Aset Tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi BUMN tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam kegiatan normal perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
1. Transparan, pengelolaan asset BUMN harus memenuhi prinsip keterbukaan dan pengungkapan
informasi tentang asset BUMN yang materiil dan relevan harus disampaikan kepada yang
berwenang.
2. Akuntabilitas, pertanggungjawaban pengelolaan asset terlaksana jika memenuhi 3G (Ekonomis,
Efektif, dan Efisien)
3. Pertanggungjawaban, asset BUMN dikelola sesuai denga peraturan perundang – undangan yang
berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
4. Kewajaran, perlu diperhatikan masalah keadilan dan kesetaraan.
Sesuai peraturan Menteri Negara BUMN No. PER 06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
pedoman Pendayagunaan Aset Tetap BUMN, yang dimaksud dengan pendayagunaan asset tetap adalah
optimalisasi pemanfaatan asset tetap BUMN melalui kerja sama dengan mitra.
2. direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola teknologi inforasi secara
periodic kepada dewan komisaris/ dewan pengawas.
3. direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tata kelola teknologi informasi di
perusahaan.
1. setiap perusahaan BUMN diwajiban memiliki kebijakan tata kelola TI dan master plan TI
3. target tingkat kedewasan dan tata kelola TI di BUMN dalam jangka 5 tahun kedepan
Sekuriti TI :
a. Confidential
b. Integrity
c. Availability
Bisnis perusahaan :
a. Effectiveness
b. Efficiency
Performa manajemen TI :
a. Reliability
b. Compliance
Master plan TI adalah rencana arsitektur TI, proses bisnis, SDM, tren teknologi, tata kelola, dan aspek
yang terkait dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan.
Master Plan TI
1. Dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan TI, setiap BUMN menyusun master plan
teknologi informasi paling lambat 2 tahun setelah peraturan ini diterapkan.
2. Master plan teknologi informasi disusun dan ditetapkan oleh direksi dengan mengacu pada
lampiran II peraturan Menteri.
3. Master plan teknologi informasi disusun untuk periode 3 – 5 tahun dan diselaraskan dengan
rencana jangka panjang perusahaan dan mendukung strategi dan tujuan perusahaan.
4. Master plan TI diimplementasikan dalam rencana tahunan yang menjadi bagian dari rencana
kerja dan anggaran perusahaan.
5. Direksi wajib melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala
6. Hasil monitoring dan evaluasi berkala menjadi bagian dari laporan manajemen BUMN yang
disampaikan kepada RUPS
7. Direksi dapat melakukan pengkajian ulang dan perubahan master plan TI