F di Bangsal Paru
Rumah Sakit A
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2021
Tanggal masuk : 15 Februari 2021
Jam masuk : 09.00 WIB
No.CM : 20200901
Jam pengkajian : 09.30 WIB
Diagnosa Medis : Pneumonia
1. Identitas Klien
Nama Pasien : Tn. F
TTL : Depok, 22 September 1990
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status : Menikah
No. CM : 20200901
Alamat : Beji, Depok, Jawa Barat
2. Yang bertanggung jawab
Nama : Ny. C
TTL/Umur : Tasik, 27 Oktober 1992
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Dosen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status : Menikah
Alamat : Beji, Depok, Jawa Barat
Hubungan dengan klien : Istri
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa demam dan suhu tubuhnya naik turun, nafsu
makan menurun, nafas sesak, batuk kering, dan bicara pelo.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk ke Rumah Sakit A pada tanggal 15 Februari 2021 pada
pukul 09.30 WIB melalui IGD dengan keluhan demam naik turun, nafsu
makan menurun, nafas sesak dan bicara pelo. Istri klien mengatakan
bahwa sudah beberapa hari ini pasien batuk – batuk namun tidak
mengeluarkan dahak. Pasien lebih sering dirumah karena merasa cepat
lelah dan nyeri dada ketika terlalu lelah.
3) Upaya yang telah dilakukan
Minum obat yang telah diberikan dokter sebelumnya selama kurang lebih
6 bulan.
b. Riwayat Kesehatan Masa lalu
Istri klien mengatakan klien pernah di rawat pada tahun 2020 dengan keluhan
panas tinggi dan sesak nafas. Pada tahun 2020 itu klien mendapatkan
diagnose medis mengidap penyakit Pneumonia. Klien mengkonsumis obat
rutin selama 6 bulan terakhir.Klien di rawat di Rumah Sakit A selama 4 hari.
Selain penyakit yang diderita tersebut, klien tidak mengidap penyakit lainnya
seperti hipertensi, diabetes mellitus dan lain sebagainya.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Istri Klien mengatakan bahwa di dalam keluarga klien tidak ada satupun
keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien dan didalam
anggota keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti
asma, hipertensi, dan diabetes mellitus.
d. Genogram
53 50 57 53
tahun Tahun Tahun Tahun
5
Tn. F tahun
Ny. C
Tn. G
Keterangan :
= Laki-laki
= Pasien
= Perempuan
= Garis pernikahan
= Garis keturunan
B. Analisa Data
Nama : Tn. F No. CM : 20200901
Umur : 30 tahun Tanggal Masuk : 15 Februari 2021
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Klien masuk ke Rumah Sakit A pada tanggal 15 Februari 2021 pada pukul 09.30 WIB melalui
IGD dengan keluhan demam naik turun, nafsu makan menurun, nafas sesak dan bicara pelo. Istri
klien mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini pasien batuk – batuk namun tidak
mengeluarkan dahak. Pasien lebih sering dirumah karena merasa cepat lelah dan nyeri dada
ketika terlalu lelah.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskuler, sekresi yang tertahan d.d
dyspnea, sulit bicara, batuk tidak efektif, ronkhi, pola napas berubah, frekuensi napas
berubah.
2. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (kelemahan otot pernapasan) d.d
dyspnea, fase eksporasi memanjang, pola napas abnormal.
3. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membrane alveolus-kapiler d.d dyspnea, pusing,
bunyi napas tambahan, pola napas abnormal.
4. Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi) d.d teraba takipnea, kulit terasa hangat
5. Intoleransi aktivitas b.dkKetidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d
dyspnea saat/setelah beraktivitas, frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi
istirahat.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan dan
No Dx Intervensi Tindakan Rasional
Kriteria hasil
D.0001 Setelah dilakukan Latihan Observasi : Observasi :
tindakan batuk 1. Identifikasi kema 1. Identifikasi kemampu
keperawatan efektif mpuan batuk an batuk dapat mengeta
selama 1x 24 jam 2. Monitor tanda da hui skala menurun atau
SIKI (I.01006
diharapkan hlm 142) n gejala infeksi sa meningkat.
bersihan jalan luran napas 2. Untuk mengetahui apa
napas meningkat kah pasien memiliki geja
dengan kriteria la infeksi saluran napas y
hasil : ang dapat mengganggu p
- Frekuensi jalan ernapasan.
Teraupetik :
napas membaik
1. Atur posisi semi- 1. Untuk mengatur posisi
24x/menit
Fowler atau Fowl pasien agar tidak sesak
- Pola napas
er napas, mengatur posisi
membaik
untuk tindakan
- Sulit bicara
selanjutnya
menurun
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan da 1. Agar pasien
SLKI(L.01001,hal.
n prosedur batuk efe memahami tindakan
18)
ktif yang akan dilakukan.
2. Anjurkan tarik na 2. Untuk melatih
pas dalam melalui hi konraksi dan relaksasi,
dung selama 4 detik, mengurangi sesak napas
ditahan selama 2 deti pada pasien dan
k,kemudian keluarka mengurangi kesulitan
n dari mulut dengan bicara pada pasien
bibir mencucu(dibul
atkan) selama 8 deti
k
D.0005 Setelah dilakukan Manajemen Observasi Observasi
tindakan jalan napas 1. Monitor pola 1. Untuk mengetahui
keperawatan SIKI napas irama napas, frekuensi
selama 1x 24 jam (I.14509 2. Monitor bunyi jalan napas dalam batas
diharapkan pola hlm 186) napas normal.
napas membaik 2. Untuk mengetahui
dengan kriteria : perkembangan bunyi
1. Frekuensi napas napas pasien
membaik
Terapeutik Terapeutik
2. Pemanjangan 1. Pertahankan 1. Untuk meringankan
fase ekspirasi kepatenan jalan sesak napas pada pasien,
menurun napas dengan head- mengurangi fase
SLKI (L.010004 lift dan chin-lift ekspirasi napas pada
hlm 95) pasien
Edukasi Edukasi
1. Ajarkan teknik 1. Untuk mengurangi
batuk efektif sesak napas pada pasien,
mengurangi batuk pada
pasien, dan pola napas
pasien
D.0003 Setelah dilakukan Pemantauan Pemantauan
tindakan Respirasi respirasi Edukasi
keperawatan 2 x 24 (SIKI Edukasi 1. Menjelaskan tujuan
jam diharapkan I.01014 hlm 1. Jelaskan dan prosedur pemantauan
pertukaran gas 247) tujuan dan prosedur dapat memberikan
membaik dengan pemantauan transparansi informasi
kriteria : kepada klien maupun
- Bunyi napas keluarga klien
Observasi Observasi
tambahan menurun
1. Monitor 1. Mengetahui tingkat
- Pola napas
frekuensi, irama, napas pada pasien dan
membaik
kedalaman, dan untuk mengevaluasi
SLKI (L.010003
upaya napas keefektifan tindakan
hlm 94)
2. Monitor pola 2. Untuk mengetahui
napas pola napas pada pasien
3. Auskultasi akibat pneumonia yang
bunyi napas didetira
3. Untuk mengetahui
apakah masih ada bunyi
ronchi pada pasien
Terapeutik
1. Atur interval 1. Untuk mengetahui
pemantauan perkembangan status
respirasi sesuai pasien apakah membaik
kondisi pasien atau menurun
2. Dokumentasik 2. Untuk melihat
an hasil pemantauan perkembangan pasien
dalam interval yang
ditentukan dan
mengevaluasi keefektifan
tindakan yang diberikan
D.0130 Setelah dilakukan Manajemen Manajemen 1. Untuk menurunkan
tindakan Hipertermia hipertermia suhu tubuh pasien
keperawatan 1 x 24 (SIKI Terapeutik 2. Untuk menjaga suhu
jam diharapkan I.15506 hlm 1. Longgarkan tubuh pasien agar tetap
termoregulasi 181) atau lepaskan berada direntang normal
membaik dengan pakaian
kriteria : 2. Sediakan
- Suhu tubuh lingkungan dingin
Observasi 1. Untuk mengetahui
membaik
1. Monitor suhu keefektifan tindakan
SLKI (L.14134
tubuh yang sudah diberikan dan
hlm 129)
mengetahui kondisi suhu
tubuh pasien
D.0056 Setelah dilakukan Manajemen Manajemen energi
tindakan Energi Observasi
keperawatan 1 x 24 (SIKI 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
jam diharapkan I.05178 hlm gangguan fungsi penyebab pasien
toleransi aktivitas 176) tubuh yang kelelahan
meningkat dengan mengakibatkan 2. Mengetahui
kriteria : kelelahan perkembangan tingkat
- Keluhan lelah 2. Monitor kelelahan pada pasien
menurun kelelahan fisik
- Aritmia setelah Terapeutik
aktivitas menurun 1. Sediakan 1. Lingkungan yang
SLKI (L.05047 lingkungan nyaman nyaman dan tenang akan
hlm 149) dan rendah stimulus menurunkan tingkan
(mengurangi kelelahan pasien
kunjungan)
Edukasi
1. Anjurkan tirah 1. Untuk mengurangi
baring tingkat kelelahan pasien
setelah aktifitas dan
menurunkan aritmia
pasien
O
TD:120/90 mmHg
N:80x/menit
S:39ºC
RR:20x/menit
- tidak ada bunyi ronchi
- napas pasien sudah teratur
A:
Setelah dilakukan monitor pada pasien
pola pernapsan dan respirasi sudah
mulai membaik yaitu 20x/menit
- Tindakan latihan batuk efektif
membuat pasien meresa napasnya
lebih ringan dan pola napas menjadi
normal
P: Manajemen Hipertermia
P: Manajemen Energi
stimulus dengan
mengurangi jumlah TD:120/90 mmHg
kunjungan. N:80x/menit
S:36,5ºC
RR:20x/menit
- tubuh terasa lebih bugar
A:
Setelah tirah baring dilakukan, tubuh
pasien akan merasa lebih relaks
Tindakan mengurangi jumlah
pengunjung dan kunjungan membuat
pasien dapat beristirahat dengan baik,
kondisi lingkungan tenang membuat
pasien merasa nyaman
Masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan.