Anda di halaman 1dari 16

BIDANG PELAYANAN BK DAN PERAN GURU DALAM BIDANG

PENGEMBANGAN PELAYANAN BK

MAKALAH KELOMPOK VI
diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Bimbingan dan Konseling
yang Dibina oleh Ifdil, S.HI, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Kons.

Anggota Kelompok :
Dinda Putri (19016086)
Hafizah Meidya Fitri (19018020)
Intan Oktavia (19029024)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021

i
KATA PENGANTAR
‫الر ِحيم‬
‫الرحْ َم ِن ه‬
‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ِ‫ب‬

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam
Bidang Pengembangan Pelayanan BK” dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin tugas ini tidak
akan sanggup diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuihi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Ifdil, S.HI, S.Pd,
M.Pd, Ph.D, Kons sebagai dosen Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan
arahan dalam menyusun makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah bekerja sama dan membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis masih mengalami hambatan, seperti


kurangnya pengetahuan dalam penyusunan makalah dan materi yang disajikan dalam
bentuk makalah ini masih sangat terbatas. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik atau saran yang dapat membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya makalah yang lebih sistematis kedepannya. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya kepada para mahasiswa. Sekian dari penulis terimakasih.

Padang, 28 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

C. Tujuan.................................................................................................................................... 2

D. Manfaat................................................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3

A. Bidang Bimbingan dan Konseling .......................................................................................... 3

1) Bidang Pribadi ................................................................................................................... 3

2) Bidang Sosial ..................................................................................................................... 4

3) Bidang bimbingan belajar ................................................................................................. 5

4) Bidang bimbingan karier ................................................................................................... 6

B. Peranan Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK.............................................. 10

BAB III .......................................................................................................................................... 12

PENUTUP ..................................................................................................................................... 12

Kesimpulan .............................................................................................................................. 12

B. Saran ................................................................................................................................... 12

DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bidang layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu pemberian
bantuan yang dilakukan oleh guru BK terhadap peserta didik agar dapat memilih dan
menentukan keputusan-keputusan yang akan dipilih di dalam permasalahannya sehari-
hari serta dapat mencapai tugas perkembangannya dan menjadi bekal yang cukup untuk
kehidupannya ke depan. Guru pembimbing memiliki tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di
sekolah. Tugas guru pembimbing terkait dengan pengembangan diri siswa yang sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian yang dimiliki siswa. Dengan
pemberian layanan bimbingan yang tepat dan kontinyu diharapkan siswa mampu
memahami kelebihan dan kekurangannya, mandiri dan mampu mengoptimalkan potensi,
bakat, dan minat yang dimiliki.

Kegiatan layanan bimbingan dan konseling tersusun dalam program layanan


bimbingan dan konseling. Program layanan bimbingan dan konseling memuat berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling, serta
mencakup empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bidang
belajar/akademik, pribadi, sosial dan karir. Setiap siswa memiliki kemampuan dan
karakteristik yang berbeda dalam hal belajar. Tidak sedikit siswa yang mengalami
permasalahan atau hambatan dalam kegiatan belajarnya. Permasalahan-permasalahan
yang bisa timbul dalam kegiatan belajar antara lain tidak ada motivasi belajar, tidak
mampu berkonsentrasi dalam belajar, nilai hasil belajar rendah, tidak bisa mengatur
waktu belajar, tidak siap menghadapi ujian/ulangan dan sebagainya.

Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah yang berperan untuk membantu


siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar
harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat
segera teratasi. Oleh karena itu, bimbingan belajar menjadi salah satu bentuk layanan
bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Program layanan bimbingan
1
belajar mempunyai bagian yang lebih besar di antara program bimbingan yang lain,
yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan karir. Hal ini dikarenakan kegiatan
utama di sekolah adalah belajar dan banyaknya permasalahan yang bisa timbul dalam
kegiatan belajar di sekolah yang tentunya akan berdampak pada pribadi, kehidupan
sosial dan pemilihan karir di masa depan. Tujuan penyelenggaraan bimbingan belajar
sekolah adalah agar siswa mampu memecahkan masalah belajar yang dihadapi,
memiliki kebiasaan belajar yang baik sehingga memperoleh prestasi yang optimal dan
mampu merencanakan masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Bidang Pelayanan BK?
2. Bagaimana peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu/dibina?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Bidang Pelayanan BK.


2. Menjelaskan peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu/dibina.

D. Manfaat

1. Dapat memahami Bidang Pelayanan BK.


2. Dapat memahami peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/dibina

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bidang Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program
pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk
membentuk peserta didik melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan
berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa layanan bimbingan dan


konseling merupakan salah satu pemberian bantuan yang dilakukan oleh guru BK
terhadap peserta didik agar dapat memilih dan menentukan keputusan-keputusan yang
akan dipilih di dalam permasalahannya sehari-hari serta dapat mencapai tugas
perkembangannya dan menjadi bekal yang cukup untuk kehidupannya ke depan.

Secara umum tujuan dari pada adanya bantuan layanan bimbingan dan konseling
adalah upaya untuk membantu siswa. Guna menemukan pribadinya dan memahami
potensi yang terdapat dalam dirinya sebagai modal untuk mengembangkan diri.

1) Bidang Pribadi
Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.

Menurut Depdikbud (dalam Sukardi, 2008: 54) jenis bimbingan ini membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik. Sedangkan dalam Depdiknas (2008: 7) pelayanan bimbingan

3
pribadi memantau peserta didik mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi
yang beriman, dan bertakwa kepada Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.

Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:

 Pemantapan sikap dan adanya pembiasaan serta pengembangan wawasan atau


pengetahuan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
 Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri serta mengembangkannya guna
kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur kreatif dan produktif, baik didalam
kehidupan sehari-hari ataupun untuk perannya dimasa yang akan datang.
 Pemantapan pemahaman tentang kekurangan ataupunbahkan kelemahan diri dan
menemukan usaha untuk menanggulanginya.
 Pemantapan tentang kemampuan dalam mengambil semua keputusan.
 Kemantapan kemampuan untuk mengarahkan diri yang sesuai dengan keputusan
yang telah diambil.
 Pemantapan pada perencenaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohani dan jasmani.

2) Bidang Sosial
Bimbingan sosil merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah sosial. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial
adalah masaah hubungan dengan sesama teman, dengan guru dan dosen, serta staf,
pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan
dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.

Bimbingan sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,


interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-
sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial yang tepat. Jenis bimbingan
ini membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Sedangkan dalam Depdiknas
4
(2008: 7) pelayanan bimbingan sosial membantu peserta didik memahami diri dalam
kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti
luhur dan tanggung jawab sosial.

Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:

 Pemantapan kemampuan cara berkomunikasi, baik melalui ragam lisan ataupun


tulisan secara efektif.
 Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan sebuah pendapat dan
beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
 Pemahaman kemampuan bertingkah laku dan menjalin hubungan sosial, baik
dirumah, sekolah maupun didalam masyarakat luas dengan menunjung tinggi
tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan
kebiasaan yang berlaku.
 Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman
sebaya disekolah atupun dimasyarakat.
 Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta cara
pelaksanaannya secara dinamis dan bertangung jawab.
 Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3) Bidang bimbingan belajar


Menurut Yusuf (2010: 37) bimbingan belajar atau akademik yaitu bimbingan
yang diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan
keterampilan dalam belajar dan memecahkan masalah-masalah belajar atau akademik.
Bimbingan belajar dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar-mengajar
yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan belajar. Yang tergolong masalah
akademik yaitu: pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsetrasi, cara belajar,
penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar,
perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.

Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar,


mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam
5
belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/
pendidikan. Dalam bimbingan akademik, para pembimbing berupaya memfasilitasi
individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.

Dalam bidang ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan diri, sikap, dan
kebiasaan belajar serta dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan serta adanya
persiapan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan
belajar sendiri dapat diartikan sebuah bimbingan yang mana dalam hal ini bisa
menemukan cara belajar yang tepat, dalam pemilihan progam studi yang sesuai.

Menurut Sukardi (2008: 56-57) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
(1) Pemantapan sikap dan pembiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produkif,
baik dalam mencari informasi dan berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber, mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan, dan menjalani program
penilaian.

(2) Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri ataupun kelompok.
(3) Pemantapan penguasaan materi belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu
dan kesenian.
(4) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
terdapat di lingkungan sekitar dan masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dan pengembangan diri.
(5) Orientasi belajar di perguruan tinggi.

4) Bidang bimbingan karier


Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan,
pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti: pemahaman terhadap
jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman
kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.

6
Menurut W.S. Winkel (2004: 139) bimbingan karier ialah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu;
dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang
telah dimasuki. Sedangkan menurut Yusuf (2010: 38) bimbingan karier yaitu bimbingan
untuk membantu siswa dalam perencanaan,.pengembangan dan pemecahan masalah-
masalah karier, seperti: pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi
lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi.

Dalam bidang bimbingan karier, membantu siswa merencanakan, dan


mengembangkan masa depan karier. Bimbingan karir juga merupakan layanan
pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program
pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, efektif,
maupun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami
proses pengambilan keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan
yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus
menerus berubah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan upaya
bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia
kerjanya, mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya
yang diharapkan. Lebih lanjut dengan layanan bimbingan karir individu maupun
menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

Menurut Sukardi (2008: 59) bidang ini dapat dirinci menjadi pokokpokok
berikut:

(1) Pemantapan pemahan diri yang berkenaan dengan kecenderungan karier yang akan
dikembangkan.

7
(2) Pemantapan orientasi dan informasi karier terlebih pada bidang karier yang
dikembangkan.
(3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan
guna memenuhi kebutuhan hidup.
(4) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, terlebih pada karier
yang dikembangkan.

Ada enam bidang bimbingan yang menjadi isi kegiatan BK di sekolah menurut
Suhertina (2014: 113-115) yaitu bidang bimbingan (a) pribadi, (b) sosial, (c) belajar, (d)
karier, (e) kehidupan beragama, dan (f) kehidupan berkeluarga.
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu
peserta didik/ sasaran layanan dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi
dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi kehidupan yang berkarakter, cerdas, dan
beragama, sesuai dengan karakteristik pribadi dan kebutuhan dirinya secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta


didik/ sasaran layanan dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat, efektif, dan berkarakter cerdas dengan teman
sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu


peserta didik mengembangkan kemampuan belajar sesuai dengan program studi dan
arah peminatannya, berdisiplin, ulet dan optimal dalam rangka mengikuti pendidikan
pada jenjang/ jenis satuan pendidikannya, serta belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karier, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu siswa dalam


menerima, memahami, menilai informasi dan pengalaman serta memilih dan
mengambil keputusan arah karier secara jelas, objektif dan bijak.

e. Bidang bimbingan kehidupan berkeluarga, adalah pelayanan BK untuk membantu


siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang kehidupan berkeluarga.

f. Bidang bimbingan kehidupan keberagamaan adalah pelayanan BK untuk membantu


siswa dalam pengembangan kehidupan beragama serta mampu menghadapi dan
8
memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama tujuannya
agar siswa memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya.

Menurut Endang Ertiati Suhesti (2012 ) terdapat 6 bidang bimbingan konseling


yaitu.
1) Bidang pengembangan pribadi, bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk
membantu individu mengatasi kesulitan pemahaman terhadap dirinya sendiri, dan
membantu mengatasi kesulitan dalam menggali potensi diri yang dimiliki, juga
membantu individu dalam mengembangkan dirinya dalam lingkungan sekitarnya.

2) Bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan sosial berkaitan erat dengan


bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya, melalui hubungan
sosial yang dihadapi individu, misalnya masalah pergaulan dengan teman sejenis
maupun lawan jenis. Maslah bagaimana menjaga kehormatan individu dengan alam
sekitar, dan sebagaimana yang berkaitan dengan penyesuaian diri terhadap hubungan
dengan orang lain ataupun dengan lingkungan sekitar.

3) Bidang pengembangan belajar, bidang belajar mencakup permasalahan yang


berkaitan dengan kesulitan belajar seseorang, misalnya tidak bisa berkonsentrasi saat
belajar, tidak bisa mengatur waktu belajar, tidak tahu bagaimana belajar yang efektif,
dan sebagainya.

4) Bidang pengembangan karir, berkaitan dengan pemahaman individu terhadap dunia


kerja. Selain itu, pengembangan karir yang sesuai dengan kemampuan dirinya dan
pennyesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya. Oleh karena itu dengan upaya
bimbingan karir ini diharapkan individu dapat menentukan keputusan yang bertanggung
jawab terhadap masa depan yang diinginkannya serta dapat mengembangkan dirinya
secara optimal.

5) Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga, bahwa bimbingan keluarga


dimaksudkan untuk membantu individu dalam mencari, menetapkan serta mengambil
keputusan berkenan dengan rencana perkawinan atsu kehidupan keluarga yang sedang
dijalaninya.

9
6) Bidang pengembangan kehidupan beragama, dimaksudkan untuk membantu individu
dalam memantapkan diri berkaitan dengan perilaku keberagamaan menurut agama dan
keyakinan yang dianutnya.

B. Peranan Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK


Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan hanya menjadi
tanggungjawab guru bimbingan dan konseling (guru BK) melainkan menjadi tanggung
jawab bersama semua guru, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran di
bawah koordinasi guru bimbingan dan konseling. Sekalipun tugas dan tanggung
jawab utama guru kelas maupun guru mata pelajaran adalah menyelenggarakan kegiatan
belajar dan pembelajaran, bukan berarti dia sama sekali lepas dari kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru kelas dan guru mata pelajaran
tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisiensi pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah, bahkan dalam batas-batas tertentu guru kelas maupun guru
mata pelajaran dapat bertindak sebagai pembimbing (konselor) bagi siswanya. Salah
satu peran yang harus dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk
menjadi pembimbing yang baik guru harus memiliki pemahaman tentang siswa yang
dibimbingnya.
Lebih jauh, Makmun (2003) menyatakan bahwa gurus ebagai pembimbing
dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam
belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas
kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching). Berkenaan
dengan upaya membantu mengatasi kesulitan atau masalah siswa, peran guru tentu
berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konselor profesional. Berkenaan peran guru
kelas dan guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Willis (2005)
mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada
siswa harus manusiawi, religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli,
memahami dan menghargai tanpa syarat.
Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan
dan konseling disekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru

10
mata pelajaran disekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut Makmun
(2003:142) mengemukakan sembilan peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
1. Sebagai Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar
informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
2. Sebagai Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajarandan lain-lain.
3. Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan
sertareinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di
dalam proses belajar dan pembelajaran.
4. Sebagai Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Sebagai Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6. Sebagai Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.
7. Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
8. Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9. Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling perlu dijalankan sesuai dengan porsi dan tujuannya
sehingga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik. Bidang layanan bimbingan dan
konseling merupakan salah satu pemberian bantuan yang dilakukan oleh guru BK
terhadap peserta didik agar dapat memilih dan menentukan keputusan-keputusan yang
akan dipilih di dalam permasalahannya sehari-hari serta dapat mencapai tugas
perkembangannya dan menjadi bekal yang cukup untuk kehidupannya ke depan. Ada
empat bidang pelayanan BK yaitu (1) pribadi, (2) social, (3) belajar, dan (4) karir. Disini
peran guru sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik, dengan
menentukan keputusan sesuai dengan keadaan, kemampuan setiap peserta didik. Agar
pengambilan keputusan tidak salah, untuk itu guru/ konselor harus menguasai bidang
dan layanan bimbingan dan konseling.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
ini.

12
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Penataan Pendidikan Profesional dan
Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta:
Depdiknas.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Suhesti Ertiati, Endang. 2012. Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap.


Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Suhertina. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Pekanbaru: Mutiara Pesisir
Sumatra.
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, A. Juntika. 2010. Landasan Bimbingan dan
Konseling.Bandung: Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai