OLEH :
BASORI PUTRA
020.02.1106
Disusun oleh :
BASORI PUTRA
020.02.1106
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan: pasien menganggap kesehatan itu
sangat penting akan tetapi Pasien tidak tahu bagaimana dirinya bisa sakit.
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Diit tinggi protein dan karbohidrat
Intake makanan :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien makan 3 kali
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk pauk ikan, tahu, tempe dan sayur, tidak
ada Riwayat alergi makanan
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan meningkat,
Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring .
Intake cairan :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien minum 6-7 gelas sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit Pasien masih sering minum air
Pasien minum 6-7 gelas sehari.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit BAB lancar, 1 kali
sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat masuk ruang rawat inap Pasien
mengatakan BAB lancar, 1 kali sehari.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien BAK 5-6 kali
dalam sehari dengan warna kencing kekuningan dengan bau khas urine dan
tidak ada masalah saat BAK.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit Pasien BAK 5-6 kali dalam
sehari dengan warna kencing kekuningan dengan bau khas urine dan tidak ada
masalah saat BAK.
Perkusi :
Batas kanan : Sonor
Batas Kiri : Dullness
Auskultasi :
Bunyi Nafas : ada suara ronki di sebelah kiri paru paru
1. Alat Bantu Pernafasan
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri : Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I :
Terdengar suara “lub” karena penutupan katub antrioventrikel (A-V). Lokasi auskultasi
pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II :
Terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katub semilunaris (aorta dan pulmonaris)
pada akhir dari sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Simetris antara mata kanan dan kiri
b.Pupil : Isokor
c. Reflek Cahaya : Positif
d.Gerak Bola Mata : (Normal)
e. Medan Penglihatan : (Normal)
f. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Simetris
b.Gangguan PenPreceptoruman : ada cuping hidung
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal
b.Membran tympani : Utuh
c. Gangguan pendengaran: Tidak
d.Tinitus : Tidak
4. Perasa: Pasien mengatakan masih bisa merasakan rasa makanan seperti pedas, asin
dan manis.
5. Peraba: Tn.MI mengatakan masih merasakan rangsangan yg diberikan perawat
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine kurang lebih 500 cc/ hari
Warna putih kekuningan Bau khas (pesing).
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
BAB ±2x/hari : BAB tidak ada masalah, BAB 1 X / hari, bentuk lembek
warna kuning has feses.
Obat Pencahar : Tidak
Lavemen : Tidak
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) : Tidak terbatas
Kemampuan kekuatan otot
5 5
4 4
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
Tulang Belakang : Normal
2. Integumen
Warna kulit : sawo matang
Akral : Hangat
Turgor : Elastis
Suhu : 36,7 C
Reproduksi
Laki-laki :
Penis
1. Bentuk : Simetris
2. Benjolan : Tidak ada
Endokrin
1. Faktor Alergi : Tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi: Tidak Terkaji
3. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi
RDW-SD 43,7 fL 35 – 47
Tanggal 21-03-2021
Hasilnya :
Foto torax PA view, erect, inspirasi kurang, hasil:
- Tampak opasitas inhomogen di aspek perifer kedua pulmo dan basal pulmo sinistra dengan
gambaran groundglass opacity (+)
- Diafragma bilateral licin tak mendatar
- Sinus costophrenicus dextra et sinistra lancip
- Cor: ukuran CTR>0,5
Kesan :
Pneumonia bilateral
Besar cor curiga membesar (foto inspirasi kurang)
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS :
1. Pasien mengeluh
Ada sekret
sesak nafas
2. Pasien mengatakan
Pernapasan dangkal
dada terasa berat
untuk bernafas
Dyspnea
3. Pasien mengeluh
batuk tiba tiba di
Bersihan jalan nafas tidak
sebabkan sesak efektif
karna sesak nafas
4. Pasien mengatakan
nyeri dada sebelah
kiri setelah batuk
5. Pasien mengatakan
dahak sulit keluar Bersihan jalan nafas
DO : tidak efektif
- ada cuping hidung
- ada suara ronki di paru paru
kiri
- Pasien tampak sesak
terpasang O2
- TTV
TD : 149/84 mmHg
Nadi : 88 x /Menit
RR : 33 x /Menit
Suhu : 36,7 C
SPO2:97% menggunakan
O2 5 lpm
2 DS : Intoleransi aktifitas
- Pasien mengatakan sulit
tidur karena sesak dan
nyeri dada sebelah kiri Depresi system saraf pusat
setelah batuk.
- Pasien mengatakan tidak Ventilasi tidak adekuat
berani banyak bergerak
karena takut sesak yg di Pernapasan dangkal
rasakan semakin
bertambah Dyspnea
- Pasien mengatakan
selalu duduk dan tidak
Gangguan pertukaran gas
berani merubah posisi
Suplai O2 kejaringan
karena takut sesaknya
menurun
semakin bertambah
Mobilitas tubuh menurun
ATP menurun
DO :
- Pasien tampak kesakitan
Fatingue
setelah batuk
- TTV Intoleransi aktifitas
TD : 149/84 mmHg
Nadi : 88 x /Menit
RR : 33 x /Menit
Suhu : 36,7 C
SPO2:97% menggunakan
O2 5 lpm
3 DS : Gangguan Pola
- Pasien mengatakan sulit Tidur
Depresi system saraf pusat
tidur karena sesak dan
nyeri dada sebelah kiri
Ventilasi tidak adekuat
setelah batuk.
- Pasien mengatakan tidak bisa
Pernapasan dangkal
tidur nyenyak karena batuk
yg tiba tiba datang dan
Dyspnea
membuat dada sebelah kiri
nyeri seperti di tusuk
Gangguan pertukaran gas
tusuk(tidur kurang lebih 3-4
jam / hari)
Batuk
DO :
- TTV Nyeri akut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan terbentuknya eksudat dalam
alveoli.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/
No Dx Tujuan Intervensi Rasional Paraf
tangal
1
Selasa Setelah dilakukan tindakan Observasi : Observasi :
22 keperawatan dalam waktu 3x24 jam 1. mengkaji - Takipnea, pernapasan dangkal,
maret maka masalah keperawatan dapat frekuensi/kedalaman dan gerak dada tak simetris
2021 diatasi dengan kriteria hasil : pernapasan dan gerak dada. sering terjadi karena
a) Mengidentifikasi/menunjukkan 2. mengauskultasi area paru, ketidaknyamanan gerakan
perilaku mencapai bersihan jalan catat arena penurunan/tak ada dinding dada dan/atau cairan
napas. aliran udara dan bunyi napas paru.
b) Menunjukkan jalan napas paten adventisus, misal : krekels, - Penurunan aliran udara terjadi
dengan napas bersih, tak ada mengi. pada area konsolidasi dengan
dispnea, sianosis. cairan. Bunyi napas bronchial
Terapeutik : (normal pada bronkus) dapat
1. memberikan terapi O2 dan terjadi juga pada area
nebu konsolidasi. Krekels, ronki
2. membantu pasien latihan dan mengi terdengar pada
napas sering. inspirasi dan/atau ekspirasi
Tunjukkan/bantu pasien pada respons terhadap
mempelajari melakukan pengumpulan cairan, sekret
batuk, misal : menekan dada kental dan spasme jalan
dan batuk efektif sementara napas/obstruksi.
Terapeutik :
posisi batuk tinggi.
- Untuk membantu pengenceran
3. memberikan cairan
dahak yang sulit keluar
sedikitnya 2500 ml/hari
- Napas dalam memudahkan
(kecuali kontraindikasi). ekspansi maksimum paru-
Tawarkan air hangat, paru/ jalan napas lebih kecil.
daripada dingin. Batuk adalah mekanisme
pembersihan jalan napas
Edukasi : alami, membantu silia untuk
- Jelaskan efek terapi dan efek mempertahankan jalan napas
sampingan obat paten. Penekanan menurunkan
- Edukasi cara batuk efektip ketidaknyamanan dada dan
posisi duduk memungkinkan
Kolaborasi : upaya napas lebih dalam dan
- Bantu mengawasi efek lebih kuat.
pengobatan nebuliser dan - Cairan (khususnya air hangat)
fisioterapi lain. Lakukan memobilisasi dan
tindakan diantara waktu mengeluarkan secret
makan dan batasi cairan bila - Merangsang batuk atau
mungkin. pembersihan jalan napas
- Berikan cairan tambahan, secara mekanik pada pasien
misal : IV, oksigen yang tidak mampu melakukan
humudifikasi, dan ruangan karena batuk tak efektif atau
humudifikasi. penurunan tingkat kesadaran.
Edukasi :
- Agar pasien tau efek dari trapi
dan efeksamping obat yg di
berikan
- Untuk membantu pasien
mengeluarkan dahak yang susah
di keluarkan secara mandiri.
Kolaborasi :
- Memudahkan pengenceran dan
pembuangan sekret. Koordinasi
pengobatan/jadwal dan
masukan oral menurunkan
muntah karena batuk,
pengeluaran sputum.
- Cairan diperlukan untuk
menggantikan kehilangan dan
memobilisasi sekret.
2
Selasa Observasi : Observasi :
22 Setelah dilakukan tindakan - mengevaluasi respon - Merupakan
maret keperawatan dalam waktu 3x24 jam pasien terhadap aktivitas. kemampuan,
2021 maka masalah keperawatan dapat kebutuhan pasien
diatasi dengan kriteia hasil : Terapeutik : dan memudahkan
1. Nafas normal - memberikan terapi O2 dan pilihan interan.
2. Irama jantung normal nebu
- memberikan lingkungan Terapeutik :
tenang dan batasi - Untuk membantu
pengunjung selama fase pengenceran
akut sesuai indikasi dahak yang sulit
- membantu pasien memilih keluar
posisi nyaman untuk - Menurunkan stress
istirahat atau tidur. dan rangsangan
- membantu aktivitas berlebihan,
perawatan diri yang meningkatkan
diperlukan istirahat.
- - Pasien mungkin
Edukasi : nyaman dengan
- menjelaskan efek terapi dan efek kepala tinggi, tidur
sampingan obat di kursi.
- mengedukasi cara batuk efektip - Meminimalkan
kelelahan dan
Kolaborasi : membantu
Pemberian trapi obat dosis O2 keseimbangan
dengan dokter penanggu jawab suplai dan
kebutuhan oksigen
-
Edukasi :
- Untuk membantu pasien
mengeluarkan dahak yang susah
di keluarkan secara mandiri.
Kolaboraso :
Untuk mendapatkan obat tepat
dosis
Kolaborasi :
- Pemberian trapi obat dengan
dokter penanggu jawab
IMPLEMENTASI
2 Selasa , 22 DS :
maret 2021 Observasi : - Pasien mengatakan
- mengevaluasi respon pasien terhadap sulit tidur karena sesak
aktivitas. dan nyeri dada
sebelah kiri setelah
Terapeutik :
batuk.
- memberikan terapi O2 dan nebu
- Pasien mengatakan
- memberikan lingkungan tenang dan
tidak berani banyak
batasi pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi bergerak karena takut
- membantu pasien memilih posisi sesak yg di rasakan
nyaman untuk istirahat atau tidur. semakin bertambah
- membantu aktivitas perawatan diri - Pasien mengatakan
yang diperlukan selalu duduk dan tidak
- berani merubah posisi
Edukasi : karena takut sesaknya
- menjelaskan efek terapi dan efek sampingan semakin bertambah
obat
- mengedukasi cara batuk efektip
DO :
Kolaborasi : - Pasien tampak sesak
Pemberian trapi obat dosis O2 dengan terpasang O2 5 lpm
dokter penanggu jawab - Pasien tampak diam di
tempat tidur tidak
berani mengubah
posisi duduk
- TTV
TD : 149/84 mmHg
Nadi : 88 x /Menit
RR : 33 x /Menit
Suhu : 36,7 C
SPO2:97%
menggunakan O2 5
lpm
P : interpensi di lanjutkan
Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
3 Selasa , 22 Observasi: DS :
maret 2021 - mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur - Pasien mengatakan
- mengidentifikasi faktor pengganggu tidur sulit tidur karena sesak
Terapeutik : dan nyeri dada
- memfasilitasi istirahat dan tidur sebelah kiri setelah
batuk.
Edukasi :
- Pasien mengatakan tidak
- menganjurkan teknik nonfarmakologis
bisa tidur nyenyak karena
untuk mengurangi rasa nyeri (mendengar
batuk yg tiba tiba datang
murotal dan relaksasi nafas dalam)
dan membuat dada sebelah
Kolaborasi : kiri nyeri seperti di tusuk
- Pemberian trapi obat dengan dokter tusuk, lama tidur kurang
penanggu jawab lebih 3-4 jam / hari
DO :
- TTV
TD : 149/84 mmHg
Nadi : 88 x /Menit
RR : 33 x /Menit
Suhu : 36,7 C
SPO2:97% menggunakan
O2 5 lpm
P : intervensi di lanjutkan
Fasilitasi istirahat tidur
Kolaborasi dalam pemberian
obat analgesic untuk menguragi
rasa nyeri yang menyebabkan
istirahat tidur tergangu
P : interpensi dilanjutkan
Berikan trapi O2
Berikan trapi nebu
Ajarkan batuk efektip
2 Rabu, 23 DS :
maret 2021 Observasi : - Pasien mengatakan
- mengevaluasi respon pasien terhadap sulit tidur berkurang
aktivitas. karena sesak dan nyeri
dada sebelah kiri
Terapeutik :
setelah batuk.
- memberikan terapi O2 dan nebu
- memberikan lingkungan tenang dan - Pasien mengatakan
batasi pengunjung selama fase akut sudah mencoba untuk
sesuai indikasi berjalan jalan
- membantu pasien memilih posisi - Pasien mengatakan
nyaman untuk istirahat atau tidur. kalok sesak mencoba
- membantu aktivitas perawatan diri duduk atau berjalan
yang diperlukan jalan di tempat
-
Edukasi :
- menjelaskan efek terapi dan efek sampingan
obat DO :
- mengedukasi cara batuk efektip - Pasien tampak duduk dan
mencoba berdiri
Kolaborasi :
- Pasien tampak habis dari
Pemberian trapi obat dosis O2 dengan
kamar mandi
dokter penanggu jawab
- Pasien tampak mencoba
menggerakkan kakinya
- TTV
TD : 134/89 mmHg
Nadi : 99 x /Menit
RR : 24 x /Menit
Suhu : 36,6 C
SPO2:98% menggunakan
O2 5 lpm
P : interpensi di lanjutkan
Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
3 Rabu, 23 Observasi: DS :
maret 2021 - mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
- Pasien mengatakan
- mengidentifikasi faktor pengganggu tidur sulit tidur karena sesak
Terapeutik : dan nyeri dada
- memfasilitasi istirahat dan tidur sebelah kiri setelah
batuk berkurang.
Edukasi :
- menganjurkan teknik nonfarmakologis - Pasien mengatakan tidak
untuk mengurangi rasa nyeri (mendengar bisa tidur nyenyak karena
murotal dan relaksasi nafas dalam) batuk yg tiba tiba datang
dan membuat dada sebelah
Kolaborasi : kiri nyeri seperti di tusuk
- Pemberian trapi obat dengan dokter tusuk berkurang lama tidur
penanggu jawab 5-6 jam/ hari
DO :
- TTV
TD : 134/89 mmHg
Nadi : 99 x /Menit
RR : 24 x /Menit
Suhu : 36,6 C
SPO2:98% menggunakan
O2 5 lpm
P : intervensi di lanjutkan
Fasilitasi istirahat tidur
Kolaborasi dalam pemberian
obat analgesic untuk menguragi
rasa nyeri yang menyebabkan
istirahat tidur tergangu
2 Jumat, 25 DS :
maret 2021 Observasi : - Pasien mengatakan
- mengevaluasi respon pasien terhadap sudah bisa tidur ,lama
aktivitas. tidur 7-8 jam / hari
- Pasien mengatakan
Terapeutik : sudah tidak sesak lagi
- memberikan terapi O2 dan nebu - Pasien mengatakan ke
- memberikan lingkungan tenang dan toilet tidak sesak lagi
batasi pengunjung selama fase akut - Pasien mengatakan
sesuai indikasi sudah bisa jalan jalan
- membantu pasien memilih posisi dan tidak merasa sesak
nyaman untuk istirahat atau tidur. lagi
- membantu aktivitas perawatan diri DO :
yang diperlukan - Pasien tampak tidak sesak
-
- Pasien tampak tidak
Edukasi :
terpasang O2
- menjelaskan efek terapi dan efek sampingan
- Pasien tampak bisa ke toilet
obat
tanpa di bantu
- mengedukasi cara batuk efektip
- Pasien tampak jalan jalan
Kolaborasi : - TTV
Pemberian trapi obat dosis O2 dengan
dokter penanggu jawab TD : 120/80 mmHg
Nadi : 99 x /Menit
RR : 20 x /Menit
Suhu : 36,6 C
SPO2:98% tanpa O2
P : interpensi di hentikan
3 Jumat, 25 Observasi: DS :
maret 2021 - mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur - Pasien mengatakan
- mengidentifikasi faktor pengganggu tidur sudah bisa tidur ,lama
Terapeutik : tidur 7-8 jam / hari
- memfasilitasi istirahat dan tidur - Pasien mengatakan
sudah tidak sesak lagi
Edukasi : - Pasien mengatakan ke
- menganjurkan teknik nonfarmakologis toilet tidak sesak lagi
untuk mengurangi rasa nyeri (mendengar - Pasien mengatakan
murotal dan relaksasi nafas dalam) sudah bisa jalan jalan
dan tidak merasa sesak
Kolaborasi :
lagi
- Pemberian trapi obat dengan dokter
DO :
penanggu jawab
- TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 99 x /Menit
RR : 20 x /Menit
Suhu : 36,6 C
SPO2:98% tanpa O2
P : intervensi di hentikan