Anda di halaman 1dari 5

Prodi : STr Keperawatan dan Profesi Ners/Semester 2

MK : Farmakologi

Etiket Obat

1. Obat Analgesik
Nama obat : Paracetamol
Merk dagang : Termorex Plus
A. Farmakokinetik
 Absorpsi : usus halus melalui transport pasif
 Distribusi : plasma memuncak dalam waktu 10-60 menit.
Konsentrasi rata-rata di plasma adalah 2,1 μg/mL dalam 6 jam dan
kadarnya hanya dideteksi dalam jumlah kecil setelah 8 jam.
Paracetamol memiliki waktu paruh 1 – 3 jam.Sekitar 25%
paracetamol dalam darah diikat oleh protein.
 Metabolisme : berada di hati melalui proses glukoronidasi dan
sulfasi menjadi konjugat non toksik
 Eliminasi : ekskresi melalui renal berlangsung dalam laju 0,16
– 0,2 mL/menit/kg. Selain ginjal, sekitar 2,6% akan diekskresikan
melalui bilier. Paracetamol juga dapat diekskresikan dengan
hemodialisa.
B. Farmakodinamik
 Cara kerja
Bekerja sebagai Analgetik-antipiretik, antihistamin,
dekongestan, ekspekttoransia.
Paracetamol termasuk kelompok analgesik atau pereda rasa
sakit. Paracetamol dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga
menengah dan bisa dipakai untuk menurunkan demam.
Chlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk
meredakan alergi. Pseudoephedrine yang digunakan untuk
melancarakan hidung yang tersumbat dan Gliseril guaiakoalat yang
digunakan untuk menekan batuk sehingga frekuensi nya berkurang.
Sehingga Termorex Plus digunakan sebagai obat untuk membantu
mengatasi gejala flu, batuk dan demam.

 Efek samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan
Termorex plus antara lain mengantuk, gangguan saluran cerna, dan
diare. Bila efek samping menetap bahkan memburuk, segera
hentikan penggunaan Termorex plus.
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah
satu komposisi dari Termorex Plus

Kategori Kehamilan: Badan Pengawas Obat dan Makanan


Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Termorex Plus ke dalam
Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi
terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak
tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh
lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat


simpatomimetik lain seperti, efedrin, fenilefrin. Pasien yang sedang
menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO)
inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah. Pasien
penderita diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat,
penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan
closed angle galucoma.

 Interaksi obat
Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic.
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan
potensi kerusakan hati. Kolestiramin dan lixisenatide :
mengurangi efek farmakologis paracetamol.

2. Antibiotik
Nama antibiotik : Penisilin
Merk dagang : Penicillin V
A. Farmakokinetik

 Absorpsi :Sekitar 60% penicillin V diabsorpsi secara cepat


pada saluran cerna. Penyerapan obat lebih baik pada kondisi perut
kosong. Bioavailabilitas berkisar antara 25-60%. Setelah pemberian
dosis 125 mg, konsentrasi puncak plasma 200-700 ng/ml tercapai
dalam 2 jam. Setelah pemberian 500 mg, konsentrasi plasma 3-5
mcg/ml tercapai dalam 30-60 menit.

 Distribusi :Setelah diabsorpsi, sebanyak 80% Penicillin V


berikatan dengan protein plasma. Obat ini distribusikan secara luas
pada jaringan tubuh. Konsentrasi obat tertinggi ditemukan di ginjal,
dan konsentrasi lebih kecil dapat ditemukan di hepar, kulit, dan
intestin. Obat ini mampu menembus plasenta, dan disekresikan ke
ASI.

 Metabolisme :Penicillin V dimetabolisme di hati. Sebagian obat


dimetabolisme menjadi penicilloic acid, hasil dari hidrolisis cincin
beta laktam yang tidak aktif secara mikrobiologi. Sejumlah 6-
aminopenicillanic acid (6-APA) juga ditemukan pada urine pasien
yang mendapat penicillin V.
 Eliminasi :Penicillin V diekskresikan melalui urin dengan
cepat. Dosis yang terdeteksi di urin sebanyak 25%. Sebagian kecil
obat juga diekskresikan ke dalam cairan empedu.

B. Farmakodinamik
 Cara kerja

Penicillin V bersifat bakterisidal terhadap mikroorganisme


sensitif penicillin. Obat ini mempengaruhi stadium multiplikasi
bakteri dengan mengganggu sintesis peptidoglikan dinding sel
bakteri.

Penicillin V memiliki aksi membunuh bakteri dengan


berikatan kepada penicillin binding protein  (PBP) yang berada
pada membran dalam bakteri. PBP berperan dalam proses
katalisasi sintesis peptidoglikan yang merupakan komponen
penting dari dinding sel. Oleh karena itu, penicillin V akan
mengganggu sintesis dinding sel bakteri, menghambat
pertumbuhan bakteri, dan memicu lisis.

 Efek samping
 Mual atau muntah.

 Sakit perut.

 Diare yang disertai demam dan kram perut.

 Menggigil.

 Nyeri sendi.

 Nyeri tenggorokan.

 Lidah yang menghitam dan berbulu.

 Gatal atau ruam pada kulit.


 Interaksi obat

 Meningkatkan kadar obat dalam darah, jika digunakan dengan


probenecid.
 Meningkatkan risiko timbul ruam, jika digunakan
dengan allopurinol.
 Dapat mengurangi efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk
tuberkulosis).

Anda mungkin juga menyukai