Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU

AKUTANSI MANAJEMEN
DOSEN : DR. LILIS SULISTYANI, S.E.M.Si.,AK.,CA

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN


TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL
DAN KEPUASAN KERJA

OLEH :
WINARNI
NIM: 2020015306

MAGISTER MANAJEMEN
STIE AUB SURAKARTA
2021
Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk menguji implementasi kinerja manajerial dengan
penerapan Sistem Akuntansi Manajemen yang berdampak pada kepuasan
manajer terhadap pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
dilakukan metode survey. Sampel dalam penelitian ini adalah IKM di Kecamatan
Karanganyar yang berjumlah 1.084. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
akuntansi manajemen berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja manajer
dansistem akuntansi manajemen berpengaruh negatif tidaksignifikan terhadap
kepuasan kerja.
Kata kunci: kinerja manajerial, sistem akuntansi manajemen, kepuasan
kerja

Abstract
This study aims to test the implementation of managerial performance with the
application of Management Accounting System which effect on manager
satisfaction of his work. To achieve these objectives, then conducted survey
method. The sample in this study is SMEs in Karanganyar regency amounted to 1.087.
The results showed that the management accounting system has a positive influence is
not significant on the performance manager and management accounting system
has a negative influence is not significant on job satisfaction.
Keywords: managerial performance, management accounting system, job satisfaction
PENDAHULUAN

Kementerian Perindustrian terus memantau dampak pandemi COVID-19 terhadap


industri kecil dan menengah (IKM) di beberapa daerah dari berbagai bidang usaha. Upaya
identifikasi dilakukan guna merumuskan kebijakan strategis ke depannya agar sektor IKM
di dalam negeri dapat semakin bergairah menjalankan usahanya.
Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil khususnya IKM di
Kabupaten Karanganyar berkaitan dengan terbatasnya sumber daya dan kemampuan
finansial yang dimiliki. Hal ini disebabkan pengetahuan yang dimiliki sangat terbatas.
Selain itu masalah-masalah manajemen yang meliputi, masalah struktur permodalan,
personalia dan pemasaran. Selain masalah diatas ada juga masalah teknis yang sering
dijumpai yaitu: masalah belum dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajemen
yang baik, karena belum dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dengan
keluarga, masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk
memperoleh pinjaman dari bank, karena kebanyakan usaha kecil mengeluh berbelitnya
prosedur mendapatkan kredit. Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan
dalam merebut pasar semakin ketat, masalah akses terhadap teknologi terutama bila pasar
dikuasai oleh perusahaan/grup bisnis tertentu dan selera konsumen cepat berubah,
masalah memperoleh bahan baku terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam
mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas rendah, dan tingginya harga
bahan baku, masalah inovasi dan perbaikan kualitas barang dan efisiensi. Keefektifan
dari implementasi akuntansi manajemen adalah dapat menjelaskan dan membantu
perusahaan dalam mengelola hal-hal yang belum jelas dan ketidakpastian lingkungan
bisnis.
SAM (Sistem Akutansi Manajeman) dalam perusahaan industri diharapkan dapat
mempersiapkan para manajer dalam membentuk format yang tepat bagi industri dan
para manajer diminta merasakan kepuasan yang sama terhadap kebutuhan informasi
(Dent, 1996; Govindarajan,1984; Mia dan Chenhall,1994; Simons, 1990 dalam
Muslichah,2002).
Karakteristik informasi akuntansi manajemen yang bermanfaat berdasarkan
persepsi para manajerial sebagai pengambil keputusan dikategorikan dalam empat sifat
yaitu lingkup (scope), tepat waktu (timeliness), agregasi (aggregation), integrasi
(integration).Scope berkaitan dengan penyediaan informasi yang fokus pada internal dan
eksternal perusahaan, timeliness berkaitan dengan kecepatan pelaporan, aggregation
menyediakan ringkasan informasi sesuai dengan area fungsional, waktu periode atau
melalui model keputusan, dan integration terdiri dari informasi tentang aktivitas
departemen lain dalam perusahaan dan bagaimana keputusan yang dibuat di satu
departemen mempengaruhi kinerja di departemen lainnya (Chenhall dan Morris,1986).
Informasi yang merupakan hasil dari suatu SAM (seperti informasi non
ekonomik, informasi yang tepat waktu, informasi untuk analisis kenaikan laba dan
informasi yang terintegrasi) digunakan oleh manajer organisasi untuk mengambil suatu
keputusan dalam berbagai situasi. Ketersediaan informasi untuk mendukung kinerja
manajer akan berdampak pada kepuasan kerja seseorang. Kepuasan kerja didefinisikan
sebagai sikap seseorang terhadap pekerjaannya (Dewar dan Werbel, 1979). Informasi
akuntansi manajemen dikatakan efektif apabila dapat dimanfaatkan oleh penggunanya
dalam hal ini manajer sekaligus sebagai pemilik UKM/IKM.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

I. Teori Kontinjensi
Pendekatan teori kontinjensi mengidentifikasi bentuk-bentuk optimal
pengendalian organisasi di bawah kondisi yang berbeda dan mencoba untuk
menjelaskan bagaimana prosedur operasi pengendalian organisasi tersebut. Pendekatan
akuntansi pada akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem
akuntansi secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan pada setiap organisasi,
tetapi hal ini tergantung pada faktor kondisi atau situasi yang ada dalam organisasi.
Menurut Otley (1980) para peneliti telah menerapkan pendekatan kontinjensi
guna menganalisis dan desain sistem kontrol, khususnya di bidang system akuntansi
manajemen. Beberapa peneliti dalam bidang akuntansi manajemen melakukan
pengujian untuk melihat hubungan variabel-variabel kontekstual seperti ketidakpuasan
lingkungan, ketidakpastian tugas struktur dan kultur organisasional, ketidakpastian
strategi dengan desain system akuntansi manajemen.
Pendekatan kontinjensi menarik minat para peneliti karena mereka ingin
mengetahui apakah tingkat keandalan suatu sistem akuntansi manajemen akan selalu
berpengaruh sama pada setiap kondisi atau tidak. Berdasarkan teori kontinjensi maka
terdapat faktor situasional lain yang mungkin akan saling berinteraksi dalam suatu
kondisi tertentu. Diawali dari pendekatan kontinjensi ini maka muncul lagi kemungkinan
bahwa desentralisasi juga akan menyebabkan perbedaan kebutuhan informasi akuntansi
manajemen.

II. Sistem Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang
dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan terutama oleh pemakain
intern organisasi. Menurut Mulyadi (2001) akuntansi manajemen dapat dipandang dari
dua sudut yaitu akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi
manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sistem akuntansi manajemen adalah suatu
mekanisme pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam
menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin
terjadi dari berbagai alternative aktivitas yang dapat dilakukan (Nazaruddin, 1998).
Sesuai dengan pendekatan kontinjensi Otley (1980), pendekatan kontinjensi
akuntansi manajemen didasarkan premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen
secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun sistem akuntansi
manajemen hanya sesuai untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontinjensi
dalam metoda penelitianmengargumenkan bahwa efektifitas desain sistem akuntansi
manajemen tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan lingkungannya.
Akuntansi sebagai sistem informasi dan mengkomunikasikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi
perusahaan seperti manajer, pemegang saham, kreditur dan pemerintah agar mereka
dapat mengambil keputusan ekonomis. Pada sisi lain akuntansi merupakan instrument
penting bagi dunia bisnis dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan bisnis.
Akuntansi memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku bisnis dalam
menjalankan fungsi manajemen, diantaranya perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Fungsi manajemen tersebut penting dalam menentukan langkah strategi suatu
organisasi. Manajemen selalu berhadapan pada kondisi yang penuh dengan ketidakpastian
baik pada kondisi ketidakpastian tugas maupun ketidakpastian lingkungan. Kualitas
informasi akuntansi tergantung pada tiga hal;
1) akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan dengan jelas memberi arti,
2) tepat waktu, berarti penyampaian informasi tersebut sesuai dengan waktu yang
ditentukan atau datangnya pada penerima tidak terlambat,
3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya dalam
kebutuhan pengambilan keputusan dan mempunyai nilai prediksi, umpan balik
dan tepat waktu.
Informasi akuntansi manajemen dapat berupaanggaran, laporan biaya produksi,
laporan penjualan dan lain-lain. Sedangkan informasi akuntansi manajemen sebagai
alat pengendalian manajemen untuk merealisasi strategi yang telah ditetapkan, salah
satu medianya adalah melalu akuntansi pertanggung jawaban (responsibility
accounting).

III. Kinerja Manajerial


Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam perusahaan,
karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan akandapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu
faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen yang
merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan dengan pengambilan keputusan.
Selanjutnya Mahoney (1965) dan Nazaruddin (1998), Juniarti dan Evelyn (2003),
mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dalam hal Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan) dan Controlling (Pengendalian)
dapat dijadikan indicator penilaian kinerja manajerial. Berdasarkan pandangan bahwa
kinerja manajerial akan baik jika ia memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi atau
aktivitas bisnisnya tersebut, dimana kemampuan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang
berkualitas yang diperoleh dari sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan
baik, guna mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
IV. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai bentuk kepuasan individu akan
pekerjaannya serta bentuk kesukaan akan bekerja dalam suatu organisasi (Chong, er.l.,
2001). Sikap seseorang terhadap kerja dapat positif atau negatif. Jika seseorang bersikap
positif terhadap kerja berarti dia mempunyai kepuasan kerja, sebaliknya jika seseorang
bersikap negatif terhadap kerja berarti dia mengalami ketidakpuasan kerja. Hasibuan
(2005:202) menyatakan bahwa “kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar
pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

V. Hubungan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajer


Salah satu fungsi SAM adalah sebagai sumber informasi penting untuk membantu
manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian lingkungan guna
mencapai tujuan suatu organisasi tertentu dengan sukses. Sementara itu, Chenhall dan
Moris (1986) menyatakan bahwa SAM sebagai suatu sistem formal yang didesain untuk
menyediakan informasi dalam rangka mempermudah pengambilan keputusan dan
mengevaluasi aktivitas manajerial. Keberhasilan SAM dapat dievaluasi berdasarkan
keberhasilannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Bahwa SAM dapat membantu meningkatkan kinerja manajer dengan cara
mengatasi berbagai kesulitan yang ada dalam manajemen. Karakteristik SAM yang
mampu memberikan cakupan yang luas terhadap berbagai informasi manajemen
perusahaan, integrasi dari berbagai kegiatan departemen yang ada akan dengan mudah di
akses oleh manajemen dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini akan memungkinkan
pengambilan keputusan yang lebih cepat (Nazarrudin, 1998). Dari uraian diatas, maka
hipotesis yang diajukan adalah:
H1: diduga karakteristik SAM berpengaruh positif terhadap kinerja manajer

VI. Hubungan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kepuasan Kerja


Informasi akuntansi manajemen dapat memantau mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi
manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapan manajemen termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Informasi yang terintegrasi yang disajikan oleh SAM akan membantu para
manajer dalam mengambil keputusan yang efektif sehingga dampak kinerja yang
ditimbulkan dari pembuatan keputusan akan meningkat (Muslichah,2002). Ketersediaan
informasi untuk mendukung kinerja manajer juga akan berdampak pada kepuasan kerja
seseorang. Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap kerja (Gibson, 1991).
Sikap seseorang terhadap kerja dapat positif atau negatif. Jika seseorang bersikap positif
terhadap kerja berarti dia mempunyai kepuasan kerja, sebaliknya jika seseorang bersikap
negatif terhadap kerja berarti dia mengalami ketidakpuasan kerja. Dari uraian di atas,
maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2: diduga karakteristik SAM berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam
penelitian ini sebagaimana gambar 1 dibawah ini.

Kinerja Manajerial

Karakteristik SAM
Kepuasan Kerja

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian


METODE PENELITIAN

Populasi seluruh IKM yang ada di Kecamatan Karanganyar. Menurut catatan


dari Kantor Dinas Perindustrian dan Koperasi tahun 2020, jumlah industri kecil dan
menengah sebanyak 1.087 IKM. IKM dipilih karena memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap pertumbuhan perekonomian, namun memiliki keterbatasan dalam penggunaan
informasi akuntansi manajemen, karena informasi tepat waktu merupakan pendorong
utama bagi pengambilan keputusan dan pertumbuhan IKM.
Teknik pengambilan sampel dapat menggunakan metode cluster sampling, yaitu
pengambilan sampel dengan membagi menjadi beberapa wilayah, dalam data ini
sampel IKM dibagi menjadi 11 wilayah kelurahan sebagaimana table 1 dibawah ini:
Tabel 1. Jumlah Populasi IKM di Kecamatan Karanganyar
No. Kelurahan Jumlah
1. Delingan UKM 175
2. Bolong 72
3. Cangakan 122
4. Gayamdompo 79
5. Bejen 37
6. Jantiharjo 136
7. Jungke 39
8. Karanganyar 134
9. Lalung 146
10. Popongan 52
11. Tegalgede 95
Total 1.087
Sumber: Disperindagkop dan UKM diolah, 2020

Jumlah tersebut telah memenuhi kecukupan sampel secara statistik. Hair et al.
(2006:11) menyarankan jumlah sampel yang baik untuk penelitian dengan metode
analisis multivariat minimum sebesar 130 (Hair et al, 2006:741). Teknik pengumpulan
data dalam dapat menggunakan teknik survei dengan cara menyebarkan kuesioner secara
langsung kepada manajer (pemilik) IKM yang memenuhi syarat pengambilan sampel.
Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian adalah Karakteristik Sistem Akuntansi
Manajemen. SAM menurut Chenhall dan Morris (1986) memiliki empat karakteristik
yaitu lingkup (broad scope), tepat waktu (timeliness), agregasi (agregation), dan integrasi
(integration). SAM diukur dengan skala Likert 1 sampai 5, mulai dari sangat tidak sesuai
sampai sangat sesuai, dengan item pernyataan sejumlah 17.
Variabel dependen dalam penelitian adalah kinerja manajerial dan kepuasan
kerja. Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan
manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengaturan
staff, negoisasi dan representasi (Mahoney et al, 1963). Kinerja manajerial diukur
dengan kuesioner self rating yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963).
Instrumen ini menanyakan delapan bidang aktivitas manajemen dan satu pengukuran
kinerja secara menyeluruh. Kedelapan bidang aktivitas tersebut meliputi: perencanaan,
investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan (staffing), negosiasi dan
controlling. Pengukuran mencakup poin 1 (Sangat tidak baik) sampai poin 5
(Sangatbaik). Variabel kepuasan kerja didefinisikan sebagai bentuk kepuasan individu
akan pekerjaannya serta bentuk kesukaan akan bekerja dalam suatu organisasi (Chong,
et .al., 2001). Kepuasan kerja diukur dengan empat item pertanyaan dengan lima (5)
poin skala likert yang dikembangkan Hunt, Shelby D dan Lawrence B. Chonko (1984)
dalam (Mas’ud, 2004; 189). Instrumen ini telah digunakan dalam penelitian
akuntansi sebelumnya (Chong, et. al., 2001). Skala 1 merepresentasikan sangat tidak
setuju dan skala 5 merepresentasikan sangat setuju.
Didalam penelitian sebelum dilakukan survei, maka dilakukan terlebih dahulu
pra survei. Dalam pra survei dilakukan pengujian instrumen, yang meliputi uji reliabilitas
dan uji validitas. Pengujian reliabilitas dan validitas dalam penelitian ini menggunakan
sampel sebesar 30 responden. Pengujian terhadap instrumen penelitian dimaksudkan
untuk menguji apakah item-item pernyataan yang ada di dalam kuesioner valid dan
reliabel atau tidak. Menurut Cooper dan Schindler (2006:318), data penelitian tidak akan
berguna jika instrumen pengukuran yang digunakan tidak mempunyai validitas dan
reliabilitas yang tinggi dimana pengujian hipotesis sangat dipengaruhi oleh kualitas
data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi sederhana dengan bantuan alat analisis Software SPSS for windows versi 19
dengan model sebagai berikut

KM = α1 + β1SAM + e1 ............................................................................. (1)

KK = α2 + β2SAM+ e2 ...............................................................................(2)

Dalam hal ini untuk persamaan (1),


SAM adalah Sistem Akuntansi Manajamen, merupakan variabel independen;
KM adalah Kinerja Manajerial, merupakan variabel dependen;
α1 adalah konstanta;
β1 adalah koefisien; dan e1 adalah error term.
Untuk persamaan (2),
KK adalah Kepuasan kerja merupakan variabel dependen;
SAM adalah Sistem Akuntansi Manajemen, merupakan variabel independen ;
α2 adalah konstanta;
β2 adalah koefisien regresi; dan e2 adalah error term
HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil Uji Instrumen


Uji instrumen dalam penelitian dapat diuji cobakan pada 30 responden. Uji
instrumen dalam penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh konsistensi suatu alat ukur yang
digunakan. Pengujian ini menggunakan koefisien Cronbach’Alpha yang nilainya berkisar
antara 0 hingga 1 dengan bantuan alat analisis Software SPSS for windows versi 19.
Menurut Nunnally dalam Ghozali (2011) suatu butir pernyataan dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,7. Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha berarti
semakin tinggi tingkat reliabilitas alat ukur yang digunakan.
Hasil uji reliabilitas dapat menunjukkan bahwa setiap konstruk memiliki nilai
Cronbach’s Alpha. Untuk uji validitas dalam penelitian dapat menggunakan korelasi
bivariat antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r, untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, dengan jumlah sampel = 30, maka df =
30 – 2 = 28, diperoleh nilai r 0,3061. Dari data dapat dicari untuk hasil uji validitas untuk
variabel Kepuasan Kerja dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan variabel
Kepuasan Kerja dinyatakan valid atau tidak valid.

II. Analisis Data


Setelah dilakukan pengujian instrument dan hasilnya adalah item dapat
dinyatakan valid/tidak dan reliable/tidak, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data
dengan survei, yaitu menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pengukur konstruk
atau variable yang digunakan. Teknik penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung.
Penyebaran secara langsung dilakukan peneliti dengan menyebarkan kuesioner pada
Industri Kecil Menengah (IKM) di Kecamatan Karanganyar.
Pengujian hipotesis pertama menggunakan model regresi dengan ersamaan
sebagai berikut.
KM = α1 + β1SAM + e1 ............................................................................. (1)
atau
KK= α1 + c1 SAM + e1

III. Pembahasan
Hasil Hipotesis pertama jika menyatakan bahwa karakteristik sistem akuntansi
manajemen (SAM) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajer. Dari hasil
hipotesis berarti dapat dinyatakan bahwa ada hubungan positif antara SAM dengan KM.
Semakin besar pemanfaatan informasi SAM maka kinerja IKM juga semakin tinggi,
meskipun tidak signifikan. Informasi sistem akuntansi manajemen dalam
mengimplementasi maupun memonitor strateginya untuk menghadapi persaingan mampu
mendukung kinerja manajer IKM meskipun pengaruhnya tidak besar. Hal ini
kemungkinan juga disebabkan karena adanya pengalaman dari para pelaku IKM, di
mana sebagian besar IKM yang menjadi sampel sudah berusaha lebih dari 5 (lima) tahun.
Sementara terkait pemanfaatan informasi akuntansi manajemen, masih belum
dimanfaatkan secara maksimal. Hasil Hipotesis atau penelitian dapat mengemukakan
bahwa semakin tinggi Informasi Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh positif
terhadap kinerja manajer.
Hipotesis kedua jika menyatakan bahwa informasi SAM berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja tidak terdukung. J i k a h asil hipotesis menunjukkan
bahwa karakteristik SAM berpengaruh negative tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penggunaan informasi SAM suatu
perusahaan maka kepuasan kerja semakin turun. Implementasi informasi SAM yang
diterapkan di IKM di wilayah Kecamatan Karanganyar menunjukkan bahwa masih
rendahnya pihak IKM untuk memanfaatkan informasi SAM untuk membantu dalam
pengambilan keputusan. Peran mereka dalam kegiatan usaha yang tidak hanya sebagai
pemilik usaha, namun mereka juga berperan dalam kegiatan produksi dan pemasaran.
Sehingga dimungkinkan, mereka masih berpegang teguh pada prinsip utama bahwa
sebuah kegiatan usaha yang terpenting adalah bisa memproduksi dan mampu menjual,
dengan tidak memanfaatkan informasi SAM secara maksimal

IV. KESIMPULAN

Dari hasil uraian diatas menunjukkan:


1. Bahwa informasi Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kinerja manajer. Jika SAM yang ada di IKM
2. Kecamatan Karanganyar sudah dimanfaatkan baik, maka kinerja manajer IKM-pun
akan baik. Namun pemanfaatan informasi SAM untuk meningkatkan kinerja
manajer belum maksimal.
3. Bahwa informasi Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi pemanfaatan SAM maka
kepuasan kerja semakin turun. Terkadang masih banyaknya pemilik IKM yang
beranggapan bahwa informasi SAM tidak memainkan peran utama dalam
kemajuan sebuah usaha
DAFTAR PUSTAKA

Chenhall, Robert H dan Deigan Morris, 1986, “The Impact of Stucture, Environment,
and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems”,
The Accounting Review, No. 1 pp.16-35.

Chong, VK., Ian RC. Eggleton dan Michele Leong. 2001. The Impact of Market
Competition and Budgetary Participation on Performance and Job Satisfaction: Evidence
from The Australian Banking and Financial Services Sectors. The 2000 Asian-Pacific
Conference on International Accounting Issues, Beijing, China.

Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler, 2006, “Business Research Methods”, 9th
ed. New York, NY: Irwin/McGraw-Hill.

Dewar, R. dan Werbel, J. 1979. Universalistic and contingency predictions of employee


satisfaction and conflict. Administrative Science Quarterly, pp. 313-327.
Faisal, 2006, “Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan Variabel Kontekstual
terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis
dengan Pendekatan Partial Least Square” SNA IX Padang.

Ghozali, Imam, 2011, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,
Undip Semarang.

Hair, J.F., Anderson, R.E., dan Black, W.C. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth
Edition. New Jersy: Prentice Hall International, Inc.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Hetty Muniroh dan Siti Alliyahd Jurnal penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI
Rembang

Imaniar dan Meirianto, 2009, “Peran Moderasi Intensitas Kompetisi Pasar pada
Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Unit Bisnis dan
Kepuasan Kerja”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Vol.5/No.2/Mei 2009;181-196.

Kemenkop dan UKM, 2013, “Sandingan Data UKM 2012–013”. Kementerian


Koperasi dan UKM, Jakarta.

Mahoney, TA., TH. Jerdee dan SJ. Carroll.1963. Development of Managerial


Performance: A Research Approach. Cincinnati: South Western Publ. Co.

Muslichah dan Arsono 2002, “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan,


Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial” Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No.2 pp. 106-125.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Jogjakarta:BPFE UGM.


Nazaruddin, Ietje, 1998, “Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia”, Vol. 1 No.2, Juli, pp 141-162.

Otley, David. T, 1980, “The Contingency Theory of Management Accounting:


Achievement and Prognosis”, Accounting Organizations and Society, Vol.5, pp. 413-428.

Susanto dan Gudono, 2007, “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Hubungan
Antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis
dan Kepuasan Kerja”, SNA X Makasar.

Anda mungkin juga menyukai