Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PSIKOLOGI

HUBUNGAN ANTARA PEKEMBANGAN


KEPRIBADIAN DENGAN KESEHATAN MANUSIA

Nama : Amanda Gracia Gabriella


(P031814401002)
D-3 Keperawatan tingkat 1 A

POLTEKKES KEMENKES RIAU


T.A 2018/2019
A. Perkembangan Kesehatan Mental

Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian Rogers, yang dewasa ini
dikenal dengan ”self concept “. Rogers mengartikan sebagai persepsi tentang karakteristik
“I” atau “Me” dan persepsi tentang hubungan “I” atau “Me” dengan orang lain atau
berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut.
Diartikan juga sebagai keyakinan tentang kenyataan, keunikan, dan kualitas tingkah laku diri
sendiri. Konsep diri merupakan gambaran mental tentang diri seseorang, seperti : “Saya
cantik”, “Saya seorang pekerja yang jujur”, dan “Saya seorang pelajar yang rajin”.

Hubungan antara “self concept” dengan organisme terjadi dalam dua kemungkinan,
yaitu “congruence” atau “incongruence”. Kedua kemungkinan hubungan ini menentukan
perkembangan kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental seseorang

Apabila antara “self concept” dengan organisme terjadi kecocokan maka hubungan itu
disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi (ketidakcocokan) maka hubungan itu
disebut inkongruen. Contoh yang inkongruen : Anda mungkin meyakini bahwa secara
akademik anda seorang yang cerdas , namun ternyata nilai-nilai yang anda peroleh sebaliknya
(organisme atau pengalaman nyata).

Sehat atau tidaknya seseorang dilihat dari bagaimana individu menerima cinta pada
masa kecilnya. Selama masa perkembangan, individu membutuhkan cinta dan kasih sayang
dari orang terdekatnya. Rogers menyebut kebutuhan ini sebagai penghargaan positif (positive
regard). Setiap anak terdorong untuk mencari positive regards tetapi, tidak setiap anak
mendapatkan hal itu. Anak akan merasa senang dan nyaman jika dia menerima kasih sayang,
cinta dan persetujuan dari orang lain, apalagi jika hal tersebut dia dapatkan dari orang-orang
terdekatnya namun, jika dia kurang mendapat cinta dan kasih sayang serta mendapatkan
ejekan, maka dia akan merasa sangat kecewa dan sedih.
B. Kepribadian Sehat

Ada tiga hal penting yang dikemukakan Rogers mengenai kepribadian yang sehat:

a.  Kepribadian sehat merupakan suatu proses yang terus-menerus dan tidak pernah berhenti.
Yang mengakibatkan orientasi manusia menuju masa depan yang bisa di capai dengan
mengembangkan segala potensi yang ada pada diri.

b. Aktualisasi diri merupakan proses yang sulit, menantang, dan menantang bagi individu.

c.Orang yang mengaktualisasi diri mereka sendiri. Artinya, mereka tidak memanipulasi
dirinya sendiri di hadapan orang banyak, dan bertindak sesuai dengan kehendak mereka
sendiri, tidak terpengaruh dari luar diri mereka.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri
sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima
diri dengan penuh kepercayaan
            Selanjutnya, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :

a.              Keterbukaan kepada pengalaman


            Dalam hal ini manusia mampu menggunakan pengalaman yang pernah dimiliki untuk
menggunakannya dalam membuka kesempatan dan persepsi baru.
Orang yang berfungsi sepenuhnya akan lebih emosional, mereka banyak mengalami emosi
positif dan negatif.

b.              Kehidupan eksistensial


            Orang yang berfungsi sepenuhnya akan menyesuaikan diri terhadap pengalaman-
pengalaman baru. Setiap merasakan kesegaran terhadap setiap pengalaman yang baru.

c.              Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri


Manusia akan bertingkah laku sesuai dengan kepercayaan yang dianggapnya benar,
bertindak secara bebas dan spontan.
d.             Perasaan bebas
Orang yang sehat akan selalu mempunyai banyak pilihan dalam hidupnya. Ia dapat
menentukan sendiri jalan hidupnya,  tanpa ada paksaan maupun pengaruh dari luar. Ia
percaya bahwa masa depan ditentukan oleh diri mereka sendiri.
  
e.              Kreativitas
Rogers percaya orang yang berfungsi sepenuhnya mampu menyesuaikan diri,
walaupun terjadi perubahan besar pada lingkungannya. Dalam menghadapi perubahan
tersebut, mereka akan bertingkah laku kreatif dan spontan.

            Jadi, Rogers menyatakan bahwa orang yang sehat adalah orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi ini memungkinkan organisme mempertahankan
kebutuhan fisiologis. Orang yang mengaktualisasi dapat meningkatkan proses pematangan
dan pertumbuhan serta bisa mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk
menciptakan dan hasil ciptaan yang paling penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan
yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang yang sehat daripada orang-orang yang sakit
secara psikologisnya.

Menurut Rogers manusia yang rasional dan sadar, tidak dipengaruhi oleh masa kanak-
kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi
kepribadian yang sehat jauh lebih penting daripada masa lampau. Beliau berpendapat bahwa
pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang
yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis.
C. Konsep Kepribadian

Carl Rogers
Self merupakan pengalaman yang unik pada setiap individu. Pengalaman tersebut
dipahami menjadi nilai-nilai yang kemudian membentuk self. Pengalaman tersebut dipersepsi
menjadi bagian-bagain yang di simbolisasikan menjadi konsep utuh self. Struktur self pada
setiap orang dapat berubah sesuai pengalaman yang dialami.

Konsep teori tentang kepribadian Rogers (Rogers dalam Corsini, 2011) mengacu pada
sembilan belas pokok pikiran tentang kepribadian, yaitu:
1.             Individu adalah pusat perubahan. Artinya, setiap individu mempunyai pengalaman
yang terus berubah.
2.              Individu akan bereaksi terhadap perubahan fenomena sebagaimana hal tersebut
dirasakan.
3.              Organisme bereaksi sebagai satu unit yang utuh terhadap bidang fenomena.
4.              Setiap individu berupaya untuk mengaktualisasikan diri.
5.              Beberapa bagian dari keseluruhan ruang yang dipersepsi secara bertahap akan
dipisahkan dan menjadi sesuatu yang disebut diri (self).
6.             Hasil interaksi antara lingkungan dengan lingkungan adalah sebagiannya adalah hasil
interaksi dengan individu lain, lalu self akan terbentuk.
7.              Untuk mengetahui kepribadian seseorang, dapat mengacu langsung pada individu
tersebut.
8.         Manusia berperilaku untuk memenuhi berbagai kebutuhan pada pengalaman yang
kemudian akan dipersepsi.
9.              Emosi mengarahkan individu dalam berperilaku.
10.          Setiap pengalaman memiliki nilai, sementara nilai menjadi bagian langsung dari self.
11.        Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan individu beroperasi dengan cara: a)
dirasakan dan disusun dalam beberapa hubungan langsung dengan diri; b) diabaikan karena
tidak ada hubungan yang dirasakan secara langsung  pada struktur diri; dan c) individu
menolak menyusun pengalaman karena tidak konsisten dengan struktur diri tersebut.
12.          Manusia akan konsisten dalam berperilaku sesuai dengan konsep diri.
13.  Perilaku dapat disebabkan oleh pengalaman organik dan kebutuhan yang belum
disimbolisasikan pada self.
14.       Apabila konsep diri ke tingkat simbolis dalam berhubungan, maka akan terjadi
penyesuaian psikologis.
15.     Pengalaman sensoris dan viseral yang ditolak oleh individu, akan menyebabkan
kegagalan menyesuaikan diri secara psikologis.
16.    Setiap pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur kepribadian individu dinilai
sebagai ancaman.
17.    Apabila self tidak sesuai dan dianggap mengancam individu, maka akan di evaluasi dan
direvisi.
18.         Apabila pengalaman sensoris dipersepsi dan disatukan ke dalam sisten kepribadian,
maka self akan memahami keberadaan individu lain sebagai sesuatu yang terpisah dari
dirinya.
19.          Individu akan memperbaharui nilai-nilai yang baru dari setiap pengalaman yang
dipersepsi.

Rogers memiliki konsep kepribadian individu yang secara utuh berfungsi (fully
functioning person). Konsep ini akan dijelaskan pada bagian tujuan terapi menurut Rogers.
Dalam mengatasi pasiennya yang mengalami gangguan, maka Rogers memilih terapi yang
berpusat pada klien atau lebih dikenal dengan client centered therapy. Rogers membangun
teorinya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya sebagai terapis. Berbeda dengan tokoh
lainnya, Rogers lebih menyukai menggunakan penelitian empiris untuk mendukung teori
perkembangan maupun pendekatan terapinya. Penelitian empiris ini bertujuan untuk
menjelaskan psikoterapi dan mengevaluasi hasilnya.
Rogers memberikan dua asumsi dasar dari teori yang berpusat pada pribadi, yaitu :

a.              Kecenderungan formatif


Rogers yakin bahwa terdapat kecenderungan dari setiap hal, yang berevolusi dari
bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

b.              Kecenderungan aktualisasi


Asumsi yang saling berkaitan dan bergerak menuju keutuhan atau pemuasan dari
potensi. Kecenderungan ini dimiliki oleh setiap manusia dan mendorong manusia untuk
memuaskan kebutuhannya.  Aktualisasi diri berkembang setelah manusia mengembangkan
sistem diri dan merujuk kepada kecenderungan untuk bergerak menuju menjadi manusia
sepenuhnya.
Tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia memandang
kenyataan secara subyektif. Manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya
sendiri. Manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif,  dan sukar di pahami.
Daftar Pustaka

Boston: Mc. GrawHill.Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: PT Kanisius.

Supratiknya.(1993). Teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta: PT


Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai