Anda di halaman 1dari 3

Kajian Teori

1. Pengertian Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Masalah kebahasaan Indonesia tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya. Dalam


kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai perubahan, baik sebagai akibat tatanan
kehidupan dunia yang baru, globalisasi, maupun sebagai dampak perkembangan teknologi
informasi yang amat pesat (Sugono 2003). Terkait dengan hal ini, tentu saja bahasa Indonesia
mendapat tantangan, pengaruh besar dari bahasa asing. Namun demikian, masyarakat Indonesia
diharapkan tetap menjunjung tinggi bahasa Indonesia.

Dalam (Felicia 20202) Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa
Indonesia. Apa kiranya yang diatur dan apa imbasnya kepada komunikasi kita dalam kehidupan
sehari-hari? Inti peraturan tersebut ada pada Bab II, Bagian 1, Pasal 2, tentang “Ketentuan
Penggunaan Bahasa Indonesia”. Dicantumkan dalam Bab II, Bagian 1, bahwa “Penggunaan
Bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria Bahasa Indonesia yang baik dan benar”. Berikut akan
dibahas kriteria bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa Indonesia yang baik berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa Indonesia sesuai
dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai sosial masyarakat. Peraturan ini berkaitan
penggunaan ragam bahasa secara tulis dan lisan untuk kebutuhan berkomunikasi. Ragam bahasa
dari sisi penggunaan bahasa ada dua, yaitu ragam formal dan ragam nonformal. Ada dua hal
yang kita perhatikan dalam kalimat ini. Pertama, berbahasa sesuai dengan konteksnya dan,
kedua, berbahasa selaras dengan nilai sosial masyarakat.

Pemakaian BI (Bahasa Indonesia) dikatakan dengan baik dan benar, apabila tuturan
sudah sesuai dengan kriteria. Kriteria yang dimaksud adalah tuturan baik lisan maupun tulis,
telah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan sesuai dengan situasi kebahasaan yang dihadapi.
Kriteria pemakaian BI dikatakan dengan benar jika telah sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Kaidah bahasa yang harus diperhatikan oleh para pemakai mencakupi lima aspek, yaitu (1) tata
bunyi (fonologi), (2) tata bahasa (kata dan kalimat), (3) kosa kata (termasuk istilah), (4) ejaan,
dan (5) makna. Kriteria sesuai dengan situasi kebahasaan memiliki pengertian bahwa bahasa
yang baik harus cocok dengan situasi pemakaiannya. Ada dua macam situasi kebahasaan yang
dimaksud, yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi atau situasi santai.

Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia termasuk kaidah tata
bahasa, kaidah ejaan, dan kaidah pesanan istilah. Kaidah tata bahasa dan kaidah resep terkait
dengan bahasa Indonesia lisan dan tulis. Penggunaan bahasa yang tidak memperhatikan kaidah
tata bahasa akan memperhatikan. Salah satunya yaitu penggunaan bahasa gaul yang kini sangat
kerap di gunakan di berbagai kalangan. Misalnya, kesalahan tata bahasa dalam kalimat “ kamu
gak usah boong” pada kalimat tersebut suda menyalahi aturan pengunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar yang diamana penggunaan kata “bohong” berbah menjadi kata “boong”. Hal ini
tentu sangat mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar khusunya pada
kaum remaja.

2. Pengertian Bahasa Gaul

Bahasa merupakan sebagai alat manusia untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya.
Proses tersebut menggunakan bahasa sebagai media penyampaian buah pikiran seseorang agar
diketahui dan memperoleh respon dari orang lain (Saddhono, 2012). Bahasa menjadi sarana
pengembangan kebudayaan, jalur pelestari budaya, dengan bahasa memungkinkan untuk
mengembangkan suatu kebudayaan. Seiring berjalanya waktu penggunaan bahasa Indonesia
mengalami perubahan dan menciptakan bahasa yang baru dengan tidak menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bahasa tersebut lebih kerap di kenal dengan bahasa gaul.

Bahasa gaul merupakan bahasa yang kerap di gunakan di berbagai kalangan khusunya
pada kalangan remaja. Menurut (Mulyana 2008) dalam Fania, bahasa gaul adalah sejumlah kata
atau istilah yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan
dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Menurut
pendapat Sarwano (2004) mengatakan bahwa bahasa gaul adalah bahasa khas remaja yang kata-
katanya diubah sedemikian rupa, sehingga hanya bisa dimengerti diantara mereka. Hal tersebut
dipahami karena hampir seluruh remaja dan anak-anak zaman sekarang terjangkau di media
sosial, istilah-istilah itupun berkembang, dan berubah setiap hari, karena zaman semakin lama
semakin berkembang pada era saat sekarang ini.

Dengan adanya sosial media, akan berdampak pada semakin pesatnya penggunaan bahasa gaul.
Dan bahasa gaul kini sudah lazim digunakan dalam segala aktivitas komunikasi, terlebih
komunikasi yang bersifat nonformal.

Oleh karena itu bahasa gaul menjadi bahasa yang lumrah dan bahkan lebih kerap di
gunakan dilingkungan masyarakat. Dengan bantuan telekomunikasi pada saat ini membuat
perkembangan bahasa gaul menjadi sangat cepat tersebar di berbagai kalangan khususnya pada
kalangan remaja yang masih labil. Akibat lebih sering menggunakan bahasa gaul dalam
kehidupan sehari-hari, maka tanpa di sadari kita telah mengurangi pengetahuan dan penggunaan
bahasa Indonesia kita dengan sendirinya.
3. Faktor Pendukung Maraknya Penggunaan Bahasa Gaul Di Kalangan Remaja

Penggunaan bahasa gaul sangat berkembang pesat akibat beberapa faktor. Berikut adalah
beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan bahasa gaul pada kalangan
remaja:

1. Penggunaan teknologi dan media social.

Di era globalisasi ini penggunaan media social sudah tak terbatas lagi. Masa sekarang ini
penggunaan media social seperti facebook, instagram, twitter, youtube, line, whatsapp, dan
media social lainnya tak di batasi oleh usia. Baik orang dewasa, anak-anak, dan kaum remaja.
Kita bias dengan mudah menggunakan media social dengan smartphone. Dari media social
tersebut kita dapat dengan cepat dan mudah mengetahui peristiwa ataupun perubahan apa saja
yang sedang terjadi. Tidak hanya sampai disitu, para remaja biasanya mendapatkan bahasa gaul
dari filim, drama dan media lainnya, yang pada umumnya kerap sekali menggunakan bahasa
gaul.

Penggunaan bahasa seseorang di sosial media dapat dengan cepat tersebar di berbagai daerah
tanpa batas jarak dan waktu. Penggunaan bahasa gaul yang di gunakan di kalangan remaja yang
satu di media sosial dapat diiru dan di baca oleh remaja lainnya. Karena mengaggap bahwa
penggunaan bahasa gaul meupakan hal yang wajib mereka ketahui dan pahami. Anggapan
bahwa mereka akan terlihat lebih keren di kalangan para remaja jika mampu menggunakan
bahasa gaul tersebut. Tanpa di sadari kaum remaja yang masih labil telah mengkesampingkan
penggunaan bahasa idonesia yang baik dan benar.

2. Faktor lingkungan

Faktor yang kedua yaitu factor lingkungan. Faktor lingkungan ini merupakan salah satu
pendorong maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja. Pribadi dan karakter kita juga
di bentuk di lingkungan tempat kita tinggal. Pengaruh lingkugan sedikit banyaknya pasti sulit
untuk di hindari khususnya untuk penggunaan bahasa gaul. Kaum remaja biasanya lebih
memiliki rasa ingin tahu dan rasa tidak puas yang besar. Apa yang mereka dengar dari keluarga
dan masyarakat dengan sendirinya akan mereka katakana pula kepada orang-orang di sekitarnya.
Oleh sebab itu tidaklah heran jika seorang remaja tinggal di lingkungan yang menggunakan
bahasa gaul setiap harinya dengan sedirinya remaja tersebut juga kan terbiasa menggunakan
bahasa gaul dalam kehidupannya sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai