PENGEMBANGAN PELAYANAN BK
MAKALAH KELOMPOK VI
diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Bimbingan dan Konseling
yang Dibina oleh Ifdil, S.HI, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Kons.
Anggota Kelompok :
Dinda Putri (19016086)
Hafizah Meidya Fitri (19018020)
Intan Oktavia (19029024)
i
KATA PENGANTAR
الر ِحيم
الرحْ َم ِن ه
َّللاِ ه
س ِم ه
ْ ِب
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam
Bidang Pengembangan Pelayanan BK” dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin tugas ini tidak
akan sanggup diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuihi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Ifdil, S.HI, S.Pd,
M.Pd, Ph.D, Kons sebagai dosen Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan
arahan dalam menyusun makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah bekerja sama dan membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3
PENUTUP ..................................................................................................................................... 12
Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ................................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bidang layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu pemberian
bantuan yang dilakukan oleh guru BK terhadap peserta didik agar dapat memilih dan
menentukan keputusan-keputusan yang akan dipilih di dalam permasalahannya sehari-
hari serta dapat mencapai tugas perkembangannya dan menjadi bekal yang cukup untuk
kehidupannya ke depan. Guru pembimbing memiliki tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di
sekolah. Tugas guru pembimbing terkait dengan pengembangan diri siswa yang sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian yang dimiliki siswa. Dengan
pemberian layanan bimbingan yang tepat dan kontinyu diharapkan siswa mampu
memahami kelebihan dan kekurangannya, mandiri dan mampu mengoptimalkan potensi,
bakat, dan minat yang dimiliki.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Bidang Pelayanan BK?
2. Bagaimana peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu/dibina?
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum tujuan dari pada adanya bantuan layanan bimbingan dan konseling
adalah upaya untuk membantu siswa. Guna menemukan pribadinya dan memahami
potensi yang terdapat dalam dirinya sebagai modal untuk mengembangkan diri.
1) Bidang Pribadi
Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.
Menurut Depdikbud (dalam Sukardi, 2008: 54) jenis bimbingan ini membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik. Sedangkan dalam Depdiknas (2008: 7) pelayanan bimbingan
3
pribadi memantau peserta didik mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi
yang beriman, dan bertakwa kepada Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
2) Bidang Sosial
Bimbingan sosil merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah sosial. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial
adalah masaah hubungan dengan sesama teman, dengan guru dan dosen, serta staf,
pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan
dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
Dalam bidang ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan diri, sikap, dan
kebiasaan belajar serta dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan serta adanya
persiapan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan
belajar sendiri dapat diartikan sebuah bimbingan yang mana dalam hal ini bisa
menemukan cara belajar yang tepat, dalam pemilihan progam studi yang sesuai.
Menurut Sukardi (2008: 56-57) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
(1) Pemantapan sikap dan pembiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produkif,
baik dalam mencari informasi dan berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber, mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan, dan menjalani program
penilaian.
(2) Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri ataupun kelompok.
(3) Pemantapan penguasaan materi belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu
dan kesenian.
(4) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
terdapat di lingkungan sekitar dan masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dan pengembangan diri.
(5) Orientasi belajar di perguruan tinggi.
6
Menurut W.S. Winkel (2004: 139) bimbingan karier ialah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu;
dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang
telah dimasuki. Sedangkan menurut Yusuf (2010: 38) bimbingan karier yaitu bimbingan
untuk membantu siswa dalam perencanaan,.pengembangan dan pemecahan masalah-
masalah karier, seperti: pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi
lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan upaya
bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia
kerjanya, mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya
yang diharapkan. Lebih lanjut dengan layanan bimbingan karir individu maupun
menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
Menurut Sukardi (2008: 59) bidang ini dapat dirinci menjadi pokokpokok
berikut:
(1) Pemantapan pemahan diri yang berkenaan dengan kecenderungan karier yang akan
dikembangkan.
7
(2) Pemantapan orientasi dan informasi karier terlebih pada bidang karier yang
dikembangkan.
(3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan
guna memenuhi kebutuhan hidup.
(4) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, terlebih pada karier
yang dikembangkan.
Ada enam bidang bimbingan yang menjadi isi kegiatan BK di sekolah menurut
Suhertina (2014: 113-115) yaitu bidang bimbingan (a) pribadi, (b) sosial, (c) belajar, (d)
karier, (e) kehidupan beragama, dan (f) kehidupan berkeluarga.
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu
peserta didik/ sasaran layanan dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi
dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi kehidupan yang berkarakter, cerdas, dan
beragama, sesuai dengan karakteristik pribadi dan kebutuhan dirinya secara realistik.
9
6) Bidang pengembangan kehidupan beragama, dimaksudkan untuk membantu individu
dalam memantapkan diri berkaitan dengan perilaku keberagamaan menurut agama dan
keyakinan yang dianutnya.
10
mata pelajaran disekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut Makmun
(2003:142) mengemukakan sembilan peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
1. Sebagai Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar
informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
2. Sebagai Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajarandan lain-lain.
3. Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan
sertareinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di
dalam proses belajar dan pembelajaran.
4. Sebagai Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Sebagai Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6. Sebagai Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.
7. Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
8. Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9. Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling perlu dijalankan sesuai dengan porsi dan tujuannya
sehingga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik. Bidang layanan bimbingan dan
konseling merupakan salah satu pemberian bantuan yang dilakukan oleh guru BK
terhadap peserta didik agar dapat memilih dan menentukan keputusan-keputusan yang
akan dipilih di dalam permasalahannya sehari-hari serta dapat mencapai tugas
perkembangannya dan menjadi bekal yang cukup untuk kehidupannya ke depan. Ada
empat bidang pelayanan BK yaitu (1) pribadi, (2) social, (3) belajar, dan (4) karir. Disini
peran guru sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik, dengan
menentukan keputusan sesuai dengan keadaan, kemampuan setiap peserta didik. Agar
pengambilan keputusan tidak salah, untuk itu guru/ konselor harus menguasai bidang
dan layanan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
ini.
12
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Penataan Pendidikan Profesional dan
Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta:
Depdiknas.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya
13