Sistem saraf manusia bagaikan jaringan telepon yang berfungsi sebagai alat
komunikasi. Jika kamu menelepon seseorang suaramu akan merambat melalui kabel
telepon ke pusat pengontrol telepon. Di sini suaramu dipindah ke kabel lain yang
menghubungkannya dengan telepon orang yang kamu tuju. Dengan cara yang sama
impuls yang merambat melalui saraf sampai ke pusat susunan saraf sebagai pengontrol
akan mengoordinasikan kegiatan tubuh. Agar lebih mudah memahami saraf manusia,
perhatikan bagan berikut.
Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion di sepanjang tulang
belakang sebelah depan, mulai ruas leher terbawah sampai dengan tulang ekor. Tiap
simpul saraf saling berhubungan, sehingga menjadi dua deretan, yaitu deretan kiri dan
kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul
terdapat saraf yang menuju ginjal, paru-paru, jantung, dan organ-organ lainnya. Fungsi
saraf simpatik, antara lain mengerutkan kulit rambut, mempercepat denyut jantung,
memperlebar pembuluh darah, dan mempertinggi tekanan darah. Sistem saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh.
Fungsi saraf parasimpatik berlawanan dengan fungsi saraf simpatik. Fungsi saraf
parasimpatik, antara lain mengembangkan kulit rambut, memperlambat denyut jantung,
mempersempit pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.
B. ALAT INDRA
Tujuan Pembelajaran
Manusia sebagai salah satu anggota kelas mamalia mempunyai lima macam indra,
yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, pembau, dan pengecap. Dengan memiliki
indra tersebut, manusia mampu mengenal lingkungannya dan memberikan respons
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Indra merupakan “jendela” bagi tubuh
untuk mengenal dunia luar. Selain itu, dengan reseptor-reseptor yang ada pada
masingmasing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat
dipergunakan sebagai upaya proteksi terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.
1. Indra Penglihat
Indra penglihat manusia berupa mata. Pada saat pembelajaran IPA kelas VIII, kamu
sudah mempelajari mata sebagai alat optik. Adapun, mata sebagai indra penglihat
memiliki bagian-bagian tertentu yang membentuk sistem penglihatan.
a. Bagian-bagian mata
Mata berbentuk bola, sedikit pipih dari arah depan ke belakang. Bola mata atau biji
mata terletak di dalam rongga mata dan dilin-dungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak mata. Tepat di atas sudut luar mata
terdapat kelenjar air mata yang berfungsi membasahi dan membersihkan permukaan
mata.
Bola mata melekat pada dinding rongga mata melalui tiga pasang otot. Ketiga pasang
otot tersebut berfungsi untuk menggerakkan bola mata. Jika kerja otot mata kanan dan
otot mata kiri tidak serasi akan terjadi kelainan yang disebut juling.
b. Mekanisme melihat
Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan memantulkan berkas-berkas cahaya
tersebut. Pantulan cahaya tersebut masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian
lainnya menuju ke retina. Pada mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di
bintik kuning pada retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut
selanjutnya akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak
untuk diinterpretasikan atau diterjemahkan. Akhirnya, kita dapat melihat benda tersebut.
Mata normal (emetrop) merupakan mata yang dapat memfokuskan cahaya yang masuk
tepat pada bintik kuning. Mata normal dapat melihat benda yang jauh maupun yang
dekat. Jarak benda terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik
jauh. Jarak benda terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik
dekat. Titik dekat pada anak-anak umumnya masih dekat. Makin tua titik dekatnya
umumnya makin jauh.
a. Bagian-bagian telinga
Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam. Telinga luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar, dan gendang telinga
(membran timpani). Daun telinga tersusun dari tulang rawan. Saluran telinga luar
dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen. Fungsi telinga luar adalah
menangkap getaran bunyi.
Telinga bagian tengah mempunyai ti-ga macam tulang, yaitu tulang martil, tulang
landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang ini membentuk rangkaian yang melintang
dalam telinga tengah tersebut dan bersatu dengan membran timpani. Pada bagian akhir
telinga tengah, tulang sanggurdi bersatu dengan membran, disebut tingkap bundar.
Tingkap bundar ini yang menutupi telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam tersusun
atas dua bagian penting, yaitu: rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput
merupakan saluran spiral yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan
permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujungujung saraf ini sangat
peka oleh getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung saraf ini
menyatu membentuk saraf pendengar yang menghubungkan rumah siput dengan otak.
Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait, dan mempunyai peranan
dalam menjaga keseimbangan.
b. Mekanisme mendengar
Apabila sampai pada telinga kita, gelombang suara akan masuk ke telinga bagian luar
melalui saluran pendengaran dan akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang
suara ini menggetarkan membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan
tulang sanggurdi ikut bergetar. Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini
akan menggetarkan cairan di dalam rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi
ujung-ujung saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak
besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang suara yang diterima.
Otak besar menerima impuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita
mempersepsikannya sebagai suara.
Indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Di kulit terdapat beberapa organ
pengindraan khusus disebut reseptor. Reseptor merupakan percabangan akhir dendrit
dari neuron sensorik. Beberapa reseptor tersusun atas beberapa dendrit dan ada yang
mempunyai sel khusus. Tiap reseptor hanya cocok untuk jenis rangsang tertentu saja.
Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls sepanjang dendrit yang diteruskan ke sistem
saraf pusat. Ada lima macam reseptor pada kulit, yaitu reseptor yang khusus untuk
menanggapi rangsang yang berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas, atau dingin.
Sebagai contoh, reseptor rasa sakit merupakan reseptor dengan dendrit yang gundul,
terdapat di seluruh permukaan kulit. Jika rangsang cukup kuat, misalnya rangsang
mekanik, temperatur, listrik atau kimiawi, maka reseptor ini akan bereaksi. Sensasi rasa
sakit yang timbul merupakan suatu upaya untuk proteksi (melindungi diri). Hal ini
merupakan sinyal-sinyal (pertanda) bahwa ada ancaman bagi tubuh yang dapat
menyebabkan luka-luka.
5. Indra Pembau (Pencium)
Indra pembau pada tubuh kita berupa hidung. Di dalam rongga hidung bagian atas
terdapat serabut-serabut saraf pembau dengan sel-sel pembau di ujungnya.
Serabut-serabut saraf itu bergabung menjadi urat saraf pembau yang menuju pusat
pembau di otak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut halus di ujungnya dan
diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. Sel-sel pembau peka
terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas atau uap).Pada saat tubuh
terserang flu biasanya disertai dengan pilek. Pilek menyebabkan saluran
pernapasan tersumbat, terutama pada bagian hidung. Saat pilek, hidung tidak peka
terhadap bau (aroma) tertentu dan nafsu makan berkurang karena lidah tidak peka
terhadap rasa. Adakah hubungan antara indra pembau (penciuman) dan indra
pengecap
Pada saat kita menarik napas, udara masuk ke dalam rongga hidung. Gas
memasuki rongga hidung bercampur dengan lendir, kemudian menstimulasi ujung-
ujung saraf. Impuls ini diteruskan ke saraf pembau di pusat saraf, dan akhirnya
diinterpretasikan sebagai bau. Indra pembau (pencium) ini bersangkut paut dengan
indra pengecap. Jika terjadi gangguan pada indra pembau, kita tidak dapat
mengecap dengan baik.
5. Indra Pengecap
Manusia kadang-kadang lebih menyenangi beberapa makanan tertentu daripada
jenis makanan yang lain. Hal itu disebabkan mereka dapat merasakan perbedaan
substansi kimiawi pada makanan tersebut. Seperti halnya indra yang lain,
pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.
Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncupkuncup pengecap pada
lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah
di bagian depan hingga belakang. Makanan yang dikunyah bersama air liur
memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam mulut, makanan
akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut. Dari ujung tersebut pesan
akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat
mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa, yaitu rasa asam, asin,
manis, dan pahit. Kuncup pengecap pada lidah untuk masing-masing rasa tersebut
terletak di daerah yang berbeda. Untuk cita rasa manis berada di bagian ujung lidah
sedangkan depan lidah untuk rasa asin. Kuncup pengecap untuk rasa asam ada di sisi
lidah. Adapun, kuncup pengecap untuk cita rasa pahit berada di bagian belakang lidah.
Inilah sebabnya apabila kamu makan makanan yang mempunyai rasa manis dan pahit
sekaligus, maka yang terasa lebih awal adalah rasa manis barulah kemudian rasa
pahit.