Anda di halaman 1dari 7

Clinical feature

Lesi pada Psoriasis, memperlihatkan 4 gambaran klinis:

1. Berbatas tegas
2. permukaannya terdiri dari noncoherent silvery scale
3. Pada bawah scale glossy,homogenous erythema
4. Adanya tanda Auspitz. Tanda ini merupakn pointbleeding, terjadi ketika kita mengelupaskan
scale dengan paksa,atau kasar.. Tanda Auspitz ini hanya terdapat pada Psoriasis, hal ini terjadi
karena penipisan parah dari epidermis, hingga batas papilla

Faktor eksternal dapat mempropokasi terjadinya Psoriasis. Yang kita sebut factor trigger, yaitu:

1. Trauma fisik:Fenomene Koebner


2. Infecton , Infeksi memiliki peranan trigger untuk psoriasis atau exacerbation psoriasis.
Terjadi 15%pada 255 pasien, dan mencapai 76% pada 500 pasien. Infeksi terjadi karena
streptokokus, streptokokus pyogenes(beta hemolytic streptokokusgroup A). Pada orang
dengan HIV , merupakan trigger yang bisa terjadi.
3. Strees. Strees di sini, bukan hanya stress secara psikis, tapi juga fisik. Stress ini menjadi
factor trigger kurang lebih 30-40%,. Dan juga seperti kita sedang sakit, itu juga
merupakan suatu stress, dan orang dengan kebiasaan merokok, minum-minum alcohol,
mempunyai kecenderungan untuk psoriasis.
4. Anatomic Site.Beberapa letak anatomi , merupakan prone untuk pertumbuhan
psoriasis. Pada keadaan kronik , scalp merupakan tempat yang paling sering menjadi
trigger, kemudian juga sikut, dan kutut
5. Drugs. Obat-obatan disini, seperti beta bloker,dapa menyebabkan ekserbasi, litium,
litium merupakan induser yang kuat, obat antimalaria.
Imunopathology

Psoriasis, dapat terjadi karena multifaktorial disorder, dengan multiple genes. Dihubungkan
dengan ketidakseimbangan dengan gen dalam MHC(major histocompatability)dalam regio12-
cM pada kromosom 6p21.3.
Pada kenyataannya pada tahap awal psoriasis berhubungan dengan class I dan II HLA
marker, meliputi B13,Bw57,Cw6,DR17, dan pada late onset berhubungan dengan A2, B27 untuk
melepaskan scale, dan daerah tersebut terlihat glossy.

PATHOLOGY

Perubahan microscopic terlihat pada lesi psoriasis pada epidermis dan upper dermis. Hal ini
sulit untuk menilai mana yang lebih severe dan lebih relevant pada penyakit. Pada pustular dan
guttate psoriasis, gambaran inflamasi lebih menonjol dari pada plaque-type psoriasis.

 Chronic (plaque-type) psoriasis


 Epidermis pada masa epidermal meningkat 3-5x. Sedangkan granular layer konstan tidak
terlihat pada ujung dermal papillae dan parakeratosis mengawali gambaran. Thick granular
layer mungkin terlihata antara rete ridges dan di atas area keratinisasi ini mungkin normal.
Relatif normal, lebih banyak mitosis pada psoriatic epidermis, dengan mitosis sering
terlihat pada basal layer.
 Dermis thin, enlongated papillae lebih menonjol. Papillae berdilatasi, kapiler dilekatkan
pada edematous papillary stroma.
 Maderate inflama=matory infiltrate dikelilingi pembuluh darah yang mengandung limfosit,
macrofag, neutrofil, dan peningkatan jumlah sel mas. Infiltrasi ini ditemukan pada papillary
dermis.
 Polymorphonuclear leukocyte, yang sewkatu-waktu meluas dari ujung dermal papilla ke
epidermis. Dimana mereka diasosiasikan dengan focal spongiosis dan kadang-kadang
necrosis sel. Perubahan hasil kulit ini pada Munro microabses, yang dibentuk dari
penyerbuan leukosit. Pada chronic plaque-type psoriasis, jumlah neutrophil menyebar
dibandingkan guttate psoriasis.
 Eruptive (guttate) psoriasis
 Epidermal hyperplasia kurang ditandau, dan rete ridges biasanya cukup panjang daripada
normal. Mungkin area spongiosis ditempatkan pada ujung dermal papillae. Focal absen
pada granular layer.
 Serum dikeluarkan dari ujung papilla ke epidermis dan akumulasi neutrofil. Sel ini
bermigrasi keseluruh basement membran dan sewaktu-waktu subcorneal berkumpul pada
area suprapapillary, membentuk subcorneal pustule. Ini mungkin extravasated erythrocyte
pada area suprapapillary.

T cell mediated autoimun disease

Cytokine, dll

Perubahan morfology kulit pada psoriasis

Hypervaskularisasi & vasodilatasi


hyperpoliferasi

Dermis menebal ↑ sel stratum germinativum

Turnover epidermis 3-4 hari Maturasi sel & keratinisasi tidak komplit

Loosely conective tissue keratin (acanthosis)


Parakeratosis

plaque
Lesi silver & bersisik

Histophatology Psoriasis
Terjadi proliferasi yang berlebih dari pembuluh darah di dermis yang diakibatkan
kebutuhan nutrisi yang meningkat dari proliferasi terus menerus dari sel di stratum
germinativum dan juga terjadinya infiltrasi dari sel-sel imun akibat reaksi inflamasi.

Proliferasi yang meningkat mengakibatkan waktu pematangan sel menurun dan sel di
stratum korneum masih memiliki inti (parakeratosis). Selain itu, terjadi pemadatan sel di
stratum spinosum (acanthosis).

Sedangkan proliferasi pembuluh darah akibat infiltrasi sel imun mengakibatkan rete ridge
menjadi lebih menonjol dan mendesak lapisan epidermis, bahkan dapat mengakibatkan
perdarahan di permukaan kulit atau auzpits sign.

Perubahan Kuku pada PSORIASIS


 Perubahan kuku  sering terjadi pada psoriasis.
 Penelitian dengan melakukan pertanyaan kepada 5600 pasien oleh “Farber” & ”Nall” :
o 50 % terdapat pada jari tangan.
o 30 % terdapat pada jari kaki.
 Macam perubahan pada kuku :
Cacat yang kecil pada nail plate (pits).

Berubah menjadi severe (onichodystrophy).

Menyebabkan hilangnya nail plate, dimana terbentuk pustular dari psoriasis yang involve pada
kuku.

 Perubahan morfologi mencerminkan tingkatan dan efek dari proses psoriasis pada macam-
macam bagian dari organ kuku.
o Contohnya ; proximal nail fold, nail matrix, nail bed, hyponichium.
 Derajat peningkatan pada kuku bergantung pada lokasi dari perubahan jaringan pada
psoriatic.
 Perubahan-perubahan morfologi pada struktur kuku :
o Pits nail
 Terlihat jelas di dalam nail plate.
 Morfologi ; terlihat jelas karena ada defekasi keratinisasi pada dorsal side
dari proximal nail fold.
 Banyak scale yang berkembang, menekan keluar pada permukaan nail plate.
 Muncul dari bawah kulit (citicule) dan tambah keluar dengan kuku.
 Contoh penyakit lain ; eczema, fungal infection, alopecia areata.
 Ada sesuatu yang terisolasi sebagai fariasi normal.
 Loss of parakeratotic cells dari permukaan nail plate.
o Yellowish macules
 Terletak di bawah nail plate yang meluas secara distal terhadap
hyponichium.
 Morfologi ; muncul disebabkan proses psoriatic yang bertempat pada nail
bed.
o Onychodystrophy
 Menyebabkan material keratinous yang kekuning-kuningan.
 Morfologi ; dipercaya bersifat sekunder pada psoriasis yang disertai nail
matrix.
 Psoriasis pada nail bed menyebabkan pemisahan kuku dari nail bed, tidak
seperti pemisahan yang seragam, disebabkan oleh tekanan pada ujung kuku
yang panjang (kuku terlepas tidak beraturan).
 Kuku menjadi kuning, seperti infeksi / peradangan fungal.

 DIAGNOSIS DAN DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

TYPE OF PSORIASIS DIFFERNTIAL DIAGNOSIS

Chronic plaque-type Nummular eczema

Mycosis fungoides, plaque stage

Tinea corporis

Guttate Pityriasis rosea

Pytiriasis lichneoides et varioliformis

Syphilis, psoriasis form type

Tinea corporis

Erythroderma Atopic dermatitis

Sezary syndrome

Drug eruption
Generalized contact dermatitis

Intertriginous psoriasis Candidiasis

Contact dermatitis

Darier’s disease

Nail psoriasis Tinea unguium

Dyskeratosis secondary to injury (trauma.


Dermatitis, etc)

Scalp and face Seborrheic dermatitis

Genitalia In situ squamous cell carcinoma

Anda mungkin juga menyukai