KELAS : A3/Semester 3
NPM : 197052513
FAKULTAS : Vokasi
Biomekanika
1. A. Disc L5/S1 Dalam Aktivitas Pengangkatan, Adalah pengertian dari lumbar 5 dan sacrum 1,
bagian ini merupakan titik rawan dalam sistem rangka. L5 /S1 dijadikan sebagai indikasi karena
sebagian penyakit ada di L5/S1, beban yang diberikan akan memberikan reaksi pada L5/S1 dan
merupakan daerah yang rentan mengakibatkan kelumpuhan.
B. Action Limit (AL) dan Maximum Permissible Limit (MPL), Action Limit adalah kelanjutan
tindakan untuk mengatisipasi, mengcegah dan mengkoreksi proses produksi yang tidak sesuai
dan memastikan bahwa proses tidak berulang. Sedangkan Maximum Permissible Limit adalah
batas besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1 dari kegiatan pengangkatan dalam stauan
newton yang distandarkan oleh NIOSH pada tahun 1981. Besar gaya maksimum tekannya (MPL)
adalah dibawah 6500 N pada L5/S1. Sedangkan batasan gaya angkatan normal (Action limit)
sebesar 3500 N pada L5/S1.
C. Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI), merupakan rekomendasi batas
beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sedangkan
Lifting Index Istilah yg digunakan utk mengestimasi tingkat stres fisik yg berhubungan dengan
pekerjaan mengangkat secara manual. Perhitungan Lifting Index, untuk mengetahui index
pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang belakang.
D. MAWL (Maximum Acceptable Weight of Lift), Berat yg dipilih oleh operator untuk
mengangkat tugas yang diberikan sesuai kondisi berdasarkan pada kemampuan operator.
Berdasarkan asumsi bahwa pekerja mampu menentukan beban tertinggi yg dpt diterima kerja &
dpt dipertahankan selama 8 jam waktu bekerja, dgn pendekatan psikofisik untuk mengukur
kemampuan kapasitas manusia berdasarkan persepsi para pekerja
λ2 = 0.43
λ3 = 0.436
λ4 = 0.67
E = 0,05 m
D = 0.11 m
AA = 465 cm2
A. Telapak Tangan:
Fyw = Wo/2 + WH =?
Fyw = 600/2 + 3,9 = 303,9 N
MW = (Wo/2 + WH)x SL1xCos θ1 =?
MW = (600/2 + 3,9)x0,07x0,93 =?
MW = 303,9x0,07x0,93 = 19,99 = 20 Nm
B. Segmen Lengan Bawah
Fye = Fyw + WLA=?
= 303,9 + 11,05 = 314,95 N
Me = MW + (WLAx λ2xSL2 xCos θ2) + (FywxSL2xCos θ2) =?
Me = 20 + (11,05x0,43x0,28x0,93) + (303,9x0,28x0,93) =?
Me = 20 + 1,23 + 79,13 = 101,21 Nm
C. Segmen Lengan Atas
Fys = Fye + WUA=?
Fys = 314,95 + 18,2 = 333,15 N
Ms = Me + (WUAxλ3xSL3xCos θ3) + (FyexSL3xCos θ3) =?
Ms = 101,21 + (18,2x0,436x0,30x0,173) +(314,95x0,30x0,173)=?
Ms = 101,21 + 0,411 + 16,34 = 118,03 Nm
D. Segmen Punggung
Fyt = 2Fys + WT = ?
Fyt = 2(333,15) + 325 = ?
Fyt = 666,3 + 325 = 991,3 N
Mt = 2Ms+ (WTxλ4xSL4xCos θ4) + (2FysxSL4xCos θ4) = ?
Mt = 2(118,03) + (325x 0,67 x 0,36 x 0,707) + (2(333,15) x 0,36 x 0,707)=?
Mt = 236,06 + 55,42 + 169,58 = 461,1 Nm
E. Gaya Perut dan Tekanan Perut
10−4[43 – 0,360(45+50)]
PA = X 461,11,8
75
=0,73 N/cm2
FA = PA x AA
= 0,73 X 465 = 339,45 Newton
F. Gaya Otot pada Spinal Erector:
FM= ML5/S1 – FA x D / E
FM= 461,1 – 339,45x0,11 / 0,05
FM= 8475,21 N
G. Gaya Tekan/Kompresi pada L5/S1
Fc = Wtot * Cos θ4 - FA + FM
= 991,3 x 0,707 – 339,45 + 8475,21
= 8836,71
Fc = 8836,71 N > 6400 N
4. Pekerjaan tersebut membahayakan bagi pekerja dan sebaiknya dilakukan perbaikan secara
administrasi dan teknis sehingga pekerja dapat bekerja dengan sehat tanpa mengalami cedera
pada L5/S1 serta tujuan dan target perusaha dapat tercapai.