Anda di halaman 1dari 28

PEMAKSIMALAN DANA ZAKAT SEBAGAI LANGKAH UNTUK

MENGATASI KETIMPANGAN EKONOMI

Diusulkan Oleh : Ahmad Fauzi (A1G018015)

i
Lampiran 2 Formaf HolamanPerigesalian
HALAMAN PENGESAHAN

Pemaksimalan Dana Zakat Sebagai Langkah Untuh


I. Judtil Kafya Tulis Mengatasi Ketimpangan Ekonomi
2. Instansi .
3. Sub-tema :
4. KetuaTim :
a. NamaLengkap
b. NIM
:
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamatemail

f. Alamatrumah
g. No.HP
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap danGelar
b. NIDN

c. Alamatrumah
d. No.HP

Dosen Pendamping, Bengkulu 2021

Ketua Tim,

( )
( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan
judul “Pemaksimalan Dana Zakat Sebagai Langkah Untuk Mengatasi
Ketimpangan Ekonomi”. Karya tulis ini disusun dengan dalam rangka mengikuti
Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional NEON (National Ercom
Competition) oleh UKM Engineering Research Community Fakultas Teknik
KBM Universitas Bengkulu tahun 2018. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini,yaitu:

1. Orang tua yang telah mendukung kami untuk melakukan penelitianini,


2. Ibu Nikmatuniayah, SE. Msi. Akt sebagai pembimbing penelitian dan
karya tulisini,
3. Bapak Slamet Surachmat, A,Md. selaku Manager Operasional Lazis
Baiturrahman,
4. Berbagai pihak yang tidak bisa disebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis tetap
berharap sekecil apapun karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL.........................................................................................i
HALAMANPENGESAHAN...........................................................................ii
HALAMANPERNYATAAN...........................................................................iii
KATAPENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTARISI.....................................................................................................v
DAFTARGAMBAR.........................................................................................vi
LAMPIRAN.....................................................................................................vii
ABSTRAK........................................................................................................viii
BABI PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 LatarBelakang.............................................................................................1
1.2 PerumusanMasalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................3
BAB IIKAJIANPUSTAKA............................................................................4
2.1 DeskripsiTeoritik........................................................................................4
2.2 KerangkaBerpikir.......................................................................................6
BAB IIIMETODE PENELITIAN.................................................................7
3.1. MetodePenelitian.......................................................................................7
3.2. Waktu danTempat Penelitian.....................................................................7
3.3. Bahan danAlat Penelitian...........................................................................8
3.4. RancanganPenelitian..................................................................................8
BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN.........................................................9
4.1 Hasil............................................................................................................9
4.2 Pembahasan................................................................................................13
BAB V PENUTUP..........................................................................................16
5.1 Kesimpulan.................................................................................................16
5.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................18
DAFTAR GAMBAR

Gambar: 1. DiagramHasilKuesioner.................................................................9

Gambar: 2. DiagramHasilKuesioner.................................................................9

Gambar: 3. DiagramHasilKuesioner.................................................................10

Gambar: 4. DiagramHasilKuesioner.................................................................10

Gambar: 5. DiagramHasilKuesioner.................................................................11

Gambar: 6. DiagramHasilKuesioner.................................................................11

Gambar: 7. DiagramHasilKuesioner.................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN

Foto Wawancaradan Kajian..................................................................................19


DaftarRiwayat Hidup.............................................................................................20
ABSTRAK

Salah satu tujuan Sustainable Development Goals 2030 adalah untuk


mengurangi angka kemiskinan. Zakat sebagai salah satu instrumen pendapatan
dalam ekonomi Islam memiliki banyak potensi. Salah satunya sebagai sarana
distribusi pendapatan dari kalangan atas ke kalangan bawah. Diketahui,
penyaluran dana zakat biasanya hanya disalurkan untuk pemanfaatan yang bersifat
konsumtif, seperti uang dan sembako, Zakat seharusnya disalurkan untuk kegiatan
dalam sektor produktif. Tujuan penulisan ini adalah untuk menggerakkan
masyarakat kalangan menengah ke atas supaya sadar zakat, sehingga dapat
mengatasi atau membantu ketimpangan ekonomi melalui penyaluran dana zakat
di sektorUMKM.

Berdasarkan hasil kuesioner mengenai seberapa sering mengeluarkan


zakat yang disebarkan kepada 152 responden, didapatkan data sebanyak 43,4%
responden menyatakan rutin, 25,7% responden menyatakan sering, 30,3%
menyatakan jarang, dan 0,6% responden menyatakan tidak pernah mengeluarkan
danazakat

Rancangan kegiatan dalam gagasan penulisan karya tulis ini antara lain:
menggerakkan masyarakat untuk sadar akan kewajiban berzakat serta
menciptakan dan mengembangkan UMKM dengan sumber permodalan dari dana
zakat. Gagasan ini diharapkan dapat mengembangkan potensi masyarakat
kalangan menengah ke bawah, sehingga dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
yang nantinya menjadi pendongkrak kemajuan ekonomi dikalanganmenengah.

Kata kunci: Ekonomi, UMKM, Zakat


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sustainable Development Goals atau disingkat SDGs adalah sebuah


program pembangunan berkelanjutan dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan
dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs
merupakan agenda pembangunan dunia yang merupakan langkah awal dalam
mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu visi dari Indonesia Emas 2045
adalah mengakhiri segala bentuk kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada bulan September 2017
penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang atau sama dengan
10,64% dari jumlah raykat Indonesia. Jumlah yang terbilang masih besar bagi
sebuah negara yang akan memasuki usia 100 tahun berdirinya. Masalah
kemiskinan muncul karena sekelompok masyarakat yang tidak mempunyai
peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai tingkat kehidupan
yang layak. Kemiskinan diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan
orang atau rumah tangga dengan tingkat pendapatan yang diperlukan unuk
memenuhi kebutuhan minimum (Umrotul Hasanah, 2010 : 31). Persaingan
yang tidak seimbang ini akan mengakibatkan golongan miskin kian lama
semakin tertinggal. Permasalahan ini dapat menimbukan persoalan
ketimpangan distribusi pendapatan dan selanjutnya menyebabkan
ketimpanganekonomi.
Zakat sebagai kewajiban umat Islam yang terdapat dalam rukun Islam
yang ketiga, merupakan salah satu instrumen yang telah ditunjukkan oleh
Allah SWT dalam mengentaskan kemiskinan. Sumber dana tersebut
merupakan aturan keagamaan yang dapat berkaitan langsung dengan upaya
pemecahan permasalahan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Dana yang
terkumpul merupakan potensi yang besar yang dapat digunakan bagi upaya
penyelamatan nasib puluhan juta rakyat miskin diIndonesia.
Seperti yang kita ketahui, penyaluran dana zakat biasanya hanya
disalurkan untuk pemanfaatan yang bersifat konsumtif, sepertiuang dan

1
sembako. Zakat seharusnya disalurkan untuk kegiatan dalam sektor produktif,
seperti UMKM.
Melalui karya tulis ini penulis merancang program penyaluran dana zakat
dalam bentuk modal usaha dan pengembangan UMKM dengan judul
“Pemaksimalan Dana Zakat sebagai Langkah untuk Mengatasi
Ketimpangan Ekonomi”.
Dana zakat yang dikelola dengan sistem dan manajemen yang amanah,
profesional, dan tepat sasaran akan menjadi penggerak ekonomi dalam
masyarakat dan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Indonesia sehingga
kesenjangan ekonomi antara masyarakat kurang mampu dan masyarakat
mampu dapat teratasi.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, dapat
diidentifikasi beberapa masalah,yaitu:
a. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai peran zakat dalam mengatasi
ketimpanganekonomi?
b. Bagaimana sistematika penyaluran atau manajemen zakat yangefektif
dalam mengatasi masalah ketimpanganekonomi?
c. Bagaimana potensi zakat dalam mengatasi masalah ketimpangan ekonomi
di Indonesia ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah :

a. Menganalisis tanggapan masyarakat mengenai penyaluran dana zakat pada


sektor UMKM serta menganalisis dampak penyaluran zakat terhadap
perbaikan ekonomi masyarakat kurang mampu.
b. Mengetahui sistematika penyaluran atau manajemen zakat yang efektif
dalam mengatasi masalah ketimpanganekonomi.
c. Menganalisis potensi zakat dalam mengatasi masalah ketimpangan
ekonomi diIndonesia.

1.4 Manfaat
Hasil inovasi dalam karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:
a. Manfaat bagiMasyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran membayar zakat
serta meningkatkan semangat berbagi dari kalangan masyarakat mampu
kepada masyarakat kurang mampu serta penyaluran dana zakat yang tepat
kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan semangat
berwirausaha dan membantu masyarakat yang kurang mampu dalam
memperbaiki kondisi keuangannya.
b. Manfaat bagi Lembaga AmilZakat
Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan masukan bagi Lembaga
Amil Zakat untuk mengelola dana zakat yang lebih efektif dan tepat
sasaran.
c. Manfaat bagiPemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga menurunkan beban
ekonomi Pemerintah Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DeskripsiTeoritik
2.1.1 PengertianZakat
Zakat (zakah) secara bahasa bermakna “mensucikan”.”tumbuh” atau
“berkembang”. Menurut istilah syara’, zakat bermakna mengeluarkan sejumlah
harta tertentu untuk diberikan kepada orang – orang yang berhak menerimanya
(mustahik) sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan syaria’at islam
(Yusuf Wibisono, 2015:1) .
Menurut Undang-Undang No 23 tahun 2011 ayat 2, zakat adalah harta
yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

2.1.2 Muzaki
Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban
menunaikan zakat. Syarat- syarat menjadi muzaki adalah: beragama Islam,
merdeka, dimiliki secara sempurna, mencapai nishab, dan telah haul. Menurut
Mazhab Imamiyah, harta orang gila, anak-anak, dan budak tidak wajib dizakati
ketika pemiliknya sudah baligh, berakal, dan merdeka.

2.1.3 Mustahik
Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. Berdasarkan kitab
AlQuran , secara spesifik zakat hanya diperuntukan bagi 8 golongan (ashnaf) saja,
yaitu: orang-orang fakir (fuqara’), miskin (masakin), amil zakat (amilin ‘alayha),
mualaf (mu’allaf qulubuhum), budak (riqab), orang-orang yang berhutang
(gharimin), pejuang di jalan Allah (fi sabilillah), dan musafir (ibn sabil).
Hafidhuddin (2005) menjelaskan bahwa para ulama seperti Imam Syafi’i, an-
Nasa’i, dan lainnya menyatakan bahwa jika mustahik zakat memiliki kemampuan
untuk berdagang, selayaknya dia diberi modal usaha yang memungkinkannya
memperoleh keuntungan yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.Demikian
juga jika yang bersangkutan memiliki ketrampilan tertentu, kepadanya bisa
diberikan peralatan produksi yang sesuai dengan pekerjaannya. Jika mustahik
tidak bekerja dan tidak memeiliki ketrampilan tertentu, menurut Imam
Syamsuddin ar-Ramli, kepadanya diberikan jaminan hidup dari zakat, misalnya
dengan cara ikut menanamkan modal (dari uang zakat tersebut) pada usaha
tertentu sehingga mustahik tersebut memiliki penghasilan dari perputaran zakat
itu.

2.1.4 UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah usaha yang punya peranan
penting dalam perekonomian negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang
tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya (Rudjito).
Menurut Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, kriteria usaha mikro, kecil dan menengah adalah :
1. Kriteria usaha mikro adalah:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha;atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,-.
2. Kriteria usaha kecil adalah:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,- sampai dengan paling
banyak Rp500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,- sampai dengan
paling banyakRp2.500.000.000,-
3. Kriteria usaha menengah adalah:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,- sampai dengan paling
banyak Rp.10. 000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,- sampai dengan
paling banyakRp50.000.000.000,-
2.1.5 Badan dan Lembaga AmilZakat
Badan Amil Zakat adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat
secara nasional. Lembaga Amil Zakat adalah lembaga yang dientuk masyarakat
yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat (UU No 23 tahun 2011).
Hafidhuddin (2002) juga menyatakan bahwa zakat adalah satu-satunya ibadah
yang memiliki petugas khusus untuk mengelolanya, sebagaimana dinyatakan
secara eksplisit dalam QS At-Taubah ayat 60. Ia mengatakan bahwa pengelolaan
zakat melalui institusi amil memiliki beberapa keuntungan, yaitu : (i) lebih sesuai
dengan tuntunan syariah, shirah nabawiyyah dan shirah para sahabat serta
generasi sesudahnya, (ii) menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat, (iii)
untuk menghindari perasaan rendah diri dari para mustahik apabila mereka
berhubungan langsung dengan muzaki, (iv) untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas pengelolaan dan pendayagunaan zakat, dan (v) sebagai syiar Islam
dalam semangat pemerintahan yangIslami.

2.2 KerangkaBerfikir
KONDISI
Ketimpangan ekonomi

MASALAH

Kurangnya Distribusi dana zakat pada sektor produktif dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar zaka

SOLUSI

Penyaluran zakat pada sektor produktif, pemberian sosialisasi


dan edukasi kepada masyarakat

HASIL

Penyaluran dana zakat yang tepat sasaran dan menjalankan produk-produk


BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III METODE

PENELITIAN

3.1. MetodePenelitian

Penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada


masyarakat umum dengan jenjang usia antara 17 tahun sampai 47 tahun yang
berasal dari berbagai kalangan, yakni mahasiswa, koki, supervisor, karyawan, dan
buruh sebanyak 152 responden untuk mngetahui tanggapan responden mengenai
penyaluran dana zakat untuk modal usaha serta mengetahui usaha – usaha yang
cocok dibiayai oleh dana tersebut. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan
metode wawancara dan kajian mengenai “ZISWAF (Zakat, Infaq, Wakaf dan
Sodaqoh ) dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan narasumber Bp.
Slame

3.2. Waktu
3.2.1 WaktuPenelitian
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah 15
Maret sampai 15 April 2018 meliputi tahap pembuatan abstrak, pennyebaran
kuesioner, wawancara, pengolahan data, telaah pustaka, penyusunan karya tulis,
dan pengumupulan karya tulis
.
3.3. Bahan dan AlatPenelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Google Form : aplikasi untuk pembuatan kuesioneronline
b. Ms.Excel : software untuk mengolah data
c. Ms.Word : software untuk penyusunan naskah karyatulis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1. HasilKuesioner
Berdasarkan kuesioner yang ditujukan kepada masyarakat umum dengan
jenjang usia antara 17 tahun sampai 47 tahun yang berasal dari berbagai kalangan,
yakni mahasiswa, koki, supervisor, karyawan, dan buruh sebanyak 152
responden, diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar: 1. Diagram HasilKuesioner

Gambar: 2. Diagram HasilKuesioner


Gambar: 3. Diagram HasilKuesioner

Gambar: 4. Diagram HasilKuesioner


Gambar: 5. Diagram HasilKuesioner

Gambar: 6. Diagram HasilKuesioner


Gambar: 7. Diagram Hasil Kuesioner

isalurkan untuk modal usaha, menurut Anda jenis usaha apa yang cocok didanai
BerdagangKulinerKoperasitidakdiisiLainnya

42%

15%

4.2 HasilPembahasan

Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara menunjukkan bahwa tingkat


kepedulian dalam hal pembayaran zakat masih sangat rendah. Hal ini perlu untuk
ditindaklanjuti karena zakat merupakan salah satu komponen yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyaakat serta dapat mengurangi masalah-masalah
ketimpangan ekonomi yang terjadi saat ini. Peran dari segala lapisan masyarakat
sangat dibutuhkan dalam upaya pemaksimalan dana zakat agar tepat sasaran.
Langkah – langkah yang harus dilakukan oleh elemen pendukung pemaksimalan
dana zakat antara lain :

4.2.1. Masyarakat

Kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki kewajiban


untuk membayar zakat. Perlu adanya edukasi kepada masyarakat bahwa zakat
tidak hanya meliputi zakat fitrah saja tetapi juga zakat mal –zakat harta benda-.
Selain dukungan dari masyarakat secara individu, diperlukan kesadaran oleh
sektor – sektor industri pula untuk dapat melaksanakan kewajiban menyalurkan
sebagian dari pendapatan perusahaannya untuk berzakat. Seperti yang kita
ketahui, sektor industri kreatif telah menyumbang 80 triliyun pendapatan dalam
satu tahun. Hal ini merupakan potensi yang sangat besar jika 2,5 % dari total
pendapatan tersebut terhimpun oleh Lembaga atau Badan Amil Zakat dan
kemudian disalurkan kepada sektor produktif. Perlu ditanamkan kepada seluruh
lapisan masyarakat bahwa niat untuk membayar zakat bukan saja untuk
memenuhi kewajiban yang disyari’atkan agama tetapi juga adanya unsur saling
membantu diantara orang yang kelebihan harta dengan mereka kekurangan secara
finansial.
4.2.2. Lembaga Amil Zakat dan Badan AmilZakat

Lembaga atau Badan Amil Zakat memiliki wewenang dalam hal


penghimpunan dana zakat dan pendistribusian dana zakat. Berdasarkan Buku
Statistik Zakat Nasional 2015 dana zakat disalurkan ke beberapa sektor, meliputi
ekonomi, pendidikan, dakwah, kesehatan, dan sosial kemanusiaan. Tetapi,
penyaluran dalam sektor ekonomi masih lebih rendah dari pendidikan dan sosial
kemanusiaan. Kebijakan ini memang tidak salah, mengingat semangat yang
ditanamkan oleh Islam melalui ajaran zakat adalah semnagat untuk saling
membantu. Perlu diingat semangat dari ajaran zakat tidak hanya itu saja, tetapi
juga semangat untuk berusaha dan memperbaiki kehidupan yang dapat diartikan
sebagai mebgubah ketergantungan menjadi kemandirian atau mentrasnformasikan
mustahik menjadi muzaki melalui pemaksimalan penyaluran dana zakat ke dalam
modal usaha. Berikut skema penyaluran dana zakat sebagai modal usaha dan
transformasi dari mustahik ke muzaki.

BAZ/LAZ
MUZAKI
MODAL USAHA

PEMILIHAN
SURVEI MUSTAHIK
MUSTAHIK YANG COCOK

USAHA BERKELANJUTAN
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PEMBEKALAN
USAHA

Muzzaki sebagai pihak yang membayar zakat menyetorkan zakat ke badan


atau lembaga amil zakat. Kemudian dana yang akan dialokasikan dalam bentuk
modal usaha di berikan kepada mustahik terpilih yang diawali dengan proses
survei oleh badan atau lembaga amil zakat yang meliputi pendataan kondisi
ekonomi, keseriusan dalam menjalankan usaha, perencanaan usaha ke depan dan
potensinya dalam menjalankan usaha. Setelah didapatkan mustahik terpilih lalu
dilakukan pembekalan oleh badan atau lembahga amil zakat sebagai langkah
untuk pemantapan usaha yang akan dijalankan. Melalui pembekalan yang telah
diberikan, mustahik dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan untuk
diaplikasikan dalam usaha tersebut. Pemberian modal usaha dilakukan secara
bertahap guna mengetahui prospek kemajuan usaha, apakah berjalan dengan baik
atau sebaliknya. Jika usaha dapat berjalan dengan baik, mustahik setiap bulan
berkewajiban untuk menyetorkan uang kepada Badan Amil Zakat atau Lembaga
Amil Zakat sebesar 5% dari penghasilan untuk melihat keseriusan mustahik dalam
menjalankan usaha dan mengelola modal usaha yang telah diberikan. Dalam
proses usahanya, juga diberikan pendampingan mengiringi usaha yang dilakukan.
Hasil yang diperoleh dari pemberian modal usaha adalah usaha mustahik dapat
terus berlanjut dan merubah taraf hidup mustahik serta mereka dapat
bertransfromasi menjadimuzaki.

4.2.3. Pemerintah
Sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam pembuatan regulasi.
Dalam hal ini, diperlukan dukungan dari pemerintah mengeni regulasi-regulasi
yang mengatur tentang zakat maupun sistem penyaluran zakat, serta sistem
pemotongan zakat dalam sektor industri (perusahaan-perusahaan besar). Selain
dalam hal regulasi, diperlukan sokongan dana dari pemerintah untuk Badan Amil
Zakat dan Lembaga Amil Zakat supaya zakat dapat terdistribusi lebih maksimal.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan


sebagaiberikut:
1. Tanggapan masyarakat berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan
kepada 152 responden yang ditujukan kepada masyarakat umum dengan
jenjang usia antara 17 tahun sampai 47 tahun yang berasal dari berbagai
kalangan, yakni mahasiswa, koki, supervisor, karyawan, dan buruh
menunjukkan bahwa 11,2 % responden menyatakan sangat setuju, 63,2 %
responden menyatakan setuju terhadap penyaluran dana zakat dalam
bentuk modal usaha untukmengatasi ketimpanansosial.
2. Sistematika penyaluran atau manajemen zakat yang efektif meliputi:
1) Muzzaki menyetorkan zakat ke badan atau lembaga amilzakat.
2) Badan atau lembaga amil zakat memberikan modal kepada mustahik
yang terpilih melalui survei yang dilakukan oleh BAZ.
3) Pembekalan kepada mustahikterpilih.
4) Pelaksanaan usaha yang dilakukan oleh badan atau lembaga amil zakat
terkait.
5) Pendampingan
6) Usaha yang berkelanjutan yang diharapkan melalui usaha yang didanai
tersebut dapat menaikan taraf hidup mustahik dan mentransformasikan
mustahik menjadi muzaki.
3. Potensi zakat di Indonesia dapat digali dari 6 sektor meliputi : majlis
taklim, industri (jasa, pertambangan, telekomunikasi,dan lain
sebagainnya), ekonomi kreatif , wisata, dan sektor pertanian.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik saran sebagai
berikut :

1. Untuk pihak-pihak yang terkait agar lebih berkontribusi dan berperan


aktif dalam programini,
2. Untuk penelitian selanjutnya agar lebih solutif dalammembahas
permasalahan yangserupa.
DAFTAR PUSTAKA

Beik, Irfan Syauqi. (2009). Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan:
Studi Kasus Dompet Dhuafa Republika. Jurnal Pemikiran dan Gagasan,
vol II, 3.

Buku Statistik Zakat Nasional 2015. http://pusat.baznas.go.id/wp-


content/uploads/2017/02/Statistik-BAZNAS-2015-v2.pdf. Diunduh pada
tanggal 24 Maret 2018.

https://artikel.masjidku.id/articles-item.php?id=2757 diakses pada 12 April 2018.

Khasanah, Umrotul. (2010). Manajemen Zakat Modern: Instrumen


Pemberdayaan Umat. Malang:UIN MALIKIPress

Undang – Undang No. 23 Tahun 2011

Wibisono, Yusuf. (2015). Mengelola Zakat Indonesia. Jakarta:Prenadamedia


Group.
LAMPIRAN

Foto Wawancara dan Kajian


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1 Nama Lengkap
2 Tempat dan Tanggal Lahir

4 Karya ilmiah yang pernah -


dibuat
5 Penghargaan ilmiah yang -
pernah diraih

1 Nama Lengkap
2 Tempat dan Tanggal Lahir

3 Pengalaman Organisasi

4 Karya ilmiah yang pernah


dibuat
5 Penghargaan ilmiah yang
pernah diraih

1 Nama Lengkap
2 Tempat dan Tanggal Lahir

4 Karya ilmiah yang pernah -


dibuat
5 Penghargaan ilmiah yang -
pernah diraih

Anda mungkin juga menyukai