Anda di halaman 1dari 17

KEKERASAN KOGNITIF DAN HATE CRIME

PADA ANAK USIA DINI DI TK/PAUD KOTA AMBON

Cognnitive Violence and Hate Crime in Early Children


in TK/PAUD Ambon City

Ainun Diana Lating


Fakultas Uswah IAIN Ambon
*) Email : diana_lating@yahoo.co.id

ABSTRACT

Cognitive development not only affects the child's understanding of the physical world, but the social world as well.
Children at the age of 5 to 7 years is a golden age for the child. In fact many children at the age of 5 to 7 years in the
city of Ambon now preoccupied by various kinds of tutoring. Cognitive violence in early childhood is a cognitive
development in preoperational stage forced to think at a concrete operational stage. The condition of early child who
attended school in kindergarten in Ambon city, as much as 33% (2,409 PD) followed private lesson, not only one, but
two, three tutoring. Result of research that not all students who follow private lessons or classical tutoring do hate
crime, as much as 11% (265 PD). Hate crime is a hate speech.

Key word: cognitive violence; hate crime; early children

ABSTRAK

Perkembangan kognitif tidak hanya mempengaruhi pemahaman anak terhadap dunia fisik, tapi juga dunia sosial. Anak-
anak di usia 5 sampai 7 tahun merupakan masa keemasan bagi anak. Sebenarnya banyak anak-anak di usia 5 sampai 7
tahun di kota Ambon sekarang asyik dengan berbagai macam tutoring. Kekerasan kognitif pada anak usia dini adalah
perkembangan kognitif pada tahap pra operasi yang dipaksakan untuk berpikir pada tahap operasional yang konkret.
Kondisi anak usia dini yang bersekolah di taman kanak-kanak di kota Ambon, sebanyak 33% (2.409 PD) mengikuti
pelajaran privat, tidak hanya satu, tapi dua, tiga les. Hasil penelitian bahwa tidak semua siswa yang mengikuti pelajaran
privat atau les klasik melakukan kebencian, sebanyak 11% (265 PD). Kebencian yang membenci adalah ucapan yang
membenci.

Kata kunci: kekerasan kognitif; kejahatan kebencian; anak-anak dini

A. Latar Belakang manusia, terutama untuk Pendidikan Anak Usia


Kelahiran bukanlah awal kehidupan, Dini yang berkaitan langsung dengan proses
melainkan interupsi dalam pola perkembangan pembelajaran di sekolah.
yang dimulai pada saat pembuahan1. Itulah Guru sebagai tenaga kependidikan yang
saatnya ketika individu harus melakukan bertanggung jawab melaksanakan interaksi
peralihan dari lingkungan intern di dalam rahim edukatif di dalam kelas, perlu memiliki
ke dunia di luar tubuh ibu. Kognitif merupakan pemahaman yang mendalam tentang
salah satu aspek penting dari perkembangan perkembangan kognitif peserta didiknya. Dalam
1 bekal pemahaman tersebut, guru akan dapat
Elizabeth B. Hurlock, 2005. Child
Development. Sixth Edition. Diterjemahkan oleh, Med. memberikan layanan pendidikan atau
Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih, dengan
judul: Perkembangan Anak. Jilid. 1 (Jakarta: Erlangga), h. melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai
84.

33| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
dengan kemampuan kognitif peserta didik yang Dengan demikian dapat dipahami bahwa
dihadapinya. perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
Perkembangan kognitif sama halnya perkembangan peserta didik yang berkaitan
sejumlah aspek perkembangan lainnya, dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua
kemampuan kognitif anak juga mengalami proses psikologis yang berkaitan dengan
perkembangan tahap demi tahap menuju bagaimana individu mempelajari dan
kesempurnaannya. Secara sederhana, memikirkan lingkungannya. Perkembngan
kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai akhirnya mencapai suatu diferensiasi yang
kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks semakin tinggi (motorik yang semula kasar
serta kemampuan melakukan penalaran dan menjadi makin halus, hal ini juga berlaku bagi
2
pemecahan masalah . Dengan berkembangnya bahasa)4.
kemampuan kognitif ini akan memudahkan Sebelum Piaget, pandangan psikologi
anak menguasai pengetahuan umum yang lebih terhadap perkembangan kognitif anak
luas, sehingga anak mampu menjalankan didominasi oleh perspektif (sudut pandang)
fungsinya dengan wajar dalam interaksinya biologi maturasi, yang memberikan bobot
dengan masyarakat dan lingungan sehari-hari. hampir sepenuhnya pada komponen “alam” dari
Mendengarkan, berbicara, membaca, perkembangan, dan oleh perspektif lingkungan
menulis dan mengembangkan kecakapan belajar, yang memberikan bobot hampir
akademis lainnya bergantung pada system sepenuhnya pada komponen “pengasuhan.”
kognitif. System kognitif mengandalkan input Sebaliknya, Piaget berfokus pada interaksi
sensoris dan berfungsinya perhatian, antara kemampuan maturitas alami anak dan
pemrosesan informasi, dan beberapa subsistem interaksinya dengan lingkungan. Piaget
memori secara memadai untuk mengonstruksi memandang anak sebagai partisipan aktif di
pengetahuan dan kecakapan3. Yang juga dalam proses perkembangan ketimbang sebagai
penting, system kognitif berfungsi paling baik resipien aktif perkembangan biologis atau
jika system-sistem lain, emosional, social, fisik, stimuli eksternal.
atau reflektif tidak bersaing menarik perhatian. Pada sekitar usia 2 tahun, anak mulai
Jika system-sistem cenderung bersaing dan menggunakan bahasa. Kata, sebagai symbol,
bukan bekerja sama, maka pembelajaran secara dapat mewakili benda, dan suatu benda dapat
drastic akan menurun. menjadi symbol benda lain. Jadi dalam

2 4
Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan F.J. Monks, A.M.P. Knoers & Siti Rahayu
Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h. 96 Haditono, 2004. Psikologi Perkembangan Pengantar
3
Baharuddun, 2009. Pendidikan & Psikologi dalam berbagai-bagiannya (Yogyakarta: Gadjah Mada
Perkembangan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), h. 191 University Press, 2004), h. 211

34| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
permainan seorang anak berusia 3 tahun jumlah air tetap dipertahankan walaupun
mungkin memperlakukan tongkat seperti kuda dituang dari gelas tinggi ke gelas pendek.
dan menungganginya dan berlari-lari di Perkembangan kognitif bukan hanya
sekeliling rumah, sebuah kotak kayu dapat mempengaruhi pemahaman anak tentang dunia
menjadi mobil, sebuah boneka menjadi ayah fisik, tetapi dunia social pula. Karena
dan boneka lain menjadi anak. Walaupun anak pemahaman peraturan moral dan social adalah
usia 3 dan 4 tahun dapat berpikir dalam penting dalam semua masyarakat, peneliti
pengertian simbolik, kata-kata dan bayangannya tertarik kepada bagaimana anak menjadi
masih belum terorganisasi secara logis. memahami peraturan tersebut. Peneliti skeptic
Piaget dalam David menyebut stadium bahwa pengaruh orangtua adalah kuat dalam
perkembangan kognitif antara 2 sampai 7 tahun perkembangan pemahaman tersebut. Peneliti
sebagai praoperasional, karena anak masih menduga bahwa pemahaman anak tentang
masih belum memahami aturan atau operasi peraturan moral dan social harus menyesuaikan
tertentu. Suatu operasi adalah kebiasaan mental dengan tingkat perkembangan kognitif secara
untuk memisahkan, mengkombinasikan, dan keseluruhan.
mentransformasikan informasi secara mental Anak pada usia 5 sampai 7 tahun
5
dan logis . Sebagai contohnya, jika air dituang merupakan masa keemasan bagi anak tersebut,
dari gelas yang tinggi sempit ke gelas yang sehingga anak mulai mengembangkan
pendek dan lebar, orang dewasa tahu bahwa minatnya, mulai mengeksplorasi
jumlah air tidak berkurang mereka dapat pegetahuannya, mulai keluar dari lingkungan
membalikan transformasi di pikiran mereka, dalam rumah ke lingkungan luar rumah.
mereka dapat membayangkan menuangkan air Contohnya anak mulai bermain dengan anak
kembali dari gelas pendek ke gelas tinggi, tetangga yang usianya sebaya maupun dua
dengan demikian mendapatkan kembali keadaan tahun di atasnya ataupun dua tahun di
awal. Dalam stadium praoperatif perkembangan bawahnya.
kognitif, pemahaman anak tentang reversibilitas Namun kebanyak anak-anak pada usia 5
dan operasi mental lain masih belum ada atau sampai 7 tahun sekarang disibukan oleh
lemah. Sebagai akibatnya, menurut Piaget, anak berbagai macam les. Ketika orangtua mulai
praoperasional masih belum mendapatkan mendaftarkan anaknya untuk masuk ke Sekolah
konservasi. Mereka gagal untuk mengerti bahwa Dasar (SD) atau sekolah setingkatnya, orangtua
dihadapkan dengan mengisi formulir yang salah

5
satu aitemnya adalah: Apakah putra/putri anda
David Elkind,. 2008. Six Psychological Studies
Jean Piaget, Ed. Revisi (London: University of London pernah mengikuti les? Les apa sajakah yang
Press), h. 68

35| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
diikuti ? ada orangtua yang mengisi: anak saya Kondisi anak usia dini yang bersekolah
pernah dan sedang mengikuti les matematika, pada TK/PAUD di kota Ambon, 33% (2.409
les membaca, les bahasa Inggris, les sempoa, les PD) mengikuti les-les privat, bukan hanya satu
tari, les karate, les menggambar dan lain-lain6. les saja, melainkan ada beberapa anak yang
Table.1. Kota Ambon memiliki 87 TK/PAUD mengikuti 2 sampai 3 les. Anak usia dini sudah
Jumlah Jumlah memiliki bibit-bibit dominasi, monovoli, tidak
Terdaftar
TK/PAUD Peserta Didik
menghargai hak orang lain, tidak menghormati
Kandepag 14 950
Dinas Pend 84 6.350 guru atau orang lain, cenderung mem-bully, dan
Jumlah 98 7.300 hate crime. Korban dari hate crime beberapa
Data: September 2017. Kandepag & Dikor Kota
Ambon
anak yang memiliki ketakutan berlebihan, untuk

Kekerasan kognitif pada anak usia dini berbicara di depan teman yang lain bahkan di

adalah perkembangan kognitif yang berada pada depan sekelompok orang. Indikasi meningkat

stadium praoperasional dipaksakan untuk apabila anak dibesarkan tidak secara baik dan

berpikir pada stadium operasional konkrit. benar dikhawatirkan anak tersebut akan tumbuh

Contohnya pada usia bermain, bersosialisasi dan berkembang tidak normal, dan tingkah laku

dengan teman, berfantasi, bermain permainan hate crime akan berlanjut. Tidak semua anak

tradisional (gici-gici, enggo lari, lompat tali, didik yang mengikuti les privat ataupun les

dll) dan (bertindak seperti super hiro dalam film klasical melakukan hate crime, dari 33% peserta

kartun) tidak bisa dirasakan karena anak didik, 11% (265 PD) adalah pelaku hate crime7.

disibukan dengan berbagai macam kegiatan Setiap anak memiliki keunikan yang

akademik seperti les-les dan lain-lain. berbeda-beda, dan memiliki pertumbuhan dan

Keprihatian dengan rendahnya perkembangan yang berbeda-beda pula. Ada

pendidikan bermuatan pembentukan karakter, anak yang mengalami jalan duluan baru

moral dan social pada anak usia dini di kemudian bisa berbicara, ada juga sebaliknya,

Indonesia pada umumnya dan di kota Ambon bisa berbicara duluan baru kemudian bisa

pada khusunya. Pendidikan di Indonesia berjalan. Jika anak “dipaksakan

(Maluku/Ambon) lebih cenderung mengejar otaknya””mengalami kekerasan kognisi”

kecerdasaan akademik/ inteligensi dari pada disibukan dengan berbagai les, maka

kecerdasan yang memiliki ketrampilan social, kemungkinan anak tersebut mengalami

emosi, budaya, dan keagamaan. gangguan pada moral dan social. Sebagai
contoh, anak tersebut sering menyebut teman

6
Ainun Diana Lating, Observasi dan Investigasi,
7
di MIT As-Salam Ambon, tanggal 26 Maret - 3 April Ainun. 2017. Penelitian di TK/PAUD Kota
2017 Ambon

36| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
lainnya dengan sebutan (hate crime) bodoh, les, sehingga waktu bermain anak lebih sedikit
mencemo‟oh, menjauhkan dia dari teman-teman bahkan tidak ada, dan waktunya habis untuk
main, yang mengakibatkan anak (korban) itu belajar. Anak si A suka dibandingkan dengan
menyendiri, sedih, tidak mau pergi sekolah, anak si B, si C dst, kondisi anak yang ikut les,
perasaan dikucilkan, perasaan malu, tidak ada yang terpaksa, nangis, tidak suka, anak
memiliki kepercayaan diri, bahkan walaupun tersebut dimarahi, dibentak. Jadi anak usia dini
anak tersebut mengetahui pelajarannya tapi dia dipaksakan untuk berpikir secara akademis anak
tidak mau atau takut untuk mengerjakannya. usia 10 sampai 12 tahun.
Hate crime adalah perasaan benci, tidak Contoh kasus, pada buku paket
suka, bahkan ekpresi kebencian itu dikeluarkan pembelajaran Fiqih untuk kelas 5 di salah satu
dengan kata-kata atau bahasa oleh orang yang sekolah terpadu di kota Ambon, materinya
merasa dominasi, atau orang kulit putih, atau tentang hubungan suami istri, sperma, haid,
mayoritas, atau orang memiliki otoritas kepada yang menurut hemat peneliti tidak sesuai
kaum minoritas, kulit hitam, kelas social rendah dengan usia perkembangan anak didik. Baik
dan lain-lain. Dan persolan ini sudah banyak secara kognitif, social dan komunikasi social.
muncul di kalangan anak-anak usia dini, yang Anak usia dini yang memiliki
seharusnya mereka harus hidup secara normal ketrampilan kognitifnya melebihi teman-teman
sesuai dengan perkembangan kognisinya. seusianya indikasi meningkat munculnya hate
B. Fokus Kajian crime yang berdampak negative kepada korban
Orangtua yang mempunyai status bahkan pelaku hate crime itu sendiri. Hal ini
ekonomi tengah dan atas merasa bahwa yang membuat peneliti tertarik untuk
kegiatan les adalah suatu kegiatan yang wajib mengadakan penelitian tentang kekerasan
diikuti oleh anak-anak mereka. Bahkan orangtua kognitif dan hate crime di kalangan anak usia
yang kerja kantoran, pulang sore bahkan malam, dini. Anak usia dini pada penelitian ini
merasa sungguh sibuk dengan pekerjaan mereka khususnya anak usia 4 sampai 7 tahun yang
sehingga mereka lebih percaya anak-anaknya berada di TK/PAUD kota Ambon. Berdasarkan
ikut les sebagai tempat aman jika tidak bersama focus kajian tersebut muncullah beberapa
mereka. Bukan saja bagi orangtua yang kerja pertanyaan sebagai berikut:
kantoran, orangtua yang bekerja sebagai 1. Bagaimana terjadinya kekerasan
pengusaha ataupun pedagang juga sama halnya kognitif dan hate crime pada anak usia
dengan orangtua kantoran di atas. dini di PAUD Kota Ambon ?
Anak usia dini 4 sampai 7 tahun sudah 2. Bagaimana dampak kekerasan kognitif
sekolah ditambah dengan ikut berbagai macam dan hate crime terhadap perkembangan

37| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
social, moral dan keagamaan pada anak b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti
usia dini dan kelanjutan hidupnya? lain, yang akan melaksanakan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian penelitian sejenis.
Penelitian dengan judul “Kekerasan c. Memperkaya khasanah ilmu
Kognitif dan Hate Crime Anak Usia Dini Di pengetahuan.
TK/PAUD Kota Ambon (Psikologi 2.2 Aspek Metodologi
Perkembangan Kognisi) ” memiliki tujuan dan a. Penelitian ini diharapkan dapat
manfaat, dan akan dijelaskan berikut: memberi kontribusi dalam dunia
1. Tujuan Penelitian pendidikan berkaitan dengan tahap-
Telah diuraikan mengenai kekerasan tahap perkembangan kognitif. Salah
kognitif anak usia dini di atas, agar para satu tugas perkembangan kognitif
orangtua, dan pendidik terhindar dari pada masa anak usia dini secara
perbuatan kekerasan kognitif dan hate normal dan sebagaimana mestinya.
crime pada anak usia dini. Anak usia b. Memberikan pemahaman secara
dini merupakan anak yang memiliki empiris mengenai dampak kekerasan
daya rekam, daya ingat dan peniru ulung kognitif terhadap perkembangan
apa yang dilakukan, dikatakan oleh moral dan social anak usia dini.
pihak orangtua dan guru. Sehingga anak 2.3 Aspek Praktis
dapat tumbuh dan berkembang secara a. Hasil penelitian diharapkan dapat
optimal. menjadi acuan bagi berbagai pihak
2. Manfaat Penelitian dalam mengembangkan pendidikan
Manfaat yang diharapkan dalam yang memperhatikan keseimbangan
penelitian ini adalah: antara perkembangan kognisi dan
2.1 Aspek Teoritis moral serta social anak usia dini
a. Bagi peneliti, untuk pengembangan sehingga dapat mencapai tugas
keilmuan dosen pada mata kuliah perkembangan sosial secara optimal
psikologi perkembangan, dan sesuai tahap usianya.
sebagai tambahan ilmu pengetahuan b. Menjadi inspirasi bagi siapapun
tentang perkembangan kognitif anak yang memiliki kepedulian kepada
usia dini dan tumbuh serta anak-anak, kepada remaja untuk
berkembang di sekolah-sekolah melakukan upaya dalam melindungi
favorit, atau sekolah-sekolah unggul dan menyelamatkan generasi muda
di kota. bangsa ini dari hate crime.

38| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
D. Jenis Studi mendalam dalam rangka pengembangan
Penelitian ini menggunakan kualitatif ilmu-ilmu sosial8.
interaktif jenis studi kasus. Studi kasus memiliki Studi kasus merupakan suatu penelitian
keunikan atau keunggulan tersendiri dalam yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan
kancah penelitian sosial. Secara umum studi sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program,
kasus memberikan akses atau peluang yang luas kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu
kepada peneliti untuk menelaah secara yang terikat oleh tempat, waktu dan ikatan
mendalam, detail, intensif dan menyeluruh tertentu. Sehingga studi kasus juga adalah suatu
terhadap unit sosial yang diteliti. Itulah penelitian yang diarahkan untuk menghimpun
kekuatan utama sebagai karakteristik dasar dari data, mengambil makna, memperoleh
9
studi kasus. Secara lebih rinci studi kasus pemahaman dari kasus tersebut .
mengisyaratkan keunggulan-keunggulan E. Penelitian Terdahulu
berikut: Data terbaru Biro Penyelidiki Federal
1. Studi kasus dapat memberikan informasi AS (FBI) menyebutkan, kejahatan kebencian
penting mengenai hubungan antar (hate crime) naik dari 5. 479 menjadi 5. 850
variabel serta proses-proses yang kasus tahun lalu, sementara kejahatan bermotif
memerlukan penjelasan dan pemahaman kebencian terhadap warga muslim naik ke
yang lebih luas. tingkat tertinggi sejak 2001. Warga New York
2. Studi kasus memberikan kesempatan melakukan unjuk rasa agar Kejahatan
untuk memperoleh wawasan mengenai Kebencian terhadap Minoritas dihentikan saat
konsep-konsep dasar parilaku manusia. pemakaman Imam Maulama Akonjee dan Thara
Melalui penyelidikan intensif peneliti Uddin yang ditembak tewas di Queens, New
dapat menemukan karakteristik dan York 15 Agustus 2016 lalu.
hubungan-hubungan yang (mungkin) Badan Penyelidikan Federal Amerika
tidak diharapkan/diduga sebelumnya; FBI hari senin 14 Nopember 2016 melaporkan
3. Studi kasus dapat menyajikan data-data bahwa kejahatan bermotif kebencian terhadap
dan temuan-temuan yang sangat berguna warga minoritas tahun 2015 naik 7%. Insiden
sebagai dasar untuk membangun latar yang menarget warga Muslim bahkan naik pesat
permasalahan bagi perencanaan 67%.
penelitian yang lebih besar dan
8
Burhan Bungin, 2005. Analisis Data Penelitian
Kualitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), h. 23
9
Nana Syaodih Sukmadinata, 2009. Metode
Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), h. 64

39| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
Kejahatan bermotif kebencian naik dari F. Kajian Teori
5. 850 kasus tahun 2014 menjadi 5. 979 kasus 1. Konsep Dasar Kekerasan Kognisi dan
tahun 2015. Sebaliknya kejahatan bermotif Hate Crime
kebencian terhadap warga Muslim naik dari 154 a. Teori Kognisi Anak anak usia dini
kasus tahun 2014 menjadi 257 kasus tahun Jean Piaget
2015. Menurut para aktivis dan pakar Psikolog Swiss terkenal, Jean Piaget,
Muslimmeningkatnya kejahatan kebencian menekankan bahwa remaja secara aktif
disebabkan meningkatnya Islamphobia atau mengkonstruksikan dunia kognitif mereka
ketidaksukaan atau prejudice terhadap Islam, sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke
reaksi terhadap serangan terror di Amerika dan dalam pikiran mereka dari lingkungan. Piaget
Eropa. menekankan bahwa anak usia dini
FBI mendefinisikan “hate crime” menyesuaikan pikiran mereka dengan
sebagai pelanggaran criminal yang sebagian memasukan gagasan-gagasan baru, karena
atau secara keseluruhan dilatarbelakangi oleh tambahan informasi akan mengembangkan
status sesungguhnya atau penilaian atas status pemahaman11. Piaget juga percaya bahwa
seseorang atau sekelompok orang, misalnya ras manusia melewati empat tahapan dalam
dan etnis, agama, disabilitas, orientasi seks, memahami dunia. Setiap tahapan berhubungan
gender dan identitas gender10. dengan umur tertentu dan terdiri dari cara
Penelitian oleh NengYumnun tentang berpikir yang berbeda. Cara yang berbeda dalam
Pengaruh perilaku Salah pada Anak terhadap memahami dunialah yang membuat satu tahap
perkembangan anak usia sekolah 6-12 tahun di lebih maju dari pada tahap yang lain.
Desa Parungseah Sukabumi tahun 2010, Mengetahui lebih banyak informasi tidaklah
menjelaskan bahwa bertambahnya kemampuan membuat berpikir anak lebih maju, karena
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kognisi anak berbeda secara kualitatif dalam
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat tahap yang satu dibandingkan dengan tahap
diramalkan sebagai hasil dari proses yang lain.
pematangan (termasuk perkembangan emosi, Piaget membagi tahap berpikir menjadi
intelektual, tingkah laku). empat tahap yaitu12: 1). Tahap sensorimotorik,
yang berlangsung dari lahir sampai kira-kira
usia 2 tahun, anak mengkonstruksi pemahaman
mengenai dunia dengan mengkoordinasikan

10 11
Vaoindonesia.com, diakses tanggal 20 April David Elkind, 2008. Ibid., h. 69
12
2017 Desmita. 2009. Ibid., h. 100

40| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
pengalaman sensoris (seperti melihat dan Sejumlah ahli psikologi juga
mendengar) dengan tindakan fisik, motorik. 2). menggunakan istilah thinking atau pikiran ini
Tahap praoperasional yang berlangsung dari untuk menunjuk pengertian yang sama dengan
kira-kira usia 2 – 7 tahun, anak mulai cognition (kognisi), yang mencakup berbagai
mereprestasikan dunia dengan kata-kata, citra aktivitas mental, seperti penalaran, pemecahan
dan gambar-gambar. Pikiran simbolik sudah masalah, pembentukan konsep-konsep, dan
lebih dari sekedar hubungan sederhana antara sebagainya.
informasi sensoris dan aktivitas sik. 3). Tahap b. Aspek-aspek Perkembangan Anak
operasional konkret yang berlangsung dari kira- Masa perkembangan anak meliputi lima
kira usia 7 sampai 11 tahun, anak dapat periode sebagai berikut:
melakukan operasi dan penalaran logis, (1) Periode pra natal (sejak konsepsi
menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang sampai kelahiran) sebelum
penalaran dapat diaplikasikan pada contoh kelahiran, perkembangan langsung
khusus atau konkret. 4). Tahap operasional dengan sangat cepat, khususnya
formal yang terjadi antara usia 11 dan 15 tahun, dalam perkembangan fisiologis dan
individu bergerak melebihi dunia pengalaman meliputi perkembangan seluruh
yang aktual dan konkret, dan berpikir lebih struktur tubuh.
abstrak serta logis. (2) Periode infasi (sejak lahir sampai
Dalam kamus psikologi karya Drever, 10-40 hari) periode bayi yang baru
dijelaskan bahwa kognisi adalah istilah umum dilahirkan disebut newborn atau
yang mencakup segenap mode pemahaman, newnatus. Dalam periode ini bayi
yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, secara menyeluruh harus
13
penilaian dan penalaran . Ada juga penjelasan menyesuaikan diri dengan
lain bahwa kognisi adalah konsep umum yang lingkungan yang benar-benar baru
mencakup semua bentuk pengenalan, termasuk di luar tubuh ibunya. Pada periode
di dalamnya mengamati, melihat, ini untuk sementara pertumbuhan
memperhatikan, memberikan, menyangka, tidak bertambah
membayangkan, memperkirakan, menduga, dan (3) Masa bayi (sejak usia 2 minggu – 2
menilai. Secra tradisional, kognisi ini tahun) pada awalnya bayi benar-
dipertentangkan dengan konasi (kemauan) dan benar tidak berdaya. Sedikit demi
dengan afeksi (perasaan). sedikit ia belajar untuk
mengendalikan otot-ototnya,
13
Drever, Kamus Psikologi, 2008 (Yogyakarta: sehingga dengan demikian ia dapat
UGM Press), h. 245

41| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
bergerak sendiri, perubahan ini tubuh anak mulai mengalami
disertai dengan meningkatnya perubahan menjadi tubuh orang
penolakan untuk memperlakukan dewasa. Perkembangan anak
seperti bayi dan keinginan yang merupakan hasil proses pematangan
makin meningkat untuk tidak (perwujudan potensi yang bersifat
bergantung pada orang lain. herediter) dan hasil proses belajar
(4) Mada anak-anak (sejak usia 2 tahun (perkembangan sebagai hasil usaha
– masa remaja), periode ini biasanya dan latihan)14.
dibagi menjadi dua bagian yaitu: Kognitif merupakan kemampuan
(a) Masa kanak-kanak awal (sejak internal yang terorganisasi yang dapat
usia 2 tahun – 6 tahun), periode membantu anak didik dalam proses belajar,
ini merupakan masa pra sekolah proses berpikir, memecahkan masalah dan
atau masa kehidupan mengambil Keputusan15. Kapabelitas yang
berkelompok, anak pada masa mengatur cara bagaimana anak didik mengelola
ini berusaha untuk menguasai belajarnya, ketika mengingat-ingat, dan
lingkungannya dan mulai berpikir, ia juga merupakan proses pengendali
belajar untuk mengadakan atau pengatur pelaksana tindakan. Kognitif
penyesuaian sosial. mempengaruhi perhatian anak didik terhadap
(b) Masa kanak-kanak akhir (sejak stimulus-stimulus, skema penyusun sandi yang
usia 6 – 13 tahun untuk anak dilakukan didik, dan tumpukan “tumpukan”
perempuan dan 14 tahun anak informasi yang disimpan dalam ingatan.
laki-laki). Dalam periode ini Kepasitas ini juga mempengaruhi kognisi anak
terjadi kematangan seksual dan didik dalam mencari dan menemukan kembali
anak mulai memasuki masa hal-hal yang disimpan dan dalam
remaja. mengorganisasi respon. Gagne menyatakan
(5) Masa pubertas (sejak usia 11 tahun bahwa kerja kognisi itu serupa dengan perilaku
– 16 tahun). Masa ini merupakan pengelolaan diri. Skiner dan perilaku
16
masa-masa yang tumpang tindih, 2 matemagenik dari Rothkopf.
tahun tumpang tindih dengan awal Gagne dan Briggs dalam Santrock
masa remaja- masa puber ini menyatakan suatu contoh kerja kognisi ialah
berkisar usia 11 – 15 tahun pada
14
anak perempuan dan 11 – 16 tahun John W. Santrock. Live Span Development
(Dalas: University of Texas Press, 1995),.h. 91
15
pada anak laki-laki. Pada masa ini 16
Ibid,. h. 95
Ibid,. h. 98

42| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
proses inferensi atau induksi. Pengalaman membuatnya dan dari apa Ia buat. sementara itu
dengan obyek-obyek, dan disitu seseorang manusia dapat mengetahui sesuatu yang telah
berusaha memperoleh penjelasan mengenai dikontruksinya von Glasersfeld. vico
suatu gejala tertentu menghasilkan induksi. menyebutkan bahwa pengetahuan selalu
sebagai contoh, setelah mengamati gaya menunjukkan kepada struktur konsep yang
sebatang besi berani terhadap paku, siswa dibentuk dan pengetahuan tidak lepas dari orang
mungkin mengamati adanya gaya tarik ini (obyek) yang tahu18. Sebaimana yang telah saya
terhadap benda-benda lain ,seperti serbuk besi. utarakan di atas bahwa kontrukvisme
Bila pengamatan ini menimbulkan inferensi dikembangkan luas oleh Jean Piaget, ia dikenal
tentang “gaya magnet”, maka anak didik seseorang psikolog, pada akhirnya lebih tertarik
tersebut telah melakukan suatu strategi yang pada filsafat kontruktivisme dalam proses
disebut induksi, manakala diaplikasikan strategi belajar. Ia menjelaskan tentang seseorang
ini menjadi kapabilitas baru yang siap dalam teori perkembangan intelektual19.
digunakan sebagai strategi untuk menghadapi Menurut Wadsworth teori
situasi-situasi lainnya.17 perkembangan ientelektual Piaget dipengaruhi
Strategi kognitif lahir berdasarkan oleh keahliannya dalam bidang biologi. Titik
paradigma konteks, teori meta kognitif. Menurut sentral teori Jean Piaget adalah perkembangan
von Glasersfeld pengertian kontruktif kognitif pikiran secara alami dari lahir sampai dewasa,
muncul pada abad ini dalam tulisan Mark menurut Piaget untuk memahami teori ini kita
Baldwin yang secara luas diperdalam dan harus paham tentang asumsi-asumsi biologi
disebarkan oleh Jean Piaget. Namun, kita maupun implikasi asumsi-asumsi tersebut dalam
telusuri lebih jauh, gagasan pokok mengartikan pengetahuan20. Tujuan teori ini
kontruktivisme sebenarnya sudah dimulai oleh adalah menjelaskan mekanisme dan proses
Giambatissta Vico, seorang epistemology dari dengannya bayi dan kemudian anak
Italia .dialah cikal bakal kontruktivisme. Pada berkembang menjadi individu yang dapat
tahun 1710, vico telah mengungkapkan “ bernalar dan berpikir menggunakan hipotesa.
Tuhan adalah pencipta alam semesta dan Asumsi dasar yang melandasi deskripsi
manusia adalah tuan dari pencipta ” dalam buku demikian ialah pengertian Piaget mengenai
De Antiquissima italurum Sapientia. Dia perkembangan intelek dan konsepsinya tentang
menjelaskan bahwa tuhan yang tau tentang hakikat kecerdasan.
seluk beluk alam semesta, karena Dia yang
18
Ibid, h. 16.
17 19
H. Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Partini, S. Psikologi Perkembangan, 2006
Berbasis Kompetensi (Jakarta: GP Press Group, 2012), h. (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta) h. 96.
20
8 Ibid,. h. 100

43| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
Kecerdasan juga membentuk struktur pemecahan, dan memilih pemecahan
kognitif yang di perlukan dalam mengadakan masalah yang paling efektif.
penyesuaian dengan lingkungan21. Misalnya, c. Keterampilan Pengambilan Keputusan
anak-anak yang masih kecil sering mengatakan d. Keterampilan individu dalam
bahwa dua jajaran benda tidak sama banyaknya menggunakan proses berpikirnya untuk
jika jajaran yang satu lebih panjang ketimbang memilih suatu keputusan yang terbaik,
lainnya. Untuk memperoleh pemahaman yang dari beberapa pelihan yang ada melalui
benar mengenai hakikat situasi (banyak barang pengumpulan informasi, perbandingan
tidak bergantung pada pengaturan ruangnya) kebaikan dan kekurangan dari setiap
perlu di lakukan rekonstruksi pada pemikiran alternatif, analisis informasi, dan
22
anak . Anak harus meninggalkan pengambilan keputusan yang terbaik
ketergantungannya pada pengisyarat berdasarkan alasan-alasan yang rasional.
konsteltual, seperti panjangnya jajaran, sebagai e. Keterampilan Berpikir Kritis
petunjuk bagi kesamaan jumlah. Hasilnya ialah f. Keterampilan individu dalam
pembentukan oleh anak struktur internal yang menggunakan proses berpikirnya untuk
baru tentang hitungan banyaknya objek. menganalisa argumen dan memberikan
Paradigma konstruktivisme oleh Jean Piaget interprestasi berdasarkan presepsi yang
melandasi timbulnya strategi kognitif, disebut benar dan rasional, analisis asumsi bias
teori meta cognition. Meta cognition merupakan dari argumentasi, dan interprestasi logis.
keterampilan yang di miliki oleh siswa-siswa g. Keterampilan Berpikir Kreatif 23
dalam mengatur dan mengontrol proses h. Keterampilan individu dalam
berpikirnya. Menurut Presseisen meta cognition menggunakan proses berpikirnya untuk
meliputi empat jenis keterampilan, yaitu: menghasilkan gagasan yang baru,
a. Keterampilan Pemecahan Masalah kontruktif berdasarkan konsep-konsep
b. Keterampilan individu dalam dan prinsip-prinsip yang rasional
menggunakan proses berpikirnya untuk maupun peresepsi, dan intuisi individu.
memecahkan masalah melalui Keterampilan-keterampilan di atas ini
pengumpulan fakta-fakta, analisis saling terkait antara satu dengan yang lainnya,
informasi, menyusun berbagai alternatif dan sukar untuk membedakan, karena
keterampilan-keterampilan tersebut terintegrasi.
21
Ibid,. H. 101
Kadang-kadang pada saat yang bersamaan
22
Monks, FJ., Knoer, Psikologi Perkembangan
23
Pengantar ke dalam Berbagai bagiannya. 1999. Cetakan H. Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran
Ke-Duabelas. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Berbasis Kompetensi (GP Press Group, Ciputat 2012),
Prees), h. 35. hal 5

44| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
tatkala seorang menggunakan strategi jauh lebih banyak dari yang mampu kita respon.
kognitifnya untuk memecahkan masalah, maka Para psikolog kognitif menganggap proses
dia menggunakan keterampilan untuk belajar jauh lebih kompleks disbanding formasi
memecahkan masalah, mengambil keputusan pasif hubungan stimulus baru respon25. Anak
,berpikir kritis, dan berpikir kreatif. yang mengalami kekersan kognitif sering
c. Teori Hate Crime mengalami depresi, tidak percaya diri, suhu
Hate crime mempunyai arti adalah tubuhnya panas, karena terjadi abnormalitas
menyakiti individu atau kelompok dengan kognitif. Serangkaian kognitif tertentu sebagai
perasaan benci atau tidak suka yang penyebabnya, yaitu, perasaan tidak berdaya
berlebihan. Pola-pola perilaku kebencian yang menguasai individu. Seseorang penderita
dengan teman sebaya dan orang dewasa depresi memiliki skema negative menunjukan
muncul selama tahun awal-awal masa sekolah. pada kita bahwa orang tersebut memiliki
Istilah hate crime baru muncul ketika peristiwa pikiran-pikiran yang membuatnya tertekan26.
warga New York melakukan unjuk rasa agar Namun. Pola pikir semacam itu
Kejahatan Kebencian terhadap Minoritas sebenarnya merupakan bagian dari diagnose
dihentikan saat pemakaman Imam Maulama depresi. Hal yang membedakan dalam paradigm
Akonjee dan Thara Uddin yang ditembak tewas kognitif adalah pikiran memiliki situasi kausal,
di Queens, New York 15 Agustus 2016 lalu. Di pikiran dianggap menyebabkan fitur lainnya
Indonesia sendiri istilah hate crime baru muncul dari suatu gangguan, seperti kesedihan.
di 2017 ketika peristiwa sekelompok 2. Pendidikan Anak usia Dini dalam
masyarakat mengucapkan kebencian kepada Islam
komunitas Ahmadiyah. Hate crime adalah Beberapa point yang harus diperhatikan
tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu dalam pendidikan anak:
individu atau kelompok dalam bentuk 1. Pendidikan intelektual
provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada 2. Pendidikan akhlak
individu atau kelompok yang lain dalam hal 3. Pendidikan tanggung jawab
berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, 4. Pendidikan pergerakan islam.
gender, cacat, orientasi seksual, Islam mengajarkan melalui kitabnya Al-
24
kewarganegaraan, agama, dan lain-lain Qur‟an dalam berbagai surat tentang pendidikan
Setiap saat kita dibombardir dengan pada anak usia dini adalah:
berbagai macam stimulus dalam jumlah yang
25
Gerald C. Davison, John M. Neale, Ann M.
Kring. Abnormal Psychology. 2014. Diterjemahkan
24
Diakses 2017. Noermalasari Fajar. Ed. 9 (Jakarta: Rajawali Pres), h. 73
26
http//www.legislation.gov.uk/2003 Ibid., h. 77

45| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
1. Berbuat baik pada orangtua Qur‟an untuk berbuat baik kepada mereka, dan
Surat Lukman (31) ayat 14-19 bersyukur kepada Allah yang menciptakan kita
melalui perantara keduanya dan bersyukur pula

‫ه‬
ٍ ‫وَوَصَّيْىَباإلِ ْوسَبنَ بِىَاِلدَيْهِ حَمَلَتْ ُه أُمُّهُ وَهْىًب عَلَي وَ ْه‬ kepada kedua orang tua yang senantiasa
melimpahkan kasih sayangnya kepada kita
ُ‫َي ال َمصِيْز‬
َّ ‫ك إِل‬
َ ‫شكُزْلِي وَلِىَاِلدَ ْي‬
ْ ‫نا‬
ِ ‫ه َأ‬
ِ ‫وَ ِفصَبلُ ُه فِي عَبمَ ْي‬
sebagai seorang anak.
Nilai pendidikan yang harus kita ambil
“Dan kami wasiatkan kepada manusia (agar
yaitu bagaimana cara untuk mempergauli kedua
berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
orang tua baik mereka sudah lanjut usia yang
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
dalam pemeliharaan kita.
lemah yang bertambah-tambah, dan
Q. S. Lukman[31] Ayat 15
menyapihnya dalam usia dua tahun.
‫وِان جبهداك على ان تشزك بي مبليس لك به علم فال‬
Bersyukurlah kepadaku dan bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. ‫تطعهمب وصبحبهمب في الدويبمعزوفب واتبع سبيل مه‬
Hanya kepada Aku kembalimu”. (Q.S. Lukman .‫اوبة الي ثم الي مزجعكم فبوبئكم بمبكىتم تعملىن‬
: 14).27 Terjemahnya: “Dan jika keduanya memaksamu
Menurut sebagian para ulama, ayat untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
diatas bukanlah bagian pengajaran Lukman yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
kepada anaknya. Ia disisipkan Al-qur‟an untuk maka janganlah engkau mematuhi keduanya,
menunjukkan betapa penghormatan dan dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
kebaktian kepada kedua orang tua yang baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
menempati posisi kedua setelah pengagungan kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kepada Allah SWT. Dan kita diperintahkan kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa
untuk berbakti kepada kedua orang tua, yang telah kamu kerjakan.”28
sebagaimana dalam Q.S. Al-an‟am (96) ayat Setelah ayat lalu menekankan tentang
151 yang menyatakan: “katakanlah pentingnya berbuat baik kepada orang tua, maka
(Muhammad), marilah aku bacakan apa yang dalam ayat diatas dinyatakan pengecualian
diharamkan tuhan kepadamu. Janganlah untuk mentaati perintah kedua orangtua. Ayat
memprsekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat ini berkenaan Sa‟ad bin Malik. Sa‟ad bin Malik
baik kepada ibu bapak……dst. (Al-an‟am[6]: mengatakan, “aku sangat mencintai ibuku. Saat
151). Maka untuk itulah kita diperintahkan aku masuk islam ibuku tidak setuju dan berkata,
„anakku, kau pilih salah satu, kamu tinggalkan
27
Muhammad Shohib. 2007. Qur‟an dan
Terjemahnya (Kepala Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an)
28
Jakarta., h.. 412 Muhammad Shohib, Ibid,.

46| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
Islam atau aku tidak akan makan sampai aku ِ‫يَبأَيُّهَباّلَذِيىَآمَىُىاقُىاأَوْ ُفسَكُمْىَأَهْلِيكُمْىَبرًاوَقُىدُهَبالىَّبسُىَالْح‬
mati. Aku bertekad untuk tetap memeluk Islam. ‫شدَادٌلَب َي ْعصُىوَبللَّهَمَبأَمَزَهُمْىَيَ ْفعَلُى‬
ِ ‫ظ‬
ٌ ‫جَب َر ُةعَلَيْهَبمَلَب ِئكَ ٌتغِلَب‬
Namun ibuku malaksanakan ancamannya
َ‫وَمَبيُؤْمَزُون‬
selama tiga hari tiga malam. Aku bersedih dan
Terjemahannya: “Hai orang-orang yang
berkata, „ibu, jika ibu memiliki seribu jiwa
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
(nyawa) dan satu persatu meninggal, aku akan
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
tetap dalam Islam. Karena itu terserah ibu mau
manusia dan batu; penjaganya malaikat-
makan atau tidak, akhirnya ibuku pun luluh dan
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mau makan kembali.” (H.R. at-Tabrani).
mendurhakai Allah terhadap apa yang
Nilai-nilai pendidikan yang bias kita
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
ambil jika dikaitkan dengan Al-qur‟an surah
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
lukman ayat 15: sebagai berikut:
Ayat enam diatas menggambarkan
1. Peran orangtua bukanlah segalanya,
bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula di
melainkan terbatas dengan peraturan dan
rumah. Kedua orangtua bertanggung jawab
norma-norma ilahi.
terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-
2. Dalam dunia pendidikan, pendidik tidak
masing sebagaimana masing-masing
mendominasi secara mutlak, tidak semua
bertanggungjawab atas kelakuannya.
harus diterima oleh anak didik
Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk
melainkan anak didik perlu memilah
menciptakan satu rumah tangga yang diliputi
yang benar berdasarkan nilai-nilai
oleh nilai-nilai agama serta dinaungi oleh
Islamiyah. Yaitu merujuk pada Al-
hubungan yang harmonis. Anak adalah aset bagi
qur‟an dan As-sunnah.
orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak
3. Dalam persoalan keduniaan, kita harus
tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Banyak
mematuhi kedua orang tua dan berbakti
orang tua “salah asuh” kepada anak sehingga
atau memberikan haknya, namun kalau
perkembangan fisik yang cepat diera globalisasi
persoalan aqidah tidak seharusnya kita
ini tidak diiringi dengan perkembangan mental
mengikuti.
dan spiritual yang benar kepada anak sehingga
Selanjutnya pada ayat yang lain Allah
banyak prilaku kenakalan-kenalakan dilakukan
SWT melalui RasulNya menjelaskan dalam
oleh anak.
Qur‟an Surat (66) At-Tahrim ayat 6, tentang
Sebagai orang tua yang proaktif kita
lindungilah keluarga dari perbuatan jahat:
harus memperhatikan benar hal-hal yang
berkenaan dengan perkembangan sang buah

47| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
hati, amanah Allah. Rasulullah juga c. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
memeberitahu betapa pentingnya / Urgensi ia belajar rendah diri
mendidik anak sejakdini, dalam hadits d. Jika anak dibesarkan dengan
Rasulullah SAW : penghinaan, ia belajar menyeasali diri
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan e. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia
fitrah, maka hanya kedua orang tuanyalah yang belajar menahan diri
akan menjadikannya seorang yahudi atau f. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia
seorang nasrani atau seorang belajar menghargai
majusi”. (HR.Bukhari) g. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik
perlakuan, ia belajar keadilan
Dari hadits di atas jelaslah bahwa setiap h. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
bani adam yang terlahirkan di dunia ini dalam ia belajar menaruh kepercayaan
keadaan fitrah (dalam keadaan islam), karena i. Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
sesungguhnya setiap bani adam sebelum ia ia belajar menyenangi diri
terlahirkan ke dunia (masih dalam kandungan), Jika anak dibesarkan dengan kasih
ia sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak cinta dalam kehidupan.
disembah kecuali Allah Subhanallahu wa Ta‟ala DAFTAR PUSTAKA
dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Andreou. E. Bully/VictimProblemsandTheir
Subhanallahu wa Ta‟ala. Sedangkan yang Association
menjadikan anak itu menjadi seorang yahudi, withPsychologicalConstructsin 8-to 12-
nasrani, dan majusi melainkan itu semua karena year oldGreekSchoolchildren,
peranan dari kedua orang tuanya. AggressiveBehavior. (New York:
Dan untuk lebih menambah pengetahuan Guilford, 2003)
kita, saya akan mengutip pernyataan ilmuwan Arnett,J.J. Adolescent Strom and Stress., Ed. 5
pendidikan Dorothy Law Nolte yang pernah (American: Reconsidered Psychologist)
menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan Atwater, E. Psychology of Adjustment, (New
lingkungannya. Lengkapnya adalah sebagai York: Prentice Hall Inc, 2003)
berikut: Baharuddin, H. Pendidikan dan Psikologi
a. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia Perkembangan, Cet. I (Yogyakarta: Ar-
belajar memaki Ruzz Media, 2009)
b. Jika anak dibesarkan dengan Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif,
permusuhan, ia belajar berkelahi Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

48| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018
dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:
Kencana, 2008)
Carlson Neil R. & William Buskist, Psychology
The Sceince of Behavior. 5th ed.
(Amerika, Boston: Allyn and Bacon,
1997)
Efendi, Agus, Revolusi Kecerdasan Abad 21:
Kritik MI, EI, SQ, & Successful
Intelligence atas IQ (Bandung: Alfabeta,
2005)
Elkind, David. Six Psychological Studies Jean
Piaget, Ed. Revisi(London: University
of London Press, 2008
Demita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009)
Hurlock, Elizabeth. Development Psychology
(Calofornia: Erlyin and Bacon, 1994)
Hurlock, Elizabeth. Child Development, Alih
Bahasa. Meitasari Tjandrasa & Muslichah
Zarkasih (Jakarta: Erlangga, 2005).

49| Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial | Vol. 11, No. 02 | Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai