Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PERENCAAN PRODUK

1. SELEKSI DAN DESAIN PRODUK

Disain atau perancangan produk adalah menerjemahkan persyaratan permintaan

ke dalam bentuk yang sesuai untuk produksi atau pemakai. Hal ini mencakup desain

ulang produk yang sudah ada untuk kemudahan produksi, perubahan - perubahan

spesifikasi atau disain produk yang benar benar baru. Untuk disain produk dapat pula

mencakup riset dan pengembangan produk,

Fungsi seleksi dan desain produk terletak antara fungsi pemasaran dan operasi.

Fungsi seleksi dan desain produk menerjemahkan kebutuhan pasar yang ditentukan oleh

bagian pemasaran. Kemudian bagian operasi membuat dalam bentuk sedemikian rupa

sehingga dapat memuaskan kebutuhan pasar

2. PERAMALAN PERMINTAAN

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan yang

efektif dan efesien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan

langsung pada peristiwa ekternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan khusus di bidang produksi.

Aktifitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan

yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,

perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout

fasilitas, penentuan lokasi, penentuan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain

aliran bahan dan yang lainnya.

Metode peramalan permintaan atau cara umum yang digunakan untuk melakukan

peramalan adalah metode kwadrat terkecil, apabila diasumsikan bahwa trend yang akan

ditentukan adalah garis lurus maka digunakan persamaan sebagai berikut

Y” = a + bx

Konstanta a dan b dalam persamaan diatas merupakan nilai nilai statistik yang dihitung

dari data sempel deret waktu. Dalam data sempel deret waktu, x menunjukkan periode

1
waktu dan Y menunjukan data pada periode yang bersangkutan. Konstanta a dan b

dihitung dengan memnggunakan persamaan sebagai berikut :

Konstanta a dan b ditentukan dengan persamaan

a. ∑x ≠ 0 (sembarangan )

∑y = n.a + b ∑x

∑xy = a∑x + b∑x2

b. ∑x = 0 ( metode titik tengah )

∑y
a = ------
n
∑xy
b = -------
∑x2

Contoh

Data penjualan dari Tahun 2016 sampai tahun 2020 adalah sebagai berikut : 8.500 unit,

7.000 unit, 9.000 unit, 6.300 unit dan 9.200 unit. Tentukan perkiraan penjualan Tahun

2021

3. PERENCANAAN KAPASITAS

Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat

diproduksi dalam satuan waktu tertentu, kapasitas produksi ditentukan oleh kapasitas

sumber daya yang dimiliki, kapasitas akan sangat erat sekali dengan skedul produksi

yang tertera dalam jadwal produksi induk, karena produksi induk mencerminkan apa dan

berapa yang harus diproduksi dalam wakti tertentu

Metode perencanaan kapasitas produksi

a. Break Even Point

Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi optimum

Biaya tetap

BEP = ----------------------------------

Harga jual – biaya Variabel

Contoh
2
Biaya tetap selama satu tahun Rp. 400.000,- sedangkan biaya variabel Rp. 600,-per unit

Harga jual produk Rp. 1.000,- per unit dengan kapasitas

 Bahan baku sebanyak 2.500 unit

 Jam tenaga kerja menghasilkan 3.000 unit

 Jam kerja mesin 3.500 unit

Permintaan diperkirakan sebanyak 4.000 unit

b. Metode Linier Programming

Merupakan metode matematik dalam membantu manajemen untuk mengambil

keputusan. Metode Linier Programing dalam penentuan kapasitas produksi optimum

menggunakan formula model matematik sebagai berikut; Z mak = ax1 + bx2

Untuk menyelesaikan formula dari model LP dapat digunakan dua metode , yaitu

metode grafik dan metode simplek

Metode Grafik hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan model LP yang memiliki

dua variabel keputusan atau hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah

penentuan kapasitas produksi optimum untuk dua jenis produk

Contoh

Suatu perusahaan merencanakan memproduksi dua jenis produk, yaitu model super

dan standar, setiap jenis model standar menggunakan bahan baku 4 kg dan jam kerja

4 jam sedangkan model super menggunakan bahan baku 6 kg dan jam kerja 2 jam.

Kapasitas bahan baku sebanyak 1.200 kg dan jam kerja 800 jam. Perkiraan

permintaan kedua jenis produk untuk tiga bulan mendatang masing masing 250 unit

untuk produk standar dan 300 unit untuk produk super. Harga jual jenis standar Rp.

1.000,- per unit dan produk super Rp. 1.200,- sedangkan biaya variabel standar 60%

dari harga jual dan produk super 75% dari harga jual. Berapa kapasitas produksi

optimim kedua jenis produk agar diperoleh keuntungan maxsimum

4. POLA PRODUKSI

3
Pada umumnya rencana penjualan dan produksi merupakan rencana kegiatan

operasional untuk selama waktu tertentu, misalnya satu tahun. Rencana penjualan dari

waktu ke waktu dalam satu tahun tersebut dapat berbentuk konstan, bergelombang dan

moderat atau mengikuti garis trend. Untuk merealisasi rencana penjualan tersebut perlu

didukung oleh pola produksi yang mampu menentukan besarnya tingkat produksi setiap

satuan waktu tertentu yang direncanakan. Tentu saja penentuan besarnya tingkat produksi

tidak harus membagi sama rata seluruh unit yang akan diproduksi dengan satuan waktu

tertentu. tetapi perlu ada spesifikasi dimana pada waktu tertentu jumlah produksi lebih

besar dari waktu lain. Pola produksi sering diartikan sebagai distribusi dari produksi

tahunan ke produksi periode yang lebih kecil seperti bulanan atau triwulan untuk

mengantisipasi rencana penjualan.

a. Jenis pola produksi

Untuk mengantisipasi rencana penjualan yang akan datang terdapat tiga alternative

pola produksi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu

 Pola Produksi Konstan

Yaitu jumlah produksi yang dihasilkan selalu sama dalam setiap satuan

waktu, setiap terjadi produksi dibawah permintaan maka kekurangan tersebut

ditutup dari persediaan atau dengan melakukan subkontrak demikian pula

sebaliknya bila terjadi kelebihan produksi diatas permintaan perusahaan harus

menanggung biaya simpan dan persediaan tersebut akan dikeluarkan pada

saat permintaan naik.

 Pola Produksi Bergelombang

Yaitu jumlah produksi setiap satuan waktu mengikuti fluktuasi permintaan.

Apabila permintaan berada diatas kapasitas produksi normal, perusahaan

dapat memenuhi kekurangan dengan cara kerja lembur atau dengan cara

subkontrak.dengan menggunakan produksi bergelombang perusahaan tidak

mengalami kelebihan produksi karena itu biaya simpan dapat dihindari, tetapi

perusahaan mengalami fluktuasi dalam yang tinggi dalam pemenuhan bahan

baku dan perputaran tenaga kerja

 Pola Produksi Moderat


4
Dimana jumlah produksi dalam beberapa periode tertentu konstan dan dalam

periode tertentu mengalami kenaikan untuk kemudian konstan

kembali.Penggunaan pola ini untuk menutupi kelemahan yang ditimbulkan

dalam pola produksi konstan dan bergelombang, oleh karena itu pola

produksi moderat juga sering dikatakan sebagai gabungan pola produksi

konstan dan bergelombang.

b. Faktor factor yang perlu dipertimbangkan

Untuk menentukan pola produksi yang terbaik, perlu dilakukan analisis dengan

memperhatikan beberapa factor sebagai berikut :

1. Pola Penjualan

2. Kapasitas produksi normal dan kapasitas produksi maksimum

3. Pola Biaya

 Biaya Simpan

Biaya yang harus dikeluarkan apabila terjadi kelebihan produksi diatas


permintaan

 Biaya Lembur

Biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan melakukan kerja lembur

untuk memenuhi permintaan

 Biaya Sub- kontrak

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan apabila permintaan diatas kapasitas

produksi yang tersedia atau untuk menutupi kekurangan persediaan

 Biaya Perputaran Tenaga Kerja

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk merekrut tenaga kerja karena

produksi mengalami kenaikan

Contoh

Sebuah perusahaan memiliki rencana penjualan triwulan dalam Tahun mendatang nanpak

sebagai berikut :

Triwulan penjualan ( unit )

5
I 5.000

II 2.500

III 3.500

IV 6.500

Menghadapi pola permintaan tersebut terdapat beberapa factor yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih pola produksi yang diinginkan yaitu :

1. Pola produksi konstan dengan jumlah produksi sebesar 3.500 unit/triwulan

2. Pola produksi bergelombang mengikuti pola permintaan atau penjualan

3. Pola produksi moderat dengan jumlah produksi sebesar 2.500 unit untuk triwulan I

dan II 4.000 unit untuk triwulan III dan IV

4. Kapasitas produksi normal 4.000 unit/triwulan dan kapasitas produksi maksimum

5.000 unit/triwulan

5. Biaya – biaya tambahan ( incremental Cost )

a. Biaya simpan yang harus dibayar Rp. 75,-/unit/triwulan

b. Biaya sub kontrak kalau memesan pada perusahaan lain sebesar Rp. 50,-/unit

c. Setiap kenaikan produksi 25 unit diperlukan biaya perputaran tenaga kerja sebesar

Rp. 2.000,- sedangkan penurunan produksi tidak perlu ada biaya

d. Upah kerja lembur harus dibayar apabila produksi besar dari kapasitas normal

dengan premi Rp, 75,- / unit

6. Pada awal tahun tidak terdapat persediaan barang jadi

Tentukan alternative pola produksi manakah yang terbaik untuk dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai