Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SPESIALIT & TERMINOLOGI

“SPESIALITE OBAT SALURAN PENCERNAAN”

Disusun Oleh :

Nama : Rizky Safitri Yusanti

NIM : 34190305

Hari/tgl : Rabu, 14 April 2021

Golongan : A2

Dosen Pengampu :

apt. Dyah Anggraeni S.Far.,M.Sc

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2020
I. TUJUAN
 Mempelajari jenis obat, bentuk sediaan dan produsen obat saluran pencernaan

II. DASAR TEORI


Obat yang bekerja pada system pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem
gastrointestinal. obat system pencernaan meliputi anti tukak, anti emetik, anti diare, laksatif
a. Obat terapi ulcer
Ulkus peptikum adalah kerusakan atau hilangnya jaringan mukosa, submucosa sampai
lapisan otot. Secara klinik, hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam dengan
diameter > 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis.
Terapi ulkus peptikum :
1. Antagonis reseptor H2
2. Proton Pump Inhibitor
3. Sucralfat
4. Analog Prostagladin
b. Obat anti emetik
Muntah adalah keluarnya isi lambung sampai mulut dengan paksa atau dengan kekuatan.
Mual dan muntah merupakan gejala umum dari gangguan fungsional saluran cerna,
keduanya berfungsi sebagai perlindungan melawan toksin yang tidak sengaja tertelan.
Klasifikasi anti emetika :
1. Antagonis reseptor 5-HT 3
2. Antagonis Dopamin
3. Anti histamin (H1-Blocker)
4. Anti kolinergik
5. Antagonis reseptor NK1
c. Obat anti diare
Peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi pengeluaran tinja dibandingkan
individu dengan keadaan usus besar yang normal
Penggolongan anti diare :
1. Anti secretory
2. Antimotility
3. Adsorben
d. Konstipasi
Penurunan abnormal pada frekuensi buang air besar dengan disertai/tanpa rasa nyeri
selama mengejan.
Penggolongan obat konstipasi :
1. Pencahar emolien/pelunak
2. Pencahar pembentuk masa
3. Pencahar osmotic
4. Pencahar perangsang

III. BAHAN DAN ALAT

1. Leaflet obat (masing-masing praktikan membawa 5 dengan jenis dan golongan berbeda)
2. Buku ISO, MIMS dan buku materi yang memuat nama (merk) obat
3. Laptop

IV. CARA KERJA

Peserta praktikum dibagi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3-4 praktikan

Leaflet dikumpulkan setiap kelompoknya

Setiap kelompok mengidentifikasikan dan mengelompokkan leaflet produk obat

Bekerja kelompok dilakukan selama 30 menit.


V. HASIL PRAKTIKUM

OBAT TERAPI ULCER (ULKUS PEPTIKUM)

Zat Aktif Golongan BSO dan (Merek) Produsen Leaflet


Kekuatan
Lanzoprazole Proton 30 mg/ kapsul Lanzoprazole Medikon
Pump
Inhibito
30 mg/ kapsul Gastrolan Gracia
pharmindo
30 mg/ kapsul Inazol Indofarma
10 mg dan 30 Inhiparaz Bernofarm
mg/ kapsul
30 mg/ kapsul Ladenum Imedco
djaja
30 mg/ kapsul Lagas Promedraha
rdjo

Alumunium antasida 200 mg/5 ml Antasida doen Lucas


hidroksida suspensi djaaja
200 mgtablet Antasida doen Moleks
ayus
400 mg/ tablet Bufantacid BufaAneka
dan 60 ml forte
suspensi
261,4 mg/ Berlosid Berlico
tablet mulia
Farma
300 mg/ tablet Atmacid Graha
dan 60,120 ml farma
botol suspensi
300 mg/ kaplet Gastromag Clubros
kunyah Farma
Magnesium antasida 200 mg/5 ml Magtacid Prafa
hidroksida suspensi
200 mg/Tablet Adimag Adimata
kunya raya
farmindo
400 mg /tablet Anflat Dankos
kunya ddan
100 ml
suspensi
200mg/tablet Antasida doen Afi farma
200 mg/tablet Antasida doen Clubros
kuyah farma
400 mg/tablet Biomag MPS Brlimplex
250 mg/ tablet Carsida Sampharind
dan 60 ml o perdana
suspensi
Sucralfat Sucralfat 500 mg/ 100 propepsa Gracia
ml suspensi pharmindo
500 mg (5 ml) Episan Sanbe
/100 ml farma
suspensi
500 mg/ 100 Kalpepsa Kalbe farma
ml dan 200 ml
suspensi
500 mg (5 ml) Molafate Molex ayus
/ 60 ml
suspensi
500 mg (5 ml) Neciblok Kalbe farma
/100 ml
suspensi
Ranitidine Antagonis 25 mg/ ampul Ranitidin HCl PAP
Bandung-
reseptor
indonesia
H2
150 mg/tablet Aciblok Molex ayus
150 mg/tablet Acran Sanbe
farma
25 mg/ ampul Antid Bernofarm
150 mg/tablet Conranin Armoxindo
farm
Omeprazole Proton 20 mg/ kapsul Omeprazole novell
Pump
Inhibitor
20 mg/ kapsul, Inhipump Pharos
40 mg/vial dan
40 mg (10 ml)/
injeksi
20 mg/ kapsul Lokev Ifars
234 mg/ kapsul Meisec Meiji
indonesia
20 mg/ vial Norsec Guardian
pharmatama

OBAT ANTI EMETIK

Zat Aktif Golongan BSO dan Nama Produsen Leaflet


Kekuatan Produk
(Merek)
Domperidone Antagonis 5 mg /5ml Rosidon Novapharin
Dopamin suspensi Domperidone
10 mg/tablet Costil Pyridam
dan 5 mg/ sirup farma
10 mg/tablet Dombaz Zenith
5 mg/sirup, 10 Dome Promedrahar
mg/ tablet djo
12,7 mg/ tablet Domedon Tempo scan
dan sirup pacific
10 mg/tablet domeran Erlimprex
Ondansetron Antagonis 4 mg/vial Asmisetron Aniz farma
reseptor 5-
HT 3
2 ml/inj dan 4 Ceteron Combiphar
mg/tablet
4 mg/ampul Danseefion Infion
4 mg dan 8 mg/ Dantroxal Sandoz
kapsul
8 mg/ tablet dan Frazon Ferron par
2
mg(4ml)/ampul
4mg,2ml/injeksi Fudaton Futamed
Dimenhidrina Anti 50 mg/tablet Antimo dan pharpros
t dan 12,5 mg antimo sachet
histamin
/sachet
(H1-
Blocker
50 mg/ tablet mantimo Sampharind
o perdana
Metoclopram Antagonis 10 mg/tablet Metoclopram Graha farma
ide HCl Dopamin ide
10 mg/tablet Ameda zenith
salut selaput
10 mg/tablet Damaben Caprifarmin
dan 5 mg/ sirup do
10 mg/tablet Emeran Erlimpex
10 mg/tablet Enakur Harsen

OBAT ANTI DIARE

Zat Aktif Golongan BSO dan (Merek) Produsen Leaflet


Kekuatan

Kaolin dan Adsorben 100 mg dan Gikotin Gilang


pharma
pektin 50 mg/
suspensi
700 mg dan Dianos First
50 mg/ tablet medipharma
dan botol 60
ml
986 mg dan Guanistrep Itrasal
40 mg/ 60 ml
sirup
986 mg dan Kanna Ifars
40 mg/ 60 ml
suspensi
985 mg dan Kaotin Erela
22 mg/ 60 ml
suspensi
700 mg dan Koltin Balatif
25 mg/ 60 ml
suspensi
Glukosa Glukosa Oralit One farma
anhidrat, anhidrat 2,7
Kalium g
klorida, Kalium
Natrium klorida 0,3 g,
Klorida. Natrium
Trisodium Klorida 0,52
sitrat dihidrat g. Trisodium
sitrat dihidrat
0,58 g

Zinc 27,44 mg/ zincPro combiphar


sulphate 60 ml sirup
monohydrate
27, 5 mg (15 Daryazinc Darya-varia
ml)/ tetes
oral dan 55
mg (5 ml)/
60 ml sirup
20 mg/ 60 ml Orezinc Novell
sirup pharmaceeutical
lab
20 mg/ tablet Interzinc Interbat
dan 20 mg/
60 ml sirup
10 mg (5 L-zinc Lapi
ml)/ 100 ml
sirup
Attapulgite Adsorben 600 mg/ Diatabs Mediafarma
tablet
600 mg/ Akita Ifars
tablet
600 mg/ Atagip Meprofarm
tablet dan 60
ml sirup
600 mg/ Licopec Berlico mulia
tablet farma
700 mg/ Molagit Molex ayus
tablet
KONSTIPASI

Zat Aktif Golonga BSO dan Nama Produsen Leaflet


n Kekuatan Produk
(Merek)
Bisakodil Pencahar 0,01 g/ 5 g tab Bikodil Ns Farma
emolien/
pelunak
5 mg/ tablet Bicolax Armoxindo
farma
5 mg dan 10 Custodiol Pharos
mg/suppo
10 mg/ suppo, 5 Dulcolax Boehringer
mg/suppo anak ingelheim
dan 5 mg/tablet
5 mg/tablet Laxana Ifars
10 mg /suppo Stolax Sanbe farma

Parafin cair Pencahar 12,5 mg/5 ml Emulfin Sanjai


emolien/ emulsi pharmaceutik
pelunak al
1,5 g/emulsi Komplax Ifars

Laktulosa Pencahar 10 g/ 60 ml sirup Dulcolactol Boehringer


osmotic ingelheim
3.335 mg (15ml)/ Duphalac Abbott
sirup
3.335 mg (15ml)/ Graphalac Gracia
sirup pharmindo
3.35 mg/ botol 60 Lacons Mahakam
ml beta farma
3.335 mg (15ml)/ Lactulax Ikapharmind
sirup o /fresenlus

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang spesialis obat saluran cerna. Obat yang
bekerja pada sistem pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan
hepatobiliar. Obat sistem pencernaan meliputi antitukak, antasida, antipasmodik, antiemetik,
antikolinergik, laksatif, antidiare, hepatoprotektor, dan prokinetik.

Ulcer atau tukak pada lambung dan usus penyebabnya belum sepenuhnya diketahui.
Beberapa faktor yang diduga sebagai pencetusnya adalah infeksi H. Pilory, peningkatan asam
lambung, kerentanan mukosa, dan efek samping beberapa obat. Efektivitas antasida sangat
dipengaruhi oleh waktu minum obat di mana antasida harus diminum pada saat lambung
kosong (2 jam setelah makan dan 1 jam sebelum makan), agar obat bereaksi dengan asam
yang ada di dalam lambung sehingga membuat kondisi lambung menjadi netral. Kemampuan
antasida menetralisir asam lambung disebut kapasitas penetralan. Hal yang sama dilakukan
untuk obat pelindung mukosa. Pemilihan obat untuk terapi tukak sangat tergantung pada
penyebabnya. Pilihan obat sesuai peruntukannya yaitu:
1. Penghambat sekresi asam: ranitidin, simetidin, famotidin, nizatidin, omeprazol,
2. lansoprazol, pantoprazol.
3. Anti hiperasiditas: antasida (kombinasi senyawa organik Al-hidroksida, Mg-trisilikat,
4. dan senyawa lainnya).
5. Pelindung mukosa: sukralfat, bismut subsalisilat.
6. Analog prostaglandin: misoprostol (tidak banyak dipakai karena efek samping
7. oksitosik).
Mual merupakan sensasi yang sangat tidak enak pada perut yang biasanya terjadi
sebelum keinginan untuk muntah. Muntah adalah aksi dari mengosongkan lambung secara
paksa dan merupakan suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh. Perangsangan pada pusat
muntah (chemoreceptor triger zone/CTZ) dapat menyebabkan kontraksi lambung dan disusul
dengan pengeluaran isi lambung. Obat anti muntah umumnya bekerja menghambat
rangsangan CTZ. Antiemetik yang digunakan adalah:
1. Golongan fenotiazin: prometazin, piratiazin.
2. Antagonis reseptor H1: dimenhidrinat, meklizin, cisaprid, domperidon.
3. Antagonis reseptor serotonin: ondansetron, ganisetron, ramosetron, palonosetron.

Diare adalah buang air besar encer atau lembek lebih dari 3 kali sehari. Secara klinis
disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, parasit) dan noninfeksi (malabsorpsi, defisiensi,
keracunan, dll). Obat untuk terapi diare antara lain:
1. Pengganti cairan elektrolit: oralit.
2. Penghambat motilitas: loperamid, defenoksilat.
3. Adsorben: kaolin, pektin, norit (arang aktif).
4. Antisekretori: bismut subsalisilat.
5. Antibakteri: kotrimoksazol, eritromisin, sefalosporin, klindamisin.

Konstipasi ialah kesulitan defekasi karena feses yang mengeras, otot polos yang lumpuh,
dan gangguan refleks defekasi; sedangkan obstipasi ialah kesulitan defekasi karena obstruksi
lumen (intra atau ekstra) usus. Konstipasi dan obstipasi menunjukkan bahwa perjalanan
(passage) feses mengalami penghambatan dan biasanya disertai kesulitan defekasi. Pada
keadaan normal dalam 24 jam kolon harus dikosongkan secara teratur. Beberapa orang sehat
mengalami defekasi 2-3 kali dalam sehari.
Obat obat laksatif:
1. Pencahar perangsang: minyak jarak, fenolftalein, bisakodil.
2. Pencahar osmotik: magnesium sulfat, natrium fosfat, laktulosa
3. Pencahar pembentuk masa: metilselulosa, CMC-Na, agar-agar
4. Pencahar emolien/pelunak: parafin cair, Na-dioktil sulfosuksinat
Spasmus atau kejang pada otot polos saluran pencernaan menyebabkan nyeri karena
kontraksi yang berlebihan. Antispasmodik digunakan untuk gangguan tersebut. Obat yang
digunakan adalah ekstrak beladon, atropin sulfat, propantalin bromida, dan hiosin butil
bromida.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Ganthina, 2016, Modul Buku Ajar Cetak Farmasi Praktikum Spesialit Dan Terminologi
Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Gan,S 2000, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, penerbit kedokteran UI
Katzung, BG, 2004, Basic and Clinical Pharmacology, Ninth Edition, Singapore, Mc. Graw
Hill

Anda mungkin juga menyukai