A. Teknik Analisis
Tanah Kurang 2
Ketinggian Absolut Rendah 1
Datar 5
Berombak 4
Morfologi Bergelombang 3
Berbukit 2
Bergunung 1
0-2 5
Kemiringan 3-15 4
Lereng 16-25 3
(%) 26-40 2
> 40 1
batu pasir, tufa kasar, batulanau, arkose, greywacke,
5
batugamping
aluvium, pasir lanau, batulumpur, napal, tufa halus,
4
Geologi serpih
Aglomerat, breksi sedimen, konglomerat 3
Andesit, granit, diorit, metamorf, breksi volkanik 2
Lempung, lumpur, lempung organik, gambut 1
Entisol 5
Inceptisol; Mollisol; Oxisol; Spodosol; Ultisol 4
Tanah Andisol; Non Cal 3
Vertisol; Inceptisol 2
Alfisol; Histosol 1
< 200 meter 5
200 - 500 meter 4
Ketinggian 500 - 1500 meter 3
Absolut
1500 - 3000 meter 2
> 3000 meter 1
(3) SKL Kestabilan Lereng
Kestabilan lereng menunjukkan kondisi kemiringan lereng. Semakin besar kemiringan
lerengnya, semakin tidak stabil lereng tersebut. Tidak stabil, artinya mudah terjadi gerakan
tanah misalnya longsor, sehingga tidak aman dikembangkan untuk bangunan atau
peruntukan lahan budidaya lain. Parameter Analisis SKL kestabilan lereng ditunjukkan
pada Tabel 1. 3.
Data/Parameter
Morfologi Tinggi 5
Ketinggian Absolut SKL Cukup 4
Kemiringan Lereng (%) Kestabilan Lereng Sedang 3
Curah Hujan (mm/tahun 2
Kurang
Geologi 1
Penggunaan Lahan
Tanah
pasir lanau,
batulumpur, napal, 2 Pemukiman 2
tufa halus, serpih
lempung, lumpur, Lahan Kosong;
lempung organik, 1 Penambangan; 1
gambut Rawa
Ultisol; Mollisol;
Spodosol; 5
Oxisol 4
Tanah Vertisol; Alfisol; 3
Histosol
Entisol; Inceptisol 2
Andisol 1
(4) SKL Kestabilan Pondasi
Kestabilan pondasi merupakan kondisi lahanyang mendukung stabol tidaknya suatu
bangunan dibangun. Dengan mengetahui SKL kestabilan pondasi, dapat diperkirakan jenis
pondasi bangunan. Semakin tinggi tingkat SKL kestabilan pondasi, semakin baik
kemampuan lahannya sehingga dapat dibangun untuk berbagai bangunan dengan berbagai
jenis pondasi. Tabel 1. 4 menunjukkan parameter Analisis SKL Kestabilan Pondasi.
Data Tinggi 5
Kestabilan Lereng Cukup 4
Curah Hujan
SKL Sedang 3
(mm/tahun)
Geologi Kestabilan Pondasi
Kurang 1
Penggunaan Lahan
Tanah
Cukup 3 1000-2000 4
Kestabilan Curah Hujan
Lereng Sedang 2 (mm/tahun) 2000-2500 3
2500-3000 2
Kurang 1
>3000 1
Andesit, granit,
diorit, metamorf, 5 Hutan 5
breksi volkanik
Aglomerat, breksi
sedimen, Kebun; Semak
4 4
konglomerat Belukar
batu pasir, tufa
kasar, batulanau,
arkose, greywacke, 3 Penggunaan Lahan Pertanian 3
Geologi
batugamping Lahan
pasir lanau,
batulumpur, napal, 2 Pemukiman 2
tufa halus, serpih
lempung, lumpur, Lahan Kosong;
lempung organik, 1 Penambangan; 1
gambut Rawa
Data Klasifikasi Nilai
Ultisol; Mollisol;
5
Spodosol;
Oxisol 4
Tanah Vertisol; Alfisol; 3
Histosol
Entisol; Inceptisol 2
Andisol 1
Data
Morfologi Tinggi 5
Ketinggian Absolut Cukup 4
Kemiringan Lereng (%) SKL Sedang 3
Curah Hujan
Ketersediaan Air Kurang 2
(mm/tahun)
Geologi Rendah 1
Penggunaan Lahan
Tanah
Tabel 1. 5 Parameter Analisis SKL Ketersediaan Air
Data Klasifikasi Nilai Data Klasifikasi Nilai
Datar 5 < 200 meter 5
Berombak 4 200 - 500 meter 4
Bergelombang 3 Ketinggian 500 - 1500 meter
Morfologi 3
Absolut
Berbukit 2 1500 - 3000 meter 2
Bergunung 1 > 3000 meter 1
0-2 5 < 1000 5
3-15 4 Curah 1000-2000 4
Kemiringan 16-25 3 Hujan 2000-2500 3
Lereng (%)
26-40 2 (mm/tahun) 2500-3000 2
> 40 1 >3000 1
batu pasir, tufa
kasar, batulanau,
arkose, greywacke, 5 Hutan 5
batugamping
pasir lanau,
batulumpur, napal, Kebun; Semak
4 4
tufa halus, serpih Belukar
Data
Morfologi Tinggi 5
Ketinggian Absolut Cukup 4
Kemiringan Lereng (%) SKL Sedang 3
Curah Hujan
Drainase Kurang 2
(mm/tahun)
Geologi Rendah 1
Penggunaan Lahan
Tanah
Tabel 1. 6 Parameter Analisis SKL Drainase
Data Klasifikasi Nilai Data Klasifikasi Nilai
Bergunung 5 > 3000 meter 5
Berbukit 4 1500 - 3000 meter 4
Morfologi Bergelombang 3 Ketinggian 500 - 1500 meter 3
Absolut
Berombak 2 200 - 500 meter 2
Datar 1 < 200 meter 1
> 40 5 < 1000 5
26-40 4 Curah 2500-3000 4
Kemiringan 16-25 3 Hujan
2000-2500 3
Lereng (%) (mm/tahun)
3-15 2 1000-2000 2
0-2 1 >3000 1
batu pasir, tufa
kasar, batulanau,
5 Hutan 5
arkose, greywacke,
batugamping
pasir lanau,
batulumpur, napal, 4 Kebun; Semak 4
tufa halus, serpih Belukar
Penggunaan
Geologi Aglomerat, breksi Lahan
sedimen, 3 Lahan Pertanian 3
konglomerat
Andesit, granit,
diorit, metamorf, 2 Pemukiman 2
breksi volkanik
lempung, lumpur, Lahan Kosong;
lempung organik, 1 Penambangan; 1
gambut Rawa
Andisol; Molisol;
Spodosol; Ultisol 5
Oxisol 4
Tanah
Alfisol 3
Inceptisol 2
Entisol; Histosol 1
(7) SKL Terhadap Erosi
Erosi dalam hal ini didefinisikan sebagai mudah tidaknya lapisan tanah yang terkikis
oleh angin atau air. SKL terhadap erosi didasarkan pada beberapa pareameter, yaitu
morfologi, kemiringan lereng, hidrologi dan klimatologi, geologi, dan penggunaan lahan
(Tabel 1. 7).
Data
Morfologi Tidak ada 5
Kemiringan Lereng (%) Rendah 4
Tanah SKL Sedang 3
Curah Hujan
terhadap Erosi Cukup 2
(mm/tahun)
Penggunaan Lahan Tinggi 1
Parameter Kurang 5
SKL Bencana Alam Cukup 3
Kerawanan Bencana
Tinggi 1
Kelas Arahan
Kemampuan
Kemampuan Pemanfaatan Air
Pengembangan
Lahan Baku
Kelas A Sangat Rendah Sangat Rendah
Kelas B Rendah Rendah
Kelas C Sedang Cukup
Kelas D Agak Tinggi Baik
Kelas E Sangat Tinggi Sangat Baik