Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METABOLISME KARBOHIDRAT

“GLUKONEOGENESIS”
Mata Kuliah: Biokima
Dosen Pembimbing: Ida Mardalena, S.Kep, Ns, M.Si

Oleh: Kelompok 7
1. Luthfiani Syafa (P07120220008)
2. Vania Salsabila H (P07120220009)
3. Ulfatul Khabibah (P07120220018)
4. Afina Hani Rahma (P07120220025)
5. Qinanti Wulansari (P07120220034)

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Biokimia dengan judul “Glukoneogenesis”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang metabolisme karbohidrat glukoneogenesis.
Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan dan penulisan makalah ini, khususnya kepada Dosen Mata
Kuliah Biokimia Sarjana Terapan Keperawatan semester 2 di Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta yang telah membimbing kami dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta, 7 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................2
C. MANFAAT...................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. DEFINISI GLUKONEOGENESIS..............................................................3
B. FUNGSI GLUKONEOGENESIS.................................................................3
C. MEKANISME GLUKONEOGENESIS.......................................................4
D. PENGATURAN GLUKONEOGENESIS....................................................6
BB III.......................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.............................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk


mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk
mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen.
Subtrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik,
laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama
yang terlibat, Karena kedua organ tersebut mengandung komplemen
enzim-enzim yang diperlukan (Refika,2013).

Glukoneogenesis ini adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan


karbohidrat, contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. Karena
senyawa yang digunakan bukan karbohidrat, maka sumber karbonnya
adalah sejumlah senyawa glukogenik terutama berasal dari asam amino-L,
laktat tatau gliserol. Proses ini terjadi jika makanan yang dimakan tidak
cukup mengandung D-glukosa yang dapat menyebabkan turunnya kadar
glukosa darah (Refika,2013).

Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada


saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam
makanan. Pasokan glukosa yang terus menerus diperlukan sebagai sumber
energi,khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit. Kegagalan pada
Glukoneogenesis biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah
nilai yang kritis akan menimbulkan disfungsi otak yang dapat
mengakibatkan koma dan kematian (Murray dkk,2003).

Glukosa juga dibutuhkan di dalam jaringan adiposa sebagai sumber


gliserida-gliserol, dan mungkin mempunyai peran di dalam
mempertahankan kadar intermediat pada siklus asam sitrat dibanyak
jaringan tubuh. Bahkan dalam keadaan lemak memasok sebagian besar

1
kebutuhan kalori bagi organisme tersebut, selalu terdapat kebutuhan basal
tertentu akan glukosa. Glukosa merupakan satu-satunya bahan bakar yang
yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob. Unsur ini
merupakan prekursor gula susu (laktosa) di kelenjar payudara dan secara
aktif diambil oleh janin (Refika,2013).

Selain itu, mekanisme glukoneogenik dipakai untuk membersihkan


berbagai produk metabolisme jaringan lainnya dari darah, misal laktat
yang dihasilkan oleh otot dan eritrosit, dan gliserol yang secara terus-
menerus diproduksi oleh jaringan adipose. Propionat, yaitu asam lemak
glukogenik utama yang dihasilkan dalam proses digesti karbohidrat oleh
hewan pemamah biak, merupakan substrat penting untuk Glukoneogenesis
di dalam tubuh spesies ini (Refika,2013).

Dengan latar belakang tersebut, penyusun berkeinginan menggali


lebih dalam mengenai proses glukoneogenesis.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami definisi glukoneogenesis

2. Mengetahui fungsi glikoneogenesis

3. Memahami tahapan glukoneogenesis

4. Memahami pengaturan glikoneogenesis

5. Mengetahui reaksi-reaksi glukoneogenesis

C. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

2
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai metabolisme karbohidrat glukoneogenesis, serta
dapat dijadikan referensi dalam belajar mahasiswa maupun pelajar.
2. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan daoat dijadikan acuan belajar sehingga
dapat membantu pemahaman mengenai materi glukoneogenesis.
Selain itu, dengan memahami mekanisme glukoneogenesis diharapkan
mampu lebih memahami kondisi tubuh dan dapat menerapkan pola
hidup yang sesuai. .

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI GLUKONEOGENESIS

Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan


karbohidrat, yaitu asam laktat, gliserol, dan asam amino glikogenik.
Glukoneogenesis terjadi terutama pada sel-sel ginjal dan hepar, sedikit di otot
dan otak. Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah
sedikit terjadi pada korteks ginjal. Glukoneogenesis sangat sedikit terjadi di
otak, otot rangka, otot jantung, dan beberapa jaringan lainnya.
Glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutuhkan glukosa darah
jumlah yang banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar
glukosa darah tetap dalam kondisi normal.

Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan


suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis
glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan
dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan
sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak
enzim dan lintasan yang sama dengan glikolisis, tetapi bukan merupakan
kebalikan dari reaksi glikolisis.. Hal itu disebabkan karena ada tiga tahap reaksi
dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk
reaksi kebalikannya.

4
B. FUNGSI GLUKONEOGENESIS

Walau mungkin beberapa orang anti dengan makanan karbohidrat dan


komponennya (termasuk glukosa), glukosa sebenarnya sumber energi utama
bagi tubuh dan otak. Saat kita beristirahat, tubuh juga memerlukan energi
untuk berfungsi. Otak memerlukan glukosa agar bisa berfungsi. Berikut
beberapa fungsi dari glekoneogenesis:

a. Siklus glukoneogenesis melakukan peran penting dalam homeostasis


glukosa darah, selama kelaparan atau saat karbohidrat tidak tersedia
dengan jumlah mencukupi didalam makanan. (Murray,K. 2002)
b. Glukosa yang diproduksi dalam siklus ini memenuhi kebutuhan energi
banyak sel dan jaringan seperti sel darah merah, neuron, otot rangka,
medula ginjal, testis, jaringan embrionik. (Murray, K. 2002)
c. Siklus glukoneogenesis membersihkan metabolit yang terakumulasi dalam
darah, seperti laktat (dihasilkan dari otot dan sel darah merah) dan gliserol
(dihasilkan dari jaringan adiposa) (Murray, K. 2002)

5
C. MEKANISME GLUKONEOGENESIS

Proses pembentukkan glukosa dari sumber bukan karbohidrat. Substrat


utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, asam laktat, gliserol yang
dapat dikonversi menjadi gukosa. Asam amino glukogenik seperti alanine,
arginin, asparagin, sistein, glutamate, histidin, metionin, prolin, serin, valin,
dan triptofan dapat diubah menjadi glukosa setelah terlebih dahulu diubah
menjadi piruvat.

Asam laktat hasil oksidasi anaerob juga dapat diubah menjadi glukosa
setelah diubah menjadi oksaloasetat di dalam mitokondria. Gliserol hasil
metabolisme lemak juga dapat diubah menjadi glukosa setelah terlebih dahulu

6
diubah menjadi gliserol 3- fosfat kemudian menjadi dihidroksiaseton fosfat.
glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi
pada korteks ginjal.

Proses glukoneogenesis yang terjadi melalui pengubahan piruvat menjadi


oksaloasetat yang dikatalisis oleh piruvat karboksilase. Oksaloasetat yang
dihasilkan terjadi pada mitokondria dan harus dikeluarkan menuju sitosol,
namun molekul tersebut tidak dapat melalui membran mitokondria sebelum
diubah menjadi malat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat agar dapat
keluar menuju sitosol dan akan segera diubah kembali menjadi oksaloasetat.
Pengubahan oksaloasetat menjadi malat dikatalisis oleh malat dehydrogenase.
Malat keluar dari mitokondria menuju sitosol segera diubah menjadi
oksaloasetat kembali yang dikatalisis oleh malat dehidrogenase.

Oksaloasetat yang berada di sitosol akan diubah menjadi fosfoenolpiruvat,


dikatalisis oleh fosfoenolpiruvat karboksikinase dengan menggunakan GTP
sebagai donor fosfat. di hati dan ginjal, reaksi suksinat tiokinase dalam siklus
asam sitrat menghasilkan GTP dan GTP ini digunakan untuk reaksi
fosfoenolpiruvat karboksilase.

Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat, dikatalisis oleh


enolase. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat yang yang
dikatalisis oleh fosfogliseromutase. 3-fosfogliserat kemudian diubah menjadi
1,3 bifosfogliserat yang dikatalisis oleh fosfogliserokinase. 1,3 bifosfogliserat
diubah menjadi geseraldehida 3-fosfat, reaksi ini dikatalisis oleh gliseraldehida
3- fosfat dehidrogenase.

Gliseraldehida 3- fosfat dapat diubah menjadi dihidroksiaseton fosfat yang


dikatalisis oleh fosfotriosa isomerase dengan reaksi yang dapat bolak-balik.
Gliseraldehida 3- fosfat dan dihidroksiaseton fosfat akan disatukan dan
menjadi fruktosa 1,6-difosfat yang dikatalisis oleh aldolase. 1,6 bifosfat akan
diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh fruktosa 1,6-bifosfatase.
Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi glukosa 6 fosfat oleh fosfoheksosa

7
isomerase. Glukosa 6 fosfat akan diubah menjadi Glukosa yang dikatalisis oleh
enzim glukosa 6- fosfatase.

D. PENGATURAN GLUKONEOGENESIS

Hati dapat membuat glukosa melalui glukoneogenesis dan menggunakan


glukosa melalui glikolisis sehingga harus ada suatu sistem pengaturan yang
mencegah agar kedua lintasan ini bekerja serentak. Sistem pengaturan juga
harus menjamin bahwa aktivitas metabolik hati sesuai dengan status gizi tubuh
yaitu pembentukan glukosa selama puasa dan menggunakan glukosa saat
glukosa banyak. Aktivitas glukoneogenesis dan glikolisis diatur secara
terkoordinasi dengan cara perubahan jumlah relatif glukagon dan insulin dalam
sirkulasi.
Apabila kadar glukosa dan insulin darah turun, asam lemak dimobilisasi
dari cadangan jaringan adipose dan aktivitas oksidasi dalam hati meningkat.

8
Hal ini mengakibatkan peningkatan konsentrasi asam lemak dan asetil-KoA
dalam hati. Karena asam amino secara serentak dimobilisasi dari otot, maka
juga terjadi peningkatan kadar asam amino terutama alanin. Asam amino hati
diubah menjadi piruvat dan substrat lain glukoneogenesis. Peningkatan kadar
asam lemak, alanin, dan asetil-KoA semuanya memegang peranan
mengarahkan substrat masuk ke glukoneogenesis dan mencegah
penggunaannya oleh siklus asam sitrat. Asetil-KoA secara alosterik
mengaktifkan piruvat karboksilase dan menghambat piruvat dehidrogenase.
Oleh karena itu, menjamin bahwa piruvat akan diubah menjadi oksaloasetat.
Piruvat kinase dihambat oleh asam lemak dan alanin, jadi menghambat
pemecahan PEP yang baru terbentuk menjadi piruvat.
Pengaturan hormone alfosfofruktokinase dan fruktosa-1,6-bisfosfatase
diperantarai oleh senyawa yang baru ditemukan yaitu fruktosa 2,6-bisfosfat.
Pembentukan dan pemecahan senyawa pengatur ini dikatalisis oleh enzim-
enzim yang diatur oleh fosforilasi dan defosforilasi. Perubahan konsentrasi
fruktosa-2,6-bisfosfat sejajar dengan perubahan untuk glukosadan insulin yaitu
konsentrasinya meningkat bila glukosa banyak danberkurang bila glukosa
langka. Fruktosa-2,6- bisfosfat secara alosterik mengaktifkan fosfofruktokinase
dan menghambat fruktosa 1,6-bisfosfatase. Jadi, bila glukosa banyak maka
glikolisis aktif dan glukoneogenesis dihambat. Bila kadar glukosa turun,
peningkatan glukagon mengakibatkan penurunan konsentrasi fruktosa-2,6-
bisfosfat dan penghambatan yang sederajat pada glikolisis dan pengaktifan
glukoneogenesis.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat
karbohidrat tidak tersedia dengan jumlah mencukupi di dalam makanan.
Pasokan glukosa yang terus menerus sangat diperlukan sebagai sumber energi,
khususnya bagi jaringan sistem syaraf dan eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan
untuk jaringan adiposa sebagai sumber gliserol-gliserol, dan mungkin
mempunyai peranan dalam mempertahankan kadar senyawa-senyawa antara
pada siklus asam sitrat di dalam jaringan tubuh. (Murray, K. 2002).

9
Mekanisme glukoneogenesis dipakai untuk membersihkan berbagai
produk metabolisme jaringan lainnya dari dalam darah, misal laktat yang
dihasilkan oleh otot serta eritrosit dan gliserol dihasilkan oleh adiposa serta
propionat yang merupakan asam glukogenik dari hewan pemamah-biak. Hanya
sebagian dari laktat yang terbentuk pada kerja yang berat akan dioksidasi
dalam jaringan yang lain. Sebagian sisanya akan diubah kembali menjadi
glukosa atau kadang-kadang kalau persediaan glukosa masih cukup, akan
diubah menjadi lemak.

10
BB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Glukoneogenesis adalah reaksi kimia yang mengubah senyawa


nonkarbohidrat (glikogen, asam amino glikogenik, dan asam laktat) menjadi
glukosa guna menjaga homeostasis tubuh. Harus diingat bahwa rangkaian
reaksi glukoneogenesis walau menggunakan lintasan yang sama dengan
glikolisis, bukan merupakan kebalikan dari reaksi glikolisis. Hal itu disebabkan
karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya
diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.

Mekanisme glukoneogenesis dipakai untuk membersihkan berbagai


produk metabolisme jaringan lainnya dari dalam darah, misal laktat yang
dihasilkan oleh otot serta eritrosit dan gliserol dihasilkan oleh adiposa serta
propionat yang merupakan asam glukogenik dari hewan. Glukoneogenesis
adalah siklus yang penting, karena glukosa adalah “metabolit kunci” untuk
melakukan semua proses katabolik dan mempertahankan kehidupan.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah dengan kita telah
mengetahui dan memahami mengenai mekanisme dan peran glukoneogenesis
untuk tubuh kita, diharapkan kita dapat menerapkan pola hidup sehat dan pola
hidup yang bermanfaat untuk tubuh kita. Selain itu kita juga dapat
mengedukasi orang lain agar memberi manfaat untuk tubuh kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Biokima Metabolisme Karbohidrat.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1934/09E01867.pdf?
sequence=1&isAllowed=y. Diakses pada 7 Februari 2021

Handriani, Novi. Makalah Glukoneogenesis.


https://www.academia.edu/29638022/Makalah_Glukoneogenesis. Diakses pada 8
Februari 2021

Makalah Biokimia.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1934/09E01867.pdf?
sequence=1&isAllowed=y. Diakses pada 7 Februari 2021

Sari, Mutiara Indah. 2007. Reaksi-reaksi Biokimia Sebagai Sumber


Glukosa Darah.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1934/09E01867.pdf?
sequence=1&isAllowed=y. Diakses pada 7 Februari 2021

Wahjuni, Sri. 2013. Metabolisme Biokima. Diakses pada 7 Februari 2021

12

Anda mungkin juga menyukai