CSS Dermatoterapi
CSS Dermatoterapi
Golongan fenol
konsentrasi 2-3%
c. Golongan halogen
- Yodium. Bersifat bakteriostatik, misalnya pada tingtur yodium dan lugol. Tingtur
Dalam klinik yodium dipakai untuk desinfeksi kulit pada pembedahan. Segera
d. Zat pengoksidasi
1. Permanganas kalikus
Zat ini mempunyai efek antiseptik lemah dalam larutan encer dalam air. Pada
yang akut dan eksudatif. Untuk ulkus yang eksudatif dapat dipakai konsentrasi
(warna cokelat).
2. Benzoll-peroksid
Zat ini merupakan zat pengoksidasi kuat pada konsentrasi 2,5-10%. Bersifat
1. Merkuri
Zat ini dulu banyak dipakai dalam dermatologi. Sekarang tidak dipakai lagi
2.Perak
Perak nitrat berbentuk kristal putih, mudah larut dalam air, warna perak
nitrat berubah menjadi hitam bila terkena sinar matahari, karena itu harus
Larutan perak nitrat dipakai untuk ulkus yang disertai pus yang disebabkan
oleh kuman gram negative. Konsentrasinya 0,5% atau 0,25% bersifat antiseptic
dan astringen. Kompres ini mewarnai kulit, tetapi akan hilang sendiri perlahan-
lahan, jika terkena lantai akan menjadi hitam dan tidak dapat hilang. Dapat pula
dipakai dengan konsentrasi 1% untuk dermatitis eksudatif yang kurang atau
Larutan dengan konsentrasi 20% bersifat kaustik dipakai pada ulkus dengan
hipergranulasi. Caranya ditutul dengan lidi dan kapas sehari sekali. Kulit
b. Sulfadiazine perak
sulfadiazine perak dipakai untuk pengobatan luka bakar. Juga dipakai untuk
dan gugus peraknya. Sulfa berkhasiat untuk kuman gram positif. Sedangkan
perak bersifat astringen dan untuk kuman gram negative. Konsentrasi 1% dalam
krim.
f. zat warna
Zat warna masih sering dipakai dalam pengobatan topical. Efeknya ialah
- Zat warna akridin, misalnya akridin laktat ( rivanol) dipakai untuk kompres
- Metal rosanilin klorida atau gentian violet, dipakai dalam konsentrasi 0,1-1
dalam air. Zat ini juga mempunya efek antimikroba terhadap candida albicans,
di daerah intertrigo atau anogenital.
19. Obat immunomodulator topikal
Salah satu obat imunomodulator adalah takrolimus (TKL) suatu calcinerin
streptomyces.
TKL dapat diberikan secara oral, topical dan intravena. TKL di metabolism di hati
TKL terutama diindikasikan untuk dermatitis atopic dan mencegah sel T, dengan
demikian mencegah sintesis IL2-IL3-IL4, IL5 dan sitokin yang lain, misalnya CSF,
TNF alfa dan TFN gamma. TKL tidak menyebabkan atrofi kulit dan tidak
Pimekrolimus mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan CnLs yang lain.
a. Pendahuluan
Bedah kulit yang paling sering dilakukan adalah biopsi eksisional maupun
insisional untuk mendiagnosis dan atau sekaligus mengobati kelainan kulit. Biopsy
kemudian bertambah dengan tindakan eksisi pada bedah kulit yang sangat berguna
dalam mengangkat tumor, kulit, baik yang jinak maupun yang ganas.
Mempelajari bedah kulit menjadi hal yang wajib bagi setiap spesialis IKKK.
Terlebih lagi dengan adanya perkermbangan berbagai teknik dalam bedah kulit yang
selama ini juga dilakukan oleh spesialis IKKK, misalnya bedah listrik, bedah beku,
bedah laser, dermabrasi, dan bedah kimia. Banyak tindakan bedah kulit ini
merupakan bidah minor yang juga dilakukan oleh dokter umum. Pengetahuan bedah
dasar yang sebelumnya diperoleh sangat berguna. Untuk pengembangan lebih lanjut,
b.Persiapan penderita
Tindakan bedah kulit tidak terlalu rumit sehingga persiapan penderita dapat
alasan-alasannya. Pendekatan yang baik, jujur, dan terus terang sangat penting dalam
Gawat darurat dalam kulit juga harus dipahami. Ketersediaan alat-alat gawat
darurat dan latihan pertolongan gawat darurat perlu dilaksanakan. Misalnya, alat
Fasilitas yang disiapkan dalam tindakan bedah kulit adalah ruangan bedah dan
alat-alat yang diperlukan. Lampu meja operasi yang terbaik terletak di langit-langit
supaya tidak mengganggu dan mengambil ruangan. Lampu ini jangan yang
menimbulkan panas dan bayangan waktu operasi. Meja operasi dan kursi operator
Fasilitas tambahan lainnya adalah alat bedah listrik, alat bedah beku, alat
dermabrasi, dan alat bedah laser bila memungkinkan. Alat hisap (suction) untuk
gawat darurat, maupun hisap darah lapangan operasi juga penting. Tidak semua
fasilitas harus diadakan, tetapi tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan fasilitas
yang ada.
Alat yang diperlukan untuk bedah kulit lebih sedikit jenisnya. Alat dasar adalah
: tangkai scalpel, klem, pinset, gunting, dan pengait kulit (hook). Beberapa bentuk
khusus yang perlu dalam bedah kulit sesuai dengan fungsinya, antara lain : pinset
adosn untuk jepitan yang halus dan kuat, pinset chalazion untuk kerja di kelopak mata
atau bibir, gunting iris dan gunting gradle untuk potongan tajam dan halus, gunting
iritasi, atau alergi. Kalau mungkin juga tidak mahal dan mudah dipakai. Pembersih
dan antiseptic kulit yang ada antara lain : air dan sabun, klorheksidin, iodofor
dengan sabun antiseptic dalam tiap tindakan. Tutup kepala dan gaun operasi dapat
juga digunakan dalam operasi kulit, tetapi masker hidung dan mulut sangat penting
Dalam bedah kulit, biasanya perlu dibuat garis perkiraan insisi yang akan
dilakukan. Garis ini lebih baik dibuat sebelum anestesi local diberikan. Kulit
dibersihkan dahulu dari lemak dengan alcohol, garis bila perlu dapat dibuat dengan
pena permanen biasa, kemudian dioleskan dengan zat antiseptik. Setelah itu lapangan
operasi ditutup dengan kain atau kertas operasi, selain bagian yang akan dioperasi.
Cara yang biasa adalah membuat garis dengan ungu gentian 2% steril atau pena steril
Anestesi lokal yang ideal mempunyai awitan yang cepat dan masa anestesi
yang lama. Zat anestesi lokal yang biasa digunakan terdiri atas 2 kelompok yaitu
ikatan ester dan amida. Kelompok ester cepat diinaktivasi, jadi efek anestesinya
singkat, sedangkan kelompok amida sulit dihidrolisis dalam jaringan sehingga efek
anestesinya lebih lama. Kelompok ester terdiri atas prokain, tetrakain, benzokain, dan
dan etidokain.
Infiltrasi lokal. Zat anestesi yang sering digunakan adalah lidokain 0,5%-2%
absorbs. Penggunaan jarum kecil 30G mengurangi rasa nyeri karena tusukan jarum
dan masuknya obat. Efek anestesi baisanya cepat terjadi antara 1-2 menit.
Blok saraf. Zat anestesi yang digunakan menghambat nyeri melalui saraf
sensorik. Cara ini dapat memperpanjang masa anestesi dan tidak mengganggu
kelainan kulitnya. Jarum yang dipakai lebih besar yaitu 25G-27G untuk menghindari
memblok saraf. Efek anestesi baru terjadi setelah 5-10 menit. Pengetahuan anatomi
saraf sensoris dan area kulit yang dipersyarafinya sangat penting dalam anestesi blok.
Anestesi topical. Dapat digunakan pada selaput lender maupun kulit untuk
anestesi ringan dan tindakan bedah permukaan. Zat anestesi yang digunakan dapat
berbentuk krim, salap, gel, cairan, dan aerosol. Zat dingin juga dapat digunakan
sebagai anestesi topical sementara dan singkat, mislanya : etiklorida dan kloroform.
Toksisitas sistemik dari anestesi harus diwaspadai. Hal ini terjadi bila jumlah
zat anestesi yang digunakan banyak, daerah anestesi banyak vascular, dan
detoksifikasi dan ekskresi yang rendah karena penyakit hati. Reaksi yang dapat
terjadi adalah reaksi toksik pada kardiovaskular dan susunan saraf pusat dan reaksi
Benang jahit kulit dapat berupa bahan alami atau sintetik, monofilament atau
multifilament, diwarnai atau tidak, dan dilapisi atau tidak. Benang multifilament dan
menyebabkan infeksi. Benang jahitan dinilai juga dengan sifat lenturnya, mudah
Benang operasi dapat diserap atau tidak diserap oleh tubuh. Benang yang
diserap antara lain gut, kromik gut, dekson, vikril, dan polidioksanon, serta yang
tidak diserap antara lain sutra, dakron, nilon, dan polipropilen. Benang yang tidak
Hari tersebut perlu diperhatikan karena luka operasi pada 4-6 hari pertama
sangat bergantung pada jahitan operasi, betul-betul kuat setelah 70 hari. Benang yang
diserap memberikan reaksi radang lebih sering dan menetap sampai benangnya habis
terserap. Benang yang tidak diserap akan merangsang fibrosis pada hari ke 10-16.
pada muka dapat dilepas pada hari ke 5, anggota gerak dan badan depan hari ke 6
atau 7, dan pada telapak kaki dan punggung hari ke 7-10 atau hari ke 14, terutama
g. Biopsi Kulit
tidaknya keganasan, mendiagnosis tumor kulit jinak dan mendiagnosis penyakit kulit
lainnya. Kelebihan spesialis IKKK adalah dapat menghubungkan kelainan kulit yang
Cara biopsy kulit : kulit dibersihkan dengan alcohol 70% atau antiseptic yang
lain termasuk daerah 5 cm di luar batas kelainan. Yodium povidon dapat mewarnai
lesi sehingga menyulitkan memilih daerah yang akan diambil. Anestesi dengan
lidokain dengan atau tanpa epinefrin dan bila alergi dapat digunakan zat dingin
Irisan biopsy dapat menggunakan alat plong, dan bila perlu jaringan yang
lebih besar digunakan alat bedah scalpel. Alat yang juga dapat dipakai untuk biopsy
kulit adalah gunting dan kuret untuk kelainan superficial. Bekas irisan dijahit seperti
dalam bedah kulit, dan bila perlu dengan jahitan dalam supaya hasilnya baik.
h. Eksisi kulit
Sebelum melakukan bedah kulit, anatomi daerah yang akan dieksisi harus
dikuasai terlebih dahulu. Operator mengenal dengan baik anatomi kulit, subkutis, oto-
otot superficial, dan susunan vaskuler dan saraf superficial. Pada badan dan anggota
gerak, eksisi dapat dilakukan dengan lebih mudah, tetapi di daerah tangan dan kaki
harus hati-hati karena banyak pembuluh darah dan saraf superficial, dan tendon.
Eksisi banyak dilakukan pada muka dan leher, sehingga pengetahuan anatomi
di daerah ini sangat penting. Di daerah muka, nervus fasialis dan cabangnya harus
dikenal. Arteri dan vena temporalis, arteri dan vena fasialis, dan kelenjar parotis juga
harus diperhatikan letaknya. Di daerah leher yang perlu diketahui adalah tulang
hyoid, tulang rawan tiroid dan trakea, serta otot sternokleidomastoid. Arteri dan vena
Irisan operasi yang sejajar garis regangan kulit alami akan membuat jaringan
parut kurang terlihat. Arah garis ini biasanya tegak lurus terhadap otot di bawahnya.
Juga bila irisan searah dengan lipatan anatomis kulit, seperti lipat nasolabial akan
kurang tampak. Tujuan utama operasi adalah mengangkat lesi kulit. Pada
pengangkatan yang tidak sesuai dengan garis atau lipatan lipatan kulit atau
flap atau plasti. Penutupan yang lebih mudah dengan menggunakan tandur kulit.
Bentuk eksisi dasar adalah fusiformis yang arahnya sejajar dengan garis dan
lipatan kulit. Perbandingan panjang dan lebar eksisi minimal 3 : 1 dengan sudut 30
derajat. Irisan tegak lurus atau lebih meluas ke dalam sampai dengan subkutis. Bila
perlu dapat dilakukan undermining, yang kalau di muka tepat di bawah dermis dan
kalau di scalp di daerah subgaleal. Perdarahan yang terjadi di kulit dapat ditekan
beberapa saat, dan bila perlu dilakukan hemostasis dengan elektrokoagulasi, tetapi
jangan berlebihan terutama pada perdarahan dermis. Perdarahan dari pembuluh darah
yang sulit atau mudah, ada yang lambat atau cepat dilakukan. Bentuk jahitan kulit
tersebut antara lain : jahitan sederhana terpisah (simple interrupted stitch), jahitan
matras vertical, jahitan matras horizontal, jahitan subkutan, jahitan kutis, jahitan
jelujur dasar (running stitch), jahitan jelujur terkunci, jahitan jelujur matras
Penutupan eksisi dengan jahitan selapis demi selapis merupakan hal yang
baku. Diusahakan agar garis irisan agak menimbul setelah dijahit. Hal tersebut dapat
dimudahkan, bila insisi menyamping kedalam atau jahitan kulit dengan matras
vertical. Ketika luka sembuh terjadi kontraksi dan pembentukan jaringan baru,
sehingga kulit bekas jahitan yang terangkat menjadi jaringan parut yang rata dan
bagus.
keadaan penderita. Infeksi luka operasi sesudah bedah kulit yang sederhana jarang
terjadi, sehingga perawatan luka merupakan hal yang paling penting, tidak perlu
antibiotik sistemik.
klorida, dan perak nitrat, menghambat penyembuhan luka. Yang aman adalah
hemostasis dengan thrombin, dan paling aman adalah tekanan sementara sampai
hemostasis terjadi alami. Berbagai bahan antiseptic juga dapat mengganggu jaringan
luka, antibiotic topical lebih dianjurkan. Penutupan luka yang baik harus
tukar.
Tutup luka oklusif dan semioklusif memberi lingkungan lembab pada luka,
mencegah luka terbuka, meningkatkan epitelisasi, dan sintesis kolagen. Beberapa tipe
penutup oklusif ini anatara lain, lapis plastic berlubang (band aid), vigilon
sntiseptik yang tidak iritasi atau sensitisasi. Bila perlu, air bersih dapat membersihkan
luka, dan setelah itu diberikan salap antibiotic lalu ditutup secara oklusif.
-
DASAR TERAPI LASER PADA PENYAKIT KULIT
a. Karakteristik Laser
Ada 4 sifat utama sinar laser yang menonjol yang membuktikan keunikannya :
2. Kolimasi, yaitu sinar laser berjalan dengan arah sinkron, sejajar (paralel), tidak
terbias.
3. Koheren, yaitu gelombang elektromagnetik memiliki bentuk dan fase yang sama
Sinar laser berbeda dengan sinar lampu biasa, karena lampu biasa arahnya
menyebar ke segala jurusan, warna putih sebab terdiri dari spectrum berbagai
bersifat monokromatik yaitu energy laser hanya diserap oleh kromofor spesifik
organ target.
b. Sistem Laser
1. Medium laser
Ruang ini merupakan tempat amplifikasi cahaya, serta tempat untuk menyeleksi
foton agar berjalan pada arah yang dikehendaki. Ruang gema optic di bagian depan
dibatasi oleh cermin yang mempunyai daya pantul kurang dari 100% (Partially
Refleued Mirror), sedangkan bagian belakang juga terdapat cermin dengan daya
pantul total. Letak cermin sedemikian rupa sehingga cahaya dapat berjalan sejajar
3. Sumber energi
Sumber energi atau/dan pompa laser dapat berupa listrik, mekanik, atau kimiawi.
1. Power output (keluaran tenaga) yaitu dalam satuan watt : joule (j)/detik
8. Laser Q switched yaitu waktu pajanan sangat cepat dengan energi sangat tinggi
Tipe-tipe laser dengan macam-macam indikasi :
c. Macam-macam Laser
Merupakan laser pertama. Pernah dipakai untuk lesi-lesi pigmentasi dan lesi
vascular
Sinar ini akan diabsorbsi bila menyentuh kelainan kulit yang berpigmen dan
dalam kulit. Bagian yang banyak mengandung laser argon adalah mata, kulit, bedah
Sinar tersebut diabsorbsi sempurna oleh cairan dan benda padat. Laser ini
bermanfaat untuk menghancurkan sel dan dapat memotong kulit dan jaringan (disebut
sebagai “pisau sinar”). Perdarahan umumnya sedikit karena terjadi koagulasi sel-sel
bagian bedah, THT, bedah saraf, ginekologi, pediatric, bedah mulut, dan lain-lain.
ekstirpasi tumor kulit ganas, karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, melanoma
memecah batu, dan lain-lain. Banyak digunakan oleh bagian bedah digestif,
endoskopi, paru, urologi, THT, ginekologi, bedah saraf, kardiologi, bedah plastic, dan
lain-lain.
Merupakan laser argon yang difokuskan melalui larutan zat warna yang dialirkan
secara cepat (jet-stream) sehingga dapat menghasilkan beberapa sinar laser yang
disesuaikan secara lebih efektif untuk penyakit yang akan diobati. Laser ini juga
Pengobatan dengan laser energy rendah disebut sebagai Low Level Laser
Therapy (LLLT).
respons fisiologik sel dan jaringan. Penyembuhan luka di kulit biasanya dipengaruhi
oleh pembentukan jaringan granulasi, epitelisasi, dan keadaan trofik kulit setempat.
1. Proliferasi fibroblast
2. Angiogenesis , neovaskularisasi
5. Epitalisasi
Untuk LLLT pada umunya digunakan laser yang bergelombang 660 nm-
880 nm. Laser He-Ne 632,8 nm, laser diode dengan media Ga Al As
(Galium alumunium arsenid 830 nm). Disebut laser berenergi rendah oleh
Indikasi LLLT
2. Radio nekrosis
3. Alopesia areata