Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN DARAH (BINATANG)

DALAM PENGEMBANGAN OBAT


TINJAUAN FIQIH ISLAM
FIQIH KEFARMASIAN
DIII FARMASI A DF IV
PENGAMPU : NASRUL HAKIM, Lc, M.Hum
DARAH DALAM FIQIH ISLAM

Para fuqoha menyebutnya dengan istilah ‫َد ًما‬


Maksudnya adalah ‫سفُو ًحا‬
ْ ‫َد ًما َم‬
Yaitu darah yang mengalir
‫‪DALILNYA‬‬
‫‪• Allah Ta’ala berfirman:‬‬
‫طا ِع ٍم يَ ْطعَ ُمهُ إِ ََّل •‬‫علَ ٰى َ‬ ‫ي ُم َح َّر ًما َ‬‫ي إِلَ َّ‬
‫وح َ‬ ‫قُ ْل ََل أ َ ِج ُد فِي َما أ ُ ِ‬
‫س‬‫ير فَ ِإنَّهُ ِر ْج ٌ‬ ‫سفُو ًحا أ َ ْو لَ ْح َم ِخ ْن ِز ٍ‬‫ُون َم ْيتَةً أ َ ْو َد ًما َم ْ‬ ‫أ َ ْن يَك َ‬
‫غ ْي َر بَاغٍ َو ََل َ‬
‫عا ٍد‬ ‫ض ُ‬
‫ط َّر َ‬ ‫أ َ ْو فِ ْ‬
‫سقًا أ ُ ِه َّل ِلغَ ْي ِر َّ ِ‬
‫َّللا بِ ِه ۚ فَ َم ِن ا ْ‬
‫غفُو ٌر َر ِحي ٌم‬ ‫فَ ِإ َّن َربَّ َك َ‬
DALILNYA
• Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor --
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.
Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang". Qs, Al-An’am :145
PENJELASAN...
Firman Allah SWT Sebelumnya sangat jelas menegaskan bahwa
mengkonsumsi darah hewan yang mengalir merupakan sesuatu
yang diharamkan oleh Islam, kecuali dua jenis darah yakni hati
(hepar) dan limfa, pernyataan tersebut dijelaskan oleh Ibnu
Umar ra menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Telah
dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua darah. Adapun dua
bangkai ialah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah ialah
limpa dan hati.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 210 dan
ash-Shahihah no: 1118). Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah
menambahkan bahwa ” Pendapat yang benar, bahwa darah yang
diharamkan oleh Allah adalah darah yang mengalir. Adapun sisa
darah yang menempel pada daging, maka tidak ada satupun dari
kalangan ulama’ yang mengharamkannya”. (Al-Mulakhas Al-
Fiqhi 2/461 oleh Syaikh Dr. Shahih Al-Fauzan).
SELANJUTNYA...

• Darah yang ditampung dari hasil penyembelihan tidak boleh


dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, baik dikonsumsi secara
langsung maupun tidak langsung. Seperti melalui proses
pengolahan industri bahan makanan maupun farmasi (obat-
obatan).
• Demikian dikemukakan Wakil Direktur LPPOM MUI, Ir. Muti
Arintawati, M.Si., pada pembukaan Pelatihan Sistim Jaminan
Halal (SJH), Selasa, 18 Agustus 2015 di Bogor.
• “Sesuai dengan ketentuan nash dari Al-Quran itu, maka haram
hukumnya memanfaatkan daerah yang sengaja ditampung dari
hasil penyembelihan,” tegasnya, dalam paparannya di hadapan
46 peserta pelatihan yang dilangsungkan di gedung Global
Halal Centre (GHC) Bogor seperti dikutip laman LPPOM..
SELANJUTNYA...
Pengolahan darah itu dengan proses industri modern. Misalnya
diolah menjadi produk semacam tepung darah untuk obat-obatan,
vitamin penambah darah atau makanan suplemen.
Dengan ketentuan nash yang jelas itu, maka diingatkan bersama
bahwa semua produk yang menggunakan bahan dari darah itu
haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Ia kemudian merujuk pada Surat Al Maidah yang
menyebutkan, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.”
(Q.S. Al-Maidah [5]: 3)
SELANJUTNYA...
• Selain termasuk kategori haram, darah juga termasuk
benda najis yang mengharuskan kita untuk
menyucikan anggota tubuh biasanya untuk
kepentingan shalat atau benda-benda yang
diperlukan darinya.
• Lalu bagaimana dengan berobat dengan
menggunakan darah ular? Benda najis tentu juga
haram dapat digunakan untuk kepentingan darurat
pengobatan. Hal ini dimungkinkan karena manusia
adalah makhluk mulia sehingga penyakit yang
dideritanya harus dihilangkan sekali pun dengan
benda najis.
SELANJUTNYA…
• Sebagaimana riwayat perihal masyarakat Uraniyin di
masa Rasulullah SAW.
‫أما حديث العرنيين وأمره عليه السالم‬
• ‫ والتداوي بالنجس جائز عند‬،‫ فكان للتداوي‬،‫لهم بشرب أبوال اإلبل‬
‫فقد الطاهر الذي يقوم مقامه‬
• Artinya, “Adapun hadits tentang masyarakat Uraniyin dan
perintah Nabi Muhammad SAW terhadap mereka untuk
meminum air kencing unta berkaitan dengan kepentingan
pengobatan.
SEBAB-SEBAB DARURAT...

Pengobatan dengan menggunakan benda najis diperbolehkan


ketika tidak ada benda suci yang dapat menggantikannya,” (Lihat
Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut,
Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405, juz I, halaman 161). Dari
sini, kita dapat menarik simpulan bahwa pengobatan dengan
darah ular bersifat jalan terakhir sebagai darurat karena tidak ada
lagi obat alternatif selain darah ular tersebut.
SELANJUTNYA...
• Darah ular dapat dijadikan obat bila terbukti dan teruji secara
klinis mutakhir sebagai obat atas penyakit tersebut. Artinya,
pertimbangan ilmu pengetahuan medis perlu menjadi
pertimbangan utama dalam hal ini, bukan karena konon atau
katanya. Kalau hanya katanya, kami menyarankan agar
sebaiknya menghindari darah ular sebagai obat karena
keharamannya sudah jelas, sementara manfaatnya masih
bersifat spekulasi.
SELANJUTNYA...
• Ukuran melanggar larangan saat kondisi terpaksa itu harus
dilakukan sekadarnya saja.
• Maksudnya bolehnya melakukan yang terlarang saat kondisi
darurat tersebut, hanya sekadar untuk menghilangkan bahaya
yang menimpa dirinya saja. Jika bahaya tersebut sudah hilang
maka tidak boleh lagi melakukannya. Allah berfirman:

ٌ ٍ۬ ُ‫غف‬
• ‫ور‬ َ َ‫ٱَّلل‬ َ ‫ال إِ ۡث َم‬
َّ ‫علَ ۡي ِهۚ إِ َّن‬ ٍ۬ َ‫غ ۡي َر ب‬
‫اغٍ َو ََل عَا ٍ۬ ٍد فَ َ ا‬ ۡ ‫فَ َم ِن‬
ُ ‫ٱض‬
َ ‫ط َّر‬
‫َّر ِحي ٌم‬
• Barangsiapa dalam keadaan terpaksa [memakannya] sedang ia
tidak menginginkannya dan tidak [pula] melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS.al-Baqarah [2]: 173)).
KESIMPULAN..
• DARI BEBERAPA FAKTA DARAH YANG
DIHARAMKAN DALAM QUR’AN ATAU HADIS,
MAKA JELAS DISINI PENGGUNAAN DARAH
DALAM MENGGUNAKAN BAHAN OBAT MENJADI
RACIKAN OBAT ADALAH HARAM KECUALI
DALAM KONDISI DHARURAT DAN SESUAI UJI
KLINIS MEDIS.
AKHIRNYA...

• Semoga Bermanfaat
• Wassalamualaikum Warahmatullah
Wabarakatuh
Wallahu Al Muwafaq Ila Sabili Al Rasyad

Anda mungkin juga menyukai