualisasi diri) Proceeds tahun 1 (Rp 10.000,00)
Manusia merupakan tingkat motivasi yang berkenaan Proceeds tahun 2 (Rp 15.000,00)
dengan kebutuhan seseorang untuk mengembangkan Proceeds tahun 3 (Rp 15.000,00)
keahliannya. Sampai dengan tahun 3, jumlah proceeds yang diterima:
Rp 10.000,00
PIMPINAN Rp 15.000,00
 Harus menghindari peranan sebagai psikolog & psikiater, Rp 15.000,00 +/+
karena…bukan urusannya untuk memberikan Rp 40.000,00
terapi/pengobatan. Padahal total investasi adalah Rp 45.000,00. Ini berarti
 Memiliki ruang lingkup untuk menciptakan & memelihara diperlukan dana sebesar Rp 5.000,00 berasal dari (Rp
keadaan yang memungkinkan orang2 untuk memotivasi 45.000,00 – Rp 40.000,00)
dirinya sendiri. Kekurangan pengembalian dana tersebut akan diambil
 Membuat ling dalam pekerjaan, agar pekerjaan mereka dari proceeds tahun berikutnya yi proceeds tahun ke 4.
merupakan bagian dari penghidupannya. Perhitungannya :
 Memahami hal2 yang memberikan rasa dihargai & rasa = Rp 5.000,00 X 1 tahun
penting yang diperlukan oleh orang2 disekitarnya. RP 10.000,00
= ½ tahun.
METODE PENILAIAN INVESTASI Dari perhitungan PP diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa
Ada beberapa metode penilaian proyek dalam kegiatan investasi sebesar Rp 45.000,00 akan kembali seluruhnya
bisnis sehari2 dalam jangka waktu 3 ½ tahun.
1. Payback Period (PP) Metode PP ini sgt sederhana & sgt mudah dipakai.
Metode ini merupakan suatu teknik penilaian infestasi Kelemahannya adalah pengabaian terhadap nilai uang
yang secaca naif mampu memberikan informasi tentang (time value of money).
kapan suatu modal yang ditanam bisa kembali.
* Apabila proceeds setiap periode sama jumlahnya, PP 2. Net Present Value (NPV)
dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi • Mengatasi kelemahan PP
besarnya investasi dengan bsrnya proceeds periode • Dengan memperhitungkan nilai uang
tersebut. • Dengan mengalihkan proceeds dengan discount
factor

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 31
Profesi Apoteker 2013

• Pada tingkatan t’tentu maka akan diperoleh Present • Pada tingkat bunga 25 % dan n = 3, diperoleh angka
Value (PV) proceeds DF 1,952.
Pada periode yang bersangkutan dengan dikurangkan • Sehingga PV proceeds = 1.952 x Rp 5.000.000,- =
jumlah dana yang dikeluarkan (outlays) / investasi yang Rp 9.760.000,-
dilakukan. • Jadi C1 = Rp 9.760.000 - Rp9.340.000,-
Contoh perhitungan = Rp 420.000,-
Jumlah investasi Rp 20.000,00
_________________________________ Langkah II
Tahun discount Proceeds PVproceeds  Tentukan tingkat bunga ke 2, misalnya P2 = 10 %.
factor  Pada tingkat bunga 10 % dan n = 3, diperoleh angka
_________________________________ DF = 2,487.
1. 0.909 10.000 9.090,00  Sehingga PV proceeds = 2,487 x Rp 5.000.000,- =
2. 0.826 10.000 8.260,00 Rp 12.435.000,-
3. 0.751 5.000 3.755,00  C2 = Rp 12,435.000 – Rp 9.340.000,-
21.105,00 = Rp 3.095.000,-
(20.000,00) Langkah III
NPV + 1.105,00 Masukkan rumus :
*Dengan rate of return (ROR) yang diinginkan sebesar IRR = P1-C1 P2-P1
10 % usulan investasi tersebut memberikan hasil C2-C1
PVproceeds yang lebih besar pada PV outlaysnya = 25 % - 420 x 10 – 25
sehingga NPV bertanda positif. 3.905 – 420
*Tanda positif memberikan implikasi bahwa usulan = 25 % - (-6.300)
investasi tersebut dapat diterima. 2.675
= 25 % + 2,36
3. Internal Rate of Return (IRR) = 27,36 %
• Disebut juga Yield Method Langkah ke IV
• Metode ini juga memperhatikan nilai uang.  Dari perhitungan diperoleh bahwa IRR dari proyek ini
• Rumusnya : P1-C1 x P2-P1 adalah 27,36 %.
C2-C1  Jika dibandingkan dengan biaya modal maka:
P1 = tingkat bunga (ROR) ke 1 IRR= 27,36 % > biaya modal = 20 %.
P2 = tingkat bunga (ROR) ke 2  Investasi ini layak untuk dilanjuntukan.
C1 = NPV ke 1 Kelebihan /kekurangan pada metode IRR
C2 = NPV ke 2 Kelebihan :
Penjelasan :  Tidak mengabaikan aliran kas slm periode investasi.
 Besarnya tingkat bunga bisa diambil sec  Memperhitungkan nilai waktu uang (time value of
sembarangan. money).
 Hsl IRR memberikan implikasi layak tidaknya  Hasilnya adalah % tase, sehingga pengelola
investasi yang dilakukan. investasi mampu memperkirakan proyek sewaktu
 Mekanismenya yang dilakukan adalah melak tingkat bunga tidak diketahui sec pasti atau berubah-
perhitungan NPV terlebih dahulu. ubah.
 Jk bsrnya IRR sudah ditemukan, kemudian tingkat Kekurangannya:
IRR diterapkan untuk mencari NPV.  Memerlukan perhitungan biaya modal sebagai batas
 Seandainya NPV bertanda positif, berarti investasi minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
layak dilakukan.  Tidak membedakan besarnya proyek dan umurnya
 IRR & NPV biasanya memberi hsl yang sama dalam proyek.
penafsiran suatu proyek.  Metode ini berasumsi bahwa aliran kas msk dapat di
 Jika IRR > tingkat bunga simpanan, usul investasi investasikan kmbli dengan tingkat bunga sama
adalah layak diteruskan. dengan IRR.
Contoh:
Suatu proyek memerlukan total investasi (outlays) sebesar 4. Accounting Rate of Return (ARR)
Rp 9.340.000,- Proyek tersebut diperkirakan berumur 3 tahun ARR pemahamannya hampir sama dengan IRR.
dengan net cash flownya sebesar Rp 5.000.000,- per tahun.
Seandainya biaya modal diketahui 20 %, apakah investasi ini
layak diteruskan?
Langkah I
• Dengan n = 3
• Tentukan tingkat bunga ke 1, misalnya P1 = 25 %.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 32
Profesi Apoteker 2013

PENGGUNAAN RATIO DALAM ANALISA LAP - Yaitu laba kotor setelah dikurangi dengan semua
KEUANGAN biaya2 & pajak.
Analisa ratio :
adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan2 ratio 2. Ratio Laba Atas Dana Operasi.
atas dasar data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca Rumus :
dan laporan RUGI-LABA perusahaan. Laba Bersih Operasi X 100 %
 Mengadakan analisa terhadap lap keuangan Jumlah Dana Yang Ditanamakaan
perusahaan akan sgt membantu untuk mengetahui (jumlah aktiva)
keadaan & perkembangan finansiil dari perusahaan yang Penjelasan:
bersangkutan. - Ratio ini sangat penting.
 Dengan mengadakan analisa data finansiil tahun2 yang - Melalui ratio ini dapat diukur kemampuan perusahaan
lalu & tahun sekarang akan dapat diketahui kelemahan2 & didalam menghasilkan laba yang sesungguhnya.
hasil2 yang telah dicapai. - Laba yang dicapai dihubungkan dengan jumlah dana
Dalam analisa ratio finansiil yang ditanam dalam perusahaan.
Dilakukan dengan melalui 2 cara pembanding, yaitu: - R O I ( Rate of Return on Invesment)
 Membandingkan ratio sekarang (presen ratio) dengan
ratio2 dari waktu2 yang lalu (ratio historis) atau dengan 3. Ratio Laba Atas Dana Modal sendiri.
ratio2 yang diperkirakan untuk masa yang akan datang. Rumus :
Dengan cara ini: Akan dapat diketahui perubahan atau Laba Operasi X 100 %
perkembangan dari ratio tersebut dari tahun ke tahun. Jumlah Modal Sendiri
 Membandingkan ratio2 suatu perusahaan dengan Penjelasan :
ratio2 semacam dari perusahaan yang sejenis atau ratio - Perlu dibedakan antara ratio laba atas dana operasi, &
industri. ratio laba atas dana/modal sendiri.
Dengan cara ini : Akan dapat diketahui apakah - Dana operasi adalah seluruh dana yang ditanamakaan
perusahaan yang bersangkutan dalam aspek baik yang berasal dari dalam, maupun yang berasal
keuangannya berada di atas rata2 industri, pada rata2 dari luar.
industri, atau dibawah rata2 industri.
- Sedangankan untuk ratio laba atas dana sendiri hanya
terbatas pada dana/modal yang berasal dari
Jenis Analisa Ratio Keuangan
perusahaan yang berupa:
Berbagai macam analisa ratio digunakan oleh perusahaan
o modal saham/pemilik.
untuk menilai berbagai aspek keuangan Seperti: o laba yang ditahan.
1. Kemampuan untuk memperoleh laba (profitability).
2. Kemampuan untuk mengukur likuiditas (liquidity).
RATIO LIQUIDITAS
3. Kemamp. untuk m’ukur efektifitas penggunaan dana.
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban2 yang
4. Kemamp. untuk m’ukur efisiensi & efektivitas biaya.
harus segera dipenuhinya.
* Bank.
Untuk melaksanakan analisa ratio keuangan bersumber
* Pemasok/supplier.
pada 3 golongan ratio, yaitu:
* Manajer Keuangan.
1. Ratio2 neraca, disusun dari data yang ada pada neraca.
Analisa terhadap neraca perusahaan meliputi:
2. Ratio2 laba-rugi, disusun dari data yang ada pada
1. Ratio Lancar (current ratio).
laporan laba-rugi.
Rumus :
3. Ratio2 antar laporan, disusun dari data yang ada pada
Aktiva Lancar X 100 %
neraca & laporan laba-rugi. Hutang Lancar
Penjelasan :
RATIO PROFITABILITAS
- Dapat diketahui brp bsr perbandingan antara aktiva
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat
lancar yang tersedia pada suatu periode.
diukur dengan menggunakan Ratio2 sebagai berikut:
- Dengan kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh
1. Ratio Laba Penjualan.
perusahaan pada periode tersebut.
Rumus:
Laba Bersih Operasi X 100 % - Semakin bsr ratio ini akan semakin baik tingkat
Hasil Penjualan Bersih likuiditas perusahaan.
Penjelasan : - Aktiva lancar terdiri dari : uang kas, piutang,
- Melalui ratio ini dapat diketahui bsr kclnya laba yang persediaan, uang muka
diperoleh dari hasil penjualan. 2. Ratio Cair (quick ratio).
Rumus :
- Dengan cara membandingkan laba operasi dengan
Aktiva Lancar – Persediaan X 100%
jumlah penjualan bersihnya.
Hutang Lancar

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 33
Profesi Apoteker 2013

Penjelasan : 3. Ratio Perputaran Persediaan.


- Analisa terhadap likuiditas perusahaan lbh cermat, Rumus:
maka persediaan perlu dikeluarkan dari perhitungan. Harga Pokok Persediaan = … kali
- Hanya terdiri dari komponen aktiva lancar minus Persediaan rata-rata
persediaan. Penjelasan :
- Pada perusahaan jasa/perusahaan yang tidak - Persediaan sulit dijual.
mempunyai persediaan, ratio ini tidak perlu dihitung. - Jumlah persediaan meningkat.
- Dana tertanam dalam persediaan.
3. Ratio Kas. - Perputaran dana menjadi rendah.
Rumus : - Perusahaan mengalami kesulitan dalam modal kerja.
Kas + bank + surat berharga. X 100 % Persediaan rata2, jumlah persediaan yang tertanam
Hutang Lancar selama 1 tahun, persediaan awal & akhir dibagi dua
Penjelasan : 4. Ratio Jangka Wkt Tertagihnya Kredit Penjualan.
- Jika dengan menggunakan ratio lancar & ratio cair Rumus :
blm cukup. Piutang rata-rata X 360 = … hari
- Ratio kas menunjukkan tingkat likuiditas yang tinggi. Penjualan Kredit
- Ratio kas benar2 menunjukkan sejumlah uang tunai Penjelasan:
baik yang ada diperusahaan, maupun di bank. - Untuk menguji apakah kredit penjualan telah
- Untuk menjamin hutang2 perusahaan. dilaksanakan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.
- Apabila jangka waktu tertagihnya piutang lbh lama
RATIO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA dari pada kebijakan yang telah ditetapkan.
 Bsrnya laba perusahaan akan dipengaruhi oleh - Berarti jumlah dana yang terikat dalam piutang
perputaran jumlah dana yang ditanam dalam perusahaan. menjadi besar & lama.
 Makan cpt dana itu berputar, akan semakin efektif - Kebutuhan modal kerja akan meningkat.
penggunaan dana tersebut.
 Perlu dianalisa perputaran dana tersebut untuk dapat RATIO EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS BIAYA
mengukur efektivitas penggunaan dana. Dihitung & dianalisa berdasarkan laporan rugi-laba.
Untuk dapat mengukur efektivitas penggunaan dana dapat * Untuk mengukur efektivitas & efisiensi pengeluaran biaya2
menggunakan ratio2 sebagai berikut : yang dikeluarkan guna mendapatkan penghasilan yang
1. Ratio Perputaran Dana Operasi. biasanya dinyatakan dalam satuan persen.
Rumus : 5 jenis ratio untuk mengukur efektivitas & efisienasi
Hasil Penjualan Bersih = …. Kali penggunaan dana, yaitu:
Jumlah Dana Yang Ditanam 1. Ratio biaya operasional (operating ratio).
(jumlah aktiva) Rumus :
Penjelasan : HargaPokokPenjualan+B.OperasiX100%
- Disebut sebagai ratio perputaran aktiva (assests Hasil Penjualan Bersih
turnover ratio). Penjelasan :
- Dapat menunjukkan efektivitas penggunaan dana - Untuk mengetahui brp persen dari hsl penjualan
yang ditanam dalam perusahaan. telah dikonsumir untuk biaya2 operasi & hra pokok
- Dilihat dari jumlah perputarannya dalam suatu penjualan.
periode t’tentu. - Biaya operasi : B. Administrasi, B. Umum, B.
- Smakan bsr ratio perputarannya akan smakan efektif Penjualan.
penggunaan dana operasi tersebut.
- Akan m’p’besar kemampuan perusahaan untuk 2. Ratio harga pokok penjualan.
m’hasilkan laba. Rumus :
Harga pokok penjualan X 100 %
2. Ratio Perputaran Modal Kerja. Hasil Penjualan Bersih
Rumus : Penjelasan :
Hasil Penjualan bersih = ….. Kali - Memberikan gambaran baik-buruknya pimpinan
Jumlah Aktiva lancar perusahaan dalam mengelola produksinya.
Penjelasan : - Terutama usaha dalam mengatur biaya2
- Dapat diket apakah perusahaan slm 1 periode t’tntu produksinya.
tlh m’gunakan modal kerjanya secara efektif/ tidak. - Makin rendah % tase biaya produksinya, makin bsr
- Yang mempengaruhi perputaran modal kerja adalah: bagian laba dari hasil penjualan yang akan diterima.
 Hasil penjualan bersih yang diterima
 Jumlah dana yang terikat pada harta2 lancar.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 34
Profesi Apoteker 2013

3. Ratio biaya penjualan. pengeluaran kas serta posisi kas untuk suatu periode
Rumus : tertentu dimasa yang akan datang.
Jumlah Biaya Penjualan X 100 % CASH FLOW
Penjualan bersih Terdiri dari
Penjelasan :  Saldo awal kas / bank.
- Memberikan gambaran mengenai pengaruh dari  Proyeksi aliran kas masuk.
Biaya penjualan/pemasaran yang telah dikeluarkan  Proyeksi aliran kas keluar.
dari 1 periode terhadap bsrnya volume penjualan.  Saldo akhir kas / bank dengan memperhatikan saldo akhir
Digunakan sebagai ukuran efisiensi pengeluaran biaya, kas / bank minimum.
terhadap usaha menaikkan penjualan.
PENYUSUNAN PROYEKSI
4. Ratio biaya administrasi. Aliran kas masuk mencakup antara lain
Rumus: • Proyeksi rencana penjualan tunai.
Biaya administrasi X 100 % • Proyeksi pencairan piutang dari penjualan kredit.
Penjualan bersih • Proyeksi penerimaan lainnya.
Penjelasan : Aliran kas keluar mencakup antara lain
- Digunakan sebagai ukuran efisiensi pelaksanaan • Proyeksi rencana pembelian tunai.
administrasi perusahaan. • Proyeksi pembayaran hutang dagang dari pembelian
- Semakin bsr perusahaan, akan semakin besar pula kredit.
biaya administrasi. • Proyeksi pembayaran pengambilan barang dari
- Bila biaya administrasi tidak proposional dengan depot sentral (Remisa Umum).
besarnya perkembangan perusahaan, berarti tjd • Proyeksi pembayaran remisa lain-lain ke kantor
pemborosan. pusat.
• Proyeksi pengeluaran biaya usaha.
5. Ratio biaya keuangan. • Proyeksi pengeluaran investasi / rehabilitasi.
Rumus : • Proyeksi pengeluaran lain-lain.
Biaya Keuangan X 100 %
Penjualan bersih KEGUNAAN
Penjelasan : Tujuan mendasar dari penyiapan Cash Flow adalah
- Pengeluaran biaya untuk keperluann pembayaran • Untuk merencanakan kas yang diperlukan
bunga kredit pinjaman baik jangka pendek maupun perusahaan baik untuk kebutuhan jangka pendek
jangka panjang. maupun kebutuhan jangka panjang.
- Dalam R/L, tidak t’masuk biaya operasi, tp B.non • Merupakanakan alat yang dapat mengantisipasi
operasi. kesempatan penggunaan kas secara efektif dalam
- Dapat menunjukkan brp % dari laba perusahaan hal adanya kelebihan kas.
yang diserahkan kpada para kreditur. Lebih spesifik tujuannya
Adalah
Kesimpulan • Dapat mengetahui fluktuasi keperluan dana yang
paling tinggi atau musiman yang digunakan untuk
Penggunaan analisa ratio hanya akan ada artinya bila: piutang dan persediaan dalam menunjang kegiatan
 Standar telah ditentukan manajemen. unit kerja.
 Bila belum, bias menggunakan naik turunnya • Dapat menunjukkan waktu dan jumlah dana yang
perkembangan ratio2 keuangan dari waktu ke waktu pada diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
perusahaan yang bersangkutan. Penilaian ratio keuangan tempo, antara lain pembayaran pajak, remisa umum /
dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan wajib, dan bunga.
perusahaan2 sejenis yang mempunyai skala perusahaan • Dapat membantu perencanaan pertumbuhan dari
yang hampir sama, pada industri yang sama. kelebihan kas termasuk dana yang diperlukan untuk
 Ratio keuangan hanyalah merupakan alat untuk modal kerja dan atau pengembangan unit kerja
menganalisa perkembangan kondisi keuangan (investasi jangka panjang).
perusahaan, & bukan merupakan tujuan yang harus • Dapat memperkirakan kebutuhan dana jauh dimuka,
dicapai perusahaan. baik jumlah maupun lamanya dana yang diperlukan
dari sumber ekstern sehingga dapat diusahakan
CASH FLOW (ANGGARAN KAS) pinjaman yang paling menguntungkan.
Pengertian dan kegunaan cash flow (anggaran kas) • Sebgai salah satu syarat pengajuan kredit bank.
DEFINISI • Dapat menetapkan jumlah dan lamanya dana yang
Cash flow (anggaran kas) adalah mungkin tersedia untuk investasi.
Estimasi terhadap arus penerimaan kas masuk dan • Dapat merencanakan pengurangan pinjaman.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 35
Profesi Apoteker 2013

• Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari diterima oleh orang pribadi (pegawai) atau
divisi unit kerja dan total perusahaan. badan (laba usaha perusahaan) yang
• Memungkinkan unit kerja dapat mengambil berdomisili di dalam negeri.
keuntungan kontan (Cash Discount) serta pembelian Penghasilan sebagai objek pajak a.l:
secara progresif sehingga terdapat penghematan (1) Imbalan atas pekerjaan atau jasa
dana. (2) Hadiah dari undian/imbalan
Data yang digunakan pekerjaan/penghargaan
• Rencana anggaran biaya dan hasil perusahaan, (3) Laba usaha
RAB-HP. (4) Bunga bank/deposito/royalti
• Rencana anggaran investasi. (5) Divide, sisa hasil usaha koperasi
• Kebijakan-kebijakan pimpinan dalam (6) Keuntungan karena selisih kurs mata
 Kas / bank. uang
 Piutang. Penghasilan tidak masuk objek PPh
 Hutang. Pasal 21 (PTKP):
 Persediaan. (1) Bantuan atau sumbangan
• Rekening koran barang (Remisa Umum). (2) Warisan
• Kewajiban dalam remisa wajib dan remisa lain-lain. (3) Imbalan atas pekerjaan yang berupa
• Kebijaksanaan pimpinan dalam 5 tahun mendatang natura/kenikmatan
(Corporate plan). (4) Pembayaran dari perusahaan
• Program kerja direktorat dan unit kerja. asuransi
(5) Bunga obligasi
PAJAK Tarif pajak penghasilan Pasal 21
 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang (dalam negeri)
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat  Orang pribadi
memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan Lapisan PKP Tarif ber- Tidak ber-NPWP
NPWP
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Sampai dengan Rp. 25.000.000 5% 120%x5% = 6%
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. > Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000 10% 120% x 10% = 12%
 Jenis-jenis pajak: > Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15% 120% x 15% = 18%
- Pajak Pusat (dikelola oleh Ditjen Pajak): > Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000 25% 120% x 25% = 30%
 Pajak Tidak Langsung  pajak yang pada > Rp. 200.000.000 35% 120% x 30% = 36%
akhirnya bisa dilimpahkan kepada pihak lain.
 Bea Materai – untuk kultansi lebih dari Rp.  Badan
250.000 dikenakan biaya materai Rp. 3000. No Lapisan PKP Tarif
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – pajak tak 1 Sampai dengan Rp. 50.000.000 10%
langsung yang dikenakan pada setiap 2 > Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15%
pembelian berapa pun jumlah rupiah yang 3 > Rp.100.000.000 30%
dibelanjakan. Besarnya pajak yang harus
dibayar sebesar 10% dari jumlah pembelian. Besarnya PTKP setiap pegawai untuk 1
Misalnya untuk setiap pembelian obat khusus tahun.
PBF yang PKP (pengusaha Kena Pajak) Status pegawai (SKL) Besarnya PTKP/tahun
maka dikenakan PPN sebesar 10%. TK (Tidak kawin) atau Rp. 2.880.000
 Pajak Langsung  pajak harus dipikul sendiri pegawai wanita yang
oleh wajib pajak yang bersangkutan. suaminya tidak bekerja
 Pajak Penghasilan (PPh) pada perusahaan yang
Menurut UU perpajakan No. 17 tahun 2000 sama
ada bebrapa pajak yang dikenakan untuk K.0 (kawin, belum punya Rp. 4.320.000
usaha apotek: anak)
Catatan: K1 (kawin, anak 1) Rp. 5.760.000
Besarnya tarif yang diterapkan terhadap K2 (kawin, anak 2) Rp. 7.200.000
Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor K3 (kawin, anak 3) Rp. 8.640.000
Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 20% (dua  PPh 23 – apabila apotek dimiliki suatu
puluh persen) daripada tarif yang diterapkan persero maka selain pajak PPh 21
terhadap Wajib Pajak yang dapat dikenakan pula ketentuan PPh pasal 23
menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang mengatur bahwa keuntungan bersih
yang dibagikan kepada persereo dikenal
 PPh 21 – pasal 21 menyatakan 15% dari saham yang dibagikan tersebut.
pembayaran pajak atas penghasilan yang

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 36
Profesi Apoteker 2013

PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan luar atau di dalam lingkungan apotek. Pajak
pada badan usaha yang dikenakan pada tergantung lokasi & besar papan nama apotek
badan usaha berdasarkanpembagian  Surat Keterangan Ijin tempat Usaha
devide (sisa hasil usaha)  Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
 PPh 25 – pembayaran pajak berupa  Pajak hotel
cicilantiap bulan sebesar 1/12 dari  Pajak retribusi
perhitungan pajak satu tahun  NPWP adalah suatu sarana dalam administrasi
sebelumnya. Pembayaran dilakukan tiap perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
bulan sebelum tanggal 15 dan pada akhir diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
tahun diperhitungkan dengan besar pajak & kewajibannya.
yang sesungguhnya yang harus dibayar. - Fungsi utama NPWP
 Orang pribadi  Sarana dalam administrasi perpajakan
No Lapisan PKP (jika keuntungan) Tarif  Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam
1 < Rp. 25.000.000 5% melaksanakan hak dan kewajiban
2 Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000 10% perpajakannya.
3 Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15%  Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
4 Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000 25% dan pengawasan administrasi perpajakan.
5 > Rp. 200.000.000 35% - Dasar hukum memiliki NPWP: pasal 2 (1) KUHP UU
no. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum & tata
 Badan cara perpajakan
No Lapisan PKP (jika keuntungan) Tarif ―Setiap WP yg telah memenuhi persyaratan subyektif
1 < Rp. 50.000.000 10% dan obyektif sesuai dengan ketentuan peraturan
2 Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 15% perundang-undangan perpajakan wajib
3 > Rp.100.000.000 30% mendaftarkan diri pada kantor DJP yg wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
 PPh 28 – apabila pajak terhutang untuk kedudukan WP dan kepadanya diberikan NPWP‖
satu tahun pajak ternyata lebih kecil dari  PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
jumlah kredit pajak (PPh 25) maka - Batasan penghasilan dari orang pribadi dalam
setelah dilakukan perhitungan, kelebihan setahun yang tidak dikenakan pajak
pembayaran pajak dikembalikan setelah
dilakukan pemeriksaan dengan hutang
pajak berikut sanksi-sanksinya.
 PPh 29 – apabila pajak yang terhutang
untuk satu tahun pajak ternyata lebih
besar dari jumlah kredit pajak yang
sudah dilakukan perhitungan maka
kekurangan pajak yang terhutang harus
dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25
bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir
bagi WP sebelum surat pemberitahuan Daftar Perhitungan PTKP
disampaikan.
 Pajak Bumi & Bangunan
Dikenakan tiap tahun dan besarnya
tergantung dari luas tanahm luas bangunanm
serta lokasi apotek yang ditempati apotek
sebagai sarana usaha.
 Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pajak yang dikenakan kepada badan usaha
atau orang pribadi yang melakukan usaha.
Pengusaha kecil dengan kemampuan sendiri
dapat mengajukan permohonan untuk
menjadi PKP
- Pajak Daerah (dikelola oleh Pemda)
 Pajak barang investasi seperti Pajak kendaraan
bermotor
 Pajak reklame/iklan – pajak yang dikenakan
terhadapa pemasangan papan nama apotek di

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 37
Profesi Apoteker 2013

KOMUNIKASI Cara mengatasi hambatan komunikasi:


 Menggunakan umpan balik.
Memperbaiki komunikasi  Menggunakan komunikasi tatap muka.
3 cara melancarkan proses komunikasi:  Peka terhadap dunia/lingk penerima pesan.
 Mengetahui & memahami apa yang hendak kita katakan.  Menggunakan bahasa yang lsg & sederhana.
Hal ini mencakup: Pikirkan dengan teliti & matang ttg apa  Melak pengulangan & penekanan terhadap pesan
yang hendak kita katakan, Mengapa kita mengatakan, yang diberikan.
dan Bagaimana hal itu dapat disampaikan dengan tepat.
 Mengenali audiens yang kita hadapi. Hub masy. (public relations)
Kita mengetahui bahwa jk org m’dengar sesuatu yang Adalah hub yang harus terjalin ant masy & organisasi yang
baru, maka pengertian mereka ttg informasi baru itu tentu b’wenang, baik organisasi perusahaan, pemerintah, sosial.
sebagian bsr dipengaruhi o/ emosi & latar belakang serta  Untuk menyampaikan kebijakan2 tujuan organisasi.
pengalaman pribadinya.  M’dengarkan pendapat2 masy.
Jadi, bila kita b’hub dengan seseorang kita harus  Menciptakan suasana slg mengerti & menjalin
mengetahui: kepentingan-kepentingannya, apa yang interaksi yang baik dengan masy.
dipercayainya, apa latar belakang Unsur2 pokok hub masy:
pengalaman&pendidikannya, bagaimana dia bersikap.  Kebenaran
 Mendapatkan perhatian yang memuaskan. Petugas humas harus memberikan keterangan yang
Mencakup Daya tarik kepada kepentingan2 orang lain, benar terhadap masyarakat.
berbicara hal-hal mengenai dirinya, berpikir dari sudut  Menarik perhatian
kebutuhan orang lain, dan Mendahului dan mengatasi Dalam m’berikan keterangan petugas humas harus
keberatan2 emosional: bagaimanapun telitinya berusaha agar keterangannya dapat memikat hati
pernyataan kita atau tepatnya alasan yang kita mereka.
kemukakan, akan tetapi pesan kita sukar dimengerti, krn  Media yang tepat
mereka mendengar secara emosional., Agar digunakan media yang tepat untuk penyampaian
komunikasi bagi masyarakat yang dituju.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (interpersonal  Persahabatan
communication) Humas harus berupaya untuk menjalin persahabatan.
Model plg sederhana dari proses komunikasi adalah:
 Pengirim (sender) Tujuan HUMAS:
 Pesan (message)  Pengertian umum (public understanding).
 Penerima (receiver)  Kepercayaan umum (public confidance).
Bila slh satu unsure komunikasi ini tidak ada, maka  Dukungan umum (public support)
komunikasi tidak jalan.
Kegiatan HUMAS yang dilaksanakan perusahaan:
 Hub. Keryawan (employee relations).
HAMBATAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI Agar terjaga hub yang harmonis.
INTERPERSONAL Tujuan: memberikan semangat & kekuatan batin kpada
Hambatan terhadap komunikasi yang efektif: organisasi, memupuk rasa pengabdian & loyalitas,
 Mendengar mengatur kerja sama antar pegawai.
Kita mendengar apa yang ingin kita dengarkan.  Hub. Golongan (community relations)
 Mengabaikan informasi yang b’tentangan dengan apa Mengatur hub krj ant manajemen & golongan masy. yang
yang kita ketahui ada kaitannya dengan perusahaan.
 Menilai sumber
Org yang krg dikenal & krg dihargai menjadi pengirim DOSIS
pesan yang tidak dipercaya sehingga penerima menolak.
 Persepsi b’beda √
Komunikasi tidak jalan bila persepsi pengirim pesan
dengan penerima b’beda, bahkan akan tjd konflik. LPT = Luas Permukaan Tubuh
 Kata yang berarti lain bagi org yang b’beda TB = Tinggi badan (m)
Mengatakan, saya dtng sebentar lg — akan BMI dewasa = 1,73
membingungkan, kecuali jk ia mengetahui bahwa
sebentar lg itu artinya setengah jam. Dosis Anak
 Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Rumus Clark 
Nada suara, ekpresi wajah, & gerakan tubuh bisa
merusak komunikasi. Rumus Young 
 Pengaruh emosi.
Rumus Dilling 
 Gangguan.
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 38
Profesi Apoteker 2013

PENGGOLONGAN OBAT Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai


sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh,
1. OBAT BEBAS memperparah penyakit atau menyebabkan kematikan.
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa
resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter), 3. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas. Memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam
Contoh: parasetamol, asetosal, natrium flourida, talk, dengan tanda palang (+) ditengahnya. Obat-obat ini sama
asam salisilat, asam benzoat, mentol, aluminium dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan
hidroksida, OBH, bromheksin guafenesin ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita
tahu. Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya
sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh
Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek
atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan
1.1 Obat Bebas pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" . Obat 3.1 Psikotropika
bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat
bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai menurunkan aktivitas otak atau merangsang
dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan
bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir,
B Plex, ). perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya. Jenis –jenis
yang termasuk psikotropika adalah ecstasy dan
sabu-sabu.

1.2 Obat Bebas Terbatas 3.2 Narkotika


Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis
bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh
kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya
kotak putih bergaris tepi hitam khayalan-khayalan yang menyebabkan efek
Contoh: ketergantungan bagi pemakainya.
P1 : CTM, Vit E (kepafit), Dekualinium Cl (FG
Troches), Ibuprofen, profinezon (Parazon) untuk sakit OBAT GENERIK
kepala & sakit gigi - Adalah obat dengan nama resmi INN (International
P2: Bensidamin HCl (molexdin), hexetidin Nonproprietary Names) yang ditetapkan dalam FI atau
P3: Povidon iodin (alphadine, isodine, biosepton); buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang
chlorheksidin ≤ 0,12%; flusinolon, asetonida, dikandungnya
neomisin sulfat (bravoderm) - Obat generik ada 2 jenis:
P4: roko astma  Obat generik berlogo adalah obat yang
P5: kloranfenicol (bufacetin); hidrokortison (bufacort) menggunakan nama zat aktif dan mencantumkan
P6: natrium lavril sulfuasetat (laxarec) logo perusahaan yang memproduksinya pada
kemasan obat.
2. OBAT KERAS  Obat generik bernerek/bernama dagang adalah obat
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = generik dengan nama dagang yang menggunakan
berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk nama milik produsen obat yang bersangkutan
memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai - Obat esensial adalah obat yang terpilih yang paling
tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat
huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam & tercantum dalam DOEN
golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan
sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung OBAT PATEN
hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain- - Adalah obat yang masih memiliki hak paten (masa
lain) paten 20 tahun).

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 39
Profesi Apoteker 2013

JAWABAN SOAL KOMPRE APOTEK B. Kefarmasian


a) Persyaratan apoteker  memiliki ajazah, foto,
1. Definisi Apotek KTP, SIK, NPWP, anggota ISFI atau mendapat
 Peraturan Perundang-undangan (PP) No. 26 tahun rekomendasi dari ISFI
1965 pengertian apotek adalah tempat tertentu dimana b) SP (Surat Penugasan) Apoteker
dilakukan usaha-usaha dalam bidang kefarmasian dan c) Lolos butuh (bagi apoteker yang pindah dari
pekerjaan kefarmasian. wilayah lain)
 PP No. 25 Tahun 1980 apotek adalah suatu tempat d) Daftar asisten apoteker dg nama, alamat, tgl lulus
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran dan no. SIK disertai ijazah, SIK, KTP, pernyataan
perbekalan farmasi kepada masyarakat. kesediaan bekerja, lolos butuh, surat keluar (jika
 PerMenKes No. 922/MENKES/Per/X/1993 apotek pernah bekerja di apotek lain)
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan e) Surat pernyataan APA bahwa tidak bekerja tetap
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan pd preusan farmasi lain dan tidak jd APA di
farmasi kepada masyarakat. apotek lain
 KepMenKes RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002 dan f) Asli dan salinan surat izin atasan bagi PNS, ABRI
KepMenKes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 apotek atau pegawai instansi pemerintah lain
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan g) Akte perjanjian kerja sama APA dan PSA (Pemilik
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan Sarana Apotek)
farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada h) Surat pernyataan tidak terlihat pelanggaran
masyarakat. peraturan perundang-undangan di bidang obat
i) Persyaratan kesanggupan hadir tiap hari bagi
2. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam mendirikan APA
apotek administratif dan kefarmasian ?  Syarat-syarat tersebut harus ada pada saat
A. Administratif mengajukan permohonan ijin apotek. Surat ijin ditujukan
a) Tanda daftar perusahaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
b) SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) tembusan :
c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Badan atau 1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Perorangan 2. Kepala Balai POM setempat
d) Studi Kelayakan Usaha
e) IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) 3. Alur perijinan pendirian apotek
f) Ijin tempat usaha (HO atau Ijin Gangguan) Sebelum permohonan izin pendirian apotek, Apoteker
g) Rekomendasi dari Kepala Puskesmas Setempat harus memenuhi persyaratan sbb :
h) Salinan denah bangunan (ruangan, meubel,dll) a) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)  Surat
apotek Keterangan Izin Tempat Usaha / HO (Hinder
i) Denah lokasi apotek Ordonantie) harus dimiliki terlebih dahulu, kemudian
j) Persyaratan mematuhi syarat dari laboratorium diperoleh SIUP (Surat Izin Usaha perdagangan),
kesehatan daerah supaya air memenuhi syarat setelah itu dapat diperoleh NPWP.
k) Surat keterangan status bangunan atau tanah b) Perijinan HO (Hinder Ordonantie) dari Biro
milik sendiri atau orang lain, dalam bentuk akte Perekonomian di Pemerintah Daerah Kabupaten.
hak milik, sewa, atau kontrak. Jika milik orang lain NPWP diperoleh setelah mendapatkan izin tempat
harus dibuat perjanjian sewa di hadapan notaris usaha. Nomor Pokok Wajib Pajak untuk Pemilik
l) Daftar perlengkapan apotek Sarana Apotek dari Kantor Pajak dan SIA untuk
m) Surat permohonan izin utk pembelian obat ke Apoteker.
PBF dr Depkes (pembayaran harus cash, sebab c) Persyaratan fisik : bangunan (termasuk IMB dan
SIA blm keluar dan utk narkotika dibeli setelah status tanah), etalase dan furniture, alat meracik obat
SIA keluar) dan buku-buku standart. Secara teknis, lantai,
n) Jika menggunakan sarana milik orang lain ventilasi, serta sanitasi harus memenuhi persyaratan
4. Harus ada surat pernyataan dari PSA yang higienis dan penerangan yang cukup. Bangunan
menyatakan tidak pernah terlibat dalam setidaknya terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan,
pelanggaran peraturan perundang-undangan gudang dan tempat pencucian.
di bidang kesehatan khususnya bidang d) Perbekalan farmasi terutama obat, sekurangnya
farmasi (distribusi obat). sesuai dengan Daftar Obat Essensial Nasional
5. KTP PSA (DOEN) untuk Rumah Sakit tipe C.
6. Surat perjanjian kerjasama APA-PSA di e) Perlengkapan
hadapan notaris

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 40
Profesi Apoteker 2013

Perlengkapan yang tersedia di apotek antara lain : 16) Wadah, pengemas dan pembungkus untuk
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan : penyerahan obat dengan jenis, ukuran dan
1) Gelas ukur 10 ml, 100 ml, dan 250 ml. jumlah yang sesuai kebutuhan.
2) Labu Erlenmeyer 100 ml, 250 ml dan 1 liter. 17) Etiket berwarna putih untuk obat dalam, etiket
3) Gelas ukur 100 ml, 500 ml, dan 1 liter. warna biru untuk obat luar, tanda kocok dahulu
4) Panci pengukur 1 liter. dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
5) Corong berbagai ukuran 3 buah. g. Setiap apotek harus memasang papan nama pada
6) Timbangan miligam dan gram dengan anak bagian muka apotek, dimana memuat :
timbangan yang sudah ditara minimal 1 set.  Nama Apotek.
7) Termometer skala 100°C minimal 1 buah.  Nama APA.
8) Mortir dengan garis tengah 5 – 10 cm dan 10 –  Nomor Surat Izin Apotek.
15 cm beserta stamper.  Alamat dan nomor Apotek.
9) Spatel logam, tanduk atau plastik dan porselen h. Perbekalan apotek
minimal masing-masing 1 buah. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
10) Cawan penguap porselen, garis tengah 5 244/MENKES/Per/V/1990, perbekalan apotek meliputi
sampai dengan 15 cm minimal 1 buah. obat, bahan obat, kosmetika dan alat kesehatan. Obat
11) Batang pengaduk minimal 1 buah. sekurang-kurangnya (75%) terdiri dari obat generik
12) Kompor dan alat pemanas yang sesuai minimal sesuai dengan Daftar Obat Essensial Nasional
1 buah. (DOEN).
13) Panci sesuai kebutuhan. i. Kelengkapan bangunan dan teknis apotek lainnya
14) Rak tempat pengeringan alat minimal 1 buah.  Etalase untuk obat secukupnya.
b. Alat perlengkapan dan alat penyimpanan perbekalan  Ruang tunggu dan perlengkapannya.
kesehatan :  Ruang apoteker dan ruang konsultasi.
1) Botol dan pot dengan ukuran, jenis dan jumlah  Ruang peracikan dan perlengkapannya.
yang sesuai dengan kebutuhan.  Kelengkapan bangunan : sumber air,
2) Lemari dan rak penyimpanan obat. penerangan, alat pemadam kebakaran,
3) Lemari pendingin minimal 1 buah. ventilasi, sanitasi, WC.
c. Tempat penyimpanan khusus narkotika dan  Buku-buku standar (DOI, ISO, IONI, MIMS, dll).
psikotropika.  Daftar OGB (Obat Generik Berlogo).
d. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang  Papan nama standar dan papan jadwal
bersangkutan pada apotek. konsultasi.
e. Buku-buku standar yang diwajibkan.
1) Farmakope Indonesia edisi terbaru 1 buah.  Alur pemberian izin apotek
2) Extra Farmakope Indonesia 1 buah. 1. Permohonan Ijin Apotek diajukan Apoteker
3) Serta buku lain yang ditetapkan oleh Direktur kepada Kepala Dinas Kesehatan (DinKes)
Jenderal POM. Kabupaten/Kota setempat (Form Apt-1).
f. Perbekalan administrasi, yaitu : 2. Kepala Dinkes Kabupaten/Kota selambat-
1) Blanko pesanan obat. lambatnya 6 hari kerja setelah menerima
2) Blanko kartu stock obat. permohonan (Form Apt-1) dapat meminta
3) Blanko salinan resep. bantuan teknis dari Kepala Balai POM untuk
4) Blanko faktur, nota penjualan, dan kwitansi. melakukan pemeriksaan setempat terhadap
5) Buku pembelian. kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan
6) Buku penerimaan. (Form Apt-2).
7) Buku penjualan. 3. Tim Dinkes Kabupaten/Kota atau Kepala Balai
8) Buku pengiriman obat. POM selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah
9) Buku pembukuan keuangan. permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinkes
10) Buku pencatatan obat narkotika dan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan
psikotropika. kepada Dinkes Kabupaten/Kota (Form Apt-3).
11) Buku pesanan obat narkotika dan psikotropika. 4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud
12) Blanko pesanan obat narkotika dan psikotropika. dalam nomor 2 dan 3 tidak dilaksanakan,
13) Formulir laporan obat narkotika dan Apoteker pemohon dapat membuat surat
psikotropika. pernyataan siap melakukan kegiatan kepada
14) Alat tulis, klip dan kertas sesuai kebutuhan. Kepala Dinkes Kabupaten/Kota setempat
15) Buku pencatatan penyerahan racun tanpa dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi
resep. (Form Apt-4).
5. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah
diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana
dimaksud nomor 3, atau pernyataan yang
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 41
Profesi Apoteker 2013

dimaksud nomor 4, Kepala Dinkes 4. Cara menghitung harga jual apotek berdasarkan laba
Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan Surat yang diinginkan ?
Ijin Apotek (Form Apt-5). Struktur harga yg ditetapkan oleh GP Farmasi dan
6. Dalam hal hasil pemeriksaan tim Dinkes disetujui oleh pemerintah yaitu Harga Eceran Tertinggi
Kabuapaten/Kota atau Kepala Balai POM yang kepada konsumen tidak boleh dilampaui. Pada dasarnya:
dimaksud nomor 3 masih belum memenuhi HJA = B + P + BP
persyaratan, Kepala Dinkes Kabupaten/Kota HJA tidak boleh melebihi HJE jd Indeks yg dipakai max
setempat dalam waktu 12 hari kerja 1,3
mengeluarkan Surat Penundaan (Form Apt-6). HNA x indeks = HJA
7. Terhadap surat penundaan sebagaimana
dimaksud nomor 6, Apoteker diberi kesempatan 5. Data pengaturan staf karyawan di apotek ?
untuk melengkapi persyaratan yang belum Apotek dipimpin oleh seorang APOTEKER, kemudian
dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka memiliki AA dimana seorang AA harus punya SIK jika
waktu 1 bulan sejak tanggal penundaan. tidak maka dilarang untuk menerima barang. Kemudian
8. Terhadap permohonan izin apotek yang ternyata ada yg mengurus ADMINISTRASI yg dpt lulusan
tidak memenuhi persyaratan APA atau SMA/SMEA, KASIR yg lulusan SMA, RESEPTUR yg
persyaratan apotek atau lokasi apotek yang tidak lulusan SMA/SMP serta PEMBANTU UMUM yg lulusan
sesuai dengan permohonan, maka Kepala SMP.
Dinkes Kabupaten/Kota dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib 6. Dasar pemilihan lokasi di apotek dan dasar
mengeluarkan Surat Penolakan disertai alasan- pengaturan tata ruang apotek ?
alasannya (Form Apt-7). Dasar pemilihan lokasi: daerah yg ramai, daerah yg
aman, daerah yg dekat dgn RS/klinik, daerah yg
sekitarnya ada beberapa dokter yg praktek, daerah yg
mudah dijangkau, mudah dicapai oleh masyarakat banyak
dgn kendaraan, daerah yg cukup padat penduduknya dan
cukup mampu.
Menurut KepMenKes RI No 1027 tahun 2004, apotek
harus memiliki:
 Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
 Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien,
termasuk penempatan brosur/ materi informasi
 Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang
dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk
menyimpan catatan medikasi pasien
 Ruang racikan
 Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun
pasien.

7. Kriteria obat yang harus tersedia diapotek ?


o Sekurangnya sesuai dengan Daftar Obat Essential
Nasional untuk rumah sakit tipe C

8. Alur pelaporan psikotropika dan narkotika ?


Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika :
 dibuat oleh apoteker pengelola apotek
 dibuat setiap bulan
 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya
 dibuat rangkap empat untuk :
 Kepala Dinkes Kabupaten / kota
 tembusan Kepala Dinas Kesehatan propinsi
 tembusan Kepala Balai Besar POM propinsi
 arsip apotek

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 42
Profesi Apoteker 2013

9. Contoh sediaan narkotika dan psikotropika ?


Narkotika : Psikotropika : 14. Buku-buku wajib apotek ? Fungsi dan kegunaannya ?
o Opium o Amfetamin o Buku Kas  buku yang digunakan untuk mencatat
o Candu o Pentobarbital semua transaksi, dan mencatat keluar masuknya
o Kokain o Alprazolam uang.
o Heroin o Bromazepam o Buku bank  digunakan untuk efisiensi keamanan
o Tiofentanil o Ketazolam dalam transaksi di bank.
o Fentanil o Klonazepam o Buku penerimaan  digunakan untuk mencatat semua
o Morfin o Klordiazepoksida barang yang diterima di apotek.
o Petidin o Lorazepam o Buku permintaan  digunakan untuk mencatat semua
o Codein o Meprobamat keperluan barang apotek yang habis.
o Nitrazepam o Buku penjualan  digunakan untuk mencatat
o Phenobarbital penjualan dari obat dengan R/, obat bebas, OWA, dan
o Diazepam AlKes.
o Buku pembelian  digunakan untuk mencatat faktur
yang sudah dibayar.
10. Kasus : resep narkotika di daerah dibeli di luar o Buku hutang  digunakan untuk mencatat hutang
daerah? yang harus dibayar dan jatuh temponya.
Menurut PerMenKes RI No 28 thn 1978 bahwa resep o Buku laporan  digunakan untuk mencatat semua
harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh dokter setempat laporan tentang penggunaan obat dan buku laporan
dan untuk mengambil copy resep hanya dapat diambil di dibuat sendiri – sendiri yaitu untuk laporan narkotika,
apotek pertama. psikotropika, OWA, dan Alat Kesehatan.
Menurut UU No 22 thn 1997 pasal 34 bahwa setiap o Buku – buku standar yang wajib ada di apotek seperti
kegiatan dalam rangka peredaran narkotika wajib FI, ISO, FMI, MIMS, DOI dll.
dilengkapi dengan dokumen yang syah.
Dokumen yg syah berupa resep atau salinan resep 15. Perbedaan fungsi apotek berdasarkan PP 25 dan PP
dokter. 26.
fungsi apotek menurut PP 25 yang merupakan perubahan
11. Kasus: obat hampir expire boleh/tidak diberikan dari PP 26 yaitu :
kepada pasien ? o Tempat pengabdian profewsi apoteker yang telah
Jika obat hampir expired date boleh diberikan dengan mengucapkan sumpah atau janji jabatan.
catatan obat tersebut digunakan untuk pengobatan jangka o Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan,
pendek atau obat yang pemakaiannya harus dihabiskan pengubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan
dan tidak disimpan dalam kurun waktu yang lama. obat atau bahan obat.
o Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus
12. Fungsi APA, dan bedanya dengan Apt Pendamping, menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara
Apt Pengganti. meluas dan merata.
Fungsi APA: Sedangkan fungsi apotek menurut UU No 26 adalah :
Di buku manajemen apotek hal 3 o Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan bentuk pencampuran, dan penyerahan obat atau
1332/MENKES/SK/X/2002: bahan obat.
 Apoteker Pengelola Apotek adalah Apoteker yang o Penyaluran perbekalan kesehatan dibidang farmasi
telah diberi Surat Izin Apotek (SIA) yang meliputi : obat, bahan obat, obat asli Indonesia,
 Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja kosmetika, alat – alat kesehatan, dan sebagainya.
di apotek disamping APA dan atau menggantikannya
pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek. 16. Kasus : peran FI diapotek.
 Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang Farmakope Indonesia merupakan buku standar yang
menggantikan APA selama APA tersebut tidak ada di wajib dimiliki oleh seorang farmasis/apoteker sebagai
tempat lebih dari 3 (tiga bulan) secara terus menerus, pegangan. Peran farmakope Indonesia di apotek sebagai
telah memiliki Surat Ijin Kerja (SIK) dan tidak bertindak standar mutu sediaan obat terutama kandungan/kadar
sebagai APA di apotek lain. obat. Dengan mengacu pada standar mutu dalam
Farmakope Indonesia, diharapkan produk sediaan farmasi
13. Farmakope Indonesia mengapa dijadikan buku Indonesia makin meningkat mutunya dan dapat
standar memberikan jaminan perlindungan terhadap keamanan
karena FI merupakan pelaksanaan dari Undang – Undang dan kesehatan masyarakat. Secara tidak langsung
No. 23 tahun1992 tentang kesehatan maka perlu tersusunnya FI akan berdampak positif terhadap
ditetapkan Farmakope Indonesia. perkembangan dan peningkatan mutu profesi apoteker di
Indonesia.
Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 43
Profesi Apoteker 2013

17. Obat-obat yang harus disertai dengan menanyakan


atau mendata alamat pasien 22. Jenis-jenis rumus perhitungan DM ?
A. OWA/Obat Wajib Apotek * Berdasar umur
B. Obat-obat Psikotropika  rumus young : umur (th) x DM dewasa = dosis anak
C. Obat-obat Narkotika umur+12

18. Penggantian obat di apotek tanpa sepengetahuan  rumus cowling : umur (th)+1 x DM dewasa = dosis anak
dokter, kapan, dan mengapa ? 24
o Disaat dokter memberikan obat-obat paten tapi pasien
 rumus fried : umur (bulan) x DM dewasa = dosis anak
meminta diganti dengan obat generik. 150
o Disaat obat yang diresepkan oleh dokter tidak tersedia
di apotek, maka apoteker boleh mengganti dengan  rumus dilling : umur (th) x DM dewasa = dosis anak
obat obat dengan indikasi yang sama dan atas 20
persetujuan pasien.
o Disaat dokter dihubungi untuk klarifikasi obat tapi  rumus dastedo: umur (th)+3 x DM dewasa = dosis anak
dokter tidak bisa dihubungi dan dengan persetujuan 30
pasien.
* Berdasar berat badan
19. Fungsi label HTKP ? Alur pengerjaan R/ ?
 Label HTKP (harga timbang kemas penyerahan) rumus clark : umur (lbs) x dosis dewasa = dosis anak
Untuk meningkatkan tanggung jawab pelaksana 150
pengerjaan resep; memudahkan meneliti siaapa yang
bertanggungjawab setiap tahapan penyiapan resep. 23. Arti RECIPE ?
 Alur pengerjaan resep Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter
Resep datang periksa keabsahannya yang meliputi kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan
persyaratan administratif seperti dalam resep tertera obat kepada pasien.
nama, SIP dan alamat dokter; tanggal penulisan resep; Recipe berarti ambilah.
tanda tangan/paraf dokter penulis resep; nama,
alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien; 24. Jam buka apotek, kriteria, peraturan ?
nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta; Jam buka apotek : apotek wajib buka 08.00 – 22.00
cara pemakaian yang jelas  periksa kesesuaian menurut Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993
farmasetik : bentuk sediaan, disis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian  lihat 25. Hal-hal yang harus diinformasikan kepada pasien.
pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat)  dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana
obat diberi harga  obat disiapkan  beri etiket dan dan terkini.
kemasan  obat diserahkan (sebelumnya diperiksa Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi :
lagi)  beri informasi yang benar, jelas dan mudah 1. Mengapa obat tersebut diresepkan
dimengerti, sekurang-kurangnya meliputi cara 2. Kapan obat tersebutdigunakan
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka 3. Bagaimana cara penggunaan obat
waktu penyimpanan obat, aktivitas serta makanan dan 4. Instruksi khusus selama penggunaan obat (apakah
minuman yang haris dihindari selama terapi. ada interaksi dengan obat lain yang digunakan atau
(UU No. 1027/MENKES/SK/IX2004) harus menghindari makanan tertentu)
5. Apa yang harus dilakukan jika lupa minum obat
20. Cara membedakan obat asli dengan obat palsu ? 6. Efek samping yang ditimbulkan
Obat palsu tidak ada dokumen yang menyertainya, 7. Cara penyimpanan
harganya murah, tanpa LOGO, no.REG tidak jelas, 8. Jangka waktu pengobatan
kemasan berbeda, tanpa ED, tidak ada alamat produsen,
warna obat berbeda, tablet mudah hancur. 26. Jenis-jenis label dan etiket diapotek ?
Jenis label :
21. Juru R/ ? peran ? Kriteria pendidikan ? Bedanya 1. harus habis
dengan AA ? 2. kocok dahulu
Juru resep mempunyai peran sebagai peracik obat, 3. tidak boleh diulang tanpa resep dokter
kriteria pendidikan tidak ada, bisa smp/smu.
AA berperan membantu APT dalam melayani resep dan Jenis etiket :
mempersiapkan obat di apotik, dan harus lulusan SMF. 1. obat luar (warna biru)
2. obat dalam (warna putih)

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 44
Profesi Apoteker 2013

27. Fungsi kartu stok? Isi kartu stok ? 32. Jenis obat yang tidak dapat diulang tanpa R/ ?
Fungsi kartu stock : - obat golongan narkotika dan psikotropika
1. mengendalikan persediaan - obat keras yang tidak termasuk dalam OWA
2. mencegah terjadinya kehilangan barang - obat dengan resep yang diberi tanda NI(ne iteratur)
3. memantau tanggal kadaluarsa
4. memudahkan penelusuran barang jika terjadi 33. Sebutkan jenis-jenis laporan narkotika.
komplain (melalui data nama PBF, no faktur dan no
Laporan narkotika dibuat setiap bulan ( tanggal 15 bulan
batch)
berikutnya)  lapor ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota
Isi kartu stock :
dengan tebusan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Propinsi DIY, BPPOM DIY (satu untuk arsip
apotek).

Tujuan pelaporan narkotika ;


 menjamin kelancaran pelayanan kesehatan
 mencegah penyalahgunaan
 menghindari peredaran gelap
Jenis-jenis laporan narkotika :
 laporan penggunaan obat/sediaan jadi narkotika
 laporan penggunaan bahan baku narkotika
28. Kapan dilakukan stok opname dan apa gunanya.
 laporan khusus penggunaan codein dan morfin.
Stock opname adalah kegiatan menginventarisasi aset
suatu apotek yang digunakan untuk pembuatan laporan
keuangan / analisis keuangan.

29. Tata cara pemusnahan obat yang ED.


 Apotek membuat berita acara pemusnahan
 Pemusnahan dilkaukan oleh apoteker
 disaksikan oleh karyawan apotek
 pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.

30. Fungsi penomeran R/ ? system yang berlaku di


apotek anda ?
o Mempermudah pelayanan, karena dapat diketehaui
resep yang harus dilayanani terlebih dahulu.
o Menghindari kesalahan pemberian obat, misalnya
ada pasien dengan nama yang sama
o Sebagai kontrol pelayanankarena pasien dapat
mengingatkan petugas

31. Isi kopi R/ dan siapa yang berhak meminta ?


Copy resep adalah salinan tertulis dari suatu resep. Isi
dari copy resep:
a. nama dan alamat apotek
b. nama dan nomor SIK APA
c. nama dokter dan nama pasien
d. nomor resep dan tanggal pembuatan resep
e. semua keterangan yang termuat dalam resep asli
f. keterangan ‖detur‖ untuk obat yang sudah
diserahkan. Tanda ‖nedetur‖ untuk obat yang belum
diserahkan.
g. Keterangan p.c.c (pro copy conform)
h. Tanda tangan APA

Yang berhak meminta: Copy resep adalah hak dai pasien.


So semua pasien berhak mendapatkan copy resep jika
mereka menginginkannya.

Rine Kusuma Hastuty, S.Farm., C.Apt


Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Angkatan VII Page 45

Anda mungkin juga menyukai