BATU GINJAL
Dosen Pengampu : Fitri Septiyani Suparma.S.Kep.Ners,.
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin, yang
kemudian dikeluarkan dari tubuh. Tetapi pada kondisi tertentu karena adanya
gangguan pada ginjal, fungsi tersebut akan berubah. Batu ginjal biasanya terjadi
parah. Batu ginjal dapat disembuhkan. Batu ginjal dapat terjadi pada semua
umur dan semua tingkat sosial ekonomi. Pada penderita gagal ginjal kronik,
di atas, maka perawat harus dapat mendeteksi secara dini tanda dan gejala klien
1.2. TUJUAN
1. Tujuan umum
Dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik.
1. Tujuan Khusus
ginjal
Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit paling sering ditemui
dan dialami oleh banyak masyarakat indonesia yang umumnya dialami pria. Pada
umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola
makan menjadi tidak teratur, adanya faktor keturunan yang juga memiliki peranan
penting karena jika terdapat keluarga yang memiliki penyakit ginjal, resiko
diturunkan penyakit ginjal pada anak 6 kali lebih besar, kurangnya konsumsi air
putih, jarang buang air kecil atau sering ditahan, banyak mengkonsumsi makanan
atau minuman yang mengandung bahan kimia, bahan pengawet dan lingkungan
suhu udara disekitar tempat tinggal dan tempat bekerja yang tidak mendukung
aktivitas sehari-hari. Penyakit batu ginjal memang banyak melanda orang Asia
dan Afrika khusuusnya Indonesia yang diliputi berbagai macam kultur, suhu
udara yang cenderung sering kali berubah tidak menentu, pola hidup dan gaya
hidup yang terkadang salah, dsb. Penyakit ginjal memang lebih dominan
menyerang kaum pria dibanding wanita, hal in terbukti dari survei yang
diperkirakan bahwa pria yang berusia 70 tahun keatas memiliki resiko lebih besar
terserang penyakit ginjal hingga 80% dibanding wanita. Batu ginjal terbentuk
disebabkan oleh adanya peningkatan pada bakteri dan saluran kandung kemih
yang terinfeksi bakteri pemecah urea dan urine yang kemudian membentuk batu
pada kandung kemih. Jika tubuh kekurangan cairan atau kurang minum air putih,
melalui proses pembentukan batu ginjal yang terdiri dari 80% batu kalsium,
Gambar batu ginjal yang terdapat dalam organ ginjal dan menutup jalannya
Berikut paparan secara jelas proses pembentukan batu ginjal dalam tubuh manusia
%.
2. Batu struvit
kalisum karbonat. Batu struvit terbentuk di pelvis dan kalik ginjal apabila
fosfat berkurang. Hal tersebut terjadi akibat adanya infeksi bakteri pemecah urea
yang banyak berasal dari spesies proteus dan providencia, peudomonas eratia, dan
semua spesies klebsiella, hemophilus, staphylococus dan coryne bacterium pada
saluran urine.
3. Batu urat
Batu urat umumnya terjadi pada penderita gout atau sejenis penyakit
diare kronis karena kehilangan cairan dan peningkatan konsentarsi urine serta
4. Batu sistina
Sistin merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat kelarutan
paling kecil. Kelarutan semakin kecl apabila pH urine menurun atau menjadi
asam. Bila kadar sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap serta
membentuk kristal yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran
kadar kalsium dalam urine yang tinggi atau berlebihnya asupan kalsium di dalam
Batu ginjal dapat disebabkan oleh peningkatan pH urine (misalnya batu kalsium
bahan-bahan pembentuk batu yang tinggi di dalam darah dan urine serta
kebiasaan makan atau obat tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu.
Segala sesuatu yang menghambat aliran urine dan menyebabkan stasis (tidak ada
pergerakan) urine di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan
Batu di ginjal itu sendiri mungkin asimotmatik kecuali apabila batu tersebut
menimbulkan gejala. Gejala baru nyaya ada jika batu tersangkut di saluran kemih
ginjal atau kalau turun memasuki ureter atau jika menyumbat muara kandung
kemih. Komplikasi dari batu ginjal itu sendiri dapat disertai oleh batu ginjal yang
disertai hipertensi dan batu ginjal disertai diabetes. Jika penderita asam urat
kembali ke batas tekanan darah normal dengan tekanan darah yang normal
tentunya dapat membantu meringankan batu ginjal yang terjadi di saluran kemih.
• Kendalikan stress
• Minum jus mengkudu, mentimun, cincau rambat, labu siam, seledri atau
belimbing manis.
Tekanan darah yang tinggi juga memberi pengaruh yang cuku tinggi bagi
timbulnya komplikasi pada penyakit lainnya termasuk batu ginjal. Beberapa obat
namun keadaan ginjal yang diliputi oleh batu ginjal dengan gejala yang sama akan
semakin memberatkan kerja ginjal untuk mengeluarkan urine dari ginjal ke
Gejala batu ginjal yang dapat dirasakan adalah rasa sakit buang air kecil,
keinginan bunag air kecil terus-menerus tetapi hanya sedikit-sedikit yang keluar,
sering terjadi rasa nyeri di pinggang dan demam menggigil. Batu ginjal adalah
penyakit yang ditandai dengan adanya batu pada organ ginjal atau ureter. Gejala-
gejala umum dari munculnya penyakit batu ginjal adalah sebagai berikut :
• Adanya riwayat batu ginjal yang sebelumnya di derita oleh salah satu
anggota keluarga
Batu ginjal yang ukurannya masih sangat kecil atau bahkan belum menyebabkan
hari. Namun, jika batu sudah berukuran cukup besar dan sudah turun ke saluran
kemih, rasa sakit akan sangat mendera. Rasanya nyeri, ngilu yang luar biasa,
sampai tidak kuat untuk menahannya. Sakit dirasakan di bagian pinggang kanan
dan kiri, kadang sampai pada sekitar kemaluan. Gejala lain berupa rasa sakti
ketika kencing, air kemih keluar sedikit-sedikit dan kadang disertai keluarnya
darah. Batu ginjal dapat menimbulkan komplikasi yang tergantung pada lokasi,
bentuk dan komposisi bati ginjal itu sendiri, ada batu ginjal yang bisa keluar
dengan sendirinya bersama dengan urine, tetapi ada pula yang tidak sehingga
Batu ginjal dengan ukuran kecil, licin dan bulat mungkin bisa keluar terbawa
urine, sedangkan yang berukuran cukup besar dan bentuknya runcing akan
menyumbat di ginjal atau saluran kemih. Kalau tidak segera diobati, sumbatan
Ukuran dan bentuk batu ginjal tersebut bermacam-macam, mulai dari yang sangat
kecil (dapat lewat bersama urin tanpa diketahui) sampai yang berukuran 5 cm dan
keras. Rasa sakit terjadi ketika batu terserbut bergerak ke luar dari ginjal dan
bentuknya yang tajam dapat mengakibatkan luka pada dinding penyaring ginjal
Sebelum air kemih (urin) dikeluarkan melalui saluran terakhir uretra air kemih
disaring oleh glomerulos. Zat yang berguna akan kembali ke darah, sedangkan zat
yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui pembuluh menuju ke piala ginjal,
lalu mengalir lewat saluran yang disebut ureter, lalu ke kandung kemih. Jika ginjal
karena pekatnya kadar garam dalam air seni yang ada di ginjal. Jika turun lagi ke
kandung kemih dan bersarang maka disebut batu kandung kemih. Menurut hasil
penelitian, risiko terkena penyakit batu ginjal lebih banyak dialami pria daripada
wanita dengan perbandingan sekitar 3:1. Umumnya, penderita pada usia produktif
(20-50 tahun). Hanya sebagian kecil penyakit batu ginjal ini menyerang anak-
anak.
Penyebab Penyakit batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini
beberapa faktornya.
1. Genetik (bawaan)
sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikit. Anak yang sejak kecil
batu. Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka kelancaran
proses pengeluaran air kemih juga mudah mengalami gangguan, misalnya banyak
2. Makanan
Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal disebabkan oleh faktor makanan
yang berefek pada pengendapan air kemih, misalnya makanan yang mengandung
3. Aktivitas
Risiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya banyak duduk lebih
tinggi daripada orang yang banyak bediri atau bergerak dan orang yang kurang
bekerja) menyebabkan peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang
lancar. Bahkan tidak hanya penyakit batu ginjal yang diderita, penyakit lain bisa
Pada dasarnya, ramuan tanaman obat untuk pengobatan batu ginjal, batu ureter
dan batu kandung kemih sama. Kesamaan tersebut terletak pada penggunaa bahan
• Ramuan 1
Cara membuat : Bersihkan semua bahan dan masak dalam air mendidih kira-kira
dalam 1 liter air. Ketika mendidih, angkat dan saring. Ketika hangat-hangat kuku
minum 2 kali sehari (pagi dan sore). Selain dari bahan herbal tersebut, ada
beberapa tanaman, baik dalam bentuk daun, batang, akar, rimpang atau
ginjal. Contohnya belimbing wuluh, kumis kucing, keji beling gempur batu,
(Sonchus arvensis) memiliki kelebihan dari segi keampuhan dan keamanan dalam
tempuyung ini sudah diakui oleh banyak pakar pengobatn dari tanaman.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
a. Data subjektif
a) Identitas
Data yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku
bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan
diagnose medis.
b) KeluhanUtama
Merupakan keluhan yang paling menggangu ketidaknyamanan
dalama ktivitas atau yang menggangu saatini.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
Di mana mengetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan
faktor yang mempengaruhi, memperberat sehingga mulai kapan
timbul sampai di bawake RS.
d) Riwayat Kesehatan Penyakit Dahulu
Klien dengan batu ginjal didapatkan riwayat adanya batu dalam
ginjal.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Yaitu mengenai gambaran kesehatan keluarga adanya riwayat
keturunan dari orang tua.
f) Riwayat psikososial
Siapa yang mengasuh klien, bagaimana hubungan dengan keluarga,
teman sebaya dan bagaimana perawat secara umum.
b. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum :
1) Klien biasanya lemah.
2) Kesadaran komposmetis.
3) Adanya rasa nyeri.
2. Kulit :
1) Teraba panas.
2) Turgor kulit menurun.
3) Penampilan pucat.
3. Pernafasan : Pergerakan nafas simetris.
4. Cardio Vaskuler :
1) Takicardi.
2) Irama jantung reguler.
5. Gastro Intestinal:
Kurang asupan makanan nafsu makan menurun.
6. Sistem Integumen: Tampak pucat.
7. Geneto Urinalis:
1) Dalam BAK produksi urin tidak normal.
2) Jumlah lebih sedikit karena ada penyumbatan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kolik b.d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, perengangan
dari terminal saraf sekunder dari adanya batu pada ginjal.
2. Perubahan pola miksi b.d retemsi urine, sering BAK, hematuria sekunder
dari iritasi saluran kemih.
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual,
muntah efek sekunder dari kolik.
4. Kecemasan b.d prognosis pembedahan, tindakan invasif diagnostik.
C. Rencana Keperawatan
a. Nyeri kolik b.d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, perengangan
dari terminal saraf sekunder dari adanya batu pada ginjal.
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang, hilang atau teradaptasi.
Kriteria evaluasi :
• Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala
nyeri 0-1 (0-4)
• Dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
• Ekspresi pasien relaks.
Intervensi Rasional
Jelaskan dan bantu pasien dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan nonfarmakologi lainnya telah
dan noninvasif menunjukan keefektifan dalam mengurangi
nyeri.
Lakukan manajemen nyeri keperawatan
1. Istirahatkan pasien.
1. Istirahat akan menurunkan kebutuhan
jaringan perifer sehingga akan meningkatakan
suplai darah ke jantung.
2. Manajemen lingkungan tenang dan
2. Lingkungan tenang akan menurunkan
batasi pengunjung. stimulus nyeri eskternal dan pembatasan
pengunjung akan membantu meningkatkan
kondisi .
3. Vasodilatasi dapat menurunkan spasme otot
3. Beri kompres hangat pada pinggang. dan kontraksi otot pinggang sehingga
menurunkan stimulus nyeri.
4. Meningkatkan kelancaran suplai darah untuk
4. Lakukan masase sekitar nyeri. menurunkan iskemia.
5. Meningkatakan asupan sehingga akan
menurunkan nyeri sekunder.
5. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
6. Distraksi dapat menurunkan stimulus internal
dalam.
dengan mekanisme peningkatan produksi
endrofin dan enkefalin yang dapat memblock
6. Ajarkan teknik distraksi pada saat
reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke
nyeri.
korteks serebri sehingga menurunkan presepsi
nyeri.
Kolaborasi dengan dokter untuk Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga
pemberian analgetik. nyeri akan berkurang.
b. Perubahan pola miksi b.d retemsi urine, sering BAK, hematuria sekunder
dari iritasi saluran kemih.
Tujuan: Dalam waktu 1 x 24 jam pola eliminasi optimal sesuai kondisi pasien.
Kriteria evaluasi:
• Frekuensi miksi dalam batas 5-8x/24 jam
• Pasien mampu minum 2.000 cc/24 jam dan kooperatif untuk menghindari
cairan yang mengiritasi kandung kemih.
Intervensi Rasional
Kji pola berkemih,dan catat produksi Mengetahui pengaruh iritasi kandung kemih
urine tiap 6 jam. dengan frekuensi miksi.
Anjurkan pasien untuk minum 2.000 Membantu mempertahankan funsi ginjal,
cc/hari. pemberian air secara oral adalah pilihan
terbaik untuk memdukung aliran darah renal
dan untuk membilas bakteri dari traktus
urinarius.
Hindari minum kopi, teh, cola dan Menurunkan iritasi dengan menghindari
alkohol. minuman yang bersifat mengiritasi saluran
kemih.
Kolaborasi:
1. Pemberian medikamentosa 1. Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu
yang ukurannya kurang dari 5 mm karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
nyeri, mempelancarkan aliran urine dengan
pemberian diuretikum dan minum n=banyak
supaya dpat mendirong batu keluar dari
saluran kemih.
2. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu
ureter proksimal atu batu kandung kemih
tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa
2. Tindakan Extracorporeal Shockwave pembiusan.
Lithotripsy (ESWL). 3. Tindakan endourologi adalah tindakan invsif
minimal untk mengeluarkan batu saluran
kemih yang terdiri atas memecah batu dan
3. Tindakan Endourologi kemudian mengeluarkannya dari saluran
kemih melalui alat yang dimasukan melalui
uretra atau melalui insisi kecil pada kulit ( per
utan).
4. Bedah terbuka pada kondisi pasien yang
mengalami batu ginjal dilakukan atas
pertimbangan medis, dimana belum
tersedianya fasilitas untuk pelaksanaan
d=bedah EWSLaau adanya pertimbangan
4. Pembedahan terbuka. danya komplikasi secar klinis yang diharuskan
untuk penatalakasana dengan pembedahan
terbuka
D. Implementasi
Setelah rencana tindakan perawatan tersusun, selanjutnya rencana tindakan
tersebut dilaksanakan sesuai dengan situasi yang nyata untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
E. Evaluasi
Evaluasi dari proses keperawatan adalah nilai hasil yang diharapkan
dimasukkan kedalam SOAP terhadap perubahan perilaku pasien. Untuk
mengetahui sejauh mana masalah pasien dapat diatasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit paling sering ditemui
dan dialami oleh banyak masyarakat indonesia yang umumnya dialami pria. Pada
umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola
makan menjadi tidak teratur, adanya faktor keturunan yang juga memiliki peranan
penting karena jika terdapat keluarga yang memiliki penyakit ginjal, resiko
diturunkan penyakit ginjal pada anak 6 kali lebih besar, kurangnya konsumsi air
putih, jarang buang air kecil atau sering ditahan, banyak mengkonsumsi makanan
atau minuman yang mengandung bahan kimia, bahan pengawet dan lingkungan
suhu udara disekitar tempat tinggal dan tempat bekerja yang tidak mendukung
aktivitas sehari-hari.
3.2. SARAN
Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita, menambah
ilmu pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa,
1. Untuk Dosen mata kuliah KMB III kami mengharapkan dapat disimpan di
makalah selanjutnya.
4, EGC, Jakarta
saunders
Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO. Buku ajar Nefrologi Anak. 2 nd .Ed.