Anda di halaman 1dari 73

SKRIPSI KELOMPOK

Hubungan Penggunaan Media Berita dengan Pemahaman Individu


Atas Sebuah Berita

(studi kasus pada penggunaan akun twitter media cetak dengan pemahaman
berita tentang kematian Steve Jobs)

Afifi (0906491950)
Pradita Seti Rahayu (0906524740)
Radian Nyi Sukmasari (0906637235)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia

Depok, 2011

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


ii

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


iii

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan kemudahan dalam
penyusunan skripsi kelompok berjudul “Hubungan Penggunaan Media Berita dengan
Pemahaman Individu atas Sebuah Berita (Studi Kasus pada Penggunaan Akun Twitter
Media Berita dengan Pemaaman Berita tentang Kematian Steve Jobs)”. Skripsi kelompok
ini ditulis sebagai tugas akhir Mata Kuliah Metodologi Komunikasi 1 (MPK 1) yang
diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Univeritas Indonesia.

Dalam penyusunannya, banyak pihak yang telah membantu sehingga makalah non seminar
ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1) R. Helmi Qudrat Ichtiat, S.Sos., M.Si yang merupakan dosen mata kuliah MPK 1
sekaligus pembimbing akademik kami dalam menyelesaikan skripsi kelompok ini.
Ilmu dan bantuan yang beliau berikan sangat berarti dan bermanfaat bagi kami;
2) Drs. Awang Ruswandi, M.Si yang selama tiga setengah tahun ini menjadi
pembimbing akademik kami. Terima kasih atas arahan, perhatian serta bantuannya
sehingga kami dapat menjalani studi kami di kekhususan Jurnalisme dengan baik;
3) Orang tua kami, yang telah senantiasa mendoakan kesuksesan kami dan kelancaran
dalam mengerjakan skripsi kelompok ini. Mereka yang senantiasa tak perna lupa
mengingatkan untuk menjaga kesehatan di saat kami harus selalu begadang
menyelesaikan skripsi kelompok ini;
4) Teman-teman satu program studi atau kekhususan Jurnalisme angkatan 2009 yang
selalu berbagi suka dan duka karena dikejar berbagai deadline selama tujuh
semester ini. Kita telah akrab dengan deadline dan berbagai tugas produksi. Pun
ketika mengerjakan skripsi kelompok ini, tugas-tugas lapangan dan deadline tugas
tak pernah absen. Terima kasi untuk setiap canda, tawa, dan marah yang mewarnai
hari-hari.

iv

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


5) Teman-teman jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2009 yang telah
bersama-sama mengarungi samudera Ilmu Komunikasi dan berjuang menyelesaikan
skripsi kelompok ini bersama-sama.
6) Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini namun karena
keterbatasan tak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk kalian
semua.
Kami berharap skripsi kelompok ini dapat bermanfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan di
Indonesia. Kami juga berharap penelitian ini dapat terus dikembangkan. Meski demikian,
kami sadar bahwa skripsi kelompok ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu,
kami sangat berharap ada kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga penelitian ini dapat
disempurnakan. Amin.

Depok, Januari 2013

Afifi, Pradita Seti Rahayu, dan Radian Nyi Sukmasari

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


vi

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


vii

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


viii

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


ABSTRAK

Nama : Afifi
Nama Pradita Seti Rahayu
Nama Radian Nyi Sukmasari
Program Studi : Jurnalisme
Judul : Hubungan Penggunaan Media Berita dengan Pemahaman Individu
atas Sebuah Berita (Studi Kasus pada Penggunaan Akun Twitter
Media Berita dengan Pemahaman Berita tentang Kematian Steve
Jobs)

Tingginya mobilitas individu di era new media membuat beberapa media cetak
memanfaatkan jejaring sosial berupa Twitter sebagai sarana publikasi berita terhadap
khalayak. Ditambah lagi para pengguna Twitter banyak yang memanfaatkan akun Twitter
media cetak tersebut untuk mengakses berita yang diinginkan karena dianggap lebih
praktis. Melihat hal tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah dengan mengakses berita via
akun Twitter, individu tersebut paham dengan isi berita yang disajikan.
Penelitian ini membahas tentang hubungan penggunaan media baru berupa akun
Twitter media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah berita. Peneliti
menjadikan berita kematian Steve Jobs pada Oktober 2011 sebagai konteks penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan paradigma
positivis. Hasil memperlihatkan terdapat hubungan positif antara penggunaan Twitter
dengan tingkat pemahaman individu terhadap sebuah berita, dalam hal ini berita kematian
Steve Jobs. Artinya semakin tinggi seorang individu mengakses berita kematian Steve Jobs
melalui akun Twitter media cetak maka ia semakin paham dengan informasi mengapa dan
bagaimana Steve Jobs meninggal serta nasib perusahaan Apple.inc pasca kematian
pemiliknya.

Kata Kunci: Berita, kematian Steve Jobs, media usage, new media, pemahaman individu,
Steve Jobs, Twitter
ix

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


ABSTRACT

Name : Afifi
Nama Pradita Seti Rahayu
Nama Radian Nyi Sukmasari
Study Program : Jurnalisme
Title : Relationship between News Media Usage and Individual
Understanding about News (Study Case on Printed Media Twitter
Account Usage and Steve Job’s Death Reports)

The high mobility of individuals in new media age makes some printed media
utilizing social media such as Twitter as a medium of publishing news to the audience.
Furthermore, many Twitter users who use Twitter accounts of printed media to access the
desired news because it was considered more practical. According to this, the researchers
wanted how deep individual understand about the content of the news while the individual
access news from printed media Twitter account.
This study discusses the relationship about media usage of printed media Twitter
accounts with individual understanding of news. Researchers choose the news of the death
of Steve Jobs in October 2011 as a research context. The method used in this study is
quantitative methods with positivist paradigm. The results showed a positive relationship
between the usage of Twitter to the level of individual understanding of a story, in this case
the news of the death of Steve Jobs. In other words, the higher an individual's access to
news of the death of Steve Jobs through the printed media Twitter account, the more
individual understand with the information about why and how Steve Jobs died and the fate
of the Apple.inc after his death.

Keywords: individual understanding, media usage, new media, news, Steve Jobs, the death
of Steve Jobs, Twitter

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………... vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. ix
ABSTRACT ………………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1


1.1. Latar Belakang ………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………….. 7
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………… 7
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………….. 8

BAB II KERANGKA TEORI……………………………………... 9


2.1. Tinjauan Teoritis ………………………………………. 9
2.2. Tinjauan Konseptual …………………………………… 14
2.3. Model Analisis ………………………………………… 19
2.4. Hipotesis Teori ………………………………………… 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………. 21


3.1. Paradigma Penelitian …………………………………... 21
3.2. Pendekatan Penelitian …………………………………. 22
3.3. Jenis Penelitian ………………………………………... 23
3.4. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ……………….. 23
3.5. Teknik Pengumpulan Data …………………………….. 35
xi

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


3.6. Metode Analisis Data ………………………………..... 27
3.7. Operasionalisasi Konsep ……………………………… 28
3.8. Hipotesis Riset ………………………………………… 33
3.9 Hipotesis Statistik ……………………………………... 33
3.10 Uji Reliabilitas ………………………………………… 34
3.11 Uji Validitas …………………………………………… 34
3.12 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian ……………….. 35

BAB IV ANALISIS DATA…………………………………………. 36


4.1 Karakteristik Responden ………………………………. 36
4.2. Uji Reliabilitas …………………………………………. 41
4.3. Uji Validitas ……………………………………………. 45
4.4 Analisis Bivariat ……………………………………….. 49

BAB V INTERPRETASI DATA DAN KESIMPULAN…………. 50

DAFTAR REFERENSI …………………………………………………….. 58

xii

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berita dapat disampaikan melalui media apapun, termasuk media tradisional dan
media online. Sebuah penelitian dari Soo Hui Lee (2011), dari University of Nebraska-
Lincoln, fokus pada penggunaan media berita. Ia meneliti untuk tesisnya, adakah
hubungan antara kepercayaan dan penggunaan media berita di kalangan mahasiswa
University of Nebraska- Lincoln. Penelitian tersebut dilakukan untuk benar-benar
melihat hubungan di antara kedua variabel, yakni kepercayaan dan penggunaan media
berita. Selain itu, peneliti juga ingin mempelajari bagaimana perilaku penggunaan
media dan pilihan media berita di kalangan mahasiswa. Peneliti menggolongkan
koran, TV, radio, website online-only news, website koran online, website radio/ TV/
kabel online, Twitter, dan Facebook sebagai news media atau media berita.
Menurut Soo Hui Lee dalam penelitiannya, fungsi sosial dari media berita adalah
memilih dan menyediakan berita serta informasi kepada publik setiap harinya.
Informasi ini kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan publik sebagai
orientasi dalam lingkungan sosialnya (Soo Hui Lee, 2011). Penggunaan media berita
diukur dengan menggunakan dua faktor, yakni jumlah waktu yang digunakan untuk
mengakses media berita dalam seminggu terakhir dan jumlah waktu di satu hari
sebelum survei dilakukan yang digunakan untuk mengakses media berita.
Penelitiannya menghasilkan beberapa kesimpulan, di antaranya asosiasi yang
terjadi di antara kepercayaan dan penggunaan media berita ternyata lebih lemah
dibandingkan yang telah diprediksikan sebelumnya. Selain itu, mahasiswa
menggunakan sumber berita online untuk mencari news future event. Hasil
penelitiannya juga menyebutkan bahwa sumber social media seperti Facebook dan
Twitter pun digunakan sebagai sumber untuk berita. Bahkan, hubungan yang terjadi
antara kepercayaan dan penggunaan media berita yang merupakan social media lebih
kuat dibandingkan media berita yang lainnya.

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Penelitian terdahulu pun menyebutkan bahwa Twitter telah mengalahkan
Facebook. Ia menjadi social network kedua terbesar di United States dengan jumlah
akun yang mendaftar pada bulan Mei 2011 sebanyak 300 juta akun (Rowinski, 2011).
Kwak et al. (2010) menemukan bahwa mayoritas (lebih dari 85%) topik di Twitter
yang dianalisa dalam studi mereka adalah headline berita atau sesuatu yang
berhubungan dengan berita.
Ini mengindikasikan bahwa kini Twitter memiliki peran yang cukup dalam
mendistribusikan berita-berita dan informasi- informasi yang dibutuhkan oleh manusia.
Twitter juga telah diadopsi di dalam newsrooms sebagai mekanisme yang esensial
untuk mendistribusikan breaking news secara cepat, atau sebagai alat untuk solicite ide
cerita, sumber dan fakta (Farhi, 2009; Posetti, 2009). Sebuah studi dari Java et al. pada
tahun 2007 menyebutkan bahwa Twitter digunakan untuk empat tujuan: 1) obrolan
sehari- hari; 2) konversasi; 3) berbagi informasi; dan 4) melaporkan sebuah berita. Dari
empat tujuan tersebut, dua tujuan terakhir, yakni berbagi informasi dan melaporkan
sebuah berita, mengandung relevansinya dengan dunia jurnalisme. Dalam jurnal
Alfred Hermida yang berjudul “Twittering The News” (2010), disebutkan bahwa
beberapa organisasi berita seperti New York Times (Koblin, 2009), Wall Street Journal
(Strupp, 2009), dan Bloomberg (Carlson, 2009) sudah mengadoptasi social media
dengan etika, norma, dan nilai yang sudah ada. Ini dibuktikan dengan menghadirkan
kebijakan penggunaan Twitter bagi jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya sebagai
jurnalis.

Penggunaan Twitter sendiri mengalami perkembangan beberapa saat terakhir ini.


Menurut data yang dilaporkan oleh TechCrunch, pengguna Twitter di tingkat global
mencapai 60 juta pada November 2009. Meningkat sebanyak 2 juta pengguna dalam
kurun waktu sebulan, dimana pada bulan Oktober 2009 pengguna Twitter dilaporkan
sebanyak 58,3 juta. 1

1
http://techcrunch.com/2009/ 12/ 22/the-world -is-flat-for-Twitter-as-in-g lobal-growth-has-stalled/ diakses pada 26
Oktober 2011

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Sedangkan pada hasil riset Sycomos pada tahun 2010, pengguna Twitter di
negara-negara Asia berjumlah total 7,74% dari total pengguna Twitter di seluruh dunia.
Negara dengan pengguna Twitter terbesar di Asia adalah Indonesia yang
menyumbang 2,34% dari total pengguna di seluruh dunia, disusul oleh Jepang (1,47%)
dan India (0,97%). 2

Rank in
% of Twitter Users Estimated Total
No. Country Sysomos’
(Sysomos report) Twitte r Users
report

1 Indonesia 6 2.34 5,616,000

2 Japan 8 1.47 3,528,000

3 India 10 0.97 2,328,000

4 Singapore 12 0.88 2,112,000

5 Philippines 13 0.85 2,040,000

Tabel 1.1 Penggunaan Twitter dan Jumlah Totalnya di Negara Asia

Di tingkat global, berdasarkan hasil riset Sysomos pada tahun 2010, pengguna
Twitter Indonesia menempati posisi ke-6 dengan jumlah pengguna 2,34%, setelah
USA, UK, Brazil, Kanada, dan Australia :3

Tabel 1.2 Peringkat Penggunaan Twitter Indonesia di Dunia

2
http://www.g reyreview.co m/2010/ 01/ 26/Twitter-in-asia-total-users-by-country/ diakses pada 26 Oktober 2011
3
http://blog.sysomos.com/2010/01/22/the-top-Twitter-countries-and-cities-part-2/ d iakses pada 26 Oktober 2011

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Namun pengguna Twitter umumnya tidak hanya mengakses Twitter melalui
website www.twitter.com, tetapi juga mengakses melalui aplikasi desktop seperti
tweetDeck, aplikasi mobile seperti UberTwitter atau via API lain, seperti bit.ly dan
Facebook. Dengan kata lain, bisa jadi pengguna Twitter lebih banyak dari yang telah
diperkirakan. Maka, tidak mengherankan jika keywords asal Indonesia seringkali
menembus trending topics seperti yang telah banyak diungkap oleh banyak pengamat
media online.
Berdasarkan penelitian terakhir yang dilakukan oleh Sysomos selama 19-23
September 2011, diperoleh hasil bahwa selama lima hari didapatkan sebanyak 261
video YouTube, 614 forum posting, 299 artikel berita online, 1,074 posting blog dan
17,871 tweets.4

Gambar 1.1 Hasil Riset Sysomos Selama Lima Hari

4
http://blog.sysomos.com/2011/09/29/social-media-week-sysomos-looks-back-through-social-media/ d iakses pada
25 Oktober 2011

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Dari total semua pengguna selama 5 hari tersebut, didapati bahwa Indonesia dan
Amerika merupakan Negara dengan pengguna terbesar yakni sebesar 26%.
Dilihat dari segi bahasa yang digunakan, bahasa Indonesia menepati porsi 25%.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya 1% pengguna Indonesia yang mengunakan bahasa
selain bahasa Indonesia.

Gambar 1.2 Grafik Penggunaan Bahasa di Semua Twitter

Jika dilihat dari segi demografi pengguna, pengguna laki- laki dan wanita hampir
seimbang, yakni laki- laki sebesar 51% dan wanita 49%. Sedangkan dari segi usia,
pengguna tertinggi merupakan kelompok usia 21-35 tahun yakni sebanyak 36%.

Gambar 1.3 Pengguna Laki-Laki dan Perempuan pada Twitter

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Gambar 1.4 Demografi Usia Pengguna Twitter di Dunia

Studi lain yang berhubungan dengan penggunaan Twitter dilakukan oleh Pew
Internet & American Life Project pada tahun 2010 yang hasilnya menunjukkan bahwa
satu dari lima orang dewasa menggunakan Twitter atau situs jejaring sosial lainnya
untuk tujuan politik selama pemilihan umum di pertengahan tahun 2010 (Smith,
2011).
Di Amerika Serikat, pria lebih suka mengakses berita melalui telepon selular, RSS
Feeds, email, atau podcast dibandingkan wanita, tetapi keduanya memiliki kesamaan
dalam hal mengakses berita melalui Twitter atau situs jejaring sosial lainnya, hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan gender dalam mengakses berita melalui Twitter atau
situs jejaring sosial (Pew Research, 2010). Terkait dengan usia pengguna, rentang usia
30-39 tahun merupakan usia yang paling banyak menggunakan media digital untuk
mengakses berita dan 21% di antaranya adalah mereka yang menggunakan Twitter
atau jejaring sosial lainnya (Pew Research, 2010).
Sebanyak 19% orang di Amerika Serikat menggunakan situs jejaring sosial untuk
mendapatkan berita dan 3% di antaranya menggunakan Twitter (Pew Research, 2010).
Penelitian dari Pew Research Center for The People and The Press pada tahun 2010
juga menemukan bahwa dari keseluruhan jumlah pengguna Twitter, sebanyak 17%
orang mendapat berita dari tweet yang berasal dari akun sebuah media seperti akun
Twitter New York Times atau The Washington Post dan hanya 6% orang yang
mendapat berita dari tweet individu.

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Berbicara mengenai berita, di dalamnya terkandung enam unsur yang secara
umum dikenal sebagai unsur 5W + 1H. Berita yang baik adalah berita yang memenuhi
jawaban dari pertanyaan 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how) tersebut.
Berita di media cetak biasanya lebih menekankan pada unsur why dan how. Tujuan
penekanan pada unsur ini adalah untuk menggiring pembaca pada tingkat pemahaman
yang lebih dalam terhadap suatu berita, tidak hanya sekedar mengetahui apa yang
diberitakan. Unsur why dan how mengemukakan sebab dan akibat kenapa suatu
peristiwa terjadi. Unsur ini akan melahirkan berbagai macam sudut pandang dari
berbagai narasumber, sehingga pembaca bisa menganalisis dan menarik kesimpulan
berita dari sudut pandang yang dikemukakan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi
dengan kemunculan media baru untuk penyampaian pesan berita dengan seberapa jauh
pemahaman subjek terhadap berita tersebut. Media baru yang dimaksud di sini adalah
akun Twitter, sedangkan berita yang dijadikan objek penelitan ialah berita tentang
kematian Steve Jobs.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1) “Adakah hubungan antara penggunaan media berita dalam hal ini akun Twitter
media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah berita?”
2) “Seberapa kuat hubungan yang terjadi antara penggunaan media berita dalam hal
ini akun Twitter media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah
berita?”

1.3 Tujuan Penelitian


a) Untuk mengetahui adakah hubungan yang terjadi antara penggunaan media
berita dalam hal ini akun Twitter media cetak dengan pemahaman individu
terhadap sebuah berita.

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


b) Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan penggunaan media berita dalam hal
ini akun Twitter media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah
berita.

1.4 Manfaat Penelitian


a) Manfaat Akademis
Penelitian yang dibuat akan membantu memperjelas bahwa media baru dapat
memperkaya pemahaman individu akan sebuah berita. Selain itu, penelitian ini
dapat memperkuat teori yang sudah ada bahwa ternyata media berita
mempengaruhi pemahaman seseorang.

b) Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi referensi bagi redaksi media cetak dalam
pemanfaatan akun Twitter untuk mendistribusikan konten-konten beritanya pada
khalayak serta sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan redaksionalnya.

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Tinjauan Teoritis


2.1.1 Teori New Media
Istilah media baru (new media) telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah
mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan
beragam. Menurut McQuail (2009), media baru adalah berbagai perangkat teknologi
komunikasi yang dengan berbagai ciri yang sama di mana dimungkinkan adanya
digitalisasi dan ketersediannya yang luas untuk berkomunikasi. New media memiliki
ciri-ciri antara lain:

1. kesalingterhubungan,
2. akses terhadap individu sebagai penerima dan pengirim pesan,
3. interaktivitas,
4. kegunaanya yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan
5. sifatnya yang ada dimana- mana (delocatedness).

Media baru membawa perubahan terhadap komunikasi ma ssa yang dulunya


bersifat satu arah. Media baru membuat interaktivitas semakin meningkat. Meski
demikian media baru dianggap juga menguntungkan keberadaan media tradisional
karena ia dapat melengkapi kekurangan media tradisional. Meski demikian, di sisi lain
juga tumbuh dan dianggap sebagai pesaing (Mc Quail, 2009).

Media baru ini kini sangat beragam bentuknya, mulai dari email, Facebook,
Twitter, LinkedIn, dan lain sebagainya. Berbeda dengan media lama, mereka tidak
dibatasi ruang dan waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, perkemba ngannya pun
bergerak cepat melebihi perkembangan media lama manapun. Setidaknya, menurut
McQuail (2009) ada lima kategori utama media baru yang sama dan hanya dibedakan
oleh jenis penggunaan, konten, dan konteks, yaitu antara lain:

 Media komunikasi antarpribadi (interpersonal communication media).


Meliputi telepon (yang semakin mobile) dan surat elektronik. Secara

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


umum konten bersifat pribadi dan mudah dihapus serta hubungan yang
tercipta dan dikuatkan lebih penting daripada informasi yang disampaikan.

 Media permainan interaktif (interactive play media). Media ini berbasis


komputer dan video game, ditambah peralatan realitas virtual. Inovasi
utamanya terletak pada interaktivitas dan mungkin dominasi dari kepuasan
‘proses’ atas ‘penggunaan’.

 Media pencarian informasi (information search media). Ini adalah


kategori yang luas tetapi internet/www merupakan contoh yang paling
penting. Posisi mesin pencari telah menjadi sangat penting, dianggap
sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran, aktualitas, dan
aksesibilitasnya belum pernah ada sebelumnya. Posisi mesin pencari telah
menjadi sangat penting sebagai alat bagi para pengguna sekaligus sebagai
sumber pendapatan untuk internet.

 Media partisipasi kolektif (collective participatory media). Kategori


khususnya meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan bertukar
informasi, gagasan, dan pengalaman serta untuk mengembangkan
hubungan pribadi aktif (yang diperantarai komputer). Situs jejaring sosial
termasuk dalam kelompok ini. Penggunaannya berkisar dari yang murni
sekedar alat hingga afektif personal (Baym, 2002).

 Substitusi media penyiaran. Acuan utamanya adalah penggunaan media


untuk menerima atau mengunduh konten yang di masa lalu biasanya
disiarkan atau disebarkan dengan metode lain yang serupa. Menonton film
dan acara televisi atau mendegarkan radio dan musik adalah kegiatan
utama.

Perubahan yang terjadi dalam dunia komunikasi massa menuju masuknya era
media baru diawali dengan munculnya dua perubahan besar: komunikasi satelit dan
penggunaan komputer.

10

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Hal lain yang juga sangat berkaitan dengan keberadaan new media adalah
internet. Pada awalnya internet dimulai sebagai alat komunikasi non-komersial dan
pertukaran data di antara para profesional, tetapi perkembangan selanjutnya adalah
internet sebagai penyedia barang dan berbagai jasa serta sebagai alternatif bagi alat
komunikasi pribadi dan antarpribadi (Castells, 2001).

Menurut McQuill (2009) internet adalah media komunikasi yang memiliki ciri-
ciri teknologi berbasis komputer, berkarakter hibrida, berpotensi interaktif, memiliki
fungsi publik dan privat, peraturan tidak ketat, interkonetivitas, ada di mana- mana,
bisa diakses individu sebagai komunikator, serta merupakan media komunikasi massa
dan komunikasi pribadi.

Menurut Gemmill&Peterson (2006) dalam dekade terakhir, internet telah menjadi


bagian penting bagi kaum muda untuk berkomunikasi. Bahkan dalam dunia
pendidikan ia sudah mulai masuk dalam kurikulum-kurikulum perguruan tinggi
(Jones, 2002).

Di Asia sendiri, pengguna internet merupakan yang tertinggi di dunia yakni


mencapai 44%. 5

Gambar 2.1 Asia Pengguna Tertinggi di Dunia dalam Twitter

5
http://www.internetworldstats.com/stats.htm d i akses pada 25 Oktober 2011

11

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Selain itu, berdasarkan penelitian Robert Kraut dan kawan-kawannya dari
Carnegie Mellon University yang meneliti tentang penggunaan internet di dalam
sebuah keluarga, menemukan bahwa tujuan orang-orang menggunakan internet adalah
sebagaimana yang ditampilkan dalam bagan di bawa h, di mana 48% penggunaan
internet digunakan untuk menyenangkan diri sendiri. Sedangkan untuk mengakses
berita sekitar 17% penggunaan. 6

Gambar 2.2 Tujuan Penggunaan Internet

Penggunaan internet pada dasarnya memang beragam dan tumpang tindih dengan
media lainnya. Dengan internet orang dapat mencari kesenangan dengan musik dan
video, mencari informasi, juga mencari berita lewat akun berita online yang pada
dasarnya merupakan perluasan dari jurnalisme surat kabar. Internet bagaimanapun

6
http://homenet.hcii.cs.cmu.edu/progress/purpose.html diakses pada 26 Oktober 2011

12

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


tidak memiliki status kelembagaan yang jelas dan tidak dimiliki, dikontrol, atau diatur
oleh suatu lembaga tertentu, tetapi hanya merupakan jaringan yang terhubung secara
internasional yang beroperasi menurut aturan tertentu. Berbagai organisasi terutama
badan penyedia layanan dan telekomunikasi, berkontribusi terhadap kinerjanya
(Braman dan Roberts, 2003).

Internet sebagai media, memiliki ciri-ciri utama:

1. teknologi berbasis komputer


2. karakternya hibrida, tidak berdedikasi, dan fleksibel
3. memiliki potensi interaktif
4. memiliki fungsi publik dan privat
5. peraturan yang tidak ketat
6. kesalingterhubungan
7. ada dimana- mana dan tidak tergantung lokasi
8. dapat diakses individu sebagai komunikator
9. media komunikasi massa dan pribadi.

Menurut Posters (1999) internet menggabungkan radio, film, dan televisi serta
menyebarkannya melalui teknologi ‘push’. Media baru mengabaikan batasan cetak
dan model penyiaran dengan:

1. memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak,

2. memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan, dan penyebarannya


kembali

3. mengganggu tindakan-tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari


hubungan kewilayahan dan modernitas

4. menyediakan kontak global secara instan

5. memasukkan subjek modern ke dalam mesin berjaringan.

13

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


2.1.2 Teori Aliran Informasi
Selama periode 1950-an, para peneliti sosial melakukan banyak survei dan
eksperimen lapangan untuk mengukur arus informasi dari media ke khalayak massa.
Salah satunya adalah penelitian untuk mengukur seberapa cepat orang mengetahui
berita individual (Funkhouser dan McComs, 1971). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur efektivitas media dalam menyiarkan informasi kepada khalayak massa.
Dalam pelaksanaannya, ada hambatan-hambatan yang ditemukan dalam penerimaan
aliran informasi ini, misalnya: tingkat pendidikan, jumlah penggunaan media berita,
keterikatan berita, dan membicarakan mengenai berita dengan orang lain. Teori aliran
informasi, memiliki kekuatan dan kekurangan, yakni:

Kekuatan

 menelaah proses komunikasi massa dalam dunia nyata


 memberikan dasar teoritis untuk kampanye informasi publik yang sukses
 mengidentifikasi hambatan-hambatan pada arus informasi

Kelemahan

 sederhana, linear, dan didominasi sumber


 mengasumsikan bahwa masyarakat apatis dan tidak peduli
 gagal untuk mempertimbangkan kegunaan atau nilai informasi terhadap penerima
informasi
 terlalu menerima status quo.

2.2 Tinjauan Konseptual


2.2.1 Konsep News Media
Untuk mengetahui apa itu news media, Harry Henderson dalam bukunya yang
berjudul Library in A Book: Power of The News Media (2004), mengatakan bahwa
medium adalah sesuatu yang melewati gelombang, suara, maupun cahaya. Kini,
kehadiran news media sudah 24 jam di kalangan manusia tanpa absen.
Hasil analisa Harry, pada abad ke-20, Perkembangan surat kabar mencapai tahap
kesuksesannya. Berbagai majalah muncul dengan jurnalisme foto yang menghadirkan

14

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


suasana baru. Namun, kehadiran televisi dan radio memangkas iklan pada surat kabar.
Tahun 1970, pers menggunakan teknologi yang memangkas biaya buruh. Pers tak
perlu lagi menyusun halaman secara manual. Di Amerika, mulai tahun 1990-an, surat
kabar mulai membuat edisi online- nya masing- masing. Hal ini dimaksudkan untuk
menggalang pembaca yang lebih prospektif dan menggalang sumber pendapatan dari
pengiklan.
Radio dikenal efektif setelah terpilihnya Franklin D. Roosevelt sebagai Presiden
Amerika Serikat. Ia merasa bahwa radio merupakan media yang tepat yang dapat
melakukan komunikasi secara tepat dan personal. Ketika Perang Dunia II dimulai,
beberapa jaringan radio besar sekarang, seperti NBC, CBS, dan ABC mencapai
keadaan ekonomi yang powerful. Mereka melatih seluruh koresponden dari seluruh
dunia untuk melaporkan keadaan Perang Dunia II.
Televisi elektronik pertama kali ditemukan secara simultan oleh Philo T.
Farnworth dan Vladimir Zworykin pada akhir 1920-an dan pertengahan 1930-an.
Penyampaian berita pada televisi banyak diadaptasi dari cara-cara yang dilakukan oleh
radio. Dokumenter menjadi kelebihan televisi dalam menyampaikan berita secara
mendalam.
“Today just about every newspaper of any size has a website” (Harry Henderson,
2004: 11). Kehadiran internet membawa setiap orang dapat mendistribusikan kata-kata
dan gambar ke seluruh dunia. Ditambah dengan kehadiran blog yang memperbolehkan
semua orang berkomentar. Konvergensi digital terus bergulir. Surat kabar dan majalah
kini bisa dinikmati secara paperless serta televisi dan radio yang dapat dicapai melalui
streaming. Semua dilakukan pada medium online.
Soo Hui Lee dari University of Nebraska-Lincoln mengadakan penelitian untuk
disertasinya yang mencoba melihat hubungan antara penggunaan news media dan
kepercayaan terhadap berita di antara mahasiswa di universitas tersebut (2011). Yang
dikategorikan oleh Soo Hui Lee sebagai news media ialah Internet Blog/ Web blog,
Facebook, Twitter, online radio, online newspaper website, online-only news website,
radio, televisi, dan surat kabar.
Dalam penelitiannya, Soo Hui Lee membagi penggunaan news media ke dalam
tiga dimensi, yakni frekuensi, intensitas dan durasi. Hampir sama dengan konsep

15

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Terpaan Media, frekuensi memiliki pemahaman bahwa seberapa sering seseorang
mengakses media berita. Sedangkan intensitas memiliki maksud bahwa seberapa
dalam seseorang memahami apa yang diberitakan dalam satu kali akses. Selain itu,
durasi memperlihatkan lamanya waktu seseorang mengakses media berita atau news
media.

2.2.2 Konsep Social Media


Kaplan dan Heinlein mendefinisikan sosial media sebagai kelompok aplikasi
berbasis internet yang didirikan berdasarkan ideologi dan fondasi dari web 2.0 yang
memperbolehkan penciptaan dan petukaran konten. Bentuk dari sosial media
bermacam- macam, termasuk jejaring sosial, forum internet, weblogs, social blogs,
micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, serta rating dan social bookmarking
(Kaplan dan Heinlein , 2010; Weber, 2009).
Menurut Weber, mesin pencari juga termasuk dari sosial media dan ia
menggambarkannya sebagai sesuatu yang memiliki reputasi dan bertugas untuk
mengumpulkan situs-situs dengan produk dan jasa terbaik untuk ditawarkan dan
biasanya juga mempunyai satu hal yang bisa menjunjung nama baik situs tersebut
(Weber, 2009).
Sedangkan, menurut Mayfield (2008), social media memiliki pengertian terbaik
berupa sebuah kelompok dari jenis baru media online, yang memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
1. Partisipasi dan tindakan. Social media mendorong adanya kontribusi dan
umpan balik dari orang-orang yang merasa tertarik. Batas antara media dan
audience menjadi kabur.
2. Keterbukaan. Sebagian besar layanan social media terbuka untuk menerima
umpan balik atau partisipasi. Mereka mendorong adanya voting, komentar, dan
pembagian informasi. Jarang terdapat akses yang menggunakan password atau
dalam artian perlindungan konten.
3. Percakapan. Social media lebih baik dilihat sebagai percakapan dua arah.

16

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


4. Milik bersama. Social media memperbolehkan masyarakat untuk membentuk
komunitas yang efektif di mana mereka dapat berbagi hal- hal yang menjadi
ketertarikan mereka bersama, seperti isu politik atau acara televisi favorit.
5. Penghubung. Sebagian besar social media berkembang dengan menggunakan
keterhubungannya dengan berbagai situs, sumber, dan orang-orang lainnya.

Haven (2008) menyebutkan bahwa elemen kunci dari sosial media tidak
seluruhnya baru sebagai bentuk masa depan dari pembagian informasi, keterhubungan,
pengeluaran pendapat, penciptaan hal- hal baru, dan penyiaran yang ada di segala
aspek kehidupan, tetapi ada beberapa karakteristik yang berangkat dari pengalaman di
masa lalu, yaitu :
1. Penjangkauan. Dulunya, audience terbatas pada lingkungan tertentu seperti
teman, tetangga, keluarga, dan kelompok. Sekarang, teknologi memberi
kesempatan untuk menjangkau audience secara global.
2. Accessability. Rata-rata produksi di sebagian besar media memiliki sumber
daya yang tidak terbatas (uang ataupun manusia). Dengan menggunakan
teknologi saat ini, orang dapat berkreasi dengan sedikit biaya atau bahkan
gratis.
3. Usability. Rata-rata produksi membutuhkan spesialisasi kemampuan dan
pelatihan, yaitu secara teknis dan kreativitas. Dengan menggunakan teknologi
saat ini, proses produksi bisa dilakukan dengan lebih mudah.
4. Transparency. Orang-orang, terutama di Amerika, dalam sejarahnya dikenal
sangat menjaga informasi personalnya. Sekarang ini, orang cenderung ingin
berbagi tentang apa yang ia rasakan di muka publik dan teknologi bisa
mewadahinya.
5. Recency. Ketika orang-orang terdahulu melakukan proses produksi dan
distribusi membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain yang
cukup panjang. Saat ini, dengan adanya teknologi, proses komunikasi itu dapat
dilakukan dengan lebih cepat.
Salah satu jenis social media adalah Twitter. Seperti dilansir di laman
www.twitter.com, Twitter adalah jaringan informasi real time yang menghubungkan

17

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


seseorang pada informasi terakhir mengenai hal- hal yang menarik bagi orang tersebut,
cukup dengan menemukan apa yang sedang terjadi di masyarakat dan dianggap
menarik, lalu ikuti percakapannya.

2.2.3 Konsep Berita


Ada beberapa konsep berita (news) menurut ahli-ahli. Di antaranya:

1. Berita (news) adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian
dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat (Prof. Mitchel V.
Charnley).
2. Berita (news) adalah laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi
sejumlah besar khalayak (Curtis Beckmann).
3. Berita (news) adalah kabar cepat tentang suatu peristiwa, atau kelanjutan dari
peristiwa melalui media massa. Berita yang mengemukakan unsur penting
disebut hard news, berita yang mengemukakan unsur menarik disebut soft
news (Prof. Zulhasril Nasir, Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom).

Berita yang baik selalu mengandung unsur 5W+1H. Hal ini disampaikan dalam
buku Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat oleh Agus Sopian,
Alfian Hamzah, Andreas Harsono, dkk.

Unsur 5W+1H yaitu sebagai berikut:

 what (hal apa yang diinformasikan)


 who (siapa yang menjadi objek atau subjeknya)
 when (kapan peristiwa itu terjadi)
 where (di mana peristiwa itu terjadi)
 why (mengapa peristiwa itu terjadi)
 how (bagaimana peristiwa itu terjadi).

18

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Pada perkembangannya rumus 5W+1H tidak lagi cukup. Informasi yang kita
peroleh masih akan disusul dengan pertanyaan “what next”7 .

Maka, konsep pemahaman berita dalam penelitian ini dibatasi yaitu seseorang
dikatakan paham dengan sebuah berita saat ia memahami mengapa dan bagaimana
sebuah peristiwa itu dapat terjadi, dan apa saja yang terjadi pasca terjadinya peristiwa
tersebut.

2.2.4 Konsep Pe mahaman


Dalam buku Psikologi Komunikasi karangan Drs. Jalaluddin Rakhmat, disebutkan
salah satu teori mengenai pemahaman yaitu Teori Atribusi yang berkembang pada tahun
1960-an dan 1970-an memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba
memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya 8 .
Individu mencoba mencari tahu penyebab dari terjadinya sesuatu atau apa yang
mendorong siapa untuk melakukan apa. Respons yang diberikan individu terhadap suatu
peristiwa tergantung dari interpretasinya terhadap persitiwa tersebut. Selain itu, hal yang
terkait dengan pemahaman akan sebuah berita adalah efek prososial kognitif, di mana
media dapat menyebabkan individu lebih mengerti tentang sesuatu.
Maka, jika penggunaan akun Twitter media cetak dapat menyebabkan seseorang
mengerti tentang sebuah berita, maka efek yang disebut prososial kognitif sudah
dirasakan oleh orang tersebut.

2.3 Model Analisis

Variabel Dependen Variabel Independen

Penggunaan Twitter Pemahaman Berita

Gambar 2.1
Model Analisis

7
Think Smart Bahasa Indonesia, hal 11. Ismail Kusmayadi.
8
Jalaluddin Rakh mat, Psikologi Komunikasi hal.210

19

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


2.4 Hipotesis Teori
1. Terdapat hubungan antara penggunaan Twitter sebagai media berita terhadap pemahaman
tentang berita kematian Steve Jobs.
2. Ada hubungan positif antara penggunaan Twitter sebagai media berita terhadap
pemahaman tentang berita kematian Steve Jobs

20

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian


Paradigma adalah kerangka terorganisir yang umum untuk teori dan penelitian
termasuk di dalamnya adalah asumsi dasar, isu kunci, model kualitas penelitian, dan
metode pencarian jawaban (Neuman; Social Research Methods, Quantitative and
Qualitative Approaches; 2006).
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivis.
Positivis merupakan metode terorganisasi untuk mengkombinasikan logika deduktif
melalui observasi empiris terhadap perilaku manusia dalam rangka menemukan dan
mengkonfirmasi sebuah pengaturan hukum sebab akibat probabilistik yang bisa
digunakan untuk memprediksi pola umum dari aktivitas manusia.
Penelitian bersifat bebas nilai karena mengutamakan objektivitas. Ada dua
pengertian berkaitan dengan term objective, yaitu: peneliti setuju dengan apa yang
mereka lihat dan pengetahuan ilmiah tidak berdasarkan pada nilai, opini, sikap,
maupun kepercayaan.
Menurut uraian Guba dalam bukunya The Paradigm Dialog, dalam paradigma
positivis, realitas ada “di luar sana” dan diatur mekanisme dan hukum-hukum alamiah
yang bersifat universal, misalnya hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini,
masalah yang akan diteliti adalah sebuah hubungan antara penggunaan akun Twitter
media cetak yang kemungkinan dapat menyebabkan seseorang paham atas sebuah
berita. Maka, terkait dengan realitas yang ada berupa penggunaan akun Twitter media
cetak dan pemahaman berita, digunakan paradigma positivis yang menjelaskan adanya
hubungan sebab akibat.
Lebih lanjut lagi, Guba menjelaskan bahwa secara epistimologi yaitu hubungan
antara peneliti dengan yang diteliti, harus terdapat jarak di antara keduanya dan b ias
pribadi harus dipisahkan dari temuan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,
memang diperlukan jarak antara yang diteliti dengan peneliti, dalam artian peneliti
tidak perlu ikut terlibat saat dilakukan proses pengumpulan data. Semua keputusan ada

21

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


di tangan responden, peneliti tidak ikut mempengaruhi. Nantinya hasil dari penelitian
harus dipisahkan dengan penilaian subjektif peneliti, yaitu hasil yang didapat memang
sesuai dengan fakta yang didapat di lapangan.
Lebih lanjut lagi, sesuai dengan apa yang dijelaskan Guba, dalam peradigma
positivis hipotesis penelitian muncul di awal lalu diuji secara empiris. Begitu juga
dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian muncul di
awal bahwa ada hubungan antara penggunaan akun Twitter media cetak dengan
pemahaman berita, lalu yang dilakukan peneliti adalah menguji hipotesis tersebut
terbukti atau tidak.
Melalui beberapa pertimbangan yang disebutkan di atas, permasalahan berupa
hubungan penggunaan akun Twitter media cetak dengan pemahaman berita, diteliti
dengan menggunakan paradigma positivis.

3.2 Pendekatan Penelitian


Berangkat dari paradigma yang dipilih, pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih berfokus pada
variabel dan kunci pendekatannya adalah reliabilitas. Pendekatan kuantitatif biasanya
digunakan di dalam paradigma positivis. Ciri-ciri pendekatan ini adalah menggunakan
sudut pandang teknokratik, menerapkan logika yang telah terbangun, dan mengikuti
sebuah alur penelitian yang linear (Neumann; 2006).
Pendekatan ini dipilih karena sesuai untuk teknik pengolahan data yang nantinya
akan dilakukan secara statistik. Dalam proses pengukuran, akan dilakukan prosedur
kuantifikasi atas jawaban responden yang didapat dari pengisian kuesioner.
Ada beberapa karakteristik dari pendekatan kuantitatif, yaitu (Malhotra; 1996):
1. peneliti yang menggunakan pendekatan ini menguji hipotesis sebagai permulaannya
2. konsep berada dalam bentuk variabel yang jelas
3. pengukuran ditetapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data dan ada
standarisasinya
4. data berada dalam bentuk angka dari pengukuran sebelumnya
5. teori umumnya kasual dan deduktif

22

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


6. analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik, tabel, atau grafik dan
dijelaskan bagaimana hubungannya dengan hipotesis.

3.3 Jenis Peneltian


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana suatu fenomena sosial
terjadi sehingga penelitian ini berjenis eksplanasi. Penelitian eksplanatif diadakan
ketika peneliti mengumpulkan informasi mengenai topik yang s udah diketahui dan
memiliki gambaran yang lebih jelas. Penelitian jenis ini digunakan untuk mencari
sebab dan alasan mengapa suatu hal terjadi.
Ada beberapa tujuan dari penelitian eksplanatif yaitu:
1. menjelaskan secara akurat sebuah teori
2. mencari penejelasan yang lebih baik mengenai sebuah topik
3. mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh mengenai sebuah proses
4. menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam
pernyataan
5. membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga menjadi lebih lengkap
6. mempertahankan sebuah teori dalam topik baru
7. menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi

Penelitian ini diadakan untuk mencarari penjelasan apakah ada hubungan antara
penggunaan media berita (Twitter) berpengaruh terhadap pemahaman individu
terhadap suatu berita yaitu mengenai kematian Steve Jobs. Kuat lemahnya hubungan
antar variabel tersebut akan tampak melalui pengolahan data statistiknya.

3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti. Populasi dari
penelitian yaitu Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2009 yang memiliki
akun Twitter. Pemilihan populasi ini didasarkan pada pengamatan peneliti yang mana
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI lebih sering mengakses berita karena mereka
lebih memiliki perhatian terhadap isu-isu sosial dibandingkan dengan mahasiswa

23

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


fakultas lain. Diharapkan melalui pemilihan populasi ini membuat hasil penelitian
lebih valid.

3.4.2 Teknik Penarikan Sampel


Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Adapun syarat-syarat
pengambilan sampel agar representatif adalah:
1. Besarnya sampel
Semakin besar sampel yang diambil semakin tinggi tingkat representasinya.
Besar kecilnya sampel tergantung pada:
a) Besarnya biaya
b) Waktu dan tenaga yang tersedia
2. Teknik pengambilan sampel
Semakin tinggi tingkat random dalam pengambilan sampel, semakin tinggi
pula tingkat representasinya.
3. Ciri-ciri sampel
Pengambilan sampel hendaknya mempertimbangkan ciri-ciri sampel sesuai
dengan tujuan peneltiannya. Semakin lengkap ciri-ciri sampel maka akan
semakin representatif. (Purwanto, Agus, dan Ratih; 2007).

Sampel dari penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI
angkatan 2009 dengan sampel cadangan sebanyak sepuluh orang. Sampel cadangan ini
berfungsi jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan terhadap 30 orang sampel utama
seperti hilangnya data atau kuesioner tidak dijawab secara sempurna.
Teknik pengambilan sampel probabilita, dengan melakukan simple random
sampling. Simple random sampling digunkan untuk peneltian dan jumlah sampel yang
tidak terlalu besar. Karakteristik populasi juga cenderung homogen.
Sebelum melakukan penarikan sampel, peneliti terlebih dahulu membuat
kerangka sampel yaitu daftar nama seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI
angkatan 2009 yang sudah diberi nomor urut. Selanjutnya peneliti akan melakukan
pengundian untuk menarik anggota sampel.

24

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Pengundian tersebut dilakukan melalui tabel angka random. Tabel tersebut berisi
angka-angka yang disusun secara acak berdasarkan baris dan kolom. Sampel yang
akan ditarik berjumlah 40 dari 118 mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan
2009 yang mana tiap nama sudah diberi nomor urut dengan tiga digit angka. Rentang
angkanya yaitu 000-200.
Pemilihan angka pertama dalam tabel angka random dipilih secara acak dengan
menunjuk angka tertentu dengan mata tertutup. Setelah angka pertama diperoleh,
maka peneliti akan meneruskan mengambil sampel selanjutnya dengan membaca tabel
ke arah kanan. Jika digit yang masuk di luar rentang populasi maka peneliti kembali
melanjutkan membaca ke kanan untuk menentukan nomor selanjutnya. Begitu
seterusnya hingga anggota sampel terkumpul menjadi 40 nama.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Data Prime r
Data primer penelitian ini diperoleh melalui survey. Survey berarti
mengumpulkan jawaban dari responden atas pertanyaan yang merupakan pengukuran
dari variabel yang diteliti, serta menguji hipotesa. Survey bisa dilakukan melalui
wawancara atau pun membagikan kuesioner.
Pertanyaan disusun dalam sebuah kuesioner kemudian diajukan kepada
narasumber untuk mendapatkan data. Peneliti tidak memanipulasi kondisi penelitian.
Peneliti hanya mengajukan beberapa pertanyaan pada sejumlah kecil subyek penelitian
dalam jangka waktu relatif singkat. Karena peneliti menggunakan skala Likert untuk
mengukur variabel, maka pertanyaan di dalam kuesioner diganti dengan pernyataan.
Ada beberapa pilihan jawaban untuk pernyataan tersebut yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dalam bentuk yang sudah jadi.
Data ini dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain biasanya sudah dalam bentuk
publikasi (Singarimbun dan Effendi; 1985).
Data sekunder penelitan ini diperoleh melalui internet. Data tersebut digunakan
untuk memperkuat data-data primer yang sudah didapatkan. Kelebihan data sekunder

25

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


adalah hemat biaya dan waktu. Namun, data sekunder ini seringkali ketinggalan
zaman, dan jarang sekali yang dapat memenuhi tujuan proyek penelitian (Rangkuti,
1997).

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Normalitas


Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk memastikan apakah
data penelitian yang digunakan berasal dari populasi yang sebarannya normal
(Santoso, 2007). Dalam penelitian ini, uji normalitas yang kami lakukan menggunakan
analisis Kolmogorov-Smirnov. Distribusi data normal merupakan syarat untuk
melakukan uji statistik parametric (Nisfiannoor, 2009, p.93). Apabila nilai
signifikansinya kurang dari (<) 0.05 maka data tersebut dikatakan tidak terdistribusi
dengan normal sehingga tidak layak diuji menggunakan statistik parametrik.
Sedangkan bila nilai signifikansi diatas (>) 0.05 maka dapat dikatakan bahwa data
tersebut merupakan data normal sehingga dapat diuji dengan statistik parametrik.

3.6.2 Analisis Univariat


Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap satu variabel (Jannah &
Fillaili, 2001). Analisis univariat dapat dilakukan dengan beberapa jenis di antaranya:
a. distribusi frekuensi atau tabel frekuensi
b. ukuran pemusatan
c. ukuran penyebaran
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis univariat dengan menampilkan tabel-
tabel frekuensi dari data-data yang telah diolah. Metode yang digunakan adalah
dengan analisis deskriptif frekuensi, di mana analisis akan menampilkan semua data
yang ada bukan dalam bentuk range atau data interval. Mean, median, modus, dan
standar deviasi dari tiap indikator merupakan elemen-elemen yang digunakan dalam
melakukan analisis univariat. Dengan menggunakan elemen-elemen tersebut dapat
dilihat gambaran mengenai karakteristik responden yang ada, serta untuk melihat
secara deskriptif pemahaman dan pengetahuan berita responden.

26

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


3.6.3 Analisis Bivariat
Analisis Bivariat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara dua
variabel dan seberapa kuat hubungan di antara kedua variabel tersebut (Jannah &
Fillaili, 2001). Dalam penelitian ini analisis bivariat akan dilakukan untuk melihat
hubungan antara penggunaan media berita dengan pemaha man berita responden.
Metode analisis bivariat dalam penelitian ini akan menggunakan uji korelasi
Product Moment Pearson (Pearson’s Correlation). Uji korelasi Pearson ini dipakai
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel. Kekuatan hubungan korelasi
antar variabel dapat dilihat dengan menganalisis nilai koefisien korelasi (Pearson r
correlation coefficient) yang dapat dilihat sebagai berikut (Nisfiannoor, 2009, p.154) :

Berdasarkan Koefisien Korelasi Pearson’s r


Koefisien Inte rpretasi
0.0 – 0.19 Hubungan sangat lemah
0.20 – 0.39 Hubungan lemah
0.40 – 0.59 Hubungan cukup kuat
0.60 – 0.79 Hubungan kuat
0.80 – 1.00 Hubungan sangat kuat
Tabel Interpretasi Kekuatan Hubungan Antar Variabel

Pearson’s r pada tabel diatas merupakan petunjuk dari besar kecilnya hubungan
antara variabel. Nilai dari r berada diantara -1 sampai dengan 1. Bila r bernilai -1
berarti hubungan antara variabel memiliki hubungan yang negatif sempurna dan bila r
bernilai 1 maka hubungan antar variabel memiliki hubungan yang positif sempurna.
Sedangkan bila r bernilai 0 maka tidak ada hubungan yang terjadi antar variabel.
Pearson’s R menunjukkan positif atau negatifnya suatu hubungan atau kelinearan
hubungan (Santoso & Tjiptono, 2004, p.177).
Setelah mengetahui ada tidaknya hubungan dan kekuatan hubungan antar
variabel, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi. Analisis regresi
digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau
beberapa variabel independen (Jannah & Filllaili, 2001). Ada dua macam analisis

27

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


regresi yakni analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Dalam
penelitian ini, karena variabel independen hanya satu, maka kami akan menggunakan
analisis regresi linier sederhana.

3.7 Ope rasionalisasi Konsep

Pada penelitian ini terdapat variabel yang harus diukur melalui sejumlah indikator
yang akan ditanyakan kepada responden. Penjabaran variabel terseb ut dapat dilihat
pada tabel 3.2.

Ope rasionalisasi Konsep

Variabel Dimensi Indikator Skala

Penggunaan Frekuensi a. Setiap hari Interval


Media Berita akses akun
Twitter
media cetak
b. Lebih dari
tiga kali satu
hari
c. Sering akses
setelah berita
kematian
Steve Jobs
d. Ikuti
A
perkembanga
n berita
kematian
Steve Jobs

28

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Durasi a. Satu kali akses Interval
15 menit

b. Sehari lebih
dari dua jam
akses

c. Sehari lebih
dari dua jam
akses (pasca-
berita kematian
Steve Jobs)

a. Sering buka
Intensitas Interval
link yang
terdapat pada
tweet

b. Baca sampai
selesai

Pemahaman a. Tahu berita


Tingkat kematian Steve Interval
pengetahuan dari akun Twitter
media cetak
b. Cari tahu siapa
Steve Jobs

29

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


setelah akses
c. Cari tahu
kapan Steve Jobs
meninggal
setelah akses
d. Cari tahu di
mana Steve Jobs
meninggal
setelah akses
e. Cari tahu
skandal apa saja
tentang Steve
Jobs setelah
akses
f. Tahu latar
belakang
pendidikan Steve
Jobs
g. Dari akun
Twitter media
cetak tahu kapan
Steve Jobs
meninggal
h. Dari akun
Twitter media
cetak tahu di
mana Steve Jobs
meninggal
i. Dari akun
Twitter media
cetak tahu di

30

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


mana Steve Jobs
dimakamkan

Tingkat Interval
Pemahaman a. Mencari tahu
penyebab
kematian Steve
Jobs
b. Mencari tahu
di mana Steve
dimakamkan
c. Mencari tahu
pencapaian Steve
d. Mencari tahu
karir Apple Inc
e. Mencari tahu
siapa yang akan
menggantikan
Steve Jobs
f. Mencari tahu
pandangan
masyarakat
tentang Steve
Jobs
g. Melalui akun
Twitter tahu
penyebab
kematian Steve
Jobs
h. Melalui akun
Twitter paham

31

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


kronologi
meninggalnya
Steve Jobs
i. Melalui akun
Twitter paham
apa yang terjadi
dengan Apple
Inc setelahnya

a. Tahu tentang
apa yang
terjadi (what)
b. Tahu tentang
siapa yang
turut
berperan
(who)
c. Tahu kapan
peristiwa
tersebut
terjadi (when)
d. Tahu dimana
peristiwa
tersebut
terjadi

a. Paham
mengapa
peristiwa
tersebut bisa

32

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


terjadi (why)
b. Paham
bagaimana
peristiwa
tersebut bisa
terjadi (how)

3.8 Hipotesis Riset


3.8.1 Hipotesis Nol (Ho)
Dari pola hubungan yang terbentuk, diajukan hipotesis nol sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan media berita dengan
pemahaman berita (penggunaan akun Twitter media cetak terhadap berita
kematian Steve Jobs).
3.8.2 Hipotesis Alternatif (Ha) :
1. Terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan media berita dengan
pemahaman berita (penggunaan akun Twitter media cetak terhadap berita
kematian Steve Jobs).

3.9 Hipotesis Statistik


1. Rxy >0
Terdapat korelasi r Pearson yang positif dan signifikan antara variabel mengakses
akun Twitter media cetak dengan pemahaman terhadap berita.
2. R2 >0
Terdapat nilai R Square yang mengukur seberapa besar pengaruh mengakses akun
Twitter media cetak denga pemahaman terhadap berita.

33

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


3.10 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Coefficient Cronbach’s
Alpha, yaitu pengukuran rata-rata dari semua koefisien korelasi belah dua yang
mungkin dibuat dari suatu alat ukur (Bailey, 1994, hal.36). Uji reliabilitas ini pun
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil- hasil pengukuran tiap indikator dalam suatu
instrumen pengukuran konsisten atau tidak. Dengan melihat nilai alpha maka akan
diketahui konsistensi antar indikator yang digunakan. Jika nilai alpha sama atau lebih
dari 0,5 maka indikator yang digunakan sesuai untuk mengukur konsep di atasnya.
Jika nilai alpha kurang dari 0,5 maka alat ukur dapat dikatakan tidak reliabel.

3.11 Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yaitu apakah
semua ide dan konsep yang ada di definisi konseptual tercakup dalam perangkat ukur
(indikator- indikator). Atau dengan kata lain apakah indikator- indikator tersebut benar-
benar mencerminkan semua dimensi dari variabel yang ada yaitu penggunaan media
berita dan pemahaman terhadap berita.

Dalam penelitian ini validitas diukur dengan prosedur faktor analisis, yaitu teknik
statistik untuk mengelompokkan sejumlah variabel menjadi beberapa faktor yang
masing- masing bisa ditafsirkan sebagai representasi dari variabel- variabel tersebut
(Norusis, 1993, hal.47). Suatu indikator dikatakan valid atau telah mengukur suatu
dimensi apabila mengelompok pada satu faktor atau variabelnya.

Sebelum melakukan faktor analisis, maka terlebih dahulu dihitung nilai The
Kaiser-Meyer-Oikin measure of sampling adequency (KMO) untuk mengetahui
apakah indikator telah valid atau tidak. Jika nilai KMO berada diantara 0.5 sampai 1.0
maka indikator tersebut dikatakan valid. Namun, jika nilai KMO dibawah 0,5 maka
indikator yang ada dapat dikatakan tidak layak untuk diuji validitas (Guilford, 2002,
hal.430).

34

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


3.12 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian
3.12.1 Kelemahan Penelitian
1) Adanya pilihan “netral” dalam skala Likert memungkinkan responden untuk
melakukan penilaian secara netral terutama pada pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran lebih mendalam. Hal ini membuat jawaban responden sulit untuk
diinterpretasikan karena jawaban netral cenderung tidak pasti.
2) Penggunaan pertanyaan tertutup membuat peneliti tidak dapat mengetahui alasan
mengapa responden memilih jawaban mereka. Selain itu, perta nyaan tertutup
membatasi responden untuk mengeskplor jawaban.
3) Kemungkinan adanya variabel- variabel anteseden lainnya yang dapat
mempengaruhi variabel independen tetapi tidak diikutsertakan dalam penelitian.

3.12.2 Keterbatasan Penelitian


1) Responden dalam penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UI angkatan 2009. Hal ini akan menimbulkan kemungkinan
hasil penelitian tidak representatif untuk ruang lingkup yang lebih besar.
2) Survey dilakukan saat berita kematian Steve Jobs sudah lama berlalu. Hal ini
memungkinkan responden lupa atau bingung ketika menjawab pertanyaan
kuesioner.
3) Kemungkinan rasa bosan, lelah, atau responden sedang melakukan kegiatan lain
ketika mengisi kuesioner sehingga memengaruhi pengisian jawaban.

35

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Karakteristik Responden


4.1.1 Jenis Kelamin Responden
Pada penelitian ini, responden yang merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, dilihat juga
representasi jenis kelaminnya. Tabel 4.1 menggambarkan demografi jenis kelamin
responden.

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 9 22.5 22.5 22.5

Perempuan 31 77.5 77.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tabel 4.1 Demografi Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan tabel di atas, responden yang paling banyak ialah responden


perempuan dengan persentase sebesar 77,5% dengan jumlah frekuensi 31 orang.
Sedangkan, responden laki- laki sebanyak 9 orang (22.5%).

36

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Gambar 4.1 Demografi Jenis Kelamin Responden

4.1.2 Usia Responden


Responden ialah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi. Usianya berkisar dari
18 tahun hingga 22 tahun. Gambaran persebarannya adalah sebagai berikut:

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18 tahun 1 2.5 2.5 2.5

19 tahun 7 17.5 17.5 20.0

20 tahun 29 72.5 72.5 92.5

21 tahun 2 5.0 5.0 97.5

22 tahun 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tabel 4.2 Demografi Usia Responden

Responden yang berusia 18 tahun berjumlah satu orang dengan persentase 2,5%.
Paling banyak responden berusia 20 tahun, yakni dengan jumlah 29 orang dan
persentase sebesar 72,5%. Hal ini sesuai dengan target peneliti bahwa responden
merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2009.

37

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Gambar 4.2 Demografi Usia Responden

4.1.3 Kepemilikan Akun Twitter

Peneliti tentu ingin mengetahui gambaran kepemilikan akun Twitter pada


responden. Hal ini merupakan salah satu penentu responden melanjutkan pengisian
kuesioner atau tidak.

Dari hasil kuesioner, dapat dikatakan bahwa sebesar 97,5% responden memiliki
akun Twitter- nya masing- masing, yakni dengan jumlah sebesar 39 orang.

Kepemilikan Akun Twitter

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 39 97.5 97.5 97.5

Tidak 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tabel 4.3 Kepemilikan Akun Twitter

38

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Gambar 4.3 Kepemilikan Akun Twitter

4.1.4 Akun Twitter Media Cetak dan Responden


Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pemetaan jumlah akun Twitter
media cetak yang di-follow oleh responden. Dari data yang diperoleh, dapat
digambarkan bahwa sebanyak 85% responden atau 34 orang mengaku mem-follow
akun Twitter media cetak.
Follow Akun Media Cetak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 34 85.0 85.0 85.0

Tidak 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tabel 4.4 Akun Twitter Media Cetak dan Responden

Sebanyak 50% responden mem-follow dua atau lebih akun media cetak.
Sedangkan, 22,5 % atau 9 orang responden mem-follow satu buah akun Twitter media
cetak.

39

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Jumlah Akun Media Cetak yang Difollow

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 4 10.0 10.5 10.5

Satu 9 22.5 23.7 34.2

Dua 5 12.5 13.2 47.4

Lebih dari dua 20 50.0 52.6 100.0

Total 38 95.0 100.0

Missing System 2 5.0

Total 40 100.0

Tabel 4.5 Jumlah Akun Twitter Media Cetak

4.1.5 Kepemilikan Produk Apple Inc

Peneliti akan meriset hubungan penggunaan media berita berupa akun Twitter
media cetak dengan pemahaman berita kematian Steve Jobs. Untuk itu, peneliti juga
melihat apakah ada hubungannya antara kepemilikan produk Apple Inc dengan hal
tersebut.

Dari data survey yang dihasilkan, sebanyak 67,5% atau 27 orang tidak
menggunakan produk Apple Inc. Sisanya, menggunakan Produk Apple Inc.

Menggunakan Produk Apple

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 4 10.0 10.3 10.3

Ya 8 20.0 20.5 30.8

Tidak 27 67.5 69.2 100.0

Total 39 97.5 100.0

40

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Missing System 1 2.5

Total 40 100.0

Tabel 4.6 Kepemilikan Produk Apple Inc.

4.2 Uji Reliabilitas

Uji reabilitas berhubungan dengan konsistensi suatu indikator. Ia dilakukan


dengan melihat nilai alpha cronbach dari tiap-tiap unsur indikator dalam instrumen.
Indikator dikatakan telah reliabel apabila nilai alpha cronbach berada di atas 0,5.

4.2.1 Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Media Berita

Variabel Penggunaan Media Berita terdiri dari 10 indikator. Dari kalkulasi yang
dilakukan pada tabulasi perangkat SPSS, didapatkan nilai alpha cronbach sebesar
0.953. Artinya semua indikator yang nantinya akan tergabung dalam tiga dimensi,
yakni frekuensi, durasi, dan intensitas telah reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.953 10

Tabel 4.7 Nilai Alpha Cronbach

41

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Setiap Hari Gunakan Twitter 21.21 103.957 .789 .948


Media Cetak

Sehari Akses Twitter Media 21.62 107.822 .742 .950


Cetak Tiga Kali

Ikuti Berita Kematian Steve 21.62 104.085 .864 .945


dari Akun Twitter Media
Cetak

Sering Akses Akun Twitter 21.64 104.710 .815 .947


Media Cetak PascaKematian
Steve

Satu Minggu Pascakematian 21.90 105.831 .858 .945


Steve Ikuti Beritanya dari
Akun Twitter Media Cetak

Akses Akun Twitter Media 21.31 103.166 .821 .947


Cetak Lebih dari 15 Menit

Akses Akun Twitter Media 22.18 109.677 .820 .947


Cetak Lebih dari dia jam
sehari

Akses Situs Online Media 22.08 109.073 .797 .948


Cetak Lebih dari dua jam
berita pascakematian

Dari Twitter Akses Link Berita 21.03 103.078 .792 .948

Baca Berita di Link Sampai 20.97 107.131 .707 .951


Selesai

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Media Berita

42

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


4.2.2 Uji Reliabilitas Pe mahaman Berita

Variabel Pemahaman Media Berita terdiri dari 19 indikator. Dari kalkulasi yang
dilakukan pada tabulasi perangkat SPSS, didapatkan nilai alpha cronbach sebesar
0.978. Artinya semua indikator yang nantinya akan tergabung dalam dua dimensi,
yakni pengetahuan dan pemahaman telah reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.978 19

Tabel 4.9 Nilai Alpha Cronbach Variabel 2

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Tahu Berita Kematian Steve 43.28 407.629 .879 .976


dari Akun Twitter Media
Cetak

Cari Tahu Siapa Steve 43.44 409.252 .863 .976


setelah baca akun twitter

Cari Tahu Kapan Steve 43.41 409.985 .885 .976


meninggal setelah tahu dari
akun twitter

Cari Tahu Di Mana Steve 43.69 416.745 .855 .976


Meninggal Setelah Tahu dari
Akun Twitter

Cari Tahu Skandal Steve 43.90 419.358 .822 .976


Semasa Hidup

43

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Tahu Latar Belakang 43.59 418.564 .825 .976
Pendidikan Steve

Tahu Perjalanan Karir Steve 43.13 423.167 .676 .978


Secara Global

Tahu Di Mana Steve 43.38 409.453 .908 .975


meninggal dari akun twitter

Tahu Kapan Steve meninggal 43.59 415.564 .870 .976


dari akun twitter

Tahu Di Mana Steve 44.05 428.260 .754 .977


Dimakamkan

Cari Tahu Penyebab 43.46 417.308 .821 .976


Kematian Setelah Lihat Akun
Twitter

Cari Tahu Di Mana Steve 44.08 429.652 .810 .977


Dimakamkan Setelah Lihat
Akun Twotter

Cari Tahu Pencapaian Steve 43.51 416.046 .845 .976


Setelah 'Lihat Akun Twitter

Cari Tahu Bagaimana Apple 43.64 418.289 .848 .976


Inc Berjalan

Cari Tahu Siapa Yang 43.79 424.167 .791 .977


Gantikan Steve

Cari Tahu Pandangan 43.49 419.256 .772 .977


Masyarakat Tentang
Kematian Steve

Tahu Sebab Kematian Steve 43.33 414.544 .855 .976


dari Akun Twitter Media
Cetak

Tahu Kronologi Kematian 43.77 421.130 .753 .977


Steve dari Akun Twitter
Media Cetak

Paham apa yang terjadi pada 43.46 413.781 .889 .976


perusahaan Apple dari Akun
Twitter Media Cetak

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman Berita

44

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


4.3 Uji Validitas

Langkah yang harus dilaksanakan setelah melakukan uji realibilitas adalah


melakukan uji validitas terhadap instrumen- instrumen penelitian. Hal ini dilakukan
dengan menguji faktor analisis. Faktor analisis akan menguji apakah hubungan
antarindikator itu terjadi atau tidak. Suatu indikator dikatakan memiliki validitas isi
yang baik apabila berada dalam faktor yang sama.

Hal pertama yang harus dilihat adalah Kaiser-Meyer-Oikin Measure as sampling


adequency (KMO)-nya. Ia harus lebih tingi dari 0,5 dan nilai signifikansinya kurang
dari 0,05.

4.3.1 Uji Validitas Pe nggunaan Media Berita

Nilai KMO untuk variabel Penggunaan Media Berita ialah sebesar 0.770 dengan
signifikansi senilai 0.000. Untuk itu, variabel ini dapat diuji dengan faktor analisis.

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure .770


of Sampling Adequacy.

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 471.446

Df 45

Sig. .000

Tabel 4.11 Nilai KMO Varibel 1

45

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Component Matrix a

Component

1 2 3

Setiap Hari Gunakan Twitter .828


Media Cetak

Sehari Akses Twitter Media .788


Cetak Tiga Kali

Ikuti Berita Kematian Steve .900


dari Akun Twitter Media
Cetak

Sering Akses Akun Twitter .857 -.438


Media Cetak PascaKematian
Steve

Satu Minggu Pascakematian .895


Steve Ikuti Beritanya dari
Akun Twitter Media Cetak

Akses Akun Twitter Media .855


Cetak Lebih dari 15 Menit

Akses Akun Twitter Media .866


Cetak Lebih dari dia jam
sehari

Akses Situs Online Media .850


Cetak Lebih dari dua jam
berita pascakematian

Dari Twitter Akses Link Berita .829

Baca Berita di Link Sampai .748 .536


Selesai

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 3 components extracted.

Tabel 4.12 Faktor Analisis Variabel Penggunaan Media Berita

46

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Dari faktor analisis yang dilakukan pada variabel Penggunaan Media Berita dapat
diketahui bahwa seluruh indikator di atas 0.4 memiliki nilai validitas yang baik.
Sehingga seluruh indikator dapat dihitung dalam analisis selanjutnya.

4.3.1 Uji Validitas Pe mahaman Berita

Nilai KMO untuk variabel Pemahaman Berita ialah sebesar 0.885 dengan
signifikansi senilai 0.000. Untuk itu, variabel ini dapat diuji dengan faktor analisis.

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure .885


of Sampling Adequacy.

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 916.128

df 171

Sig. .000

Tabel 4.13 Nilai KMO Variabel 2

Component Matrix a

Component

1 2

Tahu Berita Kematian Steve .894


dari Akun Twitter Media
Cetak

Cari Tahu Siapa Steve .881


setelah baca akun twitter

Cari Tahu Kapan Steve .897


meninggal setelah tahu dari
akun twitter

Cari Tahu Di Mana Steve .871


Meninggal Setelah Tahu dari
Akun Twitter

Cari Tahu Skandal Steve .841


Semasa Hidup

47

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Tahu Latar Belakang .844
Pendidikan Steve

Tahu Perjalanan Karir Steve .705


Secara Global

Tahu Di Mana Steve .919


meninggal dari akun twitter

Tahu Kapan Steve meninggal .886


dari akun twitter

Tahu Di Mana Steve .779 .496


Dimakamkan

Cari Tahu Penyebab .840


Kematian Setelah Lihat Akun
Twitter

Cari Tahu Di Mana Steve .829


Dimakamkan Setelah Lihat
Akun Twotter

Cari Tahu Pencapaian Steve .862


Setelah 'Lihat Akun Twitter

Cari Tahu Bagaimana Apple .865


Inc Berjalan

Cari Tahu Siapa Yang .813


Gantikan Steve

Cari Tahu Pandangan .796


Masyarakat Tentang
Kematian Steve

Tahu Sebab Kematian Steve .870


dari Akun Twitter Media
Cetak

Tahu Kronologi Kematian .779


Steve dari Akun Twitter
Media Cetak

Paham apa yang terjadi pada .902


perusahaan Apple dari Akun
Twitter Media Cetak

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 2 components extracted.

48

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Tabel 4.14 Faktor Analisis Variabel Pemahaman Berita

Dari faktor analisis yang dilakukan pada variabel Pemahaman Media Berita dapat
diketahui bahwa seluruh indikator di atas 0.4 memiliki nilai validitas yang baik.
Sehingga seluruh indikator dapat dihitung dalam analisis selanjutnya.

4.4 Analisis Bivariat

Tahap selanjutnya ialah melakukan uji analisis hubungan dua variabel, yakni
variabel Penggunaan Akun Twitter Media Cetak dengan Pemahaman Berita. Metode
yang digunakan dalam uji ini adalah dengan analisis Pearson’s Correlation. Apabila
nilai signifikansi (p) di bawah 0.05, maka terdapat hubungan di antara kedua variabel.

Correlations

Penggunaan_Me Pemahaman_Ber
dia_Berita ita

Penggunaan_Media_Berita Pearson Correlation 1 .865**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40
**
Pemahaman_Berita Pearson Correlation .865 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.15 Uji Korelasi Dua Variabel

Berdasarkan tabel di atas, nilai Koefisien Korelasinya ialah 0.865 dan


signifikansinya sebesar 0.000. Nilai signifikansi itu di bawah 0.05. Artinya, di antara

49

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


variabel Penggunaan Akun Twitter Media Berita dengan variabel Pemahaman Berita
terdapat hubungan.

Karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0.865, maka hubungan yang terjadi di
antara variabel dependen dan independen adalah hubungan yang tinggi atau kuat.
Kemudian, tidak terdapat tanda negatif atau minus pada nilai koefisiennya. Maka,
hubungan kuat yang terjadi adalah hubungan yang positif. Maksudnya, semakin besar
penggunaan akun Twitter Media Cetak, maka makin besar pula pemahaman berita
tentang kematian Steve Jobs. Sehingga, hipotesis riset dan hipotesis statistiknya
diterima.

50

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


BAB V
INTERPRETASI DATA DAN KESIMPULAN

Tabel 5.1 Analisis Deskriptif Responden

Follow Akun Media Cetak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 34 85.0 85.0 85.0
Tidak 6 15.0 15.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Jumlah Akun Media Cetak yang Difollow


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 4 10.0 10.5 10.5
Satu 9 22.5 23.7 34.2
Dua 5 12.5 13.2 47.4
Lebih dari dua 20 50.0 52.6 100.0
Total 38 95.0 100.0
Missing System 2 5.0
Total 40 100.0

Tabel 5.2 Analisis Deskriptif Dimensi Frekuensi Penggunaan Twitter

Setiap Hari Gunakan Twitter Media Cetak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0

51

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Sangat Tidak 2 5.0 5.0 20.0
Setuju
Sangat Tidak 10 25.0 25.0 45.0
Setuju
Netral 5 12.5 12.5 57.5
Setuju 15 37.5 37.5 95.0
Sangat Setuju 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Tabel 5.3 Analisis Deskriptif Dimensi Intensitas Penggunaan Twitter

Dari Twitte r Akses Link Berita


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 2 5.0 5.0 20.0
Setuju
Tidak Setuju 7 17.5 17.5 37.5
Netral 5 12.5 12.5 50.0
Setuju 17 42.5 42.5 92.5
Sangat Setuju 3 7.5 7.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

Tabel 5.4 Analisis Deskriptif Dimensi Pengetahuan Terhadap Berita

Tahu Berita Kematian Steve dari Akun Twitter Media Cetak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0

52

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Sangat Tidak 3 7.5 7.5 22.5
Setuju
Tidak Setuju 11 27.5 27.5 50.0
Netral 1 2.5 2.5 52.5
Setuju 17 42.5 42.5 95.0
Sangat Setuju 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Cari tahu siapa Steve Jobs setelah baca akun twitte r


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 5 12.5 12.5 27.5
Setuju
Tidak Setuju 9 22.5 22.5 50.0
Netral 5 12.5 12.5 62.5
Setuju 13 32.5 32.5 95.0
Sangat Setuju 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Cari tahu kapan Steve meninggal setelah tahu dari akun twitter
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 4 10.0 10.0 25.0
Setuju
Tidak Setuju 9 22.5 22.5 47.5
Netral 6 15.0 15.0 62.5
Setuju 14 35.0 35.0 97.5
Sangat Setuju 1 2.5 2.5 100.0

53

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Cari tahu kapan Steve meninggal setelah tahu dari akun twitter
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 4 10.0 10.0 25.0
Setuju
Tidak Setuju 9 22.5 22.5 47.5
Netral 6 15.0 15.0 62.5
Setuju 14 35.0 35.0 97.5
Sangat Setuju 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

Tahu di mana Steve meninggal dari akun twitter


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 4 10.0 10.0 25.0
Setuju
Tidak Setuju 8 20.0 20.0 45.0
Netral 6 15.0 15.0 60.0
Setuju 16 40.0 40.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

54

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Tabel 5.5 Analisis Deskriptif Dimensi Pemahaman Terhadap Berita

Tahu Sebab Kematian Steve dari Akun Twitte r Media Cetak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat tidak setuju 1 2.5 2.5 17.5
Tidak setuju 11 27.5 27.5 45.0
Netral 8 20.0 20.0 65.0
Setuju 13 32.5 32.5 97.5
Sangat setuju 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

Paham apa yang terjadi pada perusahaan Apple dari Akun Twitter
Media Cetak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat tidak setuju 3 7.5 7.5 22.5
Tidak setuju 9 22.5 22.5 45.0
Netral 10 25.0 25.0 70.0
Setuju 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

55

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Dari data responden yang dikumpulkan, terdapat 85% responden yang mem-
follow akun twitter media cetak dan jumlah akun twitter yang di- follow responden
sebagian besar lebih dari dua dengan presentase sebesar 50%. Lalu, diperoleh pula
data bahwa sebanyak 37,5% responden setuju menggunakan akun twitter yang
dimilikinya setiap hari. Dengan setiap hari mengakses akun twitter yang dimiliknya,
diperoleh pula data bahwa sebanyak 42,5% responden mengakses situs online media
cetak melalui Twitter guna mengakses berita.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan pada dimensi pengetahuan terhadap berita,
seperti yang tertera pada tabel 5.1 sebanyak 42,5% responden mengetahui berita
kematian Steve Jobs dari akun Twitter media cetak. Lalu, pada tabel 5.4 disebutkan
bahwa 32,5% responden mencari tahu siapa Steve Jobs setelah membaca akun Twitter
media cetak. Sedangkan, terdapat 35% responden yang mencari tahu kapan Steve Jobs
meninggal dunia setelah membaca akun Twitter media cetak, seperti yang tertera pada
tabel 5.4. Setelah membaca akun Twitter media cetak, sebanyak 40 % responden
mengetahui dimana Steve Jobs meninggal.
Terkait dengan pemahaman responden terhadap berita kematian Steve Jobs
setelah membaca akun Twitter media cetak, pada tabel 5.5 diperlihatkan bahwa 32,5%
responden mengetahui apa penyebab kematian Steve Jobs. Sedangkan, sebanyak 30 %
responden mamahami apa yang terjadi pada perusahaan Apple.
Dari hasil analisis deskriptif tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa dengan
mengakses akun Twitter yang dimilikinya dan mem- follow akun Twitter media cetak
dengan jumlah lebih dari dua, responden dapat mengetahui apa peristiwa yang sedang
terjadi, salah satunya berita kematian Steve Jobs. Setelah membaca berita kematian
Steve Jobs dari akun Twitter media cetak, responden dapat mengetahui siapa Steve
Jobs serta kapan dan di mana ia meninggal dunia.
Dari dimensi intensitas penggunaan akun Twitter, responden sebagian besar
mengakses pula situs online media cetak melalui akun Twitter media tersebut.
Pada dimensi pemahaman, melalui akun Twitter media cetak, sebagian besar
responden mengetahui apa penyebab kematian Steve Jobs. Dalam hal ini, penyebab
kematian seseorang merupakan unsur ‘Why’ dari sebuah berita. Selain itu, responden

56

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


juga memahami apa yang terjadi pada perusahaan Apple pasca kematian Steve Jobs.
Dalam hal ini, apa yang terjadi dengan Apple pasca kematian Steve Jobs dapat
dikategorikan sebagai unsur ‘How’ yaitu bagaimana kondisi suatu perusahaan setelah
pemiliknya meninggal dunia.
Berdasarkan hasil interpretasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Dengan mengakses akun Twitter setiap hari dan mem- follow akun Twitter
media cetak dengan jumlah lebih dari dua akun, maka responden mengetahui peristiwa
yang terjadi di sekitarnya, salah satunya berita kematian Steve Jobs.
2. Setelah membaca berita di akun Twitter media cetak dan mengakses situs
online media tersebut, responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup terhadap
berita kematian Steve Jobs yaitu dengan mengetahui siapa Steve Jobs serta kapan dan
di mana ia meninggal dunia.
3. Setelah membaca berita pada akun Twitter media cetak, responden
memahami apa penyebab kematian Steve Jobs (Why) dan apa yang terjadi pada
perusahaan Apple pasca kematian Steve Jobs (How).

57

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


DAFTAR REFERENSI

Buku
Bailey, Kenneth D. (1994). Methods of Social Research. New York: Free Press.
Charnley, Mitchell V. (1975). Reporting: Third Edition. United States: Holt McDougal.
Castells, Manuel. (2001). The Internet Galaxy: Reflections on the Internet, Business, and
Society. Oxford: OUP Oxford.
Funkhouser, G. dan M. McCombs. (1971). Public Opinion Quaterly: The Rise and Fall of
News Diffusion. Oxford: Oxford University Press.
Guba, Egon G. (1990). The Paradigm Dialog. New York: Sage Publications, Inc.
Henderson, Harry. (2004). Library in A Book: Power of The News Media. New York: Facts
on File.
Lee, Soo Hui (2011). Does Trust Really Matter? A Quantitative Study of College Student’s
Trust and Use of News Media. Lincoln: University of Nebraska.
McQuail, Denis. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory. Sage Publications.
Nasir, Zulhasril. (2010). Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Neuman, William Lawrence. (2005). Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches (6th Edition). Boston: Allyn & Bacon.
Posters, Mark. (1999). Underdeterminantion: New Media and Society. Cambridge: Polity.
Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sopian, Agus, Alfian Hamzah, Andreas Harsono, dkk. (2008). Jurnalisme Sastrawi,
Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Jakarta: Yayasan Pantau.

Karya Ilmiah dan Jurnal


Andreas M. and Michael Haenlein. (2010). "Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of social media," Business Horizons.
Diakses melalui
http://www.michaelhaenlein.eu/Publications/Kaplan,%20Andreas%20-
%20Users%20of%20the%20world,%20unite.pdfKaplan pada 26 Oktober 2011

58

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Beckmann, Curtis. "Writing Style Differences in Newspaper, Radio, and Television.”
Diakses melalui
http://writing.umn.edu/isw/assets/pdf/publications/Irving%2520Fang.pdf pada 28
Oktober 2011

Carlson, Nicholas. (2009). Bloomberg's Insane Twitter Rules For Employees.


Diakses melalui http://www.businessinsider.com/bloomberg-lps-insane-twitter-
rules-for-employees-2009-5 pada 31 Oktober 2011

Farhi, Paul. (2009). The Twitter Explosion.


Diakses melalui http://www.ajr.org/Article.asp?id=4756 pada 24 Oktober 2011.

Gemmil,E., & Petterson,M. (2006). Technology Use Among College Students :


Implications for Student Affairs Professionals. NASPA Journal.
Diakses melalui http://www4.ncsu.edu/~ladare/eac595/readings/gemmill-
petersonl.pdf pada 29 Oktober 2011.

Haven. (2008). "Social Media in The UK, a MA Dissertation".


Diakses melalui http://www.slideshare.net/iGiedrius/social-media-in-the-uk-ma-
dissertation pada 29 Oktober 2011

Hermida, Alfred. (2010). Twittering The News : The Emergence of Ambient Journalism.
Diakses melalui http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1732598 pada
25 Oktober 2011.

Java, Akhsay, Xiaodan Song, et al. (2007). Why We Twitter : Understanding


Microblogging Usage and Communities.
Diakses melalui http://ebiquity.umbc.edu/paper/html/id/367/Why-We-Twitter-
Understanding-Microblogging-Usage-and-Communities pada 1 November 2011.

59

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Jones, Charles.M. A Century of Stock Market Liquidity and Trading Costs. Manhattan :
Columbia University.
Diakses via http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=313681 pada 27
Oktober 2011.

Jones, Steve. Internet Landscape in College.


Diakses melalui http://stevejones.me/pubs/2007/InternetLandscapeInCollege.pdf
pada 30 Oktober 2010
Koblin, John. (2009). Twitter Culture Wars at The Times: We Need a Zone of Trust.
Diakses via http://www.observer.com/2009/media/twitter-culture-wars-itimesi pada
27 Oktober 2011.

Kwak, Haewoon, Changhyun Lee, et al. (2010). What is Twitter? A Social Network or A
News Media. Korea : Department of Computer Sains, KAIST.

Malhotra, Naresh K. Chapter 5 Research Metodology.


Diakses melalui
https://ujdigispace.uj.ac.za/bitstream/handle/10210/302/GChapter5.pdf%3Fsequenc
e%3D12&sa=U&ei=ZB4HUcOyKsWDyAGgvIDgBw&ved=0CCIQFjAD&sig2=
MchCPo7mAWNLMqWOSgfzkw&usg=AFQjCNE1oDebH7T-5PCOYM40-
vknLbvAxQ pada tanggal 31 Oktober 2011

Mayfield, Antony. (2008). What is Social Media?. iCrossing.


Diakses melalui
http://www.icrossing.co.uk/fileadmin/uploads/eBooks/What_is_Social_Media_iCro
ssing_ebook.pdf pada tanggal 23 Oktober 2011

Norusis. (1993). 'Sample Size in Factor Analysis: Why Size Matters'.


Diakses dari: http://www.norusis.com/vitae.php

60

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013


Posetti, Julie. (2009). Twitter's Difficult Gift To Journalism.
Diakses via http://newmatilda.com/2009/06/16/twitters-difficult-gift-journalism
pada 20 Oktober 2011
Postmes, T., & Baym, N. (2005). Intergroup dimensions of Internet. New York : Peter Lang
Publishers.
Diakses melalui
http://www.academia.edu/1030211/Intergroup_dimensions_of_the_Internet pada 30
Oktober 2011

Rowinski, D. (2011). Has Twitter Eclipsed 300 Million Users?


Diakses melalui
http://www.readwriteweb.com/archives/has_twitter_eclipsed_300_million_users.ph
p pada 22 Oktober 2011

Strupp, Joe. (2009). New ‘WSJ’ Conduct Rules Target Twitter, Facebook.
Diakses melalui
http://www.editorandpublisher.com/eandp/news/article_display.jsp?vnu_content_id
=1003972544 pada 25 Oktober 2011.

Internet
http://blog.sysomos.com/2010/01/22/the-top-Twitter-countries-and-cities-part-2/ diakses
pada 26 Oktober 2011
http://blog.sysomos.com/2011/09/29/social-media-week-sysomos-looks-back-through-
social-media/ diakses pada 25 Oktober 2011
http://www.greyreview.com/2010/01/26/Twitter-in-asia-total-users-by-country/ diakses
pada 26 Oktober 2011
http://www.internetworldstats.com/stats.htm di akses pada 25 Oktober 2011
http://techcrunch.com/2009/12/22/the-world-is-flat-for-Twitter-as-in-global-growth-has-
stalled/ diakses pada 26 Oktober 2011

61

Hubungan penggunaan ..., Afifi et.al. , FISIP UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai