DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami Kesehatan dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini yang berjudulkan “Teknik Penggunaan Waktu Dalam Usaha”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa dan kepada
orang tua yang telah membantu secara material sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Waktu tak pernah lepas dari setiap kehidupan manusia. Dari mulai manusiadilahirkan
hingga nantinya kembali ke dalam tanah, sang waktulah yang akanselalu ada menemani.
Sering sekali kita mendengar pepatah “Waktu adalah Uang” dimana hal ini berarti kita harus
bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena waktu sama berharganya dengan uang.
Namun pada prakteknya manusia sering merasa tidak puas dengan 24 am yang telah
diberikan dalam sehari. Entah karena kepadatan adwal yang mereka miliki atau karena
kurangnya pengaturan waktu yang merekaterapkan, sehingga mereka tidak bisa meng" handle
semua agenda yang harusdiselesaikan dan yang terjadwal tadi bukan mereka yang
mengendalikan waktu tetapiwaktu yang mengendalikan mereka. Oleh sebab itu pada makalah
ini akan di bahas lebih dalm mengnai evaluasi penggunan waktu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa itu evaluasi penggunaan waktu?
2. Apa itu penyitaan waktu terbesar?
3. Bagaimana mengelolah waktu secara produktif?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu evaluasi penggunaan waktu.
2. Untuk mengetahui penyitaan waktu terbesar.
3. Untuk mengetahui bagaimana mengelolah waktu secara produktif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hal-hal berikut ini mengidentifikasikan telah terjadinya penggunaan waktu yang tidak
baik:
2
tersebut bagi seseorang berdasarkan tugas dan fungsinya, sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan tepat pada waktunya atau lebih awal.
Apabila kita masih banyak melakukan pekerjaan yang mendesak berarti pengaturan
waktunya masih kurang baik karena menyelesaikan pekerjaan yang mendesak akan terburu-
buru sehingga hasilnya tidak akan maksimal.
3
6. Terlalu Banyak Mengikuti Rapat
Rapat atau pertemuan merupakan salah satu kegiatan rutin seorang wirausaha yang
cukup banyak menyita waktu, apalagi jika ditambah dengan pertemuan-pertemuan yang
mengalami keterlambatan memulai. Hal ini akan lebih parah lagi jika letak tempat pertemuan
cukup jauh.
Undangan-undangan rapat mmungkin ada yang memang perlu untuk diikuti secara
langsung tanpa mewakilkan, namun mungkin juga ada yang bisa diwakilkan oleh staf, dan
tidak menutup kemungkinan ada juga yang tidak perlu dihadiri. Karena ketika seorang
manajer memenuhi setiap undangan rapat secara pribadi, maka hal ini jelas akan banyak
menyita waktu kerjanya.
4
Menyelesaikan pekerjaan dengan terburu-buru berpeluang besar menghasilkan
pekerjaan yang tidak sempurna atau salah, yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan
pekerjaan tersebut harus dikerjakan kembali.
Untuk dapat menggunakan waktu secara baik, terlebih dahulu perlu diketahui penyita
waktu terbesar dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal berikut ini merupakan kondisi-kondisi
yang dapat menyita waktu, sehingga penggunaannya menjadi tidak produktif:
5
peka terhadap kondisi-kondisi seperti ini karena ketika pribumi sudah menginginkan tamunya
untuk segera pergi seringkali pribumi tidak memiliki keberanian untuk menyatakannya secara
langsung, sehingga tamulah yng harus berusaha memahami situasi pribumi.
3. Mengerjakan Segalanya
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub sisstem yang
merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi. Suatu sistem baru akan berjalan dengan
baik apabila seluruh subsistem yang membentuknya saling mendukung sehingga dapat
bekerja secara sinergis. Setiap individu dalam organisasi merupakan suatu sub sistem yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab tertentu. Ketika organisasi berkembang, maka tugas
dan tanggung jawab seorang manajer akan semakin bertambah.
Bertambahnya tugas dan tangung jawab berarti akan menambah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Jika hal itu dilakukan sendiri maka akan menghabiskan
waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang pokok yang sebenarnya lebih urgen untuk
segera diselesaikan.
6
kepuasan manusia itu tidak terbatas. Akan tetapi walaupun demikian setiap orang harus
mampu mengendaalikan diri sehingga tidak dianggap sebagai orang yang rakus. Disamping
itu dengan terlalu banyaknya melakukan hal-hal yang tidak perlu maka akan menyita waktu
banyak yang sebenarnya dapat digunkan untuk menjalankan kegiatan lain yang lebih
produktif.
Misalnya seseorang mempunyai kesempatan untuk bekerja dengan honor sebesar Rp
50.000,- per jam akan tetapi dia malah mencuci mobil selama 1,5 jam yang sebetulnya bisa
dilakkukan oleh orang lain dengan bayaran Rp 15.000,- dalam kondisi ini berarti yang
bersangkutan kehilangan kesempatan bekerja dengan opportunity cost Rp 60.000,-.
5. Menangguhkan Pekerjaan
Ada orang yang merasa bangga ketika di mejanya menumpuk pekerjaan, seolah-olah
sebagai orang yang super sibuk sehhingga pekerjaanya tidak pernah sempat terselesaikan.
Padahal umumnya bertumpuknya pekerjaan tersebut bukan karena tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan itu, akan tetapi karena adanya unsur kesengajaan untuk tidak
menyelesaikannya. Banyak hal yang menyebabkan penangguhan ini terjadi salah satunya
yaitu karena malas atau karena ada pekerjaan lain yang menyebabkan banyak pekerjaan yang
menumpuk. Atau juga karena tidak dapat menngerjakannya, maupun karena menunggu
rekomendasi atasan.
Jika suatu pekerjaan ditangguhkan pengerjaannya maka pada saat akan melanjutkan
atau menyelesaaikan dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan terlebih dahulu. Hal ini dapat
diibaratkan sebuah mesin yang sedang beroprasi kemudian diberhentikan, maka untuk
mengoprasikannya kembali dibutuhkan waktu berjam-jam bahakan berhari-hari untuk
memanaskan mesin tersebut. Itulah sebabnya mengapa dipabrik-pabrik besar para
karyawannya tetap bekerja meskipun pada hari raya karena apabila dihentikan maka akan
dibutuhkan waktu yang lama agar mesin siap beroprasi kembali serta dampaknya akan
menimmbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.
Begitu juga dengan otak manusia, ketika kita sedang memikirkan sesuatu kemudian
dihentikan maka diperlukan waktu lagi untuk kita dapat memikirkan kembali hal tersebut.
Karena memang pada dasarnya proses berfikir adalah proses mengubung-hubungkan antara
fenomena yang satu dengan yang lain atau pemikiran yang satu dengan yang lain sehingga
memerlukan energi untuk menjalankan dan memulainya kembali.
7
Apabila dua pihak melakukan komunikasi secara lisan baik dengan cara bertatap muka
langsung maupun dengan melalui telepon, maka akan ada tiga kondisi yang memungkinkan
terjadi, yaitu:
1. Kedua belah pihak merupakan tipe komunikator yang aktif atau agresif;
2. Kedua belah pihak merupakan tipe komunikator yang pasif;
3. Satu pihak tipe komunikator pasif dan ppihak yang lainnya aktif.
Ketika komunikasi terjadi antara komunikator yang aktif dengan yang pasif maka ada
kemungkinan masing-masing tidak dapat menahan diri sehingga kedua belah pihak sulit
untuk menghenntikan pembicaraan. Sementara itu ketika dalam proses komunikasi antara
pihak yang pasif dengan yang aktif, maka pihak yang aktif memiliki kecenderungan akan
merampas hak pihak yang pasif. Komunikator yang pasif kemungkinan akan mengalami
kesulitan dalam memutuskan pembicaraan dengan komunikator yang aktif.
Memang setiap orang pasti mengalami atau pernah mengalammi kesulitan untuk
mengakhiri pembicaraan dengan pihak lain, misalnya ketika menghadapi atasan, oorang tua,
teman yang lama tidak bertemmu, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena rasa inging
menghormati, perasaann takut menyinggung, perasaan takut dianggap tidak sopan atau rasa
ingin menyenangkan oranng lain. Dengan esulitan untuk memutuskan pembicaraan tersebut
maka sudah barang tentu hal ini akan menyit banyak waktu yang kita miliki.
7. Perjalanan
Melakukan perjalanan merupakan suatu aktivitas yang tidak mungkin dihindari oleh
seorang wirausaha, baik untuk menghadiri pertemuan maupun untuk menghubungi calon
konsumen ataupun mengevaluasi calon mitra usaha. Mereka yang dihubungi mungkin berada
di tempat yang cukup jauh dari tempat domisili usaha, sehingga untuk sampai tujuan
diperlukan waktu yang bejam-jam atau bahkan berhari-hari perjalanan.
8
perjalanan dimulai. Walaupun kita percaya adanya takdir, akan tetapi tidak berarti harus
menyerahkan segalanya kepada takdir tanpa melakukan usaha.
Program jangka pendek harus diterjemahkan kedalam aktifitas-aktifitas atau pekerjaan-
pekerjaan. Sebelum suatu pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu uraikan pekerjaan kedalam
elemen-elemen kerja, dan taksirlah waktu yang diperluan untuk menyelesaaikan setiap
elemen kerja. Dengan memberikan toleransi, tentukan waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Setelah taksiran waktu standar diketahui selanjutnya
tetapkanlah batas waktu penyelesaiannya.
9
Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik, artinya apabila kita
hendak melakukan sesuatu, harus senantiasa bekaca pada pengalaman-pengalaman
sebelumnya, sehingga diharapkan keslahan-kesalahan yang pernah dilakuakan tidak akan
terlurang kembali, dan hal-hal yang akan mempercepat pencapaian tujuan diberbanyak.
Dengan perkataan lain berguru pada pengalaman akan mampu menghindarkan kita
terjerumus ke lubang yang sama sehingga tidak akan membuang-buang waktu untuk segera
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
10
keberangkatan pesawat, atau gangguan teknis perjalanan. Oleh karena itu kita harus
mampu memanfaatkan waktu dalam perjalanan tersebut.
9. Seleksi Tamu
Bagi seorang pemimpin menerima tamu termasuk salah satu aktifitas utamanya. Jika
semua tamu hendak berkunjung dilayani pimpinan, bisa jadi waktunya habis hanya untuk
menerima tamu. Untuk mengatasi waktu yang tersita oleh tamu yang tidak diharapkan dapat
disiasati dengan menyeleksi tamu yang ingin berkunjung.
Untuk tamu yang berkungjung secara langsung tanpa adanya janji tugaskan sekertaris
untuk melayani dan menanyakan kepentingan kedatanggannya, yang selanjutnya menyeleksi
tamu mana yang bisa diterima dan mana tamu yang tidak bisa diterima. Tamu-tamu yang
keperluannya bisa dilayani oleh sekertaris tugaskan mereka untuk melayaninya.
11
13. Hindari Mencapai Kesempurnaan
Kesempurnaan adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dicapai atau bahkan tidak
mungkin dapat dicapai karena kesempurnaan hanyalah milik allah SWT. mencari
kesempurnaan seringkali hanya membuang buang waktu saja, oleh karena itu lakukanlah apa
yang memang bisa dilakukan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam teknik penggunaan waktu dalam usaha ada tiga hal yang dibahas, yakni mengenai
mengevaluasi penggunaan waktu, penyitaan waktu, dan mengelola waktu secara prroduktif.
Hal-hal yang mengidentifikasikan telah terjadinya penggunaan waktu yang tidak baik, yaitu:
jarang sekali mempunyai waktu unntuk mengerjkan pekerjaan yang benar-benar penting,
menggunakan waktu terlalu banyak untuk pekerjaan yang mendesak, sering masih di kantor
sampai larut malam, membawa pekerjaan kantor ke rumah dan mengerjakan pekerjaan orang
lain, merasa sangat diperlukan, terlalu banyak mengikuti rapat, jarang sekali menyelesaikan
tugas atau pekerjaan tepat pada waktunya, sering merasa terburu-buru, dan membiarkan
orang lain mengatur waktu anda.
B. Saran
Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah
ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita
terutama mengenai teknik penggunaan waktu dalam usaha.
13
DAFTAR PUSTAKA
14