Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI

DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN PENITIPAN


ANAK (TPA)
Adinni Vibrananda Lisardika

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana


Email: adinvibra@gmail.com

Heru Astikasari Setya Murti


Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
Email: heru.astika@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to know the defferent between social maturity early childhood In
terms of participation in Children Day-Care. Sample in this research 60 subject
consisting of 30 kids the age of 2 - 6 years charity at Children Day-Care and 30 kids the
age of 2 - 6 years who do not charity at Children Day-Care. Technique the sample used
in this research was sampling purposive. A measuring instrument used in this research
was vineland social of maturity scale (VSMS). This research in analysis by using test t
(t-test) and obtained value of 10,037 uji-t and shows that significance obtained 0,000
(p < 0,001).The results of this means that there is a significant difference between
ripeness child social is 1,093 and those who did not were entrusted in Children Day-
Care.Most of the dependants were in the landfill is considered to be in the category of
ripeness of high social with rerata 108,3 , while the majority of children who are not
sent to the landfill was ripeness into the category of a social enough with rerata 82,18.

Keyword : Social Maturity, Childhood, Children Day-Care

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan sosial anak usia
dini ditinjau dari keikutsertaan di Taman Penitipan Anak (TPA). Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 60 subjek yang terdiri dari 30 anak usia 2 – 6 tahun yang
dititipkan di TPA dan 30 anak usia 2 – 6 tahun yang tidak dititipkan di TPA. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling
Purposive. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vineland Social
Maturity Scale (VSMS). Penelitian ini di analisa dengan menggunakan uji T (t-test)
dan diperoleh nilai uji-t sebesar 10,037 dan menunjukkan bahwa signifikansi yang
diperoleh 0,000 (p<0,001). Hasil ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara
kematangan sosial anak yang dititipkan dan yang tidak dititipkan di taman penitipan
anak (TPA). Sebagian besar anak yang dititipkan di TPA tergolong dalam kategori
kematangan sosial yang tinggi dengan rerata 108,3, sedangkan sebagian besar anak
yang tidak dititipkan di TPA berada pada kategori kematangan sosial yang cukup
dengan rerata 82,18.

Kata Kunci : Kematangan sosial, Anak Usia Dini, Taman Penitipan Anak (TPA)

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 89


LATAR BELAKANG agar tidak mengalami hambatan

U
kematangan sosial.
sia dini merupakan periode

emas (golden age) bagi Kematangan sosial merupakan

perkembangan anak untuk kemampuan individu untuk mengurus

memperoleh proses pendidikan. Periode ini dirinya dan berpartisipasi atau ikut serta

adalah tahun – tahun berharga bagi seorang dalam kegiatan yang mengarahkan pada

anak untuk mengenali berbagai macam kemandirian (Doll dalam Sinata, 2003).

fakta di lingkungannya sebagai stimulans Lebih lanjut Doll menyebutkan ada

terhadap perkembangan kepribadian, beberapa aspek kematangan sosial anak

psikomotor, kognitif maupun sosialnya usia dini yaitu (a) Menolong diri sendiri

(Mutiah, 2010). Pengertian anak usia dini secara umum (self-help general), seperti

sendiri menurut Undang-Undang Sistem mencuci muka, mencuci tangan tanpa

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 bantuan, pergi tidur sendiri, (b)

pasal 28 ayat 1 yaitu “anak usia dini adalah Kemampuan ketika makan (self eating),

anak yang masuk dalam rentangan usia 0 – seperti mengambil makanan sendiri,

6 tahun”. Pada masa ini terdapat beberapa menggunakan garpu, memotong makanan

anak di sekitar kita yang mengalami lunak, (c) Kemampuan berpakaian (selp-

hambatan kematangan sosial, yaitu anak dressing), seperti menutup kancing baju,

berusia 3 tahun yang belum mampu buang berpakaian sendiri tanpa bantuan, (d)

air kecil di toilet. Individu yang belum Mengarahkan pada diri sendiri (self-

mampu menyelesaikan tugas direction), seperti mengatur uang atau

perkembangannya akan mengalami dapat dipercaya dengan uang dan dapat

kegagalan pada tugas perkembangan mengatur waktu, (e) Gerak (locomotion),

selanjutnya (Havighurst dalam Berns, seperti menuruni tangga dengan menginjak

2010). Mengacu pada pendapat Havighurst, satu kali tiap anak tangga, pergi ke tetangga

maka individu harus mempelajari hal-hal dekat tanpa di awasi, pergi sekolah tanpa di

yang berkaitan dengan kematangan sosial antar, (f) Pekerjaan (occupation), seperti

90 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


Adinni Vibrananda Lisardika & Heru Astikasari Setya Murti

membantu pekerjaan rumah tangga yang perubahan sosial yang menuntut para ibu

ringan, menggunakan pensil dan untuk bekerja membantu kebutuhan

menggunakan pisau, (g) Sosialisasi financial keluarga. Dampaknya, ibu harus

(sosialization), seperti bersama teman- menduduki peran dalam pekerjaan dan

temannya, mengikuti suatu permanianan, keluarga secara bersamaan (Stewart & Platt

mengikuti lomba, (h) Komunikasi dalam Goldenberg & Goldenberg, 1985),

(communication), seperti berbicara dengan sehingga ibu bekerja menggunakan

orang yang ada disekitarnya, menulis kata beberapa cara lain untuk mengurus

sederhana. Dengan kematangan sosial yang anaknya, seperti menitipkannya kepada

dimiliki akan mempermudah anak untuk Orang Tua (Grandparents), pembantu

berorientasi dan bersosialisasi pada dunia rumah tangga, atau menitipkannya di

luar yaitu lingkungan masyarakat. Selain itu Taman Penitipan Anak (TPA).

juga akan mempermudah dalam melakukan


Taman Penitipan Anak adalah salah
hubungan sosial secara mandiri, maksudnya
satu bentuk layanan PAUD (Pendidikan
seseorang tidak akan berkembang menjadi
Anak Usia Dini) yang menyelenggarakan
individu yang tergantung pada lingkungan
program pendidikan sekaligus pengasuhan
sosialnya (Wulandari, 2009).
dan kesejahteraan sosial terhadap anak

Kematangan sosial pada tiap sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.

individu sangat beragam dan hal ini Pelayanan pendidikan yang berfungsi

disebabkan adanya interaksi antara faktor sebagai pengganti peran keluarga, seperti

internal (nuture), yaitu kematangan biologis orangtua yang mulai sibuk bekerja atau

individu dan faktor eksternal (nurture), karena keperluan lainnya (Petunjuk Teknis

yaitu orang-orang di sekitar individu. Penyelenggaraan TPA, 2012).

Faktor eksternal bagi anak-anak usia Penyelenggaraan pendidikan usia dini,

prasekolah adalah keluarga (Yusuf, 2008). termasuk di Taman Penitipan Anak,

Seiring berjalannya waktu dan minimal harus berpedoman pada “Tempa,

berkembangnya jaman, terjadilah Asah, Asih, Asuh”. Tempa diartikan sebagai

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 91


PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA)

latihan yang dilakukan berulang-ulang. Hal yang sebelumnya berada di TPA dapat

ini sesuai dengan kerja otak, dimana memasang sepatunya sendiri dan dapat

synape-synape otak anak semakin kuat dan membuka celananya sendiri saat ingin

dan bersifat menetap. Asah dimaksudkan buang air kecil, sedangkan anak-anak yang

agar anak usia dini memiliki kondisi sebelumnya tidak berada di TPA cenderung

intelektual yang berkembang, sehat, dan berada di samping orang tua dan masih

berkualitas. Asih pada dasarnya merupakan cenderung meminta bantuan guru,

pendamping dan perlindungan anak usia sementara seharusnya pada usia 4 tahun

dini, sebagai upaya mewujudkan dan anak sudah mampu menyelesaikan tugas-

menjamin pemenuhan kebutuhan anak, hak tugas yang sederhana seperti yang

kelangsungan hidup, emansipasi, hak disebutkan di atas. Sejalan dengan hal

tumbuh kembang, hak pemdapat tersebut, penelitian Wulandari (2009)

perlindungan dari pengaruh kekerasan dan menemukan hasil bahwa terdapat

segala bentuk eksploitasi, serta hak untuk perbedaan yang signifikan antara tingkat

berpartisipasi secara penuh, termasuk kematangan sosial anak yang mengikuti

pemanfaatan waktu luang. Asuh playgroup dengan anak yang tidak

mengandung arti menjaga dan membimbing mengikuti playgroup. Hasil dari penelitian

anak agar dapat mandiri. Menjaga dan tersebut adalah tingkat kematangan sosial

membimbing anak tidak dapat dilepaskan anak yang mengikuti playgroup lebih tinggi

dari proses mendidik anak agar mereka daripada anak yang tidak mengikuti

memiliki kemampuan sesuai dengan playgroup. Hasil berbeda ditemukan dalam

potensi mereka (Petunjuk Teknis penelitian yang dilakukan oleh NICHD Early

Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak, Child Care Reaserch Network (dalam

2012). Papalia, dkk, 2008), bahwa terdapat

berbagai faktor yang terkait dengan


Berdasarkan observasi yang
pengasuhan anak yang dapat dengan kuat
dilakukan pada anak usia 4-5 tahun di TK X
memprediksi hasil perkembangan, terlepas
di Ungaran, diketahui bahwa anak-anak

92 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


Adinni Vibrananda Lisardika & Heru Astikasari Setya Murti

dari seberapa banyak waktu yang Purposive Sampling, dengan karakteristik

dihabiskan anak di tempat penitipan anak. sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
Perbedaan hasil penelitian tersebut

membuat peneliti tertarik untuk melakukan a. Subjek merupakan anak usia 2– 6

penelitian dengan tujuan melihat tahun

perbedaan kematangan sosial anak usia dini b. Berjenis kelamin laki-laki dan

ditinjau dari keikutsertaan di Taman perempuan

Penitipan Anak (TPA). Hipotesis yang c. Subjek yang di titipkan di Taman

diajukan adalah ada perbedaan signifikan Penitipan Anak (TPA) dan subjek yang

kematangan sosial anak usia dini ditinjau tidak di titipkan di TPA.

dari keikutsertaan di taman penitipan anak. d. Subjek di titipkan di TPA minimal

7bulan.
METODE PENELITIAN
e. Subjek yang tidak dititipkan di TPA
Variabel Penelitian
diasuh oleh kakek, nenek, kerabat, atau

Variabel tergantung : kematangan sosial pembantu rumah tangga.

anak usia dini


Pengumpulan Data

Variabel bebas : keikutsertaan di Taman


Pengumpulan data dilakukan
Penitipan Anak (TPA), yaitu (1) ikut serta
dengan menggunakan skala Vineland Sosial
dalam TPA, dan (2) tidak ikut serta dalam
Maturity Scale (VSMS) yang dikembangkan
TPA.
oleh Doll. Skor daya beda item VSMS

Populasi dan Sampel Penelitian bergerak dari 0,31 sampai dengan 0,54 yang

ditentukan terutama dari perbedaan usia,


Populasi dalam penelitian ini adalah
perbandingan antara subjek normal dengan
anak yang berusia 2 – 6 tahun yang
subjek yang memiliki latar belakang
dititipkan di TPA dan tidak, di kota
retardasi mental, dan korelasi skor yang
Ungaran. Teknik yang digunakan adalah
diperoleh dari penilaian observer yang

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 93


PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA)

mengetahui dengan baik bagaimana b. Kemampuan ketika makan (self

perilaku subjek sesungguhnya. Reliabilitas eating)

sebesar 0,90 yang dilakukan dengan teknik c. Kemampuan berpakaian (selp-

tes-retes, dalam jangka waktu antara satu dressing)

hari sampai dengan sembilan bulan. d. Mengarahkan pada diri sendiri (self-

direction)
VSMS merupakan salah satu tes
e. Gerak (locomotion)
yang didalamnya terdapat 117 item
f. Pekerjaan (occupation)
pertanyaan perintah, namun tidak semua
g. Sosialisasi (sosialization)
item di berikan melainkan disesuaikan
h. Komunikasi (communication)
dengan usia kronologis anak. Pengambilan

data dilakukan oleh peneliti untuk Semakin tinggi usia mental anak maka

menghindari penilaian subjektif dari semakin baik kematangan sosial anak.

orangtua. Penilaian dalam alat ukur VSMS


Penelitian ini dilakukan dengan
yaitu jika anak dapat melakukan apa yang
jumlah subjek 60 anak yang terdiri dari 30
tertulis pada angket akan dinilai + (plus) =
anak yang dititipkan di TPA dan 30 anak
1, jika anak kadang-kadang bisa melakukan
yang tidak dititipkan di TPA melainkan anak
apa yang tertulis pada angket akan dinilai
yang di asuh oleh pembantu rumah tangga,
+/- (plusminus) = ½ , dan jika anak belum
kakek/nenek, atau kerabat.
bisa melakukan apa yang tertulis pada
Teknik Analisis Data
angket akan dinilai – (minus) = 0. Aspek
Data dianalisa dengan uji t (t-test)
yang digunakan untuk mengungkap
untuk mengetahui perbedaan kematangan
kematangan sosial pada anak usia dini
sosial anak yang mengikuti TPA dan yang
yaitu:
tidak.
a. Menolong diri sendiri secara umum
HASIL PENELITIAN
(self-help general)
Statistik Deskriptif

94 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


Adinni Vibrananda Lisardika & Heru Astikasari Setya Murti

Hasil analisis deskriptif pada tabel 1 108,3, sedangkan kematangan anak usia

menunjukkan kematangan anak usia dini dini yang tidak dititipkan di TPA cenderung

yang dititipkan di TPA cenderung berada berada pada kategori cukup dengan nilai

pada kategori baik dengan nilai rata-rata rata-rata 82,18.

Tabel 1

Kategorisasi Kematangan Sosial Anak Usia Dini yang Dititipkan di TPA

TPA Non TPA

No Interval Kategorisasi Mean F % Mean F %

1. 0 ≤ x < 47 Kurang Baik 0 0% 0 0%

2. 48 ≤ x < 94 Cukup 3 10% 82.18 28 93,33%

3 94 ≤ x < 140 Baik 108,3 27 90% 2 6,67%

Jumlah 30 100% 30 100%

X = skor kematangan sosial

Uji Asumsi p value (sig) sebesar 0,937 (p>0,05) yang

Uji normalitas sebaran data dari berarti terdapat kesamaan varians antar

variabel kematangan sosial anak dilakukan kelompok atau yang berarti homogen.

dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Uji Beda

test. Berdasarkan hasil uji normalitas Pengujian perbedaan dilakukan

diperoleh nilai KS-Z untuk sampel TPA dengan uji t menggunakan Independent

sebesar 0,686 (p>0,05), sedangkan nilai KS- Sample t-test yang digunakan untuk

Z untuk sampel Non TPA sebesar 0,276 mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

(0>0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat rata-rata antara dua kelompok sampel yang

dilihat bahwa data berdistribusi normal. tidak berhubungan. Berdasarkan hasil

Uji homogenitas dilakukan dengan perhitungan diperoleh nilai t sebesar

menggunakan Levene’s Test. Berdasarkan 10,037 dengan p=0,000 (p<0,001). Dengan

perhitungan diperoleh nilai Levene’s dengan demikian maka H0 ditolak, dan H1 diterima,

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 95


PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA)

yang artinya ada perbedaan kematangan keikutsertaan di Taman Penitipan Anak

sosial anak usia dini ditinjau dari (TPA).

Tabel 2

Uji Independen T Test

Levene’s Test t-test for Equality of Means


for Equality of
Variances

95% Confidence
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Interval of the
Differen Error
tailed) Difference
ce Differen
ce
Lower Upper

data Equal .006 .937 10.03 58 .000 2.640 21.215 21.215 31.785
variances assumed 7
57.9 .000 2.640 21.215 21.215 31.785
Equal variances 10.03 64
not assumed 7

PEMBAHASAN dibandingkan anak yang tidak dititipkan di

Berdasarkan hasil analisis TPA.

menggunakan t-test diperoleh nilai t Berdasarkan hasil penelitian yang

sebesar 10,037 (p=0,000 ; p<0,001). Ini dilakukan oleh Peth-Pierce (dalam Papalia,

berarti bahwa ada perbedaan yang dkk, 2008), terlihat bahwa anak yang

signifikan antara kematangan sosial anak dititipkan di TPA akan dapat belajar lebih

yang dititipkan dan yang tidak dititipkan di cepat untuk mengembangkan kemampuan,

taman penitipan anak (TPA). Kematangan terutama dalam beradaptasi dengan

sosial anak yang dititipkan di TPA lebih baik lingkungan dan juga mencapai kematangan

sosial. Semakin dini usia anak ketika

96 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


Adinni Vibrananda Lisardika & Heru Astikasari Setya Murti

menerima pengalaman-pengalamannya, lingkungan terdekat seperti anggota

akan semakin baik pula kemampuannya. keluarga. Pendapat tersebut diperkuat oleh

Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa latihan Hurlock (2000), yang menyatakan bahwa

serta pengalaman dapat membantu proses anak yang mengikuti pendidikan

perkembangan anak (Hurlock, 2000). prasekolah melakukan penyesuaian sosial

Proses perkembangan anak akan berjalan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak

dengan baik apabila selain memperoleh yang tidak mengikuti pendidikan

rangsangan untuk bereksplorasi, anak juga prasekolah.

berinteraksi dengan teman-teman Selama penelitian berlangsung anak

sebayanya (Murti, 2006). Dalam hal ini, TPA yang berada di TPA akan mendapatkan

menjadi salah satu pilihan untuk pembiasaan-pembiasaan yang mendukung

memenuhinya. anak menuju kematangan sosial. Seperti

TPA menyelenggarakan program halnya setelah minum susu (menggunakan

pendidikan sekaligus pengasuhan sehingga dot) anak dibiasakan untuk menaruh

anak yang berada di TPA akan dotnya di meja yang sudah disediakan.

mendapatkan pendidikan setara dengan Khususnya bagi anak-anak yang sudah

pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berusia di atas 2 tahun keatas, anak akan

membantunya untuk mengembangkan dibiasakan untuk makan sendiri hal ini juga

kematangan sosial, sementara anak yang melatih motorik pada anak. Lain halnya

tidak berada di TPA kurang optimal dalam untuk anak-anak yang tidak berada di TPA

pencapaian kematangan sosial. Hal tersebut melainkan diasuh oleh nenek, pembantu

disebabkan proses pembelajaran yang rumah tangga, atau kerabat dekat akan

diterapkan oleh pengasuh terhadap anak cenderung dibantu. Frekuensi dan

tidak memiliki standar acuan untuk intensitas bantuan yang diberikan tersebut

mengembangkan kemampuan- akan membuat terhambatnya kematangan

kemampuannya, sehingga anak mendapat sosial anak, sehingga saat anak masuk ke

stimulasi yang terbatas hanya dalam dunia pendidikan mereka akan cenderung

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 97


PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA)

meminta bantuan atau belum mandiri, hal dititipkan di TPA sebesar 82,18 (kategori

ini menunjukkan kurangnya kematangan cukup).

sosial (Wulandari, 2009). Doll (dalam

Habibi, 2003) juga menyatakan bahwa

kematangan sosial akan nampak pada

perilaku anak, dan perilaku tersebut Saran

menunjukkan kemampuan dalam mengurus 1. Bagi Orangtua

diri dan partisipasi dalam aktivitas-aktivitas Diharapkan orangtua yang bekerja

yang mengarah pada kemandirian layaknya dapat memahami dan menerapkan hal-

orang dewasa. Dengan demikian, hal yang dapat mendukung kematangan

kematangan sosial merupakan kemampuan sosial anak sehingga anak dapat

dan keterampilan yang penting bagi anak, mencapai kematangan sosial secara

dan dapat distimulasi perkembangannya optimal. Bagi Orangtua yang anaknya

melalui keikutsertaan dalam TPA. berada di Taman Penitipan Anak (TPA)

Kesimpulan tetap memilah-milah Tempat Penitipan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui Anak yang terpercaya dan sesuai

bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan pendidikan yang baik bagi anak.

kematangan sosial anak usia dini yang ikut Lalu lebih memperperkuat pemahaman

serta dan yang tidak ikut serta dalam dan kesadaran orangtua akan

Taman Penitipan Anak (TPA). Kematangan pentingnya pendidikan anak usia dini.

sosial anak yang ikut serta dalam TPA lebih Bagi Orangtua yang tidak menitipkan

tinggi dari anak yang tidak ikut serta dalam anaknya di TPA sebaiknya tetap

TPA, dengan rerata kematangan sosial anak memberikan pembiasaan yang

yang dititipkan di TPA sebesar 108,3 mendorong kematangan sosial anak

(kategori tinggi) sedangkan rerata atau mengikutsertakan anak di

kematangan sosial anak yang tidak Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD).

98 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


Adinni Vibrananda Lisardika & Heru Astikasari Setya Murti

2. Bagi Pengelola Taman Penitipan Anak DAFTAR PUSTAKA

(TPA) Ariyanti, P.D. (2009). Hubungan Antara


Persepsi Terhadap Metode
Diharapkan bagi pengelola TPA Pendidikan Alternatif Berbasis
Komunitas dengan Kemandirian
tetap profesional dalam memberikan Siswa di Sekolah Qoryah Toyyibah
Salatiga. Skripsi. (tidak diterbitkan)
pembiasaan pada anak dan menambah Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

aspek yang ada pada kematangan sosial Astuti, M.S. 2005. Hubungan Antara
Intensitas Permainan Kooperatif
sehingga anak tidak hanya cenderung Dengan Kematangan Sosial Pada Anak
Prasekolah. Skripsi. (tidak
pada satu atau dua aspek saja. diterbitkan). Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah
Pengelolaan TPA harus tetap sesuai Surakarta.

Depsos. 2002. Pedoman Penyelenggaraan


dengan Pedoman Taman Penitipan
Pelayanan Sosial Anak di Taman
Penitipan Anak (TPA). Jakarta: Ditjen
Anak yang telah digariskan oleh
Bina Kesejahteraan Sosial Depsos RI.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Desiyanty, S. 2015. Pelayanan Pendidikan
Taman Penitipan Anak dalam
Kemudian pula rekruitas tenaga Pengasuhan Anak di TPA LKIA
Pontianak. Tesis. Jurnal Tesis PMIS-
pengasuh lebih selektif lagi sehingga UNTAN-PSS-2015.
tidak ada kecerobohan yang dilakukan Direktorat PAUD. 2006. Pedoman Teknis
Penyeleggaraan Kelompok Bermain.
oleh pengasuh. Jakarta: Direktorat PAUD-Dirjen
PLSP-Depdiknas.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Doll, F.A. (1965). Vineland Sosial Maturity
Diharapkan dapat Scale. American Guidance Service.
Condensed Manual of Direction
mengembangkan dengan variabel lain Minnesota.

yang mempengaruhi seperti Goldenberg, I., & Goldenberg, H. 1985.


Family therapy: An overview (2nd ed).
kematangan emosional dan bahasa atau Belmot, California: Wadsworth, Inc.

Hartono, B. (1997). Melatih Anak Percaya


memberikan faktor-faktor yang dapat Diri. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
mempengaruhi kematangan sosial anak Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan:
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
seperti : jenis kelamin, urutan kelahiran, Kehidupan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
status sosial, dan urutan kelahiran anak.
Irawati, D. 2002. Hubungan Antara
Penerimaan Teman Sebaya dengan
Kematangan Sosial pada Remaja.
http://digital.lib.itb.ac.id/gdl.php?mod
=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-sl-

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 99


PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DI TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA)

2002-devy-8676-remaja&q=Sosial Singgih, G.J 2013. Perbedaan Kematangan


diakses pada tanggal 14 Mei 2016 Sosial Anak Usia Prasekolah di Taman
Penitipan Anak (TPA) X dan Y.
Kartono, K. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Perkembangan). Medan: Penerbit Universitas Surabaya 2(1).
Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Usia Dini. Jakarta: Kencana Bandung: CV. ALFABETA.
Murti, H.A.S. 2006. Perilaku Adaptif Anak Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Dalam Playgroup. Anima Indonesian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Psychological Journal 22(1), 86 – 91. CV. ALFABETA.
Papalia D.E., Old S.W., Feldman R.D.,2008, Suwarsiyah, A. 1999. Menumbuhkan
Human Development (Psikologi Kemandirian Anak, Kreativitas dan
Perkembangan), Jakarta: Kencana Konsep Diri yang Sehat Anak Usia Dini.
Prenada Media Group. Yogyakarta: UII.
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Wahyuti, T. 2003. Posisi Strategi Taman
Kanak-Kanak. Direktor Pembinaan Penitipan Anak.
Pendidikan Anak Usia Dini. 2011.
Wijaya, W. 2004. Kamus Lengkap Inggris-
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Indonesia. Semarang : Bintang Jaya.
Penitipan Anak. Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah Dinas Pendidikan. 2012. Wulandari, A. 2009. Perbedaan Kematangan
Sosial Anak Ditinjau dari
Rahmawati, R.R. 2013. Perbedaan Tingkat Keikutsertaan Pendidikan Prasekolah
Kemandirian Anak Taman Kanak- (Playgroup). Skripsi. (tidak
Kanak Kelompok A Antara yang diterbitkan) Surakarta: Fakultas
Mengikuti Playgroup dan Tidak di TK Psikologi UMS.
Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Surabaya.
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Yusuf, S. 2008. Psikologi Perkembangan
Universitas Surabaya 2 (2). Anak dan Remaja. Bandung : PT.
Remaja, Rosdakarya.

100 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai