Anda di halaman 1dari 12

BLOK 6-FT-Pr2.

PRAKTIKUM 2 : CARA PEMBERIAN OBAT SECARA ENTERAL DAN


PARENTERAL

Latar Cara atau rute pemberian obat terutama ditentukan oleh sifat dan tujuan dari
penggunaan obat serta bentuk sediaan obat sehingga dapat menghasilkan efek
belakang
terapi yang tepat. Terdapat 2 cara pemberian obat yang utama, yaitu enteral dan
parenteral. Masing-masing menghasilkan besar bioavailabilitas yang berbeda.

Tujuan Tujuan Instruksional Umum:


Mahasiswa dapat menjelaskan tentang cara pembagian obat enteral dan parenteral
Tujuan Instruksional Khusus:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cara pemberian obat secara enteral
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kebaikan dan kelemahan cara pemberian
obat secara enteral
3. Mahasiswa dapat mempraktekkan cara pemberian obat secara enteral dengan
Benar
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cara pemberian obat secara
parenteral
5. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan dan teknik cara
pemberian obat secara parenteral
6. Mahasiswa dapat mempraktekkan cara pemberian obat secara
parenteral dengan benar

1
Teori

Pengertian
Pemberian obat secara enteral adalah pemberian obat melalui saluran cerna
(gastrointestinal) mulai dari cavum oris (mulut) sampai rektum.

2
1. Pemberian Obat Per Oral
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai. Berbagai bentuk
sediaan obat yang dapat diberikan secara oral baik diantaranya tablet, sirup, kapsul atau
puyer. Cara pemberian ini umumnya bersamaan denga air minum.
Cara per oral merupakan cara pemberian obat yang paling mudah, murah, aman, dan
nyaman bagi pasien. Kelemahannya, mula kerjanya lambat sehingga cara ini tidak dapat di
pakai pada keadaan gawat, mual-mual, muntah, koma, dan adanya gangguan menelan.
2. Pemberian Secara Sublingual
Pemberian obat secara sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah lidah. Air
liur akan membantu untuk menghancurkannya. Setelah hancur di bawah lidah maka obat
segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah, sehingga efek obat menjadi lebih
cepat.
Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Contoh obat yang
diberikan melalui cara ini yaitu obat yang diberikan pada pada pasien yang mengalami
nyeri dada akibat angina pectoris , misalnya golongan nitrat.
3. Pemberian Obat Secara Bukal
Pemberian obat secara bukal yaitu dengan meletakkan obat antara gigi dengan selaput
lendir pada pipi bagian dalam. Melalui cara ini, pasien diinformasikan untuk membiarkan
obat pada selaput lendir pipi bagian dalam sampai obat hancur dan diabsorbsi.
Cara pemberian ini jarang dilakukan dan pada saat ini hanya jenis preparat
hormone dan enzim yang menggunakan metode ini misalnya hormone polipeptida
oksitosin pada kasus obstetric.
4. Pemberian Obat Per Rektal
Pemberian obat secara rektal adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau
anus. Melalui cara ini biotransformasi obat oleh hati dikurangi karena hampir 50% aliran
darah dari bagian rektum memintas sirkulasi portal. Selain itu, penghancuran obat oleh
enzim usus atau pH yang rendah di dalam lambung juga dapat dicegah.
Rute pemberian obat melalui rektal tersebut juga berguna jika obat menginduksi muntah
ketika diberikan secara oral atau jika penderita sering muntah-muntah. Bentuk sediaan
obat untuk pemberian rektal umumnva adalah suppositoria dan ovula.

Pengertian
Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat ke jaringan tubuh atau pembuluh darah melalui injeksi atau infus.
Cara ini digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk melalui saluran cerna, tidak stabil
dalam saluran cerna, pasien yang tidak sadar dan dalam keadaan yang memerlukan mula
kerja obat (onset of action) yang cepat.
1. Intravena (IV)
Suntikan intravena adalah cara pemberian obat dengan cara menyuntikkan obat langsung
ke pembuluh darah vena. Melalui rute ini, obat terhindar dari pengrusakan di saluran cerna
dan metabolism lintas pertama (first pass effect) oleh hati.
Suntikan intravena memiliki resiko kontaminasi, reaksi yang tidak diinginkan karena
pemberian terlalu cepat obat konsentrasi tinggi ke dalam plasma dan jaringan-jaringan dan
reaksi alergi.
2. Intramuskular (IM)
Cara pemberian obat secara intramuskular artinya obat disuntikkan ke dalam bagian otot
tubuh. Obat-obat yang diberikan secara intramuskular dapat berupa larutan dalam air atau
preparat depo khusus sering berupa suspensi obat dalam vehikulum non aqua seperti
etilenglikol. Absorbsi obat dalam larutan cepat sedangkan absorbsi preparat-preparat depo
berlangsung lambat.
3. Subkutan
Cara pemberian obat secara subkutan artinya menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang
berada dibawah lapisan dermis. Cara ini mengurangi resiko yang berhubungan dengan
suntikan intravaskular. Contohnya pada sejumlah kecil epinefrin kadang- kadang
dikombinasikan dengan suatu obat untuk membatasi area kerjanya. Misal: obat anastesi
lokal yang mengandung epinefrin. Epinefrin bekerja sebagai vasokonstriktor lokal dan
mengurangi pembuangan obat seperti lidokain, dari tempat pemberian sehingga masa
kerja obat menjadi lebih lama.
3. Intradermal
Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis, dibawah epidermis.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyiapkan obat:

a. Lakukan pemeriksaan ulang.


b. Jangan membuka bungkus obat jika dosis obat belum pasti.
c. Periksa label untuk memastikan isinya sesuai.
d. Tuangkan obat pada tutupnya kemudian letakkan pada tempat obat.
e. Tuangkan obat cair tidak pada bagian labelnya. Baca jumlah obat yang
dituang.
f. Periksa tanggal kadaluarsa obat saat menyiapkannya.

Bahan Bahan 1:
1. Obat dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, sirup, suppositoria
dan Alat
2. Gelas
3. Air minum
4. Sendok takar
Alat – alat 1:
 Laptop
 Slide proyektor
 Alat tulis
Bahan 2:
1. Spons
2. Akuades
3. Obat dalam bentuk sediaan injeksi
4. Kapas
5. Alkohol 70%
6. Kassa steril
Alat – alat 2:
1. Spuit 1 ml, 3 ml
2. Tourniquet
Prosedur Pelaksanaan:
Praktikum Persiapan:
- Pembimbing menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, teori dan bahan-alat
yang dibutuhkan
- Pembimbing menunjukkan video cara pemberian obat secara enteral
- Penugasan kepada mahasiswa membuat video cara pemberian obat secara
enteral yang benar (keuntungan, kelemahan dan hal hal yang perlu
diperhatikan)
- Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing menyiapkan presentasi
tentang cara pemberian obat secara per oral, sublingual, bukal dan per rektal
dalam bentuk power point disertai video praktek yang benar.
Pengamatan:
- Mahasiswa mengamati penjelasan pembimbing
- Mahasiswa mempresentasikan video pembelajaran cara pemberian obat secara
enteral yang benar

Persiapan:
- Pembimbing menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, teori dan bahan-alat
yang dibutuhkan
- Pembimbing menunjukkan video cara pemberian obat secara perenteral
- Penugasan kepada mahasiswa membuat video cara pemberian obat secara
parenteral yang benar
- Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing menyiapkan presentasi
tentang cara pemberian obat secara intra vena, intra muskular, subkutan dan
intradermal bentuk power point disertai video praktek yang benar.
Catatan:
Pelaporan:
Laporan : Laporan Kerja per meja dalam bentuk soft copy. Laporan dikumpul
paling lambat 7 hari setelah praktikum dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai