Anda di halaman 1dari 31

NASIONALISME

Tim Fasilitator :
DR. Rasid, M.Pd
DR. Abu Bakar, M.Pd
Bambang Rahworo, SP
Ir. Hj. Ikah Atikah, MP

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2020


BPSDM PROVINSI SULAWESI TENGGARA
1
INDIKATOR KEBERHASILAN

1 2 3 4
Peserta Diklat Peserta Diklat dapat Peserta Diklat dapat
memahami dan memahami dan
dapat memahami dan mengimplementasikan
mengimplementasika Peserta Diklat dapat
mengimplementasikan Nilai-nilai Kerakyatan
n Nilai-nilai Keadilan mentransformasi contoh
Nilai-Nilai Sila Dalam Hikmat
keteladanan yang dilakukan
Persatuan Indonesia Kebijaksanaan dalam Sosial bagi Aparatur oleh Funding and Manther
Permusyawaratan bagi Sipil Negara (ASN)
bagi Aparatur Sipil bangsa
Aparatur Sipil Negara
Negara (ASN) dalam (ASN) menjalankan dalam Menjalankan
Menjalankan Tugasnya Tugasnya. Tugasnya.
PETA KOMPETENSI DASAR
ASN yang mampu mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan
profesinya sebagai pelayanan publik yang berintegrasi

ASN sebagai pelaksana kebijakan ASN sebagai perekat dan pemersatu


ASN sebagai pelayan publik
publik bangsa

SILA 1 SILA 2 SILA 3 SILA 4 SILA 5

ASN yang memahami dan memiliki kesadaran memngimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
pelaksanaan tugasnya

ASN YANG MEMILIKI


NASIONALISME KUAT
• Populasi Penduduk Indonesai
hampir 270.054.853 jiwa pada
tahun 2018

• Indonesia adalah negara


berpenduduk terbesar keempat
di dunia dan negara yang
berpenduduk Muslim terbesar
di dunia, dengan lebih dari 230
juta jiwa dan 652 bahasa Daerah
(Badan Bahasa, 2017)
Republik Indonesia (RI) atau Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), atau lebih umum
disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di
antara daratan benua Asia dan Australia,

serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 17.504 pulau.

5
Indonesia memiliki luas
wilayah sebesar 5.455.675
km2 dan 3.544.744 km2
(2/3 wilayah laut).

6
Menurut bentuknya Indonesia
mempunyai 3 batas teritorial, di mana
dalam batas teritorial ini, Indonesia dan
seluruh warganya bebas melakukan
kegiatan selama tidak melanggar hukum
yang berlaku.

Sedangkan untuk negara asing, mereka


perlu membuat laporan kepada dinas
terkait jika ingin melewati, berkegiatan,
dan memasuki wilayah teritorial
Indonesia. Wilayah teritorial Indonesia
dibagi menjadi 3, yaitu:

7
8
BATAS LAUT
Dalam menentukan perbatasan
laut biasanya memakai metode
penarikan garis dari bagian
pantai yang paling rendah ketika
surut hingga beberapa mil ke
depan. Dalam batas laut ini ada
beberapa zona, diantaranya
adalah:
Batas Laut Teritorial
Adalah batas laut yang ditarik dari sebuah
garis dasar dengan jarak 12 mil (19,3 km)
ke luar ke arah laut lepas.

Garis dasar yang dimaksud adalah garis


yang ditarik pada pantai waktu air laut
surut. Laut yang terletak di sebelah dalam
garis dasar merupakan laut pedalaman.
Batas laut teritorial ini, Indonesia
mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya.
Negara lain dapat berlayar di wilayah ini
atas izin pemerintah Indonesia. Luas laut
teritorial Indonesia adalah 282.583 km2.
Apa, mengapa dan bagaimana sikap kita sebagai
ASN memiliki wawasan Nasionalisme

1 2
Wilayah Nusantara 3 4
Secara Wilayah Dari 7,9 juta km luas total luas
Geopolitik, Nusantara 18.108 wilayah Indonesia, 3,2 juta km
km2 merupakan wilayah laut
Indonesia – pulau dan 6000 territorial dan 2,9 juta km2
lainnya masuk dalam perairan SIAPA
menurut istilah 18.108 pulau dan Zona Ekonomi Eksklusif
PENGHUNINYA
(ZEE) dan sisanya sebanyak
Soekarno- adalah 6000 1,8 juta km2 adalah wilayah WILAYAH
Negara lautan berpenduduk daratan. Dengan demikian,
luas lautan Indonesia NUSANTARA?
(archipelago) (Data UNEP mencapati
sebagai 2/3 dari total wilayah
Indonesia.
untaianJamrud 2003)
Katulistiwa
TUMBUHNYA KESADARAN NASIONALISME PURBA
DAN NASIONALISME TUA

1 2 3
Nasionalisme purba muncul
Ada dua perbedaan utama dalam dalam masyarakat yang Kesadaran Nasionalisme Purba juga banyak didukung
dan dilakukan oleh komunitas keagamaan. Hal ini

melihat tumbuhnya kesadaran masih sederhana, dimana disebabkan pada saat itu masih belum muncul
asosiasi/lembaga modern yang lebih terbuka sebagai
nasionalisme di Indonesia. kesadaran tersebut mengikuti ruang publik untuk mengartikulasikan aspirasi
politiknya secara bersamaan. Disisi lain, masyarakat
Pertama; kesadaran struktur kesempatan politik membutuhkan panduan moral dalam kehidupan publik
dan bisa dipenuhi oleh jaringan komunitas keagamaan.
Nasionalisme Purba (Archaic yang dimungkinkan oleh Ketika terjadi kolonialisme di bumi nusantara, maka
reaksi perlawanan pertama yang muncul adalah dari
Nationalism), dan kedua; rezim kolonialisme, komunitas agama, seperti Perang Diponegoro di Jawa
Nasionalisme Tua (Proto- perkembangan sarana
Tengah (1825-1830), Perang Paderi di Sumatera Barat
(1821-1838), Perang Antasari di Banjarmasin (1859-
Nationalism). komunikasi, kapasitas agen
1862), Perang Aceh (1873-1903) dan Jihad Cilegon (9-
30 Juli 1888).

dan jaringan sosial.


TUMBUHNYA KESADARAN NASIONALISME PURBA
DAN NASIONALISME TUA

1 2
Nasionalisme purba
3 4
muncul dalam Luas Wilayah Dari 7,9 juta km luas total luas
masyarakat yang masih Nusantara 18.108 wilayah Indonesia, 3,2 juta km
sederhana, dimana km2 merupakan wilayah laut
kesadaran tersebut pulau dan 6000 territorial dan 2,9 juta km2
lainnya masuk dalam perairan SIAPA
mengikuti struktur 18.108 pulau dan Zona Ekonomi Eksklusif
PENGHUNINYA
kesempatan politik yang (ZEE) dan sisanya sebanyak
6000 1,8 juta km2 adalah wilayah WILAYAH
dimungkinkan oleh
rezim kolonialisme, berpenduduk daratan. Dengan demikian,
luas lautan Indonesia NUSANTARA?
perkembangan sarana (Data UNEP mencapati
komunikasi, kapasitas 2/3 dari total wilayah
Indonesia.
agen dan jaringan 2003)
sosial.
Ada lebih dari 300 kelompok etnik
atau suku bangsa di Indonesia, atau
tepatnya 1.340 suku bangsa (BPS tahun
2010)

Etnis merupakan sistem


penggolongan manusia yang
didasarkan pada kepercayaan yang
dianut, nilai di masyarakat,
kebiasaan, adat istiadat yang
dijalankan, norma bahasa, sejarah
manusia, wilayah geografis serta
hubungan kekerabatan yang
dimiliki.
Suku merupakan sebuah kelompok manusia yang
menggolongkan dirinya dengan sesamanya
berdasarkan dari garis keturunan yang masih
mempunyai kesamaan yang merujuk pada sebuah
ciri khas, seperti budaya, bahasa, agama atau
kepercayaan dan perilaku.

Etnis merupakan sistem


penggolongan manusia yang
didasarkan pada kepercayaan yang
dianut, nilai di masyarakat,
kebiasaan, adat istiadat yang
dijalankan, norma bahasa, sejarah
manusia, wilayah geografis serta
hubungan kekerabatan yang
dimiliki.

16
Bentuk Nasionalisme

1 2
Perang Diponegoro di
3 4
Meski terdapat heteregonitas dan
Adapun Nasionalisme Tua konflik diantara kelompok
Jawa Tengah (1825- (Proto-Nationalism) dilandasi kelompok tersebut, tapi ada dua
1830), faktor yang bisa menjadi pemersatu,
oleh kemunculan gerakan yaitu adanya agenda bersama yang
gerakan sosial yang lebih
Perang Paderi di ter-
menjadi titik temu dalam agenda
publik yang berpusat pada isu
Sumatera Barat (1821- kemajuan, kesejahteraan umum dan
organisir seperti organisasi SI
REAKSI KAUM 1838), (Syarikat Islam), SDI (Syarikat
pentingnya persatuan nasional.
Kedua; adanya afiliasi
NASIONALISME Perang Antasari di Dagang Islam), Kelompok (keanggotaan) ganda yang berfungsi
Banjarmasin (1859- Intelektual yang tergabung sebagai jembatan diantara
dalam STOVIA, perhimpunan perhimpunan. Hal ini
1862), Muhamadiyah oleh KH karena pada masa tersebut,
seseorang bisa menjadi aktifis di
Perang Aceh (1873-1903) Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi beberapa lembaga yang ada,
Oetomo, Sumpah Pemuda dan
dan Jihad Cilegon (9-30 lainnya.
sehingga bisa menjembatani
berbagai kepentingan terkait
Juli 1888).) masalah masalah kebangsaan.
NILAI-NILAI NASIONALISME PANCASILA BAGI ASN (Sila 1
dan Sila 2)

1
2
Peserta dapat memahami Peserta dapat memahami
dan mengimplementasikan dan mengimplementasikan
Nilai-nilai Ketuhanan Yang Nilai- nilai Kemanusiaan
Maha Esa bagi Aparatur Sipil bagi Aparatur Sipil Negara
Negara (ASN) dalam (ASN) dalam Menjalankan
Menjalankan Tugasnya. Tugasnya.
NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

1
2
Memahami Mewujudkan tugas-
Tugas-tugas dan tugas dalam
mengabdikan kepada pengabdian
Negara. kemanusiaan
NILAI-NILAI NASIONALISME PANCASILA BAGI
ASN (SILA 3 S/D SILA 5)

Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan Nilai-Nilai


Sila Persatuan Indonesia bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
Menjalankan Tugasnya.
 
Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan Nilai-nilai
Kerakyatan Dalam Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
 
bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan Tugasnya.

 
Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan Nilai-nilai
Keadilan Sosial bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan
Tugasnya.  
 
20
TUMBUHNYA KESADARAN NASIONALISME:

NASIONALISME PURBA DAN NASIONALISME TUA


Pertama; kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic
Nationalism),
Nasionalisme purba muncul dalam masyarakat yang masih
sederhana, dimana kesadaran tersebut mengikuti struktur
kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim
kolonialisme, perkembangan sarana komunikasi, kapasitas
agen dan jaringan sosial.

21
Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism).
Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism) dilandasi oleh
kemunculan gerakan gerakan sosial:

• SI (Syarikat Islam),
• SDI (Syarikat Dagang Islam),
• Kelompok Intelektual yang tergabung dalam
STOVIA,
• Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan,
• Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda dan lainnya.
NASIONALISME INDONESIA: PERSPEKTIF TEORITIS
NEGARA SEBAGAI KESATUAN POLITIK TUMBUH
BERASARKAN KESEPAKATAN KONTRAK SOSIAL
YANG MENEMPATKAN INDIVIDU SEBAGAI
WARGANEGARA

KULTUR NASIONALISME INDONESIA

23
Menurut John Hutchison (2005:10-11) dalam aliran modernis, ada
empat aspek utama dalam formasi kebangsaan;

1 2 3 4
Unit politik sekuler, Teritori yang Unit budaya tertinggi
muncul dari gagasan terkonsolidasikan, berlandaskan pada standarisasi
budaya baca tulis dan kapitalisme
kedaulatan rakyat dan dengan skala baru Secara etnis lebih homogen percetakan, dimana genre baru surat
dibanding dengan masyarakat
mencari wujudnya organisasai yang polietnis sebelumnya, berkat
kabar, novel, menyediakan dasar
yang diperlukan bagi keterasingan
dalam bentuk Negara diusung oleh Negara kebajikan polisi Negara, masyarakat industrial dan
yang bahasa resmi Negara,
birokratis, ekonomi pengajaran etos patriotik dan Munculnya kelas menengah baru
independendandipersatu pasar, jaringan peminggiran minoritas. yang mudah berpindah
kanolehhakhakkewarga komunikasi yang (mobile) dan mendominasi
negaraan universal. kehidupan nasional..
lebih intensif.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PERMUSYAWARATAN DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN DIBANGUN BERDASARKAN


AKAL DAN KEARIFAN (HIKMAT DAN KEBIJAKSANAAN), BUKAN
BERDASARKAN KEKUASAAN.

SEMUA PERMASALAHAN MASYARAKAT DISELESAIKAN MELALUI DIALOG, BUKAN


MENGGUNAKAN KEKUASAAN. MAKA, DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, YANG
LEBIH DIUTAMAKAN BUKAN VOTING, TETAPI MUSYAWARAH BERSAMA DENGAN
PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERBUKA.

25
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PERMUSYAWARATAN DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KESEPAHAMAN PARA PENDIRI BANGSA UNTUK MEMBANGUN


DEMOKRASI YANG SESUAI DENGAN KARAKTER BANGSA, YAKNI
DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN, MENUNJUKKAN BAHWA DEMO-
KRASI BUKAN SEKEDAR ALAT.

PELAYANAN PUBLIK HENDAKNYA MEMAHAMI KEBUTUHAN RAKYAT


SEBAGAI PEMEGANG SAHAM UTAMA PEMERINTAHAN. DALAM DEMOKRASI
SOSIAL, PELAYANAN PUBLIK BERPERAN DALAM MEMASTIKAN SELURUH
WARGA NEGARA, TANPA MEMANDANG LATAR BELAKANG DAN GOLONGAN,
MENDAPAT JAMINAN KESEJAHTERAAN DAN KEAMANAN

26
PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEADILAN
SOSIAL BAGI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM
MENJALANKAN TUGASNYA
Perspektif Historis : Gemah Ripah Lohjinawi toto tenrom kertoraharjo

27
ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

 ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada


kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral dan golongan.
 ASN harus memiliki karakter dan orientasi kepublikan yang
kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap
langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik.

28
ASN Sebagai Pelayan Publik

 Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi


dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi
atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan
maksud memberdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.
 Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN.
Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.

29
ASN Sebagai Perekat dan pemersatu bangsa

setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan


wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai
penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan
menjaga keutuhan NKR

30
PENUTUP
APARATUR SIPIL NEGARA
 Harus Paham Sejarah Bangsa Indonesia
 Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik harus mengutamakan
kepentingan public
 Sebagai Pelayan Publik bersikap adil tidak diskriminatif,
profesional dan berintegritas
 Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa Harus memiliki jiwa
nasionalisme dan berwawasan kebangsaan yang kuat

31

Anda mungkin juga menyukai