Anda di halaman 1dari 5

Pengabdian Kepada Masyarakat

Biblioterapi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial pada Anak


Prasekolah

Eka Adimayanti1, Dewi Siyamti2 , Hapsari Windayanti3

1,2,3 Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Biblioterapi adalah dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk
 Submit: 23 November membantu seseorang yang mengalami permasalahan personal atau untuk
2022 tujuan-tujuan terapeutik yang lain. Buku bacaan merupakan salah satu
 Diterima: 23 November media yang dapat digunakan guru untuk stimulai kemampuan sosial anak..
2022 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Judul “Biblioterapi Untuk
 Diterbitkan: 30 Meningkatkan Perkembangan Sosial Pada Anak Prasekolah”. Adapun tujuan
November 2022 dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan perkembangan social pada
anak prasekolah. Metode yang digunakan adalah dengan biblioterapu
Kata kunci: melalui terapi bermain. Pelaksanaan pengabdian dilakukan ke masing-
Blibioterapi, masing kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum kami
Perkembangan Sosial, Anak memberikan materi kepada siswa, kami melakukan apersepsi terlebih
Prasekolah dahulu kepada guru kelas masing masing. Setelah melakukan apersepsi
dengan guru kelas kami melanjutkan intervensi. Intervensi yang pertama
yaitu melakukan pemeriksaaan kemampuan sosial anak dengan kuesioner
melalui orang tua anak. Selanjutnya dilakukan biblioterapi dengan tema
berbeda pada masing masing kelas. Tahap akhir yaitu melakukan evaluasi
dengan menilai kemampuan social anak menggunakan kuesioner
kemampuan social anak melalui orang tua. Hasil pemantauan kemampuan
sosial pada anak usia prasekolah meningkat setelah dilakukan terapi
bermain dengan metode biblioterapi.

PENDAHULUAN anak usia balita 1-4 tahun yang Indonesia.


Kedepan anak merupakan calon generasi
Anak Prasekolah adalah anak yang berusia penerus bangsa, oleh sebab itu kualitas
antara usia 3-6 tahun, serta biasanya sudah tumbuh kembang balita di Indonesia perlu
mulai mengikuti program presschool (Dewi, mendapat perhatian khusus, salah satunya
Oktiawati, Saputri, 2015). Pada masa ini dengan upaya pembinaan yang tepat akan
anak sedang menjalani proses berdampak pada pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan yang perkembangan anak yang berkualitas salah
sangat pesat, sehingga membutuhkan satunya dengan memberikan stimulasi
stimulasi yang intensif dari orang di secara intensif, deteksi dan intervensi dini
sekelilingnya agar mempunyai kepribadian sangat tepat di lakukan sedini mungkin
yang berkualitas dalam masa mendatang untuk mengetahui penyimpangan
(Muscari, 2005). pertumbuhan perkembangan balita.
Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi
anak usia 1-4 tahun di Indonesia mencapai Anak prasekolah memiliki masa keemasan
sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi (the golden age) dalam perkembanganya

Corresponding author:
Eka Adimayanti
Email: ekaadimayantiadhiarsa2@gmail.com
Jurnal Pengabdian Perawat (eISSN: 2829-8713), Vol 1 No 2, November 2022
DOI: 10.32584/jpp.v1i2.1867
Jurnal Pengabdian Perawat (eISSN: 2829-8713), Vol 1 No 2, November 2022/ page 75-79 76
Eka Adimayanti - Biblioterapi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah

disertai dengan terjadinya pematangan karena dapat mengidentifikasi kemampuan


fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap masing masing anak dalam melakukan
merespon dari berbagai aktivitas yang kegiatan social baik individu maupun
terjadi di lingkunganya. Pada masa ini kelompok, kemampuan bahasa, empati, dan
merupakan waktu yang tepat untuk motorik.
mengembangkan berbagai pontensi dan Wawancara dengan Kepala sekolah TK IT
kemampuan antara lain motorik halus dan Cahaya Ummat diperoleh data, masih ada
kasar, sosial, emosi serta kognitifnya beberapa anak yang belum bisa melakukan
(Mulyasa, 2012). Di samping itu menurut tugas mandiri maupun berkelompok
Gardner dalam buku Yus Anita (2012) masa dengan baik. Hal ini diperkuat dengan hasil
anak prasekolah masa dimana terjadinya pengabidan masyarakat sebelumnya yaitu
peningkatan kecerdasan dari 50% menjadi terapi bermain dengan English game untuk
80%. Peningkatan ini dapat tercapai secara meningkatkan kemampuan kognitif anak
maksimal bila lingkungan sekitar mampu diperoleh hasil beberapa anak masih belum
memberikan rangsangan dan stimulasi terpenuhi untuk lolos skrining sesuai
yang tepat kepada anak itu sendiri, tetapi kriteria usianya dengan KPSP. Untuk itu,
apabila anak tidak mampu memperoleh penulis tertarik melakukan kegiatan
rangsangan dan stimulasi dengan tepat pengabdian kepada masyarakat dengan
maka otak anak tidak akan mampu judul “Program Biblioterapi untuk
berkembang dan berfungsi secara Meningkatkan Memampuan Sosial Anak
maksimal. Prasekolah di masa Pandemi”.
Masalah perkembangan sosial pada anak
diantaranya adalah anak tidak mempunyai Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian
kemampuan dalam bersosialisasi dan kepada masyarakat tentang “Program
kemandirian (Putri, 2012). Masalah terapi bermain dengan English game efektif
perkembangan sosial beberapa tahun ini untuk dapat meningkatkan kemampuan
meningkat, seperti angka kejadian di kognitif anak praskolah” tidak hanya dalam
Amerika Serikat bekisar 12-16%, Thailand motorik halus asja yang bermasalah tetapi
24%, Argentina 22%, dan Indonesia 13- kemampuan social baik individu dan
18% (Hidayat, 2010). Di Indonesia, pada kelompok juga mengalami keterlambatan.
tahun 2013 diperkirakan terdapat lebih Kemampuan siswa untuk berinteraksi dan
dari 112.000 anak yang menderita berperilaku yang dapat diterima secara
perkembangan sosial dalam usia 5-19 tahun sosial merupakan hal yang penting bagi
(Hazliansyah, 2013). Dalam lingkup siswa untuk hidup dalam suatu masyarakat.
kemampuan social anak dapat dinilai Beberapa fakta pada studi pendahuluan di
kemampuan social anak secara mandiri TK IT Cahaya mmat menunjukkan A yang
maupun berkelompok dan keamampuan yang kurang mampu memahami perintah
emosionalnya. Hal ini tentu melibatkan dan melakukan instruksi tetapi tidak sesuai.
kemampuan bahasa, kognitif, motorik dan B yang sulit memulai komunikasi dengan
sensorik. orang lain dan kelompok, kegiatan mandiri
Metode yang dapat digunakan untuk masih banyak dibantu dan bkurang
meningkatkan kemampuan social anak memahami perintah. Setiap siswa hidup
diantaranya yaitu ; menjelaskan dasar secara sosial di dalam suatu masyarakat,
hubungan social, mengajarkan empati, termasuk bagi siswa usia prasekolah baik di
membantu cara berbicara, dan lingkungan rumah tinggal maupun di
mengajarkan tata karma dasar. Aplikasinya sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dengan melakukan terapi bermain berupa anak usia prasekolah juga sangat penting
bermain peran, biblioterapi, permainan dalam melakukan interaksi social untuk
tradisional. Biblioterapi merupakan salah perkembangannya.
satu pilihan terbaik untuk anak pra sekolah,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian Perawat (eISSN: 2829-8713), Vol 1 No 2, November 2022/ page 75-79 77
Eka Adimayanti - Biblioterapi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah

memberikan materi kepada siswa, kami


melakukan apersepsi terlebih dahulu
METODE kepada guru kelas masing masing. Setelah
melakukan apersepsi dengan guru kelas
Sasaran dan Metode (bentuk) kegiatan yang kami melanjutkan intervensi. Intervensi
digunakan adalah siswa TK IT Cahaya yang pertama yaitu melakukan
Ummat sebanyak 62 siswa. Metode yang pemeriksaaan kemampuan sosial anak
digunakan pada kegiaatan pengabdian ini dengan kuesioner melalui orang tua anak.
adalah biblioterapi dengaN trapi bermain Selanjutnya dilakukan bibliotreapi dengan
dengan merujuk pada kemampuan sosial tema berbeda pada masing masing kelas.
anak sesuai dengan stimulus dan Tahap akhir yaitu melakkan evaluasi
bimbingan. dengan menilai kemampuan social anak
Waktu dan tempat kegiatan pengabdian menggunakan kuesioner kemampuan social
dilakukan pada Bulan Februari sampai April anak melalui orang tua. Hasil dari penilaian
2022 mulai jam 08.00 WIB sampai selesai. kemampuan social anak, terdapat 2 anak
Tempat kegiatan di TK IT Cahaya Ummat. yang belum memenuhi kemampuan social
Sarana dan alat yang digunakan adalah pada kategori social dan komunikasi. Dua
ruang kelas. Alat yang digunakan meliputi : orang anak tersebut membutuhkan
10 set alat buku cerita dan kuesioner KPSP. stimulasi terus menenrus dari keluarga dan
pihak guru pendamping sehinggan anak
Pihak-pihak yang terlibat antara lain ; akan terbuka dan dapat memulai
Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, komunikasi serta memenuhi
Orang Tua, siswa TK IT Cahaya Ummat perkembangan sosialnya. Anak tersebut
Mahasiswa dan Tim Pelaksana. Kendala pada penilaian memenuhi kategori berbagi,
yang dihadapi dan upaya mengatasinya emosi, dan kerjasama.
pada anak yang mempunyai terdapat 2 anak Keterampilan sosial adalah keterampilan
yang belum memenuhi kemampuan social atau strategi yang digunakan untuk
pada kategori social dan komunikasi. Dua memulai ataupun mempertahankan suatu
orang anak tersebut membutuhkan hubungan yang positif dalam interaksi
stimulasi terus menenrus dari keluarga dan sosial, yang diperoleh melalui proses
pihak guru pendamping sehinggan anak belajar dan bertujuan untuk mendapatkan
akan terbuka dan dapat memulai hadiah atau penguat dalam hubungan
komunikasi serta memenuhi interpersonal yang dilakukan (Seriati dan
perkembangan sosialnya. Anak tersebut Hayati, 2012). Dengan keterampilan sosial,
pada penilaian memenuhi kategori berbagi, individu akan mampu menghadapi berbagai
emosi, dan kerjasama. situasi yang mungkin terjadi dalam
Penilaian dan instrumen yang digunakan kehidupan sehari-hari. Keterampilan sosial
untuk mengetahui keberhasilan dengan pula yang menyebabkan individu mampu
Penilaian berdasarkan kuesioner KPSP. mengemukakan pikiran dan perasaannya
tanpa merasa malu ataupun merasa
HASIL DAN PEMBAHASAN bersalah. Masalah perkembangan sosial
pada anak diantaranya adalah anak tidak
Pengabdian dilaksanakan pada bulan mempunyai kemampuan dalam
Februari s/d April 2022 di TK IT Cahaya bersosialisasi dan kemandirian (Putri,
Ummat dengan jumlah 62 anak pra sekolah 2012).
yang mengikuti kegiatan dan terdiri dari Faktor-faktor yang mempengaruhi
dua kelas. perkembangan sosial pada anak yaitu
Pelaksanaan pengabdian dilakukan ke keluarga, teman sebaya, budaya dan
masing-masing kelas sesuai dengan jadwal pengaruh dari luar rumah. Proses sosial
yang telah ditentukan. Sebelum kami anak terjadi secara bertahap, yaitu anak

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian Perawat (eISSN: 2829-8713), Vol 1 No 2, November 2022/ page 75-79 78
Eka Adimayanti - Biblioterapi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah

mulai mengenal orang tuanya, lalu sehingga dapat dijadikan contoh oleh anak
mengenal orang-orang yang ada dalam kehidupan sehari hari dan
dirumahnya seperti kakak, adik atau meningkatkan rasa percaya diri, mau
keluarga lain yang tinggal serumah. Anak terbuka dan bisa menjalin komunikasi
mulai diajari aturan-aturan, kedisiplinan, dengan orang lain. Buku cerita bergambar
sopan santun, dan lain-lain. Semakin berjudul “ Aku Anak yang Bertangung
bertambahnya usia, anak perlu Jawab”, “Keong juara Lomba Lari”, “ Kiki dan
diperkenalkan dengan lingkungan sosial Pak Tengguling”, dan “ Penyayang
yang lebih luas supaya bisa melakukan Rasullullah”.
interaksi sosial (Soetjaningsih, 2014). Pada anak, membaca merupakan bagian
Pentingnya keterampilan sosial dalam dari focus perkembangan. Buku mampu
kehidupan individu terbukti dari adanya mengarahkan anak menjadi lebih mengerti
korelasi antara keterampilan sosial ini lingkungan dan situasi yang sedang
dengan kemampuan penyesuaian individu. dihadapi (Goddart, 2011). Biblioterapi
Keterampilan sosial perlu di pelajari anak di dapat digunakan dalam terapi kelompok
Taman Kanak-Kanak yaitu membina dan social semua usia anak sekolah, yang
menanggapi hubungan antar pribadi dirawat di rumah sakit, rawat jalan, atau
dengan anak lain secara memuaskan; tidak bagi yg sehat untuk meningkatkan
suka bertengkar, tidak ingin menangis, perkembangan pribadinya (Pardeck dan
berbagi kue atau mainan, dan saling Pardeck, 1994).
membantu, keterampilan sosial merupakan Nilai-nilai yang terdapat pada pada
komponen penting dalam keberhasilan biblioterapi pada anak yaitu bersifat
hidup, dan pada anak keterampilan tersebut terbuka dan menuntun untuk berdiskusi,
dibutuhkan untuk memiliki keterampilan menjawab pertanyaan yang belum
lain dan belajar mengenai peran sosial terjawab, memberikan pemahaman dan
(Instanti, 2008). harapan, menyadarkan anak bahwa anak
Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua tidak sendiri, bermanfaat bagi pengasuh
adalah dengan melakukan proses stimulasi. (memberdayakan dan mendidik), dan
Stimulasi adalah sebuah kegiatan yang sebagai terapi tambahan bukan terpai
dilakukan untuk merangsang kemampuan pengganti (Gale dan Austin, 2003).
dasar anak agar anak dapat mencapai
tumbuh kembang yang optimal. Berbagai SIMPULAN
macam stimulasi yang dapat dilakukan Berdasarkan pelaksanaan
untuk merangsang perkembangan sosial pengabdian didapatkan hasil bahwa hasil
anak adalah bermain peran, bermain pemantauan kemampuan sosial pada anak
puzzle, menggambar dan biblioterapi. Salah usia prasekolah meningkat setelah
satu stimulasi yang mudah dilakukan dan dilakukan terapi bermain dengan metode
sangat berpengaruh terhadap biblioterapi.
perkembangan sosial anak adalah Upaya peningkatan kemampuan sosial
Biblioterapi (membaca dan bercerita) dengan metode terapi bermain biblioterapi
(Sulistyani, 2014). Beberapa jenis terapi pada anak TKIT Cahaya Ummat bisa
lain selain biblioterapi yang efektif dilanjutkan untuk di masukkan ke
meningkatkan kemampuan social anak pra kurikulum tambahan atau kurikulum ekstra
sekolah yaitu dengan permainan sehingga dapat meningkatkan kemampuan
tradisional, bermain kooperatif, dan role sosial anak dan komunikasi anak
play.
Upaya peningkatak kemampuan social yang
dilakukan oleh tim yaitu dengan
biblioterapi. Yaitu membaca dan bercerita,
topic cerita mengandung nilai teladan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian Perawat (eISSN: 2829-8713), Vol 1 No 2, November 2022/ page 75-79 79
Eka Adimayanti - Biblioterapi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah

REFERENSI
Adimayanti. E & Siyamti.D. (2020). Terapi Bermain Kemenkes, (2014). Pemantauan Pertumbuhan,
English Games Untuk Meningkatkan Perkembangan dan Gangguan Tumbuh
Kemampuan Kognitif Anak Prasekolah. Jurnal Kembang Anak.
Pengabdian Kesehatan. ISSN: 2614-3593
(Print) and 2614-3607 Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Anita, Yus., (2012). Model Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyasa, (2012).Implementasi Kurikulum, Panduan
Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Dewi, R.C., Oktiawati, A., & Saputri, L.D. (2015). Teori
dan Konsep Tumbuh Kembang : Bayi, Toddler, Mutiah, D. (2012). Psikologi Bermain Anak Usia Dini.
Anak, dan Usia Remaja. Yogyakarta : Nuha Jakarta: Prenada Media Group
Medika.
Pardeck, J.T., & Pardeck, J.A. (1994). Bibliotherapy: a
Gale, A.U., & Austin, B.D. (2003). Professionalism’s clinical approach for helping children. New
challenges to professional counselors York: Gordon and Breach Science Publishers.
collective identitiy. Journal of Counseling &
Development, 81(1), 3-10. Perdani, Admi P. (2013). Peningkatan Keterampilan
Sosial Melalui Metode Bermain Permainan
Goddard, A. T. (2011). Children's Books for Use in Tradisional Pada Anak Tk B. Jurnal
Bibliotherapy. Journal Pediatric Health Care, Pendidikan Usia Dini Volume 7 Edisi 2,
57-61 November 2013

Hazliansyah, (2013). Psikologi Ridha, H Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan


Perkembangan.Bandung: Remaja Rosda Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karya.
Seriati, N.N. & Hayati, N. (2012). Permainan
Hurlock, E. B. (1978). Child Development. Singapore: Tradisional Jawa Gerak dan Lagu untuk
McGraw-Hill Menstimulasi Keterampilan Sosial Anak Usia
Dini. Jogjakarta: UNY
Istanti, P. Y. (2008). Perbedaan Keterampilan Sosial
antara Anak yang Bermain dengan Permainan Suryaningsih, Mulyana, dan Mulyati. (2019).
yang Bersifat Soliter dengan Anak yang Pengaruh Biblioterapi Terhadap
Bermain dengan Permainan yang Bersifat Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah
Kooperatif. Semarang: Perpustakaan Unika Di Ra Al-Hidayah Kecamatan Buahdua
Kabupaten Sumedang. Vol. 1 No. 2 Juli 2019 :
98-106 e-journal.stikessatriabhakti.ac.id

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai