Anda di halaman 1dari 3

4.4.

1 Faktor Penentu Keberhasilan Wirausaha

Berdasarkan temuan lapangan diperoleh data bahwa faktor penentu keberhasilan dalam
wirausaha terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor penentu keberhasilan yang berasal dari dalam diri individu pelaku usaha
tersebut, antara lain motivasi, pengalaman dan pengetahuan serta kepribadian. Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor diluar individu yang mempengaruhi keberhasilannya dalam
berwirausaha, faktor tersebut antara lain lingkungan keluarga dan lingkungan tempat bekerja.
Riyanti pada penelitiannya mengenai “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Keberhasilan
Usaha Skala Kecil” mengemukakan dua macam faktor yang menentukan keberhasilan
wirausaha yaitu demografi dan perilaku inovatif. Siagian dalam Purwinarti dan Ninggarwati
(2006: 42) mengemukakan bahwa banyak faktor yang mendorong seseorang untuk
berwirausaha. Salah satu kunci untuk dapat mengetahui faktor tersebut adalah dengan
memahami apa yang wirausaha tersebut butuhkan.

Wirausaha bisa didorong oleh apa saja, tetapi tidak semua didorong oleh sesuatu yang
sama.Ketiga subjek dalam penelitian memiliki motivasi yang kuat dari dalam diri subjek sendiri
untuk keluar dari pekerjaan dan memiliki kesamaan motivasi untuk sukses dalam bekerja tetapi
tetap harmonis dalam kehidupan keluarganya. Keberhasilan dalam usaha yang mereka
dapatkan adalah salah satu bentuk pencapaian dari akumulasi usaha yang mereka lakukan sejak
merintis usaha tersebut dan bentuk kematangan konsep berpikir mereka untuk tetap
berprestasi pada usaha yang mereka ciptakan sendiri.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat McClelland dalam Sjabadhyni (2001: 273) yang
mengemukakan bahwa motif prestasi adalah suatu kebutuhan yang ditampilkan dalam
kecenderungan perilaku secara stabil mengarah pada usaha untuk menyelesaikan tugas yang
menantang dan bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai standar tinggi yang diharapkan. Selain
itu kebutuhan berprestasi tinggi biasanya lebih inovatif, berkehendak mencari sesuatu untuk
menghasilkan yang lebih baik.

Motivasi individu dalam menjalankan usaha mempengaruhi proses dan hasil yang akan mereka
dapatkan. Motivasi usaha yang berasal dari dalam diri individu akan mengarahkan individu
pada proses usaha yang mereka tuju, apabila individu tersebut memiliki motivasi untuk
berwirausaha dan merasa mampu melakukan proses usaha dengan penuh kesungguhan dan
didukung oleh motivator serta fokus pada motif awal berwirausaha, individu tersebut akan
mencapai kesuksesan.

Tetapi apabila pada awal usaha, individu tidak memiliki motivasi yang kuat untuk berwirausaha
dari dalam dirinya sendiri walaupun individu tersebut mampu melewati proses tersebut maka
output dari hasil tersebut tidak akan maksimal, pekerjaan dan hasilnya pun tidak akan maksimal
sehingga individu tersebut tidak akan mencapai keberhasilan dalam usahanya.

Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki subjek menunjukkan kompetensi mereka dalam
berproses sejak merintis usaha hingga usaha mereka bisa berjalan lancar. Subjek dengan
Penelitian Ronstandt (dalam Sjabadhyni, 2001: 271) mengemukakan bahwa kurangnya
pengalaman berkorelasi dengan karirnya yang singkat sebagai wirausaha. Sedangkan Kim dalam
Riyani (2003:33) menemukan bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap keberhasilan
wirausaha. Ronstand dalam Sjabadhyni (2001: 271) mengemukakan pentingnya pengalaman
manajemen, yaitu pada kebanyakan wirausahawan, manajerial know how merupakan aspek
yang relatif kecil kegunaannya daripada pengalaman-pengalaman lainnya karena seseorang
yang akan berwirausaha dimulai dengan usaha kecil dan lebih banyak bersifat self management
daripada manajemen organisasinya, walaupun dalam pertumbuhan kemudian pengalaman
manajemen memang diperlukan..

Aspek yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha

Aspek ekonomi dan teknis merupakan dua aspek yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha
pada subjek penelitian. Dari segi ekonomi, ketiga subjek memiliki modal yang cukup untuk
merintis dan menjalankan proses awal usaha. Modal utama untuk mendirikan usaha adalah
ketersediaannya modal yang cukup dan tepat sasaran untuk merintis dan menjalankan usaha
yaitu tabungan subjek sendiri yang berasal dari keuntungan atau pesangon dari tempat kerja
subjek terdahulu. Bird dalam Sjabadhyni (2001: 277) menguatkan penemuan peneliti mengenai
modal awal usaha ketiganya yang membutuhkan modal cukup dan tepat sasaran, sudah
diperhitungkan sesuai kebutuhan dalam membentuk usaha baru atau menjalankan usaha yang
sudah ada. Setelah usaha ketiganya berjalan lancar, hambatan keuangan mulai muncul dalam
usaha mereka ketika akan memperluas usaha. Mereka mengalami hambatan keuangan saat
akan memperluas usaha karena subjek sudah menggunakan uang simpanan mereka sebagai
modal awal usaha. Ketika pola dan manajemen usaha individu tersebut sudah terbentuk, maka
dapat dihitung besaran pendapatan yang bisa disisihkan untuk melakukan pembiayaan
pinjaman Bank atau instansi tertentu, sehingga tidak mengganggu aset atau usaha individu
tersebut yang sudah terbentuk.

Aspek kedua yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha adalah aspek teknis yang meliputi
waktu dan tempat yang memiliki ruang kosong sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kantor
atau tempat usaha. Subjek menggunakan aset milik pribadi sebagai tempat untuk mengawali
usaha mereka. Sehingga mereka tidak harus mengeluarkan banyak biaya rutin untuk menyewa
tempat usaha mereka. Pemilihan tempat usaha yang dekat dengan rumah subjek
mempermudah ketiganya untuk mengkontrol kegiatan usaha mereka. Subjek cenderung
memanfaatkan ruang kosong di bagian rumahnya menjadi kantor tempat manajemen
keuangan usaha mereka. Karena ruang usaha yang sehat apabila terletak pada salah satu
bagian rumah harus terletak terpisah dari ruangan inti dari rumah tersebut, sehingga kegiatan
usaha tidak menggangguaktivitas anggota keluarga dirumah, dan begitu juga sebaliknya. Bird
dalam Sjabadhyni (2001: 277) menguatkan penemuan peneliti mengenai aspek teknis yang
mempengaruhi keberhasilan wirausaha dalam kaitannya dengan ketersediaannya pada waktu
dan tempat tertentu yang memiliki ruang kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai kantor atau
tempat usaha

Anda mungkin juga menyukai