Anda di halaman 1dari 5

Mikrobiologi Agroindustri

Laporan Praktikum

Identifikasi Bakteri
Ahmad Asy’ari [180331000]

Kata kunci:Bakteri, Ringkasan


Kristal Fiolet, Bakteri berasal dari kata “bakterion” (yunani) yang
Safranin, Ugol, berarti tongkat atau barang kecil. Bakteri pertama kali
Aseton. ditemukan oleh seorang ilmuwan belanda bernama Anthony
Tanda tangan
Van Leeuwenhoek. Bakteri merupakan mikroorganisme
asisten:
bersel satu (uniseluler), prokariot (tidak bermembran inti),
dengan ukuran diameter sel 0,5-1 µm, dan panjang sekitar 1
µm. Sebagian besar bakteri tidak berklorofil meskipun ada
juga yang berklorofil sehingga mampu berfotosintesis, bakteri
mempunyai bentuk dasar yang bermacam-macam, yaitu
berbentuk bulat (coccus), batang (basil), dan spiral (spirilia).
Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan, seperti tanah,
gurun pasir, udara, es, salju, bahkan Escherichia Coli dalam
lingkungan pertumbuhan yang optimal dapat berkembang
biak dengan membelah makhluk hidup dengan jumlah
terbanyak di muka bumi. Praktikum kali ini telah diketahui
hasil identifikasi pada bakteri Streptococcus yang mana
bakteri tersebut dapat tumbuh didalam media NA didalam
cawan petri yang ditandai dengan warna kuning keruh. Sifat
bakteri tersebut gram positif bulat. Pembelahaan sel yaitu
satu arah, sehingga ditemukan koloni berpasangan atau
berderet panjang Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri adalah temperature, warna, kelembapan dan oksigen
(Apriansi 2017).
METODE EKSPERIMEN
Praktikum kali ini yaitu materi Identifikasi Bakteri yang dilaksanakan tanggal 29 februari
2020 di Laboratorium Manajemen Limbah dan Lingkungan. Terdapat prosedure yang
berbentuk flowchart dan paragraf yang akan ditampilkan di bawah ini :

Start

Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil bakteri
menggunakan jarum ose yang
telah dipanaskan.

Meletakkan kekaca preparat

Meneteskan cairan crystal


violet selama 1 menit lalu
dibilas dengan aquadesh

Meneteskan cairan Lugol


selama 1 menit lalu dibilas
dengan aquadesh

Meneteskan cairana
seton selama 15 detik
lalu dibilas dengan

Meneteskan cairan
safranin selama 1
menit lalu dibilas
dengan aquadesh

Mengamati dan mengidentifikasi sampel


dengan mikroskop

Finis

Gambar 1. Proses identifikasi bakteri.


Praktikum kali ini adalah pengamatan untuk mengidetifikasi bakteri yang ada pada
petridish yang telah disampul dan yang sebelumnya telah disimpan dalam inkubator selama 2
hari. Langkah pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan yaitu jarum ose,
kaca preparat, pipet tetes, mikroskop elektrondan bunsen. Bahan yang digunakan adalah cairan
crystal violet, cairan ugol, cairan aseton, cairan safranin, spirtus dan aquadesh. Langkah
pertama yaitu sampel bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose yang telah dipanaskan
dengan api bunsen dan di letakkan ke kaca preparat. Kaca preparat yang telah terdapat bakteri
selanjutnya ditetesi cairan crystal violet selama 1 menit lalu dibilas dengan aquadesh, yang
kedua ditetesi cairan ugol selama 1 menit lalu dibilas dengan aquadesh, yang ketiga ditetesi
cairan aseton selama 15 detik lalu dibilas dengan aquadesh dan yang terakhir ditetesi cairan
safranin selama 1 menit lalu dibilas dengan aquadesh. Kaca preparat tersebut kemudian
disimpan di dalam kulkas selama 2 hari. Mengamati sampel dengan mikroskop dan
mengidentifikasi sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Eschericia Colli

Gambar 2. Sampel bakteri Eschericia Colli.

Bakteri berasal dari kata “bakterion” (yunani) yang berarti tongkat atau barang kecil.
Bakteri pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan belanda bernama Anthony Van
Leeuwenhoek. Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu (uniseluler), prokariot (tidak
bermembran inti), dengan ukuran diameter sel 0,5-1 µm, dan panjang sekitar 1 µm. Sebagian
besar bakteri tidak berklorofil meskipun ada juga yang berklorofil sehingga mampu
berfotosintesis, bakteri mempunyai bentuk dasar yang bermacam-macam, yaitu berbentuk
bulat (coccus), batang (basil), dan spiral (spirilia). Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan,
seperti tanah, gurun pasir, udara, es, salju, bahkan Escherichia Coli dalam lingkungan
pertumbuhan yang optimal dapat berkembang biak dengan membelah makhluk hidup dengan
jumlah terbanyak di muka bumi (Mutiara et al 2006).
Kristal violet merupakan salah satu pewarna yang digunakan dalam industri tekstil.
Kristal violet juga diklasifikasikan sebagai molekul yang sulit dimetabolisme oleh
mikroorganisme sehingga dapat bertahan dalam berbagai lingkungan. Berbagai metode telah
dikembangkan untuk menghilangkan zat warna dari air limbah, antara lain meliputi metode
fotokatalisis, ekstraksi pelarut, filtrasi membran, pertukaran ion, elektrokimia, adsorpsi dan
bioremoval.Namun,teknik adsorpsi dianggap sebagai treatment yang lebih efektif untuk
mengatasi zat warna dalam air limbah karena tekniknya yang lebih sederhana, ekonomis dan
ramah lingkungan (Erawati et al 2018).
aseton merupakan pelarut golongan alkohol dengan polaritas cukup tinggi sehingga
banyak digunakan dalam proses ekstraksi karena mampu menarik minyak atau lemak lebih
banyak. Aseton merupakan senyawa berbentuk cairan yang tidak memiliki warna dan sangat
mudah terbakar. Aseton memiliki fungsi lainyya yang mungkin belum kamu ketahui seperti
dapat membesihkan alat make up dari sisa make up yang menempel (Krisyanti dan Sukandar
2011).
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metal ungu
pada metode pewarnaan gram. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatife menjadi warna
merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini
berdasarkan pada perbedaan struktur dinding sel mereka (Ampou et al 2015).
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan gram. Bakteri jenis ini aka berwarna merah atau merah muda muda.
Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri (Karmana 2006).
Pada struktur bakteri terdapat tiga komponen yakni dinding sel, membran plasma,
dansitoplasma. Dinding sel ini menjaga bakteri dari kemungkinan pecah atau mengerut akibat
perubahan tekanan osmotic ligkungan. Umumnya dinding sel bakteri tersusun atas
pegtidoglikan, yakni suatu molekul yang mengandung rangkaian disakarida dan ikatan peptida.
Membrane plasma atau plasmalema pada bakteri merupakan lapisan hialin yang tersusun atas
lipoprotein. Membran plasma terletak di bagian dalam dinding sel. Membran ini merupakan
pintu keluar dan masuknya zat-zat di dalam sel, seperti glukosa, asam amino, dan zat-zat
metabolik lainnya yang merupakan komponen sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat inti
prokariot yang merupakan pusat pengatur aktivitas sel bakteri (Setyowati dan Destiwati 2007).

KESIMPULAN
. Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwasanya telah diketahui hasil identifikasi pada
bakteri Streptococcusyang mana bakteri tersebut dapat tumbuh didalam media NA didalam
cawan petri yang ditandai dengan warna kuning keruh. Sifat bakteri tersebut gram positif bulat.
Pembelahaan sel yaitu satu arah, sehingga ditemukan koloni berpasangan atau berderet
panjang (Apriansi 2017).Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah temperature,
warna, kelembapan dan oksigen (Apriansi 2017).

DAFTAR PUSTAKA
Ampou, E, E., Iis, T dan Suciadi,C, D. 2015. Bakteri Asosiasi Pada Karang Scleractina Kaitnya
Dengan Fenomena La-Nina Di Pulau Bunaken. Jurnal Kelautan Nasional. 10 (2) : 55-63.
Apriansi M. 2017. Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora Persica) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus muntas. Jurnal Agroqua. 15(2): 29-34.
Erawati, H, Nurul, H, A dan Eko, S. 2018. Adsorpsi Zat Warna Kristal Violet Menggunakan
Limbah Kulit Singkong (Manihot Esculenta). Jurnal Berkala Mipa. 25 (1) : 17-31.
Karmana, O. 2006. Biologi. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Krisyanti, S dan Sukandar. 2011. Recovery Minyak dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) Spent Bleaching Earth dengan Metode Ekstarksi Pelarut. Jurnal Teknik
Lingkungan. 17 (1) : 35 – 46.
Mutiara, T., Ernawati., Mieke, M., Dewi, L. 2008. Imu Pengetahuan Alam. Penerbit Erlangga.
Setyowati, T., Deswaty, F., 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Aska Press.

Anda mungkin juga menyukai