ABSTRAK
Ko ndilomata ak uminata KA da pat me m esar dan me n e ar de nga n c epa t sela ma
kehamilan. Pilihan modalitas terapi untuk KA ergantung pada ukuran, jumlah dan distri usi
lesi, serta pilihan pasien. Se agian modalitas terapi tidak aman digunakan untuk wanita hamil.
Dilaporkan satu kasus KA pada seorang wanita hamil, erusia tahun, dengan keluhan
kutil di daerah kemaluan sejak dua ulan se elumn a dan makin lama makin ertam ah an ak
dan ertam ah esar. Diagnosis ditegakkan erdasarkan gam aran klinis tampak papul sewarna
kulit dengan permukaan verukosa, multipel, diskret se agian erkonfluens, pada vulva dan
dinding vagina dan hasil pemeriksaan acetowhite positif. Pasien diterapi dengan larutan asam
trikloroasetat enam kali namun hasiln a kurang memuaskan, sehingga diganti dengan
krioterapi dan menunjukkan hasil ang memuaskan setelah kali aplikasi.
Penatalaksanaan KA pada wanita hamil harus mempertim angkan keamanan untuk i u
dan janin. erdasarkan panduan terapi Centers for Disease Control and Prevention , salah
satu modalitas terapi ang aman untuk wanita hamil adalah CA - . Selain CA, edah
eku juga merupakan metode ang efektif dan aman. MD -
ABSTRACT
During pregnanc , cond lomata acuminata ma enlarge and spread rapidl . he choice of
treatment modalit for genital warts depends on si e, num er and distri ution of lesions, and
patient preference. Most therapeutic modalitie scan not safel e used for pregnant women.
A - ear-old pregnant woman with chief complain of warts in her genitals since two months
previousl which increased in num ers and si e. She was diagnosed with cond lomata acuminata.
Diagnosis was esta lished clinical appearance of verrucouse skin-colored papules, multiple
discrete partl confluent in vulva and vaginal regions and the result of acetowhite procedure was
positive. his patient was treated with applications of trichloroacetic acid CA solution,
ut the result was not satisfactor , so the therap was changed to cr otherap with good result after
applications.
Ma nage men t fo r c ond loma in a preg nan t wo man sho uld con sid er the safe t of the
mother and fetus. ased on Centers for Disease Control and Prevention treatment guidelines,
one of the therapeutic modalities which is safe for pregnant womenis CA. Cr otherap is also
an effective and safe meth od for the treatment of condyloma throughout pregnanc . MD
-
66
MD ol. No. ahun -
67
S Hastuti, dkk. Penatalaksanaan Kondilomata akuminata pada wanita hamil
KA selama kehamilan dapat berproliferasi dengan cepat keamanan, ketersediaan modalitas terapi, dan biaya yang
sehingga dapat mempersulit proses persalinan.4 Bayi yang murah. Setelah enam kali aplikasi didapatkan hasil yang
lahir pervaginam memiliki risiko lebih tinggi untuk terpa an kurang memuaskan. Perbaikan lesi ter adi kurang dari 50%
HPV dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui sectio sehingga dilakukan perubahan terapi dengan bedah listrik
caesaria (masing-masing 51,4% banding 27,3%).14 Namun, menggunakan nitrogen cair setiap minggu sekali.
risiko penularan dan ter adi papilomatosis laring sangat Berdasarkan United Kingdom National Guideline on the
rendah, diperkirakan antara 1 : 400 hingga 1 : 1000. Sectio Management of Anogenital Wart, 2007, perubahan terapi
caesaria tidak sepenuhnya melindungi bayi dari infeksi HPV, dilakukan ika pasien tidak mentoleransi pengobatan yang
oleh karena itu sectio caesaria hanya diindikasikan ika lesi diberikan atau respons terhadap pengobatan kurang dari
genital sangat besar yang menyebabkan obstruksi fisik 50% setelah mendapatkan terapi selama enam minggu (8-12
untuk persalinan pervaginam, atau ika ada risiko minggu untuk imiquimod).16
pendarahan berat.15 Pada pasien ini direncanakan untuk Pada kasus ini, setelah dilakukan bedah beku tiga kali
persalinan pervaginam karena lesi tidak menutupi alan lahir didapatkan hasil yang memuaskan. Mekanisme ker a bedah
dan tidak ada risiko perdarahan berat. beku adalah dengan cara sitolisis pada dermo-epidermal
Pilihan modalitas terapi untuk KA bergantung pada junction sehingga mengakibatkan nekrosis.16 Bedah beku
ukuran, umlah dan distribusi lesi, serta pilihan pasien. 5 dapat dilakukan setiap minggu, meskipun belum terdapat
Sebagian modalitas terapi tidak aman digunakan untuk penelitian yang sistematik yang mengevaluasi arak waktu
wanita hamil. Podofilin dan podofilatoksin merupakan pengobatan. Tingkat keberhasilan metode tersebut adalah
kontraindikasi pada ibu hamil karena memiliki efek 44-75% dengan tingkat rekurensi 21-42%. 7,20 Odeibat dkk,
teratogenik. 7,16 Imiquimod tidak menimbulkan efek (2007) melaporkan bedah beku pada wanita hamil dengan
teratogenik pada hewan percobaan, tetapi masih dibutuhkan angka kesembuhan 84,9% dan tingkat rekurensi 45,3% pada
data lebih banyak tentang keamanannya pada wanita hamil.7 pengamatan sampai sembilan bulan pasca persalinan.
Satu laporan kasus penggunaan krim imiquimod 5% pada Sebagian besar lesi KA menghilang setelah dua hingga tiga
wanita hamil menun ukkan hasil yang memuaskan tanpa kali bedah beku.5 Pada pasien ini bedah beku diker akan
disertai efek samping pada ibu maupun aninnya.17 sebanyak 3 kali dan memberikan hasil yang baik.
Modalitas terapi KA yang aman digunakan untuk
wanita hamil, antara lain TCA, bedah beku, bedah listrik
dan laser. 7 Bedah listrik merupakan prosedur yang DA TAR PUSTAKA
menimbulkan nyeri sehingga memerlukan anestesi lokal atau
umum.18 Bedah listrik bila dilakukan pada kehamilan dapat 1. Androphy EJ, Kirnbauer R. Human papilloma virus
infections. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
menyebabkan perdarahan yang berat pada 33% pasien.
BA, Paller AS Leffell DJ, penyunting. Fizpatrick s
Laser Nd YAG dapat memberikan hasil yang baik tetapi dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York:
sangat mahal dan tidak tersedia di setiap rumah sakit. 19 McGraw-Hill Companies; 2012. h.2421-33
Terapi laser merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan 2. Winer RL,Koutsky LA. Genital human papillomavirus
keadaan imunosupresif dan wanita hamil dengan lesi yang infection. Dalam: Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, Piot
luas yang tidak memberi respons dengan pengobatan TCA P, Wasserheit JN, Corey L, dkk, penyunting. Sexually
atau bedah beku.18 Pada pasien ini tidak dipilih bedah listrik transmitted diseases. Edisi ke-4. New York: McGraw-Hill
dan Nd Yag karena menghindari ter adinya perdarahan dan Companies; 2008. h.489-508
tidak tersedianya Nd Yag laser di rumah sakit. 3. Gall SA. Female genital warts: global trends and treatments.
Infect Dis Obstet Gynecol. 2001; 9: 149-54
TCA dan bedah beku harus dipertimbangkan sebagai
4. Singhal P, Naswa S, Marfatia YS. Pregnancy and sexually
lini pertama terapi KA selama kehamilan.15 Mekanisme ker a transmitted viral infections. Indian J Sex Transm Dis. 2009;
TCA adalah dengan cara denaturasi dan koagulasi protein 30: 71-8
yang menyebabkan ter adinya kematian aringan yang 5. Odeibat HM, Obaidat NA, Awamleh AA, Al-Zboone AA,
terkena KA.13 Berdasarkan panduan terapi Centers for Khalifeh F. Cryotherapy for the management of genital warts
Disease Control and Prevention 2010, konsentrasi TCA in pregnancy: a five-year observational study. J Roy Med
yang digunakan untuk terapi KA adalah 80% - 90%.11 TCA Serv. 2007; 14(3): 26-30
dapat diaplikasikan langsung ke permukaan lesi dengan lidi 6. The professional advisory board (PAB) of the New Zealand
kapas setiap minggu. Tingkat keberhasilan TCA untuk terapi HPV pro ect. Guidelines for the management of genital HPV
infection in New Zealand. 2012.
KA adalah 56-81% dengan tingkat rekurensi 36%. 7,20
7. Lacey CJN, Woodhall SC, Wikstrom A, Ross J. 2011 European
Penggunaan TCA yang berlebihan dapat menyebabkan guideline for the management of anogenital warts in adults.
ter adinya aringan parut yang dapat diminimalisasi dengan IUSTI. 2011: 1-20
cara mencuci dengan sodium bikarbonat segera setelah 8. Denny L. Human papillomavirus infections: epidemiology,
aplikasi yang berlebihan.7 Pada pasien ini dipilih TCA 80% clinical aspects and vaccines. The Open Infect Dis J. 2009; 3:
sebagai terapi dengan mempertimbangkan tingkat 135-42
68
MD ol. No. ahun -
9. Javidi Z, Maleki M, Mashayekhi V, Meibodi NT, Nahidi Y. 16. United Kingdom National guideline on the management of
Clinical and epidemiological evaluation of patients with anogenital warts. Clinical effectiveness group (British
anogenital warts referred to dermatology clinic of Imam-Reza Association for Sexual Health and HIV). 2007. Disitasi pada
Hospital in Mashhad. Iranian J of Dermatol. 2008;11: 25-9 tanggal 2 November 2013. Diambil dari: http://www.bashh.org/
10. Mammas IN, Sourvinos G, Spandidos DA. Human papilloma documents/86/86.pdf
virus (HPV) infection in children and adolescents. Eur J Pediatr. 17. Maw RD. Treatment of external genital warts with 5%
2009; 168: 267-73 imiquimod cream during pregnancy: a case report. Int J of
11. Sexually transmitted diseases treatment guidelines. Centers Obstet Gynecol. 2004; 111: 1475
for disease control and prevention. MMWR 2010; 59(No.RR- 18. Yanofsky VR, Patel RV, Goldenberg G. Genital warts a
12): 70-3 comprehensive review. J Clin Aesthet Dermatol. 2012;5(6):
12. Wiley DJ, Douglas J, Beutner K, Cox T, Fife K, Moscicki 25-36
AB, dkk. External genital warts: diagnosis, treatment, and 19. Matsunaga J, Bergman A, Bhatta NN. Genital condylomata
prevention. Clin Infect Dis. 2002; 35 (Suppl 2): S210-24 acuminata in pregnancy: effectiveness, safety and pregnancy
13. Ghaemmaghami F, Nazari Z, Mehrdad N. Female genital outcome following cryotherapy. Br J Obstet Gynecol, 1987;
warts. Asian Pacific J Cancer Prev. 2007; 8: 339-47 94: 168-72
14. Tseng CJ, Liang CC, Soong YK, Pao CC. Perinatal 20. Godley MJ, Bradbeer CS, Gellan M, Thin RN. Cryotherapy
transmission of human papillomavirus in infants: Relationship compared with trichloracetic acid in treating genital warts.
between infection rate and mode of delivery. Obstet Gynecol. Genitourin Med. 1987; 63: 390-2
1998; 91: 92-6.
15. Gunter J. Genital and perianal warts: New treatment
opportunities for human papillomavirus infection. Am J
Obstet Gynecol. 2003; 189(3S); S3-11
69