DETEKSI MOLEKULER
(SPSBT-6203)
Disusun oleh :
ACARA II
(ISOLASI DNA PLASMID BAKTERI DAN ISOLASI PROTEIN) :
TRANSFORMASI PLASMID “A52 colon 1 PET 286”, ISOLASI DNA
PLASMID, ELEKTROFORESIS PLASMID, ISOLASI PROTEIN,
RUNNING, PROTEIN SDS-PAGE, DAN PENENTUAN KURVA BAKU
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Donny Widianto.
Dr. Widodo, SP., M.Sc.
Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si.
Disusun Oleh :
Pancasari Wijiutami
17/419981/PMU/09192
A. Latar Belakang
Proses perpindahan gen dari satu organisme ke organisme lain, merupakan
kajian utama dalam bidang rekayasa genteika. Proses perpindahan gen memiliki
potensi yang tinggi dalam menghasilkan perbaikan genetik dengan
memperkenalkan gen asing ke dalam spesies yang tidak hanya memiliki hubungan
kekerabatan, tetapi juga bisa pada lintas kingdom. Lebih lanjut perpindahan
genetik antar organisme juga dapat dijadikan metode untuk menghasilkan produk
barang/jasa yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia,
seperti produksi biofarma, benih hibrida, dan berbagai jenis industrial.
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara
autinom dan bisa ditemukan pada sel hidup. Sebagian besar plasmid memiliki
struktur sirkuler, namun ada juga plasmid linear yang dapat ditemukan pada
mikroorganisme tertentu. Plasmid ditemukan dalam bentuk DNA utas ganda yang
sebagian besar tersusun menjadi superkoil atau kumparan terpilin. Struktur
superkoil terjadi karena enzim topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda
lepas (tidak terikat) selama replikasi plasmid belangsung. Struktur superkoil akan
menyebabkan DNA plasmid berada dalam konformasi yang disebut lingkaran
tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc), namun apabila kedua utas
DNA terlepas maka akan plasmid akan kembali dalam keadaan normal (tidak
terpilin) dan konformasi tersebut disebut sebagai open circuler (oc) (Walid,
2014).
Plasmid kerap dimanfaatkan sebagai vektor untuk kloning DNA, pada bidang
rekayasa genetika. Mekanisme transfer gen menggunakan vektor termasuk dalam
metode transfer gen secara tidak langsung, karena memerlukan perantaraan
organisme asing untuk memindahkan materi genetik dari satu organisme ke
organisme lain. Metode transformasi genetik tidak langsung diperkenalkan
melalui plasmid. Sebagai vektor yang ideal, DNA plasmid memiliki ori (origin of
replication) sebagai titik awal replikasi untuk perbanyakannya di dalam sel inang,
multiple cloning sites (MCS) sebagai tempat penyisipan segmen DNA atau gen
yang akan diklon atau diekspresikan, dan gen penanda seleksi, misalnya gen
resistensi antibiotik yang berguna untuk seleksi klon (Goldman and Green, 2009).
Proses Transformasi ditunjukkan pada Gambar 1 berikut:
B. Tujuan
Pelaksanaan praktikum ini, bertujuan sebagai berikut:
1. Mengisolasi DNA plasmid bakteri,
2. Melakukan visualisasi hasil isolasi plasmid dengan elektroforesis,
3. Melakukan transformasi plasmid,
4. Isolasi protein bakteri
5. Melakukan visualisasi dengan SDS-PAGE dan penentuan kurva baku
protein
II. METODOLOGI
A. ALAT
1. Transformasi Plasmid
Alat yang digunakan berupa tabung eppendorf, sentrifuge, waterbath,
inkubator, dan shaker. Plating hasil transformasi alat yang digunakan adalah
Laminar Air Flow (LAF), drygalski spatel, bunsen, dan inkubator pada suhu 37oC.
3. Elektroforesis Plasmid
Alat yang digunakan pada elektroforesis plasmid antara lain: satu set alat
elektroforesis gel horizontal dan power supply, tabung erlenmeyer, neraca
analitik, microwave, UV transluminator, mikropipet 2-20 µL, mikropipet 20-200
µL, mikropipet 100-1000 µL tip mikropipet, dan parafilm.
4. Isolasi Protein
Alat yang digunakan pada isolasi protein antara lain: Sentrifuge, mikropipet 2-
20 µL, mikropipet 20-200 µL, mikropipet 100-1000 µL tip mikropipet, ependorf,
dan Sonikator.
3. Elektroforesis Plasmid
Bahan yang diperlukan pada tahapan ini antara lain: 100 mL larutan TBE
1x, 0,8 gram agarose, 20 µL pewarna cyber SYBR safe, 7 µL marker 1kb, dan
100kb, 1 µL loading dye.
4. Isolasi Protein
Bahan yang diperlukan untuk isolasi protein, antara lain: 10 mL kultur bakteri,
1,5 mL PBS dan es batu.
C. CARA KERJA
Praktikum Deteksi Molekuler dengan acara “Isolasi DNA Plasmid Bakteri dan
Isolasi Protein” dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Genetika, Program Studi
Magister Bioteknologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Praktikum dibagi menjadi beberapa kegiatan yang pertama
Transformasi Plasmid “A52 colon 1 PET 286”. Kedua Isolasi DNA Plasmid.
Kemudian dilanjutkan dengan Elektroforesis Plasmid. Setelah itu dilakukan
Isolasi protein yang dilanjutkan dengan running protein SDS-PAGE dan
penentuan kurva baku.
1. Transformasi Plasmid
Beberapa prosedur transformasi plasmid telah dipersiapkan sebelumnya oleh
teknisi laboran. Pembuatan sel kompeten dibuat dengan menumbuhkan bakteri E.
coli BL 21 dalam medium LB cair selama semalam. Kultur kemudian diambil
sebanyak 200 μl dan dimasukkan dalam medium LB cair sebanyak 5 ml.
Kemudian kultur diinkubasi pada shaker inkubator dengan suhu 370C selama 2-3
jam sampai mencapai OD 600 = ±0,6. Setelah itu diambil kultur sebanyak 1,5 ml
dan dimasukkan ke dalam tabung eppendorf, sentrifugasi dengan kecepatan 13000
selama 11 detik. Supernatan dibuang dan pelet dicuci dengan 250 μl larutan MOP,
CaCl2, dan RbCl, kemudian disentrifugasi selama 5 detik. Supernatan dibuang dan
pelet disuspensikan secara perlahan dengan 400 μl larutan MOP, CaCl 2, dan RbCl,
kemudian diinkubasi dalam es selama 30-60 menit dan disentrifugasi dengan
kecepatan 13000 rpm selama 11 detik.
Supernatan dibuang dan pelet disuspensikan dengan 150 μl larutan MOP,
CaCl2, dan RbCl. Kemudian ditambahkan 1 μl DNA plasmid dan didiamkan
dalam es selama 30-60 menit. Selanjutnya dilakukan heat shock dengan 420C
selama 2 menit dan didinginkan dalam es selama 1-2 menit. Kemudian
ditambahkan medium LB sebanyak 1 ml dan diinkubasikan pada waterbath 370C
selama 1 jam. Kultur bakteri kemudian dituang pada medium LB sebanyak 100-
150 μl dan diratakan pada plate. Plate kemudian diinkubasikan pada inkubator
370C semalam.
3. Elektroforesis Plasmid
Untuk mendeteksi DNA plasmid hasil isolasi menggunakan elektroforesis gel
agarose. Langkah pertama dengan membuat gel agarose terlebih dahulu, dengan
cara menimbang 1 gr bubuk agarose untuk selanjutnya dilarutkan dengan 100 mL
TBE (buffer) 1x. Selanjutnya larutan dipanaskan hingga mendidih dalam
microwave. Setelah mendidih dan larut, ditambahkan 7 µL cyber SYBR safe
kemudian gojog hingga larurt. Lebih lanjut larutan dituang ke dalam cetakan
agarose kemudian ditunggu hingga mengeras. Setelah mengeras, gel agarose dan
cetakan dimasukkan ke dalam chamber kemudian ditambahkan buffer TBE ke
dalam chamber hingga gel agarose terendam.
Sampel DNA plasmid hasil sebanyak 10 µL dicampur dengan 1 µL loading
dye hingga tercampur kemudian dimasukkan ke dalam sumuran pada gel agarose.
Sebelumnya telah ditambahkan marker 100kb dan 1kb masing-masing pada sisi
kanan dan kiri agarose, sebanyak 7μL. Sampel kemudian dijalankan pada
apparatus elektroforesis dengan tegangan 100 volt selama 30 menit. Setelah 30
menit, alat gel agarose diambil dari chamber kemudian hasil elektroforesis
diamati dibawah sinar UV.
4. Isolasi Protein
Isolasi protein, diawali dengan menyiapkan 10 mL kultur bakteri untuk
selanjutnya dilakukan sentrifugasi 3000 rpm selama 20 menit pada suhu 4oC.
Pellet selanjutnya diresuspensi dengan 1 mL PBS, kemudian ditambahkan PBS
hingga mencapai volume 10 mL. Kemudian dilakukan sentrifugasi kembali
dengan kecepatan 3000 rpm selama selama 20 menit pada suhu 4oC. Cuci
sebanyak dua kali (seperti metode pada sebelumnya). Pellet diresuspensi 0,5 mL
PBS, kemudian sonifikasi sebanyak 5 kali selam 30 detik (dalam es), kemudian
dipindahkan dalam ependorf. Untul selanjutnya kembali disentrifugasi dengan
kecepatan 12000 rpm selama 5 menit. Kemudian supernatan dipindahkan ke
ependorf untuk selanjutnya dilakukan pengukuran protein.
5. Running Protein SDS-PAGE
Running protein dilakukan dengan cara mengatur tegangan alat sebesar 60V
selama 15 menit, kemudian ditingkatkan tegangannya menjadi 100V selama 5
menit, selanjutnya tegangan ditingkatkan kembali menjadi 140V hingga proses
running selesai. Pewarnaan kemudian dilakukan pada hasil running SDS-PAGE
dan di-shake selama satu malam. Larutan staining yang digunakan untuk
mewarnai terdiri dari methanol, asam asetat, air, dan pewarna coomassie brilliant
blue. Setelah itu, dilakukan destaining (terdiri dari methanol, asam asetat dan air)
selama 15 menit, kemudian di-microwave selama 5 menit, dan setelahnya dicuci
dengan air mengalir. Agar pencucian maksimal, hasil running di-microwave
kembali selama 5 menit, kemudian dicuci dengan air mengalir. Hasil
pewarnaan yang telah dicuci selanjutnya disimpan dalam wadah yang berisi
larutan asam asetat.
A. Hasil
1. Transformasi Plasmid
Transformasi merupakan salah satu kemampuan bakteri untuk mengambil
DNA asing ke dalam sel. Kemampuan ini dimanfaatkan oleh peneliti untuk
memperbanyak suatu gen. Gen yang telah diinsersikan ke dalam plasmid
dimasukkan ke dalam bakteri dengan metode trnsformasi (Brown, 2010). Pada
praktikum ini transformasi plasmid digunakan sel kompeten dimana sel tersebut
merupakan sel bakteri yang telah mengalami suatu perlakuan fisik sehingga dapat
memperoleh kemampuan untuk mengambil DNA asing (Brown, 2010).
Salah satu metode sederhana untuk membuat sel menjadi kompeten dengan
cara merendam sel bakteri ke dalam larutan garam dalam kondisi dingin. Larutan
garam ini dapat mengikat DNA dan komponen lipopolisakarida dari dinding sel
bakteri yang bermuatan negatif, sehingga DNA terikat dengan dinding sel bakteri.
Transformasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu heatshock atau kejutan
panas, elektroporasi (Casali dan Preston, 2003), dan coldshock atau kejutan dingin
(Ng, 2009). Metode kejutan panas merupakan metode transformasi yang paling
mudah dilakukan dibandingkan metode lainnya. Metode ini menggunakan prinsip
kejutan suhu, yaitu 42oC, selama 90 detik (Hanahan dkk., 1983) atau 120 detik
sehingga dinding sel bakteri terbuka dan plasmid dapat masuk dalam sel
(Sambrook dan Russel, 2001). Proses transformasi kejutan panas yang terjadi
pada sel bakteri dapat dilihat pada Gambar 1.
0.2
0
0 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04
Axis Title