Anda di halaman 1dari 7

BAB 17

BEHAVIORAL ASPECTS OF REPORTING REQUIREMENTS

A. Syarat-syarat Pelaporan
Dalam interaksi dengan manusia, kita seringkali memberitahukan informasi kepada orang lain
mengenai karakteristik kita. Dengan demikian, orang lain mampu mempertimbangkan apakah ia
mampu menerima kita atau sebaliknya, serta bagaimana cara-cara berkomunikasi dengan kita.
Sama halnya dengan pelaporan informasi pada setiap perusahaan, misalnya pelaporan keuangan.
Pelaporan keuangan merupakan salah satu agenda utama perusahaan yang wajib dilaksanakan
setiap satu periode akuntansi perusahaan berakhir. Pelaporan keuangan meliputi informasi-
informasi keuangan seperti neraca, laba/rugi, arus kas dan lain-lain.

Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi
dengan cara yang beraneka rupa. Setiap orang yang terlibat dalam perancangan atau penggunaan
sistem informasi perlu memahami dampak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap
pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampaknya.

B. Persyaratan Pelaporan yang mempengaruhi Pada Perilaku

Terdapat dua pendapat dari para psikolog terhadap perilaku pelapor/pembuat laporan serta
penerima laporan, yaitu:

1. Para psikolog mengakui bahwa perilaku orang lain tidak dapat dipaksakan sesuai dengan
keinginan seseorang atau kelompok.

2. Psikolog eksperimental bersama manajer dan badan regulasi berpendapat sesuai riset mereka
bahwa secara aktif mereka mencoba untuk mempengaruhi perilakuorang lain agar berjalan sesuai
keinginan mereka.

Persyaratan pelaporan mengharuskan si pelapor untuk menyusun dan menyajikan laporan


berupa informasi-informasi hasil kinerja yang sebenarnya terjadi dalamperusahaan / organisasi.
Terdapat pula kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh pembuat laporan dalam membuat serta
menyajikan pelaporan, yaitu:

1. Kesalahan yang disengaja


Dalam hal ini, laporan yang disusun oleh pembuat laporan terdapat kebohongan dan
dilakukan dengan sengaja untuk memenuhi kepentingan pribadi dan atau golongan.

2. Kesalahan yang tidak disengaja


Terdapatnya kesalahan akibat kurang akuratnya input informasi dan ketidakhati-hatian
pelapor dalam melaporkannya. Hal ini dikarenakan system informasi perusahaanyang tidak
memadai.

Untuk menanggulangi hal tersebut, maka dibutuhkan fungsi audit pelaporan keuangan dari
akuntan publik independen yang bersertifikasi, dari audit internal oleh staf yang bertanggung
jawab pada top manager untuk mengecek para bawahan di tempat, dan kunjungan sosial dari para
penyandang dana dari badan layanan sosial.

a. Antisipasi penggunaan informasi


Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap
informasi yang dilaporkan. Jika pengirim mengantisipasi adanya suatu reaksi yang tidak
menyenangkan terhadap informasi mengenai perilaku mereka sekarang, mereka mungkin
akan memodifikasi perilaku mereka sedemikian rupa, sehingga informasi yang dilaporkan
akan menimbulkan reaksi yang lebih diinginkan.
b. Prediksi Pengirim Mengenai Penggunaan Laporan oleh Sipemakai

Seringkali timbul keraguan dalam diri pelapor untuk menentukan bagaimana penerima
menggunakan informasi dari laporannya. Biasanya penerima jarang sekali mengemukakan
bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut. Hal ini menyebabkan pelapor
kesulitan untuk memprediksi kapan dan bagaimana laporan tersebut akan digunakan oleh
penerima. Jika terjadi hal seperti itu, maka prediksipelapor akan didasarkan atas
pengalaman sebelumnya. Kadang kala, bahkan ketika orang menyatakan dengan jelas
mengenai bagaimana mereka berencana untuk mengunakan informasi yang dilaporkan,
mereka secara aktualnya menggunakan informasi tersebut dengan cara yang mereka
indikasikan atau janjikan tidak akan digunakan.

c. Insentif (Sanksi)

Si penerima menginginkan agar laporan yang dibuat oleh pelapor memuat segala
sesuatu yang diinginkan oleh si penerima. Tetapi dalam beberapa kasus, pelapor sudah
memprediksi respons penerima yang tidak senang atas laporan tersebut sehingga pelapor
enggan untuk melaporkannya.

Kekuasaan penerima dalam menindak pelapor yang bertindak indisipliner tersebut


sangatlah penting. Penerima paling tidak harus mendapatkan cukup kekuasaan, baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memaksakan suatu persyaratan pelaporan. Semakin
besar kekuasaan penerima maka pelapor akan lebih berhati-hati dalam bertindak untuk
memastikan bahwa informasiyang dilaporkan akan diterima oleh penerima

d. Penentuan Waktu

Dalam menentukan perubahan perilaku pengirim yang ditimbulkan oleh persyaratan


pelaporan, faktor waktu sangatlah penting. Persyaratan pelaporan harus dikenakan sebelum
pelapor bertindak, supaya pelapor dapat mengubah perilakunya. Jika tidak, maka perilaku
pelapor pada masa lalu tidak dapat diubah. Tetapi dalam konteks manajemen, jikalau
persyaratan baru dikenakan setelah perilaku pelapor terjadi, maka akan ada laporan susulan
yang harus dibuat berikutnya. Karena data biasanya tidak dikumpulkan kecuali seseorang
bermaksud menggunakan, maka persyaratan pelaporan yang baru sering kali memerlukan
data baru dikumpulkan, yang memeberikan peluang untuk mengubah perilaku sebelum
pelaporan.

e. Strategi respons iteratif


Mengubah perilaku biasanya mahal biayanya. Orang dipengaruhi oleh banyak
tuntunan, batasan, dan keinginan yang saling bersaing satu sama lain. Perubahan apapun
dalam perilaku biasanya memengaruhi lebih dari satu dimensi ini dan tidak selalu ke arah
yang diprediksakan atau diinginkan.
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah
untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan
menunggu respons dan penerima. Jika tidak ada respons, maka strategi tersebut dapat
diteruskan. Umpan balik negatif dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang
dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang
diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespons.
Kemungkinan pelapor mengubah perilakunya dalam menanggapi persyaratan pelaporan
saja bergantung paling tidak sebagian pada:
• Seberapa jelas pap yang di inginkan oleh penerima untuk terjadi,
• Seberapa jelas untuk apa informasi yang dilaporkan tersebut akan digunakan
oleh si penerima,
• Penghargaan atau sanksi apa yang dapat diberikan oleh si penerima kepada si
pengirim,
• Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh si penerima,
• Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat
mempengaruhi kinerja pada dimensi-dimensi penting lainnya.
f. Pengarah Perhatian

Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pelapor mengubah perilakunya


bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan.
Hal in mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada
bidang-bidang yang berkaitan dengannya, yang dapat mengarah pada perubahan perilaku.
Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan
terhadap prediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat
mempengaruhi perilaku dalam beberapa situasi. Dampak mengarahkan perhatian dianggap
sebagai dampak pencatatan dan bukan dampak dari pelaporan informasi karena timbul dari
kepentingan individu pelapor. Dampak tersebut terjadi sebagai respons terhadap
persyaratan pelaporan yang datang dari luar. Dampak mengarahkan perhatian biasanya
terjadi pada program-program manajemen waktu dengan maksud menghasilkan perubahan
perilaku.

Dampak Persyaratan Pelaporan

Pengaruh persyaratan pelaporan di semua bidang akuntansi:

1. Akuntansi Keuangan,
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika
Serikat telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan
terhadap perilaku korporat. Pada awal tahun 1969 diusulkan bahwa prinsip- prinsip
akuntansi yang diterima secara umum dapat memengaruhi perilaku korporat.
Beberapa prinsip akuntansi kemudian diterapkan setelah diperdebatkan terlebih
dahulu mengenai dampak yang akan ditimbulkannya. Beberapa hal yang
kontroversial dari pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan contoh
mengenai bagaimana prinsip akuntansi memengaruhi perilaku.

2. Akuntansi Perpajakan,

Meski relatif belum dieksplorasi, akuntansi perpajakan sangat sensitif


terhadap persyaratan pelaporan, bahkan segelintir orang meyakini pelanggaran hak
konstitusional dalam pandangan bahwa persyaratan pelaporan pajak rumit dan sulit
bagi pembayar pajak pada umumnya. Persyaratan pelaporan pun dkenakan pada
karyawan demi terciptanya kepatuhan pembayar pajak terhadap hukum mengenai
perpajakan. Jarang pembayar pajak yang mencoba menghindar dari pajak karena
informasi pajaknya akan dilaporkan oleh orang lain kepada kaantor pajak. Selain
itu, peluang untuk berbuat curang pun sangat kecil karena adanya sanksi dari
kantor perpajakan atas segala kecurangan.

3. Akuntansi Manajerial,

Manajemen suatu organisasi dapat memberlakukan persyaratan pelaporan


internal sesuai keinginannya. Pos-pos yang dilaporkan diantaranya bersifat
keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Data atau informasi akuntansi
manajemen jarang dipublikasikan pada pihak ekstern organisasi. Sulit pula untuk
digeneralisasi karena perbedaan dan keunikan sistem dari masing-masing
organisasi.

Menurut hasil riset bahwa kadang kala persyaratan pelaporan menghasilkan


dampak yang dapat diamati terhadap perilaku pelapor dan kadang kala tidak.
Keanekaragaman faktor-faktor yang dipertimbangkan menjadikannya sulit untuk
memprediksi kapan dan apa dampak yang akan terjadi karenanya.

4. Akuntansi Sosial.

Masih barunya akuntansi sosial bagi publik mengakibatkan dampak


persyaratan pelaporan yang dapat dikaji hanya sedikit. Apalagi karena akuntansi
sosial ekstern yang masih bersifat sukarela yang tidak berdampak pada persyaratan
pelaporan. Sebagai contoh dampak akuntansi sosial terhadap persyaratan
pelaporan ialah lahirnya polusi terhadap lingkungan dan keamanan produk.

Review Diagnostik Dilema Pelaporan

Pada titik ini, Cranston harus memutuskan apakah akan mencurahkan waktu dan energi
untuk lebih dekat memantau proses perekrutan dan mencoba untuk memahami penyebab data yang
dihasilkan. Kemudian ia harus memutuskan apakah akan mengambil tindakan untuk mencapai
hasil yang berbeda jika yang muncul sesuai dan layak. Dia sudah berusaha untuk mendapatkan
klarifikasi mengenai apa, jika ada, tindakan yang diharapkan dari dirinya, tetapi tidak berhasil.
Personel garisnya mungkin telah benar ketika mereka mengatakan bahwa penyebab dari data
sebelumnya diamati adalah bahwa pelamar minoritas dan perempuan tidak serta memenuhi syarat
sebagai orang benar-benar dipekerjakan. Meskipun demikian, mungkin layak waktu Cranston
untuk mencurahkan energi untuk lebih mendokumentasikan fakta ini untuk menghindari masalah
di masa depan.

Sementara Cranston mungkin dapat memprediksi kemungkinan reaksi jika dia tahu akan
mendapatkan informasi yang dilaporkan, dia tidak tahu siapa yang akan. bahkan jika informasi
tersebut awalnya akan pergi hanya untuk atasannya di kantor pusat, ini adalah ada jaminan bahwa
hal itu tidak akan dikirim kemudian di tempat lain. Menyelidiki penyebab dari statistik jelas akan
membutuhkan waktu dan bisa berakibat organisasi tambahan jika manajer merasa dia atau kantor
personalianya adalah campur dengan pekerjaan mereka. Setidaknya, itu adalah salah satu laporan
yang lebih untuk diisi.

Jika ada sumber daya kendur dalam organisasi, atau jika Cranston terjadi untuk menjadi
pribadi peduli dengan perempuan dan / atau hak-hak minoritas, dia dapat membuat upaya untuk
menyelidiki apa yang menyebabkan pola statistik saat ini. Jika ia menemukan bahwa memang ada
diskriminasi dalam proses perekrutan dan promosi, ia mungkin mengambil tindakan untuk
memperbaiki hal ini. Namun, karena sebagian besar manajer dalam lingkungan kompetitif saat ini
sudah di bawah tekanan, Cranston tidak mungkin bahkan menyelidiki penyebab pola data yang
diamati kecuali dia mendapat sinyal yang jelas dari atas bahwa itu adalah kepentingan yang terbaik
untuk melakukannya.

Penilain Dampak terhadap Pengirim Informasi


Salah satu metode penilaian dampak dari persyaratan pelaporan ialah melalui pengambilan
keputusan deduktif yang melibatkan penalaran logis mengenai interaksi persyaratan pelaporan
dengan motivator lainnya guna membentuk perilaku manajer. Sebaiknya metode ini digunakan
sebelum pemberlakuanpersyaratan pelaporan.

Adapun metode lainnya, yaitu melakukan survei yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
telah diprediksi jawabannya kepada pelapor mengenai perilakunya. Survei dapat dilakukan dengan
kontak pribadi, melalui alat komunikasi atau melalui kuisioner. Biasanya jawaban yang diberikan
pelapor dapat berupa kebohongan untuk menutupi perilaku aslinya. Namun dapat pula persepsi
yang tidak akurat mengenai perilaku pelapor..

Cara untuk memastikan mengenai apakah persyaratan pelaporan mengubah perilaku


pelaporan adalah dengan mengamati perilaku dengan dan tanpa persyaratan pelaporan. Hal ini
sebaiknya dilakukan dalam eksperimen terkendali dimana satu-satunya hal yang dapat berubah
adalah persyaratan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 14
    Bab 14
    Dokumen1 halaman
    Bab 14
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 21
    Bab 21
    Dokumen10 halaman
    Bab 21
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen1 halaman
    Bab 6
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 18
    Bab 18
    Dokumen8 halaman
    Bab 18
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 11
    Bab 11
    Dokumen3 halaman
    Bab 11
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 17
    Bab 17
    Dokumen7 halaman
    Bab 17
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Lutpi
    Lutpi
    Dokumen1 halaman
    Lutpi
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Nama 1
    Nama 1
    Dokumen5 halaman
    Nama 1
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • 3531-Article Text-12997-2-10-20210419
    3531-Article Text-12997-2-10-20210419
    Dokumen17 halaman
    3531-Article Text-12997-2-10-20210419
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen5 halaman
    Nama
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen2 halaman
    Materi
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 15&16
    Bab 15&16
    Dokumen5 halaman
    Bab 15&16
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Tangible Asset, Profitabilitas Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Septiani Dan Dwi Indah Lestari
    Pengaruh Tangible Asset, Profitabilitas Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Septiani Dan Dwi Indah Lestari
    Dokumen14 halaman
    Pengaruh Tangible Asset, Profitabilitas Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Septiani Dan Dwi Indah Lestari
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen3 halaman
    Materi 1
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 17
    Bab 17
    Dokumen7 halaman
    Bab 17
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 22 WFH
    Jurnal 22 WFH
    Dokumen10 halaman
    Jurnal 22 WFH
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • 2646 5223 1 PB
    2646 5223 1 PB
    Dokumen18 halaman
    2646 5223 1 PB
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 22 WFH
    Jurnal 22 WFH
    Dokumen10 halaman
    Jurnal 22 WFH
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • 7.4 - 7.6
    7.4 - 7.6
    Dokumen3 halaman
    7.4 - 7.6
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Erwin
    Jawaban Erwin
    Dokumen4 halaman
    Jawaban Erwin
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 18
    Bab 18
    Dokumen8 halaman
    Bab 18
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 15&16
    Bab 15&16
    Dokumen5 halaman
    Bab 15&16
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Rencana Kegiatan Minggu 1
    Rencana Kegiatan Minggu 1
    Dokumen2 halaman
    Rencana Kegiatan Minggu 1
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • 7.4 - 7.6
    7.4 - 7.6
    Dokumen3 halaman
    7.4 - 7.6
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 14
    Bab 14
    Dokumen1 halaman
    Bab 14
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen1 halaman
    Bab 6
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 11
    Bab 11
    Dokumen3 halaman
    Bab 11
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Jawaban No 1
    Jawaban No 1
    Dokumen1 halaman
    Jawaban No 1
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat
  • Bab 11
    Bab 11
    Dokumen4 halaman
    Bab 11
    Amalia Niken
    Belum ada peringkat