Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

CARA PERAWATAN PERAWATAN PERALATAN


BOGA (PERSIAPAN)

Oleh:

Muhammad Wigar Firjatullah


Puput Mega Ningtyas
Uswatun Hasanah

Universitas Negeri Malang


Fakultas Teknik
Program Studi Pendidikan Tata Boga
Offering b
September 2018
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada
Allah SWT, karena atas bimbingan-Nyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah Makalah
yang berjudul “Perawatan Peralatan Persiapan”.
Yang kedua solawat serta salam tetap terucarahkan kepada manusia mulia yang di
jaga Allah dari segala kesalahan yaitu rosullullah Muhammad SAW. Yang membebaskan
manusia dari pengahambaan manusia kepada manusia menuju penghambaan kepada Allah
semata, membebaskan manusia dari kedzolima Agama menuju keadilan islam dan
membebaskan manusia dari kesempitan dunia menuju keapangan akhirat
Makalah ini berisi tentang definisi peralatan persiapan, tujuan perawatan persiapan,
dan cara perawatan peralatan persiapan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan
makalah ini.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca. Aamiin.

Malang , 20 September 2018

Penyusun
Daftar Isi
Cover…………………………………………………........................i
Kata Pengantar………………………………………….....................ii
Daftar Isi………………………………………………......................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang………………………………………….….1
B. Rumusanmasalah……………………………………….…1
C. Tujuan penulisan…………………………………………..1
Bab II Pembahasan
A. Definisi peralatan persiapan……………………………….2
B. Tujuan perawatan……………………………………….....2
C. Cara perawatan
a.) Perawatan alat ukur…………………………………….3
b.) Perawatan pengecil ukuran………………………….....17
c.) Perawatan wadah wadah……………………………….
Bab III Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………….....
DaftarRujukan…………………………………………………………
Bab I
Pendahuluan

LatarBelakang
Dalam persiapan sebelum memasak kita harrus mengetahui apa saja yang ahrus di
siapkan dan bagai mana cara perawatan alat yang kita gunakan Alat persiapan merupakan
alat-alat yang digunakan untuk mempersiapkan bahan makanan sebelum diolah. Proses
persiapan bahan sebelum diolah adalah: mengukur bahan agar sesuai resep, mengupas,
memotong, dan menghancurkan bahan, serta menempatkan bahan yang telah dipersiapkan
pada wadah-wadah.
Perawatan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapatditerima dan diinginkan.
Dari pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan
yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkanhasil/kondisi yang disepakati.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagai mana cara perwatan pada peralatan
masak.
Akhirnya, semoga pembahasan kami berikut ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

RumusanMasalah
1. apa yang di maksud dengan alat persiapan ?
2. apa tujuan perawatan alat ?

TujuanPenulisan
1. untuk menjelaskan apa itu alat persiapan.
2. Untuk menjelaskan apa itu perawatan alat.
Bab II
Pembahasan

A. DefinisiPeralatanPersiapan
Alat persiapan adalah alat-alat yang digunakan untuk mempersiapkan bahan makanan
sebelum diolah. Proses persiapan bahan sebelum diolah adalah: mengukur bahan agar sesuai
resep, mengupas, memotong, dan menghancurkan bahan, serta menempatkan bahan yang
telah dipersiapkan pada wadah-wadah.

B. TujuanPerawatanPeralatanBoga
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapatditerima dan diinginkan.
Dari pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan
yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkanhasil/kondisi yang disepakati.

Dalam dunia tata boga, hal yang yang tak kalah penting yaitu merawat peralatan
masak kita. Merawat peralatan boga atau dapur adalah penting agar peralatan kita selalu
bersih, tidak mudah rusak dan akan selalu awet untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Merawat yang benar berarti menggunakan sesuai petunjuk , selalu menjaga


kebersihannya, memperbaiki secara benar, dan menyimpannya dengan benar, serta
menghindari hal-hal yang harus dihindarkan sesuai saran yang tertera pada manualnya/ pada
lampiran buku petunjuk pemakaiannya.

Dalam prakteknya perawatan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra
perawatan dan perawatan pencegahan. 

a. Perawatan sebelum dioperasikan (pra-perawatan)

Perawatan peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin
peralatan agar dapat beroperasi dengan efektif. Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat
rencana perawatannya. Perawatan dapat berupa jadwal pembersihan, pengganti, pelumasan
dan uji coba peralatan tanpa beban.

Peralatan yang baru dihidupkan hendaknya tidak langsung dibebani.Peralatan dibiarka
n hidup beberapa menit, sementara itu diadakan itu pengecekan pada bagian tertentu. Apabila
tidak ada kelainan , barulah peralatan dapat dibebani
sedikit  demi  sedikit sampai pada beban yang diharapkan. 

b. Perawatan Pencegahan.

Telah disebutkan di depan bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah


terjadinya kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata- mata mencegah. Terjadinya
kerusakan, tetapi perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam
pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap pakai.

Tujuan dari perawatan alat boga antara lain :

1) Untuk memperpanjang usia pakai peralatan.
2) Untuk menjamin daya guna dan hasil guna.
3) Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan.

Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.

C. Cara Perawatan
1. AlatUkur

Timbangan
Timbangan bebek

Membersihkan timbangan
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat
diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan. Sesudah dibersihkan cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.
Penyimpanan timbangan

1. Simpan di tempat aman

Usahakan untuk menyimpan timbangan yang jauh dari jangkauan anak-anak.

2. Hindari dari air, debu atau kotoran

Timbangan bebek sangat sensitif apabila terkena air. Bisa berkarat lama kelamaan, Oleh
sebab itu, hindari kebiasaan menaruh air dekat dengan timbangan karena dapat tumpah kapan
saja.

3. Pastikan timbangan dalam keadaaan bersih setelah & sebelum menggunakan

Penggunaan timbangan dengan intensitas yang sering menyebabkannya mudah kotor terkena
debu, cairan yang ditimbang, atau serpihan-serpihan benda yang ditimbang. Lakukan
pembersihan timbangan sebelum dan sesudah digunakan, karena jika kotoran tidak
dibersihkan dalam jangka waktu lama, akan sulit dibersihkan.

4. Lepaskan pan / plate jika timbangan tidak dipakai dalam jangka waktu lama atau
ketika akan dipindahkan (khusus timbangan dengan pan / plate).

Untuk menghindari pembebanan yang tidak diinginkan, lepaskan pan / plate timbangan jika
tidak dipakai dalam jangka waktu lama, atau ketika akan dipindahkan ke tempat lain. Hal ini
perlu dilakukan agar yang ada di dalam timbangan dalam kondisi stabil dan tidak mengalami
goncangan.

5. Menempatkan anak timbangan dalam wadah khusus

Menempatkannya di suatu wadah khusus juga bisa dilakukan untuk memudahkan Anda
menemukan dan menyimpan anak timbangan tersebut sehingga tidak akan mudah hilang.
Beberapa pedagang memberi tali untuk menghindarkan dari kehilangan anak timbangan.
Cara ini memang cukup efektif. Namun, sebaiknya juga memastikan bahwa proses penalian
tersebut tidak akan mengganggu akurasi hasil timbangan tersebut.

Perawatan
1. Jangan pernah memberi beban diluar kapasitas timbangan karena dapat merusak
komponen- komponen yang ada di dalamnya. Timbangan dibuat dengan spesifikasi
tertentu yang dapat rusak jika diberikan beban berlebih. Jika diperlukan, berikan tanda
peringatan kapasitas maksimal penggunaan, supaya pengguna tidak salah dalam
memberikan beban timbangan.

2. melakukan kalibrasi secara berkala yang seringkali dilakukan dalam operasi dadakan
di pasar-pasar oleh pihak pemerintah. Dari proses klabrasi ini, timbangan tersebut bisa
dinilai apakah masih layak ataupun tidak untuk digunakan penimbangan.

Timbangan pegas
Membersihkan timbangan
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat
diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan. Sesudah dibersihkan cek kembali
keakuratan timbangan tersebut.

Penyimpanan timbangan

1. Simpan di tempat aman


2. Hindari dari air, debu atau kotoran
3. Pastikan timbangan dalam keadaaan bersih setelah & sebelum menggunakan
Penggunaan timbangan dengan intensitas yang sering menyebabkannya
mudah kotor terkena debu, cairan yang ditimbang, atau serpihan-serpihan
benda yang ditimbang. Lakukan pembersihan timbangan sebelum dan sesudah
digunakan, karena jika kotoran tidak dibersihkan dalam jangka waktu lama,
akan sulit dibersihkan.

4. Lepaskan pan / plate jika timbangan tidak dipakai dalam jangka waktu lama
atau ketika akan dipindahkan (khusus timbangan dengan pan / plate). Hal ini
perlu dilakukan agar yang ada di dalam timbangan dalam kondisi stabil dan
tidak mengalami goncangan.

Perawatan Timbangan
Jangan pernah memberi beban diluar kapasitas timbangan karena dapat merusak
komponen- komponen yang ada di dalamnya.

Timbangan dibuat dengan spesifikasi tertentu yang dapat rusak jika diberikan beban
berlebih. Jika diperlukan, berikan tanda peringatan kapasitas maksimal penggunaan, supaya
pengguna tidak salah dalam memberikan beban timbangan.

melakukan kalibrasi secara berkala yang seringkali dilakukan dalam operasi dadakan di
pasar-pasar oleh pihak pemerintah. Dari proses klabrasi ini, timbangan tersebut bisa dinilai
apakah masih layak ataupun tidak untuk digunakan penimbangan.
Timbangan digital

Pembersihan

Lap keseluruhan timbangan terutama piringan timbangan dari kotoran yang


menempel dengan kain bersih

Penyimpanan

1. Simpan di tempat aman


2. Hindari dari air, debu atau kotoran
3. Lakukan pembersihan timbangan sebelum dan sesudah digunakan,
karena jika kotoran tidak dibersihkan dalam jangka waktu lama,
akan sulit dibersihkan.

4. Lepaskan pan / plate jika timbangan tidak dipakai dalam jangka


waktu lama atau ketika akan dipindahkan (khusus timbangan
dengan pan / plate). Hal ini perlu dilakukan agar yang ada di dalam
timbangan dalam kondisi stabil dan tidak mengalami goncangan.

Perawatan
1. Perhatikan manual book atau buku petunjuk saat menggunakan timbangan sesuai dengan
ketentuannya, Jangan gunkan melebihi dari beban maksimal timbangan. Jika melebihi maka
timbanglah dengan cepat agar timbangan tidak cepat rusak karena kelebihan beban
(overload).

2. Pergunakan sensor digital secara baik berberapa timbangan digital memiliki sensor halus.
Jika punya, maka perlakukan dengan baik. Jangan terlalu kasar, bahkan sampai dibanting.

3. Pastikan timbangan listrik mendapatkan daya yang baik timbangan digital mempunyai 2
jenis sumber daya. Yaitu yang berasal dari daya listrik langsung (PLN) dan menggunakan
baterai. Jika berasal dari daya listrik langsung, pastikan timbangan menerima daya listrik
secara tepat agar tidak boros energi. Untuk baterai pastikan baterai yang digunakan sesuai
agar timbangan dapat mengukur benda dengan akurat.

4. Jauhkan timbangan dari perangkat elektronik lainnya angka yang muncul dalam timbangan
digital biasanya tergantung dari beratnya benda. Namun terkadang, terjadi ketidakakuratan
benda yang disebabkan adanya gangguan eletromagnetik yang berasal dari perangkat
elektronik lainnya seperti radio, microwave, ponsel, dsb. Bila terjadi, jauhkan atau matikan
perangkat elektronik yang berada di dekat timbangan digital. 

7. Matikan timbangan jika setelah selesai digunakan, matikan timbangan digital kalau sudah
tidak digunakan lagi. Jika dibiarkan menyala, maka akan bekerja terus menerus dan membuat
timbangan digital tidak tahan lama, simpan dan kemas rapi timbangan pada tempat yang
bersih dan aman.

Gelas ukur

Pembersihan
1. Dicuci biasa dengan air dan sabun atau deterjen, dengan menggunakan sabut atau
sikat

2. Jika kaca/gelas berkerak, hilangkan dengan merendam dalam cairan asam (misalnya
cuka) beberapa saat, baru kemudian digosok pakai sabut atau sikat dan dicuci seperti
biasa
3. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan
berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan bersihkan permukaan
peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol,
acetone, kapas, sikat halus

Perawatan
1. Sebelum disimpan untuk jangka waktu lama, kita bisa membungkusnya dengan kertas koran
atau kain. Selain menghindari retak atau pecah, kaca yang dibungkus ini juga bisa tetap
membuatnya tetap mengkilat.

Penyimpanan
2. Simpan bahan pada tempat yang aman. Untuk menghindari benturan, beri
penyekat empuk diantara gelas ukur
3.  Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak
digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak
kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan
yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent.
4. Jangan menyimpan dengan cara ditumpuk-tumpuk.

Termometer
Air raksa

Pembersihan
1) Memegang termometer dengan tangan kiri dan ambil tissu kemudian basahi dengan air
sabun.
2) Lap termometer memakai tissu tersebut dengan gerakan memutar dari atas ke arah
reservoir
3) Tissu yang telah dipakai dibuang
4) Masukkan termometer dalam larutan desinfektan 5% selama 3 menit
5) Lap dengan tissu dari atas ke arah reservoir. Buang tissu yang kotor
6) Masukkan termometer ke dalam air bersih
7) Mengeringkan termometer dengan tissu dengan cara memutar dari reservoir ke atas.
Buang tissu yang kotor
8) Menurunkan air raksa dan menyimpan termometer di tempatnya
9) Mencuci tangan

Perawatan
1. Jangan sampai terkena goresan di dinding kaca termometer

Penyimpanan
1. Simpan kembali termometer ke tempat semula dalam keadaan kering
2. Hindarkan dari benturan dan goncangan agar termometer tidak pecah
3. Penyimpanan jauhkan dari sinar matahari

Termometer digital

Pembersihan
1. Gunakan kain bersih untuk membersihkan termometer
2. Jika ada noda, gunakan kain bersih yang sebelumnya direndam dalam air dan
detergen
3. Keringkan dengan kain bersih
4. Jika memakai alkohol, pastikan tidak mengenai indikator
5. Hindari merendam termometer dalam air ataupun alkohol
6. Jangan gunakan benzene, thinner, bensin, atau pelarut lain

Perawatan
1. Cek baterai secara berkala
2. Hindari penggunaan saat tangan sedang basah

Penyimpanan
1. Simpan kembali termometer ke tempat semula dalam keadaan kering
2. Penyimpanan jauhkan dari sinar matahari

Higrometer

Pembersihan
1. Lap dengan kain bersih jika selesai digunakan

Perawatan
1. Cek keakuratan jarum secara berkala

Penyimpanan
1. Jangan disimpan ditempat lembab
2. Simpan ditempat yang terhindar dari benturan dan goncangan
3. Jangan menyimpan ditempat yang terkena sinar matahari

PH Meter

Pembersihan

1. Cucilah menggunakan air khusus pembersih alat PH meter sebelum ataupun sesudah
digunakan. Jika tidak ada air khusus pembersih bisa menggunakan air bisa yang
mempunyai PH nol. Mengapa sebab alat ini sering dipakai pada cairan kimia keras.
Untuk cara membersihkannya ialah dengan mencelupkannya ke dalam air selanjutnya
putar beberapa kali.

2. Apabila dirasa sudah bersih, tutuplah alat tersebut. Hati hati ketika menutupnya,
jangan sampai meleset sebab jika meleset maka sensor yang ada pada alat pH akan
pecah dan yang terjadi alat tersebut tidak dapat membaca hasil ukuran dengan tepat
serta tidak bisa digunakan lagi.

Perawatan

Jangan sampai salah menggunakannya semisal digital ph meter khusus digunakan untuk
mengukur cairan saja. Jangan dipakai untuk mengukur tanah bersifat keras. Walaupun dapat
mengukur tanah tetapi apabila dipaksakan, maka PH Meter akan cepat rusak.

Intinya, masa ketahanan alat ph tergantung dari cara pemakaiannya. Apabila hati-hati dalam
menggunakannya maka kualitasnya akan selalu terjaga serta tidak mudah rusak. Dengan
demikian anda tidak akan merasa rugi terhadap harga jual PH Meter yang terbilang lumayan
mahal. Sangat disayangkan apabila membeli mahal tetapi mudah rusak. Semoga informasi ini
bisa berguna serta bermanfaat bagi pembaca.
Penyimpanan
Selalu simpan alat PH Meter pada tempat Box plastiknya, sebab Box tersebut telah dibuat khusus
guna menyimpan alat PH Meter supaya selalu rapi serta aman. Box tersebut akan melindungi PH
Meter apabila terjadi sesuatu yang tidak disengaja semisal terjatuh. Pada umumnya produsen yang
menjual PH Meter telah menjual lengkap beserta boxnya

Manometer

(1) Jangan memegang regulator dengan tangan atau sarung tangan berminyak.
(2) Hindari memegang regulator pada manometernya.
(3) Pasangkan regulator sesuai dengan tabungnya. Regulator oksigen untuk tabung oksigen,
regulator acetylene untuk tabung acetylene. Kedua regulator tersebut dengan mudah
dibedakan oleh warna dan arah ulir pengikat. Regulator oksigen biasanya berwarna biru atau
hijau, sedangkan regulator acetylene berwarna merah. Regulator oksigen menggunakan ulir
kanan, sedangkan regulator acetylene menggunakan ulir kiri.
(4) Sebelum membuka katup pada tabung gas, longgarkan terlebih dahulu baut pengatur
tekanan kerja pada regulator. Baut dengan kondisi longgar berarti keadaan katup di dalamnya
masih tertutup.
(5) Ketika memutar baut pengatur tekanan kerja, putarlah dengan perlahan-lahan baut
tersebut searah putaran jarum jam. Jika anda memutarnya terlalu cepat, maka katup juga akan
terbuka dengan cepat. Katup yang terbuka dengan cepat mengakibatkan gas bertekanan tinggi
masuk dengan serentak dan bisa merusak membran serta manometer pada regulator.
(6) Ketika membuka katup tabung dan mengatur tekanan kerja, posisikan tubuh anda di
samping manometer. Jangan berdiri di muka manometer. Hal ini bertujuan agar terhindar dari
bahaya bila manometer pecah.
(7) Bila regulator rusak, segera ganti dengan yang masih baik.
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/11/cara-menggunakan-dan-memelihara-
regulator-pada-oaw-secara-tepat.html

PENETROMETER
Alat ukur kematangan buah penetrometer adalah sebuah alat pengukur kekerasan
yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kematangan pada buah buahan berdasarkan tingkat
kekerasannya, buah yang sudah matang tentu saja akan memiliki tingkat kekerasanyang lebih
rendah dibandingkan dengan buah yang masih mentah.

Cara perawatan:

1. Bersihkan alat sebelum disimpan.


2. Simpan di kotak yang bersih dan kering.

HIGROMETER

Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu


tempat. Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk
menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran.

Cara perawatan:

1. Bersihkan tempatkan di dalam bekas penyimpanan barang yang memerlukan tahap


kelembapan yang terjaga seperti.
Tempatkan di dalam bekas penyimpanan barang (container) yang memerlukan kelembapan
yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
2. Pengecil Ukur
1. Gunting
Karena gunting terbuat dari logam, maka cara merawatnya sama seperti merawat logam
lainnya.
Cara mencuci
A. Dicuci dengan deterjen biasa menggunakan sabut spons atau sikat
B. Setelah dicuci harus segera dikeringkan agar tidak terbentuk bercak noda

2. Pisau
A. Cuci pisau dengan menggunakan tangan. Hindari penggunaan dishwasher agar pisau
anda tidak rusak.
B. Letakkan pisau pada tepi bak pencuci piring dengan keadaan mata pisaunya menjorok
ke dalam bak pencuci piring.
C. Gosok pisau dengan spons pencuci piring yang di celupkan terlebih dahulu pada
sunlight jeruk nipis 100 dan air.
D. Pegang gagang pisau sementara anda membilas ujungnya di bawah air yang mengalir.
E. Lap pisau dapur anda dengan menggunakan kain lap kering.

Selain memerhatikan cara mencuci pisau dapur yang benar, anda juga perlu merawat
pisau tersebut dengan cara-cara berikut :

A. Simpan pisau dengan benar. Cara ini dapat menjaga mata pisau tetap tajam dan aman
dari jangkauan anak-anak.
B. Asah pisau secara rutin.
C. Hindari mencuci pisau dengan menggunakan mesin pencuci piring.
D. Hindari penggunaan talenan yang terbuat dari keramik, kaca, atau marmer agar pisau
tidak mudah rusak.

3. Blender
A. Pilihlah blender dengan tombol pengatur kecepatan, wadah/tabung yang tembus
pandang dan tidak mudah pecah. Wadah terbuat dari plastik memang lebih ringan, namun
lebih mudah muncul baret-baret halus yang bisa menyimpan lemak dan aroma bahan
yang diblender. Wadah dari kaca terasa lebih berat dan mudah pecah, tetapi wadah dari
kaca lebih aman dan tidak mudah tergores.
B. Apabila anda bermaksud untuk untuk menghaluskan bahan biji-bijian atau bumbu
kering, pastikan memilih blender yang ada tabung grindernya. Tabung grinder ukurannya
lebih kecil dari tabung blender dan mempunyai mata pisau yang kuat untuk
menghaluskan bumbu kering.
C. Sebaiknya jangan mengisi tabung blender ataupun grinder lebih dari setengah
kapasitas wadah. Karena bila tabung diisi melebihi setengah kapasitas akan membuat
motor pemutar pisau blender bekerja keras. Akibatnya akan timbul panas pada mesin
yang menimbulkan kerusakan pada motor blender. Khusus untuk blender, jika bahan sulit
untuk menjadi halus, tambahkan sedikit air atau minyak (tergantung kebutuhan pada
resep) supaya bahan makanan/bumbu segar mudah hancur.
D. Jangan menyalakan blender terlalu lama. Perhatikan instruksi masing-masing pada
buku manual blender. Umumnya blender bisa dinyalakan mulai dari 10 menit – 30 menit
tergantung merek blender. Bila blender dibiarkan menyala terus-menerus melebihi aturan
yang ditentukan di buku manualnya, mesinnya akan cepat panas dan menyebabkan
blender cepat rusak. Sebaiknya potong-potong bahan makanan yang hendak dihaluskan
agar proses penghalusan tidak terlalu lama.
E. Segera cuci bersih blender setelah digunakan, jangan mendiamkan tabung blender
yang kotor terlalu lama. Caranya, kosongkan tabung blender, lalu isi dengan air hingga
seperempatnya. Tekan tombol blender hingga air menyapu bersih bagian dasar dan
pisaunya, lalu bilas di bawah air mengalir dengan sabun hingga bersih. Jangan mencuci
bagian blender yang ada kabel listriknya karena akan membuat korsleting dan blender
akan rusak. Cukup dibersihkan dengan cara di-lap dengan kain bersih.
F. Untuk menghindari bau pada tabung blender, masukkan potongan jeruk nipis dan air
secukupnya lalu nyalakan motornya, kemudian bilas dengan air bersih. Cara lain,
masukkan potongan roti tawar ke dalam wadah blender, proses sebentar dengan
menyalakan blender dan hancurkan roti tersebut hingga roti menyerap bau di wadah
blender. Lalu bilas dengan air hingga bersih dan keringkan dengan lap.
G. Keringkan blender dengan lap bersih hingga benar-benar kering supaya mata pisaunya
tidak cepat berkarat dan simpan blender dengan tutupnya di tempat yang kering.
H. Untuk menjaga agar mata pisau blender (grinder) tetap tajam, masukkan garam sekitar
2 sendok makan pada blender tersebut, lalu nyalakan blender selama beberapa saat.
Lakukan hal ini secara rutin setiap bulan sekali agar mata pisau blender anda tetap tajam.
I. Blender biasanya dilengkapi dengan tombol pulse yang gunanya untuk membantu
menghancurkan bahan-bahan keras terlebih dahulu sebelum mulai dihaluskan.

4. Mincer/meat grinder
Cara membersihkan meat grinder
Penggiling daging atau meat grinder terdiri dari beberapa bagian, seperti pendorong, plat
penggiling gerek, pisau, dan juga mesin penggiling itu sendiri. Ketika kita akan
membongkar mesin tersebut sebaiknya kita berhati-hati. Sebaiknya kita melihat buku
panduan bagaimana cara membongkar mesin tersebut, hal itu kita lakukan agar mesin
tidak rusak.
Pertama yang harus kita lakukan adalah mencuci setiap bagian mesin menggunakan
sabun hingga bersih. Kemudian siapkan air panas dan masukkan ke dalam ember atau
baskom besar. Setelah itu tambahkan pemutih dalam bak air panas tersebut, baru setelah
itu kita dapat meletakkan setiap bagian mesin ke dalam bak atau baskom yang sudah kita
beri pemutih tersebut. Biarkan selama 15 menit, setelah itu bilas setiap bagian mesin
penggiling daging dengan menggunakan air bersih. Lap hingga kering agar tidak terjadi
karat. Kita dapat menggunakan lap dari bahan katun yang kering, agar segala macam air
atau noda lainnya dapat terserap dengan baik. Setelah selesai, kita dapat langsung
membungkusnya ke dalam dus, agar tidak mendapatkan kontak langsung dengan udara.
Kontak tersebut akan membuat mesin penggiling daging berdebu, hingga mengurangi
higienitas, dan agar tidak berkarat.
Atau kita dapat menyimpan setiap bagian dari mesin penggiling daging tersebut dalam
beberapa buah kantong plastik yang diisi beberapa butir beras. Beras disini adalah untuk
mencegak kelembaban pada mesin penggiling daging terebut. Ketika kita membutuhkan
mesin penggiling daging, maka kita dapat menggunakanya dengan baik, namun setelah
selesai menggunakannya maka kita harus dapat membersihkannya dengan baik agar
benar-benar bebas karat. Ini adalah sebuah keharusan, kita juga harus memastikan agar
mesin penggiling daging tersebut tersimpan dengan rapi, kering dan juga bebas lembab.
Dengan begitu mesin penggiling daging tidak akan cepat berkarat, dan aman untuk
digunakan.
Tentu penting sekali untuk menjaga mesin penggiling daging ini tetap higienis, karena itu
akan menyangkut makanan yang akan kita sajikan, tentunya kita tidak akan menyajikan
makanan yang berbahaya bagi keluarga tercinta. Ketika kita dapat menyimpannya dengan
baik, maka hasil makanan pun akan baik juga.

5. Grater
Cara membersihkan sisa sisa bahan yang menempel
Membersihkan parutan memang gampang-gampang susah, jika kita tidak berhati-hati
ketika membersihkannya maka tangan kita akan terluka. Nah,cara mudah membersihkan
parutan dari sisa bumbu rempah atau bahan makanan tertentu yaitu dengan memanfaatkan
sikat gigi. Sikat parutan yang masih menyisakan bahan makanan atau rempah yang sudah
anda parut. Agar lebih mudah ketika membersihkannya dengan menggunakan sikat gigi,
maka anda harus merendam parutan tersebut selama kurang lebih 5 menit dengan
menggunakan air hangat. Setelah itu, anda bisa langsung menyikatnya dengan
menggunakan sikat gigi.

6. Saringan
Cara merawatnya yaitu jika saringan terbuat dari plastik, hindari menggunakannya untuk
bahan yang panas. Karena hal tersebut dapat mengelupas permukaan dari saringan itu
sendiri.
Setelah digunakan goyangkan saringan/ayakan agar sisa tepung atau bahan lainnya tidak
menempel pada saringan.
Bersihkan saringan menggunakan deterjen yang lembut, lalu bilas dengan air yang
mengalir sembari digosok menggunakan spons atau sabut kain.
Setelah dibilas ayakan/saringan harus segera dikeringkan agar tidak muncul jamur atau
karat bagi saringan berbahan logam.

7. Food processor
Langkah membersihkan:
1. Lepas bagian-bagian food processor dari bagian motor. Umumnya anda akan
mendapatkan bagian: mangkuk, tutup, pengaduk, pisau.
2. Rendam seluruh bagian tersebut (kecuali bagian motor, tentu saja) ke dalam bak cuci
yang berisi air hangat dan sabun. Lalu cuci dengan menggunakan sikat lembut atau kain
lembut. Ini untuk mencegah sikat menggores bagian plastik.
3. Perhatikan bagian-bagian sudut dan celah, biasanya ada pada bagian dalam pisau dan
pegangan. Bagian inilah yang biasanya memang sulit dibersihkan.
4. Dengan menggunakan sikat kecil, bersihkan celah-celah, seperti bagian dalam pisau,
pegangan, dan semua sudut. Umumnya dengan air sabun noda di celah tersebut bisa
hilang. Tapi kalau noda masih bandel juga, mama bisa menggunakan cuka putih untuk
membersihkan. Berikan perhatian sedikit lebih banyak pada celah-celah pegangan,
mekanis penguncian, dan bagian dalam pisau pencacah. Gerakan alat tersebut ke atas dan
bawah untuk melepaskan sisa-sisa makanan.
5. Basuh semua bagian dengan air bersih dan biarkan kering.
6. Simpan food processor di tempat yang kering
3. Wadah
Wadah pada peralatan boga terbagi menjadi beberapa macam tergantung pada
bahan pembuatnya. Masing masing bahan pembuat memiliki karakteristik tersendiri
untuk menjaga agar tidak cepat rusak.
Berikutadalahcaraperawatanalatpersiapanmenurutbahanpembuatnya:
 Besi dan stainless steel

Cara mencuci:

• dicuci dengan air dan deterjen seperti biasa dengan


menggunakan sabut/sikat
• Jika sudah terjadi noda air, pembersihan dilakukan
dengan asam (jeruk nipis, asam jawa)
• Agar tetap bersih dan bebas karat membersihkannya saat masih hangat.
Cucilah dalam air panas tanpa sabun dengan sikat yang keras atau spons.
Jangan gunakan sikat baja karena dapat merusak panci.
Kemudian, keringkan secara menyeluruh dengan serbet bersih dan oles tipis
dengan minyak sayur di atas permukaan untuk membuatnya mengkilap.
Setelah itu, lap sisa minyak dengan tisu dan simpan di tempat kering.

• Jika ada sisa makanan yang menempel, rebus air di dalam panci stainless
steel Anda lalu tambahkan cuka.
• Rebus hingga mendidih lalu biarkan hingga dingin.
• Cuci peralatan stainless steel Anda seperti biasa dan keringkan.
Cara Penyimpanan: simpan ditempat yang kering agar berkarat

 Tembaga

 Alat masak yang terbuat dari tembaga, lebih mudah


berubah warna jika terpapar udara. Kembalikan warnanya
dengan menggunakan pemoles
 Hindari meletakkan panci / wajan dalam keadaan
kosong di atas api agar warna tidak menghitam
 Beberapa alat masak berbahan tembaga memiliki
lapisan pelindung yang harus dihilangkan sebelum dipakai.
Ikuti panduan penggunaan peralatan masak tersebut. Selain itu, Anda bisa
menghilangkan lapisan pelindung masak ini dengan menggunakan air panas yang sudah
dicampur 1 cangkir baking soda. Biarkan hingga dingin dan terkelupas lapisan
pelindungnya. Lalu, cuci dan lap kering alat masak tersebut. Anda juga dapat
menggunakan jeruk lemon dan garam untuk membersihkan tembaga. Cukup bubuhkan
garam (sebaiknya garam laut) ke atas belahan setengah jeruk lemon, lalu gosokkan pada
permukaan tembaga! Selanjutnya bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kain
lembut.
Untuk membuatnya berkilau, gosok logam tembaga dengan campuran tepung terigu,
garam, dan cuka, lalu poles menggunakan kain lembut bersih.
Anda juga dapat memolesnya menggunakan kertas koran yang telah diremas-remas
menjadi bola kecil. Metode ini sudah dipakai sejak zaman nenek moyang kita untuk
membersihkan jendela.
Manfaatkan saus tomat! Kandungan cuka di dalam saus tomat membantu membersihkan
tembaga. Tuang saus tomat ke atas tembaga sehingga membentuk lapisan tebal.
Diamkan selama beberapa menit, lalu bilas dengan air bersih
 Dalam menggunakan alat masak ini, gunakan sendok kayu, spatula, nylon atau bahan
anti lengket lainnya untuk mengaduk-aduk makanan di wajan atau panci berbahan
tembaga

 Kuningan

 Cobalah mencuci kuningan dengan cairan pembersih


atau air hangat. Jangan gosok terlalu keras karena
dapat menggores permukaan kuningan.

 Seperti tembaga, kuningan akan bereaksi pada saus


tomat! Gunakan saus tomat pada kuningan, lalu bilas
setelah dibiarkan selama paling sedikit satu jam. Anda
akan melihat suatu perubahan.

 Anda juga dapat membersihkan kuningan menggunakan metode jeruk lemon dan garam
seperti yang telah dipaparkan di atas.

 Jangan menggunakan produk yang keras atau kesat saat membersihkan kuningan karena dapat
merusak permukaannya.

 Marmer
Cara pembersihan:
 Marmer dapat dibersihkan dengan larutan detergent yang
telah diencerkan dengan air hangat.
 Gosokkan larutan ini dengan menggunakan lap.
 Biarkan detergent pada marmer untuk beberapa waktu
sampai kering dengan sendirinya.
 Ambillah sepotong lap lain yang bersih dan kering lalu
gosoklah marmer tersebut hingga bersih.Bila anda ingin
marmer anda mengkilap, pergunakanlah polls untuk meubel sebagai kerja terakhirnya.

 Keramik
 Untuk menyingkirkan noda, gunakan spons cuci piring basah yang telah ditaburi
bubuk soda kue.
 Gosokkan secara lembut pada bagian yang bernoda.
 Anda bisa mengganti bubuk soda kue dengan pasta
gigi, namun jangan pakai sikat gigi atau apa pun yang
bisa mengikis lapisan porselen.
 Tes terlebih dulu pasta gigi di bagian perabotan yang
tersembunyi, semisal di bawah piring atau cangkir.
 Jika bubuk soda kue tidak berhasil menghilangkan noda, coba kombinasi cuka dan
garam dengan takaran sebanding.
 Oleskan atau gunakan campuran ini untuk merendam bagian yang bernoda selama
satu jam.
 Tes di bagian yang tersembunyi terlebih dulu untuk mengantisipasi reaksi yang tidak
diinginkan.
 Cuci seperti biasa.
 Untuk menghilangkan noda yang lebih membandel, rendam lebih lama atau gunakan
produk pembersih keramik dengan mengikuti aturan pakainya.

 Kaca
Cara pembersihan:
 Bahan kaca sangat mudah untuk dibersihkan, karena
setiap noda atau kotoran yang menempel tidak akan lama
melekat kuat, proses pencucianpun sangatlah mudah kita
tinggal merendam dalam air lalu dicuci dengan sabun pencuci
piring dan dibilas maka peralatan tersebut menjadi bersih
kembali. 
Cara penyimpanan:
 Yang perlu diperhatikan adalah pada penyimpanannya, bahan kaca sangatlah mudah
pecah bila terbentur benda keras atau terjatuh pada benda keras, maka jagalah barang-
barang tersebut agar terhindar dari hal-hal di atas. pakailah bantalah bila disimpan secara
bertumpuk atau bungkuslah dengan kertas kardus agar tidak pecah saat terbentur dengan
benda lain atau dengan bahan yang sejenis.

 Gerabah
Cara pembersihan:
• Gunakan sabut atau sikat.
• Gunakan air panas untuk menghilangkan lemak
• Hati-hati, jika harus menggunakan sabun atau deterjen, karena gerabah berpori, deterjen bisa
masuk pori-pori.
• Bilas dengan bersih
• Jemur sampai kering. Jika kurang kering bisa berjamur atau berlendir (ditumbuhi mikroba)
Cara penyimpanan:
• Simpan ditempat kering
Cara penyimpanan:
 Simpan di tempat yang kering

 Kayu, Tempurung Kelapa dan Bambu


Cara pembersihan:
 Mencucinya dengan sabun pencuci piring ayang mengandung
aroma jeruk atau lemon lalu dibilas dengan air bersih dan
dikeringkan,
 Khusus untuk talenan yang sering berhubungan dengan daging
atau ikan cara merawatnya adalah dengan melumurinya dengan
minyak goreng pada permukaan yang terdapat sisa-sisa daging atau ikan yang menempel
lalu direndam dengan air panas,
 Setelah itu maka talenan dapat dicuci dengan menggunakan sabun pencuci piring, lalu
dibilas dan dijemur atau dilap sampai kering.
Cara penyimpanan:
 Cukup disimpan ditempat yang kering setelah disuci dengan bersih dan dikeringkan

 Plastic
Cara pembersihan:
 Dicuci dengan air hangat dan sabut halus.
 Penggunaan sabun atau deterjen harus hati-hati agar tidak
meninggalkan bau
 Jika wadah plastik sudah dicuci dan masih bau, keringkan
wadah, kemudian letakkan arang atau koran didalamnya, biarkan
beberapa saat agar bau hilang terserap arang atau kertas koran
Bab III
Penutup

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah setiap peralatan boga memiliki
fungi masing masing, termasuk jua dengan peralatan persiapan. Namun agar peralatan
bogatersebut dapat tetap berfungsi dengan baik diperlukan teknik perawatan (pencucian dan
penyimpanan) tersendiri tergantung pada bahan pembuatnya

Saran
Kita sebagai orang yang bergerak dibidang boga sebaiknya dapat memahami karakteristik
masing masing bahan agar dapat merawat peralatan boga dengan baik dan benar untuk tujuan
agar peralatan boga tidak mudah rusak dan masih bisa difungsikan dengan baik.
DaftarRujukan
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/cara-membersihkan-termometer-digital

https://news.ralali.com/cara-merawat-ph-meter-yang-benar-agar-tidak-mudah-rusak/

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/cara-membersihkan-termometer-digital

http://eendraswati.blogspot.com/2012/09/neraca_29.html

https://www.kompasiana.com/ahmadvei/561242a961afbdcd078b4567/bagaimana-cara-
merawat-timbangan-digital-yang-benar

http://sentralsistem.com/news/detail/tips-pemeliharaan-timbangan-dan-anak-timbangan
http://dheafitrismansa.blogspot.com/2016/11/tata-bogacara-pembersihan-peralatan.html
http://www.sunlight.co.id/artikel/detil/1162921/ragam-bahan-alat-dapur-dan-cara-
membersihkannya
https://perawatanrtdonto.blogspot.com/2013/03/tips-merawat-alat-dapur.html
https://www.shopelio.com/tips-membersihkan-alat-masak/
ppt peralatan boga 18,4 (Ir. Issutarti M.P : 2018)

Anda mungkin juga menyukai