Anda di halaman 1dari 18

NAMA HARI KIAMAT

Dosen Pengampu

Disusun Oleh Kelompok 5 ( Lima ) :

NAMA NIM
Kresvi Anggun 1730202179
Kurnia Ningsih 1730202178
Lis Merianti 1730202186

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2018
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tujuan pembuatan makalah ini semata-mata hanya untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah “TAFSIR”, serta untuk memperluas pengetahuan kita
tentang hari akhir dan di mana kita dapat memahami apa yang disebut hari
akhir serta macam-macam hari akhir.
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman
kepada hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah
hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku
seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang
dalam hatinya.

Hari Akhir dimulai dari pembahasan tentang alam kubur karena


peristiwa kematian sebenarnya merupakan kiamat kecil (Al-Qiyamah As
Sughra), dan juga karena orang-orang yang sudah meninggal dunia telah
memasuki bagian dari proses Hari Akhir yaitu proses transisi dari kehidupan
di dunia menuju kehidupan di Akhirat. Alam transisi tersebut dinamai dengan
Alam Barzakh.

Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa


menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk.
Begitu juga sebaliknya. Qada dan qodar merupakan ketentuan atau ketetapan
dari Allah SWT sehingga kita tidak dapat mengubah ketentuan tersebut.

2. Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian keimanan kepada hari akhir?
b. Macam-macam nama hari akhir akhir?
c. Apa Hikmah percaya kepada hari akhir?

1
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Keimanan Kepada Hari Akhir

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, hari kiamat diartikan
sebagai hari berakhirnya kehidupan ini yang ditandai dengan kehancuran bumi
dan benda angkas bersamaan dengan dibangkitkannya kembali orang-orang yang
telah meninggal untuk di adili perbuatannya yang sudah-sudah. Yaum al-
Qiyamah ( ) adalah hari kebangkitan seluruh umat manusia dari
Adam hingga manusia terakhir. Yaum al-Qiyamah secara bahasa berarti “ hari
kebangkitan umat”, terdiri dari 3 suku kata, yaitu : yaum ( ) = Hari, masa
atau periode , Qiyam ( ) =Tegak, bangkit,berdiri, Ummah ( ) =
Umat,bangsa.1

Kiamat adalah peristiwa dahsyat yang menguncangkan, yang kelak pasti akan
terjadi dan tidak diragukan lagi. Hari itu merupakan pemisah atau pembatas
antara kehidupan dunia dan akhirat, atau hari yang mengakhiri zaman yang
terbatas, yaitu kehidupan dunia, lalu mengizinkan datangnya zaman baru yang
tidak akan berakhir. Bisa juga dikatakan, suatu zaman ketika Allah mengizinkan
untuk mengakhiri kehidupan di alam yang luas ini ( dengan bumi dan lamgitnya
yang bberla[is tujuh beserta apa-apa yang ada di dalamnya) baik yang kita ketahui
atau tidak.

Dari pengertisn diatas dapat disimpulkan bahwa hari kiamat merupakan hari
berakhirnya kehidupan dunia serta dibangkitkannya kembali manusia sudah
meninggal, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

1
Makruf Jamhari, 2012. Pendidikan Agama Islam di SMP dan SMA untuk Guru. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.

2
Ayat-Ayat tentang Hari Kiamat
Surat Al-Qari’ah ( 101) ayat 1-11

Artinya : 1) Hari kiamat 2) Apakah hari kiamat itu ? 3)Tahukan kamu


apakah hari kiamat itu? 4) Pada hari itu manusia adalah seperti anai-
anai yang bertebaran, 5)Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan, 6) Dan adapun orang-orang yang berat timbangan
kebaikkannya 7) maka dia berada dalam kehidupan memuaskan.8)Dan
adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikkannya. 9)Maka
tempat kebalikannya adalah neraka Hawiyah. 10) Tahukan kamu apakah
neraka Hawiyah itu ? 11) Yaitu api yang sangat panas.

Tafsirannya :

Surah Al-Qari’ah adalah surat Makiyyah. Ia adalah surah berkenaan


aqidah, yakni keyakinan kepada perkara-perkara sami’iyat ( Hari Akhir ). Al-
Qari’ah merupakan salah satu nama hari kiamat. Dinamakan surah al-Qari’ah
karena pada pemulaan surah ini, Allah mencetuskan rasa gerund an takut
tentang hari kiamat, kata-kata Al-Qari’ah menyarankan makna bunyi ledakan
yang menggemparkandan menggentarkan hati dengan peristiwa-peristiwa
yang dasyat. Ia mengetuk dan menggugah hati manusia agar takut
menghadapi hari kiamat. Ia merupakan salah satu peringatan dan berita gerun
yang tidak ada tolak bandingnya.

Surah al-Qari’ah membicarakan tentang kedahsyatan hari


kiamat,pristiwa-pristiwa yang berlaku di dalamnya dan kesudahannya. Ia

3
menayangkan satu pemandangan hari kiamat. Pemandangan yang
ditanyangkan disini ialah pemandanga yang huru-hara dan kemusnahan yang
berlaku kepada manusia dan gunung-gunung. Pada hari itu, umat manusia
kelihatan seolah-olah mahkluk yang amat kecil walaupun mereka ramai, Allah
juga menyatakan tentang pembalasan segala amalan manusia serta keadaan
mereka yang tergolong kepada dua kumpulan.2

Ia adalah peringatan kepada orang-orang islam yang berakal untuk


setiap masa bersedia bagi menghadapi hari tersebut dengan bekal iman dan
amal yang soleh. Apabila membaca surah ini, orang-orang beriman akan
merasa gemetar terhadap hari kiamatyang sangat hebat dan dahsyat yang
dipenuhi dengan segala kepayahan kengerian dalam suasana yang huru-hara.

Tafsir Surah Al-Zalzalah


Surah Az-Zalazalah ayat 1-8

Artinya : 1) Apa bila bumi di guncangkan dengan guncangan yang


dahsyat. 2) dan bumi telah mengeluarkan beban berat yang di
kandungnya. 3)dan manusia bertanya “ Apa yang terjadi pada bumi
ini ?”.4) pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. 5) karena
sesunguhnya Tuhanmu telah memerintahkan ( yang demikian itu )
padanya. 6) pada hari itu manusia keluar dari kuburnya berkelompok-
kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan perbuatannya. 7)
maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia

2
Rahim Husni,2000. Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II. Jakarta : Departemen Agama RI.

4
akan melihat balasannya.8)dan barang siapa mengerjakan kejahtan
seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.
Imam Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin
Jubair yang menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan , yaitu firmannya “
Dan mereka memberikan makanan yang disukaiNya” (Qs. Al-Insaan, 8).
Orang-orang muslim pada saat itu berpendapat, bahwa mereka tidak akan
mendapatkan pahala apapun jika memberikan sesuatu dalam kadar yang
sedikit.

“ Apabila bumi digunakan dengan guncangannya, dan bumi telah mengeluarkan


beban-beban beban beratnya, dan manusia bertanya: “Apa (yang terjadi) baaginya?”
Kata idza digunakan al-Qur’an untuk sesuatu yang pasti akan terjadi, berbeda dengan
kata in yang biasa digunakan untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi, dan berbeda pula
dengan lau yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang mustahil akan terjadi. Dengan
demikian ayat diatas mengisyaratkan kepastian terjadinya guncangan bumi yang diuyraikan
ini.3
Pengulangan kata al-ardh/bumi pada ayat kedua mengisyaratkan bahwa guncangan
dan pengeluaran isi perut bumi itu terjadi di seluruh wilayah bumi tanpa kecuali, dan ini
adalah salah satu yang membedakan antara guncangan atau gempa yang terjadi selama ini
karena gempa tersebut hanya terjadi pada wilayah terbatas dari bumi ini.
Kata auha terambil dari kata wahy/wahyu yang antara lain berarti memberi isyarat
yang cepat. Dari sini, ia juga diartikan dengan memerintahkan. Digunakannya dari kata
wahyu disini-menurut sementara ulama-bertujuan mengisyaratkan perbedaan keadaannya
antara penciptaan bumi pertama kali dan kehancurannya kali ini.
Kata laha yang digunakan sesudah kata auha berbeda dengan surah an-nahl [16]: 68
yang menggunakan kata ila sesudah kata auha. Dalam surah an-nahl itu, kata tersebut
mengandung arti yaZlaha karena yang dimaksud di sini adalah perintah yang demikian tegas
dan cepat. Ada juga yang berpendapat bahwa objek kata auha tidak disebut, yaitu malaikat,
sehingga ayat di atas bagaikan menyatakan: Dia, yakni Allah, mewahyukan kepada malaikat
menyangkut bumi agar berguncang.
Kata yashdur berarti keluar dari suatu tempat berkumpul, baik untuk kembali ke
tempat semula maupun untuk menuju ke tempat yang lain. Thabathaba’i memahami ayat
tujuh di atas dalam arti manusia seluruhnya berpencaran, dari padang Padang Mahsyar
3
Rahim Husni,2000. Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II. Jakarta : Departemen Agama RI.

5
menuju ke kediaman-kediaman mereka di surga atau ke neraka, berbeda dengan pendapat
mayoritas ulama sebagaimana penulis kemukakan di atas. Jika kita
memahaminyasebagaimana pemahaman Thabathaba’i itu, untuk melihatnya amal-amal
mereka berarti untuk melihat dan memperoleh balasan amal mereka, yakni surga atau neraka.
“Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan
melihatnya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah sekali pun,
niscaya dia akan melihatnya pula.”
Kata dzarrah ada yang memahaminya dalam arti semut yang kecil pada awal
kehidupannya atau kepala semut. Ada juga yang menyatakan dia adalah debu yang terlihat
berterbangan di celah cahaya matahari yang masuk melalui lubang atau jendela. Sebenarnya
kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terkecil sehingga, apa pun makna
kebahasaannya, yang jelas adalah ayat ini menegaskan bahwa manusia akan melihat amal
perbuatannya sekecil apa pun amal itu.
Kata yarah (u) terambil dari kata ra’a yang pada mulanya berarti melihat dengan
mata kepala. Tetapi, ia digunakan juga dalam arti mengetahui. Sementara ulama
menjelaskan bahwa jika anda ingin memahaminya dalam arti melihat dengan mata kepala
maka yang terlihat itu adalah tingkat-tingkat dan tempat-tempat pembalasan serta
ganjarannya, dan bila memahaminya dalam arti mengetahui maka objeknya adalah balasan
dan ganjaran amal itu.4
Kata ‘amal yang dimaksud di sini termasuk pula niat seseorang. Amal adalah
penggunaan daya manusia dalam bentuk apa pun. Manusia memiliki empat daya pokok.
Daya hidup, yang melahirkan semangat untuk mengahdapi tantangan; daya pikir, yang
menghasilkan ilmu dan teknologi; daya kalbu, yang menghasilkan niat, imajinasi, kepekaan,
dan iman; serta daya fisik, yang melahirkan perbuatan nyata dan keterampilan.

C. Macam-macam Hari Kiamat

1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra bearti kismat kecil, misalnya kematian seseorang. Ini terdapat
dalam QS. Al-Imran:185.

4
Rahim Husni,2000. Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II. Jakarta : Departemen Agama RI.

6
Dari arti ayat diatas menyatakan bahwa setiap makhluk hidup khususnya
manusia akan mengalami kematian dan pada hari itu juga akan ditentukan akan
krmatian dan pada hari itu juga akan ditentukan akan masuk kemana setelah hidup
dunia akan masuk surga atau neraka.5

2. Kiamat Kubro

Kiamat kubro adalah kiamat besar atau kehancuran alam semesta dengan segala
isinya. Maka Alqur'an yang mulia menetapkan kalau seseorang itu telah ditetapkan
siksanya di hari kiamat, sungguh beratnya. Siksaan itu pasti siksaan yang sangat berat
dipikul oleh manusia dan manusia tidak akan tahan menjalaninya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hari kiamat merupakan hari
berakhirnya kehidupan dunia serta dibangkitkannya kembali manusia sudah
meninggal, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa istiah lain yang berkenaan dengan


Hari Akhir/ Nama-nama hari akhir yaitu :
b. Yawm al-Din yaitu hari agama dimana balasan dan amal semua makhluk
ditunaikan seperti dalam al-fatihah/1:4
c. Al-Yawm al-Akhir (Hari Yang Terakhir) seperti dalam al-Baqarah/2:232
d. Al Yawm al-Qiyamah seperti dalam al-NIsa/4:87
e. Al-Yawm al-Hasyr, semua makhluk berkumpul seperti dalam
Yunus/10:45
f. Al-Sa’ah yang merujuk pada konsep waku seperti dijelaskan dalam al-
Hijr/15:85

5
Shihab M. Quraish, 2002, Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati

7
g. Yawm al-Hasrah yaitu hari penyesalan bagi mereka yang tidak berlaku
baik di dunia seperti dalam Maryam/19:39
h. Yawm al-Ba’ats yakni kebangkitan manusia setelah kematian dalam al-
Rum/30:56
i. Yawn al-Fashl atau hari keputusan semua amal perbuatan manusia akan
dihitung dan dibalas seperti dalam al-Shaffat/37:21
j. Yawm al-Hisab yaitu hari perhitungan dimana allah menghisab semua
amalan manusia dalam kehidupan dunia seperti al-Shad/38:36
k. Yawm al-Talaq yaitu hari pertemuan antara Adam dengan anak cucunya
serta hamba dengan hamba yang lainnya seperti dalam al-Mu’min/40:15
l. Yawn al –Azifah yaitu hari yang menyesakkan hati bagi mereka yang
lalai di dunia seperti dalam al-mu’min/40: 18
m. Yawm al-tanad yaitu hari yang penuh dengan suara panggilan, ahli surga
memanggil ahli neraka dan begitu pula sebaliknya seperti al-
mu’min/40:32
n. Dar al-qarar, di mulainya kekalan bagi mereka yang beramal baik seperti
dalam al-mu’min/40: 45
o. Dar al-qhuldi, tempat tinggal kekal disiapkan sebagai balasan sebagai
mana dalam Fushshilat/41: 28
p. Yawm al-jam’i yaitu hari berkumpulnya semua makhluk untuk
mendapatkan perhitungan dan balasan seperti dalam al-syura/42:7
q. Yawm al-wa’id yaitu hari dimana ancaman adalah nyata sebagai mana
dalam Qaf/50:20.6
r. Yawm al-khulud yaitu hari di mulainya kehidupan yang kekal abadi di
mana orang mukmin kekal di surga dan orang kafir kekal di neraka
seperti di dalam Qaf/50:34
s. Yawm al-khuruj atau hari keluar dari kubur menuju kehidupan
selanjutnya dalam Qaf/50:42.
6
Jamhari Makruf, Pendidikan Agama Islam di SMP dan SMA untuk Guru… Hlm. 57-58

8
t. Al-waqi’ah yaitu hari kejadian besar yang benar-benar terjadi seperti
dalam al-waqa’ah/56:1
u. Yawm al-taqabun yaitu hari dimana kesalahan ditampakkan seperti dalam
al-thagabun/64:9
v. Al-haqq yaitu hari kebenaran tentang janji maupun ancamannya seperti
dalam al-haqqah/69:1-2
w. Al-tammah al-khubra yaitu hari yang penuh dengan kengerian dan malah
petakah yang sangat dahsyat ketika sangkakalah di tiupkan kedua kalinya
seperti dalam al-Nazi’ah/79:34
x. Al-sakhkhah yaitu hari yang penuh dengan suara yang memekakkan
telingah yang dapat membuat tuli seseorang karena di tiupnya sangkakala
pertama kali seperti di gambarkan dalam Abasa/80:33
y. Al-ghasyiyah yaitu hari pembalasan bagi semua makhluk dalam al-
ghasyiyah/88:1
z. Al-qari’ah yaitu hari yang penuh kengerian dan huruk pikuk yang
menggetarkan hati setiap manusia seperti dalam al-Qari’ah/101:1-3. 7

Hari kiamat ada dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra :
1. Kiamat sugra
Kiamat sugra artinya kiamat kecil. Kiamat sugra sering terjadi di
sekitar kita, contohnya kematian, bencana alam, atau musibah lainnya.
Allah menurunkan itu sebagai pelajaran atau teguran kepada manusia agar
tidak berbuat dosa dan segera bertobat untuk tidak mengulangi dosa yang
pernah dilakukan. Setiap makhluk yang hidup di alam ini pasti akan
menemui kematian atau kepunahan, sebab tidak ada makhluk yang
mungkin abadi. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an yang
artinya:

7
Jamhari Makruf, Pendidikan Agama Islam di SMP dan SMA untuk Guru… Hlm. 59

9
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. (Q.S. Ali Imran : 185).

Bagi manusia yang telah meninggal dunia sebelum datangnya kiamat


kubra semua arwahnya di alam barzah sebagaimana telah dijelaskan dalam
Q.S. Al Mukminun : :99-100 yang Artinya :
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : ‘’Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan’’. Sekali-kali tidak sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja, Dan di hadapan mereka ada
dinding sampai hari mereka dibangkitkan.8

Di alam barzah, roh setiap manusia menyaksikan gambaran amal


perbuatannya di dunia dan balasannya kelak, sehinnga orang-orang kafir
berseru minta dikembalikan lagi ke dunia untuk beramal saleh serta
beriman kepada Allah SWT, namun Allah menyatakan tidak mungkin
akan dikembalikan lagi.9

2. Kiamat kubra
Kiamat kubra artinya kiamat besar. peristiwa berakhirnya seluruh
kehidupan di alam semesta, disertai dengan peristiwa hancurnya seluruh
alam semesta. Peristiwa tersebut adalah bencana alam yang paling luar
biasa dari yang pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada tempat untuk
8
Muchsan, Akidah Akhlak Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (Bogor : Yudhistira, 2015) hlm. 17
9
Husni Rahim, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II… hlm. 109

10
bersembunyi dan menghindar dari peristiwa itu.10 Kapan datangnya kiamat
kubra tiada yang tahu siapapun, namun Allah sebenarnya membuat
berbagai tanda-tanda. Apabila telah terdapat tanda-tanda hal itu
menunjukkan hari kiamat/hari akhir telah dekat. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam Al Qur’an surat Muhammad ayat 18 yang artinya :
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)
kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya
telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka
kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?

Dalam hadits diceritakan bahwa jibril bertanya kepada Rasulullah


SAW tentang tibanya hari akhir/kiamat.
Pertanyaan Jibril :

Artinya :
‘’Berikanlah kepada saya tanda-tandanya…”
Rasulullah menjawab :

Artinya :
Apabila hamba sahaya (budak) wanita melahirkan tuhannya, dan apabila
kau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin,
serta para pengembala kambing hidup bermegah-megahan dalam gedung
yang besar-besar. (H.R. Ibn Majah).11

10
Muchsan, Akidah Akhlak Kelas V Madrasah Ibtidaiyah…hlm. 18
11
Husni Rahim, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II… hlm. 109

11
Waktu terjadinya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Tidak
ada satu pun makhluk yang mengetahui waktu terjadinya hari kiamat. Para
Malaikat dan Rasulullah SAW. Pun tidak mengetahuinya. Namun,
Rasulullah SAW Memberitahukan tanda-tanda terjadinya hari kiamat. Di
antara tanda-tanda terjadinya hari kiamat itu adalah seperti berikut :
a) Munculnya dajjal
b) Terbitnya matahari dari sebelah barat
Hal ini terjadi karena planet-planet sudah tidak beredar sesuai dengan
garisnya masing-masing akibat kerusakan yang dialami dari masa ke
masa. Demikian pula bumi dalam beredar mengelilingi matahari
sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Artinya :
Dari Abu Hurairah berkata : Aku mendengar rasulullah SAW bersabda
: “Tidak akan tiba hari akhir itu sehingga matahari terbit dari tempat
terbenamnya. “ (H.R. Ibnu Majah).
c) Turunnya Nabi Isa a.s.
d) Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
e) Ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil.12

Terjadinya peristiwa hari akhir dimulai terjadinya perubahan secara


merata seluruh alam semesta dengan segala isinya. Pada hari ini terjadilah
peristiwa dahsyat yaitu gempa bumi, bumi retak, pecah, segala isinya
keluar hancur berantakan. Gempa ini terus berlangsung semakin dahsyat
sehingga gunung berguguran dan bertebaran bagaikan bulu-bulu, atau
kapuk ditiup angin berhamburan, makhluk yang masih hidup pada saat itu
kebingunan apa yang mesti mereka lakukan.

12
Muchsan, Akidah Akhlak Kelas V Madrasah Ibtidaiyah…hlm. 19

12
Inilah yang terjadi pada hari akhir/kiamat, sebagaiman Allah SWT
telah memberitahukan dalam Al-Qur’an yaitu dalam surat At Takwir
ayat :1-6 dan 11 yang artinya:13
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan
apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang
bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang
liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap. (Q.S At Takwir :
1-6)
dan apabila langit dilenyapkan (Q.S. At Takwir :11)

Semua makhluk yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, rusak,


binasa, hancur lebur dan musnah seluruhnya tidak ada yang tertinggal,
kecuali hanya Allah SWT tetap hidup dan tidak akan rusak selama-
lamanya.
Kemudian Allah SWT menciptakan alam akhirat dan seluruh makhluk
yang sudah mati akan dibangkitkan lagi, dan keadaan ini dikenal dengan :
1) Yaumul Baats (Hari bangkit) dari kubur
Pada hari itu manusia, sejak dari manusia pertama sampai paling akhir
di bumi, dibangkitkan dari kuburnya. Hal ini adalah kekuatan Allah
yang harus diimani dan diyakini.
Allah telah mengutus rasul-rasul pada umatnya menerangkan
tentang kebenaran datangnya hari akhir, demikian pula janjiNya
bahwa manusia akan dibangkitkan lagi. Dengan firmanNya dalam
suart An Nahl ayat 38 yang artinya :
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang
sungguh-sungguh: ‘’Allah tidak akan membangkitkan orang yang
mati’’, (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah membangkitkannnya),

13
Husni Rahim, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas… hlm. 112

13
sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui (Q.S. An Nahl : 38).

2) Yaumul Hasyr (Hari berkumpul)


Semua manusia dibangkitkan kembali/dihidupkan, mereka di
kumpulkan di suatu tempat yang disebut ‘’mahsyar’’. Waktu
dibangkitkan, orang-orang merasa seolah-olah bangun dari tidur dan
tidak ada satupun yang ketinggalan, utuh sebagaimana waktu hidup di
dunia. Sebagaiman firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya :14
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris,
sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami
menciptakan kamu pada kali yang pertama : bahkan kamu
mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi
kamu waktu (memenuhi) perjanjian. (Q.S. Al Kahf ayat : 48).

3) Yaumul Hisab (Perhitungan)


Setelah dihidupkan dan dikumpulkan di padang “mahsyar” untuk
dihisab yaitu : perhitungan semua amalan manusia. Amalan baik
maupun amalan jahat atau buruk yang telah dilakukan selama
hidupnya di alam dunia. Sebelum dihisab mereka diberi tahu dahulu
tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan di dunia walaupun
mereka telah lupa. Allah berfirman dalam Al Qur’an yang artinya :
Pada hari ketiak mereka dibangkitkan Allah semuanya lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu. Padahal mereka
telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
(Q.S. Al Muyaadilah ayat : 6).

14
Husni Rahim, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas… hlm. 113-114.

14
4) Yaumul Mizan (ditimbang)
Manusia sering lupa atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari
selalu didampingi oleh malaikat Rakib dan Atid, sehingga mereka
cenderung melakukan hal-hal yang tidak baik.
Pada hari itu catatan amal perbuatan manusia yang baik maupun
yang jelek bukunya akan dibagi-bagikan atau diperlihatkan kepada
masing-masing orang. Selanjutnya semua amal perbuatan manusia
waktu di dunia tersebut ditimbang dengan teliti dan adil sehinga tidak
aka nada seorangpun yang merasa dirugikan. Sebagaimana Allah telah
berfirman dalam Al Qur’an yang artinya :
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan
itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)
nya. Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat
perhitungan (Q.S. Al Anbiya :47).
2. Hikmah percaya kepada hari akhir
a. Menyadari semua makhluk akan rusak dan kaan ada kehidupan yang abadi
di akhirat.
b. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan
menerima balasan dari Allah SWT.
c. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya
d. Memberikan ketenangan dan ketentraman, dengan kepasrahan dan
kesabaran serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan
dan kejahatan akan dibalas dengan azab.
e. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan
dunia dan lebih mengutamakan kepentingan akhirat.15

15
https://id.scribd.com/document/362913328/3-iman-kepada-hari-akhir-1-doc. Diakses pada
hari Senin, 24 September 2018, pukul 04.10 WIB.

15
d. PENUTUP
Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Baldi anggara,

16
Shihab M. Quraish, 2002, Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati

Makruf Jamhari, 2012. Pendidikan Agama Islam di SMP dan SMA untuk
Guru. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Rahim Husni,2000. Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam SLTP Kelas II.
Jakarta : Departemen Agama RI.

Muchsan, 2015. Akidah Akhlak Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Bogor :


Yudhistira.

Muchsan, 2015. Akidah Akhlak Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah. Bogor :


Yudhistira.

17

Anda mungkin juga menyukai