Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Statistika.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon kiranya dapat
memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada kebaikan. Pada kesempatan ini pula
kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Ibu Dr. Anita, S. Si., M. Si.
karena telah membimbing kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Mudah-mudahan atas bantuan serta bimbingannya kami menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca, dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja
penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan
tujuan penampilan data itu sendiri.
1. 2 Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan
agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya
dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain. Dalam pembuatan laporan penelitian, data
termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data
itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan
biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan
pengolahan data dan pembaca memahami data.
Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil keputusan,
perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu.
Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan
digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang
komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data
dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah
secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang tidak terdiri dari
beberapa kategori dan bukan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
2
b. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai
ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu
terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
c. Tabel Silang
Tabel silang dapat terdiri dari satu variabel atau dua variabel., tergantung pertanyaan atau
keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel
silang satu atau dua variabel akan tergantung dari data yang diperoleh.
Tabel silang satu variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu
karakteristiknya saja, misalnya jumlah keseluruhan. Sedangkan tabel silang dua variabel
digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya, misalnya
jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel, data-data angka juga dapat disajikan ke
dalam bentuk grafik dan diagram. Penyajian data ke dalam grafik biasanya dipandang lebih
menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual (gambar).
Cara lain untuk menyajikan data agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, ialah dengan
jalan melukiskannya dalam bentuk diagram. Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan
dengan sebuah potret yang dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian daripada tempat atau
obyek dari mana gambar itu diambil.
a. Grafik Histogram
Grafik ini juga disebut Bar diagram, yaitu grafik yang berbentuk segi empat. Dasar
pembuatan grafik ini menggunakan titik tengah. Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun
dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram.
3
Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar
batang-batangnya berimpit.
b. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variabel.
Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak
dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing
kelas.
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal
berikut ini.
c. Grafik Ogive
Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi
kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva
ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
a. Diagram Batang
Diagram yang berbentuk persegi panjang dengan skala atau ukuran sesuai data yang
bersangkutan. Setiap batang memiliki jarak yang sama, disusun secara tegak atau mendatar
Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori dan atribut, serta
data tahunan yang tahunnya tidak terlalu banyak. Untuk mnggambar diagram batang diperlukan
sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar
dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan
atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data.
b. Diagram Garis
Diagram garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Jika
dari diagram kita ingin mengetahui tentang perubahan yang sifatnya seolah-olah serba terus
selama jangka waktu tertentu, maka lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram ini digunakan
4
pula untuk mengetahui bagaimana sifat perubahan data dari waktu ke waktu. Apakah perubahan
itu suatu kenaikan yang sangat, biasa, atau menggambarkan penurunan yang drastis.
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau
berkesinambungan. Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, dan sebagainya. Untuk
menggambar diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong tegak
lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi skala bagian yang sama. Pada bagian
bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau
nilai data.
c. Diagram lingkaran
Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi menjadi beberapa sektor. Setiap
sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat dengan
menggunakan busur derajat.
Diagram ini nampaknya makin lama makin banyak dipakai, karena rupanya sangat
menarik perhatian umum. Diagram ini banyak sekali digunakan, lebih-lebih jika datanya
mengenai hal-hal yang sangat menarik dan dapat dilukiskan oleh bentuk gambar-gambar yang
baik pula. Untuk maksud-maksud penelitian, dimana diperlukan ketelitian dan beberapa
penelaahan yang meluas dan mendalam, penyajian data dalam diagram ini, seperti juga dengan
diagram lingkaran, tidaklah terlalu banyak manfaatnya. Keburukan lainnya ialah sangat sukar
untuk menggambarkan dengan simbul atau lambang untuk satuan-satuan yang tidak penuh.
Diagram yang menyajikan data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan diwakili
oleh lambang tertentu dalam sebuah peta. Kartogram biasa digunakan untuk menggambarkan
5
kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan dan
sebagainya.
Model lain yang sering digunakan dalam pameran-pameran, orang menggambarkan kartogram
sedikit berbeda dengan kartogram seperti dalam peta. Kalau pemerintah sedang membangun atau
mengusahakan pembukaan sumber-sumber tenaga listrik misalnya, maka di atas peta kepulauan
Indonesia dapat ditancapkan lampu-lampu kecil di tempat-tempat yang bersangkutan, diberi
lampu merah untuk sumber tenaga yang belum dibangun, hijau bagi sumber tenaga yang sudah
selesai dan kuning untuk untuk sumber yang sedang dikerjakan.
Contoh lain lagi umpanya soal kepadatan penduduk di daerah-daerah. Buatlah titik-titik hitam
bundar atau tancapkan jarum-jarum pentul untuk menyatakan kepadatan itu pada daerah-daerah
yang dimaksudkan. Tiap titik hitam, atau tiap jarum, dapat diartikan atau disamakan dengan satu
juta penduduk, misalnya. Dengan demikian dapat dilihat, makin banyak terdapat bundar-bundar
hitam atau kepala-kepala jarum pentul di suatu tempat, makin padatlah penduduk di daerah itu.
6
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan
agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan.
3.2 Saran
Dengan di buatnya makalah ini penulis sangat mengharapkan makalah ini dapat menjadi
ilmu tambahan bagi pembaca. Tim penylis juga sangat mengharapkan ktitik atau saran dari para
pembaca yang dapat membagun lebih baik lagi.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://zulfahmi95.wordpress.com/2016/11/12/makalah-statistik-penyajian-data/