Anda di halaman 1dari 2

1.

      Menghitung persediaan akhir menggunakan metode biaya ritel!

  Biaya Ritel
Persediaan 1 juni Rp 200.000.000 Rp 290.000.000
Pembelian Rp 2.086.000.000 Rp 2.885.000.000
  Rp 2.286.000.000 Rp 3.175.000.000
     
Rasio terhadap harga ritel    
(Rp 2.286.000.000/ Rp.
3.175.000.000) = 72%
Penjualan   Rp 2.780.000.000
Retur penjualan   (Rp 30.000.000)
    Rp 2.750.000.000
     
Persediaan 1 juni   Rp 425.000.000
pada harga ritel
Persediaan 1 juni,   Rp 306.000.000
pada biaya perkiraan
(Rp 425.000.000 x 72%)
 

2.      a) Menghitung persediaan akhir menggunakan metode biaya laba kotor!

  Biaya Ritel
Persediaan 1 November Rp 225.000.000  
Pembelian Rp 1.685.000.000  
  Rp 1.910.000.000  
     
Penjualan   Rp 2.815.000.000
Retur penjualan   (Rp 85.000.000)
    Rp 2.730.000.000
Perkiraan laba bruto (Rp 1.092.000.000)
(Rp 2.730.000.000 x 40%)
Harga Pokok penjualan Rp 1.638.000.000  
Persediaan Rp 272.000.000  
(Rp 1.910.000.000- Rp
1.638.000.000)
 

b) Perkiraan kerugian persediaan :

Rp 272.000.000 – Rp 269.250.000 = Rp 2.750.000


Jadi, perkiraan kerugian persediaan karena pencurian atau kerusakan selama
bulan November dan Desember pada perusahaan Soegiono adalah sebesar Rp
2.750.000

Anda mungkin juga menyukai