DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kami Kesehatan dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini yang berjudulkan “FUNGSI MAKRO DAN MIKRO USAHA”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa dan kepada orang tua
yang telah membantu secara material sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula
yangmenganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan
lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan. Wirausaha merupakan potensi pembangunan ,
baikdalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era
perdagangan bebas, kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya
Manusiayang siap bekerja, melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan membuka
lapangan kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan yang
sangatmendesak . sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia
masihsedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Dapat memahami pengertian fungsi makro dan mikro dalam kegiatan ekonomi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan
makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (inotovator) dan
perencana (planher). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu yang
baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana,
wirausaha berperan meracang tindakan dan usaha yang baru, merencanakan strategi usaha yang
baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi
perusahaaan yang baru, dan lain-lain. Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja.
1. Fungsi Makro
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya
dalam perekonomian nasional:
2
b) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber
daya yang ada
c) Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan
2. Fungsi Mikro
a. Innovator
b. Planner
3
B. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti saat ini, banyak tantangan
yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya
masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan
persaingan. Sebaliknya, negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber
daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan. Negara-negara
yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat memberdayakan sumber
daya ekonomi dan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat
diberdayakan apabila manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber
daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
1. Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan
yang harus dihadapi.
2. Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber
dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan
persaingan.
3. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber
dayanya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak kemajuan yang dicapainya.
4. Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat
memberdayakan sumber daya ekonominya dan dapat memberdayakan sumber daya
manusianya secara nyata.
5. Sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki
keterampilan kreatif dan inovatif.
4
tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan pengangguran bagi
sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang
dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan
kompetitif, di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha.
Untuk dapat bersaing di pasar global sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya
saing tinggi, yaitu barang dan jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk
menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi.
Tingkat efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yaitu
sumber daya manusia yang profesional dan terampil yang dapat menciptakan nilai tambah baru
dan mampu menjawab tantangan baru. Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia yang tinggi
tersebut hanya dapat ditentukan oleh sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya yang
kreatif dan inovatif. Sumber daya kreatif dan inovatif hanya terdapat dalam wirausaha.
Pembangunan SDM akan menjadi kunci Indonesia dalam memenangi persaingan global.
Hal ini sangat berdasar mengingat betapa sulitnya negara kita untuk mengejar ketertinggalan dan
menyejajarkan diri dengan negara-negara maju, padahal negara kita mempunyai sumber daya
alam yang berlimpah. Sebaliknya banyak negara dengan keterbatasan sumber daya alam yang
dimiliki mampu menjelma menjadi negara maju.
Kualitas SDM yang rendah telah menjadi penyebab utama Indonesia sulit menjadi negara
maju. Dari Laporan yang dirilis oleh World Economic Forum yang berjudul Global Human
Capital Report 2017, Indonesia berada di peringkat ke 65 dari 130 negara. Posisi Indonesia
masih lebih rendah dari beberapa Negara ASEAN, seperti Singapura (11), Malaysia (33),
Thailand (40) dan Filipina (50). Beberapa indikator yang dipakai dalam laporan ini yakni
capacity (kemampuan pekerja berdasarkan melek huruf dan edukasi), deployment (tingkat
partisipasi pekerja dan tingkat pengangguran), development (tingkat partisipasi pendidikan), dan
5
know-how (tingkat pengetahuan dan kemampuan pekerja serta ketersediaan sumber daya) di tiap
negara.
Indikator lain yang menunjukkan rendahnya kualitas SDM negara kita bisa dilihat dari
jumlah tenaga kerja yang sebagian besar merupakan tenaga kerja tidak terdidik (unskilled labor).
Dengan pendidikan formal hanya SD, SMP, dan tidak lulus SMA, maka tenaga kerja kita
didominasi oleh tenaga kerja kasar. Begitupun tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri,
kebanyakan bekerja sebagai buruh atau karyawan biasa. Indonesia termasuk salah satu pemasok
terbesar pekerja rumah tangga di luar negeri. Akibatnya selain dibayar rendah, mereka juga
rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pengguna jasa mereka.
Idealnya Indonesia harus mampu menciptakan tenaga-tenaga kerja terdidik dan minimal terlatih,
sehingga tenaga kerja kita unggul di kancah persaingan global. Seharusnya kita mampu
mengekspor tenaga kerja seperti dokter, insinyur dan tenaga kerja terdidik lainnya.
Era Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari
berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan umat
manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Hanya sumber daya yang memiliki
keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan. Demikian juga pertumbuhan penduduk
dunia yang semakin cepat disertai persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan
kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia yang
tidak memiliki keunggulan daya saing yang kuat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan nilai
tambah dan usaha-usaha baru.
B. Saran
Untuk para wirausahawan agar lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan
kewirausahaan dalam kontek global. Terus mengembangkan perusahaan-perusahaan kecilnya
dengan produk-produk yang sesuai minat para konsumen.
Serta untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami mengharapkan adanya saran
dari semua pihak, baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah
kewirausahaan ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/radarjember.jawapos.com/opini/11/09/2019/tantangan-
pembangunan-sumber-daya-manusia-di-indonesia/amp/
Kurniawan, Paulus. 2015. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Malang: Penerbit Andi