(studi kasus pada penggunaan akun twitter media cetak dengan pemahaman
berita tentang kematian Steve Jobs)
Afifi (0906491950)
Pradita Seti Rahayu (0906524740)
Radian Nyi Sukmasari (0906637235)
Universitas Indonesia
Depok, 2011
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan kemudahan dalam
penyusunan skripsi kelompok berjudul “Hubungan Penggunaan Media Berita dengan
Pemahaman Individu atas Sebuah Berita (Studi Kasus pada Penggunaan Akun Twitter
Media Berita dengan Pemaaman Berita tentang Kematian Steve Jobs)”. Skripsi kelompok
ini ditulis sebagai tugas akhir Mata Kuliah Metodologi Komunikasi 1 (MPK 1) yang
diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Univeritas Indonesia.
Dalam penyusunannya, banyak pihak yang telah membantu sehingga makalah non seminar
ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1) R. Helmi Qudrat Ichtiat, S.Sos., M.Si yang merupakan dosen mata kuliah MPK 1
sekaligus pembimbing akademik kami dalam menyelesaikan skripsi kelompok ini.
Ilmu dan bantuan yang beliau berikan sangat berarti dan bermanfaat bagi kami;
2) Drs. Awang Ruswandi, M.Si yang selama tiga setengah tahun ini menjadi
pembimbing akademik kami. Terima kasih atas arahan, perhatian serta bantuannya
sehingga kami dapat menjalani studi kami di kekhususan Jurnalisme dengan baik;
3) Orang tua kami, yang telah senantiasa mendoakan kesuksesan kami dan kelancaran
dalam mengerjakan skripsi kelompok ini. Mereka yang senantiasa tak perna lupa
mengingatkan untuk menjaga kesehatan di saat kami harus selalu begadang
menyelesaikan skripsi kelompok ini;
4) Teman-teman satu program studi atau kekhususan Jurnalisme angkatan 2009 yang
selalu berbagi suka dan duka karena dikejar berbagai deadline selama tujuh
semester ini. Kita telah akrab dengan deadline dan berbagai tugas produksi. Pun
ketika mengerjakan skripsi kelompok ini, tugas-tugas lapangan dan deadline tugas
tak pernah absen. Terima kasi untuk setiap canda, tawa, dan marah yang mewarnai
hari-hari.
iv
Nama : Afifi
Nama Pradita Seti Rahayu
Nama Radian Nyi Sukmasari
Program Studi : Jurnalisme
Judul : Hubungan Penggunaan Media Berita dengan Pemahaman Individu
atas Sebuah Berita (Studi Kasus pada Penggunaan Akun Twitter
Media Berita dengan Pemahaman Berita tentang Kematian Steve
Jobs)
Tingginya mobilitas individu di era new media membuat beberapa media cetak
memanfaatkan jejaring sosial berupa Twitter sebagai sarana publikasi berita terhadap
khalayak. Ditambah lagi para pengguna Twitter banyak yang memanfaatkan akun Twitter
media cetak tersebut untuk mengakses berita yang diinginkan karena dianggap lebih
praktis. Melihat hal tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah dengan mengakses berita via
akun Twitter, individu tersebut paham dengan isi berita yang disajikan.
Penelitian ini membahas tentang hubungan penggunaan media baru berupa akun
Twitter media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah berita. Peneliti
menjadikan berita kematian Steve Jobs pada Oktober 2011 sebagai konteks penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan paradigma
positivis. Hasil memperlihatkan terdapat hubungan positif antara penggunaan Twitter
dengan tingkat pemahaman individu terhadap sebuah berita, dalam hal ini berita kematian
Steve Jobs. Artinya semakin tinggi seorang individu mengakses berita kematian Steve Jobs
melalui akun Twitter media cetak maka ia semakin paham dengan informasi mengapa dan
bagaimana Steve Jobs meninggal serta nasib perusahaan Apple.inc pasca kematian
pemiliknya.
Kata Kunci: Berita, kematian Steve Jobs, media usage, new media, pemahaman individu,
Steve Jobs, Twitter
ix
Name : Afifi
Nama Pradita Seti Rahayu
Nama Radian Nyi Sukmasari
Study Program : Jurnalisme
Title : Relationship between News Media Usage and Individual
Understanding about News (Study Case on Printed Media Twitter
Account Usage and Steve Job’s Death Reports)
The high mobility of individuals in new media age makes some printed media
utilizing social media such as Twitter as a medium of publishing news to the audience.
Furthermore, many Twitter users who use Twitter accounts of printed media to access the
desired news because it was considered more practical. According to this, the researchers
wanted how deep individual understand about the content of the news while the individual
access news from printed media Twitter account.
This study discusses the relationship about media usage of printed media Twitter
accounts with individual understanding of news. Researchers choose the news of the death
of Steve Jobs in October 2011 as a research context. The method used in this study is
quantitative methods with positivist paradigm. The results showed a positive relationship
between the usage of Twitter to the level of individual understanding of a story, in this case
the news of the death of Steve Jobs. In other words, the higher an individual's access to
news of the death of Steve Jobs through the printed media Twitter account, the more
individual understand with the information about why and how Steve Jobs died and the fate
of the Apple.inc after his death.
Keywords: individual understanding, media usage, new media, news, Steve Jobs, the death
of Steve Jobs, Twitter
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………... vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. ix
ABSTRACT ………………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xi
xii
PENDAHULUAN
1
http://techcrunch.com/2009/ 12/ 22/the-world -is-flat-for-Twitter-as-in-g lobal-growth-has-stalled/ diakses pada 26
Oktober 2011
Rank in
% of Twitter Users Estimated Total
No. Country Sysomos’
(Sysomos report) Twitte r Users
report
Di tingkat global, berdasarkan hasil riset Sysomos pada tahun 2010, pengguna
Twitter Indonesia menempati posisi ke-6 dengan jumlah pengguna 2,34%, setelah
USA, UK, Brazil, Kanada, dan Australia :3
2
http://www.g reyreview.co m/2010/ 01/ 26/Twitter-in-asia-total-users-by-country/ diakses pada 26 Oktober 2011
3
http://blog.sysomos.com/2010/01/22/the-top-Twitter-countries-and-cities-part-2/ d iakses pada 26 Oktober 2011
4
http://blog.sysomos.com/2011/09/29/social-media-week-sysomos-looks-back-through-social-media/ d iakses pada
25 Oktober 2011
Jika dilihat dari segi demografi pengguna, pengguna laki- laki dan wanita hampir
seimbang, yakni laki- laki sebesar 51% dan wanita 49%. Sedangkan dari segi usia,
pengguna tertinggi merupakan kelompok usia 21-35 tahun yakni sebanyak 36%.
Studi lain yang berhubungan dengan penggunaan Twitter dilakukan oleh Pew
Internet & American Life Project pada tahun 2010 yang hasilnya menunjukkan bahwa
satu dari lima orang dewasa menggunakan Twitter atau situs jejaring sosial lainnya
untuk tujuan politik selama pemilihan umum di pertengahan tahun 2010 (Smith,
2011).
Di Amerika Serikat, pria lebih suka mengakses berita melalui telepon selular, RSS
Feeds, email, atau podcast dibandingkan wanita, tetapi keduanya memiliki kesamaan
dalam hal mengakses berita melalui Twitter atau situs jejaring sosial lainnya, hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan gender dalam mengakses berita melalui Twitter atau
situs jejaring sosial (Pew Research, 2010). Terkait dengan usia pengguna, rentang usia
30-39 tahun merupakan usia yang paling banyak menggunakan media digital untuk
mengakses berita dan 21% di antaranya adalah mereka yang menggunakan Twitter
atau jejaring sosial lainnya (Pew Research, 2010).
Sebanyak 19% orang di Amerika Serikat menggunakan situs jejaring sosial untuk
mendapatkan berita dan 3% di antaranya menggunakan Twitter (Pew Research, 2010).
Penelitian dari Pew Research Center for The People and The Press pada tahun 2010
juga menemukan bahwa dari keseluruhan jumlah pengguna Twitter, sebanyak 17%
orang mendapat berita dari tweet yang berasal dari akun sebuah media seperti akun
Twitter New York Times atau The Washington Post dan hanya 6% orang yang
mendapat berita dari tweet individu.
b) Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi referensi bagi redaksi media cetak dalam
pemanfaatan akun Twitter untuk mendistribusikan konten-konten beritanya pada
khalayak serta sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan redaksionalnya.
1. kesalingterhubungan,
2. akses terhadap individu sebagai penerima dan pengirim pesan,
3. interaktivitas,
4. kegunaanya yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan
5. sifatnya yang ada dimana- mana (delocatedness).
Media baru ini kini sangat beragam bentuknya, mulai dari email, Facebook,
Twitter, LinkedIn, dan lain sebagainya. Berbeda dengan media lama, mereka tidak
dibatasi ruang dan waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, perkemba ngannya pun
bergerak cepat melebihi perkembangan media lama manapun. Setidaknya, menurut
McQuail (2009) ada lima kategori utama media baru yang sama dan hanya dibedakan
oleh jenis penggunaan, konten, dan konteks, yaitu antara lain:
Perubahan yang terjadi dalam dunia komunikasi massa menuju masuknya era
media baru diawali dengan munculnya dua perubahan besar: komunikasi satelit dan
penggunaan komputer.
10
Menurut McQuill (2009) internet adalah media komunikasi yang memiliki ciri-
ciri teknologi berbasis komputer, berkarakter hibrida, berpotensi interaktif, memiliki
fungsi publik dan privat, peraturan tidak ketat, interkonetivitas, ada di mana- mana,
bisa diakses individu sebagai komunikator, serta merupakan media komunikasi massa
dan komunikasi pribadi.
5
http://www.internetworldstats.com/stats.htm d i akses pada 25 Oktober 2011
11
Penggunaan internet pada dasarnya memang beragam dan tumpang tindih dengan
media lainnya. Dengan internet orang dapat mencari kesenangan dengan musik dan
video, mencari informasi, juga mencari berita lewat akun berita online yang pada
dasarnya merupakan perluasan dari jurnalisme surat kabar. Internet bagaimanapun
6
http://homenet.hcii.cs.cmu.edu/progress/purpose.html diakses pada 26 Oktober 2011
12
Menurut Posters (1999) internet menggabungkan radio, film, dan televisi serta
menyebarkannya melalui teknologi ‘push’. Media baru mengabaikan batasan cetak
dan model penyiaran dengan:
13
Kekuatan
Kelemahan
14
15
16
Haven (2008) menyebutkan bahwa elemen kunci dari sosial media tidak
seluruhnya baru sebagai bentuk masa depan dari pembagian informasi, keterhubungan,
pengeluaran pendapat, penciptaan hal- hal baru, dan penyiaran yang ada di segala
aspek kehidupan, tetapi ada beberapa karakteristik yang berangkat dari pengalaman di
masa lalu, yaitu :
1. Penjangkauan. Dulunya, audience terbatas pada lingkungan tertentu seperti
teman, tetangga, keluarga, dan kelompok. Sekarang, teknologi memberi
kesempatan untuk menjangkau audience secara global.
2. Accessability. Rata-rata produksi di sebagian besar media memiliki sumber
daya yang tidak terbatas (uang ataupun manusia). Dengan menggunakan
teknologi saat ini, orang dapat berkreasi dengan sedikit biaya atau bahkan
gratis.
3. Usability. Rata-rata produksi membutuhkan spesialisasi kemampuan dan
pelatihan, yaitu secara teknis dan kreativitas. Dengan menggunakan teknologi
saat ini, proses produksi bisa dilakukan dengan lebih mudah.
4. Transparency. Orang-orang, terutama di Amerika, dalam sejarahnya dikenal
sangat menjaga informasi personalnya. Sekarang ini, orang cenderung ingin
berbagi tentang apa yang ia rasakan di muka publik dan teknologi bisa
mewadahinya.
5. Recency. Ketika orang-orang terdahulu melakukan proses produksi dan
distribusi membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain yang
cukup panjang. Saat ini, dengan adanya teknologi, proses komunikasi itu dapat
dilakukan dengan lebih cepat.
Salah satu jenis social media adalah Twitter. Seperti dilansir di laman
www.twitter.com, Twitter adalah jaringan informasi real time yang menghubungkan
17
1. Berita (news) adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian
dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat (Prof. Mitchel V.
Charnley).
2. Berita (news) adalah laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi
sejumlah besar khalayak (Curtis Beckmann).
3. Berita (news) adalah kabar cepat tentang suatu peristiwa, atau kelanjutan dari
peristiwa melalui media massa. Berita yang mengemukakan unsur penting
disebut hard news, berita yang mengemukakan unsur menarik disebut soft
news (Prof. Zulhasril Nasir, Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom).
Berita yang baik selalu mengandung unsur 5W+1H. Hal ini disampaikan dalam
buku Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat oleh Agus Sopian,
Alfian Hamzah, Andreas Harsono, dkk.
18
Maka, konsep pemahaman berita dalam penelitian ini dibatasi yaitu seseorang
dikatakan paham dengan sebuah berita saat ia memahami mengapa dan bagaimana
sebuah peristiwa itu dapat terjadi, dan apa saja yang terjadi pasca terjadinya peristiwa
tersebut.
Gambar 2.1
Model Analisis
7
Think Smart Bahasa Indonesia, hal 11. Ismail Kusmayadi.
8
Jalaluddin Rakh mat, Psikologi Komunikasi hal.210
19
20
METODOLOGI PENELITIAN
21
22
Penelitian ini diadakan untuk mencarari penjelasan apakah ada hubungan antara
penggunaan media berita (Twitter) berpengaruh terhadap pemahaman individu
terhadap suatu berita yaitu mengenai kematian Steve Jobs. Kuat lemahnya hubungan
antar variabel tersebut akan tampak melalui pengolahan data statistiknya.
23
Sampel dari penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI
angkatan 2009 dengan sampel cadangan sebanyak sepuluh orang. Sampel cadangan ini
berfungsi jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan terhadap 30 orang sampel utama
seperti hilangnya data atau kuesioner tidak dijawab secara sempurna.
Teknik pengambilan sampel probabilita, dengan melakukan simple random
sampling. Simple random sampling digunkan untuk peneltian dan jumlah sampel yang
tidak terlalu besar. Karakteristik populasi juga cenderung homogen.
Sebelum melakukan penarikan sampel, peneliti terlebih dahulu membuat
kerangka sampel yaitu daftar nama seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI
angkatan 2009 yang sudah diberi nomor urut. Selanjutnya peneliti akan melakukan
pengundian untuk menarik anggota sampel.
24
25
26
Pearson’s r pada tabel diatas merupakan petunjuk dari besar kecilnya hubungan
antara variabel. Nilai dari r berada diantara -1 sampai dengan 1. Bila r bernilai -1
berarti hubungan antara variabel memiliki hubungan yang negatif sempurna dan bila r
bernilai 1 maka hubungan antar variabel memiliki hubungan yang positif sempurna.
Sedangkan bila r bernilai 0 maka tidak ada hubungan yang terjadi antar variabel.
Pearson’s R menunjukkan positif atau negatifnya suatu hubungan atau kelinearan
hubungan (Santoso & Tjiptono, 2004, p.177).
Setelah mengetahui ada tidaknya hubungan dan kekuatan hubungan antar
variabel, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi. Analisis regresi
digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau
beberapa variabel independen (Jannah & Filllaili, 2001). Ada dua macam analisis
27
Pada penelitian ini terdapat variabel yang harus diukur melalui sejumlah indikator
yang akan ditanyakan kepada responden. Penjabaran variabel terseb ut dapat dilihat
pada tabel 3.2.
28
b. Sehari lebih
dari dua jam
akses
c. Sehari lebih
dari dua jam
akses (pasca-
berita kematian
Steve Jobs)
a. Sering buka
Intensitas Interval
link yang
terdapat pada
tweet
b. Baca sampai
selesai
29
30
Tingkat Interval
Pemahaman a. Mencari tahu
penyebab
kematian Steve
Jobs
b. Mencari tahu
di mana Steve
dimakamkan
c. Mencari tahu
pencapaian Steve
d. Mencari tahu
karir Apple Inc
e. Mencari tahu
siapa yang akan
menggantikan
Steve Jobs
f. Mencari tahu
pandangan
masyarakat
tentang Steve
Jobs
g. Melalui akun
Twitter tahu
penyebab
kematian Steve
Jobs
h. Melalui akun
Twitter paham
31
a. Tahu tentang
apa yang
terjadi (what)
b. Tahu tentang
siapa yang
turut
berperan
(who)
c. Tahu kapan
peristiwa
tersebut
terjadi (when)
d. Tahu dimana
peristiwa
tersebut
terjadi
a. Paham
mengapa
peristiwa
tersebut bisa
32
33
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Coefficient Cronbach’s
Alpha, yaitu pengukuran rata-rata dari semua koefisien korelasi belah dua yang
mungkin dibuat dari suatu alat ukur (Bailey, 1994, hal.36). Uji reliabilitas ini pun
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil- hasil pengukuran tiap indikator dalam suatu
instrumen pengukuran konsisten atau tidak. Dengan melihat nilai alpha maka akan
diketahui konsistensi antar indikator yang digunakan. Jika nilai alpha sama atau lebih
dari 0,5 maka indikator yang digunakan sesuai untuk mengukur konsep di atasnya.
Jika nilai alpha kurang dari 0,5 maka alat ukur dapat dikatakan tidak reliabel.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yaitu apakah
semua ide dan konsep yang ada di definisi konseptual tercakup dalam perangkat ukur
(indikator- indikator). Atau dengan kata lain apakah indikator- indikator tersebut benar-
benar mencerminkan semua dimensi dari variabel yang ada yaitu penggunaan media
berita dan pemahaman terhadap berita.
Dalam penelitian ini validitas diukur dengan prosedur faktor analisis, yaitu teknik
statistik untuk mengelompokkan sejumlah variabel menjadi beberapa faktor yang
masing- masing bisa ditafsirkan sebagai representasi dari variabel- variabel tersebut
(Norusis, 1993, hal.47). Suatu indikator dikatakan valid atau telah mengukur suatu
dimensi apabila mengelompok pada satu faktor atau variabelnya.
Sebelum melakukan faktor analisis, maka terlebih dahulu dihitung nilai The
Kaiser-Meyer-Oikin measure of sampling adequency (KMO) untuk mengetahui
apakah indikator telah valid atau tidak. Jika nilai KMO berada diantara 0.5 sampai 1.0
maka indikator tersebut dikatakan valid. Namun, jika nilai KMO dibawah 0,5 maka
indikator yang ada dapat dikatakan tidak layak untuk diuji validitas (Guilford, 2002,
hal.430).
34
35
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
36
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Responden yang berusia 18 tahun berjumlah satu orang dengan persentase 2,5%.
Paling banyak responden berusia 20 tahun, yakni dengan jumlah 29 orang dan
persentase sebesar 72,5%. Hal ini sesuai dengan target peneliti bahwa responden
merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2009.
37
Dari hasil kuesioner, dapat dikatakan bahwa sebesar 97,5% responden memiliki
akun Twitter- nya masing- masing, yakni dengan jumlah sebesar 39 orang.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
38
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sebanyak 50% responden mem-follow dua atau lebih akun media cetak.
Sedangkan, 22,5 % atau 9 orang responden mem-follow satu buah akun Twitter media
cetak.
39
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Peneliti akan meriset hubungan penggunaan media berita berupa akun Twitter
media cetak dengan pemahaman berita kematian Steve Jobs. Untuk itu, peneliti juga
melihat apakah ada hubungannya antara kepemilikan produk Apple Inc dengan hal
tersebut.
Dari data survey yang dihasilkan, sebanyak 67,5% atau 27 orang tidak
menggunakan produk Apple Inc. Sisanya, menggunakan Produk Apple Inc.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
40
Total 40 100.0
Variabel Penggunaan Media Berita terdiri dari 10 indikator. Dari kalkulasi yang
dilakukan pada tabulasi perangkat SPSS, didapatkan nilai alpha cronbach sebesar
0.953. Artinya semua indikator yang nantinya akan tergabung dalam tiga dimensi,
yakni frekuensi, durasi, dan intensitas telah reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.953 10
41
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
42
Variabel Pemahaman Media Berita terdiri dari 19 indikator. Dari kalkulasi yang
dilakukan pada tabulasi perangkat SPSS, didapatkan nilai alpha cronbach sebesar
0.978. Artinya semua indikator yang nantinya akan tergabung dalam dua dimensi,
yakni pengetahuan dan pemahaman telah reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.978 19
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
43
44
Nilai KMO untuk variabel Penggunaan Media Berita ialah sebesar 0.770 dengan
signifikansi senilai 0.000. Untuk itu, variabel ini dapat diuji dengan faktor analisis.
Df 45
Sig. .000
45
Component
1 2 3
a. 3 components extracted.
46
Nilai KMO untuk variabel Pemahaman Berita ialah sebesar 0.885 dengan
signifikansi senilai 0.000. Untuk itu, variabel ini dapat diuji dengan faktor analisis.
df 171
Sig. .000
Component Matrix a
Component
1 2
47
a. 2 components extracted.
48
Dari faktor analisis yang dilakukan pada variabel Pemahaman Media Berita dapat
diketahui bahwa seluruh indikator di atas 0.4 memiliki nilai validitas yang baik.
Sehingga seluruh indikator dapat dihitung dalam analisis selanjutnya.
Tahap selanjutnya ialah melakukan uji analisis hubungan dua variabel, yakni
variabel Penggunaan Akun Twitter Media Cetak dengan Pemahaman Berita. Metode
yang digunakan dalam uji ini adalah dengan analisis Pearson’s Correlation. Apabila
nilai signifikansi (p) di bawah 0.05, maka terdapat hubungan di antara kedua variabel.
Correlations
Penggunaan_Me Pemahaman_Ber
dia_Berita ita
N 40 40
**
Pemahaman_Berita Pearson Correlation .865 1
N 40 40
49
Karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0.865, maka hubungan yang terjadi di
antara variabel dependen dan independen adalah hubungan yang tinggi atau kuat.
Kemudian, tidak terdapat tanda negatif atau minus pada nilai koefisiennya. Maka,
hubungan kuat yang terjadi adalah hubungan yang positif. Maksudnya, semakin besar
penggunaan akun Twitter Media Cetak, maka makin besar pula pemahaman berita
tentang kematian Steve Jobs. Sehingga, hipotesis riset dan hipotesis statistiknya
diterima.
50
51
52
Cari tahu kapan Steve meninggal setelah tahu dari akun twitter
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat Tidak 4 10.0 10.0 25.0
Setuju
Tidak Setuju 9 22.5 22.5 47.5
Netral 6 15.0 15.0 62.5
Setuju 14 35.0 35.0 97.5
Sangat Setuju 1 2.5 2.5 100.0
53
54
Paham apa yang terjadi pada perusahaan Apple dari Akun Twitter
Media Cetak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 15.0 15.0 15.0
Sangat tidak setuju 3 7.5 7.5 22.5
Tidak setuju 9 22.5 22.5 45.0
Netral 10 25.0 25.0 70.0
Setuju 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
55
56
57
Buku
Bailey, Kenneth D. (1994). Methods of Social Research. New York: Free Press.
Charnley, Mitchell V. (1975). Reporting: Third Edition. United States: Holt McDougal.
Castells, Manuel. (2001). The Internet Galaxy: Reflections on the Internet, Business, and
Society. Oxford: OUP Oxford.
Funkhouser, G. dan M. McCombs. (1971). Public Opinion Quaterly: The Rise and Fall of
News Diffusion. Oxford: Oxford University Press.
Guba, Egon G. (1990). The Paradigm Dialog. New York: Sage Publications, Inc.
Henderson, Harry. (2004). Library in A Book: Power of The News Media. New York: Facts
on File.
Lee, Soo Hui (2011). Does Trust Really Matter? A Quantitative Study of College Student’s
Trust and Use of News Media. Lincoln: University of Nebraska.
McQuail, Denis. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory. Sage Publications.
Nasir, Zulhasril. (2010). Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Neuman, William Lawrence. (2005). Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches (6th Edition). Boston: Allyn & Bacon.
Posters, Mark. (1999). Underdeterminantion: New Media and Society. Cambridge: Polity.
Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sopian, Agus, Alfian Hamzah, Andreas Harsono, dkk. (2008). Jurnalisme Sastrawi,
Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Jakarta: Yayasan Pantau.
58
Hermida, Alfred. (2010). Twittering The News : The Emergence of Ambient Journalism.
Diakses melalui http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1732598 pada
25 Oktober 2011.
59
Kwak, Haewoon, Changhyun Lee, et al. (2010). What is Twitter? A Social Network or A
News Media. Korea : Department of Computer Sains, KAIST.
60
Strupp, Joe. (2009). New ‘WSJ’ Conduct Rules Target Twitter, Facebook.
Diakses melalui
http://www.editorandpublisher.com/eandp/news/article_display.jsp?vnu_content_id
=1003972544 pada 25 Oktober 2011.
Internet
http://blog.sysomos.com/2010/01/22/the-top-Twitter-countries-and-cities-part-2/ diakses
pada 26 Oktober 2011
http://blog.sysomos.com/2011/09/29/social-media-week-sysomos-looks-back-through-
social-media/ diakses pada 25 Oktober 2011
http://www.greyreview.com/2010/01/26/Twitter-in-asia-total-users-by-country/ diakses
pada 26 Oktober 2011
http://www.internetworldstats.com/stats.htm di akses pada 25 Oktober 2011
http://techcrunch.com/2009/12/22/the-world-is-flat-for-Twitter-as-in-global-growth-has-
stalled/ diakses pada 26 Oktober 2011
61