Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN PSIKOLOGIS WANITA PADA MASA MENOPAUSE

Menopause merupakan suatu masa ketika persediaan sel telur habis, induk telur mulai
menghentikan produksi estrogen yang mengakibatkan haid tidak muncul lagi.
A. SINDROM-SINDROM MENJELANG MENOPAUSE
1. Perubahan siklus menstruasi
 Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari
biasanya (oligomenorea).
 Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak.
2. Perubahan penampilan fisik
 Rambut rontok.
 Kulit kering.
 Payudara kendur.
 Berat badan bertambah.
 Payudara tak nyaman
 Pengeroposan tulang yang dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
3. Perubahan seksual
 Vagina menjadi kering.
 Penurunan libido (gairah seksual) dan kesuburan
4. Perubahan fisik
 Merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat. Kondisi ini disebut hot
flashes.
 Gangguan tidur, yang bisa disertai dengan atau tanpa keringat malam.
 Pusing atau sakit kepala
 Jantung berdebar
 Infeksi berulang pada saluran kemih
 Mual
 Perut terasa kembung
 Kram
 Perubahan kadar kolesterol, yaitu meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL)
dan menurunnya kadar kolesterol baik (HDL).

B. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA MENOPAUSE


Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause ketika menopause
adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang,
Universitas Sumatera Utaracemas, dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan
harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual. Menurut (Mubarak, 2012
hal. 328), beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda gejala dari menopause
adalah sebagai berikut :
1. Ingatan menurun
Sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah
mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat.
2. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran
dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan.
Misalnya jika dulu biasa pergi sendirian pergi sendirian ke luar kota, sekarang
merasa cemas dan khawatir. Hal itu sering diperkuat oleh larangan oleh anak-
anaknya. Kecemaasn pada wanita lansia yang telah menopause umumnya
bersifat relatif, artinya ada orang cemas dan khawatir.
3. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan dengan kecemasan. Wanita lebih
mudah tersinggungdan marah terhadap sesuatu yang sebelumya dianggap
tidak menganggu. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap tidak
mengganggu. Perasaannya menjadi sangat sensitive terhadap sikap dan
perilaku orang-orang, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan
menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
4. Stres
Ketegangan perasaan atau selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan,
pergaulan social, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam
tidur. Jika tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi
produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit. Ditingkat
psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bias diramalkan.
Perbedaan suasana hati dan emosi dapat menimbulkan beragam reaksi, mulai
dari reaksi marah sampai akhirnya ke halhal yang lebih sulit untuk
dikendalikan.
5. Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan
kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk
memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan
karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi
masa tuanya.

C. PENGELOLAAN GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA MENOPAUSE


Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi
emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan emosi yang
berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam
kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka.
Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan
mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk
berkonsentrasi ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih. Sistem emosi
mempercepat sistem kognitif untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan
terjadi. Stimulus yang relevan dengan rasa takut menimbulkan reaksi bahwa hal buruk
akan terjadi. Terlihat bahwa rasa takut mempersiapkan individu untuk antisipasi
datangnya hal tidak menyenangkan yang mungkin akan terjadi. Secara otomatis
individu akan bersiap menghadapi hal-hal buruk yang mungkin terjadi bila muncul
rasa takut. Ketika individu memasuki fase lanjut usia, gejala umum yang nampak
yang dialami oleh orang lansia adalah “perasaan takut menjadi tua”. Ketakutan
tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada dalam dirinya. Kemunduran
mental terkait dengan penurunan fisik sehingga mempengaruhi kemampuan memori,
inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri.

Beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause adalah
sebagai berikut:
1. Terapi Sulih Hormon (TSH) Pengaruh obat hormon dalam terapi sulih
hormon (TSH) bagi wanita menopause hingga saat ini mengandung pro
dan kontra. Sementara penelitian tentang TSH masih terus dilakukan.
2. Pola Hidup Sehat Upaya menciptakan pola hidup sehat terutama dilakukan
dengan mengatur menu makanan dan pola makan seimbang. Banyak menu
makan sayuran hijau, buah bijibijian, vitamin dan serat makanan itu akan
membantu pencernaan dan metabolisme tubuh. Selain itu, makanan yang
dianjurkan adalah makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol,
kadar gula, dan garam yang tidak berlebihan, cukup kalsium, dan zat besi,
serta cukup vitamin dan serat.
3. Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan
kebugaran. Olahraga yang teratus akan menyehatkan jantung dan tulang,
mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
4. Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari
dan masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami
oleh setiap wanita.
5. Hadapi masalah yang ada satu persatu, jangan sekaligus, berdasarkan
prioritasnya.
6. Untuk sementara masalah menopause yang menimbulkan perasaan
khawatir itu dihilangkan dan memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang
sangat berbeda dan menyenangkan.
7. Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang
dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi. Letakkan stressor
tersebut dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran
negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis.
8. Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton
9. Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil
cantik
10. Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak
kegiatan yang positif dan kreatif. Dengan mengembangkan minat baru dan
mempelajari keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa
ia bisa berprestasi.
11. aktif dikegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan pekerjaan
yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap,
akan dapat membuat seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan
meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
12. Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur teknik relaksasi yang tepat,
teknik-teknik meditasi, yoga dll
13. Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu
konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke Dokter sesuai dengan
keluhan yang dialaminya.

REFERNSI
BUKU AJAR PSIKOLOGI KEBIDANAN- YUSNIDAR & ISRAINI SURIATI (1).pdf
https://health.kompas.com/read/2020/10/23/073700368/apa-itu-pra-
menopause-?page=all#:~:text=Pada%20masa%20pra%2Dmenopause%2C
%20tanda,gejala%20sindrom%20pramenstruasi%20(PMS).
https://www.alodokter.com/perimenopause

Anda mungkin juga menyukai