Anda di halaman 1dari 17

Nama : Fajar

Npm : 197052513

Kelas : A3 sms 2

Mk : ISDB

Hari/tgl: Jumat 3.april.2020

Dosen : Dr. M. Alipatan,SH.,M.Pd

1.Pertanyaannya:

a. Bandingkan dan jelaskan faktor internal, faktor eksternal yang


berpengaruh dalam perubahan sosial dalam masyarakat (minimal
masing-masing 4 item)
b. Uraikan dampak positif dan dampak negatif perubahan sosial
(minimal masing-masing 4 item)

A. factor internal

- Keadaan masyarakat
Keadaan masyarakat  terdiri dari jumlah, tingkat kepadatan, persebaran, komposisi,
dan kualitas penduduk.Setiap harinya keadaan ini akan terus mengalami perubahan
berupa peningkatan maupun penurunan. Akibatnya, perubahan sosial akan terjadi
untuk menyesuaikan dengan keadaan. 

- Penemuan baru

Kehidupan terus berjalan secara dinamis. Sehingga manusia senantiasa mencari cara untuk
menemukan teknologi-teknologi baru yang lebih efektif untuk membantu kinerja atau
mengatasi masalahnya.

Nah, penemuan-penemuan baru ini secara otomatis mengakibatkan perubahan sosial. Sebagai
contoh, adanya internet menyebabkan perubahan pada cara orang mencari informasi,
berkomunikasi, berkerja, dan lain sebagainya. 

- Ketidaksepakatan dalam masyarakat


Tak dapat dipungkiri, pro dan kontra dalam suatu masyarakat sudah pasti terjadi. Imbasnya,
seringkali memunculkan konflik antar masyarakat.

Keadaan ini kemudian memaksa mereka untuk menemukan solusi yang secara otomatis akan
menyebabkan perubahan sosial masyarakat dalam porsi besar maupun kecil. 

- Revolusi sosial

Revolusi sosial berarti perubahan secara menyeluruh dan fundamental dalam masyarakat
dalam waktu yang relatif singkat dan menimbulkan dampak cukup besar.

Beberapa contoh revolusi yang pernah terjadi di Indonesia, di antaranya revolusi pra
kemerdekaan tahun 1945, revolusi transisi pemerintah orde lama ke orde baru tahun 1966,
dan revolusi menuntut turunnya Soeharto sebagai presiden tahun 1988 yang kemudian
melahirkan orde reformasi. 

A. Factor External

- Perubahan alam

Perubahan alam terjadi diluar kendali manusia, meskipun penyebabnya sering kali karena
ulah manusia.

Beberapa perubahan alam yang dimaksud di sini, seperti iklim, kondisi tanah, gempa bumi,
tsunami, banjir, dan bencana alam lainnya.

Adanya perubahan alam tersebut, kemudian menimbulkan terjadinya perombakan susunan


fisik dalam lingkungan tertentu.

- Konflik antar negara

Pada skala internasional ada beberapa negara atau kelompok antar negara yang mengalami
konflik sampai terjadi peperangan.

Kondisi ini sedikit banyak akan mempengaruhi negara lain yang tidak terlibat dalam konflik.
Contoh, perang dingin antara Amerika dan Rusia menimbulkan adanya blok barat dan blok
timur.

- Pengaruh budaya luar

Pergaulan dengan bangsa lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui perantara
media menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya antar masyarakat.

Akulturasi merupakan proses  bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk
kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Sedangkan asimilasi merupakan bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga
membentuk kebudayaan baru. Adanya akulturasi ataupun asimilasi ini sudah tentu
menimbulkan dinamika sosial budaya dalam masyarakat.

- Peperangan

Perbuahan sosial ekternal yang menjadi pengaruh salah satunya adalah adanya peperangan.
Peperangan yang muncul antar kelompok ataupun antar negara dapat mengakibatkan
perubahan sosial, hal ini lantaran pihak yang menang dalam peperangan memiliki kekuasaan
penuh pada pihak yang kalah. Pihak yang menang dalam peperangan juga akan memiliki
pengaruh dominan (lebih). Sehinga hal ini menjadi penyebab terjadi perubahan sosial secara
sistematis pada kedua belah pihak.

Itulah faktor internal dan eksternal dari perubahan sosial dalam masyarakat. Dari sini
dapat diketahui bahwa dinamika dalam kehidupan sosial tak bisa dihindari.

Oleh karena itu, menjadi tugas masing-masing individu untuk mampu melihat mana
perubahan yang membawa ke arah positif atau negatif. Semoga bermanfaat untuk
menambah pengetahuan tentang perubahan sosial.

1. B

Dampak positif dan negatif perubahan sosial budaya, antara lain :

Dampak Positif :

- Adanya penemuan - penemuan baru tersebut dapat membantu aktivitas


manusia

- Membentuk pola pikir masyarakat agar lebih rasional dan ilmiah

- Bermunculan ide - ide kreatif yang sesuai dengan perkembangan zaman

Dampak Negatif :

- Masuknya kebudayaan dari luar yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
norma yang telah terbentuk

- Dapat menghilangkan kebudayaan asli dari suatu wilayah atau negara

- Bermunculan penyimpangan - penyimpangan sosial yang baru

Pembahasan :
Perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi di tengah - tengah
masyarakat baik itu perubahan pada nilai, norma, hingga dengan tingkah laku
masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi di tengah - tengah masyarakat
disebabkan oleh adanya faktor pendorong, diantaranya :

- Adanya perubahan jumlah penduduk

- Adanya peperangan atau konflik yang terjadi di wilayah tersebut

- Adanya bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut

- Adanya penemuan - penemuan baru

- Masuknya kebudayaan dari luar ke dalam suatu negara

Berdasarkan sifatnya, perubahan sosial dapat dikategorikan menjadi dua


macam diantaranya :

1. Perubahan kecil, adalah perubahan sosial yang tidak memberikan


pengaruh atau dampak secara langsung kepada masyarakat. Adapun contoh
perubahan kecil antara lain :

- Adanya perubahan trend design interior

- Perubahan trend model gaya rambut

- Perubahan trend model pakaian

- Perubahan tren model sepatu

2. perubahan besar, adalah perubahan sosial yang dapat memberikan pengaruh


secara langung terhadap masyarakat dengan adanya perubahan sosial tersebut.
Adapun contoh perubahan besar antara lain :

- Perubahan atau pergantian kepala negara atau presiden

- Perubahan susunan kabinet

- Perubahan kurikulum pendidikan

- Perubahan peraturan transportasi seperti yang terjadi di Jakarta


2. A

- Cara (usage)
Cara adalah bentuk perbuatan yang bersifat perorangan. Norma ini mempunyai daya
ikat yang lemah, penyimpangan terhadap cara tidak akan mendapat hukuman berat,
tetapi hanya sekedar celaan. Misalnya, cara berpakaian, cara berdandan, cara makan,
atau cara menelepon antara orang yang satu dan yang lainnya pasti berbeda.
Seseorang yang memakai celana pendek dalam suatu pesta akan mendapat celaan dan
orang sekitarnya.
- Kebiasaan (folkways)

Kebiasaan adalah cara melakukan perbuatan yang diulang-ulang dengan pola yang
sama karena dianggap baik. Kebiasaan mempunyai daya ikat yang lebih tinggi
dibandingkan ndengan cara. Inisalnya, mengetuk pintu ketika akan bertamu atau
masuk ke ruangan orang lain dan memberikan sesuatu dengan tangan kanan adalah
kebiasaan-kebiasaan yang baik dan sopan. Sanksi terhadap pelanggaran kebiasaan
masih tergolong.ringan, yaitu berupa sindiran atau ejekan, meskipun dibandingkan
dengan pelanggaran terhadap cara (usage), sanksi terhadap kebiasaan Iebih berat.

- Tata kelakuan (mores)

Tata kelakuan adalah perilaku yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai
perilaku yang balk dan diterima sebagai norma pengatur, juga pengawas terhadap
anggota-anggotanya. Tata kelakuan berwujud dalam bentuk paksaan dan larangan,
sehingga secara Iangsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan
perbuatannya berdasarkan tata kelakuan tersebut. Sanksi terhadap pelanggaran
tata kelakuan tergolong berat. Inisalnya, seo rang pembantu rumah tangga yang
mencoba tidur-tiduran ketika sedang membersihkan kamar tidur majikannya,
kemudian tiba-tiba nyonya rumahnya masuk ke dalam kamar. Saat itu juga si
pembantu mungkin akan diberhentikan oleh majikannya.

- Adat istiadat (custom)

Adat istiadat adalah pola-pola perilaku yang diakui sebagai hal baik dan dijadikan
hukum tidak tertulis dengan sanksi yang berat. Sanksi atau hukuman diberikan
oleh orang yang dianggap paling mengetahui seluk-beluk adat, seperti pimpinan
adat, pemangku adat atau kepala suku. Inisalnya, dalam masyarakat dikenal istilah
“tabu” (pantangan). Sesuatu yang ditabukan oleh masyarakat berarti tidak boleh
dilanggar, jika dilanggar akan menimbulkan bencana bagi seluruh warga dan si
pelaku akan dikenai sanksi yang berat.

2.Pertanyaan:
a. Bandingkan dan uraikan 4 komponen kekuatan yang mengikat
norma,
b. Jelaskan perbedaan etika , moral dan norma

1. B.
1. ETIKA

Etika berasal dari kata “Ethos” yang berarti adat kebiasaan yakni perilaku yang dilakukan
secara terus menerus  yang kemudian dinilai baik dan buruknya,boleh atau tidak,pantas atau
tidak pantas.
Dari perspektif filsafat  etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari tingkah laku
manusia dinilai dari segi baik buruk,baik dan jahat yang dillakukan secara sadar,bebas dan
disengaja.sebab perilaku yang dilakukan secara tidak sadar tidak bebas dan tidak disengaja
tidak boleh diberi sangsi.kalaupun diberi sanksi akan lebih ringan atau paling ringan

Etika terdiri dari etika Umum dan etika Khusus.Etika Umum adalah aturan/prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia,sedangkan etika khusus membahas prinsip prinsip yang
ada hubungannya dengan berbagai tindakan manusia

Etika khusus terdiri atas etika individu dan etika sosial.etika individu membahas kewajiban
manusia  kepada dirinya sendiri,etika sosial membahas kewajiban kewajiban diri sendiri
kepada manusia yang lain dalam lingkup kehidupan bermasyarakat.

2.  Moral

Yakni  tradisi kepercayaan mengenai  perilaku benar dan salah.Norma moral adalah sistem
aturan yang berlaku bagi manusia yang bersumber  dari hati nurani manusia
Moral dapat dikatakan sama satu dengan manusia yang lain,karena bersumber pada hati
nurani manusia.Didalam hati nurani manusia  terdapat fungsi yang sudah ada sejak lahir
kesadaran ini muncul bersamaan dengan perkembangan tingkat kedewasaan manusia. Yang
menjadi dasar moral adalah: kesamaan mengenai harkat dan martabat yang sama,semua
warga negara mempunyai status dan kedudukan yang sama

3. Norma

Merupakan sistem aturan hidup yang bersumber pada kesepakatan kesepakatan yang 
diciptakan oleh dan dalam komunitas pada wilayah tertentu.
norma dibedakan menjadi dua yaitu:
a.Norma Umum
adalah  aturan yang bersifat umum dan universal  meliputi :

 Norma Hukum : aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya
pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat
berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran
terhadap norma ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman
mati)
 Norma sopan santun:

peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat
relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat,
lingkungan, atau waktu.
 Norma kesusilaan : Norma kesusilaan adalah norma yang bersumber dari hati nurani
(batin) manusia agar manusia selalu berbuat kebaikan dan tidak melakukan perbuatan
yang tercela. Pada dasarnya setiap manusia memiliki hati nurani yang sama dan selalu
mengajak pada kebaikan dan kebenaran. Karenanya, ketika melakukan pelanggaran
terhadap teguran hati nurani, akan timbul penyesalan dan rasa kecewa yang
mendalam. Inilah sanksi yang diterima saat melanggar norma kesusilaan.

 Perbedaan norma hukum dan norma social adalah:

- Norma hukum

* Aturannya pasti (tertulis)


* Mengikat semua orang
* Memiliki alat penegak aturan
* Dibuat oleh penegak hukum
* Bersifat memaksa
* Sanksinya berat

- Norma social:

* Kadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis


* Ada/ tidaknya alat penegak tidak pasti (kadang ada, kadang tidak ada)
* Dibuat oleh masyarakat
* Bersifat tidak terlalu memaksa
* Sanksinya ringan

3.Pertanyaan:
a. Jelaskan dan uraikan makna manusia sebagai individu
b. Jelaskan dan uraikan makna manusia sebagai makluk sosial
c. Jelaskan dan uraikan makna manusia sebagai anggota masyarakat

3 A

Apa makna manusia sebagai makhluk individu?

Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau
makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan
bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Manusia individu adalah subyek yang
mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera
mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka
serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak,
remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan
untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai
dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.

2. Apa makna manusia sebagai makhluk sosial?

Secara kodrati, manusia merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai


makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk
sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga
tercipta sebuah kehidupan yang damai. Makhluk sosial adalah makhluk yang
memiliki kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai
kebutuhan dasar yang disebut kebutuhan sosial.

3. Apa implikasi-implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan manusia itu?

Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu
manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai
seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas.
Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa
berbagi dan saling tolong menolong.

4. Mengapa interaksi sosial menjadi kunci dalam kehidupan sosial?

Karena Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari
masyarakatnya. Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial ini di dasarkan
kepada komunikasi. Karenanya Komunikasi merupakan dasar dari existensi suatu
masyarakat. Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial, hubungan satu dengan
yang lain warga-warga suatu masyarakat, baik dalam bentuk individu atau perorangan
maupun dengan kelompok-kelompok dan antar kelompok manusia itu sendiri,
mewujudkan segi dinamikanya perubahan dan perkembangan masyarakat. Apabila
kita lihat komunikasi ataupun hubungan tersebut

5. Apakah semua interaksi sosial yang berlangsung  bersifat positif bagi kehidupan
manusia?

Ya karena Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan – aturan dan nilai – nilai yang ada
dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing –
masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita
harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari
hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu
ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

3 B
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan
pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada
kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari
oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung berteman
dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling
membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia
hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari
manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:

1. Ada dorongan untuk berinteraksi.


2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:

1. Menurut KBBI :
Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan manusia lain.
2. Menurut Elly M. Setiadi :
Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias melepaskan diri dari
pengaruh orang lain.

3. Menurut Dr. Johannes Garang :


Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.

4. Menurut Aristoteles :
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup
bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain

5. Menurut Liturgis :
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama lain serta tidak
dapat melepaskan diri dari hidup bersama.
3 C

Manusia sebagai Masyarakat (Sosial)


Pada hakekatnya, manusia merupakan mahkluk sosial di samping sifat-sifat lainya
yang secara pribadi dimiliki. Secara alami keberadaan manusia membutuhkan hubungan
dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan lingkungan
sosial di sekitarnya. Untuk itu, perlu dilihat makna sosial itu sendisri baik secara kebahasaan
maupun dari aktivitas simbolis yang dilakukannya. Secara etimologi, istilah sosial berasal
dari bahasa latin socius yang artinya teman, perikatan. Jadi , secara etimologi manusia
sebagai mahkluk sosial adalah mahkluk yang berteman, yang memiliki perikatan antara satu
orang dengan orang lain .istilah sosial ini menekankan adanya relasi atau interaksi antar
manusia, baik itu relasi seorang individu dengan individu yang lain, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Sementara itu, pengertian masyarakat secara luas adalah menunjuk pada sekelompok
orang yang memiliki perasaan tertentu sehingga menimbulkan keeratan hubungan diantara
anggota-anggotany. Mereka memiliki rasa persatuan karena memiliki kebiasaan atau
kebudayaan yang sama, logat bahasa yang sama, asal-usul yang sama dan bertempat tinggal
dalam batas geografis yang sama. Keeratan hubungan ini lebih dirasakan anggota
masyarakat daripada oleh orang lain. Mereka memiliki ikatan norma-norma dan adat istiadat
yang sama, sehingga masing-masing merasa memiliki dan merasa bertanggung jawab atas
keutuhan masyarakatnya.
Sebagai mahkluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan
kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu.
Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga. Dalam keluarga seorang bayi
membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya agar dapat tumbuh dan berkembang secara
baik dan sehat. Manusia sebagai mahkluk sosial dimulai sejak lahir sampai mati dan selalu
hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia diluar masyarakat.
Esensi manusia sebagai mahkluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang
status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama, serta bagaimana tanggung jawab dan
kewajibannya di dalam kebersamaan.
1.      Karakteristik manusia sebagai mahkluk sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai mahkluk sosial itu ada yang
menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis yang terdiri dari:
a.       Dorongan untuk makan
b.      Dorongan untuk mempertahankan diri
c.       Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya
sebagai seorang mahkluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh
peran manusia sebagai mahkluk sosial.1[10]
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatan sebagai mahkluk sosial adalah adanya suatu
bentuk interaksi sosial di dalam hubungannya dengan mahkluk sosial lainnya yang
dimaksudkan adalah dengan manusia satu dengan manusia lainnya. Secara garis besar faktor-
faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
a)    Tekanan emosional
Kondisi psikologis seseorang sangatlah mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain, apakah sedang bahagia,senang atau sebaliknya sedih, berduka dan
seterusnya.
b)   Harga diri yang rendah
Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi yang direndahkan , maka ia akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain. Karena ketika seseorang
merasa direndahkan secara spontan ia membutuhkan kasih sayang dari pihak lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi psikologis kembali seperti semula.
c)    Isolasi sosial
Orang yang merasa atau dengan sengaja terisolasi oleh komunitasnya atau pihak –
pihak tertentu, maka ia akan berupaya melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau
sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Dengan demikian, manusia sebagai mahkluk sosial tampak pada kenyataan bahwa
tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan oranglain. 2[11]

2.      Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial


Manusia sebagai mahkluk sosial artinya, manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia memiliki kedudukan dan kekayaan dia selalu membutuhkan manusia lain.

2
Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
mahkluk sosial.
Hakikat manusia sebagai mahkluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam
perkembangan ini spesialisasi hdan generalisasi atau organisasi harus saling membantu.
Sebab kemajuan manusia tampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerja sama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk
kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
3.        Pengembangan manusia sebagai mahkluk sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah sesalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi
interdependensi. Di dalam kehidupan selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu
kesatuan hidup, warga masyarakat dan warga negara.
Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan posistif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang
diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap [ribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasaan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman
modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional
dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang
khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat
yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Dengan demikian manusia sebagai mahkluk sosial berarti bahwa di samping
manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama
dalam memenuhi kebutuhan rohani.3[12]
3
4.Pertanyaan:
a. Bagaimana persyaratan menjadi kota metropolitan dan apa yang
dimaksud kota metropolitan
b. Bagaimana strategi pengembangan perkotaan metropolitan
c. Bagaimana penanggulangan permasalahan limbah industri dalam
bentuk limbah padat hasil industri, limbah cair hasil buangan industri
dan limbah gas dan partikel hasil industri. Uraikan dan jelaskan
ketiga limbah tersebut.

4. A

Metropolitan sendiri ialah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kota yang
relatif besar, baik luas wilayahnya, aktivitas ekonomi dan sosial, maupun jumlah
penduduknya. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang,
kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan
inti dengan kawasan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan dan dihubungkan dengan
sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk sekurang-
kurangnya 1.000.000 jiwa.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak kota yang tergolong kota metropolitan, diantaranya
adalah Kota DKI Jakarta, Kota Surabaya, Kota Medan, Kota Bandung, dan kota-kota lainnya.

Ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi agar kota tersebut dapat berdiri dengan
megahnya, yaitu :

1. Syarat Administratif

Adapun syarat administratif meliputi persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota


yang bersangkutan dan adanya persetujuan DPRD provinsi induk dan Gubernur, serta
rekomendasi Menteri Dalam Negeri.

2. Syarat Teknis

Syarat teknis meliputi beberapa faktor yang mendasari pembentukan suatu negara,
diantaranya adalah kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas daerah, pertahanan, sosial
politik, dan hal yang mendukung lainnya

3. Syarat Fisik

Untuk mendirikan suatu kota, dibutuhkan paling sedikit empat kecamatan dan memiliki
sarana dan prasana pemerintahan.
4. B

- Strategi Pembangunan yang mengutamakan keadilan keseimbangan dan pemerataan

- Strategi Pembangunan berdimensi kewilayahan

- Strategi Pembangunan yang mendorong integrasi sosial dan ekonomi antar wilayah secara
baikstrategi pengembangan ekonomi lokal

4. C

1. Limbah cair

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil
buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat
berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut
dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:

 Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya
yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
 Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari
industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
 Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari
berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan
ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke
dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan
luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung
kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan
(AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
 Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas
permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa
partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.

2. Limbah padat

Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang berbentuk
padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu,
kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:

 Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
 Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga
sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
 Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah
membusuk.
 Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai
binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
 Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang
berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
 Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal
daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
 Limbah gas

3.Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami udara
mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara
yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang
dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.
Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap
air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan
melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung.

5.Pertanyaan:
a. Bagaimana bentuk kemajemukan masyarakat di Indonesia dan
faktor-faktor apa mempengaruhi keragaman masyarakat
b. Bagaimana penjelasan pendapat ahli (minimal 2 ahli) tentang ciri-ciri
masyarakat majemuk

JAWAB:A. 1. Masyarakat Kepulauan dan Perbedaan Etnik

Wilayah Indonesia adalah wilayah yang terdiri dari tiba pulau yaitu sekitar 17.504 pulau
besar dan kecil. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman suku
dan budaya yang khusus di setiap pulau yang ada Setiap pulau di Indonesia secara umum
dihuni oleh suku bunga yang berbeda. Setiap pulau memiliki iklim dan geografis tertentu.
Keadaan iklim dan geografis itu berpengaruh terhadap budaya yang mereka miliki. Suku
bangsa ini berasal dari suatu induk bangsa tertentu yang dulunya membuka dan menemukan
pulau yang sekarang didiami oleh keturunan mereka

Pembentukan suku-suku bangsa di Indonesia sekarang ini terjadi karena perpindahan


kelompok-kelompok manusia dari Asia ke Kepulauan Nusantara. Mereka berasal dari bangsa
berlainan dan memiliki budaya yang beragam pula. induk bangsa yang besar dan tertua yang
pernah hidup di Indonesia adalah induk bangsa Negroid. Weddad, dan Melayu

2. Perdagangan Laut dan Perbedaan Agama


Karena posisi Indonesia yang strategis, di persimpangan lalu lintas perdagangan dunia, terjadi
persinggahan kaum pedagang dari segala penjuru dunia di negara kepulauan Indonesia.
Banyak antara mereka yang dikenal selain sebagai pedagang juga sebagai kaum yang
membawa misi keagamaan. Selain membawa barang perdagangan, mereka juga membawa
kebudayaan baru ke indonesia.

3. Penjajahan dan Perbedaan Ras

Masuknya penjajah Belanda ke Indonesia ikut mewarnai kemajemukan masyarakat


Indonesia, terutama dalam hal ras. Ras pada zaman penjajah menjadi pembeda yang sangat
penting dalam pergaulan sosial sehari-hari dan kebudayaan anggota masyarakat. Pembagian
sosial atas dasar ras terutama berlaku antara ras kulit putih dengan ras kulit cokelat. Ras kulit
putih adalah bangsa Eropa, terutama Belanda. Adapun ras kulit cokelat adalah bangsa
pribumi. Perbedaan ras di zaman penjajah Belanda tidak hanya berkaitan dengan soal
pergaulan sosial dan budaya saja, tetapi juga tingkat kesejahteraan ekonomi mereka.

 B. Dr. Nasikun mengemukakan masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam


mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-
bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggota masyarakat kurang
memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki
homogenitas atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama
lain
 Furnival mengemukakan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang
terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi
terpisah –pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama
lainnya.

Karakteristik masyarakat majemuk

1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda


satu dengan yang lain

2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat


nonkomplementer

3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-


nilai yang bersifat dasar
4. Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain

5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling
ketergantungan dalam bidang ekonomi

masyarakat majemuk menurut Van de Berg adalah sebagai berikut.

1.Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas


budaya yang berbeda satu sama lain.

2.Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya
tingkat perbedaan budaya yang tinggi.

3.Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai


sosial yang bersifat dasar.

4.Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain.

5.Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.

6.Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

Anda mungkin juga menyukai