Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN LENGKAP

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASAM URAT
DI KELURAHAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

Oleh:

Maria Grasia Yubilina Wain (9103016072)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

SURABAYA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASAM URAT
DI KELURAHAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Surabaya,11 Januari 2021

Preseptor Akademik

Abygael Grace P S.Kep., Ns., M.Kep


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya, saya mampu menyelesaikan tugas dan praktek ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Salah Satu Anggota
Keluarga yang Menderita Asam Urat Di Kelurahan Rungkut Kota
Surabaya” dengan baik dan lancar. Laporan ini dibuat demi memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh nilai yang baik dan sebagai tugas akhir dalam memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Saya sebagai mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir ini dan dalam
penatalaksanaan praktek tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan yang berguna bagi saya. Dan teruntuk teman-
teman saya yang dalam kelompok, tidak luput saya ucapkan terimakasih karena mau
bekerja sama dan sabar dalam membimbing dan memberikan bantuannya kepada saya.

Surabaya, Januari 2021


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Asam urat merupakan suatu penyakit yang kadar purin dalam darah
terlalu tinggi. Kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang
dinyatakan menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung diderita
pada usia yang masih muda atau produktif, tergolong dalam usia antara 30-50
tahun ( Krisnatuti & Rina, 2015).

Menurut Setyo Tri Wardhani Astuti & Hendro Djoko Tjahjono (2019), Asam
urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan ladar asam urat
didalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan seperti linu-linu didaerah
persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya.

Insiden asam urat di Indonesia menduduki urutan kedua setalah osteoartritis


(Dalimartha, 2008 dalam jurnal penelitian Setyo Tri Wardhani Astuti & Hendro
Djoko Tjahjono, 2019). Prevalensi asam urat di Indonesia diperkirakan 1,6-
13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya
umur (Tjokroprawiro, 2015). Prevalensi asam urat di Jawa Timur sebesar 17%,
prevalensi gout di Surabaya sebesar 56,8% (Festy,2016).

Penyakit asam urat biasanya terjadi karena adanya gangguan pada metabolisme
purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-
ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat
monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan
sendi, insiden penyakit gout ini biasanya terjadi sebesar 1-2% terutama terjadi
pada usia 30-40 tahun keatas dan 20 kali lebih sering terjadi pada pria daripada
wanita (Muttaqin,2015).

1.2 Rumusan Masalah


Asam urat bila berlangsung dalam jangka lama dapat menyebabkan komplikasi
deformitas pada sendi yang terkena asam uratt. Oleh karena itu, dengan melihat
banyaknya angka kejadian dan angka kekambuhan serta komplikasi yang
diakibatkan oleh asam urat ini, saya sebagai mahasiswa merasa perlu untuk
mengetahui dan mengkaji hal-hal yang bersangkutan dan berkaitan dengan
penderita penyakit artritis gout
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan asam urat
di wilayah kerja puskesmas Rungkut surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan pengkajian keluarga


2. Mampu menentukan diagnosa keperawatan keluarga
3. Mampu melakukan implementasi askep keluarga
4. Mampu melakukan evaluasi terhadap askep keluarga

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Masyarakat/Pasien
Dapat memberikan informasi dan membantu dalam upaya
pengendalian dan perawatan pasien dengan masalah asam ura.

1.4.2 Bagi Pelayanan Kesehatan


Dapat digunakan sebagai pendorong dalam meningkatkan program
keperawatan keluarga di puskesmas.

.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Asam urat adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah ( Merkie, Carrie, 2015 ).

Asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat
mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang dapat
menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

Menurut Setyo Tri Wardhani Astuti & Hendro Djoko Tjahjono (2019), Asam
urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat
didalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan seperti linu-linu didaerah
persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya

2.2 Etiologi
Penyebab utama terjadinya asam urat adalah karena adanya deposit atau
penimbunan kristal asam urat didalam sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan
metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
ginjal, ada beberapa faktor resiko atau penyebab menurut Sari M (2016), yaitu :
1. Sering mengkonsumsi makanan yang menyebabkan peningkatan kadar asam
urat (contohnya jeroan,hidangan laut, daging mentah)
2. Sering mengkonsumsi minuman beralkohol
3. Faktor genetik
4. Pemakaian obat diabeteik atau analgesik dalam waktu yang lama.

2.3 Patofisilogi (Menurut Muttaqin,2015)


Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat
adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin
menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut :

 Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
penghematan (salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh
nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah
pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini
tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas
(adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk
prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua
enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin
fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara
bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil
asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan
dikeluarkan melalui urin.
2.4 Web Of Causation
Alkohol Makanan (Kepiting, seafood, dll) Pembentukan asam urat yang berlebihan

Kadar laktat dalam darah meningkat Kadar protein meningkat berkurangnya ekskresi asam urat di tibulus ginjal

Gangguan
Sekresi asam Metabolisme purin Produksi asam
urat menurun urat

GOUT

Pelepasan kristal
monosodium urat (Crystal
sheckling )

Di luar cairan
Penimbunan kristal urat tubuh
Penimbunan pada
membran sinovial dan
Di dalam dan tulang rawan artikulum
sekitar sendi
Pengedapan
Erosi pada tulang
kristal urat
pembentukan panus
Rawan,poliferasi,d
an nyer sendi pada
Perangsangan respon
tulang Degenerasi
fagositosis oleh leukosit
tulang rawan

Leukosit memakan
Terbentuk
kristal urat
tofus,fibrosis,akikosis
osis
Mekansime
peradangan
Pembentuk Perubahan bentuk
an tukak pada tulang dan sendi
pada sendi
Pelepasan mediator Tofus-tofus
Sirkulasi darah daerah Akumulasi Gangguan
kimia oleh sel mast mengering
radang pada sendi cairan citra diri

Kuan pada sendi


Hipothalamus Eksudat pada jaringan
membatasi
Vasodilitasi dari kapiler intertisial
pergerakan sendi

Mengstimulasi Hambatan
Panas Odema jaringan mobilitas fisik
non septor
Penekanan pada jaringan sendi
Nyeri
Mekanisme Nyeri
sen
Gangguan perfusi jaringan
2.5 Gejala Klinis (Menurut Sari M, 2016)

Manisfestasi sindrom gout mencakup artiritis gout yang akut (serangan rekuren
inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal yang
menumpuk dalam jaringan aritukuler, jaringan oseus, jaringan lunak, serta
kartilago), nefropati gout (gangguan ginjal) dan pembentukan assam urat dalam
traktus urunarus. Ada empat stadium penyakit gout yang di kenali :

1) Hiperutisemia asimtomatik
2) Artiritis gout yang kronis
3) Gout interkritikal
4) Gout tofaseus yang kronik

Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan


serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien
mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal,
obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-
mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan
semakin lanjutnya penyakit pada sendi jari, lutut, pergelangan tangan,
pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya
dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang
setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

2.6 Pemeriksaan Diagnostik (Menurut Saraswati S, 2015)


Pemeriksaan Laboratorium

1. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%
2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa
yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali
3. Pemeriksaan darah lengkap
4. Pemeriksaan ureua dan kratinin
 Kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
 Kadar kratinin darah normal : 0,5-1 mg/dl

Pemeriksaaan fisik:
1. Inspeksi
 Deformitas
 Eritema
2. Palpasi
 Pembengkakan karena cairan / peradangan
 Perubahan suhu kulit
 Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit
 Nyeri tekan
 Krepitus
 Perubahan range of motion

2.7 Penatalaksanaan (Menurut Saraswati,2015)


Penatalaksanaan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin
mencegah serangan berulang dan pencegahan komplikasi.
Cara pencegahan dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi dan non
farmakologi.
1. Farmakologi
 Medikasi
 Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine
1,0 – 3,0 mg ( dalam Nacl/IV), phenilbutazon, Indomethacin
 Terapi farmakologi ( analgetik dan antipiretik )
 Colchines ( oral/iv ) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis
dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang
 Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri
dan inflamasi
 Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat
dan untuk mencegah serangan
 Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan
menghambat akumulasi asam urat
 Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat
menggunakan probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone
( Anturane ) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau
menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg
2x/hari.

2. Non farmakologi
 Perawatan
 Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang
mengandung purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ),
sarden, kerang, ikan herring, kacang-kacangan, bayam, udang, dan
daun melinjo
 Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori
harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan
 Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong,
roti dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam
urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin
 Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak
 Anjurkan pasien untuk banyak minum air mineral
 Hindari penggunaan alkohol
2.8 Pengkajian Keluarga
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Data
yang diperoleh dari pengkajian :

a. Berkaitan dengan keluarga


1. Data demografi dan sosiokultural
2. Data lingkungan
3. Struktur dan fungsi keluarga
4. Stress dan koping keluarga yang digunakan keluarga
5. Perkembangan keluarga
b. Berkaitan dengan individu sebagai anggota keluarga
1. Fisik
2. Mental
3. Emosi
4. Sosio
5. Spiritual

Adapun tujuan pengkajian menurut Suprijno (2016) yang berkaitan dengan


tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitu :

a. Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal


ini perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah
kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan faktor
yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan
terutama yang dialami anggota keluarga.

b. Mengetahui kemamupuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai


tindakan kesehatan yang tepat, perlu dikaji tentang :
1) Kemampuan keluarga memahami sifat dan luasnya masalah
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga ?
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami ?
4) Apakah keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarga ?
5) Apakah keluarga mempunyai sikap yang tidak mendukung (negative)
terhadap upaya kesehatan yang dapat dilakukan pada anggota keluarga ?
6) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan ?
7) Apakah keluarga mempunyai kepercayaan terhadap tenaga kesehatan?
8) Apakah keluarga telah memperoleh informasi tentang kesehatan yang tepat
untuk melakukan tindakan dalam rangka mengatasi masalah kesehatan ?
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit, perlu dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang penyakit yang dialami anggota keluarga (sifat,
penyebaran, komplikasi, kemungkinan setelah tindakan dan cara perawatannya)
2) Pemahaman keluarga tentang perawatan yang perlu dilakukan anggota
keluarga
3) Pengetahuan keluarga tentang peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
4) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki keluarga (anggota
keluarga yang mampu dan dapat bertanggung jawab, sumber keuangan/financial,
fasilitas fisik dukungan psikososial)
5) Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit atau
membutuhkan bantuan kesehatan

d. Untuk mengetahui kemampuan keluarga memelihara memodifikasi


lingkungan rumah yang sehat, perlu dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga disekitar
lingkungan rumah
2) Kemampuan keluarga melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan
lingkungan
3) Pengetahuan keluarga dan sikap keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang
higenis sesuai syarat kesehatan
4) Pengetahuan keluarga tetang upaya pencegahan penyakit yang dapat
dilakukan oleh keluarga
5) Kebersamaan anggota keluaga untuk meningkatkan dan memelihara
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan keluarga

e. Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan


kesehatan di masyarakat, perlu dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang
dapat dijangkau keluarga
2) Pemahaman keluarga tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
3) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap fasilitas dan petugas kesehatan
melayani
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan
tentang fasilitas dan petugas kesehatan yang melayani?
5) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan dan bila tidak dapat
apakah penyebabnya ?

2.9 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga


Sebelum menentukan diagnosa keperawatan tentu harus menyusun prioritas
masalah dengan menggunakan proses skoring seperti pada tabel berikut :
No Kriteria Nilai Bobot

1 Sifat Masalah :
Tidak/Kurang sehat 3
Ancaman Kesehatan 2 1
Krisis 1

2 Kemungkinan Masalah Dapat


diubah :
Dengan Mudah 2
Hanya Sebagian 1 2
Tidak Dapat 0

3 Potensi Masalah Untuk diubah


: 3
Tinggi 2 1
Cukup 1
Rendah

4 Menonjolkan Masalah :
Masalah Berat Harus 2 1
Ditangani 1
Masalah yang tidak Perlu
Segera Ditangani 0
Masalah Tidak Dirasakan

Skoring :
1) Tentukan jumlah skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot

2.10 Diagnosis Keperawatan Keluarga


Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka diagnosa keperawatan
keluarga yang mungkin muncul pada kasus asam urat adalah :
1. Nyeri akut
Batasan karakteristik :
1) Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas (mis.,anggota keluarga,
pemberi asuhan)
2) Mengekspresikan perilaku nyeri (misalnya, gelisah, merengek, menangis,
waspada)
3) Perubahan pada parameter fisiologis ( misalnya, tekanan darah, frekuensi
jantung, frekuensi pernapasan)
4) Perilaku distraksi

2. Hambatan mobiitas fisik


Batasan karakteristik :
1) Gangguan sikap berjalan
2) Ketidaknyamanan
3) Keterbatasan rentang gerak
4) Gerakan lambat

3. Defisit pengetahuan
Batasan karakteristik :
1) Ketidakakuratan mengikuti perintah
2) Kurang pengetahuan
3) Perilaku tidak tepat
2.11 Perencanaan Keperawatan Keluarga
NO TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDAR RENCANA
TINDAKAN
1 Setelah dilakukan Setelah melakukan kunjungan 2x Manajemen Nyeri:
tindakan 60 menit keluarga mampu 1. Keluarga Observasi:
keperawatan merawat anggota keluarga yang mampu  Identifikasi
selama 2x60 menit mengalami nyeri akut. menjelaskan skala nyeri
keluarga mampu pengertian  Identifikasi
merawat anggota Artitis Gout respon nyeri
keluarga nyeri akut. Menjelaskan pengertian Atritis 2. Keluarga non verbal
Gout mampu  Observasi
1. Menjelaskan penyebab Verbal menjelaskan pengetahuan
Atritis Gout tentang cara
penyebab
2. Menjelaskan tanda dan mengatasi nyeri
Atritis Gout
gejala Atritis Gout
3. Menjelaskan dampak dengan benar
Teraupeti:
terjadinya Atritis Gout 3. Keluarga dan
 Berikan teknik
4. Menjelaskan 5 benar pasien mampu
non farmakologi
pemberian obat menjelaskan
untuk
5. Menjelaskan pencegahan tanda dan gejala
mengurangi
Atritis Gout Atritis Gout nyeri
6. Menjelaskan jenis- jenis 4. Keluarga dan  Fasilitasi
pengobatan untuk Atritis klien mampu istarahat dan
Gout menjelaskanda tidur
7. Mendemonstraiskan m dampak Edukasi:
teknik relaksasi nafas Atritis Gout  Jelaskan tentang
dalam dan guided imagery Verbal& 5. Keluarga pengertian,penye
8. Mendemonstrasikan cara pskiomotor mampu bab ,tanda dan
merawat anggota keluarga menjelaskan 5 gejala,dan
yang sakit
benar pemicu nyeri
Dengan Kriteria sesuai pemberian obat  Jelaskan 5 benar
SLKI 6. Keluarga pemberian obat
1. Tn.S mengatakan nyeri mampu  Anjurkan kepada
pada kedua kaki menurun menjelaskan keluarga untuk
2. Tn. S Tidak meringis acra mencatat skala
3. Seluruh anggota keluarga pencegahan nyeri
mengetahui penyebab, Atritis Gout  Anjurkan
tanda gejala, dampak memonitoring
7. Keluarga
Aritis Gout nyeri secara
mampu
4. Tn. S Atritis Gout dan mandiri
seluruh anggota keluarga mendemonstras
ikan teknik  Anjurkan
mengetahui manfaat menggunakan
senam areobik untuk relaksasi napas
analgesik secara
mengurangi atritis Gout dalam dan
tepat
guided imagery
 Ajarkan teknik
relakasi napas
dalam dan
guided imagery
Koaborasi:
Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgesik

2 Setelah dilakukan Setelah melakukan kunjungan 2x 1. Keluarga Observasi


tindakan 60 menit keluarga mampu mampu 1. Identifikasi
keperawatan merawat anggota keluarga yang menjelaskan adanya nyeri
selama 2X60 menit mengalami gangguan mobilitas pengertian atau keluhan
keluarga mampu fisik: Artitis Gout fisik lainnya
merawat anggota 2. Keluarga 2. Identifikasi
keluarga yang 1. Menjelaskan penyebab Atritis Vervbal mampu toleransi fisik
mengalami Gout menjelaskan selama
Gangguan 2. Menjelaskan tanda dan gejala penyebab melakukan
mobilitas fisik Atritis Gout gerakan
Atritis Gout
dengan benar Terapeutik
3. Menjelaskan dampak 1. Fasilitasi
3. Keluarga dan
terjadinya Atritis Gout melakukan
pasien mampu
4. Menjelaskan 5 benar pergerakan
menjelaskan
pemberian obat 2. Libatkan
tanda dan gejala
5. Menjelaskan pencegahan keluarga dalam
Atritis Gout
Atritis Gout membantu
4. Keluarga dan pasien dalam
6. Menjelaskan jenis- jenis klien mampu melakukan
pengobatan untuk Atritis Gout menjelaskanda pergerakan
7. Mendemonstraiskan teknik Psikomotor m dampak Edukasi
relaksasi nafas dalam dan Atritis Gout 1. Jelaskan tujuan
guided imagery 5. Keluarga dan prosedur
8. Mendemostrasikan cara mampu mobilisasi
merawat anggota keluarga menjelaskan 5 2. Anjurkan
yang sakit. benar melakukan
pemberian obat mobilisasi
DENGAN KRITERIA 6. Keluarga sederhana
HASIL SESUAI SLKI: 3. Ajarkan
mampu
1. Nyeri pada kedua kaki mobilisasi
menjelaskan
menurun sederhana yang
acra
2. Kaku sendi menurun dilakukan
3. Kelemahan fisik menurun pencegahan
4. Gerakan terbatas menurun Atritis Gout
7. Keluarga
mampu
mendemonstras
ikan teknik
relaksasi napas
dalam dan
guided imagery

Setelah Setelah melakukan Keluarga mampu Observasi:


dilakukan kunjungan rumah menjelaskan 1. Identifikasi
tindakan 2×60 menit kembali serta kesiapan
keperawatan keluarga mengenal mengenal tentang menerima
2×60 menit masalah keseehatan masalah kesehatan informasi
keluarga anggota keluarga: yang dialami oleh 2. Identifikasi
mengenal anggota faktor-faktor
masalah 1.Menjelaskan keluarganya yang dapat
kesehatan masalah kesehatan tentang pengertian, meningkatkan
anggota yang dialami tanda dan gejala, dan
keluarga anggota keluarga Verbal penyebab dan menurunkan
yang mengenai pencegahan atritis motivasi
menderita pengertian, tanda perilaku hidup
atritis gout dan gejala, faktor bersih dan sehat
penyebab dan Teraupetik:
penceghan atritis . 1. Sediakan materi
gout Keluarga dapat dan media
mendemonstrasikan pendidikan
2.Menjelaskan dan cara pencegahan kesehatan
mendemosntrasikan dan penanganan mengenai atritis
cara merawat gout
anggota keluarga 2. Jadwalkan
yang menderita pendidikan
atritis gout kesehatan
sesaui dengan
Dengan kriteria kesepakatan
sesuai SLKI: Psikomotor 3. Berikan
1. Perilaku anggota kesempatan
keluarga sesuai untuk bertanya
dengan anjuran Edukasi :
1. Jelaskan faktor
meningkat
resiko yang
2. Verbalisasi minat dapat
belajar pada mempenaruhui
anggota keluarga kesehatan
meningkat 2. Ajarkan
3. Kemampuan perilaku hidup
keluarga dalam bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi
menjelaskan
yang dapat
pengertian atritis digunakan
gout meningkat untuk
4. Perilaku sesuai meningkatkan
dengan perilaku hidup
pengetahuan bersih dan
5. Keluarga mampu sehat.
bertanya tentang
masalah yang
dihadapi menurun
6. Persepsi keliru
terhadap masalah
menurun
7. Menjalani
pemeriksaan yang
tidak tepat
menurun
8. Perilaku anggota
keluarga
membaik
BAB 3
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

3.1 Pengkajian

Nama Puskesmas Puskesmas Jagir No. Register 009310


Surabaya
Nama Perawat Ns. Solfince Tanggal Pengkajian 05/01/2021

A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. S Bahasa sehari-hari Indonesia-Alor
Alamat Rumah & Telp Surabaya Yankes terdekat, Puskesmas Kali

Jarak Rungkut
Pekerjaan Swasta Alat transportasi Sepeda Motor
Agama & Suku Kristen & Timur Status Kelas Sosial Menengah ke

bawah
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub dgn U JK Suku Pendi Pekerja Status Gizi TTV Status
KK mu dikan an Saat (TB, BB, (TD, Imunisas
r Terak Ini BMI) N, S, i Dasar
(Ta hir P)
hu
n)
1. Tn. S Kepala 47 L Timu SMP Pegaw TB: 167 cm TD: Lengkap
Keluarga r ai BB: 59 kg 140/10
swasta BMI: 0
di mmHg
perusa N:
han 90x/me
nit
S:
36oC
P:
20x/me
nit
2. Ny. I Isteri 36 P Timu SD Asisten TB: 156 cm TD: Lengkap
r Rumah BB: 50 kg 120/80
Tangga BMI: mmHg
N:60-
100x/
menit
S:
36oC
P:>20x
/menit
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat Penyakit/
No Nama Alat Bantu/ Protesa
Saat ini Alergi
1. Tn. S Tidak ada Artritis Gout Udang
2. Ny.I Tidak ada Sehat Tidak ada

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Dari pengkajian di atas di dapatkan data dalam keluarga Tn.A,
beliau mengidap penyakit artritis gout untuk saat ini sejak, tanggal 5 Januari 2020 dan beliau memiliki
riwayat penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu.

GENOGRAM.

68Th 55th
70th 68th

Tn.S Tn. A Ny. B


36th
37th 33th
Anemi 25th 20th

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Sakit

: Serumah
A. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Keluarga dengan tahap perkembangan awal
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
-
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :

B. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga

C. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Keterangan :

D. POLA KOPING KELUARGA


Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Kepala keluarga mengatakan stressor yang dihadapi saat ini adalah
karena kondisi kesehataan yang dihadapi Tn. S

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
√ Kondisi Rumah √ Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
Type rumah : permanen/semi kesehatan :
permanen* Ya/ Tidak*Tidak ada ibu nifas saat dilakukannya
Lantai : pengkajian
tanah/plester/keramik,lainnya….
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* √ Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*

√ Ventilasi : √ jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :


Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Ya/ Tidak*
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak*
Ventilasi udara baik karena jendela setiap √ Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
hari dibuka.
Ya/ Tidak* Makan dan minum menggunakan air
bersih dan air PDAM
√ Pencahayaan Rumah :
Baik/ Tidak*
√ Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Terdapat 2 jendela dirumahnya, di ruang
Ya/ Tidak* mandi menggunakan air bersih dari PDAM
tamu, dan kamar sehingga mendapatan
paparan sinar matahari secara langsung.
√ Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/ Tidak*
√ Saluran Buang Limbah :
Tertutup/terbuka*
√ Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
√ Air Bersih : Ya/ Tidak* Tidak membuang sampah pada tempat
Sumber air bersih: khusus, sampah kering dan basah di campur jadi satu.
sumur/PAM/sungai/lain-lain*,
sebutkan..... √ Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Kualitas air: Jernih, bersih, tidak berbau ya/tidak
Mandi menggunakan air sumur, masak (observasi dan validasi)
menggunakan air isi ulang, dan minum ventilasi dan paparan sinar matahari secara langsung
menggunakan air yang di masak. pada rumah Tn .S

√ Jamban Memenuhi Syarat : √ Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :


Kepemilikan jamban : ya/tidak* Ya/ Tidak*
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Lauk: tempe, tahu,telur,daging, dan seafood.
Jarak septic tank dengan sumber air : 10
meter
Jamban atau wc berada didalam rumah dan √ Menggunakan jamban sehat :
punya pribadi. Ya/ Tidak*
Jarak sumur dan sapiteng 10 meter, dan memiliki jamban
√ Tempat Sampah: pribadi didalam rumahnya.
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak*
Jenis : Tertutup/Terbuka * √ Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Tempat sampahnya di jadikan satu antara Ya/ Tidak*
sampah kering dan sampah basah. Tn . S mengatakan menguras bak mandinya 3 minggu
sekali .
√ Rasio Luas Bangunan Rumah dengan
Jumlah Anggota Keluarga (8m2/orang) √ Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Ya/Tidak * Tidak selalu makan sayur dan buah tip hari, makan sayur
Luas rumah sesuai dengan jumlah dan buah tiap hari 3 hari sekali.
penghuni dalam rumah.
√ Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
Menyapu atau membereskan rumah

√ Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*


Tn .S merokok dalam rumah

√ Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak


...................................................................................
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN
ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak
karena

2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : 
Ya
 Tidak .
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
Ya Tidak, keluarga mengatakan awal mula penyebab asam urat Tn. S karena kelelahan
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : Ya  Tidak
keluarga mengatakan hanya mengetahui bahwa Tn. S sakit karena kelelahan
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat : Ya  Tidak
keluarga mengatakan Tn. S hanya mengalami kelelahan
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , ……………………………………………………………
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu perawat dan dokter di Puskesmas Kali Rungkut
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 isteri klien mengatakan Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
 Ya, melakukan pengobatan rutin kefasilitas pelayanan kesehatan  Tidak
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
yang dialaminya:  Ya  Tidak
Keluarga hanya memberi makanan ke Tn. S apa bila mengalami kelelahan
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Ya  Tidak
Keluarga mengatakan hanya melakukan cek rutin saja ke layanan kesehatan tapi masih merasa
kebingungan karena belum terlalu mengerti mengenai penyakit
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya  Tidak
Keluarga hanya membersihkan rumah saja jika ada waktu
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya:
 Ya  Tidak
Keluarga mencari informasi dari petugas kesehatan walaupun belum memahami betul penyakit
yang dialami Tn. S

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai 6
anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara
7
aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV

DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : Tn.S Diagnosa Medik : Artritis Gout


Sumber Dana Kesehatan : Tn. S Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : Puskesmas
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran :  Edema  Bunyi √ Pola BAK  Sianosis
Composmentis jantung: ..... 3x/hr,vol....ml/hr Sekret / Slym
GCS : E: 4 V: 5 M:  Asites  Akral dingin  Hematuri  √ Irama
6  Tanda Perdarahan: Poliuria ireguler/reguler
 Takikardia purpura/ hematom/  Oliguria   Wheezing
 Bradikardia petekie/ hematemesis/ Disuria Ronki ........................
√ Tubuh teraba melena/ epistaksis*  Inkontinensia  ................
hangat  Tanda Anemia : Pucat/ Otot bantu napas
 Menggigil Konjungtiva pucat/ Lidah Retensi intercosta
pucat/ Bibir pucat/ Akral  Nyeri saat BAK Alat bantu nafas
pucat* O2 nasal kanul
 Tanda Dehidrasi: mata
√ KemampuanBAK :
 Dispnea
cekung/ turgor kulit Mandiri/ Bantu
 Sesak
berkurang/ bibir kering* sebagian/ tergantung*
 Stridor
 Pusing   Alat bantu:
 Krepirasi
Kesemutan Tidak/Ya*………

 Berkeringat  Rasa Haus  Gunakan Obat


:Tidak/Ya*...
 Pengisian kapiler  3
detik √ Kemampuan BAB :
Mandiri/Bantu
sebagian/ tergantung*
√ Alat bantu:
Tidak/Ya*...

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori


Mual Muntah  Tonus otot Fungsi Penglihatan: Fungsi perabaan :
 Kembung  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada ..
Nafsu Makan :  Fraktur ……............
Berkurang/Tidak* Nyeri otot/tulang*  Tak bisa melihat  Kebas
 Sulit Menelan  Drop Foot Lokasi pada ..........................…

 Disphagia ……...........…  Alat bantu …........  Disorientasi 

 Bau Nafas  Tremor Jenis ……...... Parese

 Kerusakan …......…..  Visus ………........  Halusinasi 

gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique Disartria

 Atropi  Amnesia 

 Kekuatan otot 5 5 Paralisis


geraham/rahang/pal
Fungsi pendengaran :
atum* 5 5
 Kurang jelas  Refleks patologis
 Distensi Abdomen
……
 Bising  Postur tidak
 Tuli  Kejang : sifat
Usus: ....................... normal .................
……..
.........
lama ..……
 Konstipasi  RPS Atas : bebas/
 Alat bantu
 Diare 4 x/hr terbatas/
frekwensi ....................
 Hemoroid, kelemahan/ kelumpuhan
 Tinnitus
grade ..................... (kanan / kiri)*
 Teraba Masa  RPS Bawah
abdomen ......... :bebas/terbatas/ Fungsi Perasa Fungsi
 Stomatitis  kelemahan/kelumpuhan Penciuman
Warna ................... (kanan / kiri)*  Mampu  Mampu
 Riwayat obat  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Terganggu  Terganggu
pencahar ......... sebagian/tergantung*
 Maag  Berjalan : Mandiri/
 Konsistensi .......... Bantu
sebagian/tergantung*
Diet Khusus:
 Alat Bantu :
Tidak/Ya*...............
Tidak/Ya*..............
.
 Nyeri : Tidak/Ya*
 Kebiasaan makan-
minum :
Mandiri/ Bantu
sebagian/
Tergantung*
 Alergi
makanan/minuman
:
Tidak/Ya* Udang
 Alat bantu :
Tidak/Ya*.............

Mental Komunikasi dan Budaya Kulit


 Interaksi dengan Keluarga  Jaringan parut  Memar  Laserasi 
 Cemas  Denial
: Ulserasi  Pus ………
 Marah
Baik/ terhambat* karena  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah 
 Takut  Putus
kesibukan kerja Krustae
asa Depresi  Berkomunikasi :  Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... 
 Rendah diri Lancar/ Perubahan warna…….
 Menarik diri terhambat* ...............  Decubitus: grade … Lokasi ………..….
 Agresif
Perilaku kekerasan  Kegiatan sosial sehari-
hari :
 Respon pasca Berkumpul atau cerita
trauma ..... dengan tetangga
 Tidak mau
melihat bagian
tubuh yang rusak
Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari- Tidur dan Istirahat
 Gigi-Mulut kotor hari  Susah tidur
 Mata kotor   Mandi : Mandiri/ Bantu  Waktu tidur: 8 jam
Kulit kotor sebagian/tergantung*  Bantuan obat,
 Perineal/genital  Berpakaian : Mandiri/ …………………………………………..
kotor Bantu ………………
 Hidung kotor  sebagian/tergantung*
Kuku kotor  Menyisir Rambut :
 Telinga kotor Mandiri/
 Rambut-Kepala Bantu
kotor sebagian/tergantung*
Keterangan Tambahan terkait Individu

RPD : Memiliki riwayat penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu bulan 5 tahun 2019 tapi sudah
sembuh
RPS : Saat ini pasien menderita penyakit asam urat sejak tanggal 4 Desember 2019, dan pasien
mengatakan tidak mengalami nyeri.
OBAT YANG DIDAPATKAN OLEH Tn.A :
1. METFORMIN 2×500 ( Untuk obat DM )
2. ALUPURINOL 1×100 ( Untuk obat asam urat )

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG
Tanggal
5/12/2020
Cholesterol :
113 mg/dl
Diabet : 233
mg/dl
Asam urat :
8,0 gl/dl

3.2 Analisis Data


ANALISA DATA

N PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH


O (SUBYEKTIF & OBYEKTIF) PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Data Subyektif : Ketidakmampuan Defisit pengetahuan
 Tn. S mengatakan mengenal masalah
belum mengetahui kesehatan
pengertian dari
penyakit asam
urat,faktor
penyebab,dan
pencegahannya
 Tn.S mengatakan
menderita artritis gout
mulai tanggal
4/01/2020
 Tn.S mengatakan ingin
sembuh
 Tn. S mengatakan
sudah mencari
informasi mengenai
masalah kesehatan
keluarga namun belum
paham betul mengenai
masalah kesehatan
keluarga

Data Obyektif :
 Ketika ditanya faktor
penyebab nya Tn. S
mengatakan karena
faktor kelelahan
 Ketika ditanya
pencegahannya Tn.S
mengatakan banyak
istirahat
 Ketika ditanya
mengenai masalah
kesehatannya Tn. S
tidak menjawab
dengan benar
 TD : 140/100 mmHg

2. Data Subyektif : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan


 Tn.S mengatakan rutin memberikan nutrisi kurang dari
melakukan kontrol perawatan kebutuhan tubuh
setiap bulan sekali kesehatan
 Tn.S mengatakan dari
dokter ada larangan
untuk mengurangi
merokok dan
mengontrol serta
memperbaiki asupan
nutrisinya
 Tn.S mengatakan
sehari makan sekali
karena tidak berselera
untuk makan
 Tn.S mengatakan
kurang nafsu makan

Data Obyektif :
 Ketika melakukan
kunjungan rumah Tn.S
langsung merokok dan
minum kopi
 Tidak nafsu makan

3.3 SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan : Artritis gout (Asam Urat) pada Tn.S

No Kriteria / Nilai Skala (Nilai Bobot Skoring Pembenaran


tertinggi dari (Tidak
kriteria) dapat
berubah)
1. Sifat Masalah : 3 1 3/3×1 = Masalah
a.Aktual : 3 1 defisit kurang
b.Resiko : 2 pengetahuan
c.Sejahtera : 1 Keluarga
mengatakan
tidak
mengetahui
penyebab
masalah
kesehatan
yang dialami
Tn. S
2. Kemungkinan 2 2 2/2×2 = Tn.S
Masalah Dapat 2 mengatakan
Diubah : ingin cepat
a.Mudah : 2 sembuh
b.Sebagian : 1
c.Tidak dapat : 0
3. Potensial 2 1 2/2×1 = Keluarga
Masalah untuk 1 menggali
Dicegah : informasi
a.Tinggi : 3 mengenai
b.Cukup : 2 masalah
c.Rendah : 1 kesehatan
walaupun
belum
memahami
betul masalah
kesehatan
keluarga
4. Menonjolnya 2 1 2/2×1 = Keluarga hanya
Masalah : 1 memberi
a.Segera : 2 makanan ke Tn. S
b.Tidak perlu
apa bila
segera : 1
c.Tidak mengalami
dirasakan : 0 kelelahan

TOTAL SKOR 5

No Kriteria / Nilai Skala (Nilai Bobot Skoring Pembenaran


tertinggi (Tidak
dari dapat
kriteria) berubah)
1. Sifat Masalah : 3 1 3/3×1 = Masalah nutrisi
a.Aktual : 3 1 kurang dari
b.Resiko : 2 kebutuhan
c.Sejahtera : 1 tubuh dapat
dilihat karena
Tn.S
mengatakan
tidak nafsu
makan dan
hanya makan
sekali sehari
2. Kemungkinan 2 2 2/2×2 = Tn. S
Masalah Dapat 2 mengatakan
Diubah : ingin cepat
a.Mudah : 2 sembuh dan
b.Sebagian : 1
c.Tidak dapat : 0
3. Potensial 2 1 2/2×1 = Keluarga
Masalah untuk 1 melakukan rutin
Dicegah : ke layanan
a.Tinggi : 3 kesehatan
b.Cukup : 2 walaupun masih
c.Rendah : 1 bingung dengan
masalah
kesehatan
keluarga
4. Menonjolnya 2 1 2/2×1 = Adanya
Masalah : 1 ketidakpatuhan
a.Segera : 2 dari Tn.S atas
b.Tidak Perlu anjuran dari
Segera : 1 dokter untuk
c.Tidak lebih
Dirasakan : 0 memperhatikan
kesehatannya
seperti larangan
untuk merokok
TOTAL SKOR 5

3.4 DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


Defisit pengetahuan Defisit pengetahuan pada Tn. S berhubungan
dengan ketidakmampuan Tn.S mengenal dan
mengetahui pengertian,faktor penyebab dan
pencegahan dari penyakitnya yaitu artritis gout
ditandai dengan ketika melakukan umpan balik
atau sesi tanya jawab pada pasien, Tn. S
mengatakan bahwa dia bukan tenaga medis yang
bisa menyimpulkan itu.
Defisit Nutri kurang dari Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
kebutuhan tubuh berhubungan dengan Tn.S mengatakan tidak nafsu
makan dan hanya makan sekali sehari ditandai
dengan adanya arahan atau saran dari dokter untuk
memperbaiki asupan nutrisi Tn.S
.5 PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan Rencana Evaluasi Intervensi


D Umum Khusus Kriteria Standar
x
1 Setelah Setelah Keluarga Observasi:
dilakukan melakukan mampu 3. Identifikasi
tindakan kunjungan rumah menjelaska kesiapan
keperawatan 2×60 menit n kembali menerima
2×60 menit keluarga serta informasi
keluarga mengenal mengenal 4. Identifikasi
mengenal masalah tentang faktor-faktor
masalah keseehatan masalah yang dapat
kesehatan anggota keluarga: kesehatan meningkatka
anggota yang n dan
keluarga 1.Menjelaskan Verbal dialami menurunkan
yang masalah oleh motivasi
menderita kesehatan yang anggota perilaku
atritis gout dialami anggota keluargany hidup bersih
keluarga a tentang dan sehat
mengenai pengertian,
Teraupetik:
pengertian, tanda tanda dan 4. Sediakan
dan gejala, faktor gejala, materi dan
penyebab dan penyebab media
penceghan atritis dan pendidikan
gout pencegahan kesehatan
atritis mengenai
2.Menjelaskan atritis gout
dan 5. Jadwalkan
mendemosntrasik pendidikan
an cara merawat . kesehatan
anggota keluarga Psikomot Keluarga sesaui
yang menderita or dapat dengan
atritis gout mendemons kesepakatan
trasikan 6. Berikan
Dengan kriteria cara kesempatan
sesuai SLKI: pencegahan untuk
9. Perilaku dan bertanya
anggota penanganan Edukasi :
keluarga sesuai 4. Jelaskan
faktor resiko
dengan anjuran
yang dapat
meningkat mempenaruh
10. Verbalisa ui kesehatan
si minat belajar 5. Ajarkan
pada anggota perilaku
keluarga hidup bersih
meningkat dan sehat
6. Ajarkan
11. Kemampu
strategi yang
an keluarga dapat
dalam digunakan
menjelaskan untuk
pengertian meningkatka
atritis gout n perilaku
meningkat hidup bersih
dan sehat.
12. Perilaku
sesuai dengan
pengetahuan
13. Keluarga
mampu
bertanya
tentang
masalah yang
dihadapi
menurun
14. Persepsi
keliru terhadap
masalah
menurun
15. Menjalani
pemeriksaan
yang tidak tepat
menurun
16. Perilaku
anggota
keluarga
membaik

2 Setelah Setelah Keluarga Observasi:


dilakukan melakukan mampu 1. Identifikasi
tindakan kunjungan rumah menjelaska status nutrisi
keperawatan sebanyak 2×6/ n kembali 2. Identifikasi
selama 2×60 menit keluarga serta alergi dan
menit mampu merawat mampu intoleransi
keluarga anggota keluarga: merawat makanan
mampu anggota 3. Identifikasi
merawat 1.Menjelaskan Verbal keluarga makanan
anggota masalah yang yang disukai
keluarga kesehatan yang mengalami 4. Identifikasi
yang dialami anggota gangguan kebutuhan
mengalami keluarga kesehatan. kalori dan
defisit mengenai jenis nutrien
nutrisi pengertian, tanda 5. Monitoring
kurang dari dan gejala, faktor asupan
kebutuhan penyebab dan makanan
tubuh penceghan defisit 6. Monitoring
nutrisi kurang Psikomot Keluarga berat badan
dari kebutuhan or dapat Teraupetik:
tubuh mendemons 1. Lakukan oral
trasikan hygiene
2.Menjelaskan cara sebelum
dan pencegahan makan
mendemosntrasik dan 2. Sajikan
an cara merawat penanganan mkanan
anggota keluarga seacra
yang mengalami menarik dan
defisit nutrisi suhu yang
kurang dari sesuai
kebutuhan tubuh 3. Berikan
makanan
Dengan kriteria tinggi serat
hasil sesuai untuk
SLKI: mencegah
1.Perasan cepat konstipasi
kenyang 4. Berikan
menurun suplemen
2. berat badan makanan
membaik Edukasi:
3. frekuensi 1. Ajarkan diet
makan membaik yang
4. napsu makan diprogramka
meningkat n
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menetukan
jumlah
kalori dan
jenis nutrien
yang
dibutuhkan

IMPLEMENTASI

No Hari/Tanggal/Jam Implementasi / Tindakan Paraf


keperawatan keluara
1 Selasa 5/01/2021 Observasi:
1. Menidentifikasi kesiapan
07.00-07.10 keluarga menerima informasi
Respon :
Tn. S dan keluarganya Mau
menerima informasi yang
diberikan oleh perawat
2. Mengidentifikasi faktor-faktor
07.10-07.20 yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
Respon:
Tn. S dan anggota keluarganya
mengatakan faktor untuk
meninglatkan kebersihan adalah
pada saat waktu libur kerja Tn. S
sering bersih rumanhya bersama
dengan isterinya

07.20-07.30 Teraupetik:

1. Menyediakan materi dan media


pendidikan kesehatan

Respon:
Menyedikan media leaflet dan
memberikan kepada Tn. S dan
isterinya

2.Mengjadwalkan pendidikan
07.30-07.40 kesehatan sesaui dengan
kesepakatan
Respon:
Tn. S dan keluarga setuju untuk
dilakukan pendidikan kesehatan

07.40-07.50 3.Berikan kesempatan untuk


bertanya
Respon:
Pada saat memberikan kesepatan
untuk bertanya Tn. S bertanya
Kenapa harus menghindari
makanan seafood
Edukasi :
1.Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
07.50-08.00 seperti kurangnya berolahraga dan
sering mengonsumsi makanan
seafood
Respon:
Kllien dan keluarga mengerti
penjelasan perawat
2.Ajarkan perilaku hidup bersih
08.00-08.10 dan sehat Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti
makan- mkanan yang sehat seperti
sayura, kacang dan mengonsumsi
buah.
Respon:
Klien dan keluarga mengerti
penjelasan perawat namun klien
mengatakan uangnya tidak cukup
untuk membeli buah-buahan

08.00-08.20 3.Ajarkan strategi yang dapat


digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
seperti tidak merokok .

Respon : klien mengatakan


merokok itu penting karena
dengan merokok klien bisa dapat
berpikir dengan baik.

2 Observasi:
08.20-08.30 1. Mengidentifikasi status
nutrisi
Respon:
Klien mengatakan tidak
ada naspu makan .

08.30-08.40 2. Menidentifikasi alergi dan


intoleransi makanan
Respon:
Klien dan keluarganya
mengatakan klien alergi
lombok

08.40.08.46 3. Mengidentifikasi makanan


yang disukai
Respon:
Klien mengatakan lebih
suka makan-makan laut
seperti udang,ikan dan
lain-lain
08.46-08.50
4. Monitoring asupan
makanan
Respon:
Klien hanya menghabsikan
½ posri makanan yang
diberikan oleh isteri klien

08.50-09.00
5.Monitoring berat badan
Respon:
TB: 167 cm
BB: 59 kg

Teraupetik:
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
Respon:
K lien menolak untuk
melakukan oral higyne
sebelum makan
Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Respon:
Keluarga dan klien
menerima saran dan klien
mau makan-makanan yang
tinggi serat seperti pisang
dan lain-lain

Edukasi:
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan seperto
makan- makanan yang
sehat seperti sayur-sayuran
dan buah
Respon:
Respon klien dan keluarga
mengerti dan klien mau
mengonsumsi makanan
sehat

Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menetukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Respon:
Keluarga dan klien mau
berkolaborasi dengan ahli
gizi

No Hari/Tanggal/Jam Implementasi / Tindakan Paraf


keperawatan keluara
1 Selasa 6/01/2021 Observasi:

07.00-07.10 1. Menidentifikasi kesiapan


keluarga menerima informasi
Respon :
Tn. S dan keluarganya Mau
menerima informasi yang
diberikan oleh perawat

07.10-07.20 2. Mengidentifikasi faktor-faktor


yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
Respon:
Tn. S dan anggota keluarganya
mengatakan faktor yang dapat
meningkatkan kebersihan adalah
setiap hari secara bergatntian
memersihkan rumah dengan
sitrinya.
07.20-07.30
Teraupetik:

1. Menyediakan materi dan media


pendidikan kesehatan
Respon:
Menyedikan media leaflet dan
memberikan kepada Tn. S dan
isterinya

2.Menjadwalkan pendidikan
07.30-07.40 kesehatan sesaui dengan
kesepakatan
Respon:
Tn. S dan keluarga setuju untuk
dilakukan pendidikan kesehatan

07.40-07.50 3.Berikan kesempatan untuk


bertanya
Respon:
Pada saat diberikan kesepatan
untuk bertanya Tn. S bertanya
Kenapa harus menghindari
makanan seafood

Edukasi :

07.50-08.00 1.Menjelaskan faktor resiko yang


dapat mempengaruhi kesehatan
seperti kurangnya berolahraga dan
sering mengonsumsi makanan laut
yang memicu terjadinya atritis
gout (seafood)
Respon:
Kllien dan keluarga mengerti
08.00-08.10 penjelasan perawat

2.Mengajarkan perilaku hidup


bersih dan sehat seperti makan
makanan yang sehat seperti
sayura, kacang dan mengonsumsi
buah yang tidak memicu
terjadinya atritis gout
Respon:
Klien dan keluarga mengerti
penjelasan perawat dan berusaha
08.00-08.20 untuk sesering mungkin
mengkonsumsi makanan tersebut.

3. Mengajarkan strategi yang dapat


digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
seperti tidak merokok .

Respon : klien mengatakan


berusaha untuk pelan-pelan mulai
tidak merokok.

2 Observasi:
08.20-08.30 5. Mengidentifikasi status
nutrisi
Respon:
Klien mengatakan mulai
mengkonsumsi makanan
seperti yang dianjurkan

08.30-08.40
6. Monitoring asupan
makanan
Respon:
Klien hanya menghabsikan
08.40.08.46 1 posri makanan yang
diberikan oleh isterinya

5.Monitoring berat badan


Respon:
TB: 167 cm
08.46-08.50 BB: 59 kg

Teraupetik:

1. Lakukan oral hygiene sebelum


makan
Respon:
08.50-09.00 Klien menolak untuk mau
melakukan oral hygiene sebelum
makan

2.Berikan makanan tinggi serat


untuk mencegah konstipasi
Respon:
Keluarga dan klien menerima
saran dan klien mau makan-
makanan yang tinggi serat seperti
pisang dan lain-lain

Edukasi:

1.Ajarkan diet yang diprogramkan


seperto makan- makanan yang
sehat seperti sayur-sayuran dan
buah
Respon:
Klien dan keluarga mengerti dan
klien mau mengonsumsi makanan
sehat

Kolaborasi:

1.Kolaborasi dengan ahli gizi


untuk menetukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Respon:
Keluarga dan klien mau
berkolaborasi dengan ahli gizi
EVALUASI SUMATIF

N Dx Evaluasi Sumatif Hari/tanggal Ttd


O
! Defisit Setelah dilakukan dua kali Selasa 6
pengetahuan intervensi didapatkan evaluasi: Januari 2021

S:
1. Keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan
gejala, dan penceghan
atritis gout.
2. Keluarga mampu
menyebutkan cara
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang
sakit
3. Keluarga mengatakan
mampu menerapakan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
O:
1. Keluarga
mendemonstrasikan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Keluarga mengikuti
penyuluhan dengan
kooperatif
3. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan gejala,
pencegahan masalah
kesehatan anggota
keluarga yang sakit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dijentikan
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan dua kali Selasa, 6
nutrisi kurang dari intervensi didapatkan evaluasi: Januari 2021
kebutuhan tubuh
S:
1. Keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan
gejala, dan penceghan
atritis gout.
2. Keluarga mampu
menyebutkan cara
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang
sakit
3. Keluarga mengatakan
mampu menerapakan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit

O:
1. Keluarga
mendemonstrasikan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Keluarga mulai
menerapkan apa yang
sudah dianjurkan oleh
petugas kesehatan

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian dan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Berdasarkan pengkajian teori ditemukan tanda dan gejala dari artritis gout yaitu

mengalami kesemutan, timbulnya rasa sakit yang hebat dan peradangan pada persendian

(ibu jari kaki, lutut, pergelangan tangan dan pergelangan kaki), dan mengalami demam,

didapatkan kadar asam urat ≥8 mg %.

Berdasarkan pengkajian kasus nyata pada Tn.S didapatkan nilai kadar asam urat

8,0 mg%, tidak ada keluhan rasa nyeri pada persendian, pasien tersebut mempunyai

riwayat penyakit DM dan HT, suka merokok, dan pola asupan nutrisinya tidak baik dan

tidak sehat.

Berdasarkan teori, masalah yang sering muncul pada pasien dengan artritis gout

(Asam urat) yaitu meliputi menurut Nanda (2015) :

1. Nyeri akut

2. Hambatan mobilitas fisik

3. Defisiensi pengetahuan

Sedangkan berdasarkan hasil dari pengkajian yang dilakukan pada Tn.S ditemukan

masalah :

1. Defisit pengetahuan, karena ketika dilakukan penyuluhan atau edukasi ketika

Tn.S ditanya, Tn.S malah menjawab dia bukanlah tenaga medis yang bisa

menyimpulkan sesuatu seperti yang dijelaskan


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, karena Tn.S tidak

patuh terhadap diet dan saran dari dokter dan Tn.S juga mengatakan tidak nafsu

makan dan hanya makan sekali sehari.

4.2 Intervensi dan Implementasi Keperawatan Keluarga

Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.S dengan diagnosa medis Artritis gout,

didapatkan salah satu data bahwa Tn.S mengalami defisit pengetahuan tentang

pengertian dan pemahaman dari artritis gout. Sehingga berdasarkan kasus tersebut saya

membuat intervensi dan implementasi yaitu menjelaskan dan memberi pemahaman

kepada Tn.S tentang artritis gout. Saya juga melakukan implementasi berdasarkan

riwayat penyakit dahulu pasien, yaitu DM, dan mendemonstrasikan senam kaki. Jika

dibandingkan dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Senam Kaki Terhadap

Sensitivitas Kaki dan Kadar Gula Darah“.

4.3 Evaluasi Keperawatan Keluarga

Selama dilakukannya senam kaki Tn.S kooperatif dan melakukan senam kaki

sesuai perintah dan dengan penuh antusias.Berdasarkan jurnal yang terlampirkan, senam

kaki alangkah baiknya dilakukan berkelompok dan terkoordinir. Sedangkan pada Tn.S

lebih menyukai melakukan sendiri ketika ada waktu senggang.


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

2.1 Kesimpulan

2.1.1 Pengkajian secara teori dan pengkajian secara nyata ada perbedaan.

2.1.2 Masalah kesehatan yang muncul pada Tn.S dengan diagnosa Artritis Gout

adalah defisit kurang pengetahuan dan ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh.

2.1.3 Faktor pendukung dari keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan

adalah karena antusias dan kesungguhan Tn.S dalam mengikuti semua

tatanan dan prosedur kegiatan selama dilakukan kunjungan rumah.

2.1.4 Faktor penghambat dari proses pengobatan yang dilakukan pada Tn.S karena

pola pikir dan pola hidup dari Tn.A sendiri yang sulit untuk dirubah.

2.1.5 Untuk mencapai keberhasilan keperawatan yang dilakukan maka perlu

menjalin kerjasama yang baik dengan pihak keluarga Tn.S.

2.2 Saran

2.2.1 Bagi Pasien

Belajar untuk hidup sehat dan meninggalkan pola hidup yang kurang baik

untuk kesehatan, cintai diri sendiri, rutin meminum obat, dan tetap

melakukan senam kaki diwaktu senggang untuk memperlancar sirkulasi

darah karena diketahui Tn.S mempunyai riwayat DM

2.2.2 Bagi Perawat


Perawat sebagai anggota tim kesehatan yang paling banyak berhubungan

dengan pasien dituntut meningkatkan secara terus-menerus dalam hal

pemberian informasi dan pendidikan kesehatan sesuai dengan latar belakang

pasien dan keluarga.

2.2.3 Bagi Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Menderita Atritis Gout Di

Rungkut

Agara keluarga dan pasien mengenal masalah kesehatan anggota keluarga

dan mampu merawat anggota keluarga yang sakit


DAFTAR PUSTAKA

Camalia Suhertini, Subandi (2016). Senam Kaki Efektif Mengobati Neuropati Diabetik
Pada Penderita Diabetes Mellitus. Diterbitkan. Program Study Keperawatan Bogor.
Politeknik Kesehatan Bandung.
Krisnatuti dan Rina (2016). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat,
edisi 12 Jakarta : Penebar Swadaya.
Merkie dan Carrie, (2015). Kumpulan Makalah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
Sigit Priyanto, Junaiti Sahar, Widyatuti (2017). Pengaruh Senam Kaki Terhadap
Sensitivitas Kaki dan Kadar Gula Darah Pada Aggregat Lansia Diabetes Melitus di
Magelang.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai