Berikut adalah perhitungan dengan metode chaffin untuk posisi satu (Stoop
Lift).
a. Gaya berat dan pusat massa
a. Berat beban per tangan
WL =
24,5
= 12,25 N
2
e. Muscle Force
Diasumsikan jarak antara lumbar dan otot adalah 5 cm atau 0,05
meter.
MH = FM(LM)
44,903 = FM(0,05)
FM = 898,06 N
Muscle Force-nya sebesar 898,06 Newton.
f.
Compression Force
Diasumsikan tidak ada interabdominal pressure (gaya otot perut).
F = 0
FC FM RH sin 55o = 0
FC 898,06 (345 x 0,82) = 0
FC = 898,06 + 282,8532 = 1180,9132 N
Compression Force-nya sebesar 1180,9132 Newton.
Posisi satu (stoop lift) dianggap tidak berbahaya karena compression forcenya dibawah batas normal yaitu 3400 Newton.
WL =
41,5
= 20,75 N
2
e. Muscle Force
f.
Compression Force
WL =
35
= 17,5 N
2
M = 0
MH 2MS 2RS(LT cos 65o) WT (COMT cos 65o) = 0
MH (2 x 0) 2 x 40,48 (0,45 x 0,423) 274,84(0,1702 x 0,423) = 0
MH = 0 + 15,3968 + 19,7691 = 35,1659 Nm
Momentum sudut pada pinggangnya sebesar 35,1659 Newton meter.
e. Muscle Force
Diasumsikan jarak antara lumbar dan otot adalah 5 cm atau 0,05
meter.
MH = FM(LM)
35,1659 = FM(0,05)
FM = 703,3193 N
Muscle Force-nya sebesar 703,3193 Newton.
f.
Compression Force
force
terbesar,
yaitu
1474,3144
Newton.
Pada
saat
pengangkatan, beban terpusat diantara kedua kaki yang sejajar dan lebih
mengandalkan kekuatan tubuh bagian atas. Posisi ini seperti jongkok namun
titik berat beban tidak berada pada posisi titik ideal posisi angkat.
Penempatan beban yang kurang tepat ini menambah peluang terjadinya
cedera.
Mengangkat tas
Angkat beban
Mengangkat karung
Angkat beban
Mengangkat cucian
Posisi
Stoop Lift
5,8
Power Lift
4,25
Straddle Lift
4,55
Berdasarkan data pada tabel diatas, nilai muscle strength terbesar terdapat
pada posisi 1 yaitu Stoop Lift. Hal ini menunjukkan bahwa otot pada tulang
belakang mampu melakukan kontraksi dan menahan gaya tekan sebesar 5,8
kg. Nilai muslce strength terkecil terdapat pada posisi 2 yaitu Power Lift.
Kontraksi otot pada posisi ini tidak terlalu besar dan hanya mampu menahan
gaya tekan sebesar 4,25 kg.
WL =
24,5
= 12,25 N
2
)]ML5/S11,8
PA = 10-4[43-0,36(180-100)] 42,27621,8
PA = 1,2 mmHg = 1,2 x 10-3 mHg
e. Perhitungan nilai Gaya Tekan Perut (FA)
WL =
41,5
= 20,75 N
2
)]ML5/S11,8
PA = 10-4[43-0,36(180-60)] 49,88541,8
PA = 0,0227 mmHg = 2,27 x 10-5 mHg
e. Perhitungan nilai Gaya Tekan Perut (FA)
A adalah konstanta luas permukaan abdominal (465 cm2 = 0,0465 m2)
FA= PA x A
FA= 2,27 x 10-5 x 0,0465 = 1,0589 x 10-6 N
Gaya tekan perut sebesar 1,0589 x 10-6 N.
WL =
35
= 17,5 N
2
PA = 10-4[43-0,36(180-
)]ML5/S11,8
PA = 10-4[43-0,36(180-50)] 46,9761,8
PA = 0,388 mmHg = 3,88 x 10-4 mHg
e. Perhitungan nilai Gaya Tekan Perut (FA)
A adalah konstanta luas permukaan abdominal (465 cm2 = 0,0465 m2)
FA= PA x A
FA= 3,88 x 10-4 x 0,0465 = 1,8056 x 10-5 N
Gaya tekan perut sebesar 1,8056 x 10-5 N.
Pengertian Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya
yang terjadi pada tubuh.
Dari pengertian diatas maka ilmu biomekanika mencoba memberikan gambaran
ataupun solusi guna meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada pekerja
supaya tidak terjadi kecelakaan kerja. Jika seseorang melakukan pekerjaan maka
sangat banyak faktor-faktor yang terlibat dan mempengaruhi pekerjaan tersebut.
Secara garis besar faktor- faktor yang mempengaruhi manusia tersebut adalah faktor
individual dan faktor situasional. (Madyana, 1996).
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek mekanika gerakangerakan tubuh manusia. Biomekanika adalah kombinasi antara keilmuan mekanika,
antropometri dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Dalam dunia kerja
yang menjadi perhatian adalah kekuatan kerja otot yang tergantung pada posisi
anggota tubuh yang bekerja, arah gerakan kerja dan perbedaan kekuatan antar bagian
tubuh. Selain itu juga kecepatan dan ketelitian serta daya tahan jaringan tubuh
terhadap beban.
.
a.
b.
c.
3Memegang beban dengan cara yang aman sehingga anda dapat melakukan
pemindahan dengan sekuat mungkin.
4Perlu didesain alat bantu agar mengurangi aktifitas membungkuk untuk mengambil
dan memindahkan barang.
Batasan angkat secara legal (Legal Limitation)
Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat secara internasional. Adapun
variabelnya adalah sebagai berikut Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat
adalah 14 kg.
.
kg.
.
Menghitung factor pengali (multiplier) : HM, VM, DM, AM, FM, dan CM.
Proses metode RWL menghasilkan perhitungan Lifting Index, untuk mengetahui indeks
pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang, dengan persamaan :
LI = (Load weight /RWL)............................(1)
Standart metode RWL adalah LI 1, maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko
cidera tulang belakang sedangkan jika LI> 1, maka aktivitas tersebut mengandung resiko
cidera tulang belakang. Kelemahan metode ini adalah postur kerja tidak diperhatikan secara
detail hanya gaya dan beban yang dianalisa, untuk penggunaan tenaga otot (statis/repetitif)
dan postur leher belum dianalisa.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=21614&val=1263
ManualMaterialHandling
AmericanMaterialHandlingSocietymenyatakanmaterialhandlingsebagaisenidanilmuyang
meliputipenanganan(handling),pemindahan(moving),pengepakan(packaging),penyimpanan
(storing),danpengawasan(controlling)darimaterialdengansegalabentuknya(Wignjosoebroto,
1996).Maka,manualmaterialhandling(MMH)atauyangdapatdisebutpuladenganpemindahan
bahansecaramanual,dapatdidefinisikansebagaisuatukegiatanyangmemuatsatuataulebihaktivitas
materialhandlingyangdilakukanolehmanusiatanpamenggunakanalatbantutertentu.
MMHmerupakansumberutamaterjadinyacederapunggung(Nurmianto,1998).Sementaraitu,faktor
yangberpengaruhterhadaptimbulnyanyeripunggung(backinjury),adalaharahbebanyangakan
diangkatdanfrekuensiaktivitaspemindahan.Resikoresikonyeritersebutbanyakdijumpaipada
beberapaindustrisepertiindustriberat,pertambangan,konstruksi/bangunan,pertanian,rumahsakit,
danlainlain.BeberapaperimeteryangharusdiperhatikandalamMMHantaralainsebagaiberikut:
1.
Bebanyangharusdiangkat.
2.
Perbandinganantaraberatbebandanorangyangmengangkat.
3.
Jarakhorizontaldaribebanterhadaporangyangmengangkat.
4.
Ukuranbebanyangakandiangkat(bebanyangberdimensibesarakanmempunyaijarakCG
[centerofgravity]yanglebihjauhdaritubuh,danbisamengganggujarakpandangannya).
Selainitu,menurutNurmianto(1998),terdapatbeberapafaktorresikoyangdapatmempengaruhi
tingkatkeamananMMH.Beberapafaktordiantaranyaadalahsebagaiberikut:
1.
Beratbebanyangharusdiangkatdanperbandingannyaterhadapberatbadanoperator.
2.
Jarakhorizontaldaribebanyangdiangkat,relatifterhadapoperator.
3.
Ukuranbebanyangharusdiangkat.Bebanyangberukuranbesar,akanmemilikipusatmassa
(centerofgravity)yangletaknyajauhdaribadanoperator,haltersebutberpeluang
menghalangipandanganoperator.
4.
Ketinggianbebanyangharusdiangkatdanjarakperpindahanbeban.Mengangkatbebandari
permukaanlantaiakanrelatiflebihsulitdaripadamengangkatbebandariketinggiantertentu
dibawahbataspinggang.
5.
Bebanpuntiryangdibebankanpadaoperatorselamaaktivitaspengangkatanbeban.
6.
Prediksiterhadapberatbebanyangakandiangkat.Haliniperludilakukanuntuk
mengantisipasibebanyanglebihberatdaripadaperkiraan.
7.
Stabilitasdaribebanyangdiangkat.Akanlebihsulitbagitubuhmanusiauntukmengangkat
bebanyangtidakstabil,semisaljerigenberisiair.
8.
Kemudahanpekerjadalammenjangkaubebanyangakandiangkatnya.
9.
Berbagaimacamrintanganyangmenghalangi,ataupunketerbatasanposturtubuhyangberada
padasuatutempatkerja.
10. Kondisikerjayangmeliputi:pencahayaan,temperatur,kebisingan,dankelicinanlantai,
11. Frekuensiangkatyangdilakukanselama1satuanwaktu.
12. Metodeangkatyangdijalankanolehpekerja
13. Koordinasiantarkelompokkerjapengangkatan(liftingteam).Koordinasiyangburukdapat
menyebabkancederamaupunkecelakaankerjapadasebagianmaupunseluruhanggota
kelompokkerja.