Anda di halaman 1dari 3

3.

1 Lokasi

Kabupaten Ngawi adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur dengan ibukota adalah


Kecamatan Ngawi. Kabupaten ini terletak di bagian barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan
langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Blora (keduanya termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah), dan Kabupaten
Bojonegoro di utara, Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di
selatan, serta Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) di barat.

Kata Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Jawa Kuno yang berarti bambu dan mendapat


imbuhan kata -ng sehingga menjadi Ngawi. Dulu Ngawi banyak terdapat pohon bambu. Seperti
halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa)
yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di
sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu. Nama ngawi
berasal dari “awi” atau “bambu” yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “ng” menjadi
“ngawi”.

Kabupaten Ngawi terdiri dari 19 kecamatan, 4 kelurahan, dan 213 desa (dari total 666
kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2018, jumlah penduduknya
mencapai 908.016 jiwa dengan luas wilayah 1.295,98 km² dan sebaran penduduk 701 jiwa/km².
(BPS Kabupaten Ngawi 2019).

Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) terletak di Komplek Angicipi Batalyon Armed 12
Kelurahan Pelem, RT/RW 07/02, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng Van Den Bosh
(Benteng Pendem) berjarak ± 1 km dari Kota Ngawi ke arah timur laut menuju ke Kelurahan Pelem,
tepatnya pertemuan antara Jl. Pangeran Diponegoro sebelah timur dan Jl. Untung Suropati sebelah
barat. Kecamatan Ngawi memiliki luas wilayah sebesar 7034,50 ha, di mana sekitar 3495,81 ha
berupa lahan sawah dan 3538,69 ha lahan bukan sawah. Secara administrasi Kecamatan Ngawi
terbagi ke dalam 16 desa. Secara administratif, wilayah kecamatan Ngawi memiliki batas – batas
area sebagai berikut .

Utara : Kecamatan Pitu dan Kabupaten Bojonegoro

Selatan : Kecamatan Kwadungan

Barat : Kecamatan Paron

Timur : Kecamatan Padas


3.4 Kependudukan

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2018 disebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Ngawi Propinsi Jawa Timur sebanyak 908.016 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
453.259 jiwa(49,9%) dan jumlah penduduk wanita sebanyak 454.757 jiwa(50,1%) (sex ratio 98)
dengan kepadatan penduduk Kabupaten Ngawi adalah 704 jiwa/km 2.Adapun ada 5 (lima) agama
yang dianut penduduk Kabupaten Ngawi dengan persebaran sebagai berikut:

1.Islam : 903.585 jiwa

2.Protestan : 6.013 jiwa

3.Katolik : 3.650 jiwa

4.Hindu : 74 jiwa

5.Budha : 129 jiwa

6.Lainnya : 102 jiwa

Mata pencaharian masyarakat Kabupaten Ngawi Jawa Timur didominasi oleh sektor
pertanian yang merupakan sektor andalan bagi Kabupaten Ngawi. Betapa tidak, dari 129.598 ha
luas wilayah Kabupaten Ngawi,72 % diantaranya berupa lahan sawah, hutan dan tanah
perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 % dari total tenaga kerja yang ada. Dari 5 subsektor
pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan), subsektor
tanaman pangan khususnya komoditi padi merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai
produksi pertanian. Sektor lainnya yang memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian
Kabupaten Ngawi adalah sektor perdagangan. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir sektor ini
menyumbang lebih dari 25% dari total PDRB.Kemudian ada sektor industri yang mengalami
perkembangan menggembirakan, terutama industri kecil/kerajinan rumah tangga. Kondisi ini
dapat tergambarkan dari jumlah perusahaan, tenaga kerja dan nilai produksi yang terus meningkat.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk penduduk yang bekerja di sektor, yaitu
Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan (252.403 orang), Pertambangan dan Penggalian
(7.370 orang ), Industri Pengolahan (37.669 orang), Listrik, Gas, dan Air (857 orang), Bangunan
(31943 orang), Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel (88.190 orang), Angkutan,
Pergudangan, dan Komunikasi (7.383 orang), Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan,
Tanah, dan Jasa Perusahaan (10.192 orang), Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorang (43.982
orang) (BPS, 2019).

Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, Jumlah Penduduk Berumur 15


Tahun Ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
(Jiwa) di Kabupaten Ngawi tahun 2018 dapat dilihat dari data BPS Kabupaten Ngawi dengan jumlah
tenaga kerja menunjukkan didominasi tamatan Sekolah Dasar (265.287 orang), Sekolah Menengah
Pertama (98.601 orang), Sekolah Menengah Atas (44.261 orang), Sekolah Menengah Kejuruan
(60.111 orang), Diploma I/II/III/ Akademi (4.210 orang), Universitas (26.634 orang).(BPS 2019).

3.5 Sosial dan Budaya

Ada berbagai kegiatan kebudayaan yang terdapat di Kabupaten Ngawi.Contohnya Keduk


Beji yang merupakan agenda tahunan yang selalu didukung Pemerintah daerah Kabupaten Ngawi
yang diadakan setiap hari Selasa Kliwon dalam satu tahun sekali, Upacara Adat Bersih Sendang
(KEDUK BEJI) ini berguna untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo yang hilang setelah Tapa
Kungkum di Sendang Tawon. Tujuan adanya kegiatan ini selain untuk mengenang hilangnya Raden
Ladrojo sekaligus membuat masyarakat tawun agar giat dalam bergotong-royong.Kemudian ada
pula Nyadran yang merupakan tradisi syukuran yang hampir menjadi bagian dari  kegiatan setiap
desa yang ada di Kabupaten Ngawi. Tidak hanya syarat dengan budaya leluhur saja, namun nuansa
yang kental dengan seni masih selalu menghiasai  setiap kegiatan yang menjadi agenda tahunan itu.
Dari perpaduan doa minta keselamatan sampai wujud syukur atas limpahan nikmat yang telah di
berikan tuhan Yang Maha Kuasa selalu tersaji didalamnya. Bahkan beberapa tahun terakhir ada
kolaborasi yang menyajikan kegiatan Nyadran dengan seni modern demi menarik minat dan
adaptasi dengan peradapan.

Anda mungkin juga menyukai