TENTANG
PERLINDUNGAN INDUSTRI
BUPATI JEPARA,
dan
BUPATI JEPARA
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Asas
Pasal 2
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Perlindungan industri di daerah bertujuan untuk:
a. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara adil
dan merata dengan memanfaatkan dana, sumberdaya alam, dan/atau
hasil budi daya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan hidup di daerah;
b. meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih baik,
maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan
dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada
umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri
pada khususnya;
c. memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi kegiatan industri di
daerah;
d. meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong
terciptanya teknologi tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan
terhadap kemampuan dunia usaha daerah, dengan mengembangkan
pusat-pusat industri.
e. mengatur dan menata keberadaan dan pendirian industri di daerah agar
semakin berkembang dengan memperhatikan kearifan lokal;
f. meningkatkan keikutsertaan masyarakat agar berperan secara aktif
dalam pembangunan industri di daerah;
g. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang
pembangunan daerah.
BAB III
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Setiap perusahaan industri berkewajiban untuk:
BAB IV
KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB
Bagian Kesatu
Kewajiban dan Tanggungjawab Pemerintah Daerah
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Kedua
Kewajiban dan Tanggungjawab Masyarakat
Pasal 11
BAB V
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
Pasal 12
Bagian Kesatu
Akses Modal
Pasal 13
Bagian Kedua
Sumberdaya Manusia
Pasal 14
Bagian Ketiga
Pemasaran
Pasal 15
Bagian Keempat
Desain dan Teknologi
Pasal 16
Bagian Kelima
Kemitraan
Pasal 17
Pasal 18
(1) Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dapat dilaksanakan
dengan cara:
a. Inti plasma;
b. Subkontrak;
c. Waralaba;
d. Distribusi dan keagenan; dan
e. Bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti: bagi hasil, kerjasama
operasional, usaha patungan (joint venture), dan penyumberluaran
(outsorcing).
(2) Ketentuan mengenai kemitraan sebagaimana pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan peruang-undangan yang
berlaku.
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 22
Bagian Keenam
Perlindungan Hukum
Pasal 23
dengan cara mendaftarkan hak cipta, hak paten, hak merek, dan hak
desain industri.
(2) Tata cara pendaftaran hak cipta, hak paten, hak merek, dan desain
industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 24
Pasal 25
BAB X
PENYIDIKAN
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Ditetapkan di Jepara
pada tanggal 30 Desember 2013
BUPATI JEPARA,
Cap ttd.
AHMAD MARZUQI
Diundangkan di Jepara
pada tanggal 30 Desember 2013
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEPARA,
Cap ttd
SHOLIH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 NOMOR 17
Cap ttd
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA
NOMOR TAHUN 2013
TENTANG
PERLINDUNGAN INDUSTRI
I. UMUM
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “demokrasi ekonomi’ adalah
perlindungan industri diselenggarakan sebagai kesatuan dari
pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan
kemakmuran rakyat
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kebersamaan” adalah asas yang
mendorong peran seluruh pelaku usaha industri secara
bersama-sama dalam kegiatannya untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat
Huruf c
Yang dimaksud dengan “efisiensi” adalah adalah asas yang
mendasari pelaksanaan perlindungan, industri dengan
mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk
mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif dan berdaya
saing
Huruf d
Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah asas yang
secara terencana mengupayakan berjalannya proses
pembangunan melalui perlindungan, pemberdayaan dan
pembinaan industri yang dilakukan secara
berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian yang
tangguh dan mandiri
Huruf e
Yang dimaksud dengan “berwawasan lingkungan” adalah asas
perlindungan, pemberdayaan dan pembinaan industri yang
dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kemandirian” adalah asas
perlindungan, pemberdayaan dan pembinaan industri mebel
yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan
potensi, kemampuan, dan kemandirian industri.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “kesatuan ekonomi Daerah” adalah
asas perlindungan, pemberdayaan dan pembinaan industri
yang merupakan bagian dari pembangunan kesatuan ekonomi
daerah.
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Ayat 1
Cukup jelas
Ayat 2
Orgasisasi yang dimaksud adalah organisasi dalam usaha
industri yang bentuk asosiasi dan sebagainya.
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Cukup Jelas
Pasal 26
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup Jelas
Pasal 28
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas