Oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
SURABAYA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASAM URAT
DI KELURAHAN RUNGKUT KOTA SURABAYA
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Preseptor Akademik
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya, saya mampu menyelesaikan tugas dan praktek ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Salah Satu Anggota
Keluarga yang Menderita Asam Urat Di Kelurahan Rungkut Kota
Surabaya” dengan baik dan lancar. Laporan ini dibuat demi memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh nilai yang baik dan sebagai tugas akhir dalam memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Saya sebagai mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir ini dan dalam
penatalaksanaan praktek tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan yang berguna bagi saya. Dan teruntuk teman-
teman saya yang dalam kelompok, tidak luput saya ucapkan terimakasih karena mau
bekerja sama dan sabar dalam membimbing dan memberikan bantuannya kepada saya.
Asam urat merupakan suatu penyakit yang kadar purin dalam darah
terlalu tinggi. Kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang
dinyatakan menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung diderita
pada usia yang masih muda atau produktif, tergolong dalam usia antara 30-50
tahun ( Krisnatuti & Rina, 2015).
Menurut Setyo Tri Wardhani Astuti & Hendro Djoko Tjahjono (2019), Asam
urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan ladar asam urat
didalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan seperti linu-linu didaerah
persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya.
Penyakit asam urat biasanya terjadi karena adanya gangguan pada metabolisme
purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-
ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat
monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan
sendi, insiden penyakit gout ini biasanya terjadi sebesar 1-2% terutama terjadi
pada usia 30-40 tahun keatas dan 20 kali lebih sering terjadi pada pria daripada
wanita (Muttaqin,2015).
.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Asam urat adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah ( Merkie, Carrie, 2015 ).
Asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat
mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang dapat
menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
Menurut Setyo Tri Wardhani Astuti & Hendro Djoko Tjahjono (2019), Asam
urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat
didalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan seperti linu-linu didaerah
persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya
2.2 Etiologi
Penyebab utama terjadinya asam urat adalah karena adanya deposit atau
penimbunan kristal asam urat didalam sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan
metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
ginjal, ada beberapa faktor resiko atau penyebab menurut Sari M (2016), yaitu :
1. Sering mengkonsumsi makanan yang menyebabkan peningkatan kadar asam
urat (contohnya jeroan,hidangan laut, daging mentah)
2. Sering mengkonsumsi minuman beralkohol
3. Faktor genetik
4. Pemakaian obat diabeteik atau analgesik dalam waktu yang lama.
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
penghematan (salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh
nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah
pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini
tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas
(adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk
prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua
enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin
fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara
bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil
asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan
dikeluarkan melalui urin.
2.4 Web Of Causation
Alkohol Makanan (Kepiting, seafood, dll) Pembentukan asam urat yang berlebihan
Kadar laktat dalam darah meningkat Kadar protein meningkat berkurangnya ekskresi asam urat di tibulus ginjal
Gangguan
Sekresi asam Metabolisme purin Produksi asam
urat menurun urat
GOUT
Pelepasan kristal
monosodium urat (Crystal
sheckling )
Di luar cairan
Penimbunan kristal urat tubuh
Penimbunan pada
membran sinovial dan
Di dalam dan tulang rawan artikulum
sekitar sendi
Pengedapan
Erosi pada tulang
kristal urat
pembentukan panus
Rawan,poliferasi,d
an nyer sendi pada
Perangsangan respon
tulang Degenerasi
fagositosis oleh leukosit
tulang rawan
Leukosit memakan
Terbentuk
kristal urat
tofus,fibrosis,akikosis
osis
Mekansime
peradangan
Pembentuk Perubahan bentuk
an tukak pada tulang dan sendi
pada sendi
Pelepasan mediator Tofus-tofus
Sirkulasi darah daerah Akumulasi Gangguan
kimia oleh sel mast mengering
radang pada sendi cairan citra diri
Mengstimulasi Hambatan
Panas Odema jaringan mobilitas fisik
non septor
Penekanan pada jaringan sendi
Nyeri
Mekanisme Nyeri
sen
Gangguan perfusi jaringan
2.5 Gejala Klinis (Menurut Sari M, 2016)
Manisfestasi sindrom gout mencakup artiritis gout yang akut (serangan rekuren
inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal yang
menumpuk dalam jaringan aritukuler, jaringan oseus, jaringan lunak, serta
kartilago), nefropati gout (gangguan ginjal) dan pembentukan assam urat dalam
traktus urunarus. Ada empat stadium penyakit gout yang di kenali :
1) Hiperutisemia asimtomatik
2) Artiritis gout yang kronis
3) Gout interkritikal
4) Gout tofaseus yang kronik
1. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%
2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa
yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali
3. Pemeriksaan darah lengkap
4. Pemeriksaan ureua dan kratinin
Kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
Kadar kratinin darah normal : 0,5-1 mg/dl
Pemeriksaaan fisik:
1. Inspeksi
Deformitas
Eritema
2. Palpasi
Pembengkakan karena cairan / peradangan
Perubahan suhu kulit
Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit
Nyeri tekan
Krepitus
Perubahan range of motion
2. Non farmakologi
Perawatan
Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang
mengandung purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ),
sarden, kerang, ikan herring, kacang-kacangan, bayam, udang, dan
daun melinjo
Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori
harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan
Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong,
roti dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam
urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin
Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak
Anjurkan pasien untuk banyak minum air mineral
Hindari penggunaan alkohol
2.8 Pengkajian Keluarga
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Data
yang diperoleh dari pengkajian :
1 Sifat Masalah :
Tidak/Kurang sehat 3
Ancaman Kesehatan 2 1
Krisis 1
4 Menonjolkan Masalah :
Masalah Berat Harus 2 1
Ditangani 1
Masalah yang tidak Perlu
Segera Ditangani 0
Masalah Tidak Dirasakan
Skoring :
1) Tentukan jumlah skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
3. Defisit pengetahuan
Batasan karakteristik :
1) Ketidakakuratan mengikuti perintah
2) Kurang pengetahuan
3) Perilaku tidak tepat
2.11 Perencanaan Keperawatan Keluarga
NO TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDAR RENCANA
TINDAKAN
1 Setelah dilakukan Setelah melakukan kunjungan 2x Manajemen Nyeri:
tindakan 60 menit keluarga mampu 1. Keluarga Observasi:
keperawatan merawat anggota keluarga yang mampu Identifikasi
selama 2x60 menit mengalami nyeri akut. menjelaskan skala nyeri
keluarga mampu pengertian Identifikasi
merawat anggota Artitis Gout respon nyeri
keluarga nyeri akut. Menjelaskan pengertian Atritis 2. Keluarga non verbal
Gout mampu Observasi
1. Menjelaskan penyebab Verbal menjelaskan pengetahuan
Atritis Gout tentang cara
penyebab
2. Menjelaskan tanda dan mengatasi nyeri
Atritis Gout
gejala Atritis Gout
3. Menjelaskan dampak dengan benar
Teraupeti:
terjadinya Atritis Gout 3. Keluarga dan
Berikan teknik
4. Menjelaskan 5 benar pasien mampu
non farmakologi
pemberian obat menjelaskan
untuk
5. Menjelaskan pencegahan tanda dan gejala
mengurangi
Atritis Gout Atritis Gout nyeri
6. Menjelaskan jenis- jenis 4. Keluarga dan Fasilitasi
pengobatan untuk Atritis klien mampu istarahat dan
Gout menjelaskanda tidur
7. Mendemonstraiskan m dampak Edukasi:
teknik relaksasi nafas Atritis Gout Jelaskan tentang
dalam dan guided imagery Verbal& 5. Keluarga pengertian,penye
8. Mendemonstrasikan cara pskiomotor mampu bab ,tanda dan
merawat anggota keluarga menjelaskan 5 gejala,dan
yang sakit
benar pemicu nyeri
Dengan Kriteria sesuai pemberian obat Jelaskan 5 benar
SLKI 6. Keluarga pemberian obat
1. Tn.S mengatakan nyeri mampu Anjurkan kepada
pada kedua kaki menurun menjelaskan keluarga untuk
2. Tn. S Tidak meringis acra mencatat skala
3. Seluruh anggota keluarga pencegahan nyeri
mengetahui penyebab, Atritis Gout Anjurkan
tanda gejala, dampak memonitoring
7. Keluarga
Aritis Gout nyeri secara
mampu
4. Tn. S Atritis Gout dan mandiri
seluruh anggota keluarga mendemonstras
ikan teknik Anjurkan
mengetahui manfaat menggunakan
senam areobik untuk relaksasi napas
analgesik secara
mengurangi atritis Gout dalam dan
tepat
guided imagery
Ajarkan teknik
relakasi napas
dalam dan
guided imagery
Koaborasi:
Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgesik
3.1 Pengkajian
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. S Bahasa sehari-hari Indonesia-Alor
Alamat Rumah & Telp Surabaya Yankes terdekat, Puskesmas Kali
Jarak Rungkut
Pekerjaan Swasta Alat transportasi Sepeda Motor
Agama & Suku Kristen & Timur Status Kelas Sosial Menengah ke
bawah
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub dgn U JK Suku Pendi Pekerja Status Gizi TTV Status
KK mu dikan an Saat (TB, BB, (TD, Imunisas
r Terak Ini BMI) N, S, i Dasar
(Ta hir P)
hu
n)
1. Tn. S Kepala 47 L Timu SMP Pegaw TB: 167 cm TD: Lengkap
Keluarga r ai BB: 59 kg 140/10
swasta BMI: 0
di mmHg
perusa N:
han 90x/me
nit
S:
36oC
P:
20x/me
nit
2. Ny. I Isteri 36 P Timu SD Asisten TB: 156 cm TD: Lengkap
r Rumah BB: 50 kg 120/80
Tangga BMI: mmHg
N:60-
100x/
menit
S:
36oC
P:>20x
/menit
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat Penyakit/
No Nama Alat Bantu/ Protesa
Saat ini Alergi
1. Tn. S Tidak ada Artritis Gout Udang
2. Ny.I Tidak ada Sehat Tidak ada
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Dari pengkajian di atas di dapatkan data dalam keluarga Tn.A,
beliau mengidap penyakit artritis gout untuk saat ini sejak, tanggal 5 Januari 2020 dan beliau memiliki
riwayat penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu.
GENOGRAM.
68Th 55th
70th 68th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Sakit
: Serumah
A. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Keluarga dengan tahap perkembangan awal
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
-
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :
B. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga
C. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Keterangan :
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada Tidak
karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
Ya
Tidak .
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
Ya Tidak, keluarga mengatakan awal mula penyebab asam urat Tn. S karena kelelahan
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : Ya Tidak
keluarga mengatakan hanya mengetahui bahwa Tn. S sakit karena kelelahan
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat : Ya Tidak
keluarga mengatakan Tn. S hanya mengalami kelelahan
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga , ……………………………………………………………
Kader Tenaga kesehatan, yaitu perawat dan dokter di Puskesmas Kali Rungkut
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
isteri klien mengatakan Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
Ya, melakukan pengobatan rutin kefasilitas pelayanan kesehatan Tidak
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
yang dialaminya: Ya Tidak
Keluarga hanya memberi makanan ke Tn. S apa bila mengalami kelelahan
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya Tidak
Keluarga mengatakan hanya melakukan cek rutin saja ke layanan kesehatan tapi masih merasa
kebingungan karena belum terlalu mengerti mengenai penyakit
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak
Keluarga hanya membersihkan rumah saja jika ada waktu
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya:
Ya Tidak
Keluarga mencari informasi dari petugas kesehatan walaupun belum memahami betul penyakit
yang dialami Tn. S
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai 6
anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara
7
aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
Atropi Amnesia
RPD : Memiliki riwayat penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu bulan 5 tahun 2019 tapi sudah
sembuh
RPS : Saat ini pasien menderita penyakit asam urat sejak tanggal 4 Desember 2019, dan pasien
mengatakan tidak mengalami nyeri.
OBAT YANG DIDAPATKAN OLEH Tn.A :
1. METFORMIN 2×500 ( Untuk obat DM )
2. ALUPURINOL 1×100 ( Untuk obat asam urat )
Data Obyektif :
Ketika ditanya faktor
penyebab nya Tn. S
mengatakan karena
faktor kelelahan
Ketika ditanya
pencegahannya Tn.S
mengatakan banyak
istirahat
Ketika ditanya
mengenai masalah
kesehatannya Tn. S
tidak menjawab
dengan benar
TD : 140/100 mmHg
Data Obyektif :
Ketika melakukan
kunjungan rumah Tn.S
langsung merokok dan
minum kopi
Tidak nafsu makan
TOTAL SKOR 5
IMPLEMENTASI
07.20-07.30 Teraupetik:
Respon:
Menyedikan media leaflet dan
memberikan kepada Tn. S dan
isterinya
2.Mengjadwalkan pendidikan
07.30-07.40 kesehatan sesaui dengan
kesepakatan
Respon:
Tn. S dan keluarga setuju untuk
dilakukan pendidikan kesehatan
2 Observasi:
08.20-08.30 1. Mengidentifikasi status
nutrisi
Respon:
Klien mengatakan tidak
ada naspu makan .
08.50-09.00
5.Monitoring berat badan
Respon:
TB: 167 cm
BB: 59 kg
Teraupetik:
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
Respon:
K lien menolak untuk
melakukan oral higyne
sebelum makan
Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Respon:
Keluarga dan klien
menerima saran dan klien
mau makan-makanan yang
tinggi serat seperti pisang
dan lain-lain
Edukasi:
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan seperto
makan- makanan yang
sehat seperti sayur-sayuran
dan buah
Respon:
Respon klien dan keluarga
mengerti dan klien mau
mengonsumsi makanan
sehat
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menetukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Respon:
Keluarga dan klien mau
berkolaborasi dengan ahli
gizi
2.Menjadwalkan pendidikan
07.30-07.40 kesehatan sesaui dengan
kesepakatan
Respon:
Tn. S dan keluarga setuju untuk
dilakukan pendidikan kesehatan
Edukasi :
2 Observasi:
08.20-08.30 5. Mengidentifikasi status
nutrisi
Respon:
Klien mengatakan mulai
mengkonsumsi makanan
seperti yang dianjurkan
08.30-08.40
6. Monitoring asupan
makanan
Respon:
Klien hanya menghabsikan
08.40.08.46 1 posri makanan yang
diberikan oleh isterinya
Teraupetik:
Edukasi:
Kolaborasi:
S:
1. Keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan
gejala, dan penceghan
atritis gout.
2. Keluarga mampu
menyebutkan cara
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang
sakit
3. Keluarga mengatakan
mampu menerapakan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
O:
1. Keluarga
mendemonstrasikan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Keluarga mengikuti
penyuluhan dengan
kooperatif
3. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan gejala,
pencegahan masalah
kesehatan anggota
keluarga yang sakit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dijentikan
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan dua kali Selasa, 6
nutrisi kurang dari intervensi didapatkan evaluasi: Januari 2021
kebutuhan tubuh
S:
1. Keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan
gejala, dan penceghan
atritis gout.
2. Keluarga mampu
menyebutkan cara
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang
sakit
3. Keluarga mengatakan
mampu menerapakan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
O:
1. Keluarga
mendemonstrasikan cara
merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Keluarga mulai
menerapkan apa yang
sudah dianjurkan oleh
petugas kesehatan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
mengalami kesemutan, timbulnya rasa sakit yang hebat dan peradangan pada persendian
(ibu jari kaki, lutut, pergelangan tangan dan pergelangan kaki), dan mengalami demam,
Berdasarkan pengkajian kasus nyata pada Tn.S didapatkan nilai kadar asam urat
8,0 mg%, tidak ada keluhan rasa nyeri pada persendian, pasien tersebut mempunyai
riwayat penyakit DM dan HT, suka merokok, dan pola asupan nutrisinya tidak baik dan
tidak sehat.
Berdasarkan teori, masalah yang sering muncul pada pasien dengan artritis gout
1. Nyeri akut
3. Defisiensi pengetahuan
Sedangkan berdasarkan hasil dari pengkajian yang dilakukan pada Tn.S ditemukan
masalah :
Tn.S ditanya, Tn.S malah menjawab dia bukanlah tenaga medis yang bisa
patuh terhadap diet dan saran dari dokter dan Tn.S juga mengatakan tidak nafsu
Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.S dengan diagnosa medis Artritis gout,
didapatkan salah satu data bahwa Tn.S mengalami defisit pengetahuan tentang
pengertian dan pemahaman dari artritis gout. Sehingga berdasarkan kasus tersebut saya
kepada Tn.S tentang artritis gout. Saya juga melakukan implementasi berdasarkan
riwayat penyakit dahulu pasien, yaitu DM, dan mendemonstrasikan senam kaki. Jika
Selama dilakukannya senam kaki Tn.S kooperatif dan melakukan senam kaki
sesuai perintah dan dengan penuh antusias.Berdasarkan jurnal yang terlampirkan, senam
kaki alangkah baiknya dilakukan berkelompok dan terkoordinir. Sedangkan pada Tn.S
2.1 Kesimpulan
2.1.1 Pengkajian secara teori dan pengkajian secara nyata ada perbedaan.
2.1.2 Masalah kesehatan yang muncul pada Tn.S dengan diagnosa Artritis Gout
2.1.4 Faktor penghambat dari proses pengobatan yang dilakukan pada Tn.S karena
pola pikir dan pola hidup dari Tn.A sendiri yang sulit untuk dirubah.
2.2 Saran
Belajar untuk hidup sehat dan meninggalkan pola hidup yang kurang baik
untuk kesehatan, cintai diri sendiri, rutin meminum obat, dan tetap
2.2.3 Bagi Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Menderita Atritis Gout Di
Rungkut
Camalia Suhertini, Subandi (2016). Senam Kaki Efektif Mengobati Neuropati Diabetik
Pada Penderita Diabetes Mellitus. Diterbitkan. Program Study Keperawatan Bogor.
Politeknik Kesehatan Bandung.
Krisnatuti dan Rina (2016). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat,
edisi 12 Jakarta : Penebar Swadaya.
Merkie dan Carrie, (2015). Kumpulan Makalah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
Sigit Priyanto, Junaiti Sahar, Widyatuti (2017). Pengaruh Senam Kaki Terhadap
Sensitivitas Kaki dan Kadar Gula Darah Pada Aggregat Lansia Diabetes Melitus di
Magelang.
Lampiran