Dosen Pengampu :
Elvi Oktarina, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB
DISUSUN OLEH :
Baca materi tentang system triage dan Early Warning system, dan jawab pertanyaan berikut ini.
Tuliskan jawaban pertanyaan berikut pada tempat yang tersedia
Apa itu Triage?
Triage adalah perawatan terhadap pasien yang didasarkan pada prioritas pasien atau korban
selama bencana bersumber pada tingkat cedera, tingkat keparahan, prognosis dan ketersediaan
sumber daya. Pelaksanaan triage dapat menentukan kebutuhan terbesar pasien/korban untuk
segera menerima perawatan secepat mungkin. Tujuan dari triage adalah untuk
mengidentifikasi pasien yang membutuhkan tindakan resusitasi segera, menetapkan pasien ke
area perawatan untuk memprioritaskan dalam perawatan dan untuk memulai tindakan
diagnostik atau terapi (Addiarto, 2018).
Sumber: Addiarto. W., Wahyusari. S. (2018). Strategi Terkini Simulasi Bencana Dengan
Media Tabletop Disaster Exercise (TDE). Malang : Unidha Press
Buat perbandingan skala triage Australasian Triage Scale (ATS) dan Canada Triage and Acuity
Scale (CTAS)
ATS CTAS
Kategori Kategori 1 : Level 1 Biru (Resusitasi)
Airway: Tehambat / Kondisi mengancam
Sebagian terhambat nyawa atau anggota tubuh
Breathing: Kesulitan atau memiliki risiko yang
bernafas / tanpa nafas dapat mengancam
Circulation: perdarahan kerusakan yang
tak terkontrol membutuhkan intervensi
Disability: GCS <9 agresif segera. Memiliki
masalah dengan ABC
Kategori 2: yang membutuhkan
Airway: paten dukungan jalan napas dan
Breathing: gangguan ventilasi atau dukungan
pernafasan ringan sirkulasi atau
Circulation: gangguan membutuhkan intervensi
hemodinamik sedang segera atau melanjutkan
pengobatan.
Disability: GCS 9-12
Kategori 3:
Airway: paten
Breathing: gangguan Level 2 Merah
pernafasan ringan (Emergent)
Circulation: gangguan Kondisi yang berpotensi
hemodinamik ringan mengancam nyawa,
Disability:GCS >12 anggota tubuh atau
fungsi.
Pernah sakit parah atau
Kategori 4: cedera dan berpotensi
Airway: paten untuk kerusakan lebih
Breathing: tidak ada lanjut yang mungkin
gangguan pernafasan terjadi membutuhkan
Circulation: tidak ada resusitasi. Memiliki
gangguan hemodinamik tindakan terkontrol yang
Disability: GCS normal diterapkan di lapangan
(yaitu, Petunjuk Medis
Kategori 5: ALS PCS) tetapi
memerlukan intervensi
Airway: paten
dan pengobatan cepat
Breathing: tidak ada
lebih lanjut.
gangguan pernafasan
Circulation: tidak ada
Level 3 Kuning (Urgent)
gangguan hemodinamik
Kondisi yang berpotensi
Disability: GCS normal berkembang menjadi
masalah serius yang
membutuhkan keadaan
darurat intervensi. Tanda-
tanda vital yang normal
tetapi menunjukkan
proses akut yang lebih
serius.
Level 5 Putih
(NonUrgent)
Kondisi yang mungkin
akut tetapi tidak
mendesak
Kerangka waktu Kategori 1: Immediate / Level 1: Immediate /
Segera Segera
Kategori 2: 10 menit level 2: 15 menit
Kategori 3: 30 menit level 3: 30 menit
Kategori 4: 60 menit level 4: 60 menit
Kategori 5: 120 menit level 5: 120 menit
Pertimbangan nyeri Kategori 1: Langsung Level 1 nyeri hebat
mengancam nyawa (Henti Level 2sangat nyeri
nafas, henti jantung) Level 3 nyeri akut sedang
Kategori 2: nyeri sangat (skala nyeri 4-7 / 10)
berat, Tidak langsung Level 4 nyeri ringan
mengancam nyawa Level 5 tidak nyeri
(Nyeri dada, stridor)
Kategori 3: nyeri berat,
Berpotensi mengancam
nyawa (Hipotensi berat,
penurunan imun dengan
demam)
Kategori 4: nyeri sedang,
Berpotensi menjadi lebih
parah (nyeri abdomen)
Kategori 5: nyeri ringan,
Tidak gawat (Luka
Minor)
Sumber: Australian Government Department of Health and Aging. (2007). Emergency Triage
Education Kit. Department of Health and Aging
Apa itu Early Warning System?
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini dimulai dari deteksi awal,
pengambilan keputusan sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan. Parameter dalam
metode Early Warning System (EWS) yaitu tingkat kesadaran, respirasi atau pernafasan,
saturasi oksigen, oksigen tambahan, suhu, denyut nadi, dan tekanan darah sistolik (Hutabarat,
2020).
Sumber: Hutabarat. (2020). Modifikasi Asesmen early warning system upaya peningkatan
penerapan keselamatan pasien. Jurnal Keperawatan Komperhensif, 6(2), 112-120
Tuliskan Algoritme EWS
Kategori Penanganan
Hijau Lanjutkan observasi/monitoring secara rutin
Kuning Perawat melaporkan ke kepala tim shift dan dokter jaga ruangan.
Tentukan kategori pada Australasian Triage Scale pada kasus-kasus dibawah ini dan jelaskan
alasannya. Tuliskan jawaban pada lembar Format Triage yang tersedia
KASUS 1
Seorang perempuan berusia 33 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Terlihat deformitas pada femur kanan dan krepitasi. Ukuran femur kanan meningkat
dibandingkan dengan femur kiri. Pasien sadar, tapi letargi, GCS 15, orientasi baik, respon
motoric dapat menunjukkan area nyeri. Hasil pemeriksaan pupil: ukuran 2/2 mm, reaksi terhadap
cahaya +/+. Tidak terdapat secret, darah dan cairan di mulut dan hidung. Pernafasan teratur dan
terlihat agak sesak, suara nafas vesikuler. Tidak ditemukan luka dan jejas pada kepala, leher dan
dada. Kulit teraba hangat, tidak terdapat sianosis. Terdapat luka lecet pada ekstremitas atas dan
bawah kanan. BB: 60 kg.
Tanda vital: tekanan darah 80/46 mmHg, frekuensi nadi 128 x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit,
SaO2 94%, CRT 4 detik
Dx: Fraktur femur dextra tertutup
Pasien mengalami kecelakaan tunggal pada saat mengemudi sepeda motor, motornya jatuh
setelah masuk ke jalan yang berlubang.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit DM, Hipertensi dan jantung
FORMAT TRIAGE
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Kategori Triage Ny. C adalah Triage 2 (Merah)
A: jalan nafas paten, tidak terdapat secret, darah dan ciran dimulut dan hidung pasien
B: Frekuensi pernafasan pasien 26 x/menit, tidak terdapat sianosis, pasien tampak agak sesak, tidak
ada pernafasan cuping hidung, suara nafas vesikuler, SaO2 94%
C: Frekuensi nadi 128 x/menit, CRT 4 detik, ukuran femur kanan meningkat dibandingkan dengan
femur kiri
D: Pasien sadar tapi tampak letargi, GCS 15,orientasi baik, dapat menunjukkan area nyeri
E: kulit teraba hangat, terdapat luka lecet pada ekstermitas atas dan bawah kanan, terlihat deformitas
pada femur kanan dan krepitasi
8. Berikan tekhnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
9. Kontrol lingkungan
yng memperberat rasa
nyeri
10. Fasilitasi istirahat
tidur
Seorang perempuan berusia 59 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada berat sebelah
kiri yang menjalar ke leher dan punggung. Hasil pengkajian: TD 115/75 mmHg, frekwensi nadi:
103 x/mnt, teratur, teraba kuat, frekwensi nafas 24 x/mnt, S: 37,2 C, akral teraba dingin, GCS 15,
orientasi baik, namun pasien terlihat gelisah. Nyeri dirasakan sejak 30 menit yang lalu, saat
pasien bangun tidur. Nyeri dada dirasakan menetap, tidak dipengaruhi oleh aktivitas, suhu, dan
istirahat. pasien tidak memiliki Riwayat alergi makanan dan obat-obatan.
FORMAT TRIAGE
Nama pasien: Ny. S
20210205002
No MR:
□ TIDAK ADA PERNAFASAN
□ TIDAK ADA DENYUT NADI
□ REFLEKS CAHAYA -/-
□ EKG FLAT
□ JAM DOA
PEMERIKSAAN □ SKALA TRIASE 1 □ SKALA TRIAGE 2 □ SKALA TRIAGE 3 □ SKALA TRIAGE 4 □ SKALA TRIAGE 5 TANDA VITAL
0 MENIT 10 MENIT 30 MENIT 60 MENIT 120 MENIT
JALAN NAFAS □ SUMBATAN □ BEBAS □ BEBAS □ BEBAS □ BEBAS Keadaan Umum
□ ANCAMAN
PERNAFASAN □ HENTI NAFAS □ TAKIPNOE □ NORMAL □ FREKUENSI □ FREKUENSI Tekanan Darah:
□ BRADIPNOE (>32 x.menit) □ MENGI NAFAS >24-32 NAFAS 20-24 115./ 75 mmHg
(<10 x/mnt) □ MENGI x/menit x/mnt
□ SIANOSIS Suhu: 37,2 C
SIRKULASI □ HENTI □ NADI TERABA □ NADI □ NADI KUAT □ NADI KUAT
JANTUNG LEMAH KUAT □ FREKUENSI □ FREKUENSI
□ NADI TIDAK □ BRADIKARDI □ TAKIKARDI NADI 100-120 NADI 80-100 Nadi: 103 x/mnt
TERABA (<50 x/mnt) (120-150 x/mnt) x/mnt x/menit
□ PUCAT □ TAKIKARDI □ TD Sistol > 140 □ TD Sistol 120 – □ TD Sistol 120 Nafas: 24 x/mnt
□ AKRAL (>150 x/mnt) mmHg 140 mmHg mmHg
DINGIN □ PUCAT □ TD Diastol > □ TD Diastol 80 – □ TD Diastol 80 Sao2: …… %
□ AKRAL 100 mmHg 100 mmHg mmHg
DINGIN
□ CRT > 2 DTK
KESADARAN □ GCS ≤ 8 □ GCS 9 -12 □ GCS > 12 □ GCS 15 □ GCS 15 RIWAYAT
□ KEJANG □ GELISAH □ APATIS ALERGI
□ TIDAK ADA □ HEMIPARESE □ SOMNOLEN □ MAKANAN
RESPON □ NYERI □ OBAT
DADA □ LAIN-LAIN
Tidak ada
□ RESUSITASI □ MEDIKAL □ BEDAH □ ANAK □ OBGYN
KELUHAN UTAMA
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Kategori Triage Ny. S adalah 2 (merah).
Dokumentasikan hasil pengkajian pada pasien tersebut.
A: Jalan nafas paten, tidak terdapat secret, darah dan ciran dimulut dan hidung pasien
B: Frekuensi Pernafasan 24 x/menit, tidak terdapat tanda sianosis, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak tampak penggunaan otot bantu nafas, suara nafas normal
E: Akral teraba dingin, suhu tubuh 37,2 ˚C. pasien tidak demam
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Kategori Triage Tn. A adalah Triage 2 (Merah)
Dokumentasikan hasil pengkajian pada pasien tersebut.
A: Jalan nafas paten, tidak terdapat secret, darah dan ciran dimulut dan hidung pasien
B: Frekuensi nafas 22 x/menit, tidak ada tanda sianosis, tidak tampak pernafasan cuping hidung, tidak
tampak penggunaan otot bantu nafas
E: akral teraba hangat, pasien tampak menggigil, suhu tubuh 37,5˚C, pasien demam.
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Kategori Triage Tn. f adalah Triage 2 (Merah)
Dokumentasikan hasil pengkajian pada pasien tersebut.
A: Jalan nafas paten, tidak terdapat secret, darah dan ciran dimulut dan hidung pasien
B: Frekuensi pernafasan 22 x/menit, tidak ada sesak saat bernafas, tidak ada nafas pendek, tidak
terdapat pernafasan cuping hidung, tidak tampak penggunaan otot bantu nafas
D: Orientasi baik, pasien mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan tidak terlihat tertekan,
kesadaran komposmentis
8. Berikan tekhnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
9. Kontrol lingkungan
yng memperberat rasa
nyeri
10. Fasilitasi istirahat
tidur
Seorang perempuan berusia 54 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas dan Riwayat penyakit jantung
sejak 2 hari yang lalu. Pasien menunjukkan adanya perubahan kondisi kesehatan yaitu memberat sejak 6
jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya produksi sputum, batuk tidak efektif, frekuensi napas
30 kali/menit, frekuensi nadi 102 kali/menit, SaO2 92% tekanan darah 92/76 mmHg, kesadaran
composmentis, suhu 37,2 C.
8
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Triage: resiko tinggi urgent (Merah)
E: suhu 37,2 C,
KASUS 2
Seorang laki-laki berusia 64 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan
bawah. Pasien mengatakan nyeri dirasakan sejak 3 jam yang lalu. Pasien tampak tidur meringkuk
sambil memegang bagian abdomen. Tanda vital: S: 37,2 C, frekwensi nadi: 113 x/mnt, frekwensi
nafas 24 x/mnt, tidak terlihat sesak, TD 134/77 mmHg, skala nyeri 6 (pada skala 0 – 10), Sa O2
98%, akral teraba hangat, orientasi baik. GCS 15. Tidak terdapat luka, jejas dan deformitas pada
seluruh tubuh.
Hasil anamnesis selanjutnya didapatkan data: pasien belum pernah mengalami nyeri seperti ini
sebelumnya. Pasien merasa mual, mengalami muntah, dan berkeringat. Pasien menyatakan tidak
ada mengkonsumsi makanan selain makanan yang biasa dikonsumsinya sehari-hari. Pasien juga
tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan. Pasien tidak mengalami trauma atau benturan
sebelumnya.
Diagnosa medis: Appendisitis akut
Pasien direncanakan akan dilakukan operasi. Pasien menyatakan cemas terkait dengan operasi
yang akan dijalaninya.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit DM, Hipertensi dan jantung
FORMAT TRIAGE
Nama pasien: Tn. X
No MR:
□ EKG FLAT
□ JAM DOA
PEMERIKSAAN □ SKALA TRIASE 1 □ SKALA TRIAGE 2 □ SKALA TRIAGE 3 □ SKALA TRIAGE 4 □ SKALA TRIAGE 5 TANDA VITAL
SIRKULASI □ HENTI □ NADI TERABA □ NADI KUAT □ NADI KUAT □ NADI KUAT Suhu: 37, 2 C
JANTUNG LEMAH
□ TAKIKARDI □ □ FREKUENSI
□ NADI TIDAK □ BRADIKARDI (120-150 x/mnt) FREKUENSI NADI 80-100
TERABA (<50 x/mnt) NADI 100- x/menit Nadi: 113 x/mnt
□ TD Sistol > 140 120 x/mnt
□ PUCAT □TAKIKARDI mmHg □ TD Sistol 120
□ TD Sistol 120 – mmHg
□ AKRAL >150 x/mnt) □ TD Diastol > 140 mmHg Nafas: 24 x/mnt
DINGIN 100 mmHg □ TD Diastol 80
□ PUCAT □ TD Diastol 80 – mmHg
100 mmHg
□ AKRAL Sao2: 98 %
DINGIN
Tidak ada
Pertanyaan diskusi:
Berdasarkan Australasian Triage System, apakah kategori triase pasien tersebut?
Kategori Triage adalah 4 (kuning).
B: Frekuensi Pernafasan 24 x/menit, tidak terdapat tanda sianosis, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak tampak penggunaan otot bantu nafas, suara nafas normal
E: Akral teraba hangat, suhu 37, 2 C, pasien tidak demam, tidak terdapat luka dan deformitas pada
seluruh tubuh
KASUS 3
Seorang perempuan berusia 45 tahun masuk ke UGD dengan keluhan sesak nafas yang
meningkat sejak 1 hari yang lalu. Sesak nafas diikuti dengan suara mengi, dan batuk sedikit
berdahak. Pasien memiliki riwayat penyakit asma sejak usia 10 tahun yang lalu. Tanda vital:
frekwensi nafas 30 x/mnt, pernafasan teratur, cepat dan dangkal, terlihat sesak dan retraksi otot
interkosta, frekwensi nadi: 103 x/mnt, TD 134/77 mmHg, SaO2 95%, S: 37,2 C. Hasil auskultasi
paru: wheezing +/+, ronkhi +/+. Terdapat batuk tidak produktif. Akral teraba hangat. GCS 15.
Hasil anamnesis selanjutnya didapatkan data: pasien mengalami batuk berdahak tapi sulit untuk
dikeluarkan, sesak nafas dirasakan setelah mengalami cuaca dingin. Pasien sudah mengkonsumsi
obat yang didapat dari puskesmas, tapi sesaknya tidak berkurang. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.
Diagnose medis: asma bronkial eksaserbasi akut sedang.
FORMAT TRIAGE
B: frekuensi nafas 30 x/menit, sesak nafas, SaO2 95%, suara mengi, pernafasan tertur, cepat dan
dangkal, terlihat sesak dan retraksi otot interkosta
D: GCS 15
Petunjuk:
Baca dan pahami kasus dibawah ini. Isilah lembaran kerja yang tersedia.
KASUS
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari
yang lalu. Demam tidak berkurang walaupun telah minum obat. Tanda vital: frekuensi nafas 22
x/menit, tidak terlihat sesak, tekanan darah 100/56 mmHg, frekuensi nadi 118 x/menit, nadi
teraba cepat dan halus, SaO2 94%, GCS 15. Pasien tidak mangalami batuk. Kulit pasien teraba
panas, akral teraba dingin, mukosa mulut terlihat kering. Pasien terlihat lemah. Terlihat adanya
petekhie pada kulit.
Hasil anamnesis selanjutnya didapatkan data: Pasien merasa mual dan mengalami muntah
berulang sejak 4 hari yang lalu.
Nama pasien: tn y
No MR:
□ TIDAK ADA PERNAFASAN
□ TIDAK ADA DENYUT NADI
□ REFLEKS CAHAYA -/-
□ EKG FLAT
□ JAM DOA
PEMERIKSAAN □ SKALA □ SKALA □ SKALA □ SKALA □ SKALA TANDA VITAL
TRIASE 1 TRIAGE 2 TRIAGE 3 TRIAGE 4 TRIAGE 5
0 MENIT 10 MENIT 30 MENIT 60 MENIT 120 MENIT
JALAN NAFAS □ SUMBATAN □ BEBAS □ BEBAS □ BEBAS □ BEBAS Keadaan Umum
□ ANCAMAN
PERNAFASAN □ HENTI □ TAKIPNOE □ NORMAL □ FREKUENSI □ FREKUENSI Tekanan Darah:
NAFAS □ MENGI □ MENGI NAFAS NAFAS 100/56 mmHg
□ BRADIPNOE NORMAL NORMAL Suhu: …… C
□ SIANOSIS Nadi: 118 x/mnt
SIRKULASI □ HENTI □ NADI □ NADI KUAT □ NADI KUAT □ NADI KUAT Nafas: 22 x/mnt
JANTUNG TERABA □ TAKIKARDI □ FREKUENSI □ FREKUENSI Sao2: 94 %
□ NADI TIDAK LEMAH □ TDS > 160 NADI NADI
TERABA □ mmHg NORMAL NORMAL
□ AKRAL BRADIKARDI □ TDD > 100 □ TDS 140 – □ TD NORMAL
DINGIN □ TAKIKARDI mmHg 160 mmHg
□ PUCAT □ TDD 90 – 100
□ AKRAL mmHg
DINGIN
□ CRT > 2 DTK
KESADARAN □ GCS ≤ 8 □ GCS 9 -12 □ GCS > 12 □ GCS 15 □ GCS 15 RIWAYAT
□ KEJANG □ GELISAH □ APATIS ALERGI
□ TIDAK ADA □ □ SOMNOLEN □ MAKANAN
RESPON HEMIPARESE □ OBAT
□ NYERI □ LAIN-LAIN
DADA
□ RESUSITASI □ MEDIKAL □ BEDAH □ ANAK □ OBGYN
KELUHAN UTAMA
demam
B: frekuensi nafas 22 x/menit, tidak sesak tidak cuping hidung tidak menggunakan otot bantu
D: akral teraba hangat, demam tidak berkurang walau minum obat, akral teraba dingin, mukosa bibir
kering
E: pasien demam