Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SRI MEGAWATI

NIM : 1847042014

KELAS : M7.1

KAJIAN SKRIPSI KUALITATIF

KAJIAN BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
 Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata rapi dan
sistematis memiliki variabel dalam penelitian karena landasan
teori menjadi landasan yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.
 Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa
peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi
kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan
diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat.
 Landasan Faktual adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi.atau juda bias diartikan sebagai sesuatu hal yang
berdasarkan kenyataan; mengandung dan kebenaran.
KET :
Landasan Teoris
Landasan Yuridis
Landasan Faktual
 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

manusia. Perkembangan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wadah

dalam pembinaan sumber daya manusia, sehingga membutuhkan perhatian

secara berkelanjutan demi meningkatkan mutunya. Proses pendidikan dapat

terjadi kapan saja, dimana saja dan untuk siapa saja. Sekolah adalah salah satu

lembaga pendidikan formal yang disediakan pemerintah dalam rangka


mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga penting bagi sekolah memiliki

tujuan dan fungsi yang jelas dalam rangka penyelenggaraan pendidikan.

Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional lebih lanjut dijelaskan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

PendidikanNasional Bab II pasal 3.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut dijabarkan pada visi dan misi

pendidikan nasional. Hakim (2016: 56) menjelaskan, “Visi pendidikan nasional

dapat mewujudkan suatu pranata sosial yang kuat dan bermartabat untuk

semua warga negara Indonesia,

sehingga dapat berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu

bersaing dalam menjawab tantangan zaman”. Sesuai visi pendidikan tersebut,

maka pendidikan nasional memiliki misi untuk melaksanakan pendidikan

secara optimal. Misi pendidikan ini harus didukung agar berhasil dan dapat

terlaksana dengan baik.

Banyak hal yang mempengaruhi agar misi pendidikan dapat dicapai

secara optimal utamanya disekolah, yaitu dengan keberhasilan pencapaian

kompetensi suatu mata pelajaran yang dapat dilihat berdasarkan beberapa

aspek, yaitu kurikulum, mata pelajaran, siswa, guru, metode pengajaran serta

sarana dan prasarana yang digunakan. Guru merupakan salah satu aspek yang

sangat berpengaruh. Guru merupakan agen pembelajar yang memiliki

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu

indikator kompetensi pedagogik adalah dalam proses penyampaian


pembelajaran guru harus mampu mengembangkan dan memanfaatkan media

dansumber belajar.

Proses penyampaian pembelajaran kepada siswa selain penggunaan

buku siswa, guru juga memerlukan alat bantu yang dapat memperjelas materi

ajar. Alat bantu yang dimaksud adalah penggunaan media pembelajaran. Media

pembelajaran mampu menarik minat siswa untuk belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang dapat digunakan

adalah media audio visual (video pembelajaran). Arsyad (2019: 23)

mengatakan bahwa “Menggunakan lebih banyak indera pada penggunaan

media audio visual, mampu meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang

diharapkan tujuan pendidikan nasional”. Selanjutnya Daryanto (2016: 86)

mengatakan bahwa “Video merupakan medium yang sangat efektif untuk

membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual,

maupun kelompok”.

Pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media

pembelajaran audio visual dapat menampilkan kejadian-kejadian secara

langsung kepada siswa, khususnya mengenai materi Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) yang banyak menyangkut kejadian-kejadian sosial yang ada di

lingkungan siswa. Sehingga, materi IPS juga penting diberikan kepada siswa

sekolah dasar. Susanto (2013: 70) mengemukakan bahwa “Sekolah Dasar

(SD) atau pendidikan dasar tidak semata-mata membekali anak didik berupa

kemampuan membaca, menulis, dan berhitung semata, tetapi harus

mengembangkan potensi pada siswa baik potensi mental, sosial, dan

spiritual”. IPS atau ilmu pengetahuan sosial bertujuan mengajarkan konsep-

konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan,


memecahkan masalah, keterampilan sosial, menciptakan kemampuan bekerja

sama dan berkompetisi dalam masyarakat (Tim Dosen Pengajar IPS, 2013).

Informasi yang ditemukan melalui hasil wawancara yang dilakukan

pada tanggal 27 Juli 2020 dengan guru kelas V di SD Inpres Toddopuli I

Kecamatan Panakkukang Kota Makassar diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran guru belumpernah menggunakan media audio visual sebagai alat

bantu belajar baik itu berupa video, film, slide bersuara atau sejenisnya. Saat

proses pembelajaran, siswa menggunakan buku paket dalam proses

pembelajaran, sehingga dibeberapa materi siswa tidak dapat melihat objek

kejadian atau contoh yang dipelajari secara langsung dan jelas.

Salah satu materi yang diajarkan pada pembelajaran muatan IPS kelas

V adalah mengenai kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia dan pengaruhnya

terhadap kehidupan masyarakat, materi ini sebaiknya dilihat secara langsung

oleh siswa. Salah satu alternatif agar siswa dapat melihat objek secara

langsung adalah dengan menggunakan media audio visual (video

pembelajaran) sehingga siswa dapat menonton atau menyaksikan sendiri

kegiatan ekonomi mayarakat Indonesia yang berbeda-beda sesuai kondisi

lingkungan atau daerah di Indonesia. Pembelajaran dapat tersampaikan dengan

baik dan bermakna tentunya tidak lepas dari proses pembelajaran, media audio

visual juga dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

Media audio visual telah menjadi bahan penelitian oleh Ade Wardiman

(2016) yaitu Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar

Siswa dalam Mata Pelajaran IPA SD Negeri Tidung Kecamatan Rappoccini

Kota Makassar. Penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil belajar IPA siswa

meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Inpres Toddopuli I Kecamatan

Panakkukang Kota Makassar.

2. - Variabel bebas adalah sebuah variabel yang posisinya mampu berdiri sendiri
tanpa terikat dengan variabel lainnya. Berhubung mampu berdiri sendiri,
keberadaan variabel ini sangat penting pada penelitian atau proses pengkajian
bidang-bidang tertentu.
- Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau
tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
KET :
Variabel Bebas
Variabel Terikat

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL


TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD INPRES TODDOPULI 1
KECAMATAN PANAKKUKANG
KOTA MAKASSAR

3. Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015, h.38) adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya
4. Batasan istilah dalam judul: “MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SISWA
• Media
• Audio
• Visual
• Media audio visual
• Hasil belajar
• Belajar ips
a) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
’perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (Arsyad,
2019: 20) mengatakan bahwa “Media jika diartikan secara umum adalah manusia,
materi atau kejadian yang menciptakan kondisi yang menjadikan siswa mampu
untuk memperolehpengetahuan, keterampilan ataupun sikap”.
b) Audio dalam kamus bahasa Indonesia artinya bersifat dapat didengar
c) visual artinya dapat dilihat dengan mata, sedangkan audio visual bersifat dapat
dilihat dan didengaR

d) Media audio visual ialah media instruksinoal yang sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi, media tersebut dapat dilihat, didengar dan dapat dilihat dan
didengar”. Abdullah (Daryanto, 2016) media audio visual pada hakikatnya adalah
suatu representasi (penyajian) realitas, terutama melalui penginderaan, penglihatan
dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukan pengalaman-pengalaman
pendidikan yang nyata kepada siswa. Media audio visual merupakan bentuk
media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Disamping menarik dan
memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat
digunakan untuk menyampaikan suatu informasi dari sumber kepada penerima.
e) Hasil belajar Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang
diberikan oleh guru dan nilai yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh peserta
didik pada mata pelajaran tertentu
f) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
g) IPS merupakan ilmu yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial serta kegiatan
dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan
pemahaman yang mendalam kepada peserta didik
5. Rumusan Masalah atau research questions atau disebut juga research problem,
memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang
ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Masalah yang dipilih haruslah
menampilkan “researchable”, dalam artian bahwa suatu masalah itu dapat diselidiki
secara ilmiah.Baik itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini
pada sebuah penelitian, hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari
penelitian itu sendiri.
Jenis-jenis rumusan masalah :
 Rumusan Masalah Deskriptif adalah rumusan yang mempertanyakan suatu
keadaan variabel mandiri (satu variabel maupun lebih). Dengan kata lain
peneliti tidak sedang membuat perbandingan atau mencari hubungan antar
variabel lain. menurut sugiyono (2013) penelitian seperti ini selanjutnya
dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif :
1. Bagaimanakah gambaran penggunaan media audio visual

pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Inpres

Toddopuli I Kecamatan Panakkukang Kota Makassar?

Rumusan masalah Deskriptif

2. Bagaimanakah gambaran hasil belajar IPS siswa kelas V

SD Inpres Toddopuli I Kecamatan Panakkukang Kota

Makassar setelah menggunakan media audio visual?

Rumusan masalah Deskripti

 Rumusan masalah asosiatif

Rumusan masalah Asosiatif adalah rumusan masalah penelitian

yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hubungan antar variabel ini dibedakan menjadi tiga, yaitu

hubungan simetris, kausal (sebab akibat), dan

interaktif/resiprokal/timbal balik.

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio

visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres

Toddopuli I Kecamatan Panakkukang Kota Makassar?

Rumusan masalah asosiatif

 Rumusan masalah komparatif, yaitu rumusan masalah penelitian


yang mempertanyakan sebuah perbandingan antar dua variabel

atau lebih, pada dua atau lebih sampel yang berbeda.

6. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mendapatkan suatu rumusan hasil dari

suatu penelitian melalui proses mencari, menemukan,

mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan. Selain

itu, penelitian digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan

suatu permasalahan yang ada.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran penggunaan media audio visual pada mata

pelajaran IPS siswa kelas V SD Inpres Toddopuli I Kecamatan Panakkukang

Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres

Toddopuli I Kecamatan Panakkukang Kota Makassar setelah menggunakan

media audio visual.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Toddopuli I Kecamatan

Panakkukang Kota Makassar.


BAB II

KERANGKA PIKIR

1. kerangka berpikir adalah sintesis dari hubungan antar variabel yang telah disusun
berdasarkan berbagai teori yang telah diuraikan dan kemudian dianalisis secara kritis
dan sistematis untuk mendapatkan sintesis hubungan antar variabel penelitian.
Sintesis hubungan variabel-variabel ini digunakan untuk merumuskan hipotesis.
2. Hipotesis Penelitian kuantitatif adalah hipotesis statistik, pengujiannya dilakukan
dengan statistik; diterima atau ditolak tergantung dari hasil perhitungan statistik; tidak
dapat berubah setelah ditetapkan awal, didasarkan atas teori yang kuat.
Contoh : Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, kajian pustaka, dan
kerangka pikir, maka hipotesis penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh yang
signifikan penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Inpres Toddopuli I Kecamatan Panakkukang Kota Makassar”.
KAJIAN BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pada bagian ini ada dua hal yang harus diuraikan yakni pendekatan penelitian
dan jenis penelitian. Untuk itu, calon peneliti diminta untuk memaparkan alasan
mengapa pendekatan kuantitatif digunakan dan mengapa pula jenis penelitian tertentu
itu dipilih. Sebab dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa macam jenis
penelitian, yakni eksperimen dan non eksperimen. Masing-masing jenis ini
bentuknyapun beragam. Untuk itu langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti
adalah memahami makna masing-masing arti pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian yang tepat untuk digunakan menjawab rumusan masalah penelitian.
Misalnya peneliti mencari definisi pendekatan kuantitatif dan ciri-ciri yang ada pada
pendekatan itu menurut pakar (dalam literatur). Selanjutnya pemahaman atas
pengetahuan itu diterjemahkan dalam kegiatan operasional penelitian
2. Populasi dan Sampel
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam
jaringan) mendefinisikan populasi dan sampel sebagai berikut, populasi/po·pu·la·si/ n
“1 seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi
yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni, baik manusia maupun
makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; 4 sekelompok orang, benda,
atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi
syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun definisi
sampel/sam·pel/ n Stat adalah 1 sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat
suatu kelompok yang lebih besar; 2 bagian kecil yang mewakili kelompok atau
keseluruhan yang lebih besar
3. Teknik pengumpulan data
Metode Kuantitatif :
a. Survey Kuesioner
Pengumpulan data dalam penelitian tentunya harus dilakukan secara ilmiah
dan sistematis. Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner
atau angket sebagai instrumen penelitian, kuesioner menjadi wadah yang
efektif dan efesien untuk mengumpulkan data yang akan diukur secara
numerik.
b. Dataset statistic
Menggunakan dataset statistik merupakan tipikal penelitian kuantitatif,
penggunaan dataset statistik ini merupakan pengunaan data yang sudah
tersedia. Dataset yang digunakan biasanya sudah dikumpulkan oleh pihak ke-3
yang memiliki otoritas. Cara ini biasanya lebih cepat karena yang dibutuhkan
peneliti hanyalah mengakses dataset, tidak perlu menyebar kuesioner ke
lapangan. Misalnya, peneliti menggunakan dataset hasil survel lembaga lain,
yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.
c. Wawancara
Metode ini biasanya digunakan dalam riset kuantitatif maupun kualitatif.
Wawancara merupakan proses pengumpulan data, menggunakan informan
yang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian.
Dalam riset kuantitatif tipe wawancara yang digunakan dalam bentuk yang
terstuktur.
d. Observasi
Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus dilakukan dengan
ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh data penelitian. Praktik
observasi melibatkan pengerahan beberapa indera peneliti, terutama
penglihatan dan pendengaran untuk menangkap fenomena di sekitar yang bisa
dijadikan data.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan
data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, umumnya alat pengumpul
data/instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dikembangkan dari jabaran
variabel penelitian yang dikembangkan dari teori-teori yang akan diuji melalui
kegiatan penelitian yang dikerjakan. Untuk itu sebelum instrumen penelitian yang
dikembangkan digunakan untuk mengumpulkan data pada obyek atau responden yang
sesungguhnya, hendaknya instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya.
Pemahaman peneliti atas validitas dan reliabilitas instrumen merupakan prasyarat
mutlak bagi peneliti kuantitatif. Berkaitan dengan instrumen penelitian kuantitatif
terdapat tiga kemungkinan instrumen penelitian yang dapat digunakan oleh peneliti,
yakni (1) peneliti menggunakan instrumen penelitian yang sudah baku, yakni
instrumen yang telah dikembangkan dan digunakan oleh lembaga atau peneliti
sebelumnya, dimana instrumen tersebut sudah teruji/ memenuhi persyaratan uji
validitas dan reliabilitasnya; (2) peneliti memodifikasi instrumen penelitian yang
sudah ada sebelumnya; dan (3) peneliti mengembangkan sendiri instrumen yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Untuk penggunaan instrument
penelitian yang pertama, uji validitas dan reliabilitas tidak perlu dilakukan, sedangkan
untuk penggunaan instrumen penelitian yang kedua dan ketiga perlu dilakukan uji
coba instrument penelitian untuk menentukan kelayakan instrumen ditinjau dari uji
validitas dan reliabilitasnya.
5. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan program statistik merupakan suatu
yang mutlak diperlukan. Untuk itu pemahaman tentang persyaratan penggunaan
formula atau rumus-rumus statistik itu harus diperhatikan. Hal ini penting, sebab
setiap formula/rumus dalam statistik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu,
misalnya persyaratan tentang skala data. Sebagai contoh, peneliti memiliki data
penelitian yang kesemuanya datanya berskala interval dan rasio, maka peneliti dapat
menggunakan formula atau rumus Product Moment dan Regresi untuk menguji
keterkaitan variabel satu dengan variabel lainnya, sebab kedua rumus ini dapat
digunakan jika data penelitian minimal berskala interval. Persyaratan lain misalnya
tentang perlunya lolos dalam uji asumsi klasik, jika peneliti hendak menggunakan
statistik parametrik, jika tidak lolos dalam uji asumsi klasik maka peneliti harus
menggunakan formula/rumus yang termasuk dalam statistik non parametrik. 15
Secara umum pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan, yakni
apakah menggunakan metode statistik deskriptif ataukah statistik inferensial. Jika
menggunakan statistik inferensial, sebutkan statistik parametrik atau statistik
nonparametrik yang digunakan, serta kemukakan alasan penggunaan metode statistik
tersebut.
Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan
karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan
teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik
secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan
statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu. Catatan, apabila teknik
analisis data yang digunakan sudah dikenal luas oleh kalangan pembaca, maka
pembahasannya tidak perlu panjang lebar. Demikian sebaliknya, jika teknik analisis
data yang digunakan kurang populer, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan
secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan
nama programnya, misalnya SPSS for Windows.

Anda mungkin juga menyukai