Nuryanti
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FIKes UNSOED
Transdermal drug delivery system (TDDS)
• ketiga syarat ini tidak mutlak dan sama sekali tidak mempengaruhi efek terapinya tetapi
hanya untuk kenyamanan pasien dan sisi estetika saja
Perbedaan Topikal & TDDS
Sediaan Topikal:
• tidak dipersyaratkan obat menuju sirkulasi sistemik
• Aplikasi hampir selalu untuk kulit tidak sehat
Sediaan Transdermal :
• harus ada obat yang mencapai sistem sistemik
• Aplikasi melalui kontak langsung kulit sehat
Sediaan topikal
TDDS pasif
• hanya mengandalkan gradient konsentrasi obat dalam patch
dibandingkan konsentrasi obat dalam sirkulasi sistemik
TDDS aktif
• selain mengandalkan gradient konsentrasi obat dalam patch juga
menggunakan energi eksternal untuk membantu pergerakan obat
menembus lapisan–lapisan kulit menuju sisrkulasi sistemik.
Tujuan Desain Sediaan Transdermal
2. Drug
3. Permeation enhancers
5. Backing laminates
6. Release liner
waktu paruh yang pendek menyebabkan ketidak patuhan karena frekuensi pemberian sering.
Kelarutan memadai dalam minyak dan air (log P dalam kisaran 1-3)
Merupakan cairan kental jernih, tidak berbau, bersifat higroskopis, memiliki rasa spesifik
Fungsi: sebagai pengawet, desinfektan, humektan, plasticizer, kosolven larutan air & penstabil Vit.
K, penetrasi enhancer (Codex)
Rentang penggunaan propilen glikol sebagai enhancer & kosolven enhancer adalah 5 – 20%
Pada konsentrasi 20% p.glikol dapat menimbulkan iritasi ringan meskipun secara umum propilen
glikol memiliki potensi rendah dalam sensitisasi kulit
Mekanisme enhancer Propilenglikol
Larut dlm benzene, kloroform, etanol, eter & praktis tdk larut dlm air
menimbulkan gangguan pd rantai alkil dekat daerah polar lapisan lipid bilayer
& pemisahan fase lemak msbbkan peningkatan permeabilitas kulit
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh
zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.