IMF menganalisa, perekonomian global akan merosot hingga 4,9% pada tahun
2020. Proyeksi ini menurun 1,9% poin dari prediksi pada bulan April 2020
sebelumnya. Diperkirakan kerugian perekonomian global akibat pandemi
coronavirus ini bisa mencapai hingga 12 triliun dollar AS atau sekitar Rp 168.000
triliun (kurs Rp 14.000).
Proyeksi tersebut disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi yang kian tertekan
hampir di seluruh negara di dunia. Pasalnya, banyak negara dunia yang mengalami
disrupsi di dalam aktivitas perekonomian akibat pembatasan sosial yang diterapkan
untuk menekan angka persebaran coronavirus.
Selain pertumbuhan konsumsi yang tertekan, ada juga beberapa faktor penting lain
yang mempengaruhi ekonomi suatu negara ditengah pandemi ini menurut Zanny
Minton, Editor in Chief dari The Economist, seperti knock-on effects akibat
kerasnya virus ini menghantam ekonomi global dan keberhasilan negara dalam
menghadapi dan meng-handle situasi yang sedang terjadi menurut warganya.